9 Keterampilan Dasar Mengajar (1)

Annisa Fitri/1305113587

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

9 KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
1. Keterampilan Bertanya
Keterampilan dan kelancaran bertanya bagi seorang guru maupun bagi seorang calon guru,
sangat penting. Maka itu, keterampilan bertanya perlu dilatih dan ditingkatkan. Baik itu dari isi
pertanyaan yang dilontarkan maupun teknik bertanya.
a. Dasar-Dasar Pertanyaan yang Baik
1) Jelas dan mudah dimengerti oleh siswa.
2) Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan.
3) Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu.
4) Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berpikir sebelum menjawab pertanyaan.
5) Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh murid secara merata.
6) Berikan respons yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa
untuk bertanya maupun menjawab.
7) Tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang
benar.
b. Jenis-Jenis Pertanyaan yang Baik
1. Jenis pertanyaan menurut maksudnya

a. Pertanyaan permintaan (compliance question)
Pertanyaan yang mengharapkan siswa mematuhi perintah yang diucapkan dalam
bentuk pertanyaan.
Contoh : Dapatkah kamu tenang agar suara ibu dapat didengarkan oleh kalian?
b. Pertanyaan retoris (rhetorical question)
Pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru. Ini
merupakan teknik penyampaian informasi.
Contoh : Mengapa observasi perlu dilakukan sebelum PPL? Sebab observasi
merupakan…dst.
c. Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question)
Pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada murid dalam proses
berpikirnya. Apabila siswa tidak dapat menjawab atau salah menjawab, guru
mengajukan pertanyaan lanjutan yang akan mengarah atau menuntun proses
berpikik siswa sehingga pada akhirnya siswa dapat menemukan jawaban dari
pertanyaan pertama tadi.
d. Pertanyaan menggali (probing question)
Pertanyaan lanjutan akan mendorong murid lebih mendalami jawabannya
terhadap pertanyaan pertama.

1


Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

2. Pertanyaan Menurut Taksonomi Bloom
a. Pertanyaan pengetahuan (recoll question atau knowledge question)
Ingatan dengan menggunakan kata-kata apa, di mana, kapan, siapa, dan sebutkan.
Contoh : Sebutkan ciri-ciri micro-teaching!
b. Pertanyaan pemahaman (comprehension question)
Pertanyaan yang menghendaki jawab yang bersifat pemahaman dengan kata-kata
sendiri. Contoh : Jelaskan manfaat micro-teaching!
c. Pertanyaan penerapan (aplicton question)
Pertanyaan yang menghendaki jawaban untuk menerapkan pengetahuan atau
iformasi yang diterimanya. Contoh : Berdasarkan proses tesebut, kesimpulan apa
yag dapat anda berikan?
d. Pertanyaan sintesis (synthesis question)
Pertanyaan yang menghendaki jawaban yang benar, tidak tunggal, tetapi lebih dari
satu dan menuntut murid untuk membuat ramalan (prediksi), memecahkan
masalah, mencari komunikasi. Contoh : Apa yang terjadi bila musim kemarau tiba?
Apa yang anda lakukan bila seorang siswa anda tidak mau memperhatikan
pelajaran?

e. Pertanyaan evaluasi (evaluation question)
Pertanyaan yang menghendaki jawaban dengan cara memberikan penilaian atau
pendapatnya terhadap suatu isyu yang ditampilkan. Contoh: Bagaimana pendapat
anda tentang program transmigrasi? Apa komentar anda tentang keluarga
berencana?
c. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Kehangatan dan Keantusiasan
Untuk meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, guru perlu
menunjukkan sikap yang baik dalam memberikan pertanyaan kepada siswa maupun ketika
menerima jawaban siswa. Sikap dan cara guru bahkan suara, ekspresi wajah mampu
menunjukkan hangat atau tidaknya seorang guru terhadap siswanya.
2

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

2. Kebiasaan yang perlu dihindari
a. Jangan mengulang-ulang pertanyaan ketika siswa tidak mampu menjawab.
b. Jangan mengulang-ulang jawaban siswa.
c. Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum siswa mendapatkan
kesempatan untuk menjawab pertanyaan.

d. Usahakan agar siswa tidak menjawab pertanyaan dengan serempak.
e. Menentukan siapa siswa yang harus menjawab pertanyaan, karena hal ini mampu
membuat siswa yang tidak ditunjuk tidak akan memikirkan jawabannya. Oleh karena itu,
perlu oleh guru untuk memberikan pernyaan kepada seluruh siswa barulah menentukan
siapa yang salah seorang untuk menjawabnya.
f.

Pertanyaan ganda. Contoh: Apa yang menyebabkan turunnya hujan? Bagaimana
dampaknya bila turun hujan?

d. Komponen-Komponen Keterampilan Bertanya Dasar
1. Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat
Pertanyaan guru tersebut hendak menggunakan kata-kata yang dapat dipahami oleh siswa
sesuai dengan taraf perkembangannya.
2. Memberikan acuan
Acuan tersebut berupa pertanyaan yang berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang
diinginkan dari siswa. Contoh : Erosi merupakan pengikisan tanah yang dapat disebabkan
oleh air dan angin. Coba kamu sebutkan faktor penyebab lain yang dapat menyebabkan
erosi!
3. Pemindahan giliran

Adakala nya satu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari satu orang siswa. Karena jawaban
yang diberikan oleh siswa sebelumnya belum memadai untuk jawaban yang benar dan
tepat.
4. Penyebaran
3

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

Pada penyebaran, beberapa pertanyaan yang berbeda, disebarkan giliran menjawabnya
kepada siswa yang berbeda pula.
5. Pemberian waktu berpikir
Sebelum mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa, guru perlu memberikan kepada
mereka waktu beberapa detik untuk kesempatan mereka berpikir sebelum menunjuk salah
seorang siswa untuk menjawabnya.
6. Pemberian tuntunan
Bila siswa menjawab pertanyaan dilontarkan salah atau belum memadai, maka guru
memberikan tuntunan kepada siswa atau mengarahkannya kepada jawaban yang benar agar
siswa dapat menemukan jawaban yang benar itu dengan sendirinya.

e. Komponen-Kompenen Keterampilan Bertanya Lanjutan

Komponen bertanya dasar masih dipakai dalam penerapan keterampilan lanjutan.
Berikut komponen-komponen bertanya lanjutan :
1. Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan
Guru dalam mengajukan pertanyaan hendaknya berusaha mengubah tuntutan tingkat
kognitif siswa dalam menjawab pertanyaan dari tingkat mengingat kembali fakta-fakta ke
tingkat kognitif lainnya seperti pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Guru dapat pula mengajukan pertanyaan pelacak.
2. Pengaturan urutan pertanyaan
Untuk mengembangkan tingkat kognitif siswa, dari sifatnya yang rendah hingga tinggi dan
kompleks. Guru hendaknya dapat mengatur urutan pertanyaan dari tingkat C1 hingga C6.
Usahakan agar memberikan tidak memberikan pertanyaan yang tidak menentu atau bolakbalik tingkatan kognitifnya.
3. Penggunaan pertanyaan pelacak
Pertanyaan pelacak digunakan untuk menyempurnakan jawaban siswa yang telah benar.
Berikut beberapa teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan:
4

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

a. Klasifikasi
Jika jawaban siswa kurang tepat, maka dapat diberikan pertanyaan pelacak yang

meminta siswa menjelaskan jawabannya dengan kata-kata lain sehingga siswa
jawaban siswa lebih baik.
b. Meminta siswa memberikan alasan (argumentasi) yang dapat menunjang kebenaran
pandangannya dalam menjawab pertanyaan guru.
c. Meminta kesempatan pandangan : guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa
lainnya untuk menyataka persetujuan atau penolakan disertai alasan terhadap
jawaban rekannya, agar diperoleh pandangan yang dapat diterima oleh semua pihak.
d. Meminta kesempatan jawaban : guru dapat meminta siswa untuk meninjau kembali
jawaban yang diberikannya bila dianggap kurang tepat.
e. Meminta jawaban yang lebih relevan : bila jawaban siswa kurang relevan, guru dapat
meminta jawaban yang benar dan relevan dari siswa tesebut.
f.

Meminta contoh: bila siswa menjawab dengan samar-samar, guru dapat meminta
siswa memberikan contoh atau ilustrasi konkret tentang apa yang dikemukakannya.

g. Meminta jawaban yang lebih kompleks: guru dapat memintas siswa tersebut untuk
memberi penjelasan ata ide-ide penting lainnya sehingga jawaban yang diberikan
menjadi lebih kompleks.
4. Peningkatan terjadinya interaksi

Guru hendaknya menghilangkan peran sentralnya sebagai perannya dengan cara mencegah
pertanyaan dijawab oleh seorang siswa. Jika siswa mengajukan pertanyaan guru tidak
segera menjawab, tetapi melontarkannya kembali kepada siswa lainnya.
f.

Latihan Penerapan Keterampilan Bertanya Dasar
1. Dalam pengajaran mikro
Siapkan satu kegiatan pengajaran yang banyak menggunakan interaksi verbal antara anda
denga yang anda anggap siswa. Buatlah beberapa pertanyaaan yang akan anda ajukan
selama pengajaran berlangsung. Gunakan komponen keterampilan bertanya dasar yang
sesuai dengan pelajaran.

5

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

2. Dalam praktik pengalaman lapangan
Amatilah pola penyebaran pertanyaan oleh guru pamong anda. Apakah faktor-faktor penting
yang mempengaruhinya? Bila pehatian guru tidak tersebar, bagaimana mengatasinya? Jika
anda mengajar, mintalah teman sejawat anda untuk mencatat pemakaian komponen

keterampilan bertanya dasar. Gunakan lembar observasi dan diskusikan hasilnya.
3. Penerapan ketrampilan bertanya lanjut dalam praktik pengalaman lapangan
a. Pada waktu melaksanakan PPL di SD latihan, sebaiknya amati dahulu cara dan jenis
pertanyaan yang diajukan oleh guru amon, kemudian catatlah hal-hal berikut:
1) Pola urutan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru pamong di kelasnya.
Apakah pertanyaan yang agak umum diikuti dengan pertanyaan pelacak?
2) Petanyaan-pertanyaan yang anda anggap merupakan usaha guru pamong untuk
meningkatkan daya nalar siswa.
3) Apakah guru menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak?
4) Apakah guru cukup memberikan waktu berpikir kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan?
b. Gunakan hasil catatan itu pada waktu anda mendapat tugas praktik di TK atau SD
latihan.
Contoh :
Contoh bertanya dasar dan bertanya lanjutan :
a. Bertanya dasar
Contoh keterampilan bertanya dasar pada pembelajaran kimia, dalam materi asam basa.
Guru bertanya kepada siswa :
G : apakah defenisi laju reaksi?
M : laju reaksi adalah konsestrasi pereaksi tiap satuan waktu atau berkurangnya

konsentrasi hasil reaksi tiap satuan waktu.
b. Bertanya lanjutan
Contoh keterampilan bertanya lanjut pada pembelajaran kimia, dalam materi laju reaksi.
Guru bertanya kepada siswa
G : ada berapa faktor kah yang mempengaruhi laju reaksi?
M : ada 4 faktor
G : Apa saja?
M : Konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh, suhu, dan katalisator.
G : bagaimanakah pengaruh dari masing-masing faktor tersebut?

6

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

M : (1) Konsentrasi : bila konsentrasi bertambah maka laju teaksi akan bertambah.
Sehingga konsentrasi berbanding lurus dengan laju teaksi. (2) Luas permukaan bidang
sentuh : semakin luas permukaan bidang sentuhnya, maka laju reaksi juga semakin
bertambah. Luas permukaan bidang sentuh berbanding lurus dengan laju rekasi. (3)
Suhu : suhu juga berbanding lurus dengan laju reaksi karena suhu reaksi dinaikkan
maka laju reaksi juga semakin besar. (4) Katalisator adalah suatu zat yang akan

mempercepat (katalisator positif) atau memperlambat (inhibitor) rekasi tetapi tidak
ikut bereaksi.

2. Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons bersifat verbal ataupun non verbal,
yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang
bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi si penerima (siswa)
atas perbuatannya sebagai suatu tindak dorongan ataupun koreksi. Atau, penguatan adalah
respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya
kembali tingkah laku tersebut. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk mengganjar atau
membesarkan semangat siswa agar lebih giat berpartisipasi dalam interaksi belajar-mengajar.
a. Tujuan Pemberian Penguatan
Penguatan mempunyai pengaruh yang berupa sikap positif terhadap proses belajar siswa
dan bertujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran.
2. Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produktif.
b. Jenis-Jenis Penguatan
1. Penguatan verbal dengan kata pujian)
Biasanya diungkapakan atau diutarakan dengan menggunakan kata-kata pujian,
penghargaan, persetujuan, dan sebagainya, misalnya bagus; bagus sekali; pintar; ya,
seratus buat kamu!
2. Penguatan nonverbal

7

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

a. Penguatan gerak isyarat, misalnya anggukan atau gelengan kepala , senyuman,
kerut kening, aungan jempol, wajah mendung, wajah cerah, sorot mata yang sejuk
bershabat atau tajam memandang.
b. Penguatan pendekatan: Guru mendekati siswa untuk menyatakan perhatian dan
kesenangannya terhadap pelajaran, tingkah laku, atau penampilan siswa. Misalnya
guru berdiri di samping siswa, berjalan di sisi siswa. Penguatan ini berfungsi
menambah penguatan verbal.
c. Penguatan dengan sentuhan (contact) : Guru data menyatakan perstujuan dan
penghargaan terhadap usaha dan penmapila siswa denga cara meneppuk-nepuk
bahu atau pundak siswa, berjabat tangan, mengakat tangan siswa yang menang
dalam pertandingan. Penggunaannya harus dipertimbangkan dengan seksama.
d. Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan: Guru dapat menggunakan
kegiatan-kegiatan atau tugas-tugas yang disenangi oleh siswa sebagai penguatan.
e. Penguatan berupa symbol atau benda : penguatan ini dilakukan dengan cara
menggunakan berbagai symbol atau benda : Penguatan ini dilakukan dengan cara
menggunakan berbabagai symbol berupa benda seperti kartu bergambar, bintang
plastic, dll. Hal ini jangan terlalu sering digunakan agar tidak samai terjadi
kebiasaan siswa mengharap sesuatu sebgai imbalan.
f.

Jika siswa memberikan jawaban yang hanya sebagian saja benar, guru hendaknya
tidak langsung menyalahkan siswa.

c. Prinsip Penggunaan Penguatan
1. Kehangatan dan keantusiasan : Sikap dan gaya guru, termasuk suara, mimik, dan gerak
badan, akan menunjukkan adanya kehangatan dan keantusiasan dalam memberikan
penguatan.
2. Kebermaknaan : Penguatan hendaknya diberikan sesuai dengan tingkah laku dan
penampilan siswa sehingga ia mengerti dan yakin bahwa ia patut diberi penguatan.
Dengan demikian penguatan itu bermakna baginya.
3. Menghindari penggunaan respons yang negative : Walaupun teguran dan hukuman
masih bias digunakan, respons negative yang diberikan guru berupa komentar, bercanda
menghina, ejekan yang kasar perlu dihindari karena kaan mematahkan semangat siswa
8

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

untuk mengembangkan dirinya. Misalnya, jika seorang siswa tidak dapat memberikan
jawaban yang diharapakan guru jangan langsung menyalahkannya, tetapi segera
melontarkan pertanyaan kepada siswa lain.
d. Cara Menggunakan Penguatan
1. Penguatan kepada pribadi tertentu
Penguatan harus jelas kepada siapa ditujukan sebab bila tidak akan kurang efektif. Oleh
karena itu, sebelum memberikan penguatan, guru terlebih dahulu menyebut nama
siswa yang bersangkutan sambil menatap kepadanya.
2. Penguatan kepada kelompok
Penguatan dapat pula diberikan kepada sekelompok sisw, misalnya apabila satu tugas
telah diselesaikan dengan baik oleh satu kelas, guru membolehkan kelas itu bermain
voli yang menjadi kegemarannya.
3. Pemberian penguatan dengan segera
Penguatan seharusnya diberikan segera setelah muncul tingkah laku atas respons siswa
yang diharapkan. Penguatan yang ditunda pemberiannya kurang efektif.
4. Variasi dalam penggunaa
Jenis atau macam penguatan yang digunakan hendaknya bervariasi agar tidak
menimbulkan kebosanan.
e. Latihan Penerapan dalam Pengajaran Mikro
Adakan satu pelajaran singkat antara sepuluh dan lima belas menit mengenai suatu pokok
bahasan tertentu. Konsultasikan dengan pembimbing bila ada yang perlu diperbaiki.
Sajikanlah pada sekelompok agar dalam pelajaran itu anda dapat memperoleh saran
pendata dan pemikiran siswa, dan berikanlah penguatan sesuai dengan tingkah laku dan
penampilan atau respons siswa tersebut dengan berbagai jenis penguatan.
f.

Penerapan dalam PPL
Pada waktu anda melaksanakan PPL nanti di sekolah latihan, cobalah lakukan hal-hal di
bawah ini:

9

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

1. Amatilah guru pamong waktu mengajar selama satu jam pelajaran dan kerjakan hal-hal
berikut:
a) Catat jenis penguatan verbal yang dipakai oleh guru selama sepuluh menit.
Hitunglah frekuensi pemaian setiap jenis.
b) Pilih seorang murid untuk diamati. Apakah ada penguatan yang diberikan
kepadanya? Jika ada, dengan cara bagaimana dan bagaimana pula reaksi anak
trsebut?
c) Perhatikan secara keseluruhan apakah guru memberikan penguatan segera pada
waktu munculnya tingkah lak siswa yang perlu diberi penguatan.
d) Perhatikan apakah ada respons negatif yang diberikan oleh guru dan apa akibatnya.
e) Perhatikan pula cara guru memberikan penguatan. Apakah diberikan kepada pribadi
tertentu atau hanya secara umum.
2. Teliti dan pelajari hasil pengamatan di atas serta manfaatkan hal itu dalam membuat
persiapan mengajar.
3. Waktu anda praktik mengajar di sekolah latihan, mintalah bantuan teman anda untuk
mengamati dan membuat catatan seperti yang anda lakukan terhadap guru pamong.
Manfaatkan hasil pengamatan teman anda itu sebaik-baiknya untuk perbaikan cara
mengajar anda selanjutnya.
Contoh keterampilan memberi penguatan ;
Guru : Sekarang ibu mau bertanya, reaksi apakah yang terjadi pada sel gavani? Siapa yang mau
mencoba menjawab?
Reza : saya, bu.
Guru : silahkan nak!
Reza : reaksi reduksi oksidasi bu.
Guru : benar, bagus jawaban kamu nak.
3. Keterampilan Mengadakan Variasi
a. Pengertian
Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajarmengajar

yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga, dalam situasi

belajar-mengajar, murid senantiasa menunukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh
partisispasi.
10

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

b. Tujuan dan Manfaat
1. Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajarmegajar yang relevan.
2. Untuk memberikan kesempatan berkembangnya bakat ingin tahu dan menyelidiki pada
siswa tentang hal-hal yang baru.
3. Untuk memupuk tingkah laku positif terhdap guru dan sekolah dengan cara mengajar
yang lebih hidup dan lingkungan yang lebih baik.
4. Memberi kesempatan siswa memperoleh cara menerima pelajaran yang disenanginya.
c. Prinsip Penggunaan
1. Variasi digunakan denagn maksud yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
2. Variasi digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak merusak
perhatian siswa dan mengganggu pelajaran
3. Direncanakan secara baik, dan secara eksplisit dicantumkan dalam rencana
pembelajaran atau satuan pembelajaran.
d. Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi
1. Variasi dalam mengajar guru
a. Penggunaan variasi suara (teacher voice): variasi suara adalah perubahan nada suara
atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu.
b. Pemusatan perhatian siswa (focusing); memusatkan perhatian siswa pada hal-hal
yang dianggap penting dapat dilakukan oleh guru.
c. Kesenyapan atau kebisuan guru (teacher silence): adanya kesenyapan, kebisuan, atau
‘selingan diam’ yang tiba-tiba dan disengaja selagi guru menerangkan sesuatu
merupakan alat yang baik untuk menurut perhatian siswa.
d. Mengadakan kontak pandang dan gerak (eye contact and movement): bila guru
sedang berbicara atau berinteraksi dengan siswanya, sebaiknya pandangan
menjelajahi seluruh kelas dan melihat ke mata murid-murid untuk menunukkan
adanya hubungan yang intim denga mereka.

11

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

e. Gerakan badan mimik: variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepela, dan
gerakan badan adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi.
f.

Pergantian posisi guru di bdalam kelas dan gerak guru (teacher’s movement):
pergantian posisi guru didalam kelas dapat digunakan untuk mempertahankan
perhatian siswa.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Biasakan bergerak bebas di dalam kelas.
2. Jangan membiasakan menerangkan sambil menulis mengahadap ke papan tulis.
3. Jangan membiasakan menerangkan menghadap langit-langit, lantai, atau keluar.
Tapi edarkan pandangan keseluruh kelas.
4. Bila diinginkan untuk mengobservasi kelas, bergeraklah perlahan-lahan dari
belakang ke arah depan untuk mengetahui tingkah laku murid.

2. Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran
Media dan alat pengajaran, bila ditinjau dari indera yang digunakan, dapat digolongkan
kedalam tiga bagian: didengar, dilihat, diraba.
Pergantian penggunaan jenis media mengharuskan anak menyesuaikan alat inderanya
sehingga dapat mempertinggi perhatiannya karena setiap anak mempunyai peredaan
kemampuan dalam menggunakan alat inderanya. Adapun variasi pengguanaan alat
antara lain adalah sebagai berikut:
a. Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual aids): seperti grafik, bagan poster,
diorama, spesimen, gambar, film, dan slide.
b. Variasi bahan atau alat yang dapat didengar (auitif aids): suara guru termasuk media
komunikasi utama di dalam kelas. Selain itu dapat digunakan alat lain sebagai
pengguanaan indera dengar divariasikan dengan indera lainnya.
c.

Variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat, diraba (audio-visual aids):
penggunaan alat jenis ini merupakan tingkat yang paling tinggi karena melibatkan
semua indera.

12

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

d. Variasi pola interaksi Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan
digerakkan (motoric).
3. dan Kegiatan Siswa
Hal ini bergantung pada keterampilan guru dalam mengelola kegiatan belajar-mengajar.
Pengguanaan variasi pola interaksi ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan
kebosanan, kejemuan, serta menghidupkan suasana kelas. Adapun pola interaksi (gaya
interaksi) dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Pola guru murid:
G

M

M

komunikasi sebagai aksi (satu arah)

M

b. Pola guru-murid-guru:
Ada balikan (feedback) bagi guru, tidak ada interaksi antarsiswa (komunikasi
sebagai interaksi
G

M

M

M

c. Pola guru-murid-murid:
G

Ada balikan bagi guru, siswa saling belajar satu sama lain.

13

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

M

M

M

d. Pola guru-murid, murid-guru, murid-murid:
Interaksi optimal antara guru dengan murid dan antara murid dengan murid
(komunikasi) sebagai transaksi, multiarah.
G

M

M
M

M

e. Pola melingkar:
Setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau jawaban, tidak
diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat giliran.
G
M

M
M

M

M

e. Latihan Penerapan dalam Pengajaran Mikro
Rencanakan suatu pengajaran mikro (5-10 menit) untuk topik dan kelas tertentu.
Gunakan komponen-komponen keterampilan mengadakan variasiyang sesuai
dengan kemampuan anda, tujuan, serta usia anak.
f.

Latihan penerapan dalam PPL
1. Rencanakan suatu rangkaian pengajaran yang masing-masing menggunakan salah satu
jenis pola interaksi.
2. Ciptakan posisi tempat duduk siswa dari klasikal menjadi posisi kelompok sehingga
memudahkan interaksi belajar yang bervariasi.
3. Rencanakan dan bimbinglah siswa dalam membuat model, diorama, sandiwara boneka,
papan buletin, dan alat peraga tiga dimensi lainnya.
14

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

Contoh keterampilan mengadakan variasi:
Dalam mengajarkan asam basa, guru tidak hanya menggunakan metode ceramah, tapi juga
berdiskusi, tanya jawab dan lain-lain. Media yang digunakan selain power point, juga bisa di
demonstrasikan praktikum asam basa didepan kelas, dan adanya variasi seperti ini bisa menarik
perhatian siswa.
G : Anak-anak, setelah penjelasan ibu tadi mengenai materi asam dan basa, maka sekarang ibu
minta kalian kalian duduk menurut kelompok kalian masing-masing. Kita akan melakukan
eksperimen. Sudah duduk sesuai dengan kelompoknya?
M : Sudah bu.
G : Sekarang coba diperhatikan dulu, bahan-bahan yang ada di depan. (menunjukkan air soda,
gram dapur, detergen, super pell, dll). Dengan melakukan eksperimen, kalian akan
mengetahui termasuk asam atau basakah masing-masing dari bahan ini. Untuk indicator,
kita menggunakan kertas lakmus merah dan biru.
4. Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan dalam pengajaran ialah penyajian informasi secara lisan yang
diorganisasi secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan lainnya
misalnya sebab-akibat dan akibat-definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum
diketahui.
a. Tujuan Memberikan Penjelasan
1. Membimbing murid untuk mendapat dan memahami hukum, dalil, fakta, definisi, dan
prinsip secara objektif dan bernalar.
2. Melibatkan murid untuk berfikir dengan memecahkan masalah atau pertanyaan.
3. Untuk mendapat balikan dari murid mengenai tingkat pemahamannya dan untuk
mengatasi kesalahpahaman mereka.
4. Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan
menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah.

b. Alasan Perlunya Keterampilan Menjelaskan
1. Meningkatkan keefektifan pembicaraan agar benar-benar merupakan penjeasan yang
bermakna bagi siswa karena pembicaraan umumnya didominasi oleh guru.
2. Penjelasan yang diberikan guru kadang-kadang tidak jelas bagi muridnya, tetapi hanya
jelas bagi guru sendiri.
15

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

3. Tidak semua murid dapat menggali sendiri pengetahuan dari buku atau sumber lainnya.
4. Kurangnya sumber yang tersedia yang dapat dimanfaatkan murid dalam belajar.
c. Komponen-Komponen Keterampilan Menjelaskan
1. Merencanakan
Penjelasan yang diberikan oleh guru perlu direncanakan dengan baik, terutama, yang
berkenaan dengan isi pesan dan penerimaan pesan. Berkenaan dengan isi pesan
(materi) meliputi penganalisisan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis
hubungan yang ada antara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggguanaan hukum,
rumus, atau generalisasi yang sesuai. Mengenai ‘peneriman pesan’ (siswa) diperhatikan
hal-hal atau perbedaan-perbedaan pada setiap anak yang akan menerima pesan.
2. Penyajian Suatu Penjelasan
Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
a. Kejelasan: bahasa yang mudah dimengerti, menghindari pengucapan “e”, “aa”, “mm”,
“kira-kira”, “umumnys”, “biasanya” atau “seringkali”.
b. Penggunaan contoh dan ilustrasi: contoh-contoh yang ada hubungannya dengan
sesuatu yang dapat ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari.
c.

Pemberian tekanan: memusatkan perhatian siswa kepada masalah pokok dan
mengurangi informasi yang tidak begitu penting.

d. Penggunaan balikan: memberi kesempatan pada siswa untuk menunukkan
pemahaman, keraguan, atau ketidakmengertiannya ketika penjelasan diberikan
dengan mengajukan pertanyaan.
e. Latihan Penerapan Dalam Pengajaran Mikro
Sajikan penjelasan selama 10 menit dan gunakan lembar observasi keterampilan
menjelaskan sebagai pedoman.
f.

Latihan Penerapan dalam PPL

16

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

1.

Sajikan pelajaran yang sama pada kelas homogen. Satu kelas diberi penjelasan beserta
contoh dan ilustrasi sedangkan satu kelas lagi hanya diberi penjelasan verbal.
Bandingkan hasilnya atau pengaruh dari dua penjelasan tersebut.

2.

Mintalah teman mengamati mengamati salah satu pelajaran yang anda sajikan dengan
menggunakan lembar observasi keterampilan menjelaskan, dan diskusikan hasilnya.

3.

Amatilah beberapa pelajaran yang memuat penjelasan yang diberikan oleh guru
pamong.

Contoh keterampilan menjelaskan : Salah satu keterampilan menjelaskan adalah menjelaskan
materi pelajaran secara berurutan, contohnya dalam materi laju reaksi, dimulai dengan
menjelaskan pengertian laju reaksi, faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, ungkapan laju
reaksi dan baru menghitung laju.
M
: bu, kenapa gula pasir lebih cepat larut di dalam air ketika diaduk bila dibandingkan
dengan gula batu?
G
: Pertanyaan yang bagus. Ada yang tahu kenapa?
M
: Tidak bu.
G
: Baiklah.. Coba kalian lihat penghapus ini. Ada berpakah permukaan dari penghapus ini?
M
: Ada 6, bu.
G
: Ya, benar. Nah, jika seandainya penghapus ini ibu bagi dua. Jadi, masing-masing bagian
dari penghapus tersebut memiliki berapa permukaan?
M
: ada 12, bu.
G
: Tepat sekali. Nah, jadi lebih banyak atau lebih luas permukaan penghapus yang dibagi
duakan? Itu lah mengapa gula pasir lebih dahulu larut di dalam air bila dibandingkan
gula batu. Hal ini dikarenakan luas permukaan sentuh dari gula yang berbentuk serbuk
lebih besar bila dibandingkan dengan gula batu. Mengerti sekarang anak ibu?
M
: Mengerti bu.
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Yang dimaksud dengan set introduction ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan belajar-mengajar untuk menciptakan prokondisi bagi murid agar mental
maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan
memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.
Kegiatan membuka pelajaran tidak hanya dilakukan oleh guru pada awal jam pelajaran, tetapi
juga pada awal setiap penggal kegiatan inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran itu.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengemukakan tujuan yang akan dicapai, menarik
perhatian siswa, member acuan dan dan membuat kaitan antara materi pelajaran yang telah
dikuasai oleh siswa dengan bahan yang akan dipelajarinya.
a. Tujuan pokok siasat membuka pelajaran.
Menyiapkan mental siswa agar siap memasuki persoalan yang akan dipelajari atau
dibicarakan.
17

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

b. Siasat menutup pelajaran
Menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengangkhiri
pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Usaha menutup pelajaran itu dimaksudkan untuk
member gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui
tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar.
c. Komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran
 Membuka pelajaran
Komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi :
1. Menarikperhatian siswa. Banyak cara yang dapat digunakan guru untuk menarik
perhatian siswa, antara lainnya dengan :


Gaya mengajar guru



Penggunaan alat bantu pelajaran



Pola interaksi yang bervariasi

2. Menimbulkan motivasi dengan cara :


Disertai kehangatan dan keantusiasan



Menimbulkan rasa ingin tahu.



Mengemukakan ide yang bertentangan



Memperhatikan minat siswa.

3. Memberi acuan melalui berbagai usaha seperti;


Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas,



Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan



Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas



Membuat pertanyaan-pertanyaan.

18

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

4. Membuat kaitan atau hubungan diantara materi-materi yang akan dipelajari dengan
pengalaman dan pengetahuan yang telah dikuasai siswa.
 Menutup pelajaran
Cara yang dapat dilakukan oleh guru dalam menutup pelajaran adalah :
1) Meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum pelajaran dan
membuat ringkasan.
2) Mengevaluasi
d. Latihan penerapan dalam pengajaran mikro
1. Sajikan suatu pengajaran selama 10-15 menit. Khususkan latihan dalam hal :
 Menarik perhatian siswa
 Menimbulkan motivasi
 Memberi acuan
 Menutup pelajaran
2. Sajikanlah suatu pengajaran selama 10-15 menit. Lihatlah semua komponen
membuka dan menutup pelajaran. Mintalah teman sejawat anda untuk
mengamatinya.

Contoh keterampilan membuka dan menutup pelajaran:
Keterampilan membuka pelajaran
Guru
Murid
Guru
Murid
Guru
Murid
Guru :
Murid
Murid

:
:
:
:
:

Assalamu’alaikum anak-anak? Apa kabar?
Sehat bu.
Anak ibu, hari ini hadir semua kan?
iya bu, hadir semua.
Sebelum kita mulai belajar, silahkan ketua kelasnya pimpin teman-temannya
untuk berdoa’a?
: Siap bu. (Ketua kelas langsung memimpin doa)
Baik,sekarang kita akan belajar tentang ikatan ion, tapi sebelumnya bapak ingin
bertanya, siapa yang masih ingat tentang konfigurasi electron Na dan Cl?
Apakah atom Na dan Cl telah stabil seperti gas mulia?
: konfigurasi electron adalah susunan electron-elektron pada kulit.
: Na dan Cl belum stabil bu.

19

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

Guru

: Lalu bagaimanakah agar Na dan Cl stabil? . Nah itulah yang akan kita pelajari
saat ini.
Keterampilan menutup pelajaran :
G
M
G
M
G
M
G
M
G

: Anak ibu, sebelum kita akhiri perjumpaan ini. Silahkan kalian jawab 2 soal yang
ada di papan tulis. Dikerjakan secara individu dengan batas waktu 8 menit, 4 menit
untuk satu soal.
: Baik bu.
: Sekarang silahkan dikumpulkan evaluasi nya. Arif tolong ibu untuk mengumpulkan
evaluasi kalian.
: Siap, bu.
: Ya.. Terima kasih, Arif. Nah, sekarang siapa yang bisa menyimpulkan pembelajaran
kita pada hari ini.
: Saya bu.
: Ya, silahkan Shinta.
: Kesimpulan materi pada hari ini yaitu, ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk
antara unsur logam dan non logam, dimana unsur logam memberikan elektronnya
kepada unsur non logam.
: Bagus, seperti yang disampaikan oleh teman kalian tadi sudah benar. Jadi anak ibu,
pelajari lagi materi ini di rumah dan kerjakan tugas halaman 24 nomor 1 sampai 5.
Dikumpulkan minggu depan. Dan jangan lupa pelajari materi ikatan kovalen.
Sampai di sini perjumpaan, ibu akhiri assalamu’alaikum wr.wb.

6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
Diskusi kelompok adalah proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam
interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan
kesimpulan, atau pemecahan masalah.
a. Komponen keterampilan membimbing diskusi.


Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topic diskusi



Memperluas masalah atau urunan pendapat



Menganalisis pandangan siswa



Meningkatkan urunan siswa



Menyebarkan komponen berpartisipasi



Menutup diskusi



Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Mendominasi diskusi sehingga siswa tidak diberi kesempatan
2. Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi
20

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

3. Membiarkan terjadinya penyimpangan dari tujuan diskusi dengan pembicaraan
yang tidak relevan
4. Membiarkan siswa yang enggan berpartisipasi
5. Tidak memperjelas atau mendukung urunan piker siswa
6. Gagal mengakhiri diskusi secara efektif.
Latihan penerapan dalam pengajaran mikro
Sajikanlah suatu pengajaran selama 10-15 menit dengan menggunakan metode diskusi.
Siapkan suatu topic diskusi dan usahakan agar anda dan siswa mempunya latar belakang
yang sama tentang topic tersebut. Kemudian terapkanlah semua komponen diatas.
Contoh keterampilan membimbing diskusi kecil :
Guru : Baik anak-anak, silahkan duduk berkelompok sesuai dengan yang ibu bagi minggu
kemaren. Sekarang kita akan mendiskusikan hasil eksperimen kalian tadi mengenai
larutan elektrolit dan non elektrolit. Silahkan diskusikan dalam kelompok selama 15
menit, kemudian akan bapak undi siapa yang akan mempresentasikan. Dalam diskusi
ini, ibu harapkan semuanya berpartisipasi aktif. Bagi yang berpartisipasi akan ibu beri
nilai tambahan untuk masing-masing individu.

7.

Keterampilan Mengelola Kelas
Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan untuk menciptakan dan memepertahankan
kondisi kelas yang optimal guna terjadinya proses pembelajaran yang serasi dan efektif. Guru
perlu menguasai keterampilan ini agar dapat:(1) mendorong siswa mengembangkan tanggung
jawab individu maupun klasikal dalamberperilaku yang sesuai dengan tata tertip serta aktivitas
yang sedang berlangsung.(2) Menyadari kebutuhan siswa, serta(3) Memberikan respon yang
efektif terhadap perilaku siswa.
a.

Komponen Keterampilan
1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal. Penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:

 Menunjukkan

sikap

tanggap

dengan

cara

memandang

secara

seksama,

mendekati,memberikan pernyataan atau memberi reaksi terhadap gangguan di
dalam kelas.

 Membagi perhatian secara visual dan verbal.
21

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

 Memusatkan

perhatian

kelompok

dengan

cara

menyiapkan

siswa

dan

menuntuttanggung jawab siswa.

 Memberi petunjuk-pelunjuk yang jelas.
 Menegur secara bijaksana, yaitu secara jalas dan tegas, bukan berupa peringatan
atauocehan, serta membuat aturan.

 Memberikan penguatan bila perlu.
2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal.
Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap respon negatif siswa
yangberkelanjutan. Untuk mengatasi hal ini guru dapat menggunakan 3 jenis strategi
yaitu:
a.

Modifikasi tingkah laku. Guru hendaknya menganalisis tingkah laku siswa yang
mengalami masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku
tersebut dengan mengplikasikan pemberian penguatan secara sistematis.

b.

Guru dapat menggunakan pendekatan pemecahan masalah kelompok dengan
cara :

 Memperlancar tugas-tugas : Mengusahakan terjadinya kerja sama yang baik
dalam pelaksanaan tugas

 Memelihara kegiatan-kegiatan kelompok
c.

Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.

Untuk praktik menerapkan keterampilan mengelola kelas, perlu diingat 6 prinsip berikut: 1)
Tampilkan kehangatan dan keantusiasan dalam mengajar, agar dapat menciptakaniklim kelas
yang menyenangkan.2) Gunakan kata-kata atau tindakan yang dapat menantang siswa untuk
berpikir. 3) Gunakan berbagai variasi yang dapat menghilangkan kebosanan.4) Keluwesan guru
dalam pelaksanaan tugas.5) Penekanan pada hal-hal yang bersifat positif.6) Penanaman disiplin
diri sendiri..
Selanjutnya dalam mengelola kelas, guru hendaknya menghindari hal-hal berikut:
1)

Campur tangan yang berlebihan

2)

Kesenyapan/penghentian suatu pembicaraan/kegiatan karena ketidak siapan guru.

22

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

3)

Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri pelajaran.

4)

Penyimpangan, terutama yang berkaiatan dengan dengan disiplin diri.

5)

Bertele-tele.

6)

Pengulangan penjelasan yang tidak diperlukan.

Contoh keterampilan mengelola kelas. Tujuan nya adalah untuk menciptakan kondisi
kelas yang optimal, sebelum belajar guru bisa berkata seperti :
Guru : Mohon perhatian semuanya, ketika ibu sedang menjelaskan, diharapkan semuanya
memperhatikan ke depan jangan ada yang berbicara. Ya.. Toni, apa yang kamu tulis?
Murid : Tidak ada bu.
Guru : Kalau begitu, perhatikan ke depan begitu juga dengan semuanya. Tinggalkan aktifitas
yang lain, sekarang fokuskan dengan apa yang ibu jelaskan. Nanti baru kalian ibu
persilahkan menulis apa yang ada di papan tulis.
8. Keterampilan Memebelajarkan Kelompok Kecil dan Individual
Mengajar kelompok kecil dan individual, tejadi dalam konteks pengajaran klasikal. Di dalam
kelas, seorang guru mungkin menghadapi banyak kelompok kecil serta banyak siswayang
masing-masing diberi kesempatan belajar secara kelompok atau secara individual. Penguasaan
keterampilan mengajar kelompok kecil dan individual memungkinkan guru mengelola kegiatan
jenis ini secara efektif dan efisien serta memainkan perannya sebagai:
1) Organisator kegiatan belajar-mengajar
2) Sumber informasi bagi siswa
3) Pendorong bagi siswa untuk belajar
4) Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa
5) Pendiagnosa dan pemberi bantuan kepada siswa sesuai dengari kebutuhannya
6) Peserta kegiatan yang punya hak dan kewajiban seperti peserta lainnya.

a.

Komponen-komponen Keterampilan
1.

Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, yang dapat ditunjukkan dengan
cara:


Kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa

23

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar



Mendengarkan secara simpatik gagasan yang dikemukakan siswa



Memberikan respon positif terhadap gagasan siswa



Membangun hubungan saling mempercayai



Menunjukkan

kesiapan

untuk

membantu

siswa,

tanpa

kecenderungan

mendominasi

2.

3.



Menerima perasaan siswa dengan penuh pengertian dan keterbukaan



Mengendalikan situasi agar siswa merasa aman.

Keterampilan mengorganisasikan, yang ditampilkan dengan cara:


Memberi orientasi umum



Memvariasikan kegiatan



Membentuk kelompok yang tepat



Mengkoordinasikan kegiatan



Membagi-bagi perhatian dalam berbagai tugas



Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi berupa laporan atau kesepakatan.

Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar, yang dapat ditampilkan
dalambentuk:


Memberi penguatan yang sesuai



Mengembangkan supervisi proses awal yang mencakup sikap tanggap
terhadapkeadaan siswa pada awal kegiatan



Mengadakan supervisi proses lanjut yang memusatkan perhatian pada
penekanan dan pemberian bantuan ketika kegiatan berlangsung.



Mengadakan

supervisi

pemaduan,

dengan

cara

mendekati

setia

kelompok/perorangan agar mereka siap untuk mengikuti kegiatan akhir
4.

Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, yang
meliputihal-hal berikut:

24

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

b.



Menetapkan tujuan pembelajaran.



Merencanakan kegiatan belajar.



Berperan sebagai penasehat.



Membantu siswa menilai kemajuan sendiri.

Penggunaan di dalam Kelas
1) Variasi pengorganisasian kelas besar, kelompok, individual disesuaikan dengan tujuan
yang. hendak dicapai, kemampuan mahasiswa, ketersediaan fasilitas, waktu, serta
kemampuan guru.
2) Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan individual.
Informasi umum sebaiknya disampaikan secara klasikal.
3) Pengajaran kelompok kecil yang efektif selalu diakhiri dengan suatu kulminasi
beruparangkuman, pemantapan, kesepakatan, laporan, dan sebagainya.Guru sebagai
fasilitator terjadinya belajar
4) Guru perlu mengenal siswa secara individual agar dapat mengatur kondisi belajar
dengan tepat
5) Dalam kegiatan belajar individual, siswa dapat bekerja secara bebas dengan bahan
yangdisiapkan.

Contoh keterampilan Membelajarkan kelompok kecil dan individual :
Guru : Anak-anak, hari ini kalian akan mengisi teka-teki silang yang telah ibu buat tentang
materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Tapi sebelumnya, anak ibu semua
dipersilahkan membentuk kelompok yang telah ibu bagikan.
Murid : Baik, bu.
Guru : Nah bagi kelompok 1, kalian akan ibu kasih sub materi pengertian larutan elektrolit dan
non elektrolit. Untuk kelompok lain, kalian akan mendapatkan sub materi yang berbeda.
Ibu berikan waktu 10 menit untuk berdiskusi lalu, 10 menit kemudian kalian bertukar
sub materi. Kelompok 1 memberikan sub materinya ke kelompok 2, dan begitu
seterusnya. Kita lakukan hingga semua kelompok mendapatkan kesempatan membahas
semua sub materi. Kemudian di akhir, kalian dipersilahkan duduk ke tempat masingmasing. Selama 10menit kerjakan, teka-teki ini secara individu.

25

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

9. Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah sarana pembelajaran yang digunakan sebagai perantara dalam
proses pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan
pembelajaran
a. Tujuan Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran, Yaitu:
1. Memperjelas penyajian pesan agar terlalu verbalitas
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera
3. Memperlancar jalannya proses pembelajaran
4. Minimbulkan kegairahan belajar
5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi langsung dengan lingkungan dan
kenyataan
6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya
b. Komponen-komponen Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran, yaitu:
1. Media audio,yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran yang
mempunyai sifat dapa didengarkan oleh siswa, seperti radio
2. Media visual, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran yang
mempunyai sifat dapa dilihat oleh siswa seperti peta
3. Media audio visual, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran yang
mempunyai sifat dapa dilihat dan didengarkan oleh siswa seperti TV edukasi
c. Prinsip prinsip keterampilan menggunakan media pembelajaran, yaitu:
1. Tepat guna, artinya media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan kompetensi
dasar
2. Berdaya guna, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu meningkatkan
motivasi siswa
3. Bervariasi, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu mendorong sikap aktif
siswa dalam belajar.

26

Tugas P3K – 9 Keterampilan Dasar Mengajar

Contoh Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran :
Guru
: anak-anak silahkan perhatikan dua gambar yang tertera pada slide. Siapa yang bisa
memberikan komentar mengenai perbedaan tentang kedua gambar tersebut. Coba kamu Andini,
komentarnya untuk gambar pertama.
Andini : Gambar pertama tidak ada muatan di bulatan-bulatannya buk.
Guru

: Bagus, sekarang ibu persilahkan Tina untuk gambar kedua.

Tina

: Gambar kedua ada muatan positif dan negative pada bulat-bulatnya buk.

Guru

: Benar apa yang dikatakan teman kalian.

27

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS YU RID IS PUT USAN BE B AS DAL AM P E RKAR A TIND AK P IDA NA P E NY E RTA AN M E L AK U K A N P R AK T IK K E DO K T E RA N YA NG M E N G A K IB ATK AN M ATINYA P AS IE N ( PUT USA N N O MOR: 9 0/PID.B /2011/ PN.MD O)

0 82 16

DISKRESI DALAM PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN SISWA MISKIN SEKOLAH DASAR (BSM-SD) (Studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri Sebanen II Kalisat Kabupaten Jember)

1 35 17

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PENUMPANG KERETA API TAWANG ALUN DI WILAYAH PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP 9 JEMBER

2 45 13

Hubungan pH dan Viskositas Saliva terhadap Indeks DMF-T pada Siswa-siswi Sekolah Dasar Baletbaru I dan Baletbaru II Sukowono Jember (Relationship between Salivary pH and Viscosity to DMF-T Index of Pupils in Baletbaru I and Baletbaru II Elementary School)

0 46 5

Perbedaan Pengaruh Pemberian Berbagai Menu Makanan Berbahan Dasar Nasi terhadap Kurva Gula Darah. 2014.

1 27 49

Komunikasi antarpribadi antara guru dan murid dalam memotivasi belajar di Sekolah Dasar Annajah Jakarta

17 110 92

Aplikasi Pengenalan Amatematika Dasar Untuk Anak Usia Dini Berbasis Multimedia

14 93 39

Peranan Komunikasi Antar Pribadi Antara Pengajar Muda dan Peserta Didik Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar ( Studi pada Program Lampung Mengajar di SDN 01 Pulau Legundi Kabupaten Pesawaran )

3 53 80

KAJIAN ASPEK HYGIENE SANITASI TERHADAP KONDISI KANTIN MAKANAN JAJANAN ANAK SEKOLAH DASAR (Studi Kasus di Sekolah Dasar Kota Bandar Lampung)

40 194 64

Asas Tanggung Jawab Negara Sebagai Dasar Pelaksanaan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

0 19 17