AIK 4 organisasi islam docx
Muhammad Anfal Agdias Kusuma
201510330311143
Al-Mutawasittin Fakultas Kedokteran
Kelompok 9
Organisasi Islam di Indonesia
Organisasi islam atau suatu gerakan dakwah banyak berdiri di Indonesia, setiap gerakan
dahwah atau organisasi memiliki pemikiran – pemikiran dan tujuan sendiri – sendiri. Dari sekian
banyak gerakan dakwah terdapat beberapa gerakan dakwah yang sudah menyebar dan dikenal
oleh kalang masyarakat di Indonesia. Muhammadiyah, Naudatul Ulama, Persis, Harakah
Tarbiyah, Hizbut Tahrir, dan Jamaah Salafi merupakan contoh dari sekian banyak gerakan
dakwah yang sudah cukup dikenal di kalangan masyarkat Indonesia.
Pada kesempatan kali ini akan membahas gerakan dakwah yang sudah disebutkan
sebelumnya.
1. Harakah Tarbiyah
Harakah tarbiyah merupakan sebuah gerakan dakwah di era 1980 sampai dengan
1990. Gerakan dakwah ini didirikan oleh Hilmi Aminuddin yang sekarang merupakan
Ketua Majelis Syuro pada Partai Keadilan Sosial.
Pokok pikiran tujuan tarbiyah :
1. Tashawwur al Islam Al Waadhih (Gambaran Islam yang jelas)
Tarbiyah memberikan gambaran Islam dengan benar (shahih) menyeluruh
(syamil), sehingga menjadi Islam sebagai pedoman hidup (minhajul hayah).
Islam benar dan menyeluruh pada semua aspek kehidupan, Allah SWT
menciptakan manusia dengan aturan yang lengkap dan jelas.
2. At Tafaa’ul (Interaksi)
Mampu melakukan interaksi dengan Islam, kedalam diri meliputi:
keyakinan (I’tiqad) yang membentuk dasar hidup, pemikiran (al fikru) yang
membentuk persepsi (fikrah), perasaan (as syu’ur) yang membentuk rasa
(dzauq) yang dapat menimbulkan kemauan yang kuat. Sedangkan secara ke
luar (al Khaariji) meliputi: penampilan (as simaat) yang membentuk sikap (al
mauqif), tingkah laku (as suluuk) membentuk amal (al ‘amal) yang keduanya
mencerminkan akhlak yang baik (al Khulq salim) sehingga mewujud sebagai
kepribadian muslim yang kuat.
Melalui tarbiyah diberi tugas berupa ibadah dan amal shaleh sehingga
Islam tidak hanya teori tetapi dilaksanakan sehingga melahirkan izzah di
dalam diri.
3. Al Harakah (Pergerakan)
Pergerakan (harakah) yang meliputi dua bentuk yaitu peningkatan
(tarqiyah) dan perluasan (tausi’ah). Hal ini dilakukan dengan praktik
membiasakan belajar dan mengamalkan Islam, sehingga menhasilkan
kapasitas harakah, dengan berbekal taqwa .
4. At Tajribah (Pengalaman)
Dengan adanya pengalaman yang meliputi pengalaman melaksanakan dan
mengatasi masalah-masalah dakwah.
5. Al Mas’uuliyah (Tanggung Jawab)
Memunculkan rasa tanggung jawab dari segi syariah dan struktur yang
diperlukan.
6. Al Kafaa’ah (Kemampuan)
Melakukan pengembangan kemampuan yaitu melalui dakwah, ilmiyah,
dan faniyah (kemahiran). Pengembangan ini difasilitasi oleh struktur dan
dapat dilaksanakan di dalam struktur sehingga membentuk kepakaran dan
kehebatan.
Tarbiyah memang bukan segala-galanya, tetapi segala-galanya takkan bisa diraih
kecuali melalui tarbiyah. (Dr. Mustafa Masyhur)
2. Hizbuh Tahrir
Hizbut Tahrir adalah sebuah partai politik yang berideologi Islam. Politik
merupakan kegiatannya, dan Islam adalah ideologinya. Organisasi ini yang melakukan
gerakan untuk berjuang membangkitkan umat untuk mengembalikan kehidupan Islam.
Hizbut Tahrir bertujuan melanjutkan kehidupan Islam dan mengemban dakwah
Islam ke seluruh dunia. Dengan mengajak kaum muslimin kembali hidup secara Islami
dalam Darul Islam dan masyarakat Islam sesuai dengann hokum syara’. Pandangan hidup
yang akan menjadi pedoman adalah halal dan haram, di bawah naungan Daulah
Islamiyah, yaitu Daulah Khilafah.
Berdasarkan sirah Rasulullah saw tersebut, Hizbut Tahrir menetapkan metode
perjalanan dakwahnya dalam 3 (tiga) tahapan berikut :
Pertama, Tahapan Pembinaan dan Pengkaderan
Kedua, Tahapan Berinteraksi dengan Umat
Ketiga, Tahapan Penerimaan Kekuasaan
Landasan Pemikiran Hizbut Tahrir
Hizbut Tahrir telah melakukan pengkajian, penelitian dan studi terhadap kondisi
umat, termasuk kemerosotan yang dideritanya. Kemudian membandingkannya dengan
kondisi yang ada pada masa Rasulullah saw, masa Khulafa ar-Rasyidin, dan masa
generasi Tabi’in. Selain itu juga merujuk kembali sirah Rasulullah saw, dan tata cara
mengemban dakwah yang beliau lakukan sejak permulaan dakwahnya, hingga beliau
berhasil mendirikan Daulah Islamiyah di Madinah. Dipelajari juga perjalanan hidup
beliau di Madinah. Tentu saja, dengan tetap merujuk kepada Kitabullah, Sunnah RasulNya, serta apa yang ditunjukkan oleh dua sumber tadi, yaitu Ijma Shahabat dan Qiyas.
Selain juga tetap berpedoman pada ungkapan-ungkapan maupun pendapat-pendapat para
Shahabat, Tabi’in, Imam-imam dari kalangan Mujtahidin.
Setelah melakukan kajian secara menyeluruh itu, maka Hizbut Tahrir telah
memilih dan menetapkan ide-ide, pendapat-pendapat dan hukum-hukum yang berkaitan
dengan fikrah dan thariqah. Semua ide, pendapat dan hukum yang dipilih dan ditetapkan
Hizbut Tahrir hanya berasal dari Islam.
3. Jamaah Salafi
Salafi adalah suatu ajaran atau aliran dalam islam yang mengajarkan syarat secara
murni tanpa ada penambahan dan pengurangan, berdasarkan syarat yang ada pada
generasi Nabi Muhammad SAW, dan para sahabat, setelah mereka dan setelah setelahnya.
Jamaah Salafi adalah sekumpulan muslim yang memegang teguh ajaran salafi,
semua ajaran islam selalu sama dan tetap seperti pada jaman Nabi Muhammad SAW.
Golongan ini menolak adanya kesesuaian yang sudah dinalar dengan akal dan pikiran.
Menolak adanya keterlibatan intelektual yang berlebihan
Terdapat 3 pokok pikiran dalam ajaran salafi :
1.
Keesaan dzat dan sifat Allah, berbeda dengan makhluk-Nya. Allah SWT itu
murni dan suci.
2.
Keesaan penciptaan oleh Allah, bermakna bahwa segala sesuatu yang
diciptakan Allah itu merupakan karya Allah mutlak, tanpa sekutu dalam penciptaannya,
3.
Keesaan ibadah kepada Allah, dimaksudkan adalah bahwa ibadah tidak
dihadapkan serta dilaksanakan kecuali kepada Allah.
Konsekwensi dimasukkan ibadah dalam kajian teologi kaum salaf melahirkan
tindakan praksis yaitu: pelarangan mengangkat manusia (hidup atau mati) sebagai
perantara (wasilah) kepada Tuhan atau dengan kata lain dilarang bertawassul, larangan
memberi nazar kepada kuburan atau penghuninya atau penjaganya, dan larangan ziarah
kubur orang saleh dan para nabi.
201510330311143
Al-Mutawasittin Fakultas Kedokteran
Kelompok 9
Organisasi Islam di Indonesia
Organisasi islam atau suatu gerakan dakwah banyak berdiri di Indonesia, setiap gerakan
dahwah atau organisasi memiliki pemikiran – pemikiran dan tujuan sendiri – sendiri. Dari sekian
banyak gerakan dakwah terdapat beberapa gerakan dakwah yang sudah menyebar dan dikenal
oleh kalang masyarakat di Indonesia. Muhammadiyah, Naudatul Ulama, Persis, Harakah
Tarbiyah, Hizbut Tahrir, dan Jamaah Salafi merupakan contoh dari sekian banyak gerakan
dakwah yang sudah cukup dikenal di kalangan masyarkat Indonesia.
Pada kesempatan kali ini akan membahas gerakan dakwah yang sudah disebutkan
sebelumnya.
1. Harakah Tarbiyah
Harakah tarbiyah merupakan sebuah gerakan dakwah di era 1980 sampai dengan
1990. Gerakan dakwah ini didirikan oleh Hilmi Aminuddin yang sekarang merupakan
Ketua Majelis Syuro pada Partai Keadilan Sosial.
Pokok pikiran tujuan tarbiyah :
1. Tashawwur al Islam Al Waadhih (Gambaran Islam yang jelas)
Tarbiyah memberikan gambaran Islam dengan benar (shahih) menyeluruh
(syamil), sehingga menjadi Islam sebagai pedoman hidup (minhajul hayah).
Islam benar dan menyeluruh pada semua aspek kehidupan, Allah SWT
menciptakan manusia dengan aturan yang lengkap dan jelas.
2. At Tafaa’ul (Interaksi)
Mampu melakukan interaksi dengan Islam, kedalam diri meliputi:
keyakinan (I’tiqad) yang membentuk dasar hidup, pemikiran (al fikru) yang
membentuk persepsi (fikrah), perasaan (as syu’ur) yang membentuk rasa
(dzauq) yang dapat menimbulkan kemauan yang kuat. Sedangkan secara ke
luar (al Khaariji) meliputi: penampilan (as simaat) yang membentuk sikap (al
mauqif), tingkah laku (as suluuk) membentuk amal (al ‘amal) yang keduanya
mencerminkan akhlak yang baik (al Khulq salim) sehingga mewujud sebagai
kepribadian muslim yang kuat.
Melalui tarbiyah diberi tugas berupa ibadah dan amal shaleh sehingga
Islam tidak hanya teori tetapi dilaksanakan sehingga melahirkan izzah di
dalam diri.
3. Al Harakah (Pergerakan)
Pergerakan (harakah) yang meliputi dua bentuk yaitu peningkatan
(tarqiyah) dan perluasan (tausi’ah). Hal ini dilakukan dengan praktik
membiasakan belajar dan mengamalkan Islam, sehingga menhasilkan
kapasitas harakah, dengan berbekal taqwa .
4. At Tajribah (Pengalaman)
Dengan adanya pengalaman yang meliputi pengalaman melaksanakan dan
mengatasi masalah-masalah dakwah.
5. Al Mas’uuliyah (Tanggung Jawab)
Memunculkan rasa tanggung jawab dari segi syariah dan struktur yang
diperlukan.
6. Al Kafaa’ah (Kemampuan)
Melakukan pengembangan kemampuan yaitu melalui dakwah, ilmiyah,
dan faniyah (kemahiran). Pengembangan ini difasilitasi oleh struktur dan
dapat dilaksanakan di dalam struktur sehingga membentuk kepakaran dan
kehebatan.
Tarbiyah memang bukan segala-galanya, tetapi segala-galanya takkan bisa diraih
kecuali melalui tarbiyah. (Dr. Mustafa Masyhur)
2. Hizbuh Tahrir
Hizbut Tahrir adalah sebuah partai politik yang berideologi Islam. Politik
merupakan kegiatannya, dan Islam adalah ideologinya. Organisasi ini yang melakukan
gerakan untuk berjuang membangkitkan umat untuk mengembalikan kehidupan Islam.
Hizbut Tahrir bertujuan melanjutkan kehidupan Islam dan mengemban dakwah
Islam ke seluruh dunia. Dengan mengajak kaum muslimin kembali hidup secara Islami
dalam Darul Islam dan masyarakat Islam sesuai dengann hokum syara’. Pandangan hidup
yang akan menjadi pedoman adalah halal dan haram, di bawah naungan Daulah
Islamiyah, yaitu Daulah Khilafah.
Berdasarkan sirah Rasulullah saw tersebut, Hizbut Tahrir menetapkan metode
perjalanan dakwahnya dalam 3 (tiga) tahapan berikut :
Pertama, Tahapan Pembinaan dan Pengkaderan
Kedua, Tahapan Berinteraksi dengan Umat
Ketiga, Tahapan Penerimaan Kekuasaan
Landasan Pemikiran Hizbut Tahrir
Hizbut Tahrir telah melakukan pengkajian, penelitian dan studi terhadap kondisi
umat, termasuk kemerosotan yang dideritanya. Kemudian membandingkannya dengan
kondisi yang ada pada masa Rasulullah saw, masa Khulafa ar-Rasyidin, dan masa
generasi Tabi’in. Selain itu juga merujuk kembali sirah Rasulullah saw, dan tata cara
mengemban dakwah yang beliau lakukan sejak permulaan dakwahnya, hingga beliau
berhasil mendirikan Daulah Islamiyah di Madinah. Dipelajari juga perjalanan hidup
beliau di Madinah. Tentu saja, dengan tetap merujuk kepada Kitabullah, Sunnah RasulNya, serta apa yang ditunjukkan oleh dua sumber tadi, yaitu Ijma Shahabat dan Qiyas.
Selain juga tetap berpedoman pada ungkapan-ungkapan maupun pendapat-pendapat para
Shahabat, Tabi’in, Imam-imam dari kalangan Mujtahidin.
Setelah melakukan kajian secara menyeluruh itu, maka Hizbut Tahrir telah
memilih dan menetapkan ide-ide, pendapat-pendapat dan hukum-hukum yang berkaitan
dengan fikrah dan thariqah. Semua ide, pendapat dan hukum yang dipilih dan ditetapkan
Hizbut Tahrir hanya berasal dari Islam.
3. Jamaah Salafi
Salafi adalah suatu ajaran atau aliran dalam islam yang mengajarkan syarat secara
murni tanpa ada penambahan dan pengurangan, berdasarkan syarat yang ada pada
generasi Nabi Muhammad SAW, dan para sahabat, setelah mereka dan setelah setelahnya.
Jamaah Salafi adalah sekumpulan muslim yang memegang teguh ajaran salafi,
semua ajaran islam selalu sama dan tetap seperti pada jaman Nabi Muhammad SAW.
Golongan ini menolak adanya kesesuaian yang sudah dinalar dengan akal dan pikiran.
Menolak adanya keterlibatan intelektual yang berlebihan
Terdapat 3 pokok pikiran dalam ajaran salafi :
1.
Keesaan dzat dan sifat Allah, berbeda dengan makhluk-Nya. Allah SWT itu
murni dan suci.
2.
Keesaan penciptaan oleh Allah, bermakna bahwa segala sesuatu yang
diciptakan Allah itu merupakan karya Allah mutlak, tanpa sekutu dalam penciptaannya,
3.
Keesaan ibadah kepada Allah, dimaksudkan adalah bahwa ibadah tidak
dihadapkan serta dilaksanakan kecuali kepada Allah.
Konsekwensi dimasukkan ibadah dalam kajian teologi kaum salaf melahirkan
tindakan praksis yaitu: pelarangan mengangkat manusia (hidup atau mati) sebagai
perantara (wasilah) kepada Tuhan atau dengan kata lain dilarang bertawassul, larangan
memberi nazar kepada kuburan atau penghuninya atau penjaganya, dan larangan ziarah
kubur orang saleh dan para nabi.