UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL PRAKTIK MESIN BUBUT MELALUI PERANCANGAN WORK PREPARATION SISWA KELAS XI PEMESINAN SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Sudarsono | Jurnal Nosel 8217 17217 1 SM

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL PRAKTIK MESIN
BUBUT MELALUI PERANCANGAN WORK PREPARATION SISWA KELAS XI
PEMESINAN SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Rahmad Yari Sudarsono, Danar Susilo Wijayanto, Nyenyep Sriwardani
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
E-mail: rahmadyari31@gmail.com
ABSTRACT
The aim of this research is improving learning motivation and the result in practice
learning at machining practice lesson of students at class XI M2 Vocational High School PGRI 1
Surakarta in academic year 2014/2015. The effort is applied design of work preparation by the
students. This research is classroom action research. This research conducted on two cycles with
four phases, includes: planning; doing; assessment; and reflection. The subject of this research
is all of student class XI M2 Vocational High School PGRI 1 Surakarta in academic year
2014/2015 as many as 24 students. This research did by collaboration between researcher,
teacher and students. The data of research were collected through observation, documentation,
interview and test. The instrument validated with content, questionnaire and test validity, using
expert judgment technique. Data analyzed by comparative descriptive analysis and critical
analysis. The result show that the design of work preparation could improve the learning
motivation and the result of lathe machine practice. In cycle I, the percentage attainment of

student learning motivation is 71,8% and the average of the student practice record is 74,79 with
the percentage of students to get score upper of minimum learning completeness criterion is
70,83%. In cycle II, the percentange attainment of student learning motivation is 85,14% with
the average is 84,07 with the percentage of students to get score upper of minimum learning
completeness criterion is 100%.
Keywords: Classroon Action Research, Learning Motivation, Work Preparation.
Hartono (2010) memaparkan bahwa

PENDAHULUAN
Motivasi belajar merupakan salah
satu faktor penting yang akan menentukan
hasil belajar siswa. Motivasi belajar akan
membuat siswa lebih aktif dan lebih
bersemangat
mendapatkan

didalam
prestasi

belajar

yang

“motivasi adalah daya penggerak/pendorong
untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang
bisa berasal dari dalam diri dan juga dari
luar”.
Berdasarkan pengamatan peneliti

dan

gemilang.

Dengan motivasi belajar yang tinggi, maka
materi pelajaran yang disampaikan oleh
guru dapat diterima dengan baik oleh siswa.

saat melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) di SMK PGRI 1 Surakarta,
terdapat permasalahan yang ditemukan saat
proses


pembelajaran

berlangsung.

Permasalahan tersebut adalah siswa masih
belum bisa menentukan langkah pengerjaan

suatu pekerjaan praktik hanya dengan

menghitung estimasi waktu pengerjaan.

bertanya kepada guru tentang apa yang

Metode pembelajaran ini dipilih dengan

harus dilakukan dengan benda kerja. Hal itu

tujuan mengkondisikan siswa untuk terbiasa


akan membutuhkan waktu yang lebih lama,

mendiskusikan,

sehingga menyimpang jauh dari perkiraan

menemukan langkah kerja yang berkaitan

waktu

tidak

dengan jenis tugas praktik. Dengan metode

menghitung dan memperkirakan sendiri

ini siswa diharapkan lebih aktif dalam

langkah kerjanya serta ukuran yang hanya


memecahkan permasalahan, sedangkan guru

menurut perkiraan masing-masing. Gambar

berperan

job sheet yang telah disediakan oleh guru

memberikan petunjuk cara memecahkan

hanya ditempel di meja mesin. Dalam hal ini

masalah itu.

yang

ditentukan.

Siswa


menghitung

sebagai

dan

pembimbing

atau

terjadi pada kelas XI M2 tahun pelajaran
2014/2015. Selain itu masalah yang ada di

KAJIAN TEORI

kelas tersebut adalah pada saat praktik
berlangsung motivasi belajar siswa masih

1. Pengertian Pembelajaran
Istilah pembelajaran berasal dari


rendah.
Untuk itu diperlukan suatu upaya
dalam

rangka

meningkatkan

mutu

pendidikan dan pengajaran, salah satunya
adalah dengan memilih strategi atau cara
dalam menyampaikan materi pelajaran agar
diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa
khususnya pelajaran praktik Pemesinan.
Strategi atau cara penyampaian materi
tersebut diharapkan siswa mendapatkan nilai
rata-rata mata pelajaran Pemesinan yaitu 75
atau lebih dari KKM (Sumber : SMK PGRI


Berdasarkan uraian tersebut di atas
penulis mencoba menerapkan salah satu
metode yaitu perancangan work preparation
praktik

suatu proses yang terjadi karena adanya
usaha

untuk

mengadakan

perubahan

terhadap diri manusia yang melakukan,
dengan maksud memperoleh perubahan
dalam dirinya baik berupa pengetahuan,
keterampilan ataupun sikap.
Bentuk-bentuk


belajar

menurut

materi yang dipelajari :
a. Belajar Teoretis
b. Belajar Teknis
c. Belajar Bermasyarakat

1 Surakarta, 2014).

pada

kata belajar. Belajar diartikan sebagai

mesin

bubut


dalam

meningkatkan motivasi dan hasil praktik
dengan menuliskan langkah kerja dan

d. Belajar Estetis
2. Sekolah Menengah Kejuruan
Pendidikan

kejuruan

tidak

terpisahkan dari sistem pendidikan secara
keseluruhan. Akan tetapi pendidikan
kejuruan memiliki karakteristik yang
berbeda dengan pendidikan non kejuruan.

Sangatlah


jelas

pendidikan

bahwa

orientasi

direncanakan, sehingga siswa tergerak

adalah

hatinya untuk melakukan kegiatan-

kejuruan

mempersiapkan kebutuhan akan tenaga

kegiatan

kerja. Keberhasilan pendidikan kejuruan

pengajar maupun kegiatan-kegiatan

terlihat dari jumlah lulusannya yang

lain yang berkaitan.

yang

diinginkan

oleh

diserap atau bekerja di dunia industri

Hal senada diungkapkan oleh

sesuai dengan bidangnya. Pendidikan

Ngalim Purwanto M (1990), yakni,

kejuruan merupakan sistem pendidikan

“Motivasi adalah pendorong, suatu

yang bertujuan membimbing siswa agar

usaha

menjadi orang yang mampu berfikir

mempengaruhi tingkah laku seseorang

mandiri

agar

serta

mampu

mengambil

yang

ia

didasari

tergerak

hatinya

untuk

untuk

keputusan, menjadi orang yang berbudi

bertindak

dan berperasaan, memiliki harga diri dan

sehingga mencapai hasil atau tujuan

mencintai profesi, berjiwa sosial juga

tertentu.”

memiliki
demokratis

pandangan

bebas

dan

mengenai

negara

dan

menjunjung tinggi moral dan agama.

melakukan

sesuatu,

b. Jenis Motivasi
Berdasarkan

sumbernya,

motivasi dapat dibagi menjadi dua,
yaitu :

3. Praktik Membubut
Proses membubut adalah proses

1) Motivasi

Intrinsik,

apabila

pemesinan untuk menghasilkan bagian-

sumbernya datang dari siswa yang

bagian mesin berbentuk silindris yang

bersangkutan.

dikerjakan dengan menggunakan mesin

2) Motivasi

Ekstrinsik,

apabila

bubut. Fungsi mesin ini adalah untuk

sumbernya adalah lingkungan luar

mengubah bentuk dan ukuran benda kerja

diri siswa tersebut.

dengan jalan menyayat benda kerja yang
berputar dengan pahat.

Beberapa teori motivasi yang
dikemukakan oleh para ahli, sebagai

4. Motivasi Belajar

berikut:

a. Pengertian Motivasi
Keberhasilan

c. Teori Motivasi

siswa

salah

1.) Teori Dorongan (drive teories)

satunya dipengaruhi oleh motivasi

2.) Teori Insentif

siswa terhadap pelajaran itu sendiri.

3.) Teori Motivasi Berprestasi

Untuk

menumbuhkan

dan

Berdasarkan teori-teori motivasi

meningkatkan motivasi siswa perlu

belajar tersebut di atas, maka peran

adanya

seorang guru sangatlah penting dalam

usaha-usaha

yang

membimbing

Guru

menyelesaikan pekerjaan tersebut. Jika

memberikan

akan memakai pekerjaan kombinasi maka

motivasi belajar kepada para siswa

harus ditentukan juga isi, jenis dan

supaya memiliki motivasi belajar yang

jumlahnya,

tinggi.

pokok (job kompetensi) dan berapa

memiliki

para

peran

siswanya.

untuk

Strategi seorang guru agar dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa

dibuat menarik.

6. Work Preparation
Work sheet adalah form yang
harus diisi oleh siswa untuk mengerjakan

tingkah

teknik-teknik

dan petunjuk kerja secara detail agar

laku

melakukan kegiatan sesuai dengan tujuan

untuk

membantu bekerja keras.

Preparation

pembelajaran.

c) Siswa mengetahui apa yang harus
dikerjakan.
d) Guru

pekerjaan

praktikum yang berisi tentang prosedur

b) Menerapkan
modifikasi

jumlah

jumlah pekerjaan produksi.

dalam kegiatan pembelajaran adalah :
a) Setiap subjek yang diajarkan perlu

berapa

persiapan. Work preparation adalah form
yang harus diisi

harus

tahu

berarti

oleh siswa sebagai

tentang

persiapan untuk mengerjakan praktikum

karakteristik siswa dan keadaan

yang berisi tentang prosedur dan petunjuk

sosial ekonomi orang tuanya.

kerja secara detail

agar melakukan

kegiatan

dengan

e) Menumbuhkan rasa percaya diri
pada para siswa.

sesuai

tujuan

pembelajaran.

5. Lembar Kerja Praktik
Ada dua jenis lembar kerja (job
sheet)

yang

digunakan

produksi (production job) dan pekerjaan
kombinasi (combining exercises and
production jobs). Jika akan menggunakan
pekerjaan produksi maka, isi dan jenis
pekerjaan yang akan digunakan harus
secara

detail,

dipilih dan

disesuaikan dengan tujuan. Jumlahnya
harus
berapa

dipertimbangkan
yang

harus

Penelitian ini merupakan Penelitian

dalam

pembelajaran praktik yaitu: pekerjaan

dianalisis

METODE PENELITIAN

secara

detail

dikuasai

siswa,

seberapa jauh kemampuan siswa untuk

Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom
Action Research ini dilakukan di Sekolah
Menengah

Kejuruan

(SMK)

PGRI

1

Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada
semester

genap

2014/2015,

pada

sedangkan

tahun
subjek

pelajaran
dalam

penelitian ini adalah kelas XI M2 program
keahlian teknik pemesinan SMK PGRI 1
Surakarta tahun pelajaran 2014/2015 yang
berjumlah 24 siswa. Sumber data penelitian
ini adalah responden, lembar quesioner
siswa,

dan

dokumen

dari

sekolah.

Pengumpulan data pada penelitian ini

Pelaksanaan Tindakan, Pengamatan dan

dilakukan

Penilaian serta Refleksi.

dengan

empat

cara,

yaitu

observasi, dokumentasi, wawancara dan tes.
Uji

validitas

Perencanaan Tindakan Siklus I
Tahap perencanaan tindakan yang

instrumen

menggunakan validitas konstruk. Variabel

dilaksanakan

hasil belajar praktik dalam penelitian ini

rangkaian kegiatan sebagai berikut:

menggunakan teknik validitas isi (content

1) Membuat skenario pembelajaran

validity). Untuk pengujian isi dari tes yang

2) Menentukan alat bantu yang diperlukan

akan

digunakan,

peneliti

menggunakan

teknik konsultasi pada para ahli (expert
judgment).

siklus

1

meliputi

selama pembelajaran praktik.
3) Membuat

lembar

quesioner

sebagai

lembar penilaian terhadap siswa.

Teknik analisis data menggunakan
teknik

pada

analisis

kuantitatif

deskriptif

komparatif persentase.

4) Menyiapkan alat-alat

penilaian

yang

diperlukan selama pembelajaran.
Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan

Perencanaan

tindakan

siklus

I

dilaksanakan selama dua kali pertemuan,
Refleksi

SIKLUS I

yaitu pelaksanaan tindakan pada tanggal 14
Pelaksanaan

April 2015 dan pengambilan nilai serta
quesioner pada tanggal 17 April 2015.

Penilaian

Pertemuan pertama dilakukan selama 8 x 45
menit sesuai dengan skenario RPP. Pada

Perencanaan

pertemuan ke-2 dilaksanakan pengambilan
Refleksi

SIKLUS II

Pelaksanaan

nilai

motivasi

belajar

dengan

lembar

quesioner.
Penilaian

Gambar 1. Bagan Prosedur Penelitian
Tindakan Kelas

Guru memberikan motivasi serta
pengarahan
meliputi

tentang

pengerjaan

praktik
job

pemesinan

sheet

praktik

pemesinan, keselamatan kerja, kebersihan
HASIL PENELITIAN

ruang praktik dan pengarahan untuk selalu
menjaga

Siklus I
Proses penelitian ini dilaksanakan
dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari
empat tahap, yaitu Perencanaan Tindakan,

ketertiban

selama

praktik

berlangsung.
Guru

memberikan

penjelasan

tentang work preparation dan kemudian
memberikan contoh cara pembuatan work

preparation.

selesai

sebanyak 17 siswa telah tuntas. Sebanyak

work

7 siswa belum tuntas dengan nilai masih

preparation, guru mengadakan evaluasi

di bawah 75 (KKM SMK PGRI 1

pembelajaran.

Surakarta). Adapun rincian nilai hasil

Tindakan siklus I

praktik siswa sebagai berikut:

Setelah

mengerjakan

dan

siswa

mengumpulkan

Berikut ini adalah hasil evaluasi

Tabel 2. Hasil Praktik Pemesinan Siklus I

siklus I dari praktik pemesinan kelas XI M2:
1) Motivasi Belajar Siswa
Pada siklus I, motivasi belajar
pada mata pelajaran praktik pemesinan
mempunyai rata-rata 71,8%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa meskipun sudah
mengalami

Interval
Nilai
1
87 s/d 92
2
81 s/d 86
3
75 s/d 80
4
69 s/d 74
5
63 s/d 68
Jumlah Siswa

No.

peningkatan,

akan

tetapi

Frekuensi

Keterangan

3
14
2
5
24

Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas

masih belum sesuai dengan target yang
dicapai

yaitu

Adapun

penjelasan

sebesar

tentang

80%.

motivasi

belajar sebagai berikut:
Tabel 1. Motivasi Belajar Siswa Siklus I
No.

Indikator

Ketercapaian

Target

1.

Ketekunan siswa dalam

74,74%

80%

Frekuensi

hendak

16
14
12
10
8
6
4
2
0
63 s/d 68

75 s/d 80

81 s/d 86

Interval Nilai

mengerjakan tugas dari
guru
2.

69 s/d 74

Gambar 2. Histogram Nilai Siklus I Kelas

Memperhatikan selama

74%

80%

63,28%

80%

XI M2

pembelajaran
3.

Menunjukkan

minat

Hasil analisis digunakan untuk

selama pembelajaran
4.

Tertarik

dengan

72,22 %

80%

kegiatan pembelajaran
Rata-rata motivasi belajar

Refleksi Tindakan Siklus I

merencanakan siklus selanjutnya apabila
pada siklus I belum sesuai dengan target

71,8%

siswa

2) Hasil Praktik Pemesinan Siswa
Hasil praktik pemesinan dapat
diamati dari ketuntasan siswa. Pada
siklus I dapat dilihat bahwa Persentase
ketuntasan siswa sebesar 70,83%, yaitu

yang dicapai.
Setelah data dianalisis oleh peneliti,
dapat disimpulkan bahwa pada siklus I hasil
penelitian belum sesuai dengan target yang
direncanakan oleh peneliti. Motivasi belajar
siswa masih di bawah target dan masih ada
beberapa siswa yang belum tuntas dalam

praktik sehingga perlu dilaksanakan siklus II

2) Guru memberikan pengarahan tentang

untuk dapat meningkatkan motivasi dan

praktik pemesinan meliputi pengerjaan

hasil praktik siswa.

job sheet praktik pemesinan, keselamatan
kerja, kebersihan ruang praktik dan

Siklus II
Penerapan

pembelajaran

praktik

bubut

menggunakan

work

mesin

preparation hampir sama dengan siklus II.
Penerapan

yang

dilaksanakan

sebagai

berikut:

Perencanaan tindakan merupakan
kegiatan

pembelajaran

yang

dilaksanakan sebagai berikut:

2) Menentukan alat bantu yang diperlukan
selama pembelajaran praktik.
lembar

quesioner

sebagai

lembar penilaian terhadap siswa.
4) Menyiapkan alat-alat

penilaian

yang

diperlukan selama pembelajaran.

tindakan

siklus

II

dilaksanakan selama dua kali pertemuan,
yaitu pada tanggal 05 Mei 2015 dan 19 Mei
2015.

Pada

menjaga

3) Guru memberikan penjelasan tentang
work

preparation

dan

memberikan

contoh cara pembuatan work preparation.
mendampingi

membuat

siswa

work preparation

dalam
bersama

dengan peneliti. (Hal ini tidak dilakukan
di Siklus I)

siswa dalam mengerjakan pekerjaannya
selama praktik pemesinan berlangsung,
6) Guru memberikan evaluasi siklus II
tentang praktik pemesinan dan soal
evaluasi yang siswa kerjakan di depan
ruang teori bengkel.
Tindakan Siklus II

Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan

selalu

5) Guru bersama peneliti mendampingi

1) Membuat skenario pembelajaran

3) Membuat

untuk

ketertiban selama praktik berlangsung.

4) Guru

Perencanaan Siklus II

rangkaian

pengarahan

tanggal

05

Mei

2015

dilaksanaan tindakan dan pada tanggal 19
Mei 2015 pengambilan nilai serta quesioner.
Pertemuan pertama dilakukan selama 8 x 45
menit sesuai dengan skenario pada RPP.
Urutan dalam pelaksanaan tindakan
siklus II sebagai berikut:
1) Guru memberikan motivasi agar selama
proses pembelajaran praktik.

Berikut ini adalah hasil evaluasi
pada siklus II dari praktik pemesinan kelas
XI M2:
1) Motivasi Belajar Siswa
Pada pelaksanaan siklus II ini
pencapaian rata-rata motivasi belajar
siswa adalah 85,14% dan sudah mencapai
target yang diinginkan yaitu 80%. Hal
tersebut dapat ditunjukkan pada tabel 3.
berikut ini:

Tabel 3. Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II
No.

Indikator

Ketercapaian

Target

84,38%

80%

Setelah data pada siklus II didapat, peneliti
kemudian melakukan analisis terhadap data
yang

1.

Ketekunan
dalam

siswa

Memperhatikan

Menunjukkan

pada

siklus

II

kelas XI M2 sebesar 85,14% dan nilai dari
89,79%

80%

83,33%

80%

85,42 %

80%

selama pembelajaran
3.

Data

menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa

mengerjakan

tugas dari guru
2.

diperoleh.

minat

24 siswa sudah memenuhi KKM. Hal
tersebut

menunjukkan

bahwa

motivasi

belajar dan hasil praktik siswa kelas XI M2

selama pembelajaran
4.

Tertarik

dengan

SMK PGRI 1 Surakarta telah memenuhi
target dari penelitian.

kegiatan
pembelajaran
Rata-rata motivasi belajar

85,14%

PEMBAHASAN

siswa

Penggunaan work preparation sheet
pada praktik pemesinan ini merupakan

2) Hasil Praktik Pemesinan Siswa
Hasil praktik pemesinan dapat
diamati dari ketuntasan siswa. Dalam
siklus II dapat dilihat bahwa Persentase
ketuntasan siswa sebesar 100%, yaitu
sebanyak 24 siswa telah tuntas dengan
nilai rata-rata 84. Perancangan work
preparation menunjukkan peningkatan
pada hasil praktik pemesianan yaitu
sebesar 29,17%. Adapun rincian nilai
hasil praktik siswa pada tabel 4. berikut:
Tabel 4. Hasil Praktik Pemesinan pada Siklus II
No
Interval
Frekuensi Keterangan
1
87 s/d 92
9
Tuntas
2
81 s/d 86
10
Tuntas
3
75 s/d 80
5
Tuntas
4
69 s/d 74
Tidak Tuntas
5
63 s/d 68
Tidak Tuntas
Jumlah Siswa
24
Refleksi Siklus II

penelitian tindakan kelas yang bertujuan
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
dan hasil praktik siswa. Penelitian ini
dilakukan dalam dua siklus dimana pada tiap
siklus siswa membuat work preparation
sebelum

praktik.

Setiap

siklus

yang

dilaksanakan mengalami peningkatan kearah
yang lebih baik dari sebelumnya. Pada
penelitian PTK ini sampai pelaksanaan pada
siklus II sudah dapat mencapai target yang
diharapkan. Pada penelitian ini, setiap siklus
yang dilaksanakan terdiri dari dua indikator
ketercapaian yaitu motivasi belajar dan hasil
praktik siswa pada praktik pemesinan.
Pembahasan motivasi belajar dan hasil
praktik siswa dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Motivasi belajar Siswa

Peneliti melakukan refleksi dari

Perancangan work preparation

hasil yang telah dilaksanakan pada siklus II.

dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa kelas XI M2. Peningkatan tersebut

Berdasarkan tabel 5. dan gambar

dapat dilihat pada pelaksanaan siklus I

4. menunjukkan bahwa motivasi belajar

sebesar 71,8% dan pelaksanaan siklus II

siswa

sebesar

tersebut

peningkatan dari siklus I ke siklus II

menunjukkan bahwa peningkatan dari

dengan rata-rata peningkatan sebesar

siklus I ke siklus II adalah sebesar

13,34%.

13,34% dan sudah mencapai target

belajar, peningkatan paling rendah dari

indikator yang telah dibuat yaitu sebesar

siswa

80%. Berikut table 5. yang menunjukkan

peningkatan paling tinggi yaitu minat

peningkatan motivasi belajar siswa kelas

siswa dalam pembelajaran.

85,14%.

Hal

Tabel 5. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Aspek yang
dinilai

1.

Target

Siklus I

Siklus II

Peningkatan
antar siklus

80%

74,74%

84,38%

9,64%

Ketekunan
siswa

dalam

tugas dari guru
Memperhatikan

80%

74%

89,79%

15,79%

pembelajaran
Menunjukkan
minat

80%

63,28%

83,33%

20,05%

pencapaian

ketekunan

motivasi

siswa

dan

sedangkan pada siklus II mendapatkan
skor 84,38% sehingga peningkatan hanya
sebesar 9,64%. Pada saat melaksanakan
II,

siswa

tidak

mengalami

peningkatan yang terlalu besar dalam hal

Peningkatan-peningkatan

pada

indikator tersebut menunjukkan bahwa

selama

pembelajaran
4.

yaitu

mengalami

ketekunan.

selama

3.

Pada

M2

memiliki skor paling tinggi yaitu 74,74%

siklus

mengerjakan

2.

XI

Ketekunan siswa pada siklus I

XI M2:

No

kelas

Tertarik dengan

80%

72,22 %

85,42 %

13,2%

pembuatan work preparation

dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa

kegiatan
pembelajaran
Rata-rata

80%

71,8%

85,14%

13,34%

dalam praktik pemesinan kelas XI M2
SMK PGRI 1 Surakarta tahun pelajaran

Persentase Peningkatan
(%)

2014/2015.
100

2. Hasil Praktik Siswa

80

Pembuatan

60

work

preparation

ternyata dapat meningkatkan hasil praktik

40
20

siswa kelas XI M2 SMK PGRI 1

0
Ketekunan

Memperhatikan
Minat
Aspek yang Dinilai

Siklus I

Tertarik

Siklus II

Gambar 3. Peningkatan Motivasi Belajar
Siklus I dan Siklus II

Surakarta. Hal tersebut dapat ditunjukkan
dengan peningkatan nilai praktik siswa
selama pelaksanaan siklus I dan siklus II.

a. Siklus I

dinyatakan tidak lulus sebesar 0%.
Pada pelaksanaan siklus I

Hal

tersebut

menunjukkan bahwa

nilai yang diperoleh siswa kelas XI

dalam siklus II hasil praktik siswa

M2 SMK PGRI 1 Surakarta pada

kelas XI M2 SMK PGRI 1 Surakarta

praktik belum mempunyai ketuntasan

dinyatakan tuntas.

yaitu 80%. Siswa yang mempunyai

Pada

hasil

praktik

siswa

nilai di bawah KKM (75) sebanyak 7

terjadi

siswa

70,83%

29,17%. Peningkatan antara siklus I

ketuntasan siswa kelas XI M2. Nilai

dan siklus II ditunjukkan pada tabel 6.

rata-rata kelas yang dapat dicapai

berikut ini:

dengan

persentase

peningkatan

yaitu

sebesar

hanya 74,79 dengan nilai terendah 64

Tabel 6. Perbandingan Hasil Praktik Siswa Kelas XI

dan nilai tertinggi 83. Hal tersebut

M2 pada Siklus I dan Siklus II

menunjukkan

bahwa

pelaksanaan

siklus I dinyatakan belum berhasil atau
belum memenuhi ketuntasan dalam
pembelajaran. Siswa yang dinyatakan

No

Interval
Nilai

Siklus I

Siklus II

Keterangan

1.

75 s/d 100

70,83%

100%

Tuntas

2.

0 s/d 74

29,17%

0%

Tidak Tuntas

tuntas sebesar 70,83% dan yang
dinyatakan

belum

tuntas

sebesar
Berdasarkan hasil tindakan yang

29,17%, sedangkan kriteria ketuntasan

telah dilaksanakan, guru telah berhasil

yang harus dicapai adalah 80%.
b. Siklus II
Pada pelaksanaan siklus II
nilai yang diperoleh siswa kelas XI
M2 SMK PGRI 1 Surakarta pada
praktik

pemesinan

mengalami

peningkatan dan dinyatakan telah
berhasil

atau

memenuhi

kriteria

ketuntasan yaitu dengan persentase
80%. Seluruh siswa mendapatkan nilai
rata-rata sebesar 84 dengan nilai
terendah 77 dan nilai tertinggi 90
(lebih dari KKM yaitu 75). Siswa yang
dinyatakan

lulus

mempunyai

persentase sebesar 100% dan yang

melaksanakan

pembelajaran

dengan

menggunakan

perancangan

work

preparation pada praktik mesin bubut,
sehingga

dapat

meningkatkan

motivasi

belajar siswa kelas XI M2. Dengan motivasi
belajar yang meningkat, maka hasil praktik
siswa juga meningkat. Hal tersebut dapat
dilihat

dari

ketuntasan

siswa

yang

meningkat yaitu seluruh siswa tuntas. Ini
artinya 100% siswa telah tuntas, dan telah
melebihi target yang ditentukan sebelumnya
yaitu 80%.

Hartono,

SIMPULAN

Dwi

Budi.

Upaya

2010.

Berdasarkan data hasil penelitian

Peningkatan Motivasi Belajar dan

diperoleh suatu simpulan sebagai berikut:

Prestasi Belajar Mata Diklat Motor

pelaksanaan pembelajaran dengan work

Otomotif

preparation dapat meningkatkan motivasi

Media

belajar dan hasil praktik siswa. Hal tersebut

Siswa Kelas X TKRA Semester 2

dapat dibuktikan dalam penelitian ini.

SMK Negeri 2 Surakarta Tahun

Adapun hasil motivasi belajar pada siklus I

Pelajaran 2009/2010. Skripsi Tidak

rata-rata persentase siswa sebesar 71,8% dan

Dipublikasikan, Universitas Sebelas

pada siklus II rata-rata persentase siswa

Maret, Surakarta.

sebesar 85,14%. Pada hasil belajar praktik

dengan
Simulasi

Indriawan, Tri

Menggunakan
Komputer

Asep.

pada

Pengaruh

2013.

pemesinan pada siklus I sebanyak 70,83%

Penggunaan Work Preparation Sheet

siswa memperoleh ketuntasan, sedangkan

dalam Meningkatkan Hasil Belajar

pada siklus II persentase ketuntasan siswa

Praktik Membubut pada Mata Diklat

dapat

Praktik

mencapai

100%.

Penerapan

penggunaan work preparation ini lebih
efektif jika disertai dengan pendampingan
dari guru. Siswa menjadi lebih tekun dalam

Pemesinan

di

SMK

Muhammadiyah 1 Bantul. Diperoleh
pada

tanggal

Januari

2015

http://eprints.uny.ac.id/10193/

melaksanakan tugas, lebih memperhatikan
dan lebih menunjukkan minat dalam belajar.

Lee, I-Chao. 2010. The Effect of Learning
Motivation, Total Quality Teaching
and Peer-Assisted Learning on Study

DAFTAR PUSTAKA

Achievement:
Agustina, Fenni. 2005. Teknik Pengumpulan
Data. Diperoleh pada tanggal 14
Januari

2015,

dari

http://fenni.staff.gunadarma.ac.id/Do
wnloads/folder/0.1
Akbar, Ramli. 2014. The Effect of Learning
Motivation on Student’s Productive
Competencies in Vocational High
School, West Sumatra. Diperoleh
pada tanggal 05 Februari 2015 dari :
http://www.aessweb.com/journals/50
07

from

Empirical

Vocational

Colleges’

Analysis

Universities

Students

in

or

Taiwan.

Diperoleh pada tanggal 1 Desember
2015,

dari

www.hraljournal.com/Page/7%20IChao%20Lee.pdf
Muslikh,

B.

2012.

BAB

III

Metode

Penelitian. Diperoleh pada tanggal
10

Januari

2015,

dari

http://eprints.uny.ac.id/9785/3/Bab%
203%20-%2005101241004.pdf

Purwanto, Ngalim. 2009. Evaluasi Hasil
Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar.

Winkel, W.S.. 1991. Psikologi Pengajaran.
Jakarta: PT. Grasindo

Evaluasi

Wulandari, Novita. 2013. Teori, Prosedur &

Program Pendidikan. Jakarta: Bumi

Perancangan Instrumen Pengamatan

Aksara.

Evaluasi Pendidikan. Diperoleh pada

Suharsimi,

Arikunto.

2006.

Sukamto, Tuti. 1997. Teori Belajar dan
Model Pembelajaran. Pusat Antar
Universitas Dirjend Dikti

tanggal

14

Januari

2015,

dari

https://www.academia.edu/5033919/
MAKALAH_KELOMPOK_5

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBERIAN TUGAS MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN BUBUT SISWA SMK NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL PRAKTIK MESIN BUBUTMELALUI PERANCANGAN WORK PREPARATION SISWA KELAS XI PEMESINAN SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 1 17

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR PRAKTIK KERJA BUBUT SISWA KELAS XI DI SMK N 2 WONOSARI.

0 1 169

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN MESIN BUBUT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TP 1 SMK MURNI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Ikhwani | Jurnal Nosel 8165 1

0 0 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PEMESINAN BUBUT MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) KELAS XI SMK TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Rahmawati | Jurnal Nosel 8108 17001 1 SM

0 0 12

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBERIAN TUGAS MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN BUBUT SISWA SMK NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Pratama AG | Jurnal Nosel 8223 17227 1 SM

0 0 12

INTEGRASI ANIMASI DAN DISPLAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SISTEM PENDINGIN KELAS XI TKR SMK MURNI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 2015 | Utomo | Jurnal Nosel 8101 16987 1 SM

0 0 6

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL PRAKTIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PRACTIC REHEARSAL PAIRS PADA MATA PELAJARAN MESIN BUBUT XI TEKNIK PERMESINAN SMK MURNI 1 SURAKARTA - UNS Institutional Repository

0 1 14

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PRAKTIK DAN HASIL PRAKTIK MESIN BUBUT MELALUI PERANCANGAN WORK PREPARATION SHEET SISWA KELAS X D PEMESINAN SMK WARGA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - UNS Institutional Repository

0 0 19

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PRAKTIK PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN MELALUI PENGGUNAAN WORK PREPARATION SHEET PADA SISWA KELAS XI TPM 1 SMK PANCASILA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 20162017

0 3 18