SISTEM INFORMASI (13) Buatlah sebuah paper tentang

SISTEM INFORMASI PT. BARRATA TECHNOLOGIES

Disusun Oleh :
Mochamad Nasir
1210712

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA &
KOMPUTER BANDUNG
2014

ABSTRAK
Sistem Informasi PT. Barrata Technologies adalah salah satu sistem yang sangat di
butuhkan peranan nya di PT . Barrata Technologies untuk memonitoring laporan yang terjadi di
perusahaan ini. Dalam kurun waktu 5 tahun, perusahaan ini telah berdiri dan telah banyak
melaksanakan perkerjaan dari pemerintah ataupun swasta. Secara global perusahaan ini salah
satu pelaksana pekerjaan dalam bidang penyedian peta dasar, namun seiring nya waktu
perusahaan ini diberi kepercayaan oleh sesama mitra pekerjaan untuk menjadi penyedia alat
pendukung pekerjaan berupa Software dan Hardware.
Dari masalah-masalah yang ada tersebut, penulis berinisiatif untuk mengembangkan
sebuah sistem informasi berbasis web untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada

kegiatan operasional tersebut. Sistem informasi yang dikembangkan akan meliputi kegiatan
operasional gudang, meliputi pencatatan data barang, pencatatan produk, proses masuk-keluar
barang, dan proses-proses administrasi lainnya. Sistem informasi yang dibuat tidak akan meliputi
fungsi pembukuan seperti perhitungan harga pokok barang, nilai penyusutan barang, dan fungsifungsi akuntasi lainnya. Metode pengembangan sistem informasi tersebut akan menggunakan
metode berorientasi obyek.
Dengan tersedianya sistem informasi tersebut, diharapkan PT . Barrata Technologies
dapat lebih mudah dalam mengelola persediaan barang, dan meperoleh informasi lebih cepat dan
akurat, serta mengurangi risiko terhadap kehilangan data.

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan kerja praktek ini .
Dalam penulisan laporan ini penulis mengambil judul “Sistem Informasi PT. Barrata
Technologies di PT. Barrata Technologies”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih terdapat
kekurangan dan sangat sederhana baik secara teknis maupun dalam materi yang penulis sajikan.
Semuanya di karenakan masih terbatasnya pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis .

Namun penulis berharap laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi banyak orang,
khususnya untuk teman-teman mahasiswa/i di jurusan Teknik Informatika dan umumnya untuk
para pembelajar dari semua disiplin ilmu .
Banyak pihak yang telah memberikan dorongan dan membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan kerja praktek ini , untuk itu penulis sampaikan terima kasih kepada :
1) Dr. Abdurahman MT, selaku ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan
Komputer (STMIK) Bandung.
2) Mina Ismu Rahayu MT, selaku ketua jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Bandung, sekaligus pembimbing
selama pembuatan laporan ini.

3) Rini Nuraini Sukmana MT, selaku ketua jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Bandung.
4) Seluruh dosen, staf Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)
Bandung yang tekah membantu kelancaran proses pembuatan laporan ini.
5) Teman-teman seperjuangan atas semangat dan keceriaannya.
6) Keluarga, khususnya orang tua tercinta beserta kakak-kakak yang tak henti-hentinya
menyemangati.
7) Semua pihak yang membantu, yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.
Penulis mengucapkan syukur dan terima kasih, semoga Allah SWT membalas amal

kebaikan semua pihak yang telah membantu laporan kerja praktek ini. Amin .
Bandung, 20 Mei 2014

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat, sehingga setiap
perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas kerja, mutu pelayanan dan ketepatan
data. Khususnya untuk perusahaan perdagangan, komputerisasi sistem yang meliputi
sistem pembelian, sistem penjualan dan sistem akuntansi akan sangat membantu, bila
dibandingkan dengan sistem manual. Dengan mengubah sistem manual menjadi sistem
komputerisasi maka kehilangan data akan dapat diminimalisasi pada setiap perusahaan,
selain itu waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan data yang diperlukan akan jauh
lebih cepat dan akurat. Proses pencatatan transaksi bisnis secara otomatis bertujuan untuk
mempermudah pengguna yang tidak mahir dalam bidang akuntansi. Selain itu waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus akuntansi akan jauh lebih singkat.

Menurut Wilkinson et al. (2000: 5), definisi akuntansi adalah sebagai berikut:
“Accounting has several facets. First, it is information system in its own right.
Second, accounting is the “language of business”: it provides the meansby which
the key affairs of a business firmare axpressed and summarized. Finally,
accounting may be viewed as financial information needed for the overall
functioning of an entity”.
Akuntansi mempunyai beberapa fase. Yang pertama, akuntansi adalah suatu
sistem informasi yang menggunakan suatu cara tertentu. Kedua, akuntansi adalah “bahasa
bisnis” yang menyediakan suatu arti dimana kejadian kunci perusahaan akan

diekspresikan dan diiktisarkan. Terakhir, akuntansi dipandang sebagai informasi
keuangan yang diperlukan untuk mengfungsikan keseluruhan kegiatan atas suatu entitas.
Sistem merupakan sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya,
yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001:1). Oleh karena itu,
sistem yang baik akan mampu menangani transaksi yang sering sekalipun dalam jumlah yang
banyak dan dapat memperkecil risiko kesalahan. Perusahaan menggantungkan diri pada sistem
informasi untuk menyediakan informasi guna mempertahankan kemampuannya dalam
berkompetisi.
Definisi informasi menurut Wilkinson et al (2000: 5) adalah:
“Information is intelligence that is meaningful and useful to persons for whom it is

intended”

Dari uraian tersebut, maka sistem informasi yang efektif dan efisien diharapkan
dapat memberikan informasi yang handal dan dapat menyediakan informasi yang
berkualitas bagi pihak-pihak yang membutuhkan, harus bebas dari kesalahan-kesalahan,
tidak bias, dan harus jelas maksud dan tujuannya. Untuk dapat menghasilkan informasi
dengan karakteristik tersebut, data yang diproses dalam sistem informasi harus data yang
benar dan akurat agar menghasilkan informasi yang dapat dipercaya. Penelitian yang
dilakukan Masyitah (2005) pada perusahaan dagang, menyatakan pendapatan terbesar
obyek yang diteliti adalah dari penjualan barang dagang dan pengeluaran terbesar adalah
berasal dari pembelian barang dagangan.oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk
merancang atau mendesain sistem informasi yang baik untuk diterapkan pada
perusahaan, baik itu siklus pendapatan dan siklus pengeluaran pada kas.
Dalam penelitian awal yang telah dilakukan oleh penulis ditemukan beberapa
indikasi yang dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup perusahaan. Pertama,

ditemukannya selisih antara catatan pembukuan PT. Barrata Technologies dengan stock
opname barang atau keadaan fisik barang di gudang. Yang kedua, ditemukannya
dokumen-dokumen penerimaan dan pengeluaran kas, seperti faktur atau kuitansi yang
digunakan belum memilki nomor urut tercetak dan terdapat beberapa kesalahan dalam

pencatatan dokumen-dokumen perusahaan. Dengan adanya hal tersebut dapat
memungkinkan terjadinya penyalahgunaan dokumen. Berdasarkan beberapa masalah
tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk merancang dan mendesain sistem informasi
pada perusahaan menjadi bahan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “SISTEM
INFORMASI PT. BARRAT TECHNOLOGIES”.

B. Masalah
Ada beberapa masalah yang terdapat dalam Sistem Informasi saat ini di antaranya:
1. Sistem yang ada masih belum terjalin kerjasama antara karyawan dan divisi. Divisi yang
terkait dalam sistem ini di antaranya divisi marketing, divisi keuangan, divisi IT support
serta divisi gudang.
2. Dalam pengerjaan nya masih secara manual dan masing-masing sehingga banyak data
yang tidak sesuai
3. Dengan data yang tidak sesuai secara tidak langsung mempengaruhi setiap laporan yang
akan dibuat.

C. Tujuan Penulisan

Kebalikan dari permasalahan bertujuan untuk memudahkan setiap karyawan dan
divisi bisa menjalin komunikasi dengan baik melalui sistem infomasi. dan memberikan

sebuah pemecahan masalah dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmu manajemen sistem
informasi yang selama ini penulis pelajari.

D. Batasan Masalah
Sistem informasi memiliki peranan penting dalam operasional dan pengembangan
suatu bentuk usaha. Melihat peranan penting tersebut, maka penulis hanya terpusat pada
pemikiran “Bagaimana rancangan sistem informasi yang tepat diterapkan pada “PT.
BARRATA TECHNOLOGIES”. Hal ini terkait belum adanya sistem informasi yang
berbasis komputerisasi. Maka di sini penulis sebagai karyawan di PT. BARRATA
TECHNOLOGIES akan terus mengembangkan sistem yang akan di buat.
Adapun sebagian besar sistem informasi yang akan di terapkan meliputi sistem
penggajian, sistem akutansi, sistem inventory serta sistem absensi.

E. Metode Perancangan
Metode perancangan yang diterapkan dalam penulisan tugas akhir ini meliputi :
1. Pengumpulan data
Dengan melakukan diskusi di antara semua pihak yang terkait.
2. Analisa Masalah
Menganalisa semua permasalahan yang ada dan kemudian membuat
pemecahan masalah tersebut dengan semua pihak yang terkait.

3. Desain Aplikasi

Desain aplikasi ini disesuaikan dengan menu – menu yang diperlukan oleh
setiap user.
4. Membuat Sistem Infomasi
Mulai membuat program yang sebelumnya sudah dirancang dan dipersiapkan
untuk skripsi.
5. Uji Coba Sistem Informasi
Melakukan uji coba program yang sebelumnya sudah dibuat dan
mengevaluasi bila nantinya masih ada kesalahan atau kekurangan.

F. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan skripsi ini terbagi dalam 5 (lima) bab, uraian singkat mengenai isi dari masingmasing bab adalah sebagai berikut :
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang, pokok masalah yang menjadi inti
permasalahan yang akan dibuat, maksud dan tujuan yang hendak dicapai dari
perancangan Sistem Informasi PT. Barrata Technologies, batasan masalah, metoda
perancangan serta sistematika penulisan skripsi.
BAB II: DASAR TEORI
Pada bab ini merupakan pembahasan tentang teori-teori yang digunakan yang

umum dan tepat sesuai dengan judul, dari teori yang bersifat umum, khusus,
sampai teori tentang software yang mendukung perancangan dan sistematika
penulisan.

BAB III: ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM
Pada bab ini berisikan tentang uraian permasalahan yang dihadapi, penyelesaian
masalah, jenis software, sistem operasi, dan jenis komputer yang digunakan,
termasuk didalamnya design web, Flow Map, Diagram Konteks dan Data Flow
Diagram.
BAB IV: PRAKTEK DAN ANALISA HASIL UJI COBA PROGRAM
Pada bab ini berisikan uji coba program, spesifikasi hardware dan software yang
digunakan dan cara kerja dari sistem yang dibuat, interaksi program dalam hal
kelebihan dan kekurangan dalam pengoperasiannya.
BAB V: PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan yang menjelaskan secara singkat mengenai
hasil yang dicapai dari sistem yang dibuat serta saran-saran mengenai sesuatu
yang belum terdapat dalam skripsi ini agar sistem ini dapat bekerja lebih baik lagi
di kemudian hari.

LEMBAR PENGESAHAN


Judul

: “Sistem Informasi PT. Barrata Technologies”

Nama

: Moch. Nasir

Nim

: 1210712

Jenjang

: S-I

Jurusan

: Teknik Informatika


Bandung, April 2014
Menyetujui,

Dosen Pembimbing

(Uro Abdulrohim, S.Kom, MT.)

Ketua Jurusan IF

(Mina Ismu Rahayu, MT.)

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem
Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan sumber daya yang
berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu (Bodnar dan Hopwood, 2000: 1). Definisi
sistem menurut Romney (2003: 2), adalah :
“a system is asset of two or more interrelated components that interact to achieve
a goal “
Pengertian menurut Mulyadi (2001), sistem pada dasarnya merupakan
sekelompok unsur yang erat dan berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Kemudian Mulyadi (2001) kembali
merinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem tersebut yang terbagi dalam
empat hal, antara lain:

a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur
Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula
dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.
b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu dari sistem yang bersangkutan.
Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan lainnya dan sifat serta kerja
lama antara unsur sistem tersebut memiliki bentuk tertentu.
c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
Setiap sistem memiliki tujuan tertentu dimana untuk mewujudkan tujuan tersebut
diperlukan suatu proses tertentu dan kerja sama antara satu dengan yang lainnya.
d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lain yang lebih besar.
Pengertian sistem menurut Winarno (2006) adalah sekumpulan komponen yang
saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, hamper sama dengan pengertian

sistem menurt Romney (2003). Masing-masing komponen tersebut memiliki fungsi yang
berbeda-beda, antara lain:


Input berfungsi untuk menerima masukan dari luar sistem.



Proses berfungsi untuk mengubah input menjadi output.



Output berfungsi untuk mengirimkan hasil olahan kepada pihak di luar sistem.



Kontrol berfungsi untuk mengendalikan komponen lain agar berfungsi seperti yang
diharapkan.



Batas sistem berfungsi untuk memisahkan sistem dengan lingkungannya atau dengan
sistem lainnya.



Sistem juga memiliki tujuan lain yang hendak dicapai.
Menurut Leitch dan Davis dalam Jogiyanto (2001) sistem adalah suatu kumpulan

dari elemen-elemen (orang, perangkat keras, informasi dan lain-lain) diorganisasikan
untuk mencapai tujuan tertentu. Jogiyanto (2001) mengungkapkan beberapa karakteristik
dalam suatu sistem adalah sebagai berikut:


Komponen-komponen sistem.



Mempunyai batasan sistem.



Mempunyai lingkungan luar sistem.



Adanya penghubung sistem.



Adanya masukan (input) sistem.



Adanya keluaran (output) sistem.



Pengolahan sistem (process), dan sasaran sistem lain.
Dari definisi tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan

serangkaian unsur-unsur yang saling berkaitan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam sistem sendiri terdapat subsistem yang

menjalankan peran lebih spesialisasi jika dibandingkan peran sistemnya, guna
bekerjasama dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2.2 Informasi

Informasi menurut Husein (2004) merupakan data yang telah diolah menjadi
suatu bentuk yang mempunyai arti dan manfaat bagi manusia. Sedangkan menurut
Bodnar dan Hopwood (2004) pengertian informasi diartikan sebagai suatu data yang
diorganisasikan yang dapat mendukung ketepatan pengambilan keputusan. Menurut
Anthony dalam Dewi (2004) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarati bagi yang menerimanya dan menggambarkan suatu
kejadian-kejadian, kesatuan nyata yang digunakan dalam mengambil keputusan.
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) menurut Jogiyanto (2001: 10)
adalah sebagai berikut:
a. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak bias atau menyesatkan. Akurat berarti informasi harus jelas dan
mencerminkan maksudnya.
b. Tepat pada waktunya (time lines), berarti informasi yang akan datang pada
penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan memiliki
nilai lagi.
c. Relevan (relevance), berarti informasi tersebut memiliki manfaat untuk
pemakainya.

Winarno (2006) mengidentifikasikan informasi segala data yang sudah diolah sehingga
berguna untuk pembuatan keputusan. Lebih lanjut Winarno (2006) mengemukakan
karakteristik informasi yang baik, yaitu:


Akurat
Menggambarkan kondisi objek yang sesungguhnya.



Tepat waktu
Informasi harus tersedia sebelum keputusan dibuat karena seringkali informasi
tidak diperlukan lagi setelah keputusan dibuat.



Lengkap
Informasi harus mencakup semua yang diperlukan oleh pembuat keputusan.
Lengkap tidak berarti memberikan semua informasi.



Relevan
Informasi harus berhubungan dengan keputusan yang akan diambil.



Terpercaya
Isi dari informasi tersebut harus dapat dipercaya (reliable).



Terverifikasi
Informasi harus dapat dilacak kesumber aslinya (verifiable).



Mudah dipahami

Informasi harus mudah dipahami oleh pembacanya.


Mudah diperoleh
Informasi yang sulit diperoleh bias tidak digunakan.

2.3 Sistem Informasi
Laudon dan Laudon dalam Radityo dan Zulaikha (2007) menyatakan
bahwa sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang saling
berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan
pengawasan dalam organisasi.
“ Suatu sistem informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur
yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi dapat menyediakan informasi
untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam
organisasi (Hartono, 1999). “
Hartono (1999) juga mengungkapkan komponen-komponen yang terdapat
dalam sistem informasi, antara lain:
 Blok masukan input mewakili data masuk ke dalam sistem informasi yang
meliputi metode-metode dan media-media untuk mengungkap data yang
akan dimasukkan, yang dapat berupa dokomen dasar.
 Blok model yang terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di

basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan.
 Blok keluaran produk dari sistem informasi adalah keluaran yang
merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna
untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
 Blok teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan.
 Blok basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya.
 Blok kendali untuk upaya-upaya sistem informasi data berjalan sesuai
dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian
didalamnya. beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah
ataupun terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
Dari beberapa definisi sistem informasi tersebut, dapat diambil kesimpulan
bahwa sistem informasi digunakan dalam proses pengambilan keputusan
dan pengendalian dalam organisasi. Fungsi sistem informasi bertanggung
jawab untuk pengolahan data. Fungsi sistem informasi dalam organisasi
telah

berevolusi

dari

pencatatan

manual

menjadi

pencatatan

terkomputerisasi dengan menggunakan teknologi sistem informasi.

2.4 Akutansi
Dalam Statemen Of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 2,
Financial Accounting Standard Board yang dikutip oleh Romney dan Steinbart
(2003) secara sederhana mendefinisikan akuntansi sebagai sistem informasi. Di
dalam Standar Akuntansi Keuangan tersebut juga disebutkan bahwa tujuan utama
akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang berguna bagi para pengambil
keputusan.
Bodnar dan Hopwood (2004: 1) juga mendifinisikan akuntansi lebih
mengarah pada suatu sistem informasi, yaitu:
“Accounting as an information system, identifies, collect, process, and
communication economic information about entity to a wide of people”.
Pengertian Bodnar dan Hopwood (2004) bahwa akuntansi sebagai suatu
sistem

informasi,

mengidentifikasi,

mengumpulkan,

memproses

dan

mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu entitas ke berbagai
kelompok orang. Pengertian akuntansi menurut Winarno (2006) adalah proses
mencatat dan mengolah data transaksi dan menyajikan informasi kepada pihakpihak yang berhak dan berkepentingan.
Dari penjelasan di atas dapat diartikan akuntansi merupakan sistem
informasi yang mencatat data ekonomi, memproses dan menganalisa data tersebut
untuk selanjutnya akuntansi menyajikan data kuantitatif berupa laporan keuangan
kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Informasi akuntansi harus memenuhi

syarat kualitas informasi yang baik agar dapat dijadikan dasar pengambilan
keputusan ekonomis.
2.5 Persediaan
Inventory atau sering disebut persediaan merupakan simpanan barangbarang mentah, material atau barang jadi yang disimpan untuk diguanakan dalam
masa mendatang atau dalam kurun waktu tertentu, Persediaan barang sangat
penting dalam suatu perusahaan dalam mengahdapi perubahan pasar produksi
serta mengantisipasi perubahan harga dalam permintaan barang yang banyak.
Fungsi produksi suatu perusahaan tidak dapat berjalan lancar tanpaadanya
persediaan yang mencukupi. Persediaan timbul karena penawarandan permintaan
berada dalam tingkat yang berbeda sehingga material yang disediakan berbeda.
Secara umum inventory berfungsi untuk mengelola persediaan barang dagangan
yang selalu mengalami perubahan jumlah dannilai melalui transaksi-transaksi
pembelian dan penjualan.
Tujuan Persediaan atau Inventory diantaranya :
1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian
2. Mempersiapkan stok apabila ada keperluan mendadak
3. Mengantisipasi perbuhan harga pada pasar produksi
4. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian
5. Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan dan penawaran

Jadi secara umum inventory merupakan sistem yang berfung siuntuk mengelola
semua persediaan barang dagangan yang selalu mengalami perubahan jumlah dan nilai
melalui transaksi penjualan ataupun transaksi pembelian
2.6 Barang
Barang ialah suatu objek ataupun jasa yang mempunyai nilai. sementara nilai suatu
barang akan ditentukan jika barang tersebut memiliki kesanggupan untuk bisa memenuhi
kebutuhan. Menurut cara mendapatkannya barang dapat dibedakan menjadi :
1. Barang bebas, yaitu untuk mendapatkannya barang jenis ini

biasanya

memerlukan pengobanan tapitidak memerlukan biaya besar. contohnya
matahari,udara,air dan lain sebagainnya.
2. Barang ekonomi, yaitu barang yang untuk mendapatkannya dibutuhkan
pengobanan. contohnya membeli handphone, membeli makanan,membeli mobil
dan lain sebagainnya.
Sementara untuk pemanfaatan barang terbagi menjadi :
1.

Barang Produksi, yaitu barang yang dipakai untuk proses
menjadi barang berikutnya yang lebih sempurna, contohnya pasir dan material
lainnya yang diperlukan untuk membangun rumah
Barang Konsumsi, yaitu

2.

barang

yang

bisa

dipakai/digunakan, tidak memerlukan proses selanjutnya. contohnya pakaian
yang sudah jadi bisa langsung dipakai.

2.6

Pembelian

Pembelian adalah suatu pristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh dua belah
pihak dengan tujuan menukarkan barang atau jasa dengan menggunakan alat transaksi

yang sah dan sama-sama memiliki kesepakatan dalam transaksinya, dalam pembelian
terkadang akan terjadi tawar menawar antara pembeli dan penjual hingga mendapatkan
kesepakatan harga yang kemudian akan melakukan transaksi penukaran barang atau jasa
dengan alat tukar yang sah dan di sepakati kedua belah pihak. Jenis-Jenis Pembelian :
1. Pembelian Secara Cash atau tunai adalah pembelian yang dilakukan sekali
transaksi dengan menerima barang yang di beli dan memberikan uang sebagai
alat tukar yang sesuai dengan jumlah yang disepakati
2. Pembelian Credit atau Berkala adal pembelian yang dilakukan lebih dari satu
kali transaksi, pada transaksi pertama pembeli memberika sejumlah uang
sebagai uang muka dan penjual memberikan barang yang di beli dengan
catatan akan terjadi pembeyaran kedua.
Pembelian merupakan salah satu fungsi yang penting dalam berhasilnya
operasi suatu perusahaan. Fungsi ini dibebani tanggung jawab untuk mendapatkan
kuantitas dan kualitas bahan-bahan yang tersedia pada waktu dibutuhkan dengan
harga yang sesuai dengan harga yang berlaku. Pengawasan perlu dilakukan
terhadap pelaksanaan fungsi ini, karena pembelian menyangkut investasi dana
dalam persediaan dan kelancaran arus bahan ke dalam pabrik.
Aktivitas dalam proses pembelian barang adalah:
1. Permintaan pembelian
2. Pemilihan pemasok
3. Penempatan order pembelian
4. Penerimaan barang, dan

5. Pencatatan transaksi pembelian
2.7 Penerimaan
Transaksi adalah kegiatan yang mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan yang dapat diukur dengan satuan uang. Di dalam akuntansi, transaksi
dikatakan valid atau sah, apabila dilengkapi dengan bukti transaksi.
Bukti transaksi adalah bukti fisik adanya transaksi yang terjadi pada
perusahaan. Bukti transaksi dibagi ke dalam dua golongan besar, yaitu bukti
intern dan bukti ekstern.
2.8 Penggajian
Sistem penggajian mencakup seluruh tahap pemerosesan penggajian dan
pelaporan kepegawaian. Sistem ini mampu menyajikan cara-cara penggajian
pegawai secara memadai dan akurat, menghasilkan laporan-laporan penggajian
yang diperlukan dan menyajikan informasi kebutuhan pegawai kepada
manajemen. Pemprosesan meliputi pengurangan pajak, potongan tertentu,
pelaporan kepada pemerintah, dan persyaratan-persyaratan kepegawaian lainnya
2.9 Konsep Dasar Berorientasi Obyek
Sebelumnya mari kita definisikan dulu pengertian obyek. Obyek adalah “benda”
secara fisik atau konseptual, yang dapat kita temui di sekeliling kita. Obyek adalah riil.
Contoh obyek adalah orang, hardware, software, dokumen dan lain-lain. Setiap obyek
mempunyai dua ciri, yaitu atribut (property atau data) yang menjadi ciri khas dari suatu
obyek (what they have) dan method (behavior/function), yaitu apa yang dapat dilakukan
oleh obyek (what they do).

Berorientasi Obyek (object oriented) berarti permasalahan didefinisikan melalui
istilah dari obyek yang mengkapsulasi data (atribut) dan perilaku (behavior), yaitu
melalui paradigma/pendekatan obyek. Selain object, ada beberapa istilah yang akan
membantu untuk memahami pengertian kita dalam skripsi ini:


Class, yaitu kumpulan obyek yang sejenis. Secara lebih lugas obyek adalah instant
dari sebuah class, atau dengan pengertian lain dengan class kita menggambarkan
property dan behavior dari tipe obyek.



Inheritance, adalah penurunan atribut atau method dari suatu obyek class ke obyek
class lainnya.



Polymorphisme, berasal dari bahasa Yunani yang berarti banyak bentuk.
Dalam konsep ini memungkinkan digunakannya suatu interface yang sama untuk

memerintah suatu obyek untuk melakukan suatu aksi atau tindakan yang mungkin secara
prinsip sama tetapi secara proses berbeda. Secara sederhana bisa juga disebut : satu
interface, banyak aksi.
Metodologi adalah cara sistematis untuk mengerjakan pekerjaan analisis dan
desain. Metodologi berorientasi obyek adalah metode penyelesaian masalah dengan
menggunakan pendekatan berorientasi obyek. Metodologi berorientasi obyek pertama
kali muncul pada pertengahan tahun 1970 dan terus berkelanjutan dikembangkan sampai
saat ini. Pada tahun 1994 ada 72 lebih metode object oriented. Dengan berkembang
pesatnya metode ini maka masyarakat object oriented menyadari perlunya standarisasi.

2.10

Unified Modeling Language
Pada Oktober 1994 Dr. James Rumbaugh yang mengembangkan Object

Modelling Technique (OMT) bergabung dengan perusahaan Rational Software.
Sebelumnya juga bergabung Grady Booch yang mengembangkan Object Modelling
Design (OOD). Duet mereka pada Oktober 1995 menghasilkan Unified Method versi 0.8,

yang menjadi cikal bakal dari UML (Unified Modelling language) sebagai bahasa
pemodelan standar untuk aplikasi object oriented.
Pada tahun 2002 lahir UML versi 2.0 dengan penambahan dan penggantian
diagram menjadi 13 buah diagram. Diagram-diagram ini terbagi menjadi 3 kategori :


Structural diagrams : menggambarkan elemen dari spesifikasi yang
mengabaikan waktu. Terdiri dari : Class Diagram, Object Diagram, Component
Diagram, Deployment Diagram, Composite Structure Diagram dan Package
Diagram.



Behavior diagram : menggambarkan ciri-ciri behavior/method/function dari
sebuah system atau business process. Terdiri dari : Use Case Diagram, Activity
Diagram dan State Machine Diagram.



Interaction diagram : bagian dari behavior diagram yang menggambarkan
object interactions. Terdiri dari : Communication Diagram, Interaction
Overview Diagram, Sequence Diagram dan Timing Diagram.
Karena UML sangat fleksibel, ada juga cara melihat diagram UML berdasar

kategori berikut :


Static Diagram : menunjukkan segi static dari system. Kategori ini sama dengan
structural diagram.



Dynamic Diagram : menunjukkan bagaimana system berkembang setiap waktu.
Meliputi state-machine diagram dan timing diagram.



Functional Diagram : menunjukkan detail dari perilaku (behavior) dan algoritma
bagaimana system memenuhi perilaku yang diinginkannya. Kategori ini
termasuk use case, interaction dan activity diagram.

Dokumen yang terkait

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

SIMULASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOBIL SECARA OTOMATIS

1 82 1

Makna Kekerasan Pada Film Jagal (The Act Of Killing) (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Film Dokumenter "Jagal (The Act of Killing)" tentang Pembunuhan Anti-PKI pada Tahun 1965-1966, Karya Joshua Oppenheimer)

17 109 98

Rancangan media informasi tentang makanan tradisional Peyeum Bandung

5 77 1