S UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS I

S

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS INDAH DALAM
PENULISAN ARAB MELALUI METODE NASKHI DI TPA ABU HAFIZH
KECAMATAN MEDAN DELI

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas
Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna
Mencapai Gelar Sarjana S.1
Dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh:
NUR HANIFAH
NPM : 11015192
NIRM : 011.5.3.1.208

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUMATERA

(STAIS) MEDAN
2014 M/1435 H

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap ilmu pengetahuan yang akan di pelajari selalu memiliki macam-macam
metode pembelajaran yang harus diperbaharui. Berbagai ragam metode
ditawarkan bertujuan untuk mempermudah pembelajaran agar ilmu pengetahuan
bias diterima dengan baik dalam waktu yang cepat.
Metode pembelajaran ialah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan
aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan
peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga
proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Dalam
setiap kelas sangatlah mungkin metode pembelajaran yang digunakan tidak sama,
dikarenakan berbedanya karakteristik siswa pada setiap kelas. Adapun salah satu
metode yang dapat digunakan yaitu metode resitasi.
Metode resitasi atau penugasan merupakan metode pembelajaran melalui pemberian
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, baik di dalam kelas, halaman

sekolah, laboratorium, perpustakaan, rumah atau dimana saja asalkan tugas yang
diberikan dapat diselesaikan.Metode resitasi biasanya diberikan atau digunakan oleh
guru dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih baik dan

menumbuhkan motivasi belajar siswa. Terdapat tiga fase dalam metode resitasi yaitu
fase

guru

memberikan

tugas,

siswa

melaksanakan

tugas,

dan


siswa

mempertanggungjawabkan tugas.

“UPAYA MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR ALQUR’AN

HADITS

MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS VII A MTSs PAB 3 DELI
SERDANG”.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas muncul permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar alqur’an hadits siswa sebelum diterapkan?
2. Bagaimana meningkatkan kemampuan penulisan arab santri melalui metode
Naskhi?
3. Bagaimana kemampuan penulisan arab santri setelah dilakukan metode

Naskhi?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan pada perumusan masalah dan pemecahan masalah maka tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kemampuan penulisan arab santri sebelum dilakukan oleh
metode Naskhi
2. Untuk mengetahui meningkatkan kemampuan penulisan arab santri melalui
metode Naskhi
3. Untuk mengetahui kemampuan penulisan arab santri setelah dilakukan
metode Naskhi

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini penulis lakukan di lokasi TPA ABU HAFIZH Mabar,
yang beralamat di jalan mangaan VII Lingkungan XVI, Desa/Kelurahan

Mabar Kecamatan Medan –Deli, Provinsi Sumatera Utara. Penulis memilih
tempat ini dengan pertimbangan bahwa penulis telah mengajar pada sekolah
tersebut, sehingga memudahkan penulis dalam mencari data, peluang waktu
yang luas dan subjek penelitian yang sesuai.
2. Waktu Penelitian
Berbagai dan pertimbangan penulis menentukan waktu penelitian dilakukan
selama dua bulan yaitu bulan Oktober s/d November semester ganjil tahun
ajaran 2012/2013.
B. SUBJEK
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ( classroom action research) ini adalah
Santri di kelas tahapan kedua tahun ajaran 2012/2013 yang bejumlah 30 orang. Lakilaki : 13 orang, perempuan : 17 orang.

C. PELAKSANAAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research) yaitu PTK yang sejak perencanaan penelitian, peneliti senantiasa
memantau, mencatat dan mengupulkan. Penelitian dikatakan sebagai PTK jika
peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian yang berupa laporan.

Perencanaan penelitian tak lepas memantau, mencatat dan mengumnpulkan data
dengan laporan hasil penelitian.

D. RENCANA PENELITIAN
1. Setting penelitian
Metode yang digunakan daalm penelitian ini adalah Metode Tindakan
Kelas. PTK ini di dasari sebagai upaya peningkatan efektifitas
pembelajaran yang berlangsung dalam tahap siklus, yaitu bermula dari
perencanaan, tindakan, opservasi, refleksi dan kembali pada perencanaan
untuk tindakan kelas. Untuk mewujudkan harapan tersebut, maka
penelitian tindakan itu dirancang dengan pengkajian berdaur (Cyclikal)
yang terdiri dari 4 (empat) fase kegiatan : merencanakan, melakukan
tindakan, mengamati dan merefleksi.
Keempat fase kegiatan dari satu siklus penelitian tindakan. Biasanya
digambarkan dengan sebuah spiral yang diadaptasi dari penjelasan
masing-masing tahap adalah sebagai berikut :

Perencanaan
Refleksi

SIKLUS I

Pelaksanaan


Observasi
Perencanaan
Refleksi

SIKLUS II
Observasi

?

Pelaksanaan

Gambar 1 : Desain Penelitian Tindakan Kelas
Sumber Buku Suharsimi Arikunto
a. Perencanaan (Planning)
Tahap pertama : menyusun rancangan tindakan (planning) tahap ini
penelitian menjelaskan tntang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh
siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian yang
ideal pihak yang sedang mengajar dia adalah seorang guru, ketika
rancangan/perencanaan


meningkatkan

kinerja

maka

strategi

ppembelajaran disesuaikan dengan selera dan kepentingan umum
mengelola dengan mudah, wajar, realistis.
b. Tindakan (action)
Tahap kedua dari penellitian tindakan adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan/perencanaan
yaitu mengenakan tindakan di kelas. Pelaksaannya guru, oleh karena
itu bentuk dan isi laporannya lengkap menggambarkan semua kegiatan
yang dilakukan, mulai dari persiapan sam[pai penyelesaian.
c. Pengamat (observing)
Tahap ketiga : pengamat atau observing, tahap ketiga yaitu kegiatan
pengamatan yang di lakukakan oleh pengamat. Pengamatan dilakukan

pada waktu tindakan sedang dilakukan. Guru ppelaksana kegiatan juga
berstatus sebagaai pengamat. Guru mencatat sedikit demi sedikit apa

yang terjadi agar memperoleh data yang akurat. Untuk perbaikan
siklus berikutnya.
d. Refleksi (reflecting)
Tahap keempat : Refleksi (reflecting), tahap keempat merupakan kegiatan
untuk menyamakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi
berasala dari kata bahasa inggris reflection, yang diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia pemantulan.
Jika penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus, maka
dalam refleksi terakhir, peneliti dihentikan kegiatannya. Jika telah
mencapai keberhasilan akan, maka melanjutkannya.
Penelitian tindakan kelas di mulai dengan siklus I. Apabila sudah
diketahui letak kebrhasilan dan hambatan dari tidnakan yang dilaksanakan
pada siklus 1 maka peneliti menentukan rancangan ke siklus II
Jika kegiatan siklus II merupakan kegiatan perbaikan dari bewrbagai
hambatanyang ditemukan kesulitan dalam siklus I. apabila siklus belum
menunjukkan hasil yang dicapai, maka dilanjutkan pada siklus III dan
seterusnya. Tapi sebaiknya tidak kurang dari dua siklus saja alur

penelitiannya adalah rancangan penelitian.

TABEL I
Rancangan Penelitian

Tahap
Perencanaan



Siklus I
Kegiatan
Menyusun
jadwal
kegiatan




Hasil

Jadwal tersedia
Langkah-langkah



Menyusun

langkah

Tindakan



langkah pembelajaran
Menyusun
lembar



observasi
Menrepkan

langkah-

tersedia



Langkah-langkah



kegiatan terlaksana
Metode
naskhi



terlaksana
Hasil daftar isian

langkah pembelaaran


yang telah disusun
Menerpkan
metode
pembeljaran

yang
dan tes diketahui

akan di pakai yaitu


kegiatan tersedia
Lembar observasi

metode naskhi
Memberikan
daftar
isian dan ter kepada

Observasi

Evaluasi



santri
Mengetahui

kondisi



Mengetahui konisi

belajar mengajar saat

belajar

diterapkannya metode

saat diterapkannya



naskhi
Mengisi



observasi
Menumpulkan

dan

menganalisis

data

lembar

yang diperoleh hasil
tes

yang

diberikan

kepada siswa, daftar

mengajar



metode naskhi
Data
observasi



diperoleh
Hasil

dan

keterangan

data

diperoleh

isian
Refleksi





dan

lembar

observasi
Identivikasi masalah-

meng

Identivikasi

masalah yang terjadi

masalah-masalah

saat

yang terjadi saat

diterapkannya

metode naskhi
Menyususn tindakantindakan

Perencanaan



dan

diterapkannya


metode naskhi
tidakan
dan

perbaikan yang akan

perbaikan

digunakan pada siklus

terlaksana

berikutnya
Siklus II
 menyusun scenario



pembelajaran
(RPP)

scenario
pembelajaran

yang


(RPP) tersedia
lembar

disesuaikan
dengan

hasil

refleksi
siklus

observasi siklus
II tersedia

paada
I

dan

menyusun kembali
Tindakan



lembar observasi
menerapkan



lanhkah-langkah

langkah-langkah

pembelajaran

pembelajaran yang

terlaksana



telah disusun
mener5apkan



model
pembelajaran

kembali

metode

naskhi

dengan

metode
memberikan




lembar contoh
memberikan

terlaksana
menegtahiui
hasil

kembali tes dan

naskhi

tesdan



daftar isian
pada siklus I



kondisi dan data

dftar isian kepada
sisiwa
Observasi



dengan

materi yang sama
mengamati
dan
mengisis

Evaluasi



lembar

obsevasi
mengumpulkan

observasi


dan

dan menilai hasil

daftar

isian

tes dan daftar isian

siklus

II

siswa pada siklus


Refleksi

diperoleh
hasil tes



II
menilai



observasi siklus II
menganalisis data
dan

hasil

selanjutnya

menarik

diketahui
hasil observasi
siklus



II

diketahui
hasil data dan
kesimpulan atas
penerapan

kesimpulan

dari

metode

naskhi

langkah-langkah

pada siklus I dan

yang

II.

telah

dilakukan
sebelumnya
2. Variabel Yang di Selidiki
Metode penulisan Naskhi adalah salah satu gaya penulisan kaligrafi ( menulis
indah ) yang paling sering dipakai umat islam, baik untuk menulis naskah
keagamaan maupun tulisan sehari-hari. Gaya Naski termasuk gaya penulisan
kaligrafi tertua, sejak kaidah penulisannya dirumuskan secara sistematis oleh Ibnu
Muqlah pada abad ke-10, gaya kaligrafi ini sangat populer digunakan untuk menulis
mushaf Alqur’an sampai sekarang. Karakter hurufnya sederhana, nyaris tanpa
hiasan tambahan, sehingga mudah ditulis dan dibaca.
PP NO. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan pasal 24 dan 25 yang menjelaskan bahwa, pendidikan Alqur’an
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam hal membaca dan
menulis Alqur’an.
Oleh karena itu metode ini diharapkan dapat mempermudah meningkatkan
kemampuan penulisan arab peserta didik.

3.

Rencana Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan I maka dilakukan tindakan yang terdirindari

penerapan metode naskhi dalam penulisan arab. Metode penulisan yang diterapkan
kepada santri dengan menyesuaikan kaedah-kaedah penulisannya.
a. Perencanaan
Pada tahap rencana pembelajaran penulis menyiapkan silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sumber-sumber belajar, lembar kerja siswa,
lembar observasi pembelajaran melalui Metode Naskhi.
b. Implementasi Tindakan
Implementasi tindakan yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada table
dibawah ini.

TABEL II
Kegiatan Tindakan Penelitian
No
1

Tindakan
Memberi tes awal

Out Put
Mengetahui kemampuan awal

2

siswa
Guru melaksanakan pembelajaran dengan Mengetahui efektivitas Metode

3

metode Naskhi
Evaluasi hasil

pembelajaran

Naskhi
dilakukan Menganalisis hasil belajar siswa

4

peneliti

setelah diterapkannya Metode

Peneliti melkukan refleksi pada siklus I

Naskhi
Mengidentifikasi dan kendalakendala yang terjadi pada siklus
I dan melakukan perbaikan pada
siklus berikutnya.

4. Jenis dan Tekhnik Pengumpulan Data
a. Tes Essay
Tes essay yaitu siswa diminta untuk menuliskan ayat Alqur’an surat Al-ikhlas
ayat 1-3. Dalam hal ini, tes dibagi menjadi tes awal dan tes akhir. Tes awal
digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam memahami kaedah
penulisan arab, tes akhir diberikan pada akhir siklus I dan II.
b. Daftar isian
Daftar isian yaitu siswa diminta untuk memilih pilihan berganda pada lembar
daftar isian yang dibagikan. Daftar isian ini diberikan pada akhir siklus I dan
siklus II.
Penilaian yang digunakan dalam penerapan pembelajaran ini adalah jenis tes
secara tertulis dalam bentuk essay tes karena salah satu karakteristik tes ini dapat
mengukur kemampuan peserta didik secara utuh. Dan juga melalui daftar isian

yang diisi oleh siswa, untuk mengetahui efektivitas model penulisan arab melalui
metode naskhi.
c. Observasi
Observasi yaitu mengamati keadaan yang ada dilapangan. Observasi dalam
hal ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun yang
dilakukan adalah mengamati aktifitas pembelajaran dengan menggunakan lembar
soal yang telah disiapkan, observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
tindakan yang dilakukan dapat mengahasilkan perubahan kemampuan penguasaan
siswa.

5.

Indikator Keberhasilan
Teknik analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

dan kualitatif. Data kuantitatif merupakan data utama penelitian yang meliputi
hasil tes awal dan tes akhir tentang kaedah- kaedah penulisan arab melalui metode
naskhi.
Analisa data yang digunakan untuk menyelesaikan data kuantitatif adalah
analisa deskristif yaitu menjelaskan arah perubahan, peningkatan perubahan dan
pemahaman siswa tentang kaedah penulisan arab melalui metode naskhi. Dengan
pengukuran terhadapkegiatan pembelajaran dan melaksanakan observasi untuk

mengetahui kemampuan siswa dan sebagai informasi dalam pengambilan
pertimbangan dalam melaksanakan perbaikan.

6.

Tim Peneliti dan Tugasnya

Dalam penelitian pihak yang melakukan tindakan adalah :
1.
2.

Peneliti sendiri sebagai pelaku observasi pengamat
Teman sejawat sebagai orang yang mengobservasi keberlangsungan tindakan

3.
4.

PTK
Kepala Sekolah sebagai pengamat
Siswa sebagai objek yang akan diteliti.

E. JADWAL PENELITIAN
N
O
1
2
3
4
5
6

Tahapan Penelitian

Waktu
1

Observasi
Perencanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Perencanaan Tidakan II
Pelaksanaan Tindakan II
Refleksi

Oktober
2
3

4

1

November
2
3
4