T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Kualitas Layanan TI Menggunakan Service Operation ITIL V.3 (Studi Kasus : Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit RSUD Salatiga) T1 Full text

Analisis Kualitas Layanan TI Menggunakan
Service Operation ITIL V.3
(Studi Kasus : Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit RSUD Salatiga)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Oleh:
Gerda Nusawakan
NIM: 682011025

Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Agustus 2015

Analisis Kualitas Layanan TI

Menggunakan Service Operation ITIL V.3 SIMRS RSUD Salatiga
Gerda Nusawakan1), Charitas Fibriani2)
1)

Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga
E-mail : gerda_nusawakan@yahoo.com
2)
Dosen Sistem Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga
E-mail :charitasfibriani@yahoo.com

ABSTRACT
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga realized the importance of service quality
Information Technology (IT), they implement the application system Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS) that is the job result from SIMRS of RSUD Salatiga to increase the effectivity
and efficiency of their perfomance and then to increase the quality and comfort in the service that
gave for the patients. The divison of SIMRS are not only make the application system of SIMRS that
used by RSUD Salatiga, but they are also serving in all forms of IT services in RSUD. To ensure the
quality of IT services has been created with good, then the required mechanisms of IT services ITIL

V3 as the achievement framework. This research use qualitative research method, because the data
collected by interview and observation. The results showed the quality of IT services is not maximized
because of the lack of Human Resources (HR), so management of SIMRS is not maximal.
Key words
Service quality, Information Technology, framework ITIL V3.

1.

Pendahuluan
Rumah sakit merupakan pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang dituntut
untuk melakukan tugas dan fungsinya dengan lebih baik serta meningkatkan kualitas dan
kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan. Rumah sakit juga dituntut untuk mengikuti
perkembangan teknologi untuk meningkatkan kinerja yang ada. Seluruh operasional Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga sekarang telah menerapkan Sistem Informasi
Management Rumah Sakit (SIMRS) dengan harapan mampu meningkatkan kualitas layanan
Teknologi Informasi (TI) dengan meningkatkan seluruh aktifitas layanan. Bagian SIMRS
yang bertanggung jawab mengelola layanan TI, pengembangan, dan operasi TI di RSUD
Salatiga perlu adanya penelitian yang dilatarbelakangi oleh adanya masalah pada manajemen
layanan SIMRS yang terlihat saat Kerja Praktek.
Salah satu standar untuk mengevaluasi layanan TI adalah dengan menggunakan

kerangka kerja (framework) Information Technology Infrastruscture Library (ITIL). ITIL
versi 3 memiliki lima domain, yaitu Service Strategy, Service Design, Service Transition,
Service Operation, dan Continual Service Improvement. Evaluasi layanan TI pada SIM-RS
Rumah Sakit Umum (RSU) Salatiga adalah dengan menggunakan salah satu domain ITIL
yaitu Service Operation.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas
layanan TI menggunakan service operation framework ITIL V.3 pada bagian SIMRS RSUD
Salatiga dengan memastikan TI yang ada mendukung proses bisnis dan sumber daya yang
ada digunakan dengan tanggung jawab dan resiko yang telah dikendalikan dengan tepat atau
belum, serta mengetahui sejauh mana kualitas layanan TI yang telah diimplementasikan.

2.

Tinjauan Pustaka
Penelitian yang berjudul “Analisis Persepsi terhadap Service Delivery dengan
Kerangka Kerja ITIL Versi 3 di Kementrian Ministerio Da Justiça Dili Timor Leste” yang
bertujuan mendapatkan gambaran tentang pengimplementasian kerangka kerja ITIL terhadap
layanan SI dan TI di kementrian Ministerio da Justica Dili Timor Leste (MJTL) dan
mengetahui sejauh mana layanan strategik terhadap SI dan TI pada kementrian MJLT bila
diukur dengan kerangka kerja ITIL. Hasil penelitian menunjukkan kementrian MJTL telah

mengimplementasikan metode-metode yang ada pada sub domain Service Portofolio
Management (SPM) dalam membangun strategik jangka pendek dan jangka panjang terhadap
layanan SI dan TI yang telah ditetapkan dalam Standard Operation Procedure (SOP). Namun
strategi tersebut belum maksimal karena minimnya sunber daya manusia (SDM) serta dana
untuk investasi pengembangan infrastruktur SI dan TI. Sedangkan pada sub domain Demand
Management (DM) dengan skor 4.29 (Managed) menunjukkan bahwa kementrian MJTL
telah mengatur dan menjaga kapasitas dalam memberikan layanan terhadap user. Namun
layanan tersebut masih diprioritaskan di beberapa unit dan belum meluas ke seluruh unit di
kementrian MJTL karena faktor keuangan dan SDM. Pada sub domain Financial
Management (FM) dengan skor 3.50, yang berarti bahwa kondisi keuangan untuk layanan
terhadap SI dan TI serta pengembangan SDM belum matang dan meluas ke seluruh unit di
kementrian MJTL. Secara signifikan proses perkembangan layanan SI dan TI di kementrian
MJTL telah terdokumentasi dan dikomunikasikan dalam hal membangun strategi jangka
pendek dan jangka panjang dalam memberikan layanan terhadap user dan telah mengatur
kapasitas dalam memberikan layanan terhadap user serta telah menerapkan praktek-praktek
terbaik dalam kerja ITIL versi 3 untuk menuju penerapan IT Governance di kementrian
MJTL. [1]
Penelitian berjudul “Analisis Pengelolaan TI PT X Menggunakan ITIL V3, Service
Operation” yang bertujuan untuk mengamati keadaan perusahaan saat ini dan
membandingkannya dalam hal Service Operation dalam ITIL v3 serta untuk memberikan

rekomendasi penyesuaian-penyesuaian layanan TI perusahaan sesuai dengan ITIL v3. Hasil
penelitian menunjukan : perusahaan memiliki dokumentasi deteksi event secara umum dan
penanganan secara sederhana, penerapan Problem Management bersifat sederhana dan belum
optimal digunakan bagian IT PT X membuat modul sesuai permintaan pengguna, pengguna
memiliki hak akses pada sistem di PT X sesuai kewenangannya Insiden yang terjadi akan
selalu ter-record secara rutin tiap waktu oleh PT X. dan ditangani oleh bagian-bagian, serta
memberikan pedoman dalam pengimplementasian sistem secara baik dan teratur,
memberikan berbagai saran untuk pengembangan langkah mencapai tujuan bisnis,
penghematan keuangan karena tidak ada pengerjaan ulang, dan memudahkan organisasi
untuk melakukan kegiatan operasional harian. [2]
Penelitian berjudul “Analisis Pengelolaan layanan TI Menggunakan ITIL V3, Area
Service Operation (Studi Kasus : Universitas Singaperbangsa Karawang) yang bertujuan
untuk mengetahui tingkat kemampuan layanan dan efektifitas pencapaian tujuan organisasi.
Hasil penelitian menunjukan : layanan teknologi informasi yang telah dimiliki oleh Unsika
sudah baik dalam infrastruktur dengan jaringan yang integrasi kabel dan nirkabel, perlu
ditingkatkan layanan sistem informasi baik akademik maupun non akademik. Dokumen
layanan harus tersedia agar semua proses operasional (service operation) dapat memenuhi
sesuai praktek baik pada IT-IL versi 3.0 area service operation, serta layanan teknologi
informasi Unsika perlu terus ditingkatkan dan dijaga dalam konfigurasi, infrastruktur, sistem
informasi, dan dokumentasi proses-proses operasional untuk dapat mengelola event, incident

dan problem, request fulfilment, serta access. Rekomendasi yang dilakukan sesuai dengan

praktek baik pada IT-IL versi 3.0 area service operation. Pemenuhan rekomendasi tersebut
mencapai standard dan tujuan tata kelola TI yang diharapkan. [3]
Sedangkan penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas layanan TI menggunakan
service operation framework ITIL V.3 pada bagian SIMRS RSUD Salatiga dan memastikan
TI yang ada mendukung proses bisnis dan sumber daya yang ada digunakan dengan tanggung
jawab dan resiko yang telah dikendalikan dengan tepat atau belum, serta mengetahui sejauh
mana kualitas layanan TI yang telah diimplementasikan.
Menurut Surendro (2008) yang dimaksud dengan IT Governance adalah upaya untuk
menjamin pengelolaan teknologi informasi agar mendukung bahkan selaras dengan strategi
bisnis pada suatu perusahaan atau organisasi yang dilakukan oleh dewan direksi, manajemen
eksekutif dan juga oleh manajemen TI. [4]
IT Governance adalah tanggung jawab dewan direksi dan manajemen eksekutif yang
merupakan proses yang memastikan bahwa organisasi TI mendukung dan memperluas
strategi dan tujuan organisasi. [5]
ITIL memiliki fokus pengembangan tatakelola TI khususnya dalam hal layanan dan
memberi diskripsi rinci sejumlah praktik TI yang baik dan menyediakan daftar komprehensif
tugas dan prosedur yang organisasi dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan
maupun kebutuhan bisnis, termasuk di dalamnya memaksimalkan proses layanan informasi

dan meningkatkan kualitas layanan, dengan cara peningkatan atas penyerahan proyek dan
waktu pemanfaatan sumber daya, pengurangan terhadap pengulangan kerja, konsumen dan
permintaan end user. ITIL versi 3 memiliki lima domain, yaitu: Service Strategy, Service
Design, Service Transition, Service Operation dan Continual Service Improvement.
Service Strategy, memberikan panduan implementasi ITSM pada bagaimana
memandang konsep ITSM dalam pengembangan strategi untuk mengubah manajemen
service TI menjadi sebuah aset strategi dari organisasi dan bukan hanya memberikan,
mengelola serta mengoperasikan layanan TI.
Service Design, memberikan panduan mendesain, membangun dan manajemen
layanan TI maupun implementasi ITSM berdasarkan strategi yang sudah dikembangkan
sebelumnya pada Service Strategy serta proses-proses perubahan, peningkatan kualitas
layanan, maupun kinerja dari layanan.
Service Transition, memberikan panduan untuk dapat mengubah hasil layanan TI dari
tata kelola yang lama ke tata kelola baru yang sudah dikembangkan dalam tahap Service
Strategy yang kemudian dibentuk dalam Service Design untuk nantinya secara efektif
direalisasikan dalam Service Operation.
Service Operation, memberikan panduan untuk melakukan manajemen layanan TI
yang mencakup semua kegiatan operasional pengelolaan layanan TI secara efisien dan efektif
termasuk di dalamnya bagaimana menjaga kestabilan operasional layanan TI, penglolaan
perubahan desain, skala, ruang lingkup, maupun target kinerja layanan TI.

Continual Service Improvement, memberikan panduan untuk menyusun, memelihara,
dan meningkatkan kualitas Service Strategy, Service Design, Service Transition dan Service
Operation dengan mengelola masukan dari pelanggan yang kemudian dikolaborasikan
dengan empat tahapan sebelumnya dan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas.

Gambar 1. Framework ITIL V.3 (TSO, 2007) [6]

Salah satu domain dari kelima domain ITIL yang mendukung dalam penelitian ini
adalah service operation. menurut itSMF (2007), service operation di dalam ITIL V.3
bertujuan dan bertanggung jawab mengkoordinasikan dan memenuhi kegiatan proses yang
diperlukan untuk menyediakan serta mengelola layanan bagi pengguna bisnis dan pelanggan
dengan tingkatan tertentu yang disepakati. Service operation adalah fase mencapai efektivitas
dan efisiensi dalam menyediakan dan jasa pendukung untuk memastikan nilai bagi pelanggan
dan penyedia layanan. Proses: event management, incident management, request fulfillment,
problem management, access management. Event management berkaitan dengan proses
survey peristiwa yang terjadi di seluruh infrastruktur TI untuk mendeteksi event yang tak
terduga dan memutuskan untuk pendekatan apa saja untuk menyelesaikan event tersebut.
Terdeteksinya event yang akan menimbulkan masalah dapat dicegah. Incident management
berkaitan dengan proses pemulihan kegagalan pelayanan secepat mungkin, sehingga
memiliki dampak minimal terhadap bisnis. Request fulfillment berkaitan dengan proses

penyediaaan saluran permintaan dan informasi. Dengan adanya request fulfillment permintaan
dan informasi dari user dapat direspon. Problem management berkaitan dengan proses
menganalisis dan menyelesaikan insiden, serta meminimalisir dampak insiden yang
berulang-ulang terjadi. Access management berkaitan dengan proses memungkinkan
pengguna layanan berwenang dalam akses ke layanan, sementara akses pengguna yang tidak
sah dicegah.
SIMRS adalah suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data, pengelolaan
data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan informasi serta penyampaian informasi
yang dibutuhkan untuk kegiatan rumah sakit.[7] SIMRS adalah sistem informasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses yang berlangsung di suatu rumah sakit
baik secara internal maupun eksternal. Mulai dari jaringan koordinasi, pengumpulan data,
pengelolaan data, penyajian informasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk
mendukung kinerja serta memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat. Sistem
aplikasi SIMRS merupakan hasil kerja dari bagian SIMRS RSUD Salatiga. Aplikasi ini
digunakan untuk membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja dan meningkatkan
kualitas dan kenyamanan dalam pelayanan yang diberikan kepada pasien. Aplikasi SIMRS

mulai digunakan oleh RSUD Salatiga sekitar tahun 2003. Dari awal menggunakan sampai
tahun 2008-2009 aplikasi SIMRS masih terdiri dari beberapa modul yang mempunyai banyak
kekurangan. Peningkatan dan pengembangan aplikasi SIMRS dilakukan secara bertahap dari

tahun 2009-2010 hingga sekarang sudah sangat memenuhi kebutuhan untuk menunjang
kinerja staf. Bagian SIMRS bukan hanya yang membuat sistem aplikasi SIMRS yang
digunakan RSUD Salatiga tapi juga yang bertugas dalam segala bentuk layanan TI di RSUD.

3.

Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Bersifat kualitatif karena data
yang dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Penelitian ini terdiri dari beberapa
tahap seperti :
Rumusan masalah
Studi Pustaka
Pengumpulan Data :
- Observasi
- Wawancara
Analisis Berdasarkan
Kriteria ITIL Versi 3
Rekomendasi
Gambar 2. Metodologi Penelitian


Merumuskan masalah yang terjadi yaitu kurang jelasnya SOP pada SIMRS RSUD
Salatiga yang menjadi bahan penelitian. Selanjutnya, studi pustaka diperoleh dengan
melakukan perbandingan penelitian terdahulu. Studi pustaka dilakukan dengan
mengumpulkan beberapa teori tentang model layanan pengembangan TI yang berhubungan
dengan masalah yang di teliti. Setelah studi pustaka, selanjutnya pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Observasi dan wawancara penelitian ini
dilakukan pada individu-individu yang berhubungan dan menggunakan layanan TI di RSUD
Salatiga yaitu pada bagian Keuangan, Gudang Obat, Apotek, Paviliun, Bangsal, Poliklinik,
Instalasi Gawat Darurat (IGD), Penunjang Medis, dan Bina Program yang dilakukan tanggal
13-19 Mei 2015 yang hasilnya digunakan untuk melakukan analisis. Setelah mengumpulkan
data melalui observasi dan wawancara maka dianalisis sesuai data yang didapat dan
disesuaikan dengan domain Service Operation pada framework ITIL V.3, dan terakhir
memberikan masukan yang bisa digunakan untuk pengembangan dan perbaikan layanan TI
kedepan berupa pemecahan masalah yang dihadapi yaitu SOP yang lebih baik dan
pemecahan masalah lainnya.

4.

Hasil Dan Pembahasan
Ketua Sub Bagian SIMRS dan Rekam Medik

Koordinator SIMRS
Bagian Perbaikan Data
(2 orang)

Bagian Hardware dan Jaringan
(2 orang)

Gambar 3. Struktur Organisasi SIMRS
[8]

Sistem aplikasi SIMRS yang merupakan hasil kerja dari bagian SIMRS RSUD
Salatiga yang terdiri dari beberapa modul, yaitu : Administrator, Bank Darah, Bendahara Pbt
(Bendahara Pembantu), Bendahara Pengeluaran, Billing, EEG (Elektro Enselo Grafi),
Endoskopi, Front Office, Gizi, Gudang Obat, Hemodialisa, HCU ( High Care Unit ), ICU (
Intensive Care Unit ), Inventori abis pakai, Instalasi Gawat Darurat, Jasa Medis, Kamar
Mayat, Kamar Operasi, Kebidanan, Kepagawaian, Klaim In Health, Klaim Jamkesda
(Jaminan Kesehatan Daerah), Klaim JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), Klaim Perusahaan,
Laboratorium, Menejemen keuangan CB, Pemeliharaan, Catatan utang, Poliklinik,
Perinatologi, Radiologi, Piutang Umum, Rawat inap IGD, Rawat Jalan, Rekam Medik,
Tagihan Belanja, TCD (Transcranial Doppler), Treadmill, Verifikasi JKN.
Service Operation
Event Management, bagian SIMRS dalam mendeteksi event dilakukan secara umum
dan event yang terdeteksi yang menimbulkan masalah akan dilakukan penanganan oleh
bagian SIMRS. Sebelum pembuatan modul yang direquest ada analisis pendeteksian masalah
yang akan terjadi, sehingga meminimalisir system eror pada saat proses pembuatan sebelum
akan dipakai oleh user. Pencegahan IP penuh dan terjadi IP konflik, dilakukan pelatihan
mikrotik oleh Inixindo Jogja. Saat pengadaan kamputer baru sebelum dipakai user, bagian
SIMRS menyiapkan windows, aplikasi, antivirus, dan semua yang diperlukan user termasuk
aplikasi Acronis untuk backup komputer baik data maupun sistem sehingga dapat
mengembalikan data dan sistem saat sistem komputer crash, data terhapus secara tidak
sengaja, serta kerusakan file dan data komputer akibat serangan virus komputer. UPS juga
digunakan pada server, computer dan switch hub untuk meminimalisir kegagalan daya serta
kerusakan software dan hardware saat listrik padam.
Incident management yang dilakukan SIMRS masih perlu ditingkatkan karena cepat
dan tidaknya penanganan masalah tidak tentu. Sistem antri digunakan saat permintaan
penanganan masalah sedang tinggi disebabkan karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kurang dalam bagian SIMRS. Selain kurangnya SDM, kurangnya manajemen SIMRS yang
baik juga menyebabkan banyak pekerjaan yang menumpuk. Masaalah yang terjadi antara
lain: system eror akibat listrik padam, data yang termakan virus, kesalah penginputan data,
dan printer error.
Request fulfillment, bagian SIMRS menyediakan saluran permintaan layanan melalui
telepon, sms, bahkan sudah ada modul pengaduan di sistem aplikasi SIMRS, tapi modul
tersebut terhapus dari database. User yang ingin melakukan permintaan penambahan atau
pengembangan modul diwajibkan mengisi formulir pengajuan penambahan modul yang
kemudian dirapatkan lintas bagian dan setelah disetujui, pembuatan modul dijalankan.

Problem management, insiden yang sama yang terjadi berulang kali yaitu system eror
akibat listrik padam. SIMRS telah berusaha mengantisipasi masalah ini dengan menggunakan
UPS pada server, komputer dan switch hub, tapi belum semua switch hub menggunakan
UPS. Penanganannya pun dilakukan dengan sederhana, yaitu merestart komputer dan switch
hub. Saat rotasi pegawai sering ditemui data yang bermasalah seperti data yang tidak diinput,
dan lain-lain. Penanganannya dengan mengadakan pertemuan untuk mensosialisasikan
kesalahan yang sering dilakukan dan member solusi, penanganan lebih lanjut adalah
dilakukan pendampingan dan pembetulan data.
Access management, akses masuk pada aplikasi SIMRS dibatasi dengan proses login.
User diwajibkan mengisi nama user dan password. User tidak boleh memberitahukan
password untuk user lain karena keamanan data sudah menjadi tanggung jawab masingmasing user. Jika user dipendahkan ke bagian departemen lain maka password yang lama
akan dinonaktifkan dan akan diberikan password baru.
Event Management
dan
Problem management
Incident management

Request fulfillment

Masalah
System eror akibat listrik padam

Rekomendasi
Mengadakan UPS yang lebih banyak

Cepat
dan
tidaknya penanganan masalah tidak tentu

Penambahan SDM pada SIMRS
SDM yang ada di koor. sedemikian
rupa untuk job desc masing-masing
bagian
Mengadakan lagi modul pengaduan
yang terhapus

Modul pengaduan yang terhapus dari database

5.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis kualitas layanan TI menggunakan service operation
framework ITIL V.3 pada bagian SIMRS RSUD Salatiga maka disimpulkan TI yang ada
mendukung proses bisnis dan sumber daya yang ada digunakan dengan tanggung jawab dan
resiko yang telah dikendalikan dengan tepat. Saluran permintaan layanannya perlu
ditingkatkan dengan memperbaiki modul permintaan yang terhapus dari database. SDM yang
terbatas mengakibatkan manajemen SIMRS yang belum maksimal sehingga penambahan
SDM bagi SIMRS sangat diperlukan dan juga SDM yang ada di koor. sedemikian rupa untuk
job desc masing-masing bagian. Hak akses yang baik yang dimiliki setiap user dengan
batasan keamanan informasi sistem aplikasi SIMRS. Serta mengadakan UPS yang lebih banyak
untuk mengatasi masalah system eror akibat listrik padam.

Daftar Pustaka
[1]

Edio. (2012). Analisis Persepsi terhadap Service Delivery dengan Kerangka Kerja
ITIL Versi 3 di Kementrian Ministerio Da Justiça Dili Timor Leste. Thesis. Salatiga:
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

[2]

Yulianti, Diana Trivena & Dian Anggraini (2010). Analisis Pengelolaan TI PT X
Menggunakan ITIL V3 Service Operation. Jurnal Sistem Informasi 5(2).

[3]

Fauzi & Hendriadi. (2014). Analisis Pengelolaan Layanan Teknologi Informasi
Menggunakan IT Infrastructure Library Versi 3.0 Area Service Operation (Studi
Kasus: Universitas Singaperbangsa Karawang). Jurnal Ilmiah Solusi 1(1), hal. 11-17.

[4]

Surendro, Krisdanto. (2008). Rancangan Tata Kelola Teknologi Informasi Untuk
Pabrik Pupuk. Jurnal Informatika Vol.9, 116. Bandung: Sekolah Teknik Elektro dan
Informatika – ITB.

[5]

Peterson, R.R., Configurations and coordination for global information governance:
Complex designs in a transnational European context, Proceedings of the 34th HICSS
Conference, Hawaii, 2001.

[6]

Office Goverment Comerce (OGC). (2007). The Official Introduction to the ITIL
Service Lifecycle. United Kingdom: The Stationery Office.

[7]

Rahayu, Sri. (2009). Pengembangan Model Sistem Informasi Rumah Sakit Pada
Instalasi Radiologi Rawat Jalan Untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan di Rumah
Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

[8]

Lukman, Moch. 2015. Proses Bisnis di RSUD Salatiga. 28 April.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25