PT Telekomunikasi Indonesia Profil

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“TELKOM”, “Perseroan”, “Perusahaan” atau “Kami”) adalah
penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan
InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed
wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara
langsung maupun melalui anak perusahaan.
Sampai dengan 31 Desember 2009, jumlah pelanggan TELKOM telah tumbuh sebesar 21,2%
atau menjadi 105,1 juta pelanggan. TELKOM melayani 8,4 juta pelanggan telepon tidak bergerak kabel,
15,1 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, dan 81,6 juta pelanggan telepon seluler.
Sampai dengan 31 Desember 2009, sebagian besar dari saham biasa TELKOM dimiliki oleh
Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya dimiliki oleh pemegang saham publik. Saham TELKOM
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock
Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange (tanpa tercatat). Harga saham TELKOM di BEI pada akhir
Desember 2009 adalah Rp9.450 dengan nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2009
mencapai Rp190.512 miliar atau 9,43% dari kapitalisasi pasar BEI.
Untuk menghadapi tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan mobilitas
dankonektivitas tanpa putus, TELKOM telah memperluas portofolio bisnisnya yang mencakup
telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME). Dengan meningkatkan infrastruktur,
memperluas teknologi Next Generation Network (NGN) dan memobilisasi sinergi di seluruh jajaran
TELKOMGroup, TELKOM dapat mewujudkan dan memberdayakan pelanggan ritel dan korporasi dengan
memberikan kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan pelanggan yang lebih baik.

Pada tahun 2009, laba bersih konsolidasian kami sebesar Rp11.332,1 miliar meningkat 6,7%
dibanding tahun 2008 atau 100,8% terhadap target tahun 2009. Sementara itu margin laba bersih kami
sebesar 17,5% di tahun 2009 yang merupakan pencapaian 105,4% terhadap target margin laba bersih.
Prestasi keuangan tersebut didukung oleh kinerja operasional kami yang juga solid. Saat ini kami
melayani 105,2 juta pelanggan, dari bisnis seluler, telepon tidak bergerak dan telepon tidak bergerak
nirkabel. jumlah tersebut merupakan pencapaian 106% terhadap target perusahaan. Penambahan
pelanggan kami dipimpin oleh bisnis seluler yang bertambah 16,34 juta pelanggan atau pencapaian
162%

terhadap

target

perusahaan

tahun

2009.

Visi

To become a leading Telecommunication, Information, Media & Edutainment (TIME) Player in the Region
Misi
1. To Provide TIME Services with Excellent Quality & Competitive Price.
2. To be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation

Operator Telekomunikasi, Informasi, Media dan Edutaintment (TIME)
Bisnis TIME di perusahaan ini memiliki rentang dari penyelenggaraan Telekomunikasi berupa
telepon (fixed wireline, fixed wireless dan seluler), data dan internet, jasa jaringan dan interkoneksi, serta
content/application. Usaha tersebut dijalankan secara terfokus melalui induk maupun anak perusahaan.
Sampai 31 Desember 2009, jumlah pelanggan perusahaan tumbuh sebesar 21,2% atau menjadi total
105,1 juta pelanggan dibandingkan setahun sebelumnya. Untuk telepon saja, TELKOM melayani 8,4 juta
pelanggan telepon tetap, 15,1 juta pelanggan telepon tetap nirkabel, dan 81,6 juta pelanggan telepon
seluler.
Posisi 31 Desember 2009, saham biasa TELKOM dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia
(52,47%) dan sisanya dimiliki oleh pemegang saham publik (47,53 %). Saham TELKOM diperdagangkan
di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”)
dan Tokyo Stock Exchange (tanpa tercatat). Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2009
adalah Rp 9.450 dengan nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2009 mencapai
Rp190,51 trilliun atau 9,43% dari kapitalisasi pasar BEI.
Sasaran strategis perusahaan adalah meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi Next

Generation Network (NGN) dan melakukan

sinergi di seluruh jajaran TELKOMGroup, sehingga

pelanggan baik ritel terlebih korporasi dapat menikmati kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan
pelanggan yang lebih baik.
Pada tanggal yang sama, baik induk maupun anak perusahaan telah dikonsolidasikan dalam
satu

laporan

keuangan TELKOM

tahun

buku

2009.

Adapun kesembilan


anak

perusahaan

tersebut adalah PT Telekomunikasi Indonesia International (“TII”,sebelumnya PT AriaWest international
-“AWI”, 100% dimiliki TELKOM), PT Mitratel (“Mitratel”, 100% dimiliki TELKOM), PT Pramindo Ikat
Nusantara (“Pramindo”, 100% dimiliki TELKOM), PT Telekomunikasi Seluler (“TELKOMsel”, 65% dimiliki
TELKOM), PT Multimedia Nusantara (“Metra”, 100% dimiliki TELKOM), PT Infomedia Nusantara
(“Infomedia”, 100%-dimiliki TELKOM, melalui 49% kepemilikan Metra), PT Indonusa Telemedia
(“Indonusa”, 100% dimiliki TELKOM, melalui 1,25% kepemilikan Metra), PT Graha Sarana Duta (“GSD”,
99,99% dimiliki TELKOM), dan PT Napsindo Primatel Internasional (“Napsindo”, 60% dimiliki
TELKOM). Selain itu untuk lebih memfokuskan bisnis, Metra juga telah memiliki anak usaha lain
diataranya adalah Sigma dan Finnet. (Portfolio perusahaan dapat dilihat dibawah).

Bisnis Utama : Telekomunikasi International
PT. Telekomunikasi Indonesia International (“TII”) is the arm overseeing and managing the
overseas business of PT. Telekomunikasi Indonesia. Tbk (Telkom) and it is driven to deliver value to its
stakeholders in a highly competitive industry environment.
TII as the wholly subsidiary of Telkom with its core business in international and overseas

telecommunications business supports the development of the telecommunications business in the Asia
Pacific and beyond. As the member of Telkom Group, TII will be fully supported by all members of Telkom
Group in establishing and dealing with the international business. Serving mainly the corporate market,
TII is committed to bringing the best services of global communications to customers in the Asia Pacific
and beyond. With significant operation in Indonesia and Singapore, the company provides a
comprehensive portfolio of services that include voice and data and internet services. It has driven
competition as the challenger brand and led the way in technological innovations and breakthroughs.
TII represents Telkom in AAG (Asia America Gateway) Cable Network Consortium which highly
developed international network provides direct connections from Indonesia to more than 100 countries,
as well as second-to-third country connectivity.
TII has signed an agreement to join a Consortium for Submarine Cable Construction of SouthEast Asia Japan Cable System (SJC) in Honolulu USA on last January 18, 2010. SJC will connect
Singapore, Hong Kong, Japan and other Asian countries. The Submarine Cable to be installed uses the
newest Submarine Cable technology with the capacity to transmit 64 WL (wave length) at each fiber pair
and 40 Gbps per WL so that the SJC submarine cable will have design capacity 17 Terabyte per second
(Tbps) able to upgrade up to 23 Tbps.
TII business portfolio consists of three (3) major business groups as follows :
1. International Telecommunication Services
2. Investment and Strategic Partnership
3. Project Management and Consultancy
Investment and Strategic Partnership

This business activity deals with investments and strategic alliances with international and
information and communication companies in the form of equity participation, joint management, joint
operations and financing. In 2009 TII’s revenue grew by 51% from the dividends of its 31,500,000 shares
(17.01%) in SCICOM (MSC) Berhad, it invested USD 13.5 Million was invested in a Cable Landing
Station for TELIN Singapore, and increased capital by USD 12.5 Million. Since February 2008 TII
acquired a 9.8% share in SCICOM (MSC) Berhad, based in Malaysia, and in June 18, 2010 increased its
holdings to 29.85%.
Project Management and Consultancy
TII provides a number of international Infocom companies with consultancy services, access to Infocom
professionals and Project Management services.

Bisnis Utama : MITRATEL : Tower & Infrastructure Provider
PT. Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) didirikan pada tahun 1995 berawal dari perusahaan
mitra KSO di wilayah Kalimantan dengan nama PT. Dayamitra Malindo yang sahamnya dimiliki oleh
beberapa perusahaan swasta nasional dan swasta asing. Dalam perjalanannya kepemilikan saham telah
mengalami beberapa kali perubahan dan akhirnya pada tanggal 3 Desember 2004 saham Mitratel 100%
dimiliki PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Sejak penghujung tahun 2007 Mitratel mengalami transformasi bisnis dengan mulai memasuki
bisnis penyediaan infrastruktur telekomunikasi yang salah satu diantaranya berupa penyediaan menara
telekomunikasi (tower provider) untuk memenuhi kebutuhan penempatan BTS bagi para operator

telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini perusahaan telah menyediakan penyewaan tower
untuk beberapa operator telekomunikasi antara lain : Divisi Telkom Flexi, PT. Telkomsel, PT. XL
Axiata,Tbk, PT. Natrindo Telepon Seluler (NTS), PT. Hutchinson CP Telecomunication, PT Bakrie
Telecom,Tbk yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Bali, Nusa
Tenggara ,Sumatra Utara, Sumatra Barat,Batam, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara
Dengan memperhatikan perkembangan teknologi dan dinamika industri telekomunikasi, Mitratel
akan terus mengembangkan layanannya bukan hanya pada penyediaan menara telekomunikasi macro
namun sudah mulai dijajaki penyediaan menara telekomunikasi microcell serta inbuilding coverage
solution multi operator (indoor antennapico). Kedepannya Mitratel akan masuk pula dalam bisnis
penyediaan BTS dan genset sebagai solusi alternatif bagi site-site yang belum dapat dilayani oleh
sambungan daya PLN setempat.
Dalam upaya mempercepat tercapainya sasaran perusahaan untuk menjadi pemimpin dan
penyedia jasa infra struktur telekomunikasi terbesar maka disamping melakukan pembelian menara
telekomunikasi melaluti proses akuisisi.
Bisnis Utama : PRAMINDO : Kerjasama Operasi
PT Pramindo Ikat Nusantara (”PRAMINDO”) didirikan dengan Akte Notaris Benny Kristianto, S.H.,
Nomor : 135 tanggal 17 Oktober 1995, berkedudukan di Jakarta. Akte ini disetujui oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan Menteri Nomor : C2-13.200.HT.01.01.TH.95 tanggal
18 Oktober 1995 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Nomor : 101 tanggal 19 Desember

1995.
Anggaran Dasar PRAMINDO telah diubah beberapa kali, perubahan terakhir dengan Akte Notaris Benny
Kristianto, S.H., Nomor : 06 tanggal 05 Mei 2009 dan telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan Menteri Nomor : AHU-31254.AH.01.02.Tahun 2009
tanggal 07 Juli 2009 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.

PRAMINDO pada awalnya didirikan dalam rangka untuk menyelenggarakan Kerja Sama Operasi
Telekomunikasi di wilayah Sumatera antara PRAMINDO dengan PT Telekomunikasi Indonesia
(”TELKOM”) yang dikenal sebagai Kerja Sama Operasi (KSO) Repelita VI, untuk penyediaan fasilitas
telekomunikasi di wilayah Sumatera (disebut Unit KSO I).
Bisnis Utama : TELKOMSEL :Teknologi GSM
Telkomsel merupakan operator selular terkemuka di Indonesia yang dimiliki PT Telkom dengan
kepemilikan saham sebesar 65 persen dan SingTel sebesar 35 persen.
Hingga Juni 2010, Telkomsel dipercaya melayani 88,3 juta pelanggan, menjadikan Telkomsel sebagai
pemimpin pasar di industri telekomunikasi selular dengan pangsa pasar sekitar 50 persen.
Sebagai operator selular yang memiliki visi “Best and Leading Mobile Lifestyle and Solutions Provider in
the Region”, Telkomsel menyediakan ragam pilihan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan
pelanggan melalui produk paskabayar kartuHALO maupun prabayar simPATI dan Kartu As.
Komitmen kuat Telkomsel dalam menghadirkan layanan mobile lifestyle yang semakin berkualitas sangat
jelas terlihat dengan secara konsisten mengimplementasikan roadmap teknologi selular terkini, yakni 3G,

HSDPA, HSPA, HSPA+, serta Long Term Evolution. Tahun ini Telkomsel mengembangkan jaringan
mobile broadband dengan mencanangkan 24 kota besar sebagai broadband city.
Sebagai pemimpin di industri telekomunikasi selular, Telkomsel telah menggelar 34.000 Base Transceiver
Station termasuk lebih dari 6.000 Node B yang menjangkau 95 persen wilayah populasi Indonesia.
Seiring diselesaikannya program Universal Service Obligation yang diamanahkan pemerintah untuk
menggelar jaringan di 25.000 desa, maka layanan Telkomsel menjangkau hampir 100 persen wilayah
populasi Indonesia.
Bahkan kenyamanan berkomunikasi pelanggan Telkomsel yang sedang berada di luar negeri tetap
terjamin berkat dukungan 403 mitra operator international roaming dan 300 mitra operator data roaming
di lebih dari 200 negara di seluruh belahan dunia.

Bisnis Utama : METRA : Content & Application
PT Multimedia Nusantara (METRA), sejak tahun 2003, mayoritas sahamnya (99,99%) dimiliki
oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM).
METRA diposisikan oleh TELKOM sebagai Strategic Investment Company dengan tujuan untuk
memperkuat pilar bisnis new wave TELKOM yang fokus pada industri Informasi, Media dan Edutaintment

(IME). Posisi ini menjadikan METRA menerapkan strategi bertumbuh dengan cara Capture dan Nurture.
Strategi Capture dilakukan untuk mempersingkat waktu penyediaan portofolio dan strategi Nurture
dilakukan dengan pertimbangan bahwa tidak ada perusahaan sejenis di pasar dan METRA Group

memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis tersebut.
Portofolio bisnis yang dikelola METRA Group sampai dengan tahun 2009 terdiri dari: Satellite
Data Access Services, e-Payment, Application Services, IT Managed Service, System Integration,
Software Development, e-Commerce, Content, Contact Center, Directory Services, Pay Televisi dan akan
terus bertumbuh seiring dengan aksi korporasi yang dilakukan METRA.
METRA memiliki 5 (lima) anak perusahaan yaitu: PT Finnet Indonesia, PT Sigma Cipta Caraka,
PT Indonusa Telemedia, PT METRA-NET dan PT Infomedia Nusantara. Portofolio perusahaan,
disamping dikelola oleh anak perusahaan, juga dikelola melalui Strategic Business Unit, yaitu
METRASAT dan METRASYS. METRA menambah portofolio Integration Services dan SAP Consulting
dengan Lisensi dari SAP AG sebagai SAP Service Partner yang dikelola oleh METRASYS.
Sejak awal tahun 2009, METRA melakukan transformasi pengorganisasian portofolio perusahaan
melalui proses yang berkesinambungan. Dengan milestone pencapaian tahunan, di mulai tahun 2009
sebagai tahap awal organisasi holding yang fokus pada penyusunan tata kelola perusahaan,
pengawakan organisasi dan menjalankan fungsi- fungsi penilaian anak perusahaan dan Strategic
Business Unit. Tahun 2010 difokuskan pada realisasi sinergi go to market allignment dan integrasi
layanan didalam cakupan TELKOM Group. Tahun 2011 dan seterusnya direncanakan bahwa METRA
telah sampai pada posisi Strategic Guidance Holding Company untuk pengelolaan anak perusahaan dan
Strategic Business Unit.
Strategi Capture dan Nurture serta transformasi menjadi perusahaan holding dilakukan untuk
memperkuat pilar organisasi dan bisnis dalam menjalankan posisi sebagai Strategic Investment

Company.

Bisnis Utama : INFOMEDIA Information & Communication Services Solution
Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia Nusantara menjadi perusahaan pertama
penyedia layanan informasi telepon di Indonesia. Di bawah subdivisi Elnusa GTDI dari anak perusahaan
Pertamina, Infomedia telah menerbitkan Buku Petunjuk Telepon Telkom Yellow Pages.
Perkembangan yang tercatat selanjutnya adalah berdirinya PT Elnusa Yellow Pages di tahun 1984 yang
berubah nama di tahun 1995 menjadi PT Infomedia Nusantara pada saat PT Telkom Tbk menanamkan
investasi. Untuk mendukung implementasi Good Coorporate Governance dalam setiap aspek kegiatan
perusahaan, Infomedia telah mengeluarkan kebijakan pedoman tata kelola perusahaan di tahun 2008.
Pada tanggal 30 Juni 2009 PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melalui PT Multimedia Nusantara
(Metra), anak perusahaan yang 99,99% milik Telkom (selanjutnya disebut Telkom Group) telah
menandatangani Shares Sales & Purchase Agreement (SPA) untuk membeli 49% saham PT Infomedia

Nusantara (Infomedia) milik PT Elnusa Tbk (Elnusa), sehingga 100% saham PT Infomedia Nusantara
telah dimiliki oleh Telkom Group.
Saat ini, Infomedia, sesuai dengan visinya menjadi penyedia jasa layanan informasi yang utama
dikawasan regional telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan visi tersebut dengan
mengoptimalkan kompetensi untuk mengambil opportunity dalam pengembangan bisnis kedepan melalui
transformasi bisnis dari 3 Pilar Bisnis ( Layanan Direktori, Layanan Contact Center dan Layanan Konten )
menuju Layanan Outsourcing atau Business Process Outsourcing ( BPO ) dan Layanan Konten Digital
atau Digital Rich Content ( DRC ).
Layanan Outsourcing atau Business Process Outsourcing (BPO) didefinisikan sebagai bisnis penyediaan
jasa alih-daya (outsourcing) oleh pihak ketiga bagi perusahaan untuk satu atau beberapa fungsi bisnis
dalam jangka panjang (multi year contract). Bisnis Layanan Outsourcing (BPO) yang telah dijalani
Infomedia saat ini berbasis layanan voice yaitu Layanan Contact Center baik untuk inbound maupun
outbound dan non voice seperti direct mail dan web development. Namun saat iniInfomedia telah
membagi bisnis Layanan Outsourcing (BPO) kedepannya dalam empat kelompok berdasarkan basis
layanan yaitu: Contact Center Services, HR Services, IT Services dan Direct Mail.
Sedangkan

pengembangan

bisnis

Layanan

Konten

Digital

(DRC)

didasarkan

oleh

semakin

berkembangnya kebutuhan informasi yang semakin cepat dan mobile, perubahan gaya hidup

dan

perkembangan teknologi yang sangat pesat. Infomedia membagi bisnis DRC dalam 3 bagian, yaitu;
printed (Yellow Pages, White Pages & Special Directory ) , mobile (mobile application, SMS)dan
online (online ad, e-commerce, membership).
Keseluruhan produk dan layanan Infomedia merupakan komitmen perusahaan dalam memberikan solusi
layanan informasi dan komunikasi yang prima bagi customer dan masyarakat di Indonesia.

Bisnis Utama : TELKOM VISION : TV Berbayar
Pada tanggal 07 Mei 1997, 4(empat) perusahaan yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (35%), PT.
Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) (25%), PT. Megacell Media (20%) dan PT. Datakom Asia (20%)
sepakat mendirikan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa Televisi berbayar dan Internet dengan
nama PT. Indonusa Telemedia (Telkomvision).
Perseroan dalam perjalannya mengalami perubahan kepemilikan saham dan terakhir pada bulan Juni
2008 terjadi perubahan kepemilikan saham dari Datakom Asia kepada PT. Multimedia Nusantara
(METRA), sehingga Perseroan dimiliki 98,75% oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan 1,25% dimiliki
oleh PT. Multimedia Nusantara (METRA) langkah strategis ini selaras dengan tujuan TELKOMGroup

dalam mengembangkan lini bisnisnya dengan konsep TIME “Telekomunikasi, Informasi, Media dan
Edutainment”.
Sesuai tag line Perseroan “ ini baru beda”, dalam pengelolaan bisnisnya Telkomvision merupakan
operator Pay TV pertama di Indonesia yang meluncurkan produk DTH Prepaid (Pay TV Satellite Prepaid),
dimana pelanggan dapat melakukan pembelian voucher sesuai dengan pilihan content dengan harga
yang sangat terjangkau dan bebas mengisi voucher apa saja dan kapan saja. Kemudian pada awal tahun
2009 perseroan mengembangkan DTH Postpaid (Pay TV Satellite Postpaid) untuk mendukung strategi
penetrasi masuk ke kota setelah terlebih dahulu dipersiapkan model bisnis dan perangkat minidish yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat perkotaan, dimana model bisnis yang telah dijalankan beberapa
competitor di kota adalah dengan pola pinjam pakai perangkat kepada pelanggan.
Dalam rangka mendukung layanan DTH Postpaid perseroan telah membuka beberapa tempat
pembayaran iuran bulanan maupun tempat pengisian/pembelian pulsa untuk memudahkan pelanggan
membayar maupun mengisi voucher melalui jaringan ATM Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BII,
ATM bersama melalui HSBC, Bank Mega Syariah, dan Kantor Pos (online) diseluruh Indonesia.
Perkembangan Perseroan juga menuntut pengembangan sumber daya manusia baik jumlah maupun
kualitasnya. Pada akhir tahun 2009 perseroan memiliki 334 karyawan yang sebelumnya di tahun 2008
berjumlah 233 yang tersebar diseluruh Indonesia, dengan komposisi dari berbagai disiplin pendidikan dan
keahlian dengan komposisi terbesar adalah berusia produktif. Dalam rangka meningkatkan kompetensi
karyawan, perseroan telah membuat program pengembangan SDM dalam berbagai bentuk untuk
menstimulus peningkatan kinerja dan inovasi serta kreativitas guna memajukan perseroan.
Dengan cepatnya perubahan teknologi penyiaran dan informasi serta berubahnya gaya hidup
masyarakat, diperlukan kreativitas dan inovasi yang dapat memberikan solusi terhadap kebutuhan
hiburan dan informasi, untuk itu perseroan bersama TELKOM Group sedang mengembangkan produk
baru seperti IPTV (Internet Protokol Television), Mobile TV dan Value Added Service (VAS) dengan
menyajikan program-program yang menarik serta content yang atraktif. Pengembangan produk ini
merupakan wujud komitment Telkomvision dalam mengikuti perubahan dan mendukung TELKOM Group
dalam menyajikan total solusi yaitu memberikan layanan yang mengarah pada integrated communication
services ( evernet).

Bisnis Utama : GRAHA SARANA DUTA Properti

PT. Graha Sarana Duta (GSD) merupakan sebuah perusahaan properti terpadu yang dimiliki oleh PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TELKOM) pada tahun 2001, dengan porsi kepemilikan saham Telkom
sebesar 99,9%.
Saat ini PT. GSD memiliki cakupan wilayah kerja di seluruh Indonesia dan melakukan pengelolaan
terhadap gedung-gedung perusahaan TelkomGroup seperti gedung PT. Telekomunikasi Indonesia, PT.
Telkomsel, PT. Infomedia dan PT. Metra. Selain itu PT. GSD juga mengelola 106 lokasi gedung lain yang
dimiliki oleh berbagai bidang usaha di luar Telkomgroup seperti perkantoran, apartemen, mall, dan
bandara baik secara keseluruhan maupun secara parsial.
Dalam menjalankan bisnisnya PT. Graha Sarana Duta memiliki tiga portofolio bisnis yaitu:
Pengelolaan Property


Pengelolaan Gedung (BM)



Penyewaan Gedung



PSM (Property Services Management)



Operasional Lainnya (Security, BTS, Mess & Billboard)

Project Management


Desain & Pembangunan Interior



Remote Control



Space Management



Pengelolaan BBM



Trading (termasuk dana talangan listrik)



Event Organizer

Pengembangan Property


Penjualan Perumahan (Real Estate)



Pembangunan Gedung/Construction Project

Bisnis Utama : SIGMA Solusi IT
PT Sigma Cipta Caraka (SIGMA) merupakan perusahaan penyedia layanan pendukung bisnis berbasis
teknologi informasi dan komunikasi terdepan yang sudah berkiprah lebih dari 20 tahun di Indonesia.
SIGMA menawarkan layanan berbasis IT yang bervariasi, mulai dari layanan konsultan, produk software,
aplikasi, layanan pengembangan software serta operasi pusat data diperbankan (baik yang berbasis
konvensional maupun sharia), sector keuangan, telekomunikasi, manufaktur serta distribusi.
SIGMA memiliki komitmen untuk memberikan manfaat teknologi pada sektor bisnis dan perusahaanperusahaan yang membutuhkan solusi IT untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan organisasi
perusahaan mereka. SIGMA telah menjadi perusahaan pemrakarsa dalam pengembangan IT serta
penyedia layanan operasional dan maintance bagi berbagai macam jenis industri baik didalam maupun
luar negeri.
Bisnis Utama : FINNET Sistem Pembayaran Elektronik
PT. Finnet Indonesia (FINANET) adalah anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang sistem
pembayaran elektronik. FINNAET didirikan oleh TELKOM dalam bentuk Joint Venture Company antara
anak perusahaan TELKOM yaitu PT. Multimedia Nusantara (METRA) dengan PT. Mekar Prana Indah
(MPI) yang sahamnya dimiliki oleh Yayasan KesejahteraanKaryawan Bank Indonesia (YKBI) Adapun
komposisi kepemilikan antara METRA dan MPI adalah masing-masing 60% dan 40%
Pendirian FINNET adalah langkah nyata TELKOM dalam rangka menangkap peluang pasar
dalammenyediakan Layanan Sistem Pembayaran Secara Elektronik dengan menyediakanLayanan
Solusi Terpadu Sistem Pembayaran Elektronik untuk Perbankan atau semuaSektor yang Berkaitan
dengan Transaksi Finansial Elektronik.
Sasaran dan Strategi
Tujuan
Menciptakan posisi unggul dengan memperkokoh bisnis legacy & meningkatkan bisnis new wave untuk
memperoleh 60% dari pendapatan
industri pada tahun 2015.
Inisiatif Strategis
1. Mengoptimalkan layanan jaringan telepon tidak bergerak kabel / fixed wireline (“FWL”).

2. Memperkuat & mengembangkan bisnis jaringan tidak bergerak nirkabel / fixed wireless access
( “FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel.
3. Melakukan investasi pada jaringan pita lebar (broadband).
4. Mengintegrasikan solusi enterprise dan berinvestasi di bisniswholesale.
5. Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”).
6. Mengembangkan layanan teknologi informasi.
7. Mengembangkan bisnis media dan edutainment.
8. Merampingkan portofolio anak perusahaan.
9. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
10. Melakukan transformasi budaya perusahaan

Budaya Korporasi dan Etika Bisnis
Untuk mengantisipasi tantangan pada lingkungan bisnis kami dan menjaga keunggulan kompetitif,
kami mulai melakukan proses perubahan. Kami mungkin salah satu pelaku perubahan tunggal
terbesar dalam sejarah industri telekomunikasi. Perubahan kami menyentuh empat aspek operasi:
transformasi bisnis, transformasi infrastruktur, transformasi organisasi, dan transformasi sumber
daya manusia dan budaya.
Transformasi budaya dimulai dengan perubahan identitas brand, yang dicapai melalui perubahan logo.
Perubahan ini sejalan dengan perkembangan portofolio bisnis kami TIME. Pernyataan brand positioning
TELKOM dalam transformasi ini adalah “Life Confident”, yang ditunjukkan melalui Nilai Perusahaan
(Expertise, Empowering, Assured, Progressive and Heart) dan semboyan kami “The World in Your
Hands”.
Pada saat melakukan transformasi budaya, kami tetap menggunakan pedoman budaya The TELKOM
Way 135 dan program Inisiatif Strategi.
KODE ETIK
TELKOM memiliki kode etik sejalan dengan ketentuan SOA bagian 406. Kode Etik kami berlaku pada
Presiden Direktur, Direktur Keuangan (posisi yang setara dengan Chief Executive Officer dan Chief
Financial Officer), Komisaris, Direktur dan pejabat kunci lainnya serta seluruh karyawan. Anda dapat
melihat kode etik TELKOM pada website kami http://www.telkom.co.id/about-telkom/business-ethics.

Setiap perubahan dan pengesampingan terhadap kode etik juga akan diinformasikan di website
TELKOM.
KOMUNIKASI DAN DISEMINASI INFOMASI KEBIJAKAN SDM
Kebijakan sumber daya manusia TELKOM dikomunikasikan dan disebarkan dalam banyak cara termasuk
secara elektronik antara lain melalui pertemuan Indonet, portal website, surat elektronik dan memo
intranet.
PENGENDALIAN PENGELOLAAN SDM
Pada tahun 2009, TELKOM melakukan upaya untuk mengukur efektivitas program HR. Hasil nilai
efektivitas kami adalah 72,89%.
SURVEY OPINI KEPUASAN KARYAWAN TELKOM (“TEOS”)
Kami melakukan survei TEOS secara online pada Oktober 2009 melalui Portal Intranet. Berdasarkan
hasil survei tahun 2008, Indeks Kepuasan Karyawan (“ESI”) sebesar 75,87% dan nilai untuk Indeks
Ketidakpuasan Karyawan (EDI) sebesar 7,37%.
Nilai kategori tertinggi ESI adalah Penghargaan sebesar 78,45%, sementara yang terendah adalah
75,47% untuk kategori Karir dan Promosi. Nilai EDI terendah sebesar 4,8% untuk kategori Penghargaan,
sementara nilai yang tertinggi adalah 9,32% untuk Karir dan Promosi.
Komposisi Pemegang Saham :



1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 79.999.999.999 lembar saham Seri B (saham biasa)
Modal Dasar Perseroan :



Komposisi Pemegang Saham TELKOM pada tanggal 31 Desember 2009
Saham Seri A

Saham Seri B (Saham

Dwiwarna
Pemerintah Republik Indonesia
Publik
Sub Total modal (ditempatkan,dan disetor

1

%
Biasa)
10.320.470.711 52,47
9.348.954.068 47,53

1
19.669.424.779 100,00
penuh)
Saham Treasuri (Saham yang dibeli kembali)
490.574.500
Total
1
20.159.999.279 100,00
 Pemerintah Republik Indonesia (Pemerintah) memiliki satu lembar saham Seri A Dwiwarna, yang
memiliki hak suara istimewa. Hak-hak material dan batasanbatasan yang terdapat pada saham
biasa, juga berlaku pada saham Dwiwarna kecuali Pemerintah tidak dapat mengalihkan saham
Dwiwarna, memiliki hak veto berkaitan dengan pengangkatan dan pemberhentian Direksi dan
Dewan Komisaris, penerbitan saham baru dan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan,
termasuk perubahan untuk menggabungkan atau membubarkan perusahaan sebelum masa

berlakunya berakhir, menambah atau mengurangi modal dasar dan mengurangi saham yang
dipesan (subscribed capital).


Pemegang Saham TELKOM dengan kepemilikan lebih dari 5% dan Jumlah Saham yang
Dimiliki Dewan Komisaris dan Direksi, sampai dengan 31 Desember 2009

Jenis Saham
Seri A
Seri B
Seri B


Identitas Orang atau Kelompok

Jumlah Saham yang Dimiliki

Pemerintah
Pemerintah
Direksi

Persentase saham (%)

1
10.320.470.711
23.112

52,47

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

DISKRIMINATOR KELAYAKAN KREDIT MODAL KERJA BAGI UKM PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. CABANG LUMAJANG

5 61 16

HE APPLICATION OF PROFESSION ETHICS FOR SUPPORTING THE WORKING PERFORMANCE OF CUSTOMER SERVICE STAFF IN PT BRI RAMBIPUJI JEMBER

2 94 12

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5