RENCANA BISNIS MINIATUR HANDYCRAFT DENGA
RENCANA BISNIS MINIATUR HANDYCRAFT
DENGAN ANALISA
MODEL BISNIS KANVAS
DISUSUN OLEH
IHSAN MUBARAK
NIM. S. 1317.168
PROGRAM STUDI
BISNIS DAN MANAJEMEN ISLAM
SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM TAZKIA
BOGOR
2016 M/1437 H
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali barang yang kita pakai
tidak lepas dari adanya sampah. Setiap makanan, miuman, dan lain sebagainya pasti
menimbulkan adanya sampah. Maka, sebagai masyarakat yang baik, yang cinta terhadap
lingkungan, akan mengolah sampah dengan sebaik mungkin, supaya sampah tersebut tidak
menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan tubuh. Sampah menjadi masalah di setiap
daerah, kota, bahkan negara. Sering terjadi bencana seperti banjir di setiap kota yang
salahsatunya di sebabkan oleh banyaknya sampah yang menumpuk. KOMPAS.com, di
Jakarta, 17 Januari 2013 telah terjadi banjir yang diyakini penyebanya karena sampahsampah menutupi 3 pintu dari 4 pintu air di karet, sehingga air terus meluap. Efek
terhalangnya tiga dari empat pintu air di Karet berpotensi menyebabkan peningkatan
tinggi muka air di segmen Manggarai-Karet sampai 10 meter dari ketinggian yang
seharusnya hanya enam meter jika empat pintu air tersebut bekerja sempurna, jelas
Muhari. Selain di daerah jakarta, di wilayah tanjungpandan kabupaten belitung juga terjadi
banjir yang disebabkan tersumbatnya aliran sungai oleh sampah (BANGKAPOS.COM,
BELITUNG). Di indonesia total jumlah sampah di beberapa provinsi terus meningkat
setiap tahunnya. Sebagai contoh : di provinsi jawa barat pada tahun 2000 jumlah sampah
sebesar 10,00 juta ton, dan meningkat pada tahun 2002 sebesar 10,37 juta ton. Berikut
tabel jumlah peningkatan sampah di beberapa provinsi.
No
Provinsi
1
2
3
4
5
Jawa Barat
Jawa Timur
Jawa Tengah
Sumatra Utara
DKI Jakarta
Produksi sampah (juta ton)
2000
2002
10,00
10,37
9,73
9,82
8,74
8,82
3,26
3,35
2,34
2,38
2004
10,75
9,91
8,89
3,44
2,42
2006
11,13
9,99
8,96
3,53
2,45
Tabel 1 jumlah peningkatan sampah di indonesia. Sumber : Kementrian Lingkungan Hidup
Provinsi di indonesia yang paling banyak produksi sampahnya yaitu jawabarat,
dikuti oleh jawa timur, jawa tengah, sumatera utara, dan DKI jakarta.
Dan berikut tabel jumlah dan presentasi sampah yang dihasilkan di indonesia :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Sumber
Rumah tangga
Pasar
Jalan
Fasilitas Umum
Kantor
Industri
Lain-lain
Total
Produksi sampah
Jumlah
Presentase
(juta ton)
16,7
7,7
3,5
3,4
3,1
1,3
1,8
38,5
(%)
44,5
20,5
9,3
9,1
8,3
3,5
4,8
100
Tabel 2 jumlah dan presentasi sampah yang dihasilkan di indonesia
Jumlah sampah yang dihasilkan terbesar adalah dari rumah tangga, yaitu sebesar
16,7 juta ton atau 44,5. Selanjutnya dihasilkan dari pasar, jalan, fasilitas umum, kantor,
industri dan lain-lain.
Meskipun sampah sudah tidak dapat dipakai atau tidak ada nilainya lagi. Tetapi
sampah juga dapat berguna bagi masyarakat dan lingkungan jika di kelola dengan baik.
Contohnya sampah bisa dijadikan sebagai pupuk tanaman, atau membuat kerajinan tangan
dari sampah- sampah yang tidak dipakai tersebut. Sehingga sampah yang tadinya tidak ada
nilainya menjadi bernilai karena dikelola dengan cara yang baik.
Melihat banyaknya barang-barang yang sudah tidak layak pakai berserakan
dimana-mana yang akhirnya menjadi sampah yang dapat menimbulkan pengaruh yang
negatif, maka, penulis mempunyai solusi dan tertarik untuk membuat konsep bisnis daur
ulang barang-barang bekas dengan menggunakan bisnis model canvas yang sembilan blok.
Sembilan blok tersebut meliputi Customer segments (Segmentasi pelanggan), Value
propositions (proposisi nilai), Channels (saluran), Customer Relationship (Hubungan
pelanggan), Revenue Streams (Arus Pendapatan), Key Resources (Sumber Daya Utama),
Key Activities (Aktivitas Kunci), Key Partnership (Kemitraan Utama), dan Cost Structure
(Struktur Biaya).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalahnya adalah :
1. Siapakah yang menjadi costumer segmen produk miniatur rumah?
2. Apa yang menjadi value proposition yang tepat untuk produk miniatur rumah?
C. Batasan Penelitian
Batasan penelitian ini dilakukan agar peneliti tidak melakukan perancangan
melebihi fokus perencanaan yang dilakukan. Adapun dalam penelitian ini, aspek yang
akan di singgung dari sembilan blok bisnis model kanvas yaitu masalah costumer
segmen dan value proposition.
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui penerapan segmen pasar produk miniatur rumah.
2. Merancang rencana bisnis miniatur rumah terutama dalam penerapan costumer
segmen value proposition
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian bagi
peneliti yaitu mendapatkan tambahan pengetahuan
dalam menerapkan ilmu- ilmu yang telah di peroleh di bangku kuliah, dan bisa
mengetahui segmen pasar produk yang peneliti akan jalankan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Definisi Bisnis Model kanvas dan Sembilan Elemen
Tim PPM Manajemen (2012:6) dalam (Permana : 2013) model bisnis adalah:
gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta
kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakusisi dan menciptakan nilai yang
membuat perusahaan mampu menghasilkan laba.
Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010) dalam (Muttaqin : 2016), Bisnis model
kanvas
merupakan
sebuah
media
yang
digunakan
untuk
menggambarkan,
memvisualisasikan, menilai dan mengubah model bisnis dari konsep awal pikiran
pencetus (founders mind) ke dalam sebuah konsep model bisnis yang tepat sasaran sesuai
denga kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan menggunakan konsep kanvas model
bisnis ini, kita akan mudah menganalisis bisnis kita, apa saja yang kurang tepat dengan
bisnis kita dan pada akhirnya kita bisa menjalankan bisnis kita dengan cara teratur.
2.2.
Konsep Bisnis
Konsep model bisnis kanvas ini akan mengubah konsep model bisnis yang rumit
menjadi sederhana. Dengan pendekatan kanvas, model bisnis ditampilkan dalam satu
lembar kanvas, berisi peta sembilan elemen yang mencakup Customer segments, Value
propositions, Channels, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Resources, Key
Activities, Key Partnership, dan Cost Structure.
1. Customer segments
Customer segments adalah suatu kelompok yang akan kita jadikan objek
sebagai pelanggan untuk bisnis kita.
Sedangkan pengertian segmentasi itu sendiri menurut Menurut Hermawan
Kartajaya dkk (2003) dalam bukunya Rethinking Marketing segmentasi berarti
melihat pasar secara kreatif. Dengan menetapkan siapa objek kita yang akan di tuju
nanti, maka kita akan lebih fokus untuk memasarkan produk kita dan membuat
produk kita sesuai harapan dan keinginan pelanggan.
Menurut (Dadang Munandar : vol 6 no 2) Ada beberapa variabel yang dapat
digunakan sebagai dasar segmentasi, namun secara garis besar mengikuti kategori
yang dipelopori oleh Kotler sebagai bapak pemasaran:
Geografis: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi--bagi
pasar dalam beberapa unit geografis yang berbeda-beda seperti daerah, populasi,
kepadatan dan iklim.
Demografis: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi-bagi
pasar dalam beberapa grup dengan basis -basis variabel seperti usia, jenis
kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, ukuran keluarga, siklus hidup
keluarga, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial.
Psikografis: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi
konsumen atas beberapa grup yang berbeda -beda dengan basis variabel gaya
hidup dan kepribadian.
Perilaku: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi konsumen
atas grup-grup yang berbeda dengan basis variabel seperti status pengguna,
kesetiaan merek, tingkat penggunaan, manfaat yang dicari, kesempatan
penggunaan, kesiapan membeli dan sikap terhadap produk.
2. Value proposition
Value proposition merupakan suatu kumpulan nilai dari suatu produk yang
akan ditawarkan pelanggan. (Tim PPM Manajemen : 2012) dalam (Permana : 2013)
Kumpulan dari produk dan layanan yang bisa ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan
dan permintaan pelanggan.
3. Chanels
Channel merupakan suatu alat untuk memberikan atau menyampaikan value
proposition kepada pelanggan yang dituju. (Tim PPM Manajemen : 2012) dalam
(Permana : 2013) Channel merupakan media suatu perusahaan membangun dan
menjalin hubungan untuk mencapai segmentasi pelanggan dalam memberikan value
proposition.
4. Customer Relationships
Costumer relationships ini merupakan cara untuk menjaga hubungan dengan para
pelanggan, supaya tidak berpindah ke produk lain. (Tim PPM Manajemen : 2012)
dalam (Permana : 2013) merupakan pembinaan hubungan dan bertujuan mendapatkan
pelanggan baru.
5. Revenue streams
Revenue stream merupakan pendapatan yang didapatkan dari hasil penjualan
produk. (Priyono : 2015) Revenue streams merupakan pendapatan yang diperoleh
perusahaan dari customer segments mempertahankan pelanggan lama, menawarkan
pruduk baru kepada pelanggan lama
6. Key resources
(Priyono : 2015) Key resources merupakan sumber daya perusahaan yang
dibutuhkan perusahaan dalam membuat dan menawarkan value proposition, meraih
pasar, menjaga hubungan dengan customer segments dan memperoleh pendapatan.
(Tim PPM Manajemen : 2012) Key Resources adalah gambaran aset terpenting yang
menentukan keberhasilan perusahaan dalam mengoperasikan model bisnis.
7. Key activities
Merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses pembuatan produk. (Tim
PPM Manajemen : 2012) dalam (Permana : 2013) merupakan aktivitas utama yang
dilakukan dalam suatu perusahaan atau organisasi. Aktivitas pada bagian ini tentunya
adalah aktivitas yang dapat menjadi nilai lebih dan menguntungkan.
8. Key partnership
(Tim PPM Manajemen : 2012) dalam (Permana : 2013) merupakan aktivitas utama
yang dilakukan dalam suatu perusahaan atau organisasi.
9. Cost structure
Merupakan pengeluaran atau biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu bisnis.
Dalam blok ini di cantumkan seluruh rincian biaya untuk jalannya suatu bisnis.
2.3. Gambaran produk
Miniatur adalah sebuah tiruan dari sesuatu benda yang dibuat menjadi sekala
kecil dan dibuat menyerupai bentuk aslinya. Sedangkan seni miniatur adalah seni yang
memadukan berbagai unsur rupa, yaitu menduplikat suatu obyek yang ukurannya
diperkecil dari ukuran yang sebenarnya. Yang termasuk dalam seni miniatur adalah :
Maket
Kegunaan maket ini adalah untuk melihat rancangan suatu bangunan sebelum
bangunan tersebut dibuat, mengetahui keadaan dan kenampakan suatu lokasi dalam
keadaan sebenarnya dan untuk memanipulasi penampakan obyek dalam pembuatan
suatu film. Gambar dibawah ini merupakan salahsatu contoh seni miniatur maket :
gambar 1 seni miniatur contoh maket
Diorama
Diorama adalah maket yang dikemas dalam bentuk etalase yang memperlihatkan
keadaan/peristiwa bersejarah atau lingkungan alam suatu bentuk kehidupan. Gambar
dibawah ini merupakan salahsatu contoh bentuk seni miniatur diorama :
gambar 2 contoh seni miniatur diorama
Pada rencana bisnis model yang akan penulis jalankan adalah jenis seni miniatur
maket dengan memanfaatkan limbah-limbah yang berserakan dilingkungan yang suah
tidak layak pakai. Manfaat dari pembuatan produk ini adalah untuk meminimalisir
jumlah sampah yang ada di lingkungan dengan harapan bisa mengurangi terjadinya
bencana alam seperti banjir yang di sebabkan karena menumpuknya sampah-sampah.
Maka, dengan adanya bisnis miniatur gedung yang terbuat dari bahan bekas ini, akan
merubah nilai sampah dari yang tadinya tidak ada nilai sama sekali, berserakan dimanamana, menjadi ada nilainya.
Adapun pada rencana bisnis miniatur ini, penulis membutuhkan barang-barang
bekas yang sudah tidak layak pakai, yaitu stik es krim, kardus bekas, ranting pohon yang
sudah jatuh dari pohonnya, daun kering, tutup botol minuman. Alasan kenapa memilih
stik es krim, karena stik es krim ini terbuat dari kayu pinus yang bertekstur halus,
mempunyai warna krem dan kayunya agak lunak dibanding jenis kayu pertukangan pada
umumnya. Dan proses pencarian kardus bekas, utnuk pembuatan miniatur gedung ini
mebutuhkan kardus bekas yang berukuran tipis.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Metode Penelitian
Pengertian metode berasal dari bahasa yunani yaitu method yang berarti cara atau
jalan. Sedangkan penelitian atau research berasal dari bahasa inggris yang berarti
pencarian, pengumpulan data. Fellin, Tripodi & Meyer (1996) Penelitian adalah suatu
cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan
pengetahuan yang dapat di sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh
peneliti lain. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan analisis kualitatif deskriftif .
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan penulis dalam jangka waktu pada bulan november sampai
desember di daerah bogor yaitu di toko kerajinan sherly art shop, cendera pesona kios
dan toko arman asesoris. Tiga tempat itu merupakan tempat-tempat yang sering
dikunjungi oleh para pecinta koleksi kerajinan.
3.3. Pengumpulan Data dan Analisis Data
3.3.1. Pengumpulan Data
Dalam penelitian dengan menggunakan analisis ini, ada dua dalam proses
pengumpulan data, yaitu :
Wawancara
Teknik ini merupakan proses pengumpulan data secara langsung dengan cara
tanya jawab yang akan dibahas. Dalam hal ini, penulis akan melakukan
wawancara dengan target sesuai dengan segmen produk yang telah dicantumkan.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait bisnis miniatur gedung.
Observasi
Teknik ini dilakukan dengan cara turun langsung kelapangan, hal ini dilakukan
3.3.2.
untuk mendapatkan data pendukung terkait bisnis miniatur gedung.
Analisis data
Analisis ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode action
research dengan bisnis model canvas dan sutomer discovery.
W. Lawrence Neuman dalam (somantri : 2005) mencoba mengidentifikasi 4
faktor yang terkait dengan orientasi dalam penelitian yang menggunakan metode
kualitatif. Orientasi pertama terkait dengan pendekatan yang digunakan terhadap data.
Metode kualitatif memperlakukan data sebagai sesuatu yang bermakna secara intrinsik.
Orientasi kedua adalah penggunaan perspektif yang non-positivistik. Penelitian
kualitatif secara luas menggunakan pendekatan interpretatif dan kritis pada masalahmasalah sosial. Peneliti kualitatif memfokuskan dirinya pada makna subjektif,
pendefinisian, metapora, dan deskripsi pada kasus-kasus yang spesifik (Neuman, 1997:
329) dalam (somantri : 2005). Orientasi ketiga adalah penggunaan logika penelitian
yang bersifat “logic in pratice”. Penelitian sosial mengikuti dua bentuk logika yaitu
logika yang direkonstruksi (reconstructed logic) dan logika dalam praktek (logic in
practice). Orientasi keempat dari metode kualitatif adalah ditempuhnya langkahlangkah penelitian yang bersifat non-linear. Dalam metode kuantitatif, seorang peneliti
biasanya dihadapkan pada langkah-langkah penelitian yang bersifat pasti dan tetap
dengan panduan yang jelas sehingga disebut sebagai langkah yang linear.
a) Action research
(Pratika : 2015) Action research atau penelitian tindakan merupakan salah satu
bentuk rancangan penelitian, dalam penelitian tindakan peneliti mendeskripsikan,
menginterpretasi dan menjelaskan suatu situasi sosial pada waktu yang bersamaan
dengan melakukan perubahan atau intervensi dengan tujuan perbaikan atau partisipasi.
(Gunawan : 2007) dalam (Pratika : 2015) action research adalah kegiatan dan atau
tindakan perbaikan sesuatu yang perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya digarap
secara sistematik dan sistematik sehingga validitas dan reliabilitasnya mencapai
tingkatan riset.
b) Customer development
(Lisanti : 2014) Customer Development adalah suatu kerangka kerja empat
langkah untuk menemukan dan memvalidasi bahwa Anda telah mengidentifikasi
pasar untuk produk Anda, membangun fitur produk yang tepat yang memecahkan
kebutuhan pelanggan, menguji metode yang benar untuk memperoleh dan
mengkonversi pelanggan, dan menggunakan sumber daya yang tepat untuk
memperbesar skala bisnis.
Diambil dari buku Cooper, Brant, Vlaskovits, Patrick “The Entrepreneur’s
Guide to Customer Development: A cheat sheet to The Four Steps to the Epiphany”
(p. 17).
a. Customer discovery
Tujuan dari customer discovery seperti tersirat dalam namanya yaitu
menemukan siapa konsumen itu suatu produk dan apakah suatu produk tersebut
penting bagi konsumen dan dapat menyelesaikan masalahnya. Dan secara formal,
dengan step ini bisa mengetahui apakah hipotesis yang kita tentukan itu sudah tepat
atau belum untuk bisnis model yang akan kita jalankan. Dalam melakukan hal ini
hindari dari hal menebak-nebak, supaya kita bisa menemukan nilai yang tinggi dari
konsumen.
b. Customer validasi
Tujuan dari step ini adalah untuk membangun penjualan yang berulangulang dan meningkatkan penjualan dan pemasaran. Customer validation
membuktikan bahwa kita telah menemukan konsumen dan market yang bereaksi
positif terhadap produk kita.
c. Customer creation
Step ini untuk menciptakan permintaan dari end user dan mengantarkan
permintaan itu pada channel sales perusahaan. Step ini di simpan setelah customer
validation, karena step ini sudah bukan pada tahap sta-up melainkan pada tahap
mempertahankan konsumen sebagai aset paling berharga.
d. Company building
Dimana perusahaan sudah menjadi besar, dari asalnya departemen informal
menjadi departemen formal yang fokusnya pada building mision oriented.
3.4.
Ekstraksi Hipotesis
KEY PERTNER
-
KEY ECTIVITIES
Juragan
rongsokan
Toko
kerajinan
tangan
-
-
Mencari barangbarangbekas yang
dibutuhkan
- Production
- Promotion
Bukalapak.com Olx.com
-
VALUE
PROPOSITION
COSTUMER
RELATIONSH
IP
recycle
Memberdayaka
n pemulung
Costumer
-
Sosial
media
Smesco
exibhition
Art
exibhition
-
design
Free
COSTUMER
SEGMEN
-
Collector mini
house
Tourist
Kids toy
consultation
KEY RESOURCE
CHANNEL
-
SDM :
Marketer
- ALAT :
laptop
Transportasi
HP
-
COST STRUCTURE
Fix cost
- Glue gun
- Lem
- Internet
- Cat
- Cutter dan gunting
- Kardus dan stik es krim
Variabel cost
- Biaya transportasi
3.5.
Deskrifsi ekstraksi
Toko
online
Toko
offline
REVENUE STREAM
Pendapatan dari penjualan produk
Konsep bisnis miniatur gedung ini mengacu pada sembilan blok bisnis model
canvas yang terdiri dari :
a. Segemen pelanggan (customer segments) pelanggan merupakan inti dari semua model
bisnis, tanpa pelanggan semua perusahaan tidak akan bertahan dalam jangka waktu
yang lama. Adapun segmen pelanggan untuk bisnis ini adalah sebagai berikut :
Collector mini house
Segmen ini akan memudahkan memasarkan produk miniatur gedung, karena para
collector mini house ini akan mencari jenis kerajinan yang baru. Maka, penulis
akan membuat inovasi baru pembuatan miniatur gedung.
Tourist
Tourist adalah orang asing yang melakukan perjalanan wisat, yang datang
memasuki negeri lain yag bukan merupakan negara dimana ia biasanya tinggal.
Produk miniatur gedung ini akan dijadikan sebagai oleh-oleh bagi para tourist
untuk dibawa ke negaranya masing-masing. Adapun miniatur yang akan
ditawarkan yaitu miniatur rumah adat yang ada di Indonesia.
Kids toy
Penulis akan mencoba menawarkan miniatur gedung ini sebagai mainan anakanak. Dengan tujuan supaya anak-anak tidak terlalu banyak mengoperasikan
gadget. Sehingga dengan adanya produk miniatur gedung ini bisa meminimalisir
waktu anak-anak dalam mengoperasikan gadget.
b. Proporsi nilai (value proposition). Blok ini menggambarkan nilai-nilai dari produk
yang akan penulis pasarkan. Dengan value proposition inilah pelanggan akan
menjadikan alasan untuk berpindah dari suatu produk ke produk lain. Adapun value
proposition pada bisnis miniatur gedung yang akan ditawarkan adalah sebagai
berikut :
recycle
Produk miniatur gedung ini dibuat dari barang-barang bekas yang sudah
tidak layak pakai. Hal ini bertujuan untuk membantu meminimalisir jumlah
sampah yang berserakan khususnya dilingkungan sekitar. Penulis akan bekerja
sama dengan para juragan rongsokan untuk memudahkan pencarian barang
barang bekas.
Costumer design
Untuk memenuhi keinginan pelanggan, maka pada produk miniatur gedung ini
menawarkan untuk pembuatan miniatur gedung sesuai dengan keinginan
pelanggan.
Memberdayakan pemulung
Membantu perekonomian pemulung dengan cara membeli barang-barang bekas
yang dibutuhkan untuk pembuatan miniatur gedung.
Free consultation
Untuk mempererat hubungan antar pelanggaan, maka pada produk miniatur ini
menerima layanan konsultasi untuk para collector miniatur, dan juga untuk para
arsitektur dalam pembuatan miniatur gedung.
c. Saluran (channel) pada blok ini menggambarkan saluran pemasaran untuk
menghubungkan antara bisnis miniatur gedung dengan pelanggan. Ada beberapa
saluran yang akan digunakan oleh bisnis ini :
Toko online
Zaman sekarang ini, orang-orang ketika membutuhkan suatu barang, tidak perlu
ribet keluar mencari barang. Sekarang ini sudah ada toko online yang
menawarkan berbagai macam produk yang di butuhkan oleh konsumen.
Toko offline
Produk miniatur gedung ini akan di distibusikan ke tiap-tiap toko kerajinan,
karena di toko kerajinan akan banyak para collector miniatur yang datang untuk
mencari barang-barang yang akan dikoleksinya.
d. Hubungan pelanggan (customer relationship) pada blok ini menggambarkna
bagaimana caranya
menjaga hubungan dengan pelanggan. Adapun cara bisnis
miniatur gedung ini untuk menjaga hubungannya dengan pelanggan yaitu sebagai
berikut :
Social media
Melakukan pendekatan dengan para pelanggan lewat sosial media, membuat dan
bergabung dengan group kerajinan tangan khususnya group yang koleksi
miniatur.
SMESCO exibhition
SMESCO merupakan ringkasan dari Medium Enterprises and Cooperative atau
dalam bahas Indonesianya disebut sebagai keporasi dan usaha kecil menengah
(KUKM). Gedung ini berlokasi di Gedung SME Tower, Gedung utama lantai 5,
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 94 Jakarta selatan. Di SMESCO ini para UKM yang
berada di seluruh indonesia memiliki kesempatan untuk memajang produk yang
akan dijual. Hal ini merupakan peluang emas untuk produk miniatur gedung ini
untu memasarkan produknya di SMESCO.
Art exibhition
Selain menjaga hubungan dengan pelanggan yang lama, cara ini bisa dijadikan
ajang mecari atau menarik pelanggan baru.
e. Arus pendapatan (revenue stream) pada blok ini menggambarkan profit yang
dihasilkan dari penjualan produk. Adapun pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis \
f. Sumber daya utama (key resource) dalam bagian blok ini menggambarkan seluruh
aset-aset penting yang diperlukan agar proses bisnis berjalan secara maksimal.
Adapun key resource untuk produk ini adalah sebagai berikut :
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan modal berharga untuk keberlanjutannya suatu
organisasi dan sebagai modal untuk mendapatkan keuntunga. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh (Becker, 1964) dalam (Kalangi : 2015) bahwa investasi
sumber daya manusia bertujuan untuk mendapatkan keuntungan bagi organisasi
baik dalam jangka panjang atau pendek. Pada bisnis model miniatur gedung ini,
salah satu sumber daya manusianya adalah sebagai berikut :
Marketer
Marketer merupakan orang yang bertugas untuk memasarkan produk,
supaya produk miniatur gedung ini sampe kepada pelanggan. Pada marketer
disini difokuskan untuk memasarkan produk melalui online, karena zaman
sekarang kebanyakan orang mancari barang itu melalui media-media online.
Produsen
Sumberdaya ini bertujuan supaya dalam kegiatan memproduksi bisa
cepat dan mendapatkan jumlah yang banyak.
2. Alat-alat
Alat-alat ini digunakan untuk membantu jalannya proses produksi miniatur
gedung. Adapun alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
Laptop
Laptop digunakan untuk mencari contoh gambar yang akan dijadikan sebagai
pedoman pada proses pembuatan miniatur.
Transportasi
Transportasi digunakan untuk mengantarkan barang pesanan pelanggan.
HP
Hp digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara perusahaan dan
pelanggan.
g. Aktivitas kunci (key activities) pada bagian ini menggambarkan hal-hal yang harus
dilakukan supaya bisnis tetap berjalan. Adapun aktivitas kunci pada bisnis miniatur
gedung ini adalah sebagai berikut :
Mencari barang-barang bekas yang dibutuhkan
Proses pencarian barang bekas ini bekerja sama dengan para juragan rongsokan
untuk memudahkan pencarian barang bekas, membeli barang-barang bekas yang
dibutuhkan untuk pembuatan miniatur gedung ini.
production
Proses pembuatan produk ini membutuhkan waktu 2 hari untuk setiap pembuatan
1 miniatur gedung yang biasa. Tapi, untuk pembuatan miniatur gedung yang agak
rumit membutuhkan waktu 5- 6 hari.
Promotion
Proses ini dilakukan oleh marketer yang mahir mengoperasikan bisnis di tokotoko online. Dan untuk toko offline dilakukan dengan cara bekerjasama dengan
toko-toko kerajianan di berbagai daerah yang terjangkau.
h. Kemitraan utama (key partner) pada bagian blok ini menggambarkan jaringan
pemasok dan mitra yang membuat bisnis ini bisa bekerja dan produk miniatur gedung
ini bisa sampe ke pelanggan.adapun key partener pada bisnis ini adalah sebagai
berikut :
Juragan rongsokan
Juragan rongsokan ini dapat mempermudah pencarian barang-barang yang
dibutuhkan untuk pembuatan miniatur gedung.
Toko kerajinan
Toko ini yang biasa sering dikunjungi oleh para pecinta kolesi kerajinan. Maka,
pada bisnis ini akan bekerja sama dengan beberapa toko kerajinan dengan sistem
bagi hasil.
i. Cost structure
Komposisi biaya untuk jalannya bisnis ini antara lain :
1. Fix cost
a. Glue gun : alat untuk membantu melelehkan lem
b. Lem tembak : membantu proses perancangan/pembentukan miniatur gedung
c. Internet : untuk penjualan produk di toko online
d. Cat : untuk mendesign miniatur rumah
e. Cutter dan gunting : membantu pemotongan stik es krim, kardus serta barang
bekas lainnya yang dibutuhkan.
2. Variabel cost
a. Biaya transportasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran umum penelitian
Bisnis miniatur gedung ini merupakan suatu bisnis dalam daur ulang barangbarang
bekas. Bisnis miniatur ini telah banyak yang
menjalankannya, namun
kebanyakan orang-orang dalam pembuatan miniatur ini dibuat dari styrofoam, kertas
tebal 2x, kertas duplex atau bahan yang lainnya yang harga bahan-bahan tersebut cukup
mahal. Oleh karena itu, penulis berencana untuk membuat miniatur gedung dengan
memanfaatkan barang-barang yang tidak layak dipakai lagi sebagai bahan-bahan
pembuatan miniatur gedung.
4.1.1. Analisis SWOT pesaing miniatur gedung
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan
atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha
penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka
pendek maupun tujuan jangka panjang.
Perkembangan pengrajin kerajinan tangan saat ini semakin banyak, mulai dari
perusahaan besar sampai ke tingkat ibu-ibu komplek yang bergabung untuk membuat
kerajinan tangan dengan berbagai macam kerajinan tangan yang dibuatnya, baik
dengan cara daur ulang sampah atau edit value suatu barang. Sebelum kita membahas
mengenai analisis SWOT pesaing produk miniatur gedung kita akan membahas
mengenai analisis SWOT miniatur gedung , yaitu :
Strength
: bisa memesan sesuai keinginan pelanggan
Weakness
: belum banyak inovasi
Opprtunities
: berpeluang untuk menawarkan produk ke para arsitektur
Threats
: banyaknya pesaing
4.2. Analisis Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats Pesaing
a. Strenght
Strength yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan
kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di
dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatankekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika
kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu
dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat
teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.
b. Weaknesses
Weaknesses yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan
kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara
menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang
menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
c. Opportunity
Opportunity yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan
peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang
bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun
terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang
di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.
d. Threats
Threats yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman
yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi
berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan
atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman
tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa
sekarang maupun masa yang akan datang.
Dari segi pesaing bisnis miniatur gedung memiliki banyak pesaing, diantaranya :
a. Analisis SWOT RF Cratf
RF Craft merupakan salah satu home industri kerajinan tangan yang berdiri
sejak tahun 1996 hasilnya diperjual belikan di Dekransada Bogor, pusat kerajinan kota
Bogor. Bahan yang dipergunakan memakai bahan daur ulang koran bekas. Untuk
pengerjaannya bisa memakan waktu sampai satu hari tergantung dari tingkat kesulitan
dan persediaan bahan dan proses pelintingan koran menjadi bentuknya kecil, karena
kata Ibu Yani (Istri Pak Afrijal pemilik home industri kerajinan tangan RF Craft) proses
pelintingan koran inilah yang paling sulit dan orang jarang ada yang bisa. Beberapa
produksi yang dihasilkan RF Craft seperti souvenir, miniatur, lukisan kaca, bros dari
kain panel dan yang lainnya untuk promosinya RF Craft lebih fokus di penjualan
onlline, RF Craft ini memasarkan produknya melalui web, sosial media, sedangkan
penjualan offlinenya RF Craft ini biasa mengikuti pameran-pameran.
Strength
: Didukung oleh pemerintah, Adanya dukungan dari masyarakat sekita
dengan ikut andil mengumpulkan bahan baku
weaknesses
: Kesulitan dalam proses pelintingan koran, sehingga menguras waktu
opportunities : pemasaran lewat bukalapak, olx, dan toko online lainnya.
Threats
: Banyaknya orang yang meniru produk RF Craft, Banyaknya
perusahaan baru yang hampir sama dengan RF Craft.
Dari kelemahan RFCraft diatas, CR Craft berharap isa mempunyai alat yang
bisa melinting korang dengan rapi atau SDM yang mahir dalam proses pelintingan,
karena proses pelintingan ini yang akan menentukan produk itu bisa diproduksi secara
banyak atau sedikit.
b. NH Collection
NH Collection merupakan perusahaan kerajinan tangan daur ulang yang berdiri
pada 03 oktober 2009. Bahan yang dipakai pada kerajinan NH Collection ini yaitu
plastik bekas yang dibuat menjadi aneka seni kerajinan yang memproduksi tas, sandal
dan pajangan. NH Collection Handyycaraft telah memasarkan produknya ke
Palembang, Bali.
Strength
: Dukungan dari pemerintah, Pemberdayaan anak-anak yatim, janda
duafa
Weaknesses
: Promosi penjualan masih offline, belum ada SDM yang ahli dalam
memasarkan melalui media online, Produk masih stagnan belum ada inovasi baru
Opportunities : pemasaran lewat media online.
Threats
: Banyak perusahaan yang membuat produk sama dengan NH
Collection.
NH Collection ini membutuhkan SDM nya yang memiliki keahlian dalam
mengoperasikan internet, karena selama ini hanya bisa memasarkan produknya secara
offline, sehingga penjualan barangnya masih sedikit dan terbatas.
4.3.
Kondisi wilayah Kota Bogor
Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27% dari luas propinsi
Jawa Barat. Kota Bogor ini terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu Kecamatan Bogor Selatan,
Bogor Utara, Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Tengah dan Tanah Sareal, yang
meliputi 68 Kelurahan. Ciri–ciri daerah perkotaan adalah kepadatan penduduk per
kilometer persegi sangat tinggi diatas 5.000 jiwa/km2, untuk Kota Bogor rata-rata per
kilometer ditempati sebanyak 6.662 jiwa penduduk. Kepadatan tertinggi ada di
kecamatan Bogor Tengah yaitu sebesar 11.770 jiwa/km2 dan terendah ada di
kecamatan Bogor Selatan 5.019 jiwa/km2. Kota Bogor terletak diantara 106 480 BT
dan 6 360 LS serta mempunyai ketinggian rata rata minimal 190 meter, maksimal 350
meter, kemiringan lereng antara 0-3%, 4-15%, 16-30% dan diatas 40% dengan jarak
dari Ibu Kota kurang lebih 60 Km, dikelilingi Gunung Salak, Gunung Pangrango dan
Gunung Gede.
4.3.1. Total Addressable Market (TAM)
TAM menggambarkan jumlah populasi yang akan diharapkan menjadi pelanggan
dari produki miniatur gedung, jumlah populasi (TAM) sebesar 5.331.149 yang
diperoleh dari indikator kependudukan kabuppaten Bogor.
Uraian
Sensus
2012
2013
2014
Jumlah penduduk
2010
4.771.932
5.73.116
5.202.097
5.331.149
Laki-laki
perempuan
Kepadatan penduduk
Sex ratio (L/P)
2.452.562
2.319.370
1.791
106
2.598.814
2.474.302
1.904
105
2.663.423
2.538.674
1.953
105
2.728.374
2.602.775
2.001
105
tabel 4.1 jumlah penduduk kota bogor
4.3.2. Seved Available Market (SAM)
SAM atau Served Availabe Market adalah berapa banyak produk yang dapat
dijangkau dengan model bisnis yang dirancang oleh peneliti. SAM didapatkan dari
jumlah populasi masyarakat kota bogor dibagi dengan dua pesaing dikota bogor,
sehingga SAM miniatur gedung sebesar 2.665.574 jiwa.
4.3.3. Target Market (TM)
Target usaha miniatur gedung diasumsikan sebesar 3% dari jumlah SAM, yaitu
sebesar 79,968 jiwa. Di ambil 3% karena peneliti akan menyebar miniatur gedung
di 3 daerah berbeda di Kota Bogor.
No. Responden :……….
Terimakasih atas partisipasi saudara dalam mengisi kuesioner ini. Kami mahasiswa program studi
manajemen pemasaran islam di STEI TAZKIA Sentul City Bogor. Kami sedang melakukan
penelitian tentang “Rencana Bisnis Miniatur Handycraft” dengan analisa model bisnis canvas,
yang merupakan sumber data utama bagi tugas kami, maka di mohon kesediaannya untuk
mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Semua informasi yang di terima sebagai hasil
kuesioner ini bersifat rahasia dan dipergunakan hanya untuk kepentingan akademis.
Petunjuk Pengisian.
Berilah tanda silang (X) dan berikan alasan sesuai dengan pilihan jawaban yang ada pada
kolom isian yang tersedia. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melengkapi data penelitian.
Nama :
Alamat :
1. Jenis kelamin
: ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
2. Usia
:
Tahun
3. Tingkat Pendidikan
: ( )SMU/ SLTA sederajat ( ) Diploma ( ) Sarjana ( )Megister
4. Jenis Pekerjaan
: ( )PNS ( ) Wiraswasta ( )Pegawai Swasta ( )Pelajar
5. Pendapatan per bulan*
: ( ) < 1.500.000
( ) 1.500.001–2.500.000
( ) 2.500.001–3.500.000
( ) 3.500.001–4.500.000
( ) 4.500.001–5.500.000
( ) > 5.500.000
Test the Problem
1. Apakah anda membuang sampah setiap hari?
a. Ya
b. Tidak
2. Apa yang terjadi saat sampah yang ada dilingkungan anda terus menumpuk?
a. Menimbulkan penyakit
b. Bau tak sedap
3. Biasanya anda buang sampah dimana?
a. Sendiri
b. Penjemputan oleh petugas sampah
4. Jenis sampah apa yang anda sering buang?
a. Kayu/stik
b. Kardus
c. Botol minuman
5. Seberapa sering anda membuang sampah dalam jenis kayu/stik dan kardus?
a. Setiap hari
b. 3 hari sekali
c. > 1minggu
Test the solution
1. Apa tanggapan anda jika diadakan daur ulang sampah dari kayu/stik dan kardus?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
2. Apa tanggapan anda jika daur ulang sampah dari kayu/stik dan kardus dibuat menjadi
miniatur gedung?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
3. Menurut anda berapa harga yang layak untuk miniatur gedung?
a. 35.000
b. 45.000
c. 50.000
4. Segemen mana yang cocok untuk miniatur gedung ini?
a. Anak-anak
b. Collector miniatur c. tourist
DAFTAR PUSTAKA
Kalangi. (2015). PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KINERJA. Jurnal
LPPM Bidang EkoSosBudKum, 1-18.
MARLIANI, N. (2014). PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA (SAMPAH
ANORGANIK) SEBAGAI BENTUK IMPLEMENTASI DARI PENDIDIKAN
LINGKUNGAN HIDUP. Jurnal Formatif, 124-132.
PERMANA, D. J. (2013). ANALISIS PELUANG BISNIS MEDIA CETAK MELALUI
PENDEKATAN BISNIS MODEL CANVAS UNTUK MENENTUKAN STRATEGI
BISNIS BARU. Faktor Exacta, 309-319.
Priyono, F. (2015). ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS. AGORA, 358363.
Somantri, G. R. (2005). MEMAHAMI METODE KUALITATIF. MAKARA, SOSIAL
HUMANIORA,, 57-65.
suhendri. (2014).
BANGKAPOS.COM
COMPAS.COM
http://web.stanford.edu/class/archive/engr/engr140a/engr140a/cgi-bin/MFP/wpcontent/uploads/2015/03/Session-4-Customer-Development.pdf
http://kotabogor.go.id/index.php/page/detail/120/potensi-usaha#.WFndaVN95H0
https://bogorkab.bps.go.id/new/website/pdf_publikasi/Statistik-Daerah-Kabupaten-Bogor2015.pdf
DENGAN ANALISA
MODEL BISNIS KANVAS
DISUSUN OLEH
IHSAN MUBARAK
NIM. S. 1317.168
PROGRAM STUDI
BISNIS DAN MANAJEMEN ISLAM
SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM TAZKIA
BOGOR
2016 M/1437 H
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali barang yang kita pakai
tidak lepas dari adanya sampah. Setiap makanan, miuman, dan lain sebagainya pasti
menimbulkan adanya sampah. Maka, sebagai masyarakat yang baik, yang cinta terhadap
lingkungan, akan mengolah sampah dengan sebaik mungkin, supaya sampah tersebut tidak
menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan tubuh. Sampah menjadi masalah di setiap
daerah, kota, bahkan negara. Sering terjadi bencana seperti banjir di setiap kota yang
salahsatunya di sebabkan oleh banyaknya sampah yang menumpuk. KOMPAS.com, di
Jakarta, 17 Januari 2013 telah terjadi banjir yang diyakini penyebanya karena sampahsampah menutupi 3 pintu dari 4 pintu air di karet, sehingga air terus meluap. Efek
terhalangnya tiga dari empat pintu air di Karet berpotensi menyebabkan peningkatan
tinggi muka air di segmen Manggarai-Karet sampai 10 meter dari ketinggian yang
seharusnya hanya enam meter jika empat pintu air tersebut bekerja sempurna, jelas
Muhari. Selain di daerah jakarta, di wilayah tanjungpandan kabupaten belitung juga terjadi
banjir yang disebabkan tersumbatnya aliran sungai oleh sampah (BANGKAPOS.COM,
BELITUNG). Di indonesia total jumlah sampah di beberapa provinsi terus meningkat
setiap tahunnya. Sebagai contoh : di provinsi jawa barat pada tahun 2000 jumlah sampah
sebesar 10,00 juta ton, dan meningkat pada tahun 2002 sebesar 10,37 juta ton. Berikut
tabel jumlah peningkatan sampah di beberapa provinsi.
No
Provinsi
1
2
3
4
5
Jawa Barat
Jawa Timur
Jawa Tengah
Sumatra Utara
DKI Jakarta
Produksi sampah (juta ton)
2000
2002
10,00
10,37
9,73
9,82
8,74
8,82
3,26
3,35
2,34
2,38
2004
10,75
9,91
8,89
3,44
2,42
2006
11,13
9,99
8,96
3,53
2,45
Tabel 1 jumlah peningkatan sampah di indonesia. Sumber : Kementrian Lingkungan Hidup
Provinsi di indonesia yang paling banyak produksi sampahnya yaitu jawabarat,
dikuti oleh jawa timur, jawa tengah, sumatera utara, dan DKI jakarta.
Dan berikut tabel jumlah dan presentasi sampah yang dihasilkan di indonesia :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Sumber
Rumah tangga
Pasar
Jalan
Fasilitas Umum
Kantor
Industri
Lain-lain
Total
Produksi sampah
Jumlah
Presentase
(juta ton)
16,7
7,7
3,5
3,4
3,1
1,3
1,8
38,5
(%)
44,5
20,5
9,3
9,1
8,3
3,5
4,8
100
Tabel 2 jumlah dan presentasi sampah yang dihasilkan di indonesia
Jumlah sampah yang dihasilkan terbesar adalah dari rumah tangga, yaitu sebesar
16,7 juta ton atau 44,5. Selanjutnya dihasilkan dari pasar, jalan, fasilitas umum, kantor,
industri dan lain-lain.
Meskipun sampah sudah tidak dapat dipakai atau tidak ada nilainya lagi. Tetapi
sampah juga dapat berguna bagi masyarakat dan lingkungan jika di kelola dengan baik.
Contohnya sampah bisa dijadikan sebagai pupuk tanaman, atau membuat kerajinan tangan
dari sampah- sampah yang tidak dipakai tersebut. Sehingga sampah yang tadinya tidak ada
nilainya menjadi bernilai karena dikelola dengan cara yang baik.
Melihat banyaknya barang-barang yang sudah tidak layak pakai berserakan
dimana-mana yang akhirnya menjadi sampah yang dapat menimbulkan pengaruh yang
negatif, maka, penulis mempunyai solusi dan tertarik untuk membuat konsep bisnis daur
ulang barang-barang bekas dengan menggunakan bisnis model canvas yang sembilan blok.
Sembilan blok tersebut meliputi Customer segments (Segmentasi pelanggan), Value
propositions (proposisi nilai), Channels (saluran), Customer Relationship (Hubungan
pelanggan), Revenue Streams (Arus Pendapatan), Key Resources (Sumber Daya Utama),
Key Activities (Aktivitas Kunci), Key Partnership (Kemitraan Utama), dan Cost Structure
(Struktur Biaya).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalahnya adalah :
1. Siapakah yang menjadi costumer segmen produk miniatur rumah?
2. Apa yang menjadi value proposition yang tepat untuk produk miniatur rumah?
C. Batasan Penelitian
Batasan penelitian ini dilakukan agar peneliti tidak melakukan perancangan
melebihi fokus perencanaan yang dilakukan. Adapun dalam penelitian ini, aspek yang
akan di singgung dari sembilan blok bisnis model kanvas yaitu masalah costumer
segmen dan value proposition.
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui penerapan segmen pasar produk miniatur rumah.
2. Merancang rencana bisnis miniatur rumah terutama dalam penerapan costumer
segmen value proposition
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian bagi
peneliti yaitu mendapatkan tambahan pengetahuan
dalam menerapkan ilmu- ilmu yang telah di peroleh di bangku kuliah, dan bisa
mengetahui segmen pasar produk yang peneliti akan jalankan.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.
Definisi Bisnis Model kanvas dan Sembilan Elemen
Tim PPM Manajemen (2012:6) dalam (Permana : 2013) model bisnis adalah:
gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta
kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengakusisi dan menciptakan nilai yang
membuat perusahaan mampu menghasilkan laba.
Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010) dalam (Muttaqin : 2016), Bisnis model
kanvas
merupakan
sebuah
media
yang
digunakan
untuk
menggambarkan,
memvisualisasikan, menilai dan mengubah model bisnis dari konsep awal pikiran
pencetus (founders mind) ke dalam sebuah konsep model bisnis yang tepat sasaran sesuai
denga kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan menggunakan konsep kanvas model
bisnis ini, kita akan mudah menganalisis bisnis kita, apa saja yang kurang tepat dengan
bisnis kita dan pada akhirnya kita bisa menjalankan bisnis kita dengan cara teratur.
2.2.
Konsep Bisnis
Konsep model bisnis kanvas ini akan mengubah konsep model bisnis yang rumit
menjadi sederhana. Dengan pendekatan kanvas, model bisnis ditampilkan dalam satu
lembar kanvas, berisi peta sembilan elemen yang mencakup Customer segments, Value
propositions, Channels, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Resources, Key
Activities, Key Partnership, dan Cost Structure.
1. Customer segments
Customer segments adalah suatu kelompok yang akan kita jadikan objek
sebagai pelanggan untuk bisnis kita.
Sedangkan pengertian segmentasi itu sendiri menurut Menurut Hermawan
Kartajaya dkk (2003) dalam bukunya Rethinking Marketing segmentasi berarti
melihat pasar secara kreatif. Dengan menetapkan siapa objek kita yang akan di tuju
nanti, maka kita akan lebih fokus untuk memasarkan produk kita dan membuat
produk kita sesuai harapan dan keinginan pelanggan.
Menurut (Dadang Munandar : vol 6 no 2) Ada beberapa variabel yang dapat
digunakan sebagai dasar segmentasi, namun secara garis besar mengikuti kategori
yang dipelopori oleh Kotler sebagai bapak pemasaran:
Geografis: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi--bagi
pasar dalam beberapa unit geografis yang berbeda-beda seperti daerah, populasi,
kepadatan dan iklim.
Demografis: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi-bagi
pasar dalam beberapa grup dengan basis -basis variabel seperti usia, jenis
kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, ukuran keluarga, siklus hidup
keluarga, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial.
Psikografis: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi
konsumen atas beberapa grup yang berbeda -beda dengan basis variabel gaya
hidup dan kepribadian.
Perilaku: Suatu aktivitas pemasaran yang dilakukan dengan membagi konsumen
atas grup-grup yang berbeda dengan basis variabel seperti status pengguna,
kesetiaan merek, tingkat penggunaan, manfaat yang dicari, kesempatan
penggunaan, kesiapan membeli dan sikap terhadap produk.
2. Value proposition
Value proposition merupakan suatu kumpulan nilai dari suatu produk yang
akan ditawarkan pelanggan. (Tim PPM Manajemen : 2012) dalam (Permana : 2013)
Kumpulan dari produk dan layanan yang bisa ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan
dan permintaan pelanggan.
3. Chanels
Channel merupakan suatu alat untuk memberikan atau menyampaikan value
proposition kepada pelanggan yang dituju. (Tim PPM Manajemen : 2012) dalam
(Permana : 2013) Channel merupakan media suatu perusahaan membangun dan
menjalin hubungan untuk mencapai segmentasi pelanggan dalam memberikan value
proposition.
4. Customer Relationships
Costumer relationships ini merupakan cara untuk menjaga hubungan dengan para
pelanggan, supaya tidak berpindah ke produk lain. (Tim PPM Manajemen : 2012)
dalam (Permana : 2013) merupakan pembinaan hubungan dan bertujuan mendapatkan
pelanggan baru.
5. Revenue streams
Revenue stream merupakan pendapatan yang didapatkan dari hasil penjualan
produk. (Priyono : 2015) Revenue streams merupakan pendapatan yang diperoleh
perusahaan dari customer segments mempertahankan pelanggan lama, menawarkan
pruduk baru kepada pelanggan lama
6. Key resources
(Priyono : 2015) Key resources merupakan sumber daya perusahaan yang
dibutuhkan perusahaan dalam membuat dan menawarkan value proposition, meraih
pasar, menjaga hubungan dengan customer segments dan memperoleh pendapatan.
(Tim PPM Manajemen : 2012) Key Resources adalah gambaran aset terpenting yang
menentukan keberhasilan perusahaan dalam mengoperasikan model bisnis.
7. Key activities
Merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses pembuatan produk. (Tim
PPM Manajemen : 2012) dalam (Permana : 2013) merupakan aktivitas utama yang
dilakukan dalam suatu perusahaan atau organisasi. Aktivitas pada bagian ini tentunya
adalah aktivitas yang dapat menjadi nilai lebih dan menguntungkan.
8. Key partnership
(Tim PPM Manajemen : 2012) dalam (Permana : 2013) merupakan aktivitas utama
yang dilakukan dalam suatu perusahaan atau organisasi.
9. Cost structure
Merupakan pengeluaran atau biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu bisnis.
Dalam blok ini di cantumkan seluruh rincian biaya untuk jalannya suatu bisnis.
2.3. Gambaran produk
Miniatur adalah sebuah tiruan dari sesuatu benda yang dibuat menjadi sekala
kecil dan dibuat menyerupai bentuk aslinya. Sedangkan seni miniatur adalah seni yang
memadukan berbagai unsur rupa, yaitu menduplikat suatu obyek yang ukurannya
diperkecil dari ukuran yang sebenarnya. Yang termasuk dalam seni miniatur adalah :
Maket
Kegunaan maket ini adalah untuk melihat rancangan suatu bangunan sebelum
bangunan tersebut dibuat, mengetahui keadaan dan kenampakan suatu lokasi dalam
keadaan sebenarnya dan untuk memanipulasi penampakan obyek dalam pembuatan
suatu film. Gambar dibawah ini merupakan salahsatu contoh seni miniatur maket :
gambar 1 seni miniatur contoh maket
Diorama
Diorama adalah maket yang dikemas dalam bentuk etalase yang memperlihatkan
keadaan/peristiwa bersejarah atau lingkungan alam suatu bentuk kehidupan. Gambar
dibawah ini merupakan salahsatu contoh bentuk seni miniatur diorama :
gambar 2 contoh seni miniatur diorama
Pada rencana bisnis model yang akan penulis jalankan adalah jenis seni miniatur
maket dengan memanfaatkan limbah-limbah yang berserakan dilingkungan yang suah
tidak layak pakai. Manfaat dari pembuatan produk ini adalah untuk meminimalisir
jumlah sampah yang ada di lingkungan dengan harapan bisa mengurangi terjadinya
bencana alam seperti banjir yang di sebabkan karena menumpuknya sampah-sampah.
Maka, dengan adanya bisnis miniatur gedung yang terbuat dari bahan bekas ini, akan
merubah nilai sampah dari yang tadinya tidak ada nilai sama sekali, berserakan dimanamana, menjadi ada nilainya.
Adapun pada rencana bisnis miniatur ini, penulis membutuhkan barang-barang
bekas yang sudah tidak layak pakai, yaitu stik es krim, kardus bekas, ranting pohon yang
sudah jatuh dari pohonnya, daun kering, tutup botol minuman. Alasan kenapa memilih
stik es krim, karena stik es krim ini terbuat dari kayu pinus yang bertekstur halus,
mempunyai warna krem dan kayunya agak lunak dibanding jenis kayu pertukangan pada
umumnya. Dan proses pencarian kardus bekas, utnuk pembuatan miniatur gedung ini
mebutuhkan kardus bekas yang berukuran tipis.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Metode Penelitian
Pengertian metode berasal dari bahasa yunani yaitu method yang berarti cara atau
jalan. Sedangkan penelitian atau research berasal dari bahasa inggris yang berarti
pencarian, pengumpulan data. Fellin, Tripodi & Meyer (1996) Penelitian adalah suatu
cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan
pengetahuan yang dapat di sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh
peneliti lain. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan analisis kualitatif deskriftif .
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan penulis dalam jangka waktu pada bulan november sampai
desember di daerah bogor yaitu di toko kerajinan sherly art shop, cendera pesona kios
dan toko arman asesoris. Tiga tempat itu merupakan tempat-tempat yang sering
dikunjungi oleh para pecinta koleksi kerajinan.
3.3. Pengumpulan Data dan Analisis Data
3.3.1. Pengumpulan Data
Dalam penelitian dengan menggunakan analisis ini, ada dua dalam proses
pengumpulan data, yaitu :
Wawancara
Teknik ini merupakan proses pengumpulan data secara langsung dengan cara
tanya jawab yang akan dibahas. Dalam hal ini, penulis akan melakukan
wawancara dengan target sesuai dengan segmen produk yang telah dicantumkan.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait bisnis miniatur gedung.
Observasi
Teknik ini dilakukan dengan cara turun langsung kelapangan, hal ini dilakukan
3.3.2.
untuk mendapatkan data pendukung terkait bisnis miniatur gedung.
Analisis data
Analisis ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode action
research dengan bisnis model canvas dan sutomer discovery.
W. Lawrence Neuman dalam (somantri : 2005) mencoba mengidentifikasi 4
faktor yang terkait dengan orientasi dalam penelitian yang menggunakan metode
kualitatif. Orientasi pertama terkait dengan pendekatan yang digunakan terhadap data.
Metode kualitatif memperlakukan data sebagai sesuatu yang bermakna secara intrinsik.
Orientasi kedua adalah penggunaan perspektif yang non-positivistik. Penelitian
kualitatif secara luas menggunakan pendekatan interpretatif dan kritis pada masalahmasalah sosial. Peneliti kualitatif memfokuskan dirinya pada makna subjektif,
pendefinisian, metapora, dan deskripsi pada kasus-kasus yang spesifik (Neuman, 1997:
329) dalam (somantri : 2005). Orientasi ketiga adalah penggunaan logika penelitian
yang bersifat “logic in pratice”. Penelitian sosial mengikuti dua bentuk logika yaitu
logika yang direkonstruksi (reconstructed logic) dan logika dalam praktek (logic in
practice). Orientasi keempat dari metode kualitatif adalah ditempuhnya langkahlangkah penelitian yang bersifat non-linear. Dalam metode kuantitatif, seorang peneliti
biasanya dihadapkan pada langkah-langkah penelitian yang bersifat pasti dan tetap
dengan panduan yang jelas sehingga disebut sebagai langkah yang linear.
a) Action research
(Pratika : 2015) Action research atau penelitian tindakan merupakan salah satu
bentuk rancangan penelitian, dalam penelitian tindakan peneliti mendeskripsikan,
menginterpretasi dan menjelaskan suatu situasi sosial pada waktu yang bersamaan
dengan melakukan perubahan atau intervensi dengan tujuan perbaikan atau partisipasi.
(Gunawan : 2007) dalam (Pratika : 2015) action research adalah kegiatan dan atau
tindakan perbaikan sesuatu yang perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya digarap
secara sistematik dan sistematik sehingga validitas dan reliabilitasnya mencapai
tingkatan riset.
b) Customer development
(Lisanti : 2014) Customer Development adalah suatu kerangka kerja empat
langkah untuk menemukan dan memvalidasi bahwa Anda telah mengidentifikasi
pasar untuk produk Anda, membangun fitur produk yang tepat yang memecahkan
kebutuhan pelanggan, menguji metode yang benar untuk memperoleh dan
mengkonversi pelanggan, dan menggunakan sumber daya yang tepat untuk
memperbesar skala bisnis.
Diambil dari buku Cooper, Brant, Vlaskovits, Patrick “The Entrepreneur’s
Guide to Customer Development: A cheat sheet to The Four Steps to the Epiphany”
(p. 17).
a. Customer discovery
Tujuan dari customer discovery seperti tersirat dalam namanya yaitu
menemukan siapa konsumen itu suatu produk dan apakah suatu produk tersebut
penting bagi konsumen dan dapat menyelesaikan masalahnya. Dan secara formal,
dengan step ini bisa mengetahui apakah hipotesis yang kita tentukan itu sudah tepat
atau belum untuk bisnis model yang akan kita jalankan. Dalam melakukan hal ini
hindari dari hal menebak-nebak, supaya kita bisa menemukan nilai yang tinggi dari
konsumen.
b. Customer validasi
Tujuan dari step ini adalah untuk membangun penjualan yang berulangulang dan meningkatkan penjualan dan pemasaran. Customer validation
membuktikan bahwa kita telah menemukan konsumen dan market yang bereaksi
positif terhadap produk kita.
c. Customer creation
Step ini untuk menciptakan permintaan dari end user dan mengantarkan
permintaan itu pada channel sales perusahaan. Step ini di simpan setelah customer
validation, karena step ini sudah bukan pada tahap sta-up melainkan pada tahap
mempertahankan konsumen sebagai aset paling berharga.
d. Company building
Dimana perusahaan sudah menjadi besar, dari asalnya departemen informal
menjadi departemen formal yang fokusnya pada building mision oriented.
3.4.
Ekstraksi Hipotesis
KEY PERTNER
-
KEY ECTIVITIES
Juragan
rongsokan
Toko
kerajinan
tangan
-
-
Mencari barangbarangbekas yang
dibutuhkan
- Production
- Promotion
Bukalapak.com Olx.com
-
VALUE
PROPOSITION
COSTUMER
RELATIONSH
IP
recycle
Memberdayaka
n pemulung
Costumer
-
Sosial
media
Smesco
exibhition
Art
exibhition
-
design
Free
COSTUMER
SEGMEN
-
Collector mini
house
Tourist
Kids toy
consultation
KEY RESOURCE
CHANNEL
-
SDM :
Marketer
- ALAT :
laptop
Transportasi
HP
-
COST STRUCTURE
Fix cost
- Glue gun
- Lem
- Internet
- Cat
- Cutter dan gunting
- Kardus dan stik es krim
Variabel cost
- Biaya transportasi
3.5.
Deskrifsi ekstraksi
Toko
online
Toko
offline
REVENUE STREAM
Pendapatan dari penjualan produk
Konsep bisnis miniatur gedung ini mengacu pada sembilan blok bisnis model
canvas yang terdiri dari :
a. Segemen pelanggan (customer segments) pelanggan merupakan inti dari semua model
bisnis, tanpa pelanggan semua perusahaan tidak akan bertahan dalam jangka waktu
yang lama. Adapun segmen pelanggan untuk bisnis ini adalah sebagai berikut :
Collector mini house
Segmen ini akan memudahkan memasarkan produk miniatur gedung, karena para
collector mini house ini akan mencari jenis kerajinan yang baru. Maka, penulis
akan membuat inovasi baru pembuatan miniatur gedung.
Tourist
Tourist adalah orang asing yang melakukan perjalanan wisat, yang datang
memasuki negeri lain yag bukan merupakan negara dimana ia biasanya tinggal.
Produk miniatur gedung ini akan dijadikan sebagai oleh-oleh bagi para tourist
untuk dibawa ke negaranya masing-masing. Adapun miniatur yang akan
ditawarkan yaitu miniatur rumah adat yang ada di Indonesia.
Kids toy
Penulis akan mencoba menawarkan miniatur gedung ini sebagai mainan anakanak. Dengan tujuan supaya anak-anak tidak terlalu banyak mengoperasikan
gadget. Sehingga dengan adanya produk miniatur gedung ini bisa meminimalisir
waktu anak-anak dalam mengoperasikan gadget.
b. Proporsi nilai (value proposition). Blok ini menggambarkan nilai-nilai dari produk
yang akan penulis pasarkan. Dengan value proposition inilah pelanggan akan
menjadikan alasan untuk berpindah dari suatu produk ke produk lain. Adapun value
proposition pada bisnis miniatur gedung yang akan ditawarkan adalah sebagai
berikut :
recycle
Produk miniatur gedung ini dibuat dari barang-barang bekas yang sudah
tidak layak pakai. Hal ini bertujuan untuk membantu meminimalisir jumlah
sampah yang berserakan khususnya dilingkungan sekitar. Penulis akan bekerja
sama dengan para juragan rongsokan untuk memudahkan pencarian barang
barang bekas.
Costumer design
Untuk memenuhi keinginan pelanggan, maka pada produk miniatur gedung ini
menawarkan untuk pembuatan miniatur gedung sesuai dengan keinginan
pelanggan.
Memberdayakan pemulung
Membantu perekonomian pemulung dengan cara membeli barang-barang bekas
yang dibutuhkan untuk pembuatan miniatur gedung.
Free consultation
Untuk mempererat hubungan antar pelanggaan, maka pada produk miniatur ini
menerima layanan konsultasi untuk para collector miniatur, dan juga untuk para
arsitektur dalam pembuatan miniatur gedung.
c. Saluran (channel) pada blok ini menggambarkan saluran pemasaran untuk
menghubungkan antara bisnis miniatur gedung dengan pelanggan. Ada beberapa
saluran yang akan digunakan oleh bisnis ini :
Toko online
Zaman sekarang ini, orang-orang ketika membutuhkan suatu barang, tidak perlu
ribet keluar mencari barang. Sekarang ini sudah ada toko online yang
menawarkan berbagai macam produk yang di butuhkan oleh konsumen.
Toko offline
Produk miniatur gedung ini akan di distibusikan ke tiap-tiap toko kerajinan,
karena di toko kerajinan akan banyak para collector miniatur yang datang untuk
mencari barang-barang yang akan dikoleksinya.
d. Hubungan pelanggan (customer relationship) pada blok ini menggambarkna
bagaimana caranya
menjaga hubungan dengan pelanggan. Adapun cara bisnis
miniatur gedung ini untuk menjaga hubungannya dengan pelanggan yaitu sebagai
berikut :
Social media
Melakukan pendekatan dengan para pelanggan lewat sosial media, membuat dan
bergabung dengan group kerajinan tangan khususnya group yang koleksi
miniatur.
SMESCO exibhition
SMESCO merupakan ringkasan dari Medium Enterprises and Cooperative atau
dalam bahas Indonesianya disebut sebagai keporasi dan usaha kecil menengah
(KUKM). Gedung ini berlokasi di Gedung SME Tower, Gedung utama lantai 5,
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 94 Jakarta selatan. Di SMESCO ini para UKM yang
berada di seluruh indonesia memiliki kesempatan untuk memajang produk yang
akan dijual. Hal ini merupakan peluang emas untuk produk miniatur gedung ini
untu memasarkan produknya di SMESCO.
Art exibhition
Selain menjaga hubungan dengan pelanggan yang lama, cara ini bisa dijadikan
ajang mecari atau menarik pelanggan baru.
e. Arus pendapatan (revenue stream) pada blok ini menggambarkan profit yang
dihasilkan dari penjualan produk. Adapun pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis \
f. Sumber daya utama (key resource) dalam bagian blok ini menggambarkan seluruh
aset-aset penting yang diperlukan agar proses bisnis berjalan secara maksimal.
Adapun key resource untuk produk ini adalah sebagai berikut :
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan modal berharga untuk keberlanjutannya suatu
organisasi dan sebagai modal untuk mendapatkan keuntunga. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh (Becker, 1964) dalam (Kalangi : 2015) bahwa investasi
sumber daya manusia bertujuan untuk mendapatkan keuntungan bagi organisasi
baik dalam jangka panjang atau pendek. Pada bisnis model miniatur gedung ini,
salah satu sumber daya manusianya adalah sebagai berikut :
Marketer
Marketer merupakan orang yang bertugas untuk memasarkan produk,
supaya produk miniatur gedung ini sampe kepada pelanggan. Pada marketer
disini difokuskan untuk memasarkan produk melalui online, karena zaman
sekarang kebanyakan orang mancari barang itu melalui media-media online.
Produsen
Sumberdaya ini bertujuan supaya dalam kegiatan memproduksi bisa
cepat dan mendapatkan jumlah yang banyak.
2. Alat-alat
Alat-alat ini digunakan untuk membantu jalannya proses produksi miniatur
gedung. Adapun alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
Laptop
Laptop digunakan untuk mencari contoh gambar yang akan dijadikan sebagai
pedoman pada proses pembuatan miniatur.
Transportasi
Transportasi digunakan untuk mengantarkan barang pesanan pelanggan.
HP
Hp digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara perusahaan dan
pelanggan.
g. Aktivitas kunci (key activities) pada bagian ini menggambarkan hal-hal yang harus
dilakukan supaya bisnis tetap berjalan. Adapun aktivitas kunci pada bisnis miniatur
gedung ini adalah sebagai berikut :
Mencari barang-barang bekas yang dibutuhkan
Proses pencarian barang bekas ini bekerja sama dengan para juragan rongsokan
untuk memudahkan pencarian barang bekas, membeli barang-barang bekas yang
dibutuhkan untuk pembuatan miniatur gedung ini.
production
Proses pembuatan produk ini membutuhkan waktu 2 hari untuk setiap pembuatan
1 miniatur gedung yang biasa. Tapi, untuk pembuatan miniatur gedung yang agak
rumit membutuhkan waktu 5- 6 hari.
Promotion
Proses ini dilakukan oleh marketer yang mahir mengoperasikan bisnis di tokotoko online. Dan untuk toko offline dilakukan dengan cara bekerjasama dengan
toko-toko kerajianan di berbagai daerah yang terjangkau.
h. Kemitraan utama (key partner) pada bagian blok ini menggambarkan jaringan
pemasok dan mitra yang membuat bisnis ini bisa bekerja dan produk miniatur gedung
ini bisa sampe ke pelanggan.adapun key partener pada bisnis ini adalah sebagai
berikut :
Juragan rongsokan
Juragan rongsokan ini dapat mempermudah pencarian barang-barang yang
dibutuhkan untuk pembuatan miniatur gedung.
Toko kerajinan
Toko ini yang biasa sering dikunjungi oleh para pecinta kolesi kerajinan. Maka,
pada bisnis ini akan bekerja sama dengan beberapa toko kerajinan dengan sistem
bagi hasil.
i. Cost structure
Komposisi biaya untuk jalannya bisnis ini antara lain :
1. Fix cost
a. Glue gun : alat untuk membantu melelehkan lem
b. Lem tembak : membantu proses perancangan/pembentukan miniatur gedung
c. Internet : untuk penjualan produk di toko online
d. Cat : untuk mendesign miniatur rumah
e. Cutter dan gunting : membantu pemotongan stik es krim, kardus serta barang
bekas lainnya yang dibutuhkan.
2. Variabel cost
a. Biaya transportasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran umum penelitian
Bisnis miniatur gedung ini merupakan suatu bisnis dalam daur ulang barangbarang
bekas. Bisnis miniatur ini telah banyak yang
menjalankannya, namun
kebanyakan orang-orang dalam pembuatan miniatur ini dibuat dari styrofoam, kertas
tebal 2x, kertas duplex atau bahan yang lainnya yang harga bahan-bahan tersebut cukup
mahal. Oleh karena itu, penulis berencana untuk membuat miniatur gedung dengan
memanfaatkan barang-barang yang tidak layak dipakai lagi sebagai bahan-bahan
pembuatan miniatur gedung.
4.1.1. Analisis SWOT pesaing miniatur gedung
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan
atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha
penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka
pendek maupun tujuan jangka panjang.
Perkembangan pengrajin kerajinan tangan saat ini semakin banyak, mulai dari
perusahaan besar sampai ke tingkat ibu-ibu komplek yang bergabung untuk membuat
kerajinan tangan dengan berbagai macam kerajinan tangan yang dibuatnya, baik
dengan cara daur ulang sampah atau edit value suatu barang. Sebelum kita membahas
mengenai analisis SWOT pesaing produk miniatur gedung kita akan membahas
mengenai analisis SWOT miniatur gedung , yaitu :
Strength
: bisa memesan sesuai keinginan pelanggan
Weakness
: belum banyak inovasi
Opprtunities
: berpeluang untuk menawarkan produk ke para arsitektur
Threats
: banyaknya pesaing
4.2. Analisis Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats Pesaing
a. Strenght
Strength yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan
kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di
dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatankekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika
kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu
dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat
teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.
b. Weaknesses
Weaknesses yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan
kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara
menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang
menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
c. Opportunity
Opportunity yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan
peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang
bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun
terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang
di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.
d. Threats
Threats yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman
yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi
berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan
atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman
tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa
sekarang maupun masa yang akan datang.
Dari segi pesaing bisnis miniatur gedung memiliki banyak pesaing, diantaranya :
a. Analisis SWOT RF Cratf
RF Craft merupakan salah satu home industri kerajinan tangan yang berdiri
sejak tahun 1996 hasilnya diperjual belikan di Dekransada Bogor, pusat kerajinan kota
Bogor. Bahan yang dipergunakan memakai bahan daur ulang koran bekas. Untuk
pengerjaannya bisa memakan waktu sampai satu hari tergantung dari tingkat kesulitan
dan persediaan bahan dan proses pelintingan koran menjadi bentuknya kecil, karena
kata Ibu Yani (Istri Pak Afrijal pemilik home industri kerajinan tangan RF Craft) proses
pelintingan koran inilah yang paling sulit dan orang jarang ada yang bisa. Beberapa
produksi yang dihasilkan RF Craft seperti souvenir, miniatur, lukisan kaca, bros dari
kain panel dan yang lainnya untuk promosinya RF Craft lebih fokus di penjualan
onlline, RF Craft ini memasarkan produknya melalui web, sosial media, sedangkan
penjualan offlinenya RF Craft ini biasa mengikuti pameran-pameran.
Strength
: Didukung oleh pemerintah, Adanya dukungan dari masyarakat sekita
dengan ikut andil mengumpulkan bahan baku
weaknesses
: Kesulitan dalam proses pelintingan koran, sehingga menguras waktu
opportunities : pemasaran lewat bukalapak, olx, dan toko online lainnya.
Threats
: Banyaknya orang yang meniru produk RF Craft, Banyaknya
perusahaan baru yang hampir sama dengan RF Craft.
Dari kelemahan RFCraft diatas, CR Craft berharap isa mempunyai alat yang
bisa melinting korang dengan rapi atau SDM yang mahir dalam proses pelintingan,
karena proses pelintingan ini yang akan menentukan produk itu bisa diproduksi secara
banyak atau sedikit.
b. NH Collection
NH Collection merupakan perusahaan kerajinan tangan daur ulang yang berdiri
pada 03 oktober 2009. Bahan yang dipakai pada kerajinan NH Collection ini yaitu
plastik bekas yang dibuat menjadi aneka seni kerajinan yang memproduksi tas, sandal
dan pajangan. NH Collection Handyycaraft telah memasarkan produknya ke
Palembang, Bali.
Strength
: Dukungan dari pemerintah, Pemberdayaan anak-anak yatim, janda
duafa
Weaknesses
: Promosi penjualan masih offline, belum ada SDM yang ahli dalam
memasarkan melalui media online, Produk masih stagnan belum ada inovasi baru
Opportunities : pemasaran lewat media online.
Threats
: Banyak perusahaan yang membuat produk sama dengan NH
Collection.
NH Collection ini membutuhkan SDM nya yang memiliki keahlian dalam
mengoperasikan internet, karena selama ini hanya bisa memasarkan produknya secara
offline, sehingga penjualan barangnya masih sedikit dan terbatas.
4.3.
Kondisi wilayah Kota Bogor
Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27% dari luas propinsi
Jawa Barat. Kota Bogor ini terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu Kecamatan Bogor Selatan,
Bogor Utara, Bogor Timur, Bogor Barat, Bogor Tengah dan Tanah Sareal, yang
meliputi 68 Kelurahan. Ciri–ciri daerah perkotaan adalah kepadatan penduduk per
kilometer persegi sangat tinggi diatas 5.000 jiwa/km2, untuk Kota Bogor rata-rata per
kilometer ditempati sebanyak 6.662 jiwa penduduk. Kepadatan tertinggi ada di
kecamatan Bogor Tengah yaitu sebesar 11.770 jiwa/km2 dan terendah ada di
kecamatan Bogor Selatan 5.019 jiwa/km2. Kota Bogor terletak diantara 106 480 BT
dan 6 360 LS serta mempunyai ketinggian rata rata minimal 190 meter, maksimal 350
meter, kemiringan lereng antara 0-3%, 4-15%, 16-30% dan diatas 40% dengan jarak
dari Ibu Kota kurang lebih 60 Km, dikelilingi Gunung Salak, Gunung Pangrango dan
Gunung Gede.
4.3.1. Total Addressable Market (TAM)
TAM menggambarkan jumlah populasi yang akan diharapkan menjadi pelanggan
dari produki miniatur gedung, jumlah populasi (TAM) sebesar 5.331.149 yang
diperoleh dari indikator kependudukan kabuppaten Bogor.
Uraian
Sensus
2012
2013
2014
Jumlah penduduk
2010
4.771.932
5.73.116
5.202.097
5.331.149
Laki-laki
perempuan
Kepadatan penduduk
Sex ratio (L/P)
2.452.562
2.319.370
1.791
106
2.598.814
2.474.302
1.904
105
2.663.423
2.538.674
1.953
105
2.728.374
2.602.775
2.001
105
tabel 4.1 jumlah penduduk kota bogor
4.3.2. Seved Available Market (SAM)
SAM atau Served Availabe Market adalah berapa banyak produk yang dapat
dijangkau dengan model bisnis yang dirancang oleh peneliti. SAM didapatkan dari
jumlah populasi masyarakat kota bogor dibagi dengan dua pesaing dikota bogor,
sehingga SAM miniatur gedung sebesar 2.665.574 jiwa.
4.3.3. Target Market (TM)
Target usaha miniatur gedung diasumsikan sebesar 3% dari jumlah SAM, yaitu
sebesar 79,968 jiwa. Di ambil 3% karena peneliti akan menyebar miniatur gedung
di 3 daerah berbeda di Kota Bogor.
No. Responden :……….
Terimakasih atas partisipasi saudara dalam mengisi kuesioner ini. Kami mahasiswa program studi
manajemen pemasaran islam di STEI TAZKIA Sentul City Bogor. Kami sedang melakukan
penelitian tentang “Rencana Bisnis Miniatur Handycraft” dengan analisa model bisnis canvas,
yang merupakan sumber data utama bagi tugas kami, maka di mohon kesediaannya untuk
mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Semua informasi yang di terima sebagai hasil
kuesioner ini bersifat rahasia dan dipergunakan hanya untuk kepentingan akademis.
Petunjuk Pengisian.
Berilah tanda silang (X) dan berikan alasan sesuai dengan pilihan jawaban yang ada pada
kolom isian yang tersedia. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melengkapi data penelitian.
Nama :
Alamat :
1. Jenis kelamin
: ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
2. Usia
:
Tahun
3. Tingkat Pendidikan
: ( )SMU/ SLTA sederajat ( ) Diploma ( ) Sarjana ( )Megister
4. Jenis Pekerjaan
: ( )PNS ( ) Wiraswasta ( )Pegawai Swasta ( )Pelajar
5. Pendapatan per bulan*
: ( ) < 1.500.000
( ) 1.500.001–2.500.000
( ) 2.500.001–3.500.000
( ) 3.500.001–4.500.000
( ) 4.500.001–5.500.000
( ) > 5.500.000
Test the Problem
1. Apakah anda membuang sampah setiap hari?
a. Ya
b. Tidak
2. Apa yang terjadi saat sampah yang ada dilingkungan anda terus menumpuk?
a. Menimbulkan penyakit
b. Bau tak sedap
3. Biasanya anda buang sampah dimana?
a. Sendiri
b. Penjemputan oleh petugas sampah
4. Jenis sampah apa yang anda sering buang?
a. Kayu/stik
b. Kardus
c. Botol minuman
5. Seberapa sering anda membuang sampah dalam jenis kayu/stik dan kardus?
a. Setiap hari
b. 3 hari sekali
c. > 1minggu
Test the solution
1. Apa tanggapan anda jika diadakan daur ulang sampah dari kayu/stik dan kardus?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
2. Apa tanggapan anda jika daur ulang sampah dari kayu/stik dan kardus dibuat menjadi
miniatur gedung?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
3. Menurut anda berapa harga yang layak untuk miniatur gedung?
a. 35.000
b. 45.000
c. 50.000
4. Segemen mana yang cocok untuk miniatur gedung ini?
a. Anak-anak
b. Collector miniatur c. tourist
DAFTAR PUSTAKA
Kalangi. (2015). PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KINERJA. Jurnal
LPPM Bidang EkoSosBudKum, 1-18.
MARLIANI, N. (2014). PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA (SAMPAH
ANORGANIK) SEBAGAI BENTUK IMPLEMENTASI DARI PENDIDIKAN
LINGKUNGAN HIDUP. Jurnal Formatif, 124-132.
PERMANA, D. J. (2013). ANALISIS PELUANG BISNIS MEDIA CETAK MELALUI
PENDEKATAN BISNIS MODEL CANVAS UNTUK MENENTUKAN STRATEGI
BISNIS BARU. Faktor Exacta, 309-319.
Priyono, F. (2015). ANALISA PENERAPAN BUSINESS MODEL CANVAS. AGORA, 358363.
Somantri, G. R. (2005). MEMAHAMI METODE KUALITATIF. MAKARA, SOSIAL
HUMANIORA,, 57-65.
suhendri. (2014).
BANGKAPOS.COM
COMPAS.COM
http://web.stanford.edu/class/archive/engr/engr140a/engr140a/cgi-bin/MFP/wpcontent/uploads/2015/03/Session-4-Customer-Development.pdf
http://kotabogor.go.id/index.php/page/detail/120/potensi-usaha#.WFndaVN95H0
https://bogorkab.bps.go.id/new/website/pdf_publikasi/Statistik-Daerah-Kabupaten-Bogor2015.pdf