S UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS I
S
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS INDAH DALAM
PENULISAN ARAB MELALUI METODE NASKHI DI TPA ABU HAFIZH
KECAMATAN MEDAN DELI
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas
Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna
Mencapai Gelar Sarjana S.1
Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh:
NUR HANIFAH
NPM : 11015192
NIRM : 011.5.3.1.208
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUMATERA
(STAIS) MEDAN
2014 M/1435 H
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap ilmu pengetahuan yang akan di pelajari selalu memiliki macam-macam
metode pembelajaran yang harus diperbaharui. Berbagai ragam metode
ditawarkan bertujuan untuk mempermudah pembelajaran agar ilmu pengetahuan
bias diterima dengan baik dalam waktu yang cepat.
Metode pembelajaran ialah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan
aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan
peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga
proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Dalam
setiap kelas sangatlah mungkin metode pembelajaran yang digunakan tidak sama,
dikarenakan berbedanya karakteristik siswa pada setiap kelas. Adapun salah satu
metode yang dapat digunakan yaitu metode resitasi.
Metode resitasi atau penugasan merupakan metode pembelajaran melalui pemberian
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, baik di dalam kelas, halaman
sekolah, laboratorium, perpustakaan, rumah atau dimana saja asalkan tugas yang
diberikan dapat diselesaikan.Metode resitasi biasanya diberikan atau digunakan oleh
guru dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih baik dan
menumbuhkan motivasi belajar siswa. Terdapat tiga fase dalam metode resitasi yaitu
fase
guru
memberikan
tugas,
siswa
melaksanakan
tugas,
dan
siswa
mempertanggungjawabkan tugas.
“UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR ALQUR’AN
HADITS
MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS VII A MTSs PAB 3 DELI
SERDANG”.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas muncul permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar alqur’an hadits siswa sebelum diterapkan?
2. Bagaimana meningkatkan kemampuan penulisan arab santri melalui metode
Naskhi?
3. Bagaimana kemampuan penulisan arab santri setelah dilakukan metode
Naskhi?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan pada perumusan masalah dan pemecahan masalah maka tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kemampuan penulisan arab santri sebelum dilakukan oleh
metode Naskhi
2. Untuk mengetahui meningkatkan kemampuan penulisan arab santri melalui
metode Naskhi
3. Untuk mengetahui kemampuan penulisan arab santri setelah dilakukan
metode Naskhi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini penulis lakukan di lokasi TPA ABU HAFIZH Mabar,
yang beralamat di jalan mangaan VII Lingkungan XVI, Desa/Kelurahan
Mabar Kecamatan Medan –Deli, Provinsi Sumatera Utara. Penulis memilih
tempat ini dengan pertimbangan bahwa penulis telah mengajar pada sekolah
tersebut, sehingga memudahkan penulis dalam mencari data, peluang waktu
yang luas dan subjek penelitian yang sesuai.
2. Waktu Penelitian
Berbagai dan pertimbangan penulis menentukan waktu penelitian dilakukan
selama dua bulan yaitu bulan Oktober s/d November semester ganjil tahun
ajaran 2012/2013.
B. SUBJEK
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ( classroom action research) ini adalah
Santri di kelas tahapan kedua tahun ajaran 2012/2013 yang bejumlah 30 orang. Lakilaki : 13 orang, perempuan : 17 orang.
C. PELAKSANAAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research) yaitu PTK yang sejak perencanaan penelitian, peneliti senantiasa
memantau, mencatat dan mengupulkan. Penelitian dikatakan sebagai PTK jika
peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian yang berupa laporan.
Perencanaan penelitian tak lepas memantau, mencatat dan mengumnpulkan data
dengan laporan hasil penelitian.
D. RENCANA PENELITIAN
1. Setting penelitian
Metode yang digunakan daalm penelitian ini adalah Metode Tindakan
Kelas. PTK ini di dasari sebagai upaya peningkatan efektifitas
pembelajaran yang berlangsung dalam tahap siklus, yaitu bermula dari
perencanaan, tindakan, opservasi, refleksi dan kembali pada perencanaan
untuk tindakan kelas. Untuk mewujudkan harapan tersebut, maka
penelitian tindakan itu dirancang dengan pengkajian berdaur (Cyclikal)
yang terdiri dari 4 (empat) fase kegiatan : merencanakan, melakukan
tindakan, mengamati dan merefleksi.
Keempat fase kegiatan dari satu siklus penelitian tindakan. Biasanya
digambarkan dengan sebuah spiral yang diadaptasi dari penjelasan
masing-masing tahap adalah sebagai berikut :
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Observasi
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Observasi
?
Pelaksanaan
Gambar 1 : Desain Penelitian Tindakan Kelas
Sumber Buku Suharsimi Arikunto
a. Perencanaan (Planning)
Tahap pertama : menyusun rancangan tindakan (planning) tahap ini
penelitian menjelaskan tntang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh
siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian yang
ideal pihak yang sedang mengajar dia adalah seorang guru, ketika
rancangan/perencanaan
meningkatkan
kinerja
maka
strategi
ppembelajaran disesuaikan dengan selera dan kepentingan umum
mengelola dengan mudah, wajar, realistis.
b. Tindakan (action)
Tahap kedua dari penellitian tindakan adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan/perencanaan
yaitu mengenakan tindakan di kelas. Pelaksaannya guru, oleh karena
itu bentuk dan isi laporannya lengkap menggambarkan semua kegiatan
yang dilakukan, mulai dari persiapan sam[pai penyelesaian.
c. Pengamat (observing)
Tahap ketiga : pengamat atau observing, tahap ketiga yaitu kegiatan
pengamatan yang di lakukakan oleh pengamat. Pengamatan dilakukan
pada waktu tindakan sedang dilakukan. Guru ppelaksana kegiatan juga
berstatus sebagaai pengamat. Guru mencatat sedikit demi sedikit apa
yang terjadi agar memperoleh data yang akurat. Untuk perbaikan
siklus berikutnya.
d. Refleksi (reflecting)
Tahap keempat : Refleksi (reflecting), tahap keempat merupakan kegiatan
untuk menyamakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi
berasala dari kata bahasa inggris reflection, yang diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia pemantulan.
Jika penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus, maka
dalam refleksi terakhir, peneliti dihentikan kegiatannya. Jika telah
mencapai keberhasilan akan, maka melanjutkannya.
Penelitian tindakan kelas di mulai dengan siklus I. Apabila sudah
diketahui letak kebrhasilan dan hambatan dari tidnakan yang dilaksanakan
pada siklus 1 maka peneliti menentukan rancangan ke siklus II
Jika kegiatan siklus II merupakan kegiatan perbaikan dari bewrbagai
hambatanyang ditemukan kesulitan dalam siklus I. apabila siklus belum
menunjukkan hasil yang dicapai, maka dilanjutkan pada siklus III dan
seterusnya. Tapi sebaiknya tidak kurang dari dua siklus saja alur
penelitiannya adalah rancangan penelitian.
TABEL I
Rancangan Penelitian
Tahap
Perencanaan
Siklus I
Kegiatan
Menyusun
jadwal
kegiatan
Hasil
Jadwal tersedia
Langkah-langkah
Menyusun
langkah
Tindakan
langkah pembelajaran
Menyusun
lembar
observasi
Menrepkan
langkah-
tersedia
Langkah-langkah
kegiatan terlaksana
Metode
naskhi
terlaksana
Hasil daftar isian
langkah pembelaaran
yang telah disusun
Menerpkan
metode
pembeljaran
yang
dan tes diketahui
akan di pakai yaitu
kegiatan tersedia
Lembar observasi
metode naskhi
Memberikan
daftar
isian dan ter kepada
Observasi
Evaluasi
santri
Mengetahui
kondisi
Mengetahui konisi
belajar mengajar saat
belajar
diterapkannya metode
saat diterapkannya
naskhi
Mengisi
observasi
Menumpulkan
dan
menganalisis
data
lembar
yang diperoleh hasil
tes
yang
diberikan
kepada siswa, daftar
mengajar
metode naskhi
Data
observasi
diperoleh
Hasil
dan
keterangan
data
diperoleh
isian
Refleksi
dan
lembar
observasi
Identivikasi masalah-
meng
Identivikasi
masalah yang terjadi
masalah-masalah
saat
yang terjadi saat
diterapkannya
metode naskhi
Menyususn tindakantindakan
Perencanaan
dan
diterapkannya
metode naskhi
tidakan
dan
perbaikan yang akan
perbaikan
digunakan pada siklus
terlaksana
berikutnya
Siklus II
menyusun scenario
pembelajaran
(RPP)
scenario
pembelajaran
yang
(RPP) tersedia
lembar
disesuaikan
dengan
hasil
refleksi
siklus
observasi siklus
II tersedia
paada
I
dan
menyusun kembali
Tindakan
lembar observasi
menerapkan
lanhkah-langkah
langkah-langkah
pembelajaran
pembelajaran yang
terlaksana
telah disusun
mener5apkan
model
pembelajaran
kembali
metode
naskhi
dengan
metode
memberikan
lembar contoh
memberikan
terlaksana
menegtahiui
hasil
kembali tes dan
naskhi
tesdan
daftar isian
pada siklus I
kondisi dan data
dftar isian kepada
sisiwa
Observasi
dengan
materi yang sama
mengamati
dan
mengisis
Evaluasi
lembar
obsevasi
mengumpulkan
observasi
dan
dan menilai hasil
daftar
isian
tes dan daftar isian
siklus
II
siswa pada siklus
Refleksi
diperoleh
hasil tes
II
menilai
observasi siklus II
menganalisis data
dan
hasil
selanjutnya
menarik
diketahui
hasil observasi
siklus
II
diketahui
hasil data dan
kesimpulan atas
penerapan
kesimpulan
dari
metode
naskhi
langkah-langkah
pada siklus I dan
yang
II.
telah
dilakukan
sebelumnya
2. Variabel Yang di Selidiki
Metode penulisan Naskhi adalah salah satu gaya penulisan kaligrafi ( menulis
indah ) yang paling sering dipakai umat islam, baik untuk menulis naskah
keagamaan maupun tulisan sehari-hari. Gaya Naski termasuk gaya penulisan
kaligrafi tertua, sejak kaidah penulisannya dirumuskan secara sistematis oleh Ibnu
Muqlah pada abad ke-10, gaya kaligrafi ini sangat populer digunakan untuk menulis
mushaf Alqur’an sampai sekarang. Karakter hurufnya sederhana, nyaris tanpa
hiasan tambahan, sehingga mudah ditulis dan dibaca.
PP NO. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan pasal 24 dan 25 yang menjelaskan bahwa, pendidikan Alqur’an
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam hal membaca dan
menulis Alqur’an.
Oleh karena itu metode ini diharapkan dapat mempermudah meningkatkan
kemampuan penulisan arab peserta didik.
3.
Rencana Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan I maka dilakukan tindakan yang terdirindari
penerapan metode naskhi dalam penulisan arab. Metode penulisan yang diterapkan
kepada santri dengan menyesuaikan kaedah-kaedah penulisannya.
a. Perencanaan
Pada tahap rencana pembelajaran penulis menyiapkan silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sumber-sumber belajar, lembar kerja siswa,
lembar observasi pembelajaran melalui Metode Naskhi.
b. Implementasi Tindakan
Implementasi tindakan yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada table
dibawah ini.
TABEL II
Kegiatan Tindakan Penelitian
No
1
Tindakan
Memberi tes awal
Out Put
Mengetahui kemampuan awal
2
siswa
Guru melaksanakan pembelajaran dengan Mengetahui efektivitas Metode
3
metode Naskhi
Evaluasi hasil
pembelajaran
Naskhi
dilakukan Menganalisis hasil belajar siswa
4
peneliti
setelah diterapkannya Metode
Peneliti melkukan refleksi pada siklus I
Naskhi
Mengidentifikasi dan kendalakendala yang terjadi pada siklus
I dan melakukan perbaikan pada
siklus berikutnya.
4. Jenis dan Tekhnik Pengumpulan Data
a. Tes Essay
Tes essay yaitu siswa diminta untuk menuliskan ayat Alqur’an surat Al-ikhlas
ayat 1-3. Dalam hal ini, tes dibagi menjadi tes awal dan tes akhir. Tes awal
digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam memahami kaedah
penulisan arab, tes akhir diberikan pada akhir siklus I dan II.
b. Daftar isian
Daftar isian yaitu siswa diminta untuk memilih pilihan berganda pada lembar
daftar isian yang dibagikan. Daftar isian ini diberikan pada akhir siklus I dan
siklus II.
Penilaian yang digunakan dalam penerapan pembelajaran ini adalah jenis tes
secara tertulis dalam bentuk essay tes karena salah satu karakteristik tes ini dapat
mengukur kemampuan peserta didik secara utuh. Dan juga melalui daftar isian
yang diisi oleh siswa, untuk mengetahui efektivitas model penulisan arab melalui
metode naskhi.
c. Observasi
Observasi yaitu mengamati keadaan yang ada dilapangan. Observasi dalam
hal ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun yang
dilakukan adalah mengamati aktifitas pembelajaran dengan menggunakan lembar
soal yang telah disiapkan, observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
tindakan yang dilakukan dapat mengahasilkan perubahan kemampuan penguasaan
siswa.
5.
Indikator Keberhasilan
Teknik analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
dan kualitatif. Data kuantitatif merupakan data utama penelitian yang meliputi
hasil tes awal dan tes akhir tentang kaedah- kaedah penulisan arab melalui metode
naskhi.
Analisa data yang digunakan untuk menyelesaikan data kuantitatif adalah
analisa deskristif yaitu menjelaskan arah perubahan, peningkatan perubahan dan
pemahaman siswa tentang kaedah penulisan arab melalui metode naskhi. Dengan
pengukuran terhadapkegiatan pembelajaran dan melaksanakan observasi untuk
mengetahui kemampuan siswa dan sebagai informasi dalam pengambilan
pertimbangan dalam melaksanakan perbaikan.
6.
Tim Peneliti dan Tugasnya
Dalam penelitian pihak yang melakukan tindakan adalah :
1.
2.
Peneliti sendiri sebagai pelaku observasi pengamat
Teman sejawat sebagai orang yang mengobservasi keberlangsungan tindakan
3.
4.
PTK
Kepala Sekolah sebagai pengamat
Siswa sebagai objek yang akan diteliti.
E. JADWAL PENELITIAN
N
O
1
2
3
4
5
6
Tahapan Penelitian
Waktu
1
Observasi
Perencanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Perencanaan Tidakan II
Pelaksanaan Tindakan II
Refleksi
Oktober
2
3
4
1
November
2
3
4
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS INDAH DALAM
PENULISAN ARAB MELALUI METODE NASKHI DI TPA ABU HAFIZH
KECAMATAN MEDAN DELI
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas
Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna
Mencapai Gelar Sarjana S.1
Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh:
NUR HANIFAH
NPM : 11015192
NIRM : 011.5.3.1.208
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUMATERA
(STAIS) MEDAN
2014 M/1435 H
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap ilmu pengetahuan yang akan di pelajari selalu memiliki macam-macam
metode pembelajaran yang harus diperbaharui. Berbagai ragam metode
ditawarkan bertujuan untuk mempermudah pembelajaran agar ilmu pengetahuan
bias diterima dengan baik dalam waktu yang cepat.
Metode pembelajaran ialah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan
aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan
peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga
proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai. Dalam
setiap kelas sangatlah mungkin metode pembelajaran yang digunakan tidak sama,
dikarenakan berbedanya karakteristik siswa pada setiap kelas. Adapun salah satu
metode yang dapat digunakan yaitu metode resitasi.
Metode resitasi atau penugasan merupakan metode pembelajaran melalui pemberian
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, baik di dalam kelas, halaman
sekolah, laboratorium, perpustakaan, rumah atau dimana saja asalkan tugas yang
diberikan dapat diselesaikan.Metode resitasi biasanya diberikan atau digunakan oleh
guru dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih baik dan
menumbuhkan motivasi belajar siswa. Terdapat tiga fase dalam metode resitasi yaitu
fase
guru
memberikan
tugas,
siswa
melaksanakan
tugas,
dan
siswa
mempertanggungjawabkan tugas.
“UPAYA MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR ALQUR’AN
HADITS
MELALUI METODE RESITASI PADA SISWA KELAS VII A MTSs PAB 3 DELI
SERDANG”.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas muncul permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar alqur’an hadits siswa sebelum diterapkan?
2. Bagaimana meningkatkan kemampuan penulisan arab santri melalui metode
Naskhi?
3. Bagaimana kemampuan penulisan arab santri setelah dilakukan metode
Naskhi?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan pada perumusan masalah dan pemecahan masalah maka tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kemampuan penulisan arab santri sebelum dilakukan oleh
metode Naskhi
2. Untuk mengetahui meningkatkan kemampuan penulisan arab santri melalui
metode Naskhi
3. Untuk mengetahui kemampuan penulisan arab santri setelah dilakukan
metode Naskhi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini penulis lakukan di lokasi TPA ABU HAFIZH Mabar,
yang beralamat di jalan mangaan VII Lingkungan XVI, Desa/Kelurahan
Mabar Kecamatan Medan –Deli, Provinsi Sumatera Utara. Penulis memilih
tempat ini dengan pertimbangan bahwa penulis telah mengajar pada sekolah
tersebut, sehingga memudahkan penulis dalam mencari data, peluang waktu
yang luas dan subjek penelitian yang sesuai.
2. Waktu Penelitian
Berbagai dan pertimbangan penulis menentukan waktu penelitian dilakukan
selama dua bulan yaitu bulan Oktober s/d November semester ganjil tahun
ajaran 2012/2013.
B. SUBJEK
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ( classroom action research) ini adalah
Santri di kelas tahapan kedua tahun ajaran 2012/2013 yang bejumlah 30 orang. Lakilaki : 13 orang, perempuan : 17 orang.
C. PELAKSANAAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research) yaitu PTK yang sejak perencanaan penelitian, peneliti senantiasa
memantau, mencatat dan mengupulkan. Penelitian dikatakan sebagai PTK jika
peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian yang berupa laporan.
Perencanaan penelitian tak lepas memantau, mencatat dan mengumnpulkan data
dengan laporan hasil penelitian.
D. RENCANA PENELITIAN
1. Setting penelitian
Metode yang digunakan daalm penelitian ini adalah Metode Tindakan
Kelas. PTK ini di dasari sebagai upaya peningkatan efektifitas
pembelajaran yang berlangsung dalam tahap siklus, yaitu bermula dari
perencanaan, tindakan, opservasi, refleksi dan kembali pada perencanaan
untuk tindakan kelas. Untuk mewujudkan harapan tersebut, maka
penelitian tindakan itu dirancang dengan pengkajian berdaur (Cyclikal)
yang terdiri dari 4 (empat) fase kegiatan : merencanakan, melakukan
tindakan, mengamati dan merefleksi.
Keempat fase kegiatan dari satu siklus penelitian tindakan. Biasanya
digambarkan dengan sebuah spiral yang diadaptasi dari penjelasan
masing-masing tahap adalah sebagai berikut :
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Observasi
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Observasi
?
Pelaksanaan
Gambar 1 : Desain Penelitian Tindakan Kelas
Sumber Buku Suharsimi Arikunto
a. Perencanaan (Planning)
Tahap pertama : menyusun rancangan tindakan (planning) tahap ini
penelitian menjelaskan tntang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh
siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian yang
ideal pihak yang sedang mengajar dia adalah seorang guru, ketika
rancangan/perencanaan
meningkatkan
kinerja
maka
strategi
ppembelajaran disesuaikan dengan selera dan kepentingan umum
mengelola dengan mudah, wajar, realistis.
b. Tindakan (action)
Tahap kedua dari penellitian tindakan adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan/perencanaan
yaitu mengenakan tindakan di kelas. Pelaksaannya guru, oleh karena
itu bentuk dan isi laporannya lengkap menggambarkan semua kegiatan
yang dilakukan, mulai dari persiapan sam[pai penyelesaian.
c. Pengamat (observing)
Tahap ketiga : pengamat atau observing, tahap ketiga yaitu kegiatan
pengamatan yang di lakukakan oleh pengamat. Pengamatan dilakukan
pada waktu tindakan sedang dilakukan. Guru ppelaksana kegiatan juga
berstatus sebagaai pengamat. Guru mencatat sedikit demi sedikit apa
yang terjadi agar memperoleh data yang akurat. Untuk perbaikan
siklus berikutnya.
d. Refleksi (reflecting)
Tahap keempat : Refleksi (reflecting), tahap keempat merupakan kegiatan
untuk menyamakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi
berasala dari kata bahasa inggris reflection, yang diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia pemantulan.
Jika penelitian tindakan dilakukan melalui beberapa siklus, maka
dalam refleksi terakhir, peneliti dihentikan kegiatannya. Jika telah
mencapai keberhasilan akan, maka melanjutkannya.
Penelitian tindakan kelas di mulai dengan siklus I. Apabila sudah
diketahui letak kebrhasilan dan hambatan dari tidnakan yang dilaksanakan
pada siklus 1 maka peneliti menentukan rancangan ke siklus II
Jika kegiatan siklus II merupakan kegiatan perbaikan dari bewrbagai
hambatanyang ditemukan kesulitan dalam siklus I. apabila siklus belum
menunjukkan hasil yang dicapai, maka dilanjutkan pada siklus III dan
seterusnya. Tapi sebaiknya tidak kurang dari dua siklus saja alur
penelitiannya adalah rancangan penelitian.
TABEL I
Rancangan Penelitian
Tahap
Perencanaan
Siklus I
Kegiatan
Menyusun
jadwal
kegiatan
Hasil
Jadwal tersedia
Langkah-langkah
Menyusun
langkah
Tindakan
langkah pembelajaran
Menyusun
lembar
observasi
Menrepkan
langkah-
tersedia
Langkah-langkah
kegiatan terlaksana
Metode
naskhi
terlaksana
Hasil daftar isian
langkah pembelaaran
yang telah disusun
Menerpkan
metode
pembeljaran
yang
dan tes diketahui
akan di pakai yaitu
kegiatan tersedia
Lembar observasi
metode naskhi
Memberikan
daftar
isian dan ter kepada
Observasi
Evaluasi
santri
Mengetahui
kondisi
Mengetahui konisi
belajar mengajar saat
belajar
diterapkannya metode
saat diterapkannya
naskhi
Mengisi
observasi
Menumpulkan
dan
menganalisis
data
lembar
yang diperoleh hasil
tes
yang
diberikan
kepada siswa, daftar
mengajar
metode naskhi
Data
observasi
diperoleh
Hasil
dan
keterangan
data
diperoleh
isian
Refleksi
dan
lembar
observasi
Identivikasi masalah-
meng
Identivikasi
masalah yang terjadi
masalah-masalah
saat
yang terjadi saat
diterapkannya
metode naskhi
Menyususn tindakantindakan
Perencanaan
dan
diterapkannya
metode naskhi
tidakan
dan
perbaikan yang akan
perbaikan
digunakan pada siklus
terlaksana
berikutnya
Siklus II
menyusun scenario
pembelajaran
(RPP)
scenario
pembelajaran
yang
(RPP) tersedia
lembar
disesuaikan
dengan
hasil
refleksi
siklus
observasi siklus
II tersedia
paada
I
dan
menyusun kembali
Tindakan
lembar observasi
menerapkan
lanhkah-langkah
langkah-langkah
pembelajaran
pembelajaran yang
terlaksana
telah disusun
mener5apkan
model
pembelajaran
kembali
metode
naskhi
dengan
metode
memberikan
lembar contoh
memberikan
terlaksana
menegtahiui
hasil
kembali tes dan
naskhi
tesdan
daftar isian
pada siklus I
kondisi dan data
dftar isian kepada
sisiwa
Observasi
dengan
materi yang sama
mengamati
dan
mengisis
Evaluasi
lembar
obsevasi
mengumpulkan
observasi
dan
dan menilai hasil
daftar
isian
tes dan daftar isian
siklus
II
siswa pada siklus
Refleksi
diperoleh
hasil tes
II
menilai
observasi siklus II
menganalisis data
dan
hasil
selanjutnya
menarik
diketahui
hasil observasi
siklus
II
diketahui
hasil data dan
kesimpulan atas
penerapan
kesimpulan
dari
metode
naskhi
langkah-langkah
pada siklus I dan
yang
II.
telah
dilakukan
sebelumnya
2. Variabel Yang di Selidiki
Metode penulisan Naskhi adalah salah satu gaya penulisan kaligrafi ( menulis
indah ) yang paling sering dipakai umat islam, baik untuk menulis naskah
keagamaan maupun tulisan sehari-hari. Gaya Naski termasuk gaya penulisan
kaligrafi tertua, sejak kaidah penulisannya dirumuskan secara sistematis oleh Ibnu
Muqlah pada abad ke-10, gaya kaligrafi ini sangat populer digunakan untuk menulis
mushaf Alqur’an sampai sekarang. Karakter hurufnya sederhana, nyaris tanpa
hiasan tambahan, sehingga mudah ditulis dan dibaca.
PP NO. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan pasal 24 dan 25 yang menjelaskan bahwa, pendidikan Alqur’an
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam hal membaca dan
menulis Alqur’an.
Oleh karena itu metode ini diharapkan dapat mempermudah meningkatkan
kemampuan penulisan arab peserta didik.
3.
Rencana Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan I maka dilakukan tindakan yang terdirindari
penerapan metode naskhi dalam penulisan arab. Metode penulisan yang diterapkan
kepada santri dengan menyesuaikan kaedah-kaedah penulisannya.
a. Perencanaan
Pada tahap rencana pembelajaran penulis menyiapkan silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sumber-sumber belajar, lembar kerja siswa,
lembar observasi pembelajaran melalui Metode Naskhi.
b. Implementasi Tindakan
Implementasi tindakan yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada table
dibawah ini.
TABEL II
Kegiatan Tindakan Penelitian
No
1
Tindakan
Memberi tes awal
Out Put
Mengetahui kemampuan awal
2
siswa
Guru melaksanakan pembelajaran dengan Mengetahui efektivitas Metode
3
metode Naskhi
Evaluasi hasil
pembelajaran
Naskhi
dilakukan Menganalisis hasil belajar siswa
4
peneliti
setelah diterapkannya Metode
Peneliti melkukan refleksi pada siklus I
Naskhi
Mengidentifikasi dan kendalakendala yang terjadi pada siklus
I dan melakukan perbaikan pada
siklus berikutnya.
4. Jenis dan Tekhnik Pengumpulan Data
a. Tes Essay
Tes essay yaitu siswa diminta untuk menuliskan ayat Alqur’an surat Al-ikhlas
ayat 1-3. Dalam hal ini, tes dibagi menjadi tes awal dan tes akhir. Tes awal
digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa dalam memahami kaedah
penulisan arab, tes akhir diberikan pada akhir siklus I dan II.
b. Daftar isian
Daftar isian yaitu siswa diminta untuk memilih pilihan berganda pada lembar
daftar isian yang dibagikan. Daftar isian ini diberikan pada akhir siklus I dan
siklus II.
Penilaian yang digunakan dalam penerapan pembelajaran ini adalah jenis tes
secara tertulis dalam bentuk essay tes karena salah satu karakteristik tes ini dapat
mengukur kemampuan peserta didik secara utuh. Dan juga melalui daftar isian
yang diisi oleh siswa, untuk mengetahui efektivitas model penulisan arab melalui
metode naskhi.
c. Observasi
Observasi yaitu mengamati keadaan yang ada dilapangan. Observasi dalam
hal ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun yang
dilakukan adalah mengamati aktifitas pembelajaran dengan menggunakan lembar
soal yang telah disiapkan, observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
tindakan yang dilakukan dapat mengahasilkan perubahan kemampuan penguasaan
siswa.
5.
Indikator Keberhasilan
Teknik analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
dan kualitatif. Data kuantitatif merupakan data utama penelitian yang meliputi
hasil tes awal dan tes akhir tentang kaedah- kaedah penulisan arab melalui metode
naskhi.
Analisa data yang digunakan untuk menyelesaikan data kuantitatif adalah
analisa deskristif yaitu menjelaskan arah perubahan, peningkatan perubahan dan
pemahaman siswa tentang kaedah penulisan arab melalui metode naskhi. Dengan
pengukuran terhadapkegiatan pembelajaran dan melaksanakan observasi untuk
mengetahui kemampuan siswa dan sebagai informasi dalam pengambilan
pertimbangan dalam melaksanakan perbaikan.
6.
Tim Peneliti dan Tugasnya
Dalam penelitian pihak yang melakukan tindakan adalah :
1.
2.
Peneliti sendiri sebagai pelaku observasi pengamat
Teman sejawat sebagai orang yang mengobservasi keberlangsungan tindakan
3.
4.
PTK
Kepala Sekolah sebagai pengamat
Siswa sebagai objek yang akan diteliti.
E. JADWAL PENELITIAN
N
O
1
2
3
4
5
6
Tahapan Penelitian
Waktu
1
Observasi
Perencanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Perencanaan Tidakan II
Pelaksanaan Tindakan II
Refleksi
Oktober
2
3
4
1
November
2
3
4