Ringkasan
ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR
PRODUKSI USAHATANI WORTEL (Daucus carota L)
(Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu)
RINGKASAN
Oleh:
MOHAMMAD SHOIMUS SHOLEH
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
MALANG
2012
ANALISIS EFISIE
IENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTO
TOR-FAKTOR
PRODUK
KSI USAHATANI WORTEL (Daucus carot
arota L)
(Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu)
Oleh:
MOHAMMAD SHOIMUS SHOLEH
0810440241
MIN
INAT SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
SKRIPSI
Diajukan
an sebagai salah satu syarat untuk mempero
eroleh
Ge Sarjana Pertanian Strata Satu (S-1)
Gelar
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI
MALANG
2012
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Malang, Juli 2012
Mohammad Shoimus Sholeh
Nim. 0810440241
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul Skripsi
: Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor
Produksi Usahatani Wortel (Daucus carota L) di Kecamatan
Bumiaji Kota Batu
Nama Mahasiswa
: Mohammad Shoimus Sholeh
NIM
: 0810440241
Program Studi
: Agribisnis
Jurusan
: Sosial Ekonomi Pertanian
Menyetujui
: Dosen Pembimbing
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS
NIP. 19581128 198303 1 005
Rosihan Asmara, SE. MP
NIP. 19710216 200212 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
Dr. Ir. Syafrial, MS
NIP. 19580529 198303 1 001
Tanggal Persetujuan :
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan
MAJELIS PENGUJI
Penguji I
Dr. Ir. Syafrial, MS
NIP. 19580529 198303 1 001
Penguji III
Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS
NIP. 19581128 198303 1 005
Tanggal Lulus :
Penguji II
Nur Baladina, SP, MP
NIP. 19820214 200801 2 012
Penguji IV
Rosihan Asmara, SE. MP
NIP. 19710216 200212 1 001
!
"
"
#
#
"
'
$"
"
% &" &
&
'
!
"
"
!
"
"
"
"
"
())*
'
&
+++
+++
,"
.
!
&
i
RINGKASAN
Mohammad Shoimus Sholeh. 0810440241. ANALISIS EFISIENSI
ALOKATIF
PENGGUNAAN
FAKTOR-FAKTOR
PRODUKSI
USAHATANI WORTEL (Daucus carota L) DI KECAMATAN BUMIAJI,
KOTA BATU. Di bawah bimbingan, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR, MS.
dan Rosihan Asmara, SE. MP.
Wortel merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang
cukup tinggi. Wortel banyak diminati petani karena mudah perawatannya dan
biaya yang dibutuhkan untuk memulai usahatani terjangkau dari kalangan bawah
ke atas. Kota Batu merupakan salah satu daerah di Jawa Timur dan memiliki
potensi di bidang pertanian khususnya tanaman wortel. Pada tahun 2007, Kota
Batu menduduki peringkat ketiga produksi wortel terbesar setelah Pasuruan dan
Malang dengan produksi sebesar 6900 ton.
Wortel sangat cocok dibudidayakan pada dataran tinggi atau perbukitan
dengan kondisi tanah yang gembur dan subur, yang mana sesuai dengan keadaan
lahan pertanian di Kecamatan Bumiaji yang berada pada dataran tinggi dan subur
yaitu 1.000 - 1.700 m dpl dan sesuai dengan karakteristik tempat untuk budidaya
tanaman sayur terutama wortel yaitu 1.200 - 1.500 m dpl. Kecamatan Bumiaji
merupakan sentra penghasil wortel di Kota Batu karena memiliki produksi dan
luas lahan terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya dengan luas lahan
444,8 ha, produksi mencapai 6.733,5 ton dan produktivitas sebesar 15 ton/ha.
Tanaman wortel yang baik dan dipelihara secara intensif dapat menghasilkan
umbi antara 20 - 30 ton/ha (Hanum,2008). Maka dari itu petani masih dapat
meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel dengan penggunaan
segala faktor produksi yang efisien, sehingga dapat meningkatkan pendapatan
petani.
Permasalahan petani dalam usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji yaitu
tidak efisiennya dalam penggunaan faktor-faktor produksi pada proses
pembudidayaan wortel mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan
sampai panen. Penggunaan faktor-faktor produksi antar petani berbeda. Petani
yang memiliki modal akan berusaha mendapatkan produksi wortel yang besar
dengan pengalokasian faktor produksi yang besar pula, sedangkan petani yang
keterbatasan modal akan cenderung meminimalkan penggunaan faktor produksi
untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan faktor produksi tidak efisien. Menurut Soekartawi (2002), ilmu
usahatani diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengalokasikan sumberdaya
secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada
waktu tertentu.
Tujuan penelitian yaitu: (1) untuk menganalisis faktor-faktor produksi
yang berpengaruh terhadap produksi wortel, (2) menganalisis tingkat efisiensi
penggunaan faktor-faktor produksi usahatani, dan (3) menganalisis pendapatan
usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Faktor-faktor produksi yang
dianalisis yaitu benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja. Analisis yang digunakan
yaitu fungsi produksi Coob-Douglas dengan menggunakan analisis Regresi Linier
Berganda. Analisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata pada produksi
ii
wortel secara parsial dilihat dari nilai thitung atau besaran signifikansinya dengan
uji t. Untuk mengetahui efisiensi alokatif dengan melihat nilai produk marginal
(NPM). Sedangkan untuk mengetahui pendapatan petani menggunakan analisis
pendapatan. Hasil yang diperoleh yaitu:
1. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani
wortel adalah benih, pestisida dan tenaga kerja dimana nilai thitung benih 1,72,
pestisida 2,514 dan tenaga kerja 5,353 > ttabel 1,67. Sementara itu, faktor
penggunaan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap produksi wortel karena
nilai thitung 0,746 < ttabel 1,67.
2. Dari hasil analisis diketahui bahwa NPMx/Px untuk penggunaan benih > 1
yaitu 3,94, sehingga alokasi penggunaan benih di daerah penelitian belum
efisien. NPMx/Px untuk alokasi penggunaan pestisida < 1 yaitu sebesar 0,94,
sehingga penggunaan pestisida di daerah penelitian tidak efisien. NPMx/Px
untuk penggunaan tenaga kerja > 1 yaitu 2,17, sehingga alokasi penggunaan
tenaga kerja di daerah penelitian belum efisien.
3. Rata-rata total penerimaan petani wortel di daerah penelitian sebesar Rp.
58.197.350,- dan rata-rata total biaya sebesar Rp. 25.434.007,-, sehingga
diperoleh pendapatan usahatani wortel sebesar Rp. 32.763.343,- per hektar
dalam satu musim tanam. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usahatani
wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu menguntungkan.
Saran yang bisa diberikan dari hasil penelitian adalah (1) untuk mengatasi
belum optimalnya penggunaan benih dan tenaga kerja, maka petani dapat
menambah penggunaannya. Dengan menghitung NPMx/Px, penggunaan benih
dalam luasan 1 hektar sebesar 35 kg dan tenaga kerja sebesar 607,19 HOK.
Penggunaan faktor produksi di atas akan efisien secara alokatif dengan syarat
produksi dan harga wortel, serta harga faktor-faktor produksi tidak berubah. (2)
Dengan menggunakan pestisida nabati maka dapat mengurangi biaya produksi,
tidak membasmi predator dan tidak merusak lingkungan, sehingga dapat
meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Tanaman sebagai pestisida nabati
yang bisa dimanfaatkan antara lain Tembakau, sirsak, bawang putih, cabai merah,
kemangi, nimba, cengkeh, biji srikaya dan sebagainya.
Kata kunci: Wortel, Usahatani, Faktor Produksi, Efisiensi, Nilai Produk Marginal
iii
SUMMARY
Mohammad Shoimus Sholeh. 0810440241. ANALYSIS ALLOCATIVE
EFFICIENCY OF PRODUCTION FACTORS USAGE IN CARROT
FARMING (Daucus carota L) AT BUMIAJI SUB DISTRICT, BATU CITY.
Supervised by Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR, MS and Rosihan Asmara, SE.
MP
Carrots are vegetables that have high economic value. Carrot much
interested by the farmers because of its easy maintenance and cost needed to start
farming affordable from the bottom to the top. Batu is one of the areas in East
Java and has the potential of agricultural crops, especially carrots. In 2007, Batu
was ranked the third largest carrot production after Pasuruan and Malang with
production of 6900 tons.
Carrots are very suitable cultivated in the highlands or hills with loose soil
conditions and fertile, which is appropriate with the state of agricultural land in
the District of Bumiaji located on the fertile plateau and 1000-1700 m above sea
level and in accordance with the characteristics of a place for the cultivation of
vegetable crops, especially carrot is 1200-1500 m above sea level. District of
Bumiaji is producer of carrots in the center Batu because it has the largest area of
production and compared to other districts with total area of 444.8 ha, production
reached 6733.5 tons and productivity as much as 15 tons / ha. A good crop of
carrots and maintained intensively can produce bulbs between 20-30 tones / ha
(Hanum, 2008). Thus the farmers are still able to increase production and
productivity of carrot plants with the use of all factors of production efficiently, so
it can increase farmers' income.
The problem of farmers in carrot farming in the District of Bumiaji is the
inefficient in the use of production factors in the cultivation of carrots ranging
from land preparation, planting, and maintenance until harvest. The use of factors
of production between farmers is different. Farmers who have capital will try to
get a big carrot production with a large allocation of production factors as well;
while farmers are limited capital will tend to minimize the use of factors of
production to reduce costs. This indicates that the use of production factors is
inefficient. According to Soekartawi (2002), the science of farming is defined as
the science of allocating resources effectively and efficiently for the purpose of
obtaining high profits at a particular time.
Research goals are: (1) to analyze the factors affecting the production of
carrot production, (2) analyze the efficiency of farming production factors, and (3)
analyze the carrot farm income in the District of Bumiaji Batu, which is expected
to increase production and farmers' income. Factors of production are analyzed,
namely seed, fertilizer, pesticides and labor. The analysis used is Coob-Douglas
production function using Multiple Linear Regression analysis. Analysis of the
factors which significantly affect production in carrot production is partially
visible from t count value or amount of significance with t test. To find out the
allocate efficiency is by looking at the value of marginal product (NPM). While to
know the income of farmers is using the income analysis. The results obtained
are:
iv
1. Production factors that significantly influenced the production of carrot
farming are seed, pesticide and labor in which the value t count seed is 1.72,
pesticide is 2.514 and labor is 5.353> 1.67 T Table. Meanwhile, the factors do
not significantly affect the use of fertilizers on the production of carrot
because t count value 0.746 1 is 3.94,
so the allocation of seeds in the study area has not been efficient. NPMx / Px
for the allocation of the use of pesticide is 1 is
2.17, so the allocation of labor in the study area has not been efficient.
3. The average total revenue carrot farmers in the study area is Rp. 58,197,350, and the average total cost amounted to Rp. 25,434,007, -, in order to obtain a
carrot farm income amounted to Rp. 32,763,343, - per hectare in one cropping
season. This indicates that average of carrot farming in the District of Bumiaji
Batu is profitable.
Advice that can be given from the results of the study were (1) to overcome
the non optimal use of seeds and labor, the farmers can increase their use. By
calculating NPMx / Px, the use of seeds in an area of 1 hectare is 35 kg and
607.19 HOK of employment. The use of production factors above will be locative
efficiency in terms of production and the price of carrots, as well as the price of
factors of production unchanged. (2) By using a pesticide plant then it can reduce
production costs, not eradicate predators and do not damage the environment, thus
increasing production and incomes of farmers. Vegetable crops as a pesticide that
can be used include Tobacco, soursop, garlic, red pepper, basil, neem, clove,
Sugar-apple seeds and so on.
Keywords: Carrot, Farming, Factor of Production, Efficiency, Value of Marginal
Product
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan skripsi yang berjudul ”Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan FaktorFaktor Produksi Usahatani Wortel (Daucus carota L) Studi Kasus di
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu”. laporan skripsi ini disusun sebagai
persyaratan menyelesaikan jenjang S-1 di Program Studi Agribisnis Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.
Terima kasih kepada semua pihak atas segala bantuan baik berupa pendapat,
saran, dukungan moril dan do’a, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
skripsi. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR, MS selaku dosen pembimbing I yang
telah memberikan arahan dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi.
2. Bapak Rosihan, SP. MP selaku dosen pembimbing ke-II yang telah memberi
masukan dan arahan kepada penulis untuk penyususnan hasil skripsi dan
memberi bimbingan selama kegiatan proses pembuatan skripsi.
3. Seluruh karyawan dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang telah
mendidik dan memberikan ilmu untuk keberlangsungan pencapaian yang baik.
4. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberi dukungan baik melalui do’a,
materi dan semangat atas kelancaran selama proses perkuliahaan mulai dari
awal kuliah sampai dalam proses penyususnan skripsi.
5. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan
skrispi.
Menyadari adanya keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan informasi,
penulis sangat mengharapkan saran dan masukan agar laporan skripsi ini menjadi
lebih baik. Semoga apa yang tertulis dalam laporan skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis dan pembaca.
Malang, Juli 2012
Penulis
vi
RIWAYAT HIDUP
Penulis di lahirkan di Desa Tambung Kecamatan Pademawu Kabupaten
Pamekasan. Sebagai anak ke dua dari empat bersaudara dan anak dari Bapak
Mohammad Amin dan Ibu Syahriyah. Penulis mempunyai hobi membuat cerpen,
kata-kata humoris, puisi dan catatan-catatan motivasi, serta membuat video.
Sekolah di SDN Tambung pada tahun 1996 - 2002, kemudian melanjutkan
ke SMPN 5 Pamekasan pada tahun 2002 - 2005. Selanjutnya meneruskan di
SMAN 2 Pamekasan pada tahun 2005 - 2008.
Penulis menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya Fakultas Pertanian
Program Studi Agribisnis, pada tahun 2008. Selama menjadi mahasiswa
Universitas Brawijaya, penulis sering aktif di organisasi dan kegiatan-kegiatan
kampus. Organisasi yang di ikuti yaitu Forum Studi Islam Insan Kamil
(FORSIKA) tahun 2008 - 2009 dan pada tahun 2009 – 2010, menjadi ketua
Kesektariatan di FORSIKA.
Kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang pernah diikuti yaitu Program
Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Brawijaya (2010-2011) sebagai
penerima dana usaha. Lomba catur di Universitas Brawijaya sebagai perwakilan
dari Fakultas Pertanian tahun 2008-2009.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ....................................................................................................
SUMMARY .......................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................
RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
DAFTAR TABEL .............................................................................................
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
I.
PENDAHULUAN .......................................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................
1.4 Kegunaan Penelitian ...........................................................................
i
iii
v
vi
vii
ix
xi
xii
1
1
4
6
7
II. KERANGKA TEORITIS .......................................................................... 8
2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 8
2.2 Hipotesis ............................................................................................. 12
2.3 Batasan Masalah ................................................................................. 12
2.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................. 12
III. METODE PENELITIAN ..........................................................................
3.1 Lokasi Penelitian ................................................................................
3.2 Teknik Penentuan Sampel ..................................................................
3.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................................
3.4 Teknis Analisi Data ............................................................................
3.4.1 Analisis Deskripsi .....................................................................
3.4.2 Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas ..................................
3.4.3 Uji Asumsi Klasik ....................................................................
3.4.4 Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani
Wortel .......................................................................................
3.4.5 Analisi Biaya, Penerimaan dan Keuntungan Usahatani
Wortel .......................................................................................
15
15
15
17
17
17
18
18
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................
4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ..................................................
4.1.1 Letak Geografis ........................................................................
4.1.2 Penggunaan Lahan ....................................................................
4.1.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ...............
4.2 Karakteristik Petani Responden ..........................................................
4.2.1 Usia Petani Responden ..............................................................
4.2.2 Tingkat Pendidikan Petani Responden ......................................
4.2.3 Luas Lahan Petani Responden ...................................................
4.2.4 Status Kepemilikan Lahan .........................................................
23
23
23
24
26
28
28
28
29
29
20
21
viii
4.2.5 Jumlah Tanggungan Keluarga ...................................................
4.2.6 Pekerjaan Sampingan.................................................................
4.3 Analisis Fungsi Produksi Usahatani Wortel .......................................
4.3.1 Uji Normalitas ...........................................................................
4.3.2 Uji Heteroskedasitas ..................................................................
4.3.3 Uji Multikolinearitas ..................................................................
4.3.4 Uji Autokorelasi ........................................................................
4.3.5 Pengujian Terhadap Model Regresi...........................................
4.4 Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi
Usahatani Wortel ................................................................................
4.5 Analisis Pendapatan Usahatani Wortel ...............................................
4.5.1 Biaya Usahatani Wortel .............................................................
4.5.2 Penerimaan Usahatani Wortel ...................................................
4.5.3 Pendapatan Usahatani Wortel ....................................................
30
31
31
32
32
33
33
34
38
40
40
46
46
V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 48
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 48
5.2 Saran .................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 50
LAMPIRAN ....................................................................................................... 53
ix
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Teks
1. Luas Area Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas Wortel di Jawa
Timur Tahun 2000-2010 ............................................................................ 2
2. Luas Area Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas di Kota Batu
Tahun 2010 ................................................................................................ 3
3. Jumlah Petani Wortel di Dusun Jurangkwali, Desa Sumber Brantas dan
Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun
2011 ............................................................................................................ 16
4. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan di
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 24
5. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan di
Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ................. 25
6. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan di
Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011.......... 25
7. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata pencaharian di
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 26
8. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata pencaharian di Desa
Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011........................... 27
9. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Matapencaharian di Desa
Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ................... 27
10. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Golongan Usia di Kecamatan
Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ................................................................ 28
11. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 28
12. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Luas Lahan di Kecamatan
Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ................................................................ 29
13. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan di
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 30
14. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan di
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 30
15. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan Sampingan di
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 31
16. Hasil Uji Heteroskedasitas ......................................................................... 32
17. Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................................... 33
18. Hasil Uji Regresi ....................................................................................... 34
19. Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-faktor Produksi Usahatani
Wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu .................................................. 38
20. Rata-Rata Biaya Tetap Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim
Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ................................................. 40
21. Rata-Rata Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Usahatani Wortel
Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ..... 41
22. Rata-Rata Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Usahatani Wortel
Per hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ...... 43
x
23. Rata-Rata Biaya Variabel Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim
Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ................................................. 45
24. Rata-Rata Total Biaya Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim
Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ................................................. 46
25. Rata-Rata Total Biaya Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim
Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ................................................. 47
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Teks
1. Kerangka Pemikiran Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor
Produksi Usahatani Wortel di Kecamatan Bumiaji ................................... 11
2. Penentuan Sampel ...................................................................................... 16
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
Teks
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
13.
14.
15.
16.
Peta Kecamatan Bumiaji ...........................................................................
Quisioner Untuk Responden .....................................................................
Karakteristik Responden ...........................................................................
Peralatan Usahatani ...................................................................................
Sarana Produksi Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ...........................
Penggunaan Tenaga Kerja Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ...........
Produksi Usahatani dalam Satu Musim Tanam ........................................
Biaya Tetap Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ..................................
Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Per Hektar dalam Satu Musim
Tanam ........................................................................................................
Biaya Variabel Untuk Tenaga Kerja Per Hektar dalam Satu Musim
Tanam ........................................................................................................
Total Biaya Variabel Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ....................
Total Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Petani Wortel Per Hektar
dalam Satu Musim Tanam ........................................................................
Analisis Usahatani Wortel Per Hektar Dalam Satu Musim Tanam Di
Kecamatan Bumiaji Kota Batu..................................................................
Uji Asumsi Klasik .....................................................................................
Uji Regresi ................................................................................................
Hasil Perhitungan Efisiensi Alokatif.........................................................
Dokumentasi .............................................................................................
53
54
58
59
60
62
65
66
68
71
74
76
78
79
80
81
83
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan. Sektor pertanian
sangat berpengaruh terhadap berkembangnya sektor lain (non-pertanian),
sehingga memiliki peranan penting bagi perkembangan perekonomian khususnya
di Indonesia. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi
yang nyata melalui pembentukan capital, penyediaan bahan pangan, bahan baku
industri, pakan dan bioenergi, penyerap tenaga kerja, sumber devisa negara,
sumber pendapatan, serta pelestarian lingkungan melalui praktek usahatani yang
ramah lingkungan (Kementrian Pertanian, 2009). Di samping penyedia lapangan
kerja, sektor pertanian juga penghasil non migas dan bahan baku bagi industri.
Peningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian sangat diperlukan untuk
meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani.
Wortel merupakan salah satu sayuran yang banyak di budidaya di
Indonesia. Sayuran ini sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan populer
sebagai sumber vitamin A karena memiliki kadar karotena (provitamin A). Selain
itu, wortel juga mengandung vitamin B, C, sedikit vitamin G, serta zat-zat lain
yang bermanfaat bagi kesehatan manusia (Hanum, 2008). Tanaman wortel
membentuk daun roset dan akar tunggang lumbung besar berdaging. Daun yang
muncul dari batang memiliki tangkai daun panjang yang membesar. Lembar
daunnya terbagi secara berulang dengan segmen lembar daun kecil, sempit dan
sangat terbelah. Akar tunggang, awalnya panjang, ramping, tumbuh vertikal,
mulai memanjang dengan cepat dan mencapai panjang potensialnya dalam 12-24
hari setelah berkecambah.
Produksi dan produktivitas wortel di Jawa Timur fluktuatif. Produksi dan
produktivitas terendah pada tahun 2002 dengan luas panen 2.119 ha menghasilkan
produksi sebesar 18.020 ton dengan produktivitas 85,04 ku/ha. Pertumbuhan
produksi dan produktivitas terbesar pada tahun 2010 yaitu dengan luas panen
3.597 ha menghasilkan produksi 53.798 ton dengan produktivitas 149,6 ku/ha, hal
tersebut menunjukkan bahwa produktivitas tanaman wortel semakin meningkat.
Luas area tanam panen, produksi dan produktivitas wortel di Jawa Timur pada
tahun 2001-2010 dapat dilihat pada Tabel 1.
2
Tabel 1. Luas Area Tanam, Panen, Produksi Dan Produktivitas Wortel di Jawa
Timur Tahun 2001-2010
Luas Panen
Produksi
(ha)
(ton)
2001
3,269.00
38,540.00
2002
2,119.00
18,020.00
2003
2,984.00
33,721.00
2004
3,243.00
45,473.00
2005
3,114.00
44,125.00
2006
3,002.00
44,297.00
2007
3,479.00
44,204.00
2008
3,824.00
47,727.00
2009
3,662.00
46,483.00
2010
3,597.00
53,798.00
Sumber : Kementrian Pertanian Republik Indonesia (2011)
Tahun
Produktivitas
(ku/ha)
117.90
85.04
113.00
140.20
141.70
147.60
127.10
124.80
126.90
149.60
Kota Batu merupakan salah satu daerah yang berada di Jawa Timur dan
memiliki potensi di bidang pertanian khususnya tanaman wortel. Berdasarkan data
Dinas Pertanian Jawa Timur (2011), pada tahun 2007, Kota Batu menduduki
peringkat ketiga luas panen dan produksi terbesar setelah Pasuruan dan Malang
dengan luas panen 452 ha dan produksi sebesar 6.900 ton, serta memliki
produktivitas terbesar ketiga yaitu sebesar 15,26 ton/ha setelah Mojokerto dengan
produkstivitas sebesar 22,18 ton/ha dan ponorogo dengan produkstivitas 18,13
ton/ha. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Batu memiliki potensi dalam usahatani
wortel dan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel
dengan penggunaan faktor produksi yang efisien.
Kecamatan Bumiaji merupakan sentra penghasil wortel di Kota Batu
karena memiliki produksi dan luas lahan terbesar dibandingkan dengan kecamatan
lainnya di Kota Batu dengan luas lahan 444,8 ha, produksi mencapai 6.733,5 ton
dan produktivitas sebesar 15 ton/ha. Luas tanam di Kecamatan Batu hanya 13,05
ha dengan produksi 138,591 ton dan produktivitas sebesar 10,62 ton/ha,
sedangkan di Kecamatan Junrejo tidak membudidayakan wortel. Hal ini
mencerminkan bahwa usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji memiliki potensi
yang bagus dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kota Batu. Luas area
tanam, panen, produksi dan produktivitas di tiap-tiap kecamatan di Kota Batu
tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 2.
3
Tabel 2. Luas Area Tanam, Panen, Produksi Dan Produktivitas di Kota Batu
Tahun 2010
Luas Tanam
Luas
Produksi
(Ha)
Panen (Ha)
(Ton)
1 Bumiaji
444,80
444,80
6.733,50
2 Batu
13,05
13,05
138,59
3 Junrejo
Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu (2011)
No
Kecamatan
Produktivitas
(Ton/Ha)
15,00
10,62
-
Pada Tabel 2, produktivitas wortel di Kecamatan Bumiaji paling tinggi di
bandingkan dengan kecamatan. Tanaman wortel yang baik dan dipelihara secara
intensif dapat menghasilkan umbi antara 20 - 30 ton/ha (Hanum,2008). Makadari
itu petani masih dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel
dengan penggunaan segala faktor produksi yang efisien, sehingga dapat
meningkatkan pendapatan petani.
Penduduk di Kecamatan Bumiaji rata-rata bermata pencaharian sebagai
petani dan salah satu tanaman yang banyak di budidaya yaitu tanaman sayur.
Wortel sangat cocok dibudidayakan pada dataran tinggi atau perbukitan dengan
kondisi tanah yang gembur dan subur, yang mana sesuai dengan keadaan lahan
pertanian Kecamatan Bumiaji yang berada pada dataran tinggi dan subur. Wortel
merupakan salah satu tanaman sayuran yang diminati oleh petani. Wortel
merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Tanaman wortel tergolong tanaman yang perawatannya cukup mudah. Resiko
kegagalan bertanam wortel umumnya sangat kecil bila dibandingkan dengan
tanaman sayuran lainnya. Skala usahatani wortel sangat bervariasi, mulai dari luas
lahan yang digunakan, pengolahan dan perlakuan lahan, perawatan sampai dengan
obat-obatan yang digunakan. Wortel banyak diminati petani karena mudah
perawatannya dan biaya yang dibutuhkan untuk memulai usahatani terjangkau
dari kalangan bawah ke atas. Panen wortel biasanya umur 3,5 – 4 bulan, akan
tetapi di daerah penelitian umur panen bisa mencapai umur 5 bulan, hal ini terjadi
karena petani ingin mencapai harga yang tinggi. Jika pada saat umur 3,5 – 4 bulan
harga wortel rendah, maka petani tidak memanen wortel. Petani membiarkan
wortel sampai umur 5 bulan untuk mendapatkan harga yang maksimal.
Upaya peningkatan produksi wortel bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas dan pendapatan petani. Petani dihadapkan suatu masalah yaitu tidak
4
efisiennya dalam penggunaan segala faktor produksi pada proses pembudidayaan
wortel mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen.
Perlakuan dalam penggunaan segala faktor produksi antar petani berbeda. Petani
yang memiliki modal akan berusaha mendapatkan produksi wortel yang banyak
dengan penggunaan faktor produksi yang besar, sedangkan petani yang
mempunyai keterbatasan modal cenderung meminimalkan penggunaan faktor
produksi untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan
faktor-faktor
produksi
tidak
efisien,
sehingga
berdampak
menurunnya output dan pendapatan yang diperoleh petani.
Oleh karena itu, diambil judul penelitian “Analisis Efisiensi Alokatif
Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel Di Kecamatan Bumiaji
Batu”, agar diketahui faktor-faktor produksi yang sangat berpengaruh terhadap
produksi wortel, serta berapa penggunaan faktor produksi yang optimal untuk
mencapai tefisiensi alokatif, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan
pendapatan petani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
1.2 Rumusan Masalah
Potensi pertanian terutama sayuran di Kecamatan Bumiaji Kota Batu
sangat bagus sesuai tempatnya yang berada di dataran tinggi yaitu 1.000 - 1.700 m
dpl dan sesuai dengan karakteristik tempat untuk budidaya tanaman sayur
terutama wortel yaitu 1.200 – 1.500 m dpl. Penggunaan faktor produksi yang tepat
akan menghasilkan produksi dari usahatani yang maksimal, sehingga akan
berpengaruh terhadap pendapatan yang akan diterima petani. Produksi tanaman
wortel tergolong bagus, akan tetapi hal tersebut di dorong dengan penggunaan
faktor produksi yang banyak, sehingga mempengaruhi hasil pendapatan yang
diterima petani. Begitu juga sebaliknya, penggunaan faktor produksi yang kecil
mengakibatkan hasil produksi wortel yang sedikit atau kurang maksimal.
Pendapatan petani didasarkan pada biaya yang dikeluarkan dan produksi
usahatani yang dihasilkan dalam satu musim tanam. Untuk meningkatkan
produksi dan pendapatan, penggunaan faktor-faktor produksi harus efisien dan
efektif. Efektif bila petani dapat mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki
sebaik-baiknya dan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan
keluaran (output) yang melebihi masukan (input) (Soekartawi, 2002).
5
Akan tetapi dalam fenomena yang ada, petani tidak efisien dalam
penggunaan segala faktor produksi. Salah satu contoh penggunaan bahan pestisida
yang intensif dan tidak sesuai dosis mengakibatkan menambahnya biaya sarana
produksi dan secara berkelanjutan mengakibatkan menurunnya hasil produksi
karena akan rentan terhadap hama dan penyakit. Pestisida digunakan untuk
membasmi hama dan penyakit, sehingga produksi wortel yang dihasilkan bagus.
Makadari itu petani intensif melakukan penyemprotan agar tanaman wortel tidak
rusak. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan dan pemanfaatan faktor
produksi tidak maksimal. Petani melakukan penyemprotan secara intensif agar
menghasilkan produksi wortel yang bagus, sehingga menambah biaya yang
dikeluarkan untuk penyemprotan dan biaya tenaga kerja. Hal ini menggambarkan
bahwa penggunaan pestisida tidak efisien dan pendapatan petani dari usahatani
wortel semakin berkurang.
Pupuk sebagai penunjang dalam pertumbuhan tanaman. Penggunaan
pupuk akan mempengaruhi hasil usahatani. Pupuk yang digunakan oleh petani
yaitu pupuk kandang, urea SP36 atau TSP, KCL, NPK dan ZA. Dalam
penerapannya, jenis dan dosis penggunaan pupuk antar petani berbeda-beda
meskipun dalam luasan yang sama, tergantung pengalaman dan ekonomi petani.
Selisih penggunaan benih cukup besar antar petani meskipun dalam luasan lahan
yang sama. Petani yang memiliki modal dalam pengunaan pupuk cenderung lebih
besar dan sebaliknya, bagi petani yang memiliki modal sedikit cenderung
menimimalkan penggunaan pupuk untuk mengurangi biaya variabel yang
dikeluarkan.
Benih yang digunakan merupakan hasil dari budidaya petani setempat atau
lokal. Dalam penanaman, benih di sebar di lahan yang telah di olah. Rata-rata
penggunaan benih di Kecamatan Bumiaji dalam luasan satu hektar menggunakan
55,6 kobok atau 8,9 kg/ha. Menurut Hanum (2008), kebutuhan benih wortel
adalah 15-20 g/10 m2 atau 15-20 kg/ha. Petani meminimalkan penggunaan benih
karena nantinya pada proses produksi dilakukan penjarangan dimana sebagian
tanaman wortel akan dicabut. Pada proses penjarangan dimana wortel yang
pertumbuhannya tidak bagus akan dicabut dan agar tidak terjadi persaingan antar
tanaman wortel, sehingga apabila banyak tanaman wortel yang terkana hama
6
penyakit atau pertumbuhannya tidak maksimal, maka tanaman wortel yang tersisa
di lahan semakin sedikit dan berdampak pada menurunnya produksi dan
pendapatan yang diteima oleh petani wortel. Hal ini menggambarkan bahwa
penggunaan benih belum efisien.
Selain itu, faktor pengalaman petani atau tenaga kerja dalam mengelola
usahatani mulai dari pengolahan lahan sampai panen juga menjadi permasalahan
bagi petani. Faktor produksi tidak hanya dilihat dari segi jumlah atau ketesediaan
dalam waktu yang tepat. Akan tetapi juga dilihat dari segi efisiensi
penggunaannya. Faktor penting dalam pengolahan usahatani yaitu tanah atau
lahan, tenaga kerja dan modal (Mubyarto, 1989). Ketiga faktor tersebut saling
membutuhkan dan berkaitan dalam menunjang hasil dari usahatani.
Menurut Soekardono (2005), dilihat dari konsep efisiensi ekonomis,
pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan
keuntungan maksimum. Rendahnya produksi usahatani salah satunya disebabkan
tidak efisiensinya penggunaan faktor produksi. Hal itu akan berpengaruh pada
produksi dan pendapatan yang diperoleh petani. Pentingnya konsep efisiensi yaitu
untuk mengoptimalkan penggunaan faktor-faktor produksi agar mendapatkan
produksi wortel yang maksimal dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan petani wortel.
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, timbul beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Faktor-faktor produksi apa yang berpengaruh terhadap produksi wortel di
Kecamatan Bumiaji Kota Batu?
2. Bagaimana tingkat efisiensi faktor-faktor produksi terhadap produksi wortel di
Kecamatan Bumiaji Kota Batu?
3. Berapa pendapatan yang diterima petani dari hasil usahatani di Kecamatan
Bumiaji Kota Batu?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap
produksi
wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
2. Menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani
wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
7
3. Menganalisis pendapatan usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bahan informasi bagi para instansi yang terkait untukmeningkatkan
produksi dan produktivitas wortel di Kecamatan Bumiaji Batu.
2. Sebagai informasi dan bahan pertimbangan yang berguna bagi para petani
dalam peningkatkan efisiensi yang dapat meningkatkan produktivitas dan
pendapatan dari usahatani wortel.
3. Sebagai bahan referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya dan bagi
penelitian pada bidang yang sama.
8
II. KERANGKA TEORITIS
2.1 Kerangka Pemikiran
Kecamatan Bumiaji merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Batu
yang mempunyai potensi dalam bidang hasil pertanian terutama tanaman sayuran
wortel. Luas lahan dan produktivitasnya lebih besar di bandingkan kecamatan
lainnya Tanahnya sangat cocok untuk tanaman wortel dan tempatnya yang berada
di dataran tinggi 1.000 - 1.700 m dpl sesuai dengan karakteristik tempat untuk
budidaya tanaman sayur terutama wortel yaitu 1.200 – 1.500 m dpl.
Produktivitas dipengaruhi oleh besar kecilnya input yang digunakan dalam
usahatani. Penggunaan faktor produksi yang minimal akan menyebabkan
menurunnya jumlah produksi begitu juga sebaliknya, penggunaan faktor produksi
yang berlebih menyebabkan penggunaannya menjadi tidak efisien. Penggunaan
faktor produksi diperlukan untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal
yang berpengaruh terhadap pendapatan petani wortel. Permasalahan petani dalam
usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji yaitu tidak efisiennya dalam penggunaan
faktor-faktor produksi pada proses pembudidayaan wortel mulai dari pengolahan
lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen. Penggunaan faktor-faktor
produksi antar petani berbeda. Petani yang memiliki modal akan berusaha
mendapatkan produksi wortel yang besar dengan pengalokasian faktor produksi
yang besar pula, sedangkan petani yang keterbatasan modal akan cenderung
meminimalkan penggunaan faktor produksi untuk mengurangi biaya yang
dikeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi tidak
efisien. Menurut Soekartawi (2002), ilmu usahatani diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari mengalokasikan sumberdaya secara efektif dan efisien untuk tujuan
memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.
Dalam produksi pertanian, produksi fisik dihasilkan oleh bekerjanya
beberapa faktor produksi yaitu tanah atau lahan, modal dan tenaga kerja
(Mubyarto, 1989). Faktor modal bisa meliputi uang atau barang seperti benih,
pupuk dan pestisida yang digunakan. Ketiga faktor tersebut saling berkaitan dan
menunjang dalam proses produksi usahatani, serta mempengaruhi produktivitas
sesuai dengan
penggunaan dan
pemanfaatannya. Produktivitas tanaman
merupakan perbandingan antara penerimaan (output) dan pengeluaran yang
9
digunakan dalam usahatani (input). Produktivitas tersebut akan mempengaruhi
pendapatan yang akan diterima oleh petani.
Faktor produksi yang diduga berpengaruh terhadap produksi wortel di
daerah penelitian yaitu tenaga kerja dan modal yang meliputi biaya untuk
pembelian benih, pupuk, pestisida dan upah tenaga kerja. Ketersediaan tenaga
kerja sebagai penunjang dalam pelaksanaan usahatani. Kebutuhan jumlah tenaga
kerja tergantung dengan luasan lahan yang dikelola dan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaiakan proses produksi usahatani. Tenaga kerja yang
berasal dari keluarga lebih cenderung produktif dalam mengelola usahataninya
dibandingkan dengan tenaga kerja luar karena hasil produksi sepenuhnya di
rasakan oleh petani yang mengelola dan memiliki usahataninya, sedangkan tenaga
kerja luar hanya berorientasi terhadap upah.
Benih merupakan sarana produksi yang digunakan oleh petani, rata-rata
benih berasal dari petani di daerah tersebut. Mayoritas petani mengetahui cara
membudidayakan wortel yang digunakan untuk memproduksi benih wortel. Lahan
yang digunakan untuk budidaya benih wortel merupakan lahan pertanian yang
sudah digunakan budidaya sayuran, sedangkan kandungan residunya sangat
tinggi, sehingga kualitas benih yang dihasilkan rendah. Kualitas dan kapasitas
benih yang digunakan akan mempengaruhi produksi wortel.
Pupuk digunakan untuk penunjang pertumbuhan tanaman. Volume dan
jenis penggunaan pupuk akan mempengaruhi produktivitas tanaman wortel.
Produksi wortel akan meningkat apabila penggunaan pupuk tepat dan sesuai
dengan dosis. Pupuk yang digunakan dalam usahatani wortel yaitu urea, KCL,
NPK, ZA, TSP atau SP36 dan pupuk kandang
Pestisida digunakan untuk mengendalikan atau membasmi hama penyakit.
Hama dan penyakit dapat merusak tanaman yang akan menurunkan produksi
wortel. Penggunaan pestisida bertujuan untuk mencegah atau membasmi hama
dan penyakit, sehingga hasil produksi wortel bagus, akan tetapi penggunaan yang
berlebih akan merusak atau mencemari lingkungan sekitar, dan dalam jangka
panjang dapat menurunkan produksi wortel.
Metode yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang
berpengaruh terhadap produksi wortel yaitu dengan menggunakan analisis fungsi
10
produksi Cobb-Douglas. Alat yang digunakan adalah analisis Regresi Linier
Berganda dengan melihat nilai thitung dapat diketahui faktor yang berpengaruh
nyata terhadap produksi wortel.
Penelitian terdahulu tentang analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor
produksi dalam usahatani padi sawah di Desa Bulu, Kecamatan Berbek,
Kabupaten Nganjuk yang dilakukan oleh Romauli (2008) dengan menggunakan
metode analisis fungsi produksi Cobb-Douglas diperoleh hasil bahwa benih, urea,
ponska dan tenaga kerja berpengaru nyata terhadap produksi padi sawah.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis efisiensi ekonomi penggunaan
faktor-faktor produksi pada usahatani kedelai di Kabupaten Sukoharjo yang
dilakukan oleh Wiwit (2010) dengan menggunakan fungsi produksi CobbDouglass diperoleh hasil bahwa variabel yang secara signifikan mempengaruhi
produksi kedelai yaitu variabel luas lahan, pupuk kandang, pestisida padat.
Selanjutnya dilakukan analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi
yang berpengaruh terhadap produksi wortel untuk mengetahui apakah usahatani
tersebut sudah efisien. Dengan melihat nilai produk marginal (NPM) dapat
diketahui sudah efisien atau tidak penggunaan faktor-faktor produksinya. Apabila
NPMx sama dengan Px, maka penggunaan faktor produksi tersebut efisien.
Menurut Soekardono (2005), untuk menentukan tingkat produksi optimum
menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi
produksi, tetapi ada syarat lagi yang harus diketahui, yaitu rasio harga inputoutput. Agar keuntungan mencapai maksimum maka turunan pertama fungsi
tersebut harus sama dengan nol, sehingga diperoleh nilai produk marginal (NPM)
dari faktor produksi yang digunakan harus sama dengan harga satuan faktor
produksi itu (Px).
Kemudian dilakukan analisis pendapatan usahatani wortel untuk
mengetahui berapa pendapatan yang diterima oleh petani dengan menghitung
selisish antara penerimaan atau output yang di peroleh petani dengan semua biaya
yang dikeluarkan atau input yang digunakan dalam satu kali musim tanam.
Dengan penggunaan faktor produksi yang efisien, maka akan meningkatkan
pendapatan petani wortel. Kerangka penelitian disajikan Gambar 1.
11
Usahatani Wortel di Kecamatan
Bumiaji Kota Batu
Permasalahan:
Kurang maksimalnya penggunaan
faktor-faktor produksi, sehingga
penggunaannya tidak efisien dan
berdampak pada produksi wortel dan
pendapatan petani
Input
(variabel
bebas)
Analisis Fungsi
Produksi CoobCouglas
Analisis Regresi
Linier Berganda
Output
(variabel
terikat)
Potensi:
1. Luas lahan dan produktivitas
wortel di Kecamatan Bumiaji
lebih besar dibandingkan
dengan kecamatan yang lain
di Kota Batu
2. Tempatnya sesuai dengan
karakteristik budidaya
tanaman wortel
Kombinasi FaktorFaktor Produksi:
1. Benih
Tenaga Kerja
Modal (benih, pupuk
2. Pupuk
3.
danPestisida
pestisida)
4. Tenaga Kerja
Produksi
Usahatani Wortel
Analisis Efisiensi
Alokatif
(NPMx/Px = 1)
Analisis Pendapatan
Usahatani
Usahatani
Wortel
Keterangan :
Peningkatan
Pendapatan Usahatani
Wortel
garis analisis
garis kerangka
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor
Produksi Usahatani Wortel di Kecamatan Bumiaji
12
2.2 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka dalam penelitian ini
dapat ditarik hipotesis yaitu:
1. Diduga faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi pada
usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu adalah benih, pupuk, pestisida
dan tenaga kerja.
2. Diduga penggunaan faktor produksi usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji
Batu tidak efisien.
3. Diduga usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu menguntungkan.
2.3 Batasan Masalah
1. Yang dimasukkan dalam variabel bebas yaitu sarana produksi dan tenaga
kerja, sedangkan lahan tidak dimasukkan dalam variabel karena sifatnya tetap
atau termasuk biaya tetap.
2. Tempat penelitian di Kecamatan Bumaji Batu, khususnya Desa Sumber
Brantas dan Desa Tulungrejo.
3. Responden adalah petani yang menanam tanaman wortel pada tahun 20112012.
4. Yang diteliti adalah tentang pengaruh faktor produksi (tenaga kerja, benih,
pupuk dan pestisida) terhadap produksi wortel, tingkat pendapatan atau
keuntungan dan tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi usahatani wortel.
2.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang diamati yaitu informasi mengenai usahatani wortel yang
diusahakan oleh petani. Variabel tersebut didefinisikan terlebih dahulu untuk
memudahkan pengumpulan data yaitu:
1. Efisisensi alokatif adalah efisiensi
PRODUKSI USAHATANI WORTEL (Daucus carota L)
(Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu)
RINGKASAN
Oleh:
MOHAMMAD SHOIMUS SHOLEH
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
MALANG
2012
ANALISIS EFISIE
IENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTO
TOR-FAKTOR
PRODUK
KSI USAHATANI WORTEL (Daucus carot
arota L)
(Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu)
Oleh:
MOHAMMAD SHOIMUS SHOLEH
0810440241
MIN
INAT SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
SKRIPSI
Diajukan
an sebagai salah satu syarat untuk mempero
eroleh
Ge Sarjana Pertanian Strata Satu (S-1)
Gelar
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI
MALANG
2012
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Malang, Juli 2012
Mohammad Shoimus Sholeh
Nim. 0810440241
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul Skripsi
: Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor
Produksi Usahatani Wortel (Daucus carota L) di Kecamatan
Bumiaji Kota Batu
Nama Mahasiswa
: Mohammad Shoimus Sholeh
NIM
: 0810440241
Program Studi
: Agribisnis
Jurusan
: Sosial Ekonomi Pertanian
Menyetujui
: Dosen Pembimbing
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS
NIP. 19581128 198303 1 005
Rosihan Asmara, SE. MP
NIP. 19710216 200212 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
Dr. Ir. Syafrial, MS
NIP. 19580529 198303 1 001
Tanggal Persetujuan :
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan
MAJELIS PENGUJI
Penguji I
Dr. Ir. Syafrial, MS
NIP. 19580529 198303 1 001
Penguji III
Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS
NIP. 19581128 198303 1 005
Tanggal Lulus :
Penguji II
Nur Baladina, SP, MP
NIP. 19820214 200801 2 012
Penguji IV
Rosihan Asmara, SE. MP
NIP. 19710216 200212 1 001
!
"
"
#
#
"
'
$"
"
% &" &
&
'
!
"
"
!
"
"
"
"
"
())*
'
&
+++
+++
,"
.
!
&
i
RINGKASAN
Mohammad Shoimus Sholeh. 0810440241. ANALISIS EFISIENSI
ALOKATIF
PENGGUNAAN
FAKTOR-FAKTOR
PRODUKSI
USAHATANI WORTEL (Daucus carota L) DI KECAMATAN BUMIAJI,
KOTA BATU. Di bawah bimbingan, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR, MS.
dan Rosihan Asmara, SE. MP.
Wortel merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang
cukup tinggi. Wortel banyak diminati petani karena mudah perawatannya dan
biaya yang dibutuhkan untuk memulai usahatani terjangkau dari kalangan bawah
ke atas. Kota Batu merupakan salah satu daerah di Jawa Timur dan memiliki
potensi di bidang pertanian khususnya tanaman wortel. Pada tahun 2007, Kota
Batu menduduki peringkat ketiga produksi wortel terbesar setelah Pasuruan dan
Malang dengan produksi sebesar 6900 ton.
Wortel sangat cocok dibudidayakan pada dataran tinggi atau perbukitan
dengan kondisi tanah yang gembur dan subur, yang mana sesuai dengan keadaan
lahan pertanian di Kecamatan Bumiaji yang berada pada dataran tinggi dan subur
yaitu 1.000 - 1.700 m dpl dan sesuai dengan karakteristik tempat untuk budidaya
tanaman sayur terutama wortel yaitu 1.200 - 1.500 m dpl. Kecamatan Bumiaji
merupakan sentra penghasil wortel di Kota Batu karena memiliki produksi dan
luas lahan terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya dengan luas lahan
444,8 ha, produksi mencapai 6.733,5 ton dan produktivitas sebesar 15 ton/ha.
Tanaman wortel yang baik dan dipelihara secara intensif dapat menghasilkan
umbi antara 20 - 30 ton/ha (Hanum,2008). Maka dari itu petani masih dapat
meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel dengan penggunaan
segala faktor produksi yang efisien, sehingga dapat meningkatkan pendapatan
petani.
Permasalahan petani dalam usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji yaitu
tidak efisiennya dalam penggunaan faktor-faktor produksi pada proses
pembudidayaan wortel mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan
sampai panen. Penggunaan faktor-faktor produksi antar petani berbeda. Petani
yang memiliki modal akan berusaha mendapatkan produksi wortel yang besar
dengan pengalokasian faktor produksi yang besar pula, sedangkan petani yang
keterbatasan modal akan cenderung meminimalkan penggunaan faktor produksi
untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan faktor produksi tidak efisien. Menurut Soekartawi (2002), ilmu
usahatani diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengalokasikan sumberdaya
secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada
waktu tertentu.
Tujuan penelitian yaitu: (1) untuk menganalisis faktor-faktor produksi
yang berpengaruh terhadap produksi wortel, (2) menganalisis tingkat efisiensi
penggunaan faktor-faktor produksi usahatani, dan (3) menganalisis pendapatan
usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Faktor-faktor produksi yang
dianalisis yaitu benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja. Analisis yang digunakan
yaitu fungsi produksi Coob-Douglas dengan menggunakan analisis Regresi Linier
Berganda. Analisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata pada produksi
ii
wortel secara parsial dilihat dari nilai thitung atau besaran signifikansinya dengan
uji t. Untuk mengetahui efisiensi alokatif dengan melihat nilai produk marginal
(NPM). Sedangkan untuk mengetahui pendapatan petani menggunakan analisis
pendapatan. Hasil yang diperoleh yaitu:
1. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani
wortel adalah benih, pestisida dan tenaga kerja dimana nilai thitung benih 1,72,
pestisida 2,514 dan tenaga kerja 5,353 > ttabel 1,67. Sementara itu, faktor
penggunaan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap produksi wortel karena
nilai thitung 0,746 < ttabel 1,67.
2. Dari hasil analisis diketahui bahwa NPMx/Px untuk penggunaan benih > 1
yaitu 3,94, sehingga alokasi penggunaan benih di daerah penelitian belum
efisien. NPMx/Px untuk alokasi penggunaan pestisida < 1 yaitu sebesar 0,94,
sehingga penggunaan pestisida di daerah penelitian tidak efisien. NPMx/Px
untuk penggunaan tenaga kerja > 1 yaitu 2,17, sehingga alokasi penggunaan
tenaga kerja di daerah penelitian belum efisien.
3. Rata-rata total penerimaan petani wortel di daerah penelitian sebesar Rp.
58.197.350,- dan rata-rata total biaya sebesar Rp. 25.434.007,-, sehingga
diperoleh pendapatan usahatani wortel sebesar Rp. 32.763.343,- per hektar
dalam satu musim tanam. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usahatani
wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu menguntungkan.
Saran yang bisa diberikan dari hasil penelitian adalah (1) untuk mengatasi
belum optimalnya penggunaan benih dan tenaga kerja, maka petani dapat
menambah penggunaannya. Dengan menghitung NPMx/Px, penggunaan benih
dalam luasan 1 hektar sebesar 35 kg dan tenaga kerja sebesar 607,19 HOK.
Penggunaan faktor produksi di atas akan efisien secara alokatif dengan syarat
produksi dan harga wortel, serta harga faktor-faktor produksi tidak berubah. (2)
Dengan menggunakan pestisida nabati maka dapat mengurangi biaya produksi,
tidak membasmi predator dan tidak merusak lingkungan, sehingga dapat
meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Tanaman sebagai pestisida nabati
yang bisa dimanfaatkan antara lain Tembakau, sirsak, bawang putih, cabai merah,
kemangi, nimba, cengkeh, biji srikaya dan sebagainya.
Kata kunci: Wortel, Usahatani, Faktor Produksi, Efisiensi, Nilai Produk Marginal
iii
SUMMARY
Mohammad Shoimus Sholeh. 0810440241. ANALYSIS ALLOCATIVE
EFFICIENCY OF PRODUCTION FACTORS USAGE IN CARROT
FARMING (Daucus carota L) AT BUMIAJI SUB DISTRICT, BATU CITY.
Supervised by Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR, MS and Rosihan Asmara, SE.
MP
Carrots are vegetables that have high economic value. Carrot much
interested by the farmers because of its easy maintenance and cost needed to start
farming affordable from the bottom to the top. Batu is one of the areas in East
Java and has the potential of agricultural crops, especially carrots. In 2007, Batu
was ranked the third largest carrot production after Pasuruan and Malang with
production of 6900 tons.
Carrots are very suitable cultivated in the highlands or hills with loose soil
conditions and fertile, which is appropriate with the state of agricultural land in
the District of Bumiaji located on the fertile plateau and 1000-1700 m above sea
level and in accordance with the characteristics of a place for the cultivation of
vegetable crops, especially carrot is 1200-1500 m above sea level. District of
Bumiaji is producer of carrots in the center Batu because it has the largest area of
production and compared to other districts with total area of 444.8 ha, production
reached 6733.5 tons and productivity as much as 15 tons / ha. A good crop of
carrots and maintained intensively can produce bulbs between 20-30 tones / ha
(Hanum, 2008). Thus the farmers are still able to increase production and
productivity of carrot plants with the use of all factors of production efficiently, so
it can increase farmers' income.
The problem of farmers in carrot farming in the District of Bumiaji is the
inefficient in the use of production factors in the cultivation of carrots ranging
from land preparation, planting, and maintenance until harvest. The use of factors
of production between farmers is different. Farmers who have capital will try to
get a big carrot production with a large allocation of production factors as well;
while farmers are limited capital will tend to minimize the use of factors of
production to reduce costs. This indicates that the use of production factors is
inefficient. According to Soekartawi (2002), the science of farming is defined as
the science of allocating resources effectively and efficiently for the purpose of
obtaining high profits at a particular time.
Research goals are: (1) to analyze the factors affecting the production of
carrot production, (2) analyze the efficiency of farming production factors, and (3)
analyze the carrot farm income in the District of Bumiaji Batu, which is expected
to increase production and farmers' income. Factors of production are analyzed,
namely seed, fertilizer, pesticides and labor. The analysis used is Coob-Douglas
production function using Multiple Linear Regression analysis. Analysis of the
factors which significantly affect production in carrot production is partially
visible from t count value or amount of significance with t test. To find out the
allocate efficiency is by looking at the value of marginal product (NPM). While to
know the income of farmers is using the income analysis. The results obtained
are:
iv
1. Production factors that significantly influenced the production of carrot
farming are seed, pesticide and labor in which the value t count seed is 1.72,
pesticide is 2.514 and labor is 5.353> 1.67 T Table. Meanwhile, the factors do
not significantly affect the use of fertilizers on the production of carrot
because t count value 0.746 1 is 3.94,
so the allocation of seeds in the study area has not been efficient. NPMx / Px
for the allocation of the use of pesticide is 1 is
2.17, so the allocation of labor in the study area has not been efficient.
3. The average total revenue carrot farmers in the study area is Rp. 58,197,350, and the average total cost amounted to Rp. 25,434,007, -, in order to obtain a
carrot farm income amounted to Rp. 32,763,343, - per hectare in one cropping
season. This indicates that average of carrot farming in the District of Bumiaji
Batu is profitable.
Advice that can be given from the results of the study were (1) to overcome
the non optimal use of seeds and labor, the farmers can increase their use. By
calculating NPMx / Px, the use of seeds in an area of 1 hectare is 35 kg and
607.19 HOK of employment. The use of production factors above will be locative
efficiency in terms of production and the price of carrots, as well as the price of
factors of production unchanged. (2) By using a pesticide plant then it can reduce
production costs, not eradicate predators and do not damage the environment, thus
increasing production and incomes of farmers. Vegetable crops as a pesticide that
can be used include Tobacco, soursop, garlic, red pepper, basil, neem, clove,
Sugar-apple seeds and so on.
Keywords: Carrot, Farming, Factor of Production, Efficiency, Value of Marginal
Product
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan skripsi yang berjudul ”Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan FaktorFaktor Produksi Usahatani Wortel (Daucus carota L) Studi Kasus di
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu”. laporan skripsi ini disusun sebagai
persyaratan menyelesaikan jenjang S-1 di Program Studi Agribisnis Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.
Terima kasih kepada semua pihak atas segala bantuan baik berupa pendapat,
saran, dukungan moril dan do’a, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
skripsi. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR, MS selaku dosen pembimbing I yang
telah memberikan arahan dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi.
2. Bapak Rosihan, SP. MP selaku dosen pembimbing ke-II yang telah memberi
masukan dan arahan kepada penulis untuk penyususnan hasil skripsi dan
memberi bimbingan selama kegiatan proses pembuatan skripsi.
3. Seluruh karyawan dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang telah
mendidik dan memberikan ilmu untuk keberlangsungan pencapaian yang baik.
4. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberi dukungan baik melalui do’a,
materi dan semangat atas kelancaran selama proses perkuliahaan mulai dari
awal kuliah sampai dalam proses penyususnan skripsi.
5. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan
skrispi.
Menyadari adanya keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan informasi,
penulis sangat mengharapkan saran dan masukan agar laporan skripsi ini menjadi
lebih baik. Semoga apa yang tertulis dalam laporan skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis dan pembaca.
Malang, Juli 2012
Penulis
vi
RIWAYAT HIDUP
Penulis di lahirkan di Desa Tambung Kecamatan Pademawu Kabupaten
Pamekasan. Sebagai anak ke dua dari empat bersaudara dan anak dari Bapak
Mohammad Amin dan Ibu Syahriyah. Penulis mempunyai hobi membuat cerpen,
kata-kata humoris, puisi dan catatan-catatan motivasi, serta membuat video.
Sekolah di SDN Tambung pada tahun 1996 - 2002, kemudian melanjutkan
ke SMPN 5 Pamekasan pada tahun 2002 - 2005. Selanjutnya meneruskan di
SMAN 2 Pamekasan pada tahun 2005 - 2008.
Penulis menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya Fakultas Pertanian
Program Studi Agribisnis, pada tahun 2008. Selama menjadi mahasiswa
Universitas Brawijaya, penulis sering aktif di organisasi dan kegiatan-kegiatan
kampus. Organisasi yang di ikuti yaitu Forum Studi Islam Insan Kamil
(FORSIKA) tahun 2008 - 2009 dan pada tahun 2009 – 2010, menjadi ketua
Kesektariatan di FORSIKA.
Kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang pernah diikuti yaitu Program
Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Brawijaya (2010-2011) sebagai
penerima dana usaha. Lomba catur di Universitas Brawijaya sebagai perwakilan
dari Fakultas Pertanian tahun 2008-2009.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ....................................................................................................
SUMMARY .......................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................
RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
DAFTAR TABEL .............................................................................................
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
I.
PENDAHULUAN .......................................................................................
1.1 Latar Belakang ....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................
1.4 Kegunaan Penelitian ...........................................................................
i
iii
v
vi
vii
ix
xi
xii
1
1
4
6
7
II. KERANGKA TEORITIS .......................................................................... 8
2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 8
2.2 Hipotesis ............................................................................................. 12
2.3 Batasan Masalah ................................................................................. 12
2.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................. 12
III. METODE PENELITIAN ..........................................................................
3.1 Lokasi Penelitian ................................................................................
3.2 Teknik Penentuan Sampel ..................................................................
3.3 Teknik Pengumpulan Data .................................................................
3.4 Teknis Analisi Data ............................................................................
3.4.1 Analisis Deskripsi .....................................................................
3.4.2 Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas ..................................
3.4.3 Uji Asumsi Klasik ....................................................................
3.4.4 Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani
Wortel .......................................................................................
3.4.5 Analisi Biaya, Penerimaan dan Keuntungan Usahatani
Wortel .......................................................................................
15
15
15
17
17
17
18
18
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................
4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ..................................................
4.1.1 Letak Geografis ........................................................................
4.1.2 Penggunaan Lahan ....................................................................
4.1.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ...............
4.2 Karakteristik Petani Responden ..........................................................
4.2.1 Usia Petani Responden ..............................................................
4.2.2 Tingkat Pendidikan Petani Responden ......................................
4.2.3 Luas Lahan Petani Responden ...................................................
4.2.4 Status Kepemilikan Lahan .........................................................
23
23
23
24
26
28
28
28
29
29
20
21
viii
4.2.5 Jumlah Tanggungan Keluarga ...................................................
4.2.6 Pekerjaan Sampingan.................................................................
4.3 Analisis Fungsi Produksi Usahatani Wortel .......................................
4.3.1 Uji Normalitas ...........................................................................
4.3.2 Uji Heteroskedasitas ..................................................................
4.3.3 Uji Multikolinearitas ..................................................................
4.3.4 Uji Autokorelasi ........................................................................
4.3.5 Pengujian Terhadap Model Regresi...........................................
4.4 Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi
Usahatani Wortel ................................................................................
4.5 Analisis Pendapatan Usahatani Wortel ...............................................
4.5.1 Biaya Usahatani Wortel .............................................................
4.5.2 Penerimaan Usahatani Wortel ...................................................
4.5.3 Pendapatan Usahatani Wortel ....................................................
30
31
31
32
32
33
33
34
38
40
40
46
46
V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 48
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 48
5.2 Saran .................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 50
LAMPIRAN ....................................................................................................... 53
ix
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Teks
1. Luas Area Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas Wortel di Jawa
Timur Tahun 2000-2010 ............................................................................ 2
2. Luas Area Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas di Kota Batu
Tahun 2010 ................................................................................................ 3
3. Jumlah Petani Wortel di Dusun Jurangkwali, Desa Sumber Brantas dan
Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun
2011 ............................................................................................................ 16
4. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan di
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 24
5. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan di
Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ................. 25
6. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan di
Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011.......... 25
7. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata pencaharian di
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 26
8. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata pencaharian di Desa
Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011........................... 27
9. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Matapencaharian di Desa
Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ................... 27
10. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Golongan Usia di Kecamatan
Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ................................................................ 28
11. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 28
12. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Luas Lahan di Kecamatan
Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ................................................................ 29
13. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan di
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 30
14. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan di
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 30
15. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan Sampingan di
Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 31
16. Hasil Uji Heteroskedasitas ......................................................................... 32
17. Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................................... 33
18. Hasil Uji Regresi ....................................................................................... 34
19. Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-faktor Produksi Usahatani
Wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu .................................................. 38
20. Rata-Rata Biaya Tetap Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim
Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ................................................. 40
21. Rata-Rata Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Usahatani Wortel
Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ..... 41
22. Rata-Rata Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Usahatani Wortel
Per hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ...... 43
x
23. Rata-Rata Biaya Variabel Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim
Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ................................................. 45
24. Rata-Rata Total Biaya Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim
Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ................................................. 46
25. Rata-Rata Total Biaya Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim
Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ................................................. 47
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Teks
1. Kerangka Pemikiran Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor
Produksi Usahatani Wortel di Kecamatan Bumiaji ................................... 11
2. Penentuan Sampel ...................................................................................... 16
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
Teks
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
13.
14.
15.
16.
Peta Kecamatan Bumiaji ...........................................................................
Quisioner Untuk Responden .....................................................................
Karakteristik Responden ...........................................................................
Peralatan Usahatani ...................................................................................
Sarana Produksi Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ...........................
Penggunaan Tenaga Kerja Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ...........
Produksi Usahatani dalam Satu Musim Tanam ........................................
Biaya Tetap Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ..................................
Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Per Hektar dalam Satu Musim
Tanam ........................................................................................................
Biaya Variabel Untuk Tenaga Kerja Per Hektar dalam Satu Musim
Tanam ........................................................................................................
Total Biaya Variabel Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ....................
Total Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Petani Wortel Per Hektar
dalam Satu Musim Tanam ........................................................................
Analisis Usahatani Wortel Per Hektar Dalam Satu Musim Tanam Di
Kecamatan Bumiaji Kota Batu..................................................................
Uji Asumsi Klasik .....................................................................................
Uji Regresi ................................................................................................
Hasil Perhitungan Efisiensi Alokatif.........................................................
Dokumentasi .............................................................................................
53
54
58
59
60
62
65
66
68
71
74
76
78
79
80
81
83
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan. Sektor pertanian
sangat berpengaruh terhadap berkembangnya sektor lain (non-pertanian),
sehingga memiliki peranan penting bagi perkembangan perekonomian khususnya
di Indonesia. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi
yang nyata melalui pembentukan capital, penyediaan bahan pangan, bahan baku
industri, pakan dan bioenergi, penyerap tenaga kerja, sumber devisa negara,
sumber pendapatan, serta pelestarian lingkungan melalui praktek usahatani yang
ramah lingkungan (Kementrian Pertanian, 2009). Di samping penyedia lapangan
kerja, sektor pertanian juga penghasil non migas dan bahan baku bagi industri.
Peningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian sangat diperlukan untuk
meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani.
Wortel merupakan salah satu sayuran yang banyak di budidaya di
Indonesia. Sayuran ini sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan populer
sebagai sumber vitamin A karena memiliki kadar karotena (provitamin A). Selain
itu, wortel juga mengandung vitamin B, C, sedikit vitamin G, serta zat-zat lain
yang bermanfaat bagi kesehatan manusia (Hanum, 2008). Tanaman wortel
membentuk daun roset dan akar tunggang lumbung besar berdaging. Daun yang
muncul dari batang memiliki tangkai daun panjang yang membesar. Lembar
daunnya terbagi secara berulang dengan segmen lembar daun kecil, sempit dan
sangat terbelah. Akar tunggang, awalnya panjang, ramping, tumbuh vertikal,
mulai memanjang dengan cepat dan mencapai panjang potensialnya dalam 12-24
hari setelah berkecambah.
Produksi dan produktivitas wortel di Jawa Timur fluktuatif. Produksi dan
produktivitas terendah pada tahun 2002 dengan luas panen 2.119 ha menghasilkan
produksi sebesar 18.020 ton dengan produktivitas 85,04 ku/ha. Pertumbuhan
produksi dan produktivitas terbesar pada tahun 2010 yaitu dengan luas panen
3.597 ha menghasilkan produksi 53.798 ton dengan produktivitas 149,6 ku/ha, hal
tersebut menunjukkan bahwa produktivitas tanaman wortel semakin meningkat.
Luas area tanam panen, produksi dan produktivitas wortel di Jawa Timur pada
tahun 2001-2010 dapat dilihat pada Tabel 1.
2
Tabel 1. Luas Area Tanam, Panen, Produksi Dan Produktivitas Wortel di Jawa
Timur Tahun 2001-2010
Luas Panen
Produksi
(ha)
(ton)
2001
3,269.00
38,540.00
2002
2,119.00
18,020.00
2003
2,984.00
33,721.00
2004
3,243.00
45,473.00
2005
3,114.00
44,125.00
2006
3,002.00
44,297.00
2007
3,479.00
44,204.00
2008
3,824.00
47,727.00
2009
3,662.00
46,483.00
2010
3,597.00
53,798.00
Sumber : Kementrian Pertanian Republik Indonesia (2011)
Tahun
Produktivitas
(ku/ha)
117.90
85.04
113.00
140.20
141.70
147.60
127.10
124.80
126.90
149.60
Kota Batu merupakan salah satu daerah yang berada di Jawa Timur dan
memiliki potensi di bidang pertanian khususnya tanaman wortel. Berdasarkan data
Dinas Pertanian Jawa Timur (2011), pada tahun 2007, Kota Batu menduduki
peringkat ketiga luas panen dan produksi terbesar setelah Pasuruan dan Malang
dengan luas panen 452 ha dan produksi sebesar 6.900 ton, serta memliki
produktivitas terbesar ketiga yaitu sebesar 15,26 ton/ha setelah Mojokerto dengan
produkstivitas sebesar 22,18 ton/ha dan ponorogo dengan produkstivitas 18,13
ton/ha. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Batu memiliki potensi dalam usahatani
wortel dan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel
dengan penggunaan faktor produksi yang efisien.
Kecamatan Bumiaji merupakan sentra penghasil wortel di Kota Batu
karena memiliki produksi dan luas lahan terbesar dibandingkan dengan kecamatan
lainnya di Kota Batu dengan luas lahan 444,8 ha, produksi mencapai 6.733,5 ton
dan produktivitas sebesar 15 ton/ha. Luas tanam di Kecamatan Batu hanya 13,05
ha dengan produksi 138,591 ton dan produktivitas sebesar 10,62 ton/ha,
sedangkan di Kecamatan Junrejo tidak membudidayakan wortel. Hal ini
mencerminkan bahwa usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji memiliki potensi
yang bagus dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kota Batu. Luas area
tanam, panen, produksi dan produktivitas di tiap-tiap kecamatan di Kota Batu
tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 2.
3
Tabel 2. Luas Area Tanam, Panen, Produksi Dan Produktivitas di Kota Batu
Tahun 2010
Luas Tanam
Luas
Produksi
(Ha)
Panen (Ha)
(Ton)
1 Bumiaji
444,80
444,80
6.733,50
2 Batu
13,05
13,05
138,59
3 Junrejo
Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu (2011)
No
Kecamatan
Produktivitas
(Ton/Ha)
15,00
10,62
-
Pada Tabel 2, produktivitas wortel di Kecamatan Bumiaji paling tinggi di
bandingkan dengan kecamatan. Tanaman wortel yang baik dan dipelihara secara
intensif dapat menghasilkan umbi antara 20 - 30 ton/ha (Hanum,2008). Makadari
itu petani masih dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel
dengan penggunaan segala faktor produksi yang efisien, sehingga dapat
meningkatkan pendapatan petani.
Penduduk di Kecamatan Bumiaji rata-rata bermata pencaharian sebagai
petani dan salah satu tanaman yang banyak di budidaya yaitu tanaman sayur.
Wortel sangat cocok dibudidayakan pada dataran tinggi atau perbukitan dengan
kondisi tanah yang gembur dan subur, yang mana sesuai dengan keadaan lahan
pertanian Kecamatan Bumiaji yang berada pada dataran tinggi dan subur. Wortel
merupakan salah satu tanaman sayuran yang diminati oleh petani. Wortel
merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Tanaman wortel tergolong tanaman yang perawatannya cukup mudah. Resiko
kegagalan bertanam wortel umumnya sangat kecil bila dibandingkan dengan
tanaman sayuran lainnya. Skala usahatani wortel sangat bervariasi, mulai dari luas
lahan yang digunakan, pengolahan dan perlakuan lahan, perawatan sampai dengan
obat-obatan yang digunakan. Wortel banyak diminati petani karena mudah
perawatannya dan biaya yang dibutuhkan untuk memulai usahatani terjangkau
dari kalangan bawah ke atas. Panen wortel biasanya umur 3,5 – 4 bulan, akan
tetapi di daerah penelitian umur panen bisa mencapai umur 5 bulan, hal ini terjadi
karena petani ingin mencapai harga yang tinggi. Jika pada saat umur 3,5 – 4 bulan
harga wortel rendah, maka petani tidak memanen wortel. Petani membiarkan
wortel sampai umur 5 bulan untuk mendapatkan harga yang maksimal.
Upaya peningkatan produksi wortel bertujuan untuk meningkatkan
produktivitas dan pendapatan petani. Petani dihadapkan suatu masalah yaitu tidak
4
efisiennya dalam penggunaan segala faktor produksi pada proses pembudidayaan
wortel mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen.
Perlakuan dalam penggunaan segala faktor produksi antar petani berbeda. Petani
yang memiliki modal akan berusaha mendapatkan produksi wortel yang banyak
dengan penggunaan faktor produksi yang besar, sedangkan petani yang
mempunyai keterbatasan modal cenderung meminimalkan penggunaan faktor
produksi untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan
faktor-faktor
produksi
tidak
efisien,
sehingga
berdampak
menurunnya output dan pendapatan yang diperoleh petani.
Oleh karena itu, diambil judul penelitian “Analisis Efisiensi Alokatif
Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel Di Kecamatan Bumiaji
Batu”, agar diketahui faktor-faktor produksi yang sangat berpengaruh terhadap
produksi wortel, serta berapa penggunaan faktor produksi yang optimal untuk
mencapai tefisiensi alokatif, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan
pendapatan petani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
1.2 Rumusan Masalah
Potensi pertanian terutama sayuran di Kecamatan Bumiaji Kota Batu
sangat bagus sesuai tempatnya yang berada di dataran tinggi yaitu 1.000 - 1.700 m
dpl dan sesuai dengan karakteristik tempat untuk budidaya tanaman sayur
terutama wortel yaitu 1.200 – 1.500 m dpl. Penggunaan faktor produksi yang tepat
akan menghasilkan produksi dari usahatani yang maksimal, sehingga akan
berpengaruh terhadap pendapatan yang akan diterima petani. Produksi tanaman
wortel tergolong bagus, akan tetapi hal tersebut di dorong dengan penggunaan
faktor produksi yang banyak, sehingga mempengaruhi hasil pendapatan yang
diterima petani. Begitu juga sebaliknya, penggunaan faktor produksi yang kecil
mengakibatkan hasil produksi wortel yang sedikit atau kurang maksimal.
Pendapatan petani didasarkan pada biaya yang dikeluarkan dan produksi
usahatani yang dihasilkan dalam satu musim tanam. Untuk meningkatkan
produksi dan pendapatan, penggunaan faktor-faktor produksi harus efisien dan
efektif. Efektif bila petani dapat mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki
sebaik-baiknya dan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan
keluaran (output) yang melebihi masukan (input) (Soekartawi, 2002).
5
Akan tetapi dalam fenomena yang ada, petani tidak efisien dalam
penggunaan segala faktor produksi. Salah satu contoh penggunaan bahan pestisida
yang intensif dan tidak sesuai dosis mengakibatkan menambahnya biaya sarana
produksi dan secara berkelanjutan mengakibatkan menurunnya hasil produksi
karena akan rentan terhadap hama dan penyakit. Pestisida digunakan untuk
membasmi hama dan penyakit, sehingga produksi wortel yang dihasilkan bagus.
Makadari itu petani intensif melakukan penyemprotan agar tanaman wortel tidak
rusak. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan dan pemanfaatan faktor
produksi tidak maksimal. Petani melakukan penyemprotan secara intensif agar
menghasilkan produksi wortel yang bagus, sehingga menambah biaya yang
dikeluarkan untuk penyemprotan dan biaya tenaga kerja. Hal ini menggambarkan
bahwa penggunaan pestisida tidak efisien dan pendapatan petani dari usahatani
wortel semakin berkurang.
Pupuk sebagai penunjang dalam pertumbuhan tanaman. Penggunaan
pupuk akan mempengaruhi hasil usahatani. Pupuk yang digunakan oleh petani
yaitu pupuk kandang, urea SP36 atau TSP, KCL, NPK dan ZA. Dalam
penerapannya, jenis dan dosis penggunaan pupuk antar petani berbeda-beda
meskipun dalam luasan yang sama, tergantung pengalaman dan ekonomi petani.
Selisih penggunaan benih cukup besar antar petani meskipun dalam luasan lahan
yang sama. Petani yang memiliki modal dalam pengunaan pupuk cenderung lebih
besar dan sebaliknya, bagi petani yang memiliki modal sedikit cenderung
menimimalkan penggunaan pupuk untuk mengurangi biaya variabel yang
dikeluarkan.
Benih yang digunakan merupakan hasil dari budidaya petani setempat atau
lokal. Dalam penanaman, benih di sebar di lahan yang telah di olah. Rata-rata
penggunaan benih di Kecamatan Bumiaji dalam luasan satu hektar menggunakan
55,6 kobok atau 8,9 kg/ha. Menurut Hanum (2008), kebutuhan benih wortel
adalah 15-20 g/10 m2 atau 15-20 kg/ha. Petani meminimalkan penggunaan benih
karena nantinya pada proses produksi dilakukan penjarangan dimana sebagian
tanaman wortel akan dicabut. Pada proses penjarangan dimana wortel yang
pertumbuhannya tidak bagus akan dicabut dan agar tidak terjadi persaingan antar
tanaman wortel, sehingga apabila banyak tanaman wortel yang terkana hama
6
penyakit atau pertumbuhannya tidak maksimal, maka tanaman wortel yang tersisa
di lahan semakin sedikit dan berdampak pada menurunnya produksi dan
pendapatan yang diteima oleh petani wortel. Hal ini menggambarkan bahwa
penggunaan benih belum efisien.
Selain itu, faktor pengalaman petani atau tenaga kerja dalam mengelola
usahatani mulai dari pengolahan lahan sampai panen juga menjadi permasalahan
bagi petani. Faktor produksi tidak hanya dilihat dari segi jumlah atau ketesediaan
dalam waktu yang tepat. Akan tetapi juga dilihat dari segi efisiensi
penggunaannya. Faktor penting dalam pengolahan usahatani yaitu tanah atau
lahan, tenaga kerja dan modal (Mubyarto, 1989). Ketiga faktor tersebut saling
membutuhkan dan berkaitan dalam menunjang hasil dari usahatani.
Menurut Soekardono (2005), dilihat dari konsep efisiensi ekonomis,
pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan
keuntungan maksimum. Rendahnya produksi usahatani salah satunya disebabkan
tidak efisiensinya penggunaan faktor produksi. Hal itu akan berpengaruh pada
produksi dan pendapatan yang diperoleh petani. Pentingnya konsep efisiensi yaitu
untuk mengoptimalkan penggunaan faktor-faktor produksi agar mendapatkan
produksi wortel yang maksimal dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan petani wortel.
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, timbul beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Faktor-faktor produksi apa yang berpengaruh terhadap produksi wortel di
Kecamatan Bumiaji Kota Batu?
2. Bagaimana tingkat efisiensi faktor-faktor produksi terhadap produksi wortel di
Kecamatan Bumiaji Kota Batu?
3. Berapa pendapatan yang diterima petani dari hasil usahatani di Kecamatan
Bumiaji Kota Batu?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap
produksi
wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
2. Menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani
wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
7
3. Menganalisis pendapatan usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Sebagai bahan informasi bagi para instansi yang terkait untukmeningkatkan
produksi dan produktivitas wortel di Kecamatan Bumiaji Batu.
2. Sebagai informasi dan bahan pertimbangan yang berguna bagi para petani
dalam peningkatkan efisiensi yang dapat meningkatkan produktivitas dan
pendapatan dari usahatani wortel.
3. Sebagai bahan referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya dan bagi
penelitian pada bidang yang sama.
8
II. KERANGKA TEORITIS
2.1 Kerangka Pemikiran
Kecamatan Bumiaji merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Batu
yang mempunyai potensi dalam bidang hasil pertanian terutama tanaman sayuran
wortel. Luas lahan dan produktivitasnya lebih besar di bandingkan kecamatan
lainnya Tanahnya sangat cocok untuk tanaman wortel dan tempatnya yang berada
di dataran tinggi 1.000 - 1.700 m dpl sesuai dengan karakteristik tempat untuk
budidaya tanaman sayur terutama wortel yaitu 1.200 – 1.500 m dpl.
Produktivitas dipengaruhi oleh besar kecilnya input yang digunakan dalam
usahatani. Penggunaan faktor produksi yang minimal akan menyebabkan
menurunnya jumlah produksi begitu juga sebaliknya, penggunaan faktor produksi
yang berlebih menyebabkan penggunaannya menjadi tidak efisien. Penggunaan
faktor produksi diperlukan untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal
yang berpengaruh terhadap pendapatan petani wortel. Permasalahan petani dalam
usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji yaitu tidak efisiennya dalam penggunaan
faktor-faktor produksi pada proses pembudidayaan wortel mulai dari pengolahan
lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen. Penggunaan faktor-faktor
produksi antar petani berbeda. Petani yang memiliki modal akan berusaha
mendapatkan produksi wortel yang besar dengan pengalokasian faktor produksi
yang besar pula, sedangkan petani yang keterbatasan modal akan cenderung
meminimalkan penggunaan faktor produksi untuk mengurangi biaya yang
dikeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi tidak
efisien. Menurut Soekartawi (2002), ilmu usahatani diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari mengalokasikan sumberdaya secara efektif dan efisien untuk tujuan
memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.
Dalam produksi pertanian, produksi fisik dihasilkan oleh bekerjanya
beberapa faktor produksi yaitu tanah atau lahan, modal dan tenaga kerja
(Mubyarto, 1989). Faktor modal bisa meliputi uang atau barang seperti benih,
pupuk dan pestisida yang digunakan. Ketiga faktor tersebut saling berkaitan dan
menunjang dalam proses produksi usahatani, serta mempengaruhi produktivitas
sesuai dengan
penggunaan dan
pemanfaatannya. Produktivitas tanaman
merupakan perbandingan antara penerimaan (output) dan pengeluaran yang
9
digunakan dalam usahatani (input). Produktivitas tersebut akan mempengaruhi
pendapatan yang akan diterima oleh petani.
Faktor produksi yang diduga berpengaruh terhadap produksi wortel di
daerah penelitian yaitu tenaga kerja dan modal yang meliputi biaya untuk
pembelian benih, pupuk, pestisida dan upah tenaga kerja. Ketersediaan tenaga
kerja sebagai penunjang dalam pelaksanaan usahatani. Kebutuhan jumlah tenaga
kerja tergantung dengan luasan lahan yang dikelola dan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaiakan proses produksi usahatani. Tenaga kerja yang
berasal dari keluarga lebih cenderung produktif dalam mengelola usahataninya
dibandingkan dengan tenaga kerja luar karena hasil produksi sepenuhnya di
rasakan oleh petani yang mengelola dan memiliki usahataninya, sedangkan tenaga
kerja luar hanya berorientasi terhadap upah.
Benih merupakan sarana produksi yang digunakan oleh petani, rata-rata
benih berasal dari petani di daerah tersebut. Mayoritas petani mengetahui cara
membudidayakan wortel yang digunakan untuk memproduksi benih wortel. Lahan
yang digunakan untuk budidaya benih wortel merupakan lahan pertanian yang
sudah digunakan budidaya sayuran, sedangkan kandungan residunya sangat
tinggi, sehingga kualitas benih yang dihasilkan rendah. Kualitas dan kapasitas
benih yang digunakan akan mempengaruhi produksi wortel.
Pupuk digunakan untuk penunjang pertumbuhan tanaman. Volume dan
jenis penggunaan pupuk akan mempengaruhi produktivitas tanaman wortel.
Produksi wortel akan meningkat apabila penggunaan pupuk tepat dan sesuai
dengan dosis. Pupuk yang digunakan dalam usahatani wortel yaitu urea, KCL,
NPK, ZA, TSP atau SP36 dan pupuk kandang
Pestisida digunakan untuk mengendalikan atau membasmi hama penyakit.
Hama dan penyakit dapat merusak tanaman yang akan menurunkan produksi
wortel. Penggunaan pestisida bertujuan untuk mencegah atau membasmi hama
dan penyakit, sehingga hasil produksi wortel bagus, akan tetapi penggunaan yang
berlebih akan merusak atau mencemari lingkungan sekitar, dan dalam jangka
panjang dapat menurunkan produksi wortel.
Metode yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang
berpengaruh terhadap produksi wortel yaitu dengan menggunakan analisis fungsi
10
produksi Cobb-Douglas. Alat yang digunakan adalah analisis Regresi Linier
Berganda dengan melihat nilai thitung dapat diketahui faktor yang berpengaruh
nyata terhadap produksi wortel.
Penelitian terdahulu tentang analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor
produksi dalam usahatani padi sawah di Desa Bulu, Kecamatan Berbek,
Kabupaten Nganjuk yang dilakukan oleh Romauli (2008) dengan menggunakan
metode analisis fungsi produksi Cobb-Douglas diperoleh hasil bahwa benih, urea,
ponska dan tenaga kerja berpengaru nyata terhadap produksi padi sawah.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis efisiensi ekonomi penggunaan
faktor-faktor produksi pada usahatani kedelai di Kabupaten Sukoharjo yang
dilakukan oleh Wiwit (2010) dengan menggunakan fungsi produksi CobbDouglass diperoleh hasil bahwa variabel yang secara signifikan mempengaruhi
produksi kedelai yaitu variabel luas lahan, pupuk kandang, pestisida padat.
Selanjutnya dilakukan analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi
yang berpengaruh terhadap produksi wortel untuk mengetahui apakah usahatani
tersebut sudah efisien. Dengan melihat nilai produk marginal (NPM) dapat
diketahui sudah efisien atau tidak penggunaan faktor-faktor produksinya. Apabila
NPMx sama dengan Px, maka penggunaan faktor produksi tersebut efisien.
Menurut Soekardono (2005), untuk menentukan tingkat produksi optimum
menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi
produksi, tetapi ada syarat lagi yang harus diketahui, yaitu rasio harga inputoutput. Agar keuntungan mencapai maksimum maka turunan pertama fungsi
tersebut harus sama dengan nol, sehingga diperoleh nilai produk marginal (NPM)
dari faktor produksi yang digunakan harus sama dengan harga satuan faktor
produksi itu (Px).
Kemudian dilakukan analisis pendapatan usahatani wortel untuk
mengetahui berapa pendapatan yang diterima oleh petani dengan menghitung
selisish antara penerimaan atau output yang di peroleh petani dengan semua biaya
yang dikeluarkan atau input yang digunakan dalam satu kali musim tanam.
Dengan penggunaan faktor produksi yang efisien, maka akan meningkatkan
pendapatan petani wortel. Kerangka penelitian disajikan Gambar 1.
11
Usahatani Wortel di Kecamatan
Bumiaji Kota Batu
Permasalahan:
Kurang maksimalnya penggunaan
faktor-faktor produksi, sehingga
penggunaannya tidak efisien dan
berdampak pada produksi wortel dan
pendapatan petani
Input
(variabel
bebas)
Analisis Fungsi
Produksi CoobCouglas
Analisis Regresi
Linier Berganda
Output
(variabel
terikat)
Potensi:
1. Luas lahan dan produktivitas
wortel di Kecamatan Bumiaji
lebih besar dibandingkan
dengan kecamatan yang lain
di Kota Batu
2. Tempatnya sesuai dengan
karakteristik budidaya
tanaman wortel
Kombinasi FaktorFaktor Produksi:
1. Benih
Tenaga Kerja
Modal (benih, pupuk
2. Pupuk
3.
danPestisida
pestisida)
4. Tenaga Kerja
Produksi
Usahatani Wortel
Analisis Efisiensi
Alokatif
(NPMx/Px = 1)
Analisis Pendapatan
Usahatani
Usahatani
Wortel
Keterangan :
Peningkatan
Pendapatan Usahatani
Wortel
garis analisis
garis kerangka
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor
Produksi Usahatani Wortel di Kecamatan Bumiaji
12
2.2 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka dalam penelitian ini
dapat ditarik hipotesis yaitu:
1. Diduga faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi pada
usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu adalah benih, pupuk, pestisida
dan tenaga kerja.
2. Diduga penggunaan faktor produksi usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji
Batu tidak efisien.
3. Diduga usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu menguntungkan.
2.3 Batasan Masalah
1. Yang dimasukkan dalam variabel bebas yaitu sarana produksi dan tenaga
kerja, sedangkan lahan tidak dimasukkan dalam variabel karena sifatnya tetap
atau termasuk biaya tetap.
2. Tempat penelitian di Kecamatan Bumaji Batu, khususnya Desa Sumber
Brantas dan Desa Tulungrejo.
3. Responden adalah petani yang menanam tanaman wortel pada tahun 20112012.
4. Yang diteliti adalah tentang pengaruh faktor produksi (tenaga kerja, benih,
pupuk dan pestisida) terhadap produksi wortel, tingkat pendapatan atau
keuntungan dan tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi usahatani wortel.
2.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang diamati yaitu informasi mengenai usahatani wortel yang
diusahakan oleh petani. Variabel tersebut didefinisikan terlebih dahulu untuk
memudahkan pengumpulan data yaitu:
1. Efisisensi alokatif adalah efisiensi