Pengaruh Personal Selling terhadap Keputusan Pembelian Tupperware (Studi Pada Konsumen Outlet Tupperware di Jalan Ampera 1 Medan Helvetia) Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif.

Penelitian dalam permasalahan asosiatif adalah penelitian yang

berupaya untuk mengkaji bagaimana suatu variabel memiliki keterkaitan atau
berhubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel dipengaruhi oleh
variabel lainnya.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses,
hipotesis, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya
menggunakan aspek pengukuran, rumus dan kepastian data numerik (Juliandi,
2013:14).
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Jalan Ampera 1 Medan Helvetia. Waktu penelitian

dari bulan 24 Januari hingga 09 Maret 2017.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2014:148), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Berdasarkan definisi tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah Konsumen Tupperware.

27
Universitas Sumatera Utara

28

3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2014:149) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi dalam penelitian ini
tidak diketahui jumlah keseluruhannya secara pasti maka penentuan jumlah
sampel ditentukan dengan menggunakan rumus interval penaksiran sebagai
berikut:

n=

)2 ( )( )

(

n=

2

1,962 (0,5)(0,5)
(0,1)2

n=96,04
Keterangan:
n

: jumlah sampel

Z α : nilai standar normal yang besarnya tergantung α

P

: estimator proporsi populasi

q

:1–p

d

: penyimpangan yang ditolerir
Berdasarkan perhitungan diatas, maka banyaknya sampel dalam penelitian

ini adalah 96,04 yang dibulatkan menjadi 96 orang.
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
Non Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling. Adapun Kriteria
Sampel dalam penelitian ini yaitu:
1. Konsumen yang berada di Jalan Ampera 1 Medan Helvetia


Universitas Sumatera Utara

29

2. Konsumen yang pernah membeli produk Tupperwarelebih dari satu kali
karena terpengaruh promosi Personal Selling dari penjual.
3.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2014:64) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dengan demikian hipotesis dapat dinyatakan
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
yang empirik.
Berdasarkan rumusan masalah dapat ditarik kesimpulan atau jawaban
sementara pada penelitian ini, yaitu:
1) Ha:terdapat pengaruh antara Personal Selling terhadap Keputusan
Pembelian Produk Tupperware.
2) H0:tidak terdapat pengaruh antara Personal Selling terhadap Keputusan
Pembelian Produk Tupperware.
3.5 Definisi Konsep
Konsep adalah ide abstrak yang digunakan dalam menggambarkan secara

abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian
yang pada umumnya dinyatakan dalam suatu istilah atau rangkaian kata. Untuk
mendapatkan masalah yang jelas dari setiap konsep maka penulis mengemukakan
definisi konsep penelitian yaitu:
a. Personal Selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan
calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan
dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka
kemudian akan mencoba dan membelinya (Hurriyati 2005:59).

Universitas Sumatera Utara

30

b. Keputusan Pembelian
Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara perilaku yang berbeda.
Adapun inti

dari

pengambilan


keputusan

konsumen adalah proses

pengintegrasian yang menkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua
atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya (Kotler dan
Amstrong 2008: 224).
3.6 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjabaran akan definisi variabel dan
indikator pada penelitian. Definisi operasional merupakan uraian dari konsep yang
sudah dirumuskan dalam bentuk-bentuk indikator untuk menguji suatu variabel.
Berikut ini adalah penjabaran variabel beserta indikatornya dalam penelitian ini
dalam tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel
Personal
Selling
(X)


Keputusan
Pembelian
(Y)

Definisi
komunikasi langsung
antara penjual dan calon
konsumen untuk
memperkenalkan,
membentuk pemahaman
serta mempengaruhi
konsumen membeli
produk Tupperware.

Indikator
1. Prospek
2. Pra Pendekatan
3. Presentasi
4. Mengatasi Keberatan

5. Penutupan
6. Tindak lanjut dan
Pemeliharaan

Skala
Likert

Suatu tindakan
konsumen untuk
memutuskan membeli
produk Tupperware.

1. Pengenalan kebutuhan
2. Pencarian Informasi
3. Informasi Alternatif
4. Keputusan Pembelian
5. Perilaku Pasca
Pembelian

Likert


Sumber: Penulis (2017)

Universitas Sumatera Utara

31

3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data digunakan untuk memperoleh data dan informasi
yang dapat mendukung penelitian ini sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak
melalui perantara). Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara berikut:
Kuesioner,

yaitu

pertanyaan/pernyataan

yang


disusun

peneliti

untuk

mengetahui pendapat/persepsi responden penelitian tentang variabel yang
diteliti.Bentuk angket yang digunakan secara tertutupakan diberikan kepada
Konsumen Tupperware di jalan Ampera 1 Medan Helvetia.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara atau data yang diperoleh dari pihak lain.
Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan sebagai berikut:
Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku,
karya ilmiah, serta pendapat para ahli yang relevan dengan permasalahan
Personal Selling terhadap keputusan pembelian.
3.8 Skala Pengukuran Variabel
Melalui penyebaran kuesioner yang berisikan beberapa pertanyaan, maka
ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat

kuantitatif.

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2012:132).

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari

Universitas Sumatera Utara

32

jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu.
Total skor inilah yang akan ditafsir sebagai posisi responden dalam skala likert.
Kriteria pengukuran untuk variabel terdapat pada tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No.

Skala

Skor

1

Sangat Setuju (SS)

5

2

Setuju (S)

4

3

Netral (N)

3

4

Tidak Setuju (TS)

2

5

Sangat Tidak Setuju (STS)

1

Sumber: Sugiyono (2012)
Dengan menggunakan skala likert, maka variabel dalam penelitian ini
dijabarkan menjadi indikator – indikator yang dapat diukur.Indikator yang terukur
tersebut dapat dijadikan tolak ukur dalam pembuatan pertanyaan dan pernyataan
yang perlu dijawab oleh responden.
3.9 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
terkumpul.

Menurut Sugiyono (2008:206) kegiatan dalam analisis data adalah

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variabell dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik kuantitatif dengan
menggunakan bantuan program statistik yang akan digunakan untuk menguji
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Data penelitian akan dianalisis
dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

33

3.9.1 Uji Instrumen
3.9.1.1 Uji Validitas
Menurut Juliandi (2013:79) uji validitas yakni dengan cara menguji sejauh
mana ketepatan atau kebenaran suatu instrument sebagai alat ukur variabel
penelitian.

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan

program statistik. Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian validitas data
instrumen adalah sebagai berikut:
a. Jika
b.Jika

ℎ� ��
ℎ�

>

�� <




, maka pernyataan dinyatakan valid.
, maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

3.9.1.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat konsistensi dan stabilitas data atau temuan
(Sugiyono 2013:456).

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai (α)
0,60. Kriteria pengujian reliabilitas :
a. Jika nilai koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrumen yang diuji adalah reliabel.
b. Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,6 maka instrumen yang diuji adalah tidak
reliabel.
3.9.2Uji Regresi Linear Sederhana
Menurut Siregar (2013:284), regresi linear adalah suatu alat untuk
memprediksi permintaan di masa akan datang berdasakan data masa lalu atau
untuk mengetahui pengaruh suatu variabel bebas (independent) terhadap satu

Universitas Sumatera Utara

34

variabel tak bebas (dependent). Regresi linear sederhana hanya digunakan untuk
satu variabel dan satu variabel tak bebas.
Y = α +bx
Dimana:
Y = Variabel tak bebas
x = Variabel bebas
α dan b = konstanta
a = Σ ΣX2 − ΣX (ΣXY)
nΣX2− ΣX 2
b= nΣXY− ΣX − ΣX (ΣY)
nΣX2− ΣX 2

3.9.3 Pengujian Hipotesis
Menurut Juliandi (2013:197) pengujian hipotesis data adalah yang paling
penting karena berperan untuk menjawab rumusan masalah penelitian dan
membuktikan hipotesis penelitian. Suatu perhitungan variabel disebut signifikan
secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah
dimana H0 ditolak). Namun sebaliknya, disebut tidak signifikan apabila nilai uji
statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima. Uji hipotesis yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1.Uji Signifikansi Parsial (Uji T)
Uji T digunakan untuk menguji setiap variabel bebas atau independen variabel
(X), apakah mempunyai pengaruh yang positif serta signifikan terhadap variabel
terikat atau dependen variabel (Y).

Bentuk pengujiannya adalah sebagai

berikut:

Universitas Sumatera Utara

35

a. H0

: 1

= 0, artinya variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel

terikat.
b. H1 : :

1

≠ 0, artinya variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis dengan tingkat signifikansi (�) = 0,05
ditentukan sebagai berikut:
Uji T pada tingkat signifikansinya yaitu:
a. Jika tingkat signifikansi > 0,05 maka H0 diterima atau Ha ditolak.
b.Jika tingkat signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima.
2. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
variabel independen (variabel bebas) menjelaskan variabel dependen (variabel
terikat). Jika determinan semakin besar (mendekati1) maka dapat dikatakan
bahwa pengaruh yang signifikat dari variabel independent (X) yakni Personal
Selling serta variabel dependen (Y) yaitu Keputusan Pembelian semakin besar.
Sebaliknya, jika determinan semakin kecil (mendekati 0) maka dapat dikatakan
bahwa variabel independent (X) yakni Personal Selling serta variabel
dependen (Y) yaitu Keputusan Pembelian semakin kecil.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Profil dan Sejarah Perusahaan
Tupperware Corporation yang berpusat di Orlando Amerika Serikat
adalah perusahaan multinasional yang memproduksi serta memasarkan produk
plastik berkualitas untuk keperluan rumah tangga.

Dengan sistem penjualan

langsung (direct selling), Tupperware berkembang dan berada di lebih dari 100
negara. Di banyak Negara, di antara perusahaan direct selling lain Tupperware
berhasil menempati ranking atas.
1937

di

Amerika

dan

Berkat penemuannya yang gemilang tahun

dikembangkan

tahun

1946,

melahirkan berbagai produk innovatif bermerek Tupperware.

Earl

Tupper

Kehadirannya

mempermudah dan memperindah kehidupan para ibu rumah tangga di Amerika.
Home party Tupperware yang dikenal sebagai Tupperware Party adalah cara
penjualan yang unik, informatif dan menghibur. Cara ini pertama kali
diperkenalkan oleh Brownie Wise.

Kejeliannya memanfaatkan teknologi

membuat Tupperware tanggap dengan berbagai perubahan yang terjadi di
masyarakat. Diperkirakan hampir setiap 2,3 detik diselenggarakan Tupperware
Party di salah satu sudut dunia.
Tupperware selalu melahirkan produk baru berkualitas yang innovatif,
berdesain unik dengan warna warni yang khas, trendy dan menarik. Bahan yang
digunakanpun berkualitas terbaik, aman bagi kesehatan serta ramah lingkungan
bahkan telah memenuhi ketentuan FDA, EFSA dan FS.
Sumber : www.tupperware.co.id2017

36
Universitas Sumatera Utara

37

Sesuai dengan komitmennya dalam memberi kepuasan maksimal kepada semua
pencinta dan penggunanya, Tupperware memberikan garansi seumur hidup
(sesuai pemakaian normal).
Secara resmi Tupperware dipasarkan di Indonesia tahun 1991. PT. Alif
Rose di Jakarta merupakan distributor resmi pertama Tupperware, dan kini sudah
lebih dari 74 distributor resmi yang tersebar di berbagai kota besar di seluruh
Indonesia.

Didukung lebih dari 190.000 tenaga penjual independen, produk

Tupperware berhasil menembus berbagai kalangan.

Pelatihan dan bimbingan

yang diberikan merupakan bekal untuk menjadi tenaga penjual yang tangguh.
Meski terdiri dari berbagai latar belakang ekonomi dan pendidikan, namun ada
satu persamaannya yaitu bisa menyisihkan waktu untuk keluarga, sekaligus
memiliki karir dan penghasilan yang sangat memuaskan.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan Tupperware
Visi :
Menjadi satu-satunya perusahaan direct selling di Indonesia yang memberikan
kesempatan perubahan hidup terbaik bagi wanita Indonesia dan keluarganya
Misi :
Merubah hidup lebih banyak orang menjadi lebih baik.
4.1.3 Logo Tupperware
Gambar 4.1
Logo Tupperware

Sumber : www.tupperware.co.id2017

Universitas Sumatera Utara

38

4.1.4 Simbol Tupperware
Pada wadah Tupperware dapat ditemukan simbol Pictograms pada gambar
4.2 yang memiliki arti:
Gambar 4.2
Simbol Tupperware

Sumber: www.tupperware.co.id2017
4.1.5 Struktur dan Manajemen Tupperware Indonesia
Struktur organisasi yang ada pada Tupperware Indonesia dan uraian
singkat mengenai tugas dan tanggung jawab yang merupakan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing bagian. Tugas dan tanggung jawab masing-masing
bagian adalah sebagai berikut:

1. Presiden Direktur sebagai pimpinan tertinggi perusahaan dan bertanggung
jawab terhadap keseluruhan aktivitas perusahaan.
2. Wakil Presiden Direktur sebagai wakil tertinggi perusahaan bertanggung
jawab membantu seluruh aktivitas atasan.

Universitas Sumatera Utara

39

3. Divisi Sales dan Distribution yang mengorganisir serta bertanggung jawab
terhadap perencanaan pemasaran produksi perusahaan dan penyaluran produk
ke seluruh wilayah Indonesia.
4. Divisi Marketing yang mengorganisir serta bertanggung jawab terhadap
perencanaan penjulan hasil produksi perusahaan untuk jangka pendek, sedang,
dan menengah.
5. Divisi Marketing Public Relations mempunyai tugas merencanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan pemasaran dan kegiatan-kegiatan
humas mengembangkan citra positif perusahaan bagi masyarakat serta
menjalin komunikasi internal dan eksternal perusahaan.
6. Divisi Finance mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam mengatur segala
keuangan perusahaan.
4.1.6 Jenjang Karir di Tupperware
Salah satu keuntungan menjadi member Tupperware adalah Karir, antara lain
sebagai berikut;
1. Consultant
2. Team Captain
3. Unit Manager
4. Grup manager
5. AGM (Authorized Group Manager)
6. Distributor

Universitas Sumatera Utara

40

Gambar 4.3
Jenjang Karir Di Tupperware

Sumber : www.Tupperware.co.id 2017

Keuntungan Bisnis Tupperware sebagai berikut:
a. Peluang bisnis yang waktu kerjanya fleksibel
b. Pelatihan supaya anda semakin maju dan percaya diri
c. Hadiah dan penghargaan atas hasil kerja yang bagus
d. Peluang untuk menolong orang lain dan menjadi inspirasi bagi orang lain
untuk maju
e. Jenjang karir berbagai level karir.
Tupperware menawarkan jenjang karir dan penghasilan.Semakin tinggi level
karir , semakin banyak penghasilan yang akan diperoleh.

Universitas Sumatera Utara

41

4.1.7 Training and Event
4.1.7.1 Training
Tupperware mengadakan berbagai training untuk para sales forced engan
berbagai macam training. diantaranya :
1. NCOP (New Consultan Orientation Program) untuk Sales force baru.
2. Unit Meeting, sharing sesama anggota unit untuk mengembangkan bisnis dan
pengenalan produk baru dan/atau activity gift.
3. Assembly, meeting yang diadakan oleh Distributor, untuk sharing tentang
informasi terbaru, demo dan pengenalan produk, pengumuman event-event,
evaluasi, game, pemberian reward bagi sales force.
4. EMPC, training motivasi lanjutan oleh trainer dan motivator kelas nasional.
5. MLP, training pengembangan potensi, leadership, public speaking, sangat
bermanfaat untuk pengembangan kepribadian dan interaksi sosial.
6. TBS

(Tupperware

Business

School),

training motivasi

dan

strategi

pengembangan bisnis oleh trainer dari Tuperware Indonesia, dan diadakan di
tempat yang prestisius.
4.1.7.2 Event
Adapun

berbagai

macam

pelatihan

yang

diberikan

kepada

sales

forcesdiantaranya:
1) WTC, Winning Team Celebration untuk Dealer
2) ASC, All Star Celebration untuk Dealer
3) MC, Manager Conference untuk Manager
4) EMC, Executive Manager Conference untuk Manager
5) MIT, Manager Incentive Trip untuk Manager (Jalan-Jalan Ke Luar Negeri)

Universitas Sumatera Utara

42

4.2 Penyajian Data
Setelah dilakukan penelitian dan pengumpulan data di lapangan melalui
penyebaran kuesioner maka diperoleh data dari responden mengenai Pengaruh
Personal Selling terhadap Keputusan Pembelian Tupperware Studi Kasus Di
Jalan Ampera 1 Medan Helvetia. Adapun penyajian data terbagi menjadi dua,
yaitu pertama berisikan deskripsi data identitas responden dengan tujuan
mengetahui spesifikasi yang dimiliki oleh responden.

Kemudian yang kaedua,

berisikan deskripsi data variabel penelitian yang bertujuan untuk menjawab
masalah penelitian.
4.2.1 Deskripsi Data Identitas Responden
Kuesioner telah disebarkan kepada 96 orang responden terpilih yang
mengetahui mengenai pengaruh Pengaruh Personal Selling terhadap Keputusan
Pembelian Tupperware Studi Kasus Di Jalan Ampera 1 Medan Helvetia.
1. Jenis Kelamin
Berikut ini adalah data mengenai mayoritas jenis kelamin yang menjadi
responden dalam penelitian ini :
Tabel 4.1
Jenis Kelamin
No.
1

Jenis Kelamin

Frekuensi

Persentase %

Perempuan

96

100 %

Jumlah

96

100 %

Sumber: Data diolah oleh Peneliti (2017)
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa mayoritas responden pada penelitian
ini berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 100 %. Dari hasil analisa peneliti
menyimpulkan bahwa hal ini terjadi karena perempuan lebih responsif terhadap
memilih produk yang berkualitas dan menyukai inovasi produk Tupperware.

Universitas Sumatera Utara

43

Selain itu responden perempuan umumnya membeli produk Tupperware untuk
berbagai keperluan keluarga seperti tempat menyimpan bekal makanan, tempat
kue, botol air minum dan lain sebagainya. Perempuan bisa memilih sesuai harga
dan kebutuhan yang diperlukannya pada penjual Tupperware.
2. Usia
Tabel 4.2
Usia
No.

Usia

Frekuensi

Persentase

1

21 – 25 tahun

37

37 %

2

26 – 30 Tahun

35

35%

3

31 – 35 Tahun

30

30%

4

36 – 40 Tahun

24

24 %

Jumlah

96

100%

Sumber : Data diolah oleh Peneliti (2017)
Berdasarkan data pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa mayoritas usia
responden pada penelitian ini yaitu 21 – 25 tahun sebanyak 37 orang responden.
Dari hasil analisa peneliti menyimpulkan bahwa hal ini terjadi karena pada usia
tersebut konsumen memiliki berbagai keinginan dan kebutuhan terhadap produk
Tupperware sehingga lebih banyak yang menjadi konsumen Tupperware. Selain
itu, usia 21 - 25 tahun menunjukkan responden lebih rasional dalam menentukan
pilihan produk yang berkualitas baik dengan harga yang terjangkau.

Universitas Sumatera Utara

44

3. Pekerjaan
Tabel 4.3
Pekerjaan
Pekerjaan

Frekuensi

Persentase

1

Ibu Rumah tangga

66

66 %

2

Guru

20

20 %

3

Mahasiswa

10

10 %

Jumlah

96

100 %

No.

Sumber: Data diolah oleh Peneliti (2017)
Pada tabel 4.3 maka dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak
membeli Tupperware mayoritas ibu rumah tangga sebanyak 66 orang responden.
Hal ini terjadi karena Personal Selling yang dilakukan penjual dengan melakukan
pendekatan cicilan dan komunikasi yang baik dalam mempengaruhi ibu rumah
tangga untuk membeli Tupperware.
4.2.2 Analisis Deskripsi Variabel Penelitian.
Analisis deskripsi ini merupakan analisa terhadap variabel Personal
Selling dan Keputusan Pembelian dimana untuk melakukan analisa akan
dilakukan berdasarkan dari hasil pernyataan responden pada masing-masing
pertanyaan di setiap variabel. Menurut Hussein Umar (1996), analisa dilakukan
dengan menggunakan nilai indeks yaitu dengan menentukan nilai besarnya kelas
sebagai berikut :
Nilai maksimum : 5
Nilai minimum : 1
Rentang skala : 5

5−1

=0.8

Kategori :
1. 1.80 = sangat rendah/sangat buruk

Universitas Sumatera Utara

45

2. 1.81 – 2.60 = rendah/buruk
3. 2.61 – 3.40 = sedang/cukup
4. 3.41 –4.20 = baik/tinggi
5. 4.21–5.00 = sangat baik/sangat tinggi
4.2.3 Analisis Deskripsi Variabel Personal Selling
Analisa deskripsi terhadap variabel Personal Selling akan dilakukan dari
hasil pernyataan responden mengenai Personal Selling, dimana nilai rata-rata
hasil pernyataan responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut :
Tabel 4.4
Analisis Deskripsi Variabel (X)
N
o.

Uraian

1

2

3

Jawaban Responden
N
%
T %
S

S
S

%

S

%

S
T
S

%

Penjual
memperkenal
kan diri
kepada
konsumen

4
0

42
%

44

46
%

11

11
%

1

Penjual
mencari
informasi
mengenai
calon
konsumen
Tupperware.
Penjual
memberikan
informasi
mengenai
produk
Tupperware.

4
5

47
%

40

42
%

7

7%

4
1

43
%

52

54
%

3

3%

Rata
Rata
Bob
ot
nilai

-

Tot
al
Bo
bot
Nil
ai
411

1
%

-

4

4
%

-

-

414

4,31

-

-

-

-

422

4,40

4,28

Sumber: Hasil Penelitian diolah oleh Peneliti (2017)

Universitas Sumatera Utara

46

Tabel 4.4
Analisis Deskripsi Variabel (X)
N

Uraian

o.

Jawaban Responden
S

%

S

%

N

%

S

T

%

S

S

%

Total

Rata

T

Bobo

Rata

S

t

Bob

Nilai

ot
nilai

4

5.

6.

7.

Penjual
menyampaikan
informasi
produk terbaru
Tupperware.

3

3

5

6

2

3

8

1

%

Penjual
memberikan
3
batas tenggang
7
waktu
pembayaran jika
konsumen
berniat membeli
Tupperware
Penjual
memberikan
katalog kepada
konsumen agar
dapat memilih
produk
Tupperware.
Penjual
menjelaskan
keunggulan
produk
Tupperware
yang diminati
konsumen.

6

6

-

2

2

-

-

410

4,27

%

%

3

5

5

9

3

5

%

4

4
%

-

-

413

4,30

%

%

3

4

5

5

9

1

5

7

%

2

2

-

-

-

-

421

4,38

1

1

-

-

393

4,09

%

%

2

2

6

6

1

1

1

2

4

7

0

0

%

-

%

%

%

Sumber: Hasil Penelitian diolah oleh Peneliti (2017)

Universitas Sumatera Utara

47

Tabel 4.4
Analisis Deskripsi Variabel (X)
N

Uraian

Jawaban Responden
N % T % S
S
T
S

S
S

%

S

%

Penjual
mengatasi
keluhan
konsumen
apabila
produk
Tupperware
yang diterima
terdapat
kerusakan
Penjual
berusaha tetap
meyakinkan
bahwa produk
Tupperware
sesuai dengan
harapan
konsumen

3

3

5

5

4

6

7

9

2
7

2
8
%

5
9

6
2
%

7

7
%

3

1
0

Penjual
meyakinkan
konsumen
mengenai
batas waktu
produk
Tupperware
sampai ke
konsumen

2
6

2
7
%

6
5

6
8
%

4

4
%

1
1

Penjual
memastikan
kembali
produk
Tupperware
(ukuran,
warna) agar
sesuai dengan
keinginan
konsumen.

3
6

3
8
%

5
8

6
0
%

1

1
%

o.

8.

9.

%

4

4

%

Total
Bobo
t
Nilai

-

-

412

Rata
Rata
Bob
ot
nilai
4.29

3
%

-

-

398

4,14

1

1
%

-

-

404

4,20

1

1
%

-

-

417

4,34

1

%

1
%

%

Sumber: Hasil Penelitian diolah oleh Peneliti (2017)

Universitas Sumatera Utara

48

Tabel 4.4
Analisis Deskripsi Variabel (X)
No

Uraian

.

Jawaban Responden
S
S

%

S

%

N

%

T
S

%

S
T
S

%

Total
Bobo
t
Nilai

Penjual tetap
memahami
sikap konsumen
dengan
banyaknya
pertanyaan/
komentar.
Penjual
menanyakan
kepuasan
konsumen atas
pemakaian
produk
Tupperware.

2
2

2
3
%

5
4

5
6
%

1
6

1
7
%

3

3
%

1

1
%

381

2
6

2
7
%

5
9

6
2
%

7

7
%

4

4
%

-

-

14.

Penjual tetap
menjalin
komunikasi
yang baik
dengan
konsumen.

2
7

2
8
%

5
8

6
1
%

1
0

1
0
%

1

1
%

-

-

15.

Penjual
memberikan
harga khusus
kepada
konsumen yang
loyal pada
produk
Tupperware.

3
1

3
2
%

5
2

5
4
%

1
1

1
2
%

2

2
%

-

-

12.

13.

Jumlah

395

399

Rata
Rata
Bob
ot
nilai
3,96

4,11

4,15

400

4,16

6090

63,3
8

Sumber: Hasil Penelitian diolah oleh Peneliti (2017)
1. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pernyataan „‟Penjual memperkenalkan diri
kepada konsumen „‟. menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju
sebanyak 42 %, setuju sebanyak 46 %, netral sebanyak 11 %, dan tidak setuju

Universitas Sumatera Utara

49

1 %. Dan bobot nilai 4,28 menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai
indeks yang tinggi.
2. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pernyataan „‟ Penjual mencari informasi
mengenai

calon

konsumen

Tupperware

„‟.

Menunjukkan

bahwa

menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 47 %,
setuju sebanyak 42 %, netral sebanyak 7 %, dan tidak setuju 4 %. Dan bobot
nilai 4,31 menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai indeks yang tinggi.
3. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pernyataan „‟Penjual memberikan informasi
mengenai produk Tupperware„‟. menunjukkan bahwa responden menjawab
sangat setuju sebanyak 43 %, setuju sebanyak 54 %, serta netral sebanyak
3 %. Dan bobot nilai 4,40 menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai
indeks yang tinggi.
4. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pernyataan „‟Penjual menyampaikan
informasi produk terbaru Tupperware„‟. menunjukkan bahwa responden
menjawab sangat setuju sebanyak 33 %, setuju sebanyak 61 %, serta netral
sebanyak 6 %. Dan bobot nilai 4,27 menunjukkan bahwa pernyataan
memiliki nilai indeks yang tinggi.
5. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pernyataan „‟ Penjual memberikan batas
tenggang waktu pembayaran jika konsumen berniat membeli Tupperware „‟.
menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 39 %,
setuju sebanyak 55 %, netral sebanyak 4 % dan tidak setuju 2 %. Dan bobot
nilai 4,30 menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai indeks yang tinggi.
6. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pernyataan „‟ . Penjual memberikan katalog
kepada konsumen agar dapat memilih produk Tupperware „‟. menunjukkan

Universitas Sumatera Utara

50

bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 41 %, setuju sebanyak
57 %, dan netral sebanyak 27 %. Dan bobot nilai 4,38 menunjukkan bahwa
pernyataan memiliki nilai indeks yang tinggi.
7. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pernyataan „‟ Penjual menjelaskan keunggulan
produk Tupperwareyang diminati konsumen „‟. menunjukkan bahwa
responden menjawab sangat setuju sebanyak 22 %, setuju sebanyak
67 %,netral sebanyak 10 %, dan tidak setuju 1 %. Dan bobot nilai 4,09
menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai indeks yang tinggi.
8. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pernyataan „‟ Penjual mengatasi keluhan
konsumen apabila produk Tupperware yang diterima terdapat kerusakan „‟.
menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 36 %,
setuju sebanyak 59 %,netral sebanyak 4 %, dan tidak setuju 1 %. Dan bobot
nilai 4,29 menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai indeks yang tinggi.
9. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pernyataan „‟ Penjual berusaha tetap
meyakinkan bahwa produk Tupperware sesuai dengan harapan konsumen „‟.
menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 28 %,
setuju sebanyak 62 %, netral sebanyak 7 %, dan tidak setuju 3 %. Dan bobot
nilai 4,14 menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai indeks yang tinggi.
10. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pernyataan „„Penjual meyakinkan konsumen
mengenai batas waktu produk Tupperware sampai ke konsumen‟.
menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 27 %,
setuju sebanyak 68 %, netral sebanyak 4 %, dan tidak setuju 1 %. Dan bobot
nilai 4,20 menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai indeks yang tinggi.

Universitas Sumatera Utara

51

11. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pernyataan „„Penjual memastikan kembali
produkTupperware

(ukuran,

warna)

agar

sesuai

dengan

keinginan

konsumen‟‟. menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju
sebanyak 38 %, setuju sebanyak 60 %, netral sebanyak 1 %, dan tidak setuju
1 %. Dan bobot nilai 4,34 menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai
indeks yang tinggi.
12. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pernyataan „„Penjual tetap memahami sikap
konsumen dengan banyaknya pertanyaan/ komentar‟‟. menunjukkan bahwa
responden menjawab sangat setuju sebanyak 23 %, setuju sebanyak 56 %,
netral sebanyak 17 %, tidak setuju 3 % dan sangat tidak setuju 1 %. Dan
bobot nilai 3,96 menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai indeks yang
tinggi.
13. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pernyataan „„Penjual menanyakan kepuasan
konsumen atas pemakaian produk Tupperware”.

menunjukkan bahwa

responden menjawab sangat setuju sebanyak 27 %, setuju sebanyak 62 %,
netral sebanyak 7 %, dan tidak setuju 4 %. Dan bobot nilai 4,11 menunjukkan
bahwa pernyataan memiliki nilai indeks yang tinggi.
14. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pernyataan „„Penjual tetap menjalin
komunikasi yang baik dengan konsumen”. menunjukkan bahwa responden
menjawab sangat setuju sebanyak 28 %, setuju sebanyak 61 %, netral
sebanyak 10 %, dan tidak setuju 1 %. Dan bobot nilai 4,15 menunjukkan
bahwa pernyataan memiliki nilai indeks yang tinggi.
15. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pernyataan „„ Penjual memberikan harga
khusus

kepada

konsumen

yang

loyal

pada

produk

Tupperware”.

Universitas Sumatera Utara

52

menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 32 %,
setuju sebanyak 54 %, netral sebanyak 12 %, dan tidak setuju 2 %. Dan
bobot nilai 4,16 menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai indeks yang
tinggi.
4.2.4 Analisis Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian
Analisis deskripsi terhadap variabel Personal Selling akan dilakukan dari
hasil pernyataan responden mengenai Keputusan Pembelian Tupperware, dimana
nilai rata-rata hasil pernyataan responden dapat dilihat hasilnya sebagai berikut :
Tabel 4.5
Analisis Deskripsi Variabel (Y)
N
o.

1

2

3

4

5

Uraian

Saya membeli
Tupperware
sesuai dengan
kebutuhan
Saya memilih
Tupperware
karena sudah
terkenal
Saya mencari
informasi sebelum
membeli
Tupperware dari
pengalaman
pribadi
Saya mencari
informasi dimana
saya bisa
mendapatkan
produk
Tupperware
Saya mencari
informasi produk
Tupperware dari
kerabat keluarga

Jawaban Responden
S
S

%

S

%

N

%

T
S

%

S
T
S

%

Total
Bobo
t
Nilai

Rata
Rata
Bob
ot
nilai

37

39

49

51
%

6

6
%

4

4
%

-

-

407

4,23

%
41

43
%

42

44
%

12

12
%

1

1
%

-

-

411

4,28

41

43
%

52

54
%

3

3
%

-

-

-

-

422

4,40

38

40
%

43

45
%

11

11
%

3

3
%

1

1
%

402

4,18

33

34
%

47

49
%

12

13
%

5

5
%

2

2
%

401

4,17

Sumber: Hasil Penelitian diolah oleh Peneliti (2017)

Universitas Sumatera Utara

53

Tabel 4.5
Analisis Deskripsi Variabel (Y)
No.

Uraian

Jawaban Responden
S
S

%

S

%

N

%

T
S

%

S
T
S

%

Total
Bobo
t
Nilai

Rata
Rata
Bob
ot
nilai

Saya
membandingkan
produk
Tupperware dari
segi harga
7
Saya
membandingkan
produk
Tupperware dari
segi kualitas
8
Saya
membandingkan
produk
Tupperware dari
segi garansi
9 Saya
membandingkan
produk
Tupperware dari
segi inovasi produk
10 Saya memutuskan
membeli
Tupperware

26

27
%

58

61
%

7

7
%

5

5

-

-

393

4,09

31

32
%

54

56
%

11

12
%

-

-

-

-

404

4,20

26

27
%

57

59
%

11

12
%

2

2
%

-

-

395

4,11

59

62
%

25

26
%

12

12
%

-

-

-

-

431

4,48

36

38
%

53

55
%

3

3
%

4

4
%

-

-

409

4,26

11

Saya memilih
Tupperware
dengan saya
ingikan.
Saya merasa puas
dengan produk
Tupperware

44

46
%

44

46
%

7

7
%

1

1
%

-

-

419

4,36

22

23
%

54

56
%

18

19
%

2

2
%

-

-

384

4

Saya bersedia
memberikan
informasi kepada
lingkungan saya
yang
membutuhkan
perlengkapan
rumah tangga

36

38
%

48

50
%

10

10
%

2

2
%

-

-

406

4,22

5.284

54,98

6

12

13

%

Jumlah

Sumber : Hasil Penelitian Diolah oleh Peneliti (2017)

Universitas Sumatera Utara

54

1. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan „‟Saya membeli Tupperware sesuai
dengan kebutuhan „‟. menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 39 %, setuju sebanyak 51 %, netral sebanyak 6 % dan tidak setuju
4 %. Dan bobot nilai 4,23 menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai
indeks yang sangat tinggi.
2. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan „‟Saya memilih Tupperware karena
sudah terkenal „‟. menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju

sebanyak 43 %, setuju sebanyak 44%, netral sebanyak 12 % dan tidak setuju
1 %. Dan bobot nilai 4,28 menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai
indeks yang sangat tinggi.
3. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan „‟Saya mencari informasi sebelum
membeli Tupperware dari pengalaman pribadi „‟. menunjukkan bahwa responden

menjawab sangat setuju sebanyak 43 %, setuju sebanyak 54 %, dannetral
sebanyak 3 %. Dan bobot nilai 4,40 menunjukkan bahwa pernyataan
memiliki nilai indeks yang sangat tinggi.
4. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan „‟Saya mencari informasi dimana
saya bisa mendapatkan produk Tupperware „‟. menunjukkan bahwa responden

menjawab sangat setuju sebanyak 40 %, setuju sebanyak 45 %, netral
sebanyak 11 %, tidak setuju 3 %, dan sangat tidak setuju 1 %. Dan bobot nilai
4,18 menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai indeks yang sangat tinggi.
5. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan „‟ Saya mencari informasi produk
Tupperware dari kerabat keluarga „‟. menunjukkan bahwa responden menjawab
sangat setuju sebanyak 34 %, setuju sebanyak 49 %, netral sebanyak 13 %, tidak

Universitas Sumatera Utara

55

setuju 5 %, sangat tidak setuju 2 %. Dan bobot nilai 4,17 menunjukkan bahwa
pernyataan memiliki nilai indeks yang sangat tinggi.
6. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan „‟Saya

membandingkan produk

Tupperware dari segi harga „‟. menunjukkan bahwa responden menjawab sangat

setuju sebanyak 27 %, setuju sebanyak 61 %, netral sebanyak 7 % dan sangat
tidak setuju 5 %. Dan bobot nilai 4,09 menunjukkan bahwa pernyataan memiliki
nilai indeks yang sangat tinggi.
7. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan „‟Saya

membandingkan produk

Tupperware dari segi kualitas „‟. menunjukkan bahwa responden menjawab sangat

setuju sebanyak 32 %, setuju sebanyak 56 %, dan netral sebanyak 12 %. Dan
bobot nilai 4,20. menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai indeks yang
sangat tinggi.
8.

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan „‟Saya

membandingkan produk

Tupperware dari segi kualitas „‟. menunjukkan bahwa responden menjawab sangat

setuju sebanyak 27 %, setuju sebanyak 59 %, netral sebanyak 12 % dan tidak
setuju sebanyak 2 %. Dan bobot nilai 4,11.menunjukkan bahwa pernyataan
memiliki nilai indeks yang sangat tinggi.
9.

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan „‟Saya membandingkan produk

Tupperware dari segi inovasi produk„‟. menunjukkan bahwa responden menjawab

sangat setuju sebanyak 62 %, setuju sebanyak 26 %, dan netral sebanyak 12 %.
Dan bobot nilai 4,48. menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai indeks yang
sangat tinggi.
10.

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan „‟Saya memutuskan membeli

Tupperware „‟. menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak

Universitas Sumatera Utara

56

38 %, setuju sebanyak 55 %, netral sebanyak 3 % dan tidak setuju sebanyak 4 %.
Dan bobot nilai 4,26.

menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai indeks

yang sangat tinggi.
11.

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan „‟ Saya memilih Tupperware

dengan saya ingikan „‟. menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju
sebanyak 46 %, setuju sebanyak 46 %, netral sebanyak 7 % dan tidak setuju
sebanyak 1 %. Dan bobot nilai 4,36. menunjukkan bahwa pernyataan memiliki
nilai indeks yang sangat tinggi.
12. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan „‟ Saya merasa puas dengan produk
Tupperware „‟. menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak

23 %, setuju sebanyak 56 %, netral sebanyak 19 % dan tidak setuju sebanyak 2 %.
Dan bobot nilai 4.

menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai indeks yang

sangat tinggi.
13.

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pernyataan „‟Saya bersedia memberikan

informasi kepada lingkungan saya yang membutuhkan perlengkapan rumah tangga „‟.

menunjukkan bahwa responden menjawab sangat setuju sebanyak 38 %, setuju
sebanyak 50 %, netral sebanyak 10 % dan tidak setuju sebanyak 2 %. Dan bobot
nilai 4,22.

menunjukkan bahwa pernyataan memiliki nilai indeks yang sangat

tinggi.
4.3 Uji Instrumen
Uji instrumen dilakukan terhadap indikator dari masing-masing variabel
agar dapat diketahui tingkat kevalidan dan keandalan indikator sebagai alat ukur
variabel. Uji instrumen terdiri dari uji validitas dan reliabilitas.

Universitas Sumatera Utara

57

4.3.1Uji Validitas
Hasil penelitian agar memiliki tingkat kesahihan atau validitas yang tinggi,
maka setiap variabel yang digunakan harus diuji sejauh mana ketepatan dan
kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur penelitian.Metode yang digunakan
untuk menguji validitas instrumen penelitian adalah dengan membandingkan
antara nilai korelasi (rhitung) dengan rtabel. Penyebaran kuesioner dalam uji
validitas dan diberikan pada 30 orang responden.
Berikut ini merupakan kriteria pengambilan keputusan validitas dan tiap
pertanyaan dalam kuesioner : - Jika rhitung > dari rtabel, maka pernyataan
dikatakan valid - Jika rhitung < dari rtabel, maka pernyataan dikatakan tidak valid
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel (X)
No.

Indikator

1

Penjual memperkenalkan
diri kepada konsumen

2

3

4

5

6

Penjual mencari informasi
mengenai calon
konsumen Tupperware
Penjual memberikan
informasi mengenai
produk Tupperware
Penjual menyampaikan
informasi produk terbaru
Tupperware
Penjual memberikan batas
tenggang waktu
pembayaran jika
konsumen berniat
membeli Tupperware
Penjual memberikan
katalog kepada konsumen
agar dapat memilih
produk Tupperware

Rhitung
(Corrected Item
Total Corelation)

RTabel

Keterangan

0,3610

Valid

0,3850
0,720

0,5560

0,8530

0,4940

0,6680

Sumber : Data diolah dengan statistics software

Universitas Sumatera Utara

58

Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel (X)
No.

Indikator

7

Penjual menjelaskan
keunggulan produk
Tupperware yang diminati
konsumen

8

9

10

11

12

13

14

15

Penjual mengatasi
keluhan konsumen apabila
produk Tupperware yang
diterima terdapat
kerusakan
Penjual berusaha tetap
meyakinkan bahwa
produk Tupperware sesuai
dengan harapan konsumen
Penjual meyakinkan
konsumen mengenai batas
waktu produk Tupperware
sampai ke konsumen
Penjual memastikan
kembali produk
Tupperware
(ukuran, warna) agar
sesuai dengan keinginan
konsumen
Penjual tetap memahami
sikap konsumen dengan
banyaknya pertanyaan/
Komentar
Penjual menanyakan
kepuasan konsumen atas
pemakaian produk
Tupperware
Penjual tetap menjalin
komunikasi yang baik
dengan konsumen
Penjual memberikan harga
khusus kepada konsumen
yang loyal pada produk
Tupperware

Rhitung
(Corrected Item
Total Corelation)

RTabel

Keterangan

0,4570

0,5060

0,6680

0,6850

0,3980

0,3610

Valid

0,8720

0,6760

0,7980

0,8050

Sumber : Data diolah dengan statistics software

Universitas Sumatera Utara

59

Dari Tabel 4.6 Dapat Diketahui, kolom corrected item-total correlation
menunjukan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat
digunakan untuk menguji validitas instrumen.

Pada signifikansi 5% dengan

derajat bebas df = n - 2, df = 30 - 2, sehingga r tabel sebesar 0,3610. Pada hasil
dapat dilihat bahwa nilai corrected item total correlation (r hitung) ditemukan
bahwa semua instrumen dinyatakan valid karena telah melebihi nilai r tabel
sebesar 0,3610. Maka pada pengujian validitas berdasarkan kriteriaPersonal
Selling kuesioner dinyatakan valid.
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas (Y)
No.

Indikator

1

Saya membeli
Tupperware sesuai
dengan kebutuhan.
Saya memilih
Tupperware karena
sudah terkenal
Saya mencari informasi
sebelum membeli
Tupperware dari
pengalaman pribadi
Saya mencari informasi
dimana saya bisa
mendapatkan produk
Tupperware
Saya mencari informasi
produkTupperware dari
kerabat keluarga

2

3

4

5

Rhitung
(Corrected Item
Total Corelation)
0,896

RTabel

Keterangan

0,3610

Valid

0,5980

0,9170

0,9640

0,8720

6

Saya membandingkan
0,8590
produk Tupperware
dari segi harga
7
Saya membandingkan
0,8600
produk Tupperware
dari segi kualitas
Sumber : Data diolah dengan statistics software

Universitas Sumatera Utara

60

Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas (Y)
No.

8

9

10

11

12

13

Indikator

Rhitung
(Corrected Item
Total Corelation)

Saya membandingkan
produk Tupperware
dari segi garansi
Saya membandingkan
produk Tupperware
dari segi inovasi
produk.

Keterangan

0,3610

Valid

0,8720

0,7770

Saya memutuskan
membeli Tupperware

0,9030

Saya memilih
Tupperware dengan
saya ingikan

0,8880

Saya merasa puas
dengan produk
Tupperware

0,5360

Saya bersedia
memberikan informasi
kepada lingkungan saya
yang membutuhkan
perlengkapan rumah
tangga

RTabel

0,7770

Sumber : Data diolah dengan statistics software

Dari Tabel 4.7 Dapat Diketahui, kolom corrected item-total correlation
menunjukan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat
digunakan untuk menguji validitas instrumen. Pada signifikansi 5% dengan
derajat bebas df = n - 2, df = 30 - 2, sehingga r tabel sebesar 0,3610. Pada hasil
dapat dilihat bahwa nilai corrected item total correlation (r hitung) ditemukan
bahwa semua instrumen dinyatakan valid karena telah melebihi nilai r tabel
sebesar 0,3610. Maka pada pengujian validitas berdasarkan kriteria Keputusan
Pembelian kuesioner dinyatakan valid.

Universitas Sumatera Utara

61

4.3.2Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah indikator atau
kuesioner yang digunakan dapat dipercaya atau handal sebagai alat ukur variabel.
Reliabilitas suatu indikator atau kuesioner dapat dilihat dari nilai cronbach’s
alpha (α), yaitu apabila nilai cronbach’s alpha (α) lebih besar (>) 0,60 maka
indikator atau kuesioner adalah reliabel, sedangkan apabila nilai cronbach’s alpha
(α) lebih kecil ( ttabel (1,997 )

Universitas Sumatera Utara

64

artinya jika variabel Personal Sellingdiperbaiki dan ditingkatkan makaKeputusan
Pembelian (Y) akan meningkat. Yang berarti bahwa variabel Personal Selling (X)
berpengaruh

positif

dan

signifikan

terhadap

Keputusan

Pembelian

Tupperwarepada konsumen Outlet di Jalan Ampera 1 Medan Helvetia(Y).
4.5.2 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa kemampuan
model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien Determinasi berkisar dari 0
(nol) sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R2 ≤ 1). Jika R2 semakin besar (mendekati
satu), maka dapat dikatakan bahwa semakin kuat Keputusan Pembelian
Tupperware pada konsumen di Outlet Tupperware Jalan Ampera 1 Medan
Helvetia terhadap Personal Selling.Sebaliknya, jika R2 semakin mengecil
(mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa semakin kecil pengaruh variabel
memprospek, pra pendekatan, presentasi dan demonstrasi, mengatasi keberatan,
penutupan, tindak lanjut dan pemeliharaan terhadap keputusan pembelian.
Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary

Model R
1

.490a

Adjusted R
R Square Square

Std. Error of
the Estimate

.240

3.319

.228

a. Predictors: (Constant), Personal Selling
Sumber : Data diolah dengan statistics software.
Tabel diatas menunjukkan seberapa kuat hubungan antara kedua variabel
dan untuk melihat seberapa besar variabel Keputusan Pembelian Tupperware (Y)
dipengaruhi oleh Personal Selling (X). Maka dapat diketahui melalui
perbandingannya dengan tingkat interpretasi berikut :

Universitas Sumatera Utara

65

0.0 - 0.199 = Sangat Rendah
0.20 – 0.399 = Rendah
0.40 – 0.599 = Cukup Kuat/Sedang
0.60 – 0.799 = Kuat
0.80 – 1.000 = Sangat Kuat
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa :
a. Pada model terlihat nilai R 0,490 yang berarti bahwa pengaruh Personal Selling
terhadap Keputusan Pembelian Tupperware pada konsumen Outlet di Jalan
Ampera 1 Medan Helvetia sebesar 49% yang berarti pengaruhnya cukup kuat/
sedang.
b. Nilai R Square sebesar 0,240 berarti sebesar 24 % tingkat Keputusan Pembelian
Tupperware pada konsumen Outlet di Jalan Ampera 1 Medan Helvetiadapat
dijelaskan oleh Personal Selling, sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh faktor –
faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini.
4.6 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar
pengaruh yang dihasilkan Personal Selling terhadap Keputusan Pembelian
Tupperware pada konsumen Outlet di Jalan Ampera 1 Medan Helvetia. Setelah
menganalisis jawaban dari setiap kuesioner yang diperoleh dari 96 orang
responden, maka dilanjutkan dengan menguji hipotesis. Dengan hipotesa yang
diajukan, diharapkan dapat menunjukkan sejauh manakah pengaruh Personal
Selling terhadap Keputusan Pembelian Tupperware pada konsumen Outlet di
Jalan Ampera 1 Medan Helvetia.

Universitas Sumatera Utara

66

Dari jawaban 96 orang responden berdasarkan karakteristik responden
diperoleh bahwa Personal Selling terhadap Keputusan Pembelian Tupperware
pada konsumen Outlet di Jalan Ampera 1 Medan Helvetiadominan terjadi pada
perempuan. Hal ini dikarenakan perempuan lebih responsif terhadap memilih
produk yang berkualitas dan menyukai inovasi produk Tupperware. Selain itu
responden perempuan umumnya membeli produk Tupperware untuk berbagai
keperluan keluarga seperti tempat menyimpan bekal makanan, tempat kue, botol
air minum dan lain sebagainya.

Perempuan bisa memilih sesuai harga dan

kebutuhan yang diperlukannya pada penjual Tupperware.
Pada usia 21 – 25 tahun lebih dominan membeli Tupperware hal ini terjadi
karena pada usia tersebut konsumen memiliki berbagai keinginan dan kebutuhan
terhadap produk Tupperware sehingga lebih banyak yang menjadi konsumen
Tupperware. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang berusia lebih rasional
dalam menentukan

pilihan produk yang berkualitas baik dengan harga yang

terjangkau.
Dari segi pekerjaan diperoleh data bahwa mayoritas yang konsumen
Tupperware adalah Ibu rumah tangga. Hal ini terjadi karena Personal Selling
yang dilakukan penjual dengan melakukan pendekatan cicilan dan komunikasi
yang baik dalam mempengaruhi ibu rumah tangga untuk membeli Tupperware.
Dari

analisis

deskripsi