KPBU dan PINA Solusi Gap Pembiayaan Infrastruktur di Indonesia

Siaran Pers
MENTERI BAMBANG: KPBU DAN PINA SOLUSI GAP PEMBIAYAAN
INFRASTRUKTUR DI INDONESIA
Dubai, 9-10 April 2018 – Mewakili Pemerintah Indonesia, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro
menghadiri acara Annual Investment Meeting (AIM), yaitu suatu forum investasi internasional yang diselenggarakan atas
prakarsa dari Menteri Ekonomi United Arab Emirates, di Dubai World Trade Centre, pada 9-10 April 2018. AIM edisi ke-8
mengusung tema Linking Developed and Emerging Markets through FDI: Partnerships for Inclusive Growth &
Sustainable Development” dan bertujuan untuk mempromosikan strategi dalam menarik investasi asing.
Dalam event tersebut, Menteri Bambang menjadi pembicara pada sesi 8: Public Private Partnership for Public
Infrastructure Development. Beliau memaparkan peluang investasi di Indonesia. Indonesia merupakan pasar ekonomi
yang potensial di Asia. Berdasarkan sumber dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia berada pada peringkat 15 dalam
perekonomian dunia. Berdasarkan sumber dari PWC, Indonesia berada di peringkat ke 4 dalam perkembangan
infrastruktur. Indonesia juga masuk dalam 3 besar negara tujuan investasi yang menarik di Asia. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia cukup tinggi dan stabil mencapai 5,4 persen pada tahun 2018. Hingga saat ini, realisasi investasi United Arab
Emirates di Indonesia berada di peringkat ke 27, yang meliputi: sektor pertanian, perhotelan, transportasi, kawasan
industri, da teleko u ikasi, jelas Menteri Bambang.
Menteri Bambang juga memaparkan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan Pembiayaan
Infrastruktur Non Anggaran Pemerintah (PINA) sebagai alternatif pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur publik
di Indonesia. Saat ini terdapat 19 sektor yang dapat dikerjasamakan Pemerintah Indonesia melalui skema KPBU,
meliputi: sektor konektivitas, perkotaan, dan sosial. Kementerian PPN/Bappenas telah menginisiasi terbentuknya Kantor
Bersama KPBU (PPP Joint Office) sebagai one stop service dan menjadi forum koordinasi antar pemangku kepentingan

KPBU di tingkat pemerintah pusat yang beranggotakan tujuh Kementerian/Lembaga.
Skema PINA memiliki tiga fungsi utama. Pertama, fungsi fasilitasi untuk memfasilitasi proyek-proyek untuk mencapai
tahap financial close, serta memberikan saran penstrukturan proyek dan pembiayaan. Kedua, fungsi ekosistem untuk
membangun iklim investasi infrastruktur melalui pengkajian regulasi serta percepatan implementasi instrumen creative
financing. Ketiga, fungsi pipelining untuk mempersiapkan daftar proyek yang siap ditawarkan kepada investor serta
potensial investor yang akan berinvestasi. Saat ini PINA Center yang berada di Kementerian PPN/Bappenas berperan
untuk memberikan informasi perkembangan proyek-proyek kepada para investor dalam rangka mewujudkan iklim
investasi yang dapat mendorong peningkatan investasi di Indonesia. Diharapkan melalui alternatif skema pembiayaan
KPBU dan PINA, gap pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat dipenuhi, pungkas beliau.
Forum AIM ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah dan investor dari negara-negara Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika.
Selain Menteri Bambang, hadir sebagai pembicara: Cheremin Sergey (Minister, Head of Department for Foreign
Economic Activity and International Relations, Moscow City Government, Rusia), Manuel Cary (Partner, The Transport
Infrastructure Investment Company, Portugal), dan Pedro Neves (Leader, UN Taskforce for PPPs, Portugal). Bertindak
sebagai moderator dalam sesi 8 adalah Kai Hammerich (President, KA Foreign Investment Corporation Swedia).
Jakarta, 10 April 2018
Thohir Afandi
Kepala Biro Humas dan Tata Usaha Pimpinan
Kementerian PPN/Bappenas

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310
Telepon: (021) 31936207, 3905650
Faksimile: (021) 31901154
Email: humas@bappenas.go.id

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24