RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KUR
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
KURIKULUM 2013
Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Susukan
Mata Pelajaran
: IPA (Biologi)
Kelas/Semester
: X MIPA-1/ Satu
Materi Pokok
: Virus
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
1.2. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan
peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan
di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.4. Menganalisis struktur dan replikasi, serta peran virus dalam aspek kesehatan
masyarakat
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.1. Mengidentifikasi struktur virus
3.4.2. Menjelaskan struktur virus
3.4.3. Menentukan struktur virus
3.4.5. Menyebutkan fase replikasi virus secara litik dan lisogenik
3.4.6. Menjelaskan replikasi virus secara litik dan lisogenik
3.4.7. Mengurutkan tahapan replikasi virus
3.4.9. Menyebutkan peranan virus dalam kehidupan sehari hari
3.4.10. Menjelaskan peranan virus dalam kehidupan sehari hari
3.4.11. Menemukan peranan virus dalam kehidupan sehari hari
D. Tujuan pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi struktur virus dengan benar
2. Siswa mampu menjelaskan struktur virus dengan benar
3. Siswa mampu menentukan struktur virus dengan benar
4. Siswa mampu menyebutkan fase replikasi virus secara litik dan lisogenik dengan
benar
5. Siswa mampu menjelaskan replikasi virus secara litik dan lisogenik dengan benar
6. Siswa mampu mengurutkan tahapan replikasi virus dengan benar
7. Siswa mampu menyebutkan peranan virus dalam kehidupan sehari hari
8. Siswa mampu menjelaskan peranan virus dalam kehidupan sehari hari
9. Siswa mampu menemukanperanan virus dalam kehidupan sehari hari
10. Siswa mampu menyimpulkan peranan virus dalam kehidupan sehari hari
E. Materi Pembelajaran
1. Sejarah Virus
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik
yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman
tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan
Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia
teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak
berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa
penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak
dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun
tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan
penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa
bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat
melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus
saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus
Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah
disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit
tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman. Patogen mosaik
tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium
vivum
fluidum,
yaitu
sejenis
cairan
hidup
pembawa
penyakit.
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab
penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri.
Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang
sangat kecil.
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith
Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit
mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau.Virus ini juga merupakan
virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939
oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
2. Ciri-Ciri Virus
Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
b. Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara
20mµ - 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron) untuk mengamatinya diperlukan
mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
c. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
d. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi.
Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk
seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.
e. Tubuh virus terdiri atas: kepala, kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut
ekor.
f. virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid.
g. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada
bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
h. Virus tidak dapat membelah diri.
i. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan.
3. Struktur Tubuh Virus
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil,
hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil
daripada bakteri. Karena itu pula, virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri.
Partikel virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal atau
ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada
virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan genetik
tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa berbentuk bulat
(sferik) atau heliks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein
nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak,
setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks
sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini
disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan
lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus
melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan
pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak
terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi
dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang
tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk
membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t
protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein
untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus
sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung
terlibat dalam penginfeksian sel.
Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi
gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme
penginfeksian sel inang.
4. Jenis-Jenis Struktur Virus
a.
Virus Berselubung
b. Virus Kompleks
c.
Virus Telanjang
5. Reproduksi Virus
a. Daur litik
1) Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus
mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang
pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
2) Fase Penetrasi dan Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti
(DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel
bakteri dan berfungsi lagi.
3) Fase Sintesis (pembentukan= eklifase)
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian
virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak
berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam
kendali DNA virus.
4) Fase Asemblin atau pematangan (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus
sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur
litik.
5) Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri
dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.
Gambar 1.1 Daur Litik Virus
b. Daur Lisogenik
Terdiri atas:
1) Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri,
kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus
tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik
virus.
2) Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri
mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
3) Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus
4) Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke
dalam akan membentuk virus baru
5) Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari
inang akan mencari inang baru
Gambar 1.2 Daur Lisogenik Virus
6. Peranan Virus dalam Kehidupan
Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui
terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen
baik (penyembuh) disebut vaksin. Contohnya pembuatan vaksin polio, rabies,
hepatitis B, influenza, cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk
cacar gondong, dan campak.
Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab
penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk
hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu
dari inangnya. Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan manusia sehingga
menimbulkan penyakit.
a. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
1) Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan
seperti tembakau, kacang kedelai, tomat kentang dan beberapa jenis labu.
Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco Mozaic Virus (TMV). Mentimun
(Cucumber Mozaic), buncis (Bean cane mozaic dan Bean mozaic), gandum
(Wheat mozaic), tebu (Sugar cane mozaic). Virus TMV pada tanaman
ditularkan secara mekanis atau melalui benih. Virus ini belum diketahui dapat
ditularkan melalui vektor (serangga penular). Virus dapat bertahan dan bersifat
infektif selama beberapa tahun. Virus bersifat sangat stabil dan mudah
ditularkan dari benih ke pembibitan pada saat pengelolaan tanaman secara
mekanis misalnya pada saat pemindahan bibit ke pertanaman. Gejala Serangan
daun tanaman yang terserang menjadi berwarna belang hijau muda sampai
hijau tua. Ukuran daun relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran daun
normal. Jika menyerang tanaman muda, pertumbuhan tanaman terhambat dan
akhirnya kerdil.
2) Yellows, penyakit yang menyerang tumbuhan aster.
3) Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang diserang
virus TYMV.
4) Penyakit tungro (virus Tungro) pada tanaman padi. Tungro adalah penyakit
virus pada padi yang biasanya terjadi pada fase pertumbuhan vegetatif dan
menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan berkurangnya jumlah anakan.
Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang terserang berwarna
kuning sampai kuning-oranye. Daun muda sering berlurik atau strip berwarna
hijau pucat sampai putih dengan panjang berbeda sejajar dengan tulang daun.
Gejala mulai dari ujung daun yang lebih tua. Daun menguning berkurang bila
daun yang lebih tua terinfeksi. Dua spesies wereng hijau Nephotettix
malayanus dan N.virescens adalah serangga yang menyebarkan (vektor) virus
tungro.
5) Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk (virus citrus vein phloem
degeneration (CVPD). Virus ini dengan begitu cepat menyebar ditularkan
serangga vektor Diaphorina Citri Kuwayana (Homoptera Psyllidae) atau
masyarakat umum menyebutnya kutu loncat atau kutu putih.
b. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus
1. Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama
ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV). Ayam yang
terjangkit penyakit ini harus dimusnahkan karena dapat bertindak sebagai
sumber pencemaran dan penular.diikuti oleh gangguan syaraf serta diare.
2. Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi
dan kerbau. penyakit kuku dan mulut merupakan suatu penyakit yang
disebabkan oleh virus yang mudah menyerang hewan ternak berkuku belah
diantaranya sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi. Penyebaran penyakit itu
dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya virus yang terbawa oleh angin,
persinggungan badan dengan hewan ternak yang sudah terinveksi,
bercampurnya hewan ternak dalam angkutan truk, serta pakan ternak yang
mengandung virus. Penyakit kuku dan mulut mengakibatkan sariawan yang
mengganggu kuku dan mulut sehingga ternak tidak nafsu makan selama
hampir dua minggu, hingga berangsur kurus dan akhirnya mati.
3. Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV).
4. Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan
monyet. Penyebabnya adalah Rhabdovirus. Penyakit anjing gila (rabies)
adalah suatu penyakit menular yang akut, menyerang susunan syaraf pusat,
disebabkan oleh virus rabies jenis Rhabdho virus yang dapat menyerang
semua hewan berdarah panas dan manusia. Penyakit ini sangat ditakuti dan
mengganggu ketentraman hidup manusia, karena apabila sekali gejala klinis
penyakit rabies timbul maka biasanya diakhiri dengan kematian.
5. Polyoma, penyebab tumor pada hewan.
6. Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu.
c. Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus
1. lnfluenza
Penyebab influenza adalah virus orthomyxovirus yang berbentuk seperti bola.
Virus influenza ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat
pernapasan. Virus influenza pada umumnya menyerang hanya pada sistem
pernapasan. Terdapat tiga tipe serologi virus influenza, yaitu tipe A, B, dan C.
Tipe A dapat menginfeksi manusia dan hewan, sedangkan B dan C hanya
menginfeksi manusia. Gejala influenza adalah demam, sakit kepala, pegal linu
otot, dan kehilangan nafsu makan, Orang yang terserang influenza biasanya akan
sembuh dalam 3 sampai 7 hari.
Penanggulangan virus ini telah diusahakan oleh beberapa ahli dengan pembuatan
vaksin. pendekatan terbaru adalah dengan pemakaian mutan virus hidup vang
dilemahkan untuk mendorong agar respon kekebalan tubuh meningkat.
Pencegahan terhadap penyakit influenza adalah dengan menjaga daya tahan tubuh
dan menghindari kontak dengan penderita influenza.
2. Campak
Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim
neurominidase.Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di
seluruh tubuh. Di awal masa inkubasi, virus berlipat ganda di saluran pernapasan
atas. Di akhir masa inkubasi, virus menuju darah dan beredar keseluruh bagian
tubuh, terutama kulit.
3. Cacar air
Cacar air disebabkan oleh virus Herpesvirus varicellae. Virus ini mempunvai
DNA ganda dan menyerang sel diploid manusia.
4. Hepatitis
Hepatitis (pembengkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 3 macam
virus hepatitis yaitu hepatitis A, B, dau C (non-A,non-B). Gejalanya adalah
demam, mual, dan muntah, serta perubahan warna kulit dan selaput lendir
menjadi kuning. Virus hepatitis A cenderung menimbulkan hepatitis akut,
sedangkan virus hepatitis B cenderung menimbulkan hepatitis kronis. Penderita
hepatitis B mempunyai risiko menderita kanker hati. Penyakit ini dapat rnenular
melalui minuman yang terkontaminasi, transfusi darah, dan penggunaan jarum
suntik yang tidak steril.
5. Polio
Polio disebabkan oleh poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh bila
virus menginfeksi selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf yang
berhubungan dengan saraf tepi.
Virus ini menyerang anak - anak berusia antara 1 - 5 tahun . virus polio dapat
hidup di air selama berbulan - bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air yang
diminum. Dalam keadaan beku virus ini dapat ditularkan lewat lingkungan yang
buruk, melalui makanan dan minuman. penularan dapat terjadi melalui alat
makan bahkan melalui ludah.
6. Gondong
Penyakit gondong disebabkan oleh paramyxovirus dapat hidup dijaringan otak ,
selaput otak, pankreas, testis, kelenjar parotid dan radang di hati. Penyakit
gondong ditandai dengan pembengkakan di kelenjar parotid pada leher di bawah
daun telinga. penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan penderita
melalui ludah, urin dan muntahan.
7. AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penurunan sistem
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency
Virus). Virus HIV adalah virus kompleks yang rnempunvai 2 molekul RNA di
dalam intinya. Virus tersebut diduga kuat berasal dari virus kera afrika yang telah
mengalami mutasi. Walaupun AIDS sangat mematikan, penularannya tidak
semudah penularan virus lain. Virus HIV tidak ditularkan melalui kontak biasa
seperti jabat tangan, pelukan, batuk, bersin, peralatan makan dan mandi, asalkan
tidak ada luka di kulit.
Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit atau selaput lendir.
Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan
penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Gejala awal ditandai oleh pembesaran
nodus limfa. Penyakit yang umumnya diderita adalah pneumonia, diare, kanker,
penurunan berat badan, dan gagal jantung. Pada penderita, virus HIV banyak
terkonsentrasi di dalam darah dan cairan mani. Sekali virus menginfeksi
penderita, virus akan tetap ada sepanjang hidup penderita.
8. Rabies
Disebabkan oleh virus rabies. Rabies sebenarnya merupakan penyakit yang
menyerang hewan, misalnya anjing, kucing, dan kelelawar penghisap darah.
Hewan yang terkena dapat menunjukkan tingkah laku agresif ataupun
kelumpuhan.
Virus ditularkan pada manusia melalui gigitan binatang yang terinfeksi. Setelah
masa inkubasi yang sangat bervariasi, dari 13 hari sampai 2 tahun (rata-rata 20 60 hari), timbul gejala kesemutan di sekitar luka gigitan, gelisah, dan otot tegang.
Gangguan fungsi otak, seperti hilangnya kesadaran, terjadi kira - kira satu minggu
kemudian, Rabies sering kali menyebabkan kematian.
Sebagai panduan tentang rabies, dapat dipakai teori dari Vaughansebagai berikut:
a) Jika hewan yang menggigit tidak menunjukkan gejala rabies dalam waktu 5 7 hari setelah menggigit, dapat dianggap bahwa gigitan tidak mengandung
virus rabies.
b) Tidak semua hewan berpenyakit rabies mengeluarkan virus rabies dalam
ludahnya.
c) Gigitan kucing lebih berbahaya daripada gigitan anjing, karena kemungkinan
adanya virus pada ludah kucing yang terinfeksi rabies lebih besar (90%)
daripada anjing (45%). Pencegahan penyakit pada hewan dilakukan dengan
cara vaksinasi.
F. Pendekatan, Metode, Model dan Strategi Pembelajaran
Pendekatan
: Scientific.
Metode
: Diskusi dan Discovery Learning.
Model
: Contextual Teaching Learning (CTL), picture and picture, snowbol
trowing.
G. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media
: Power point, Video Animasi virus, Charta replikasi virus, dan gambar
berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus.
2. Alat
: Infokus, Laptop
3. Sumber Pembelajaran :
a. Irnaningtyias, 2014. Biologi untuk SMA/MA KELAS X,
b. Syamsuri, Istamar. 2009. Biologi untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta:
Erlangga.
c. Kristiani, Ninik. 2010. Biologi Grade X. Jakarta: PT Intermitra Group.
d. LKS (Lembar Kerja Siswa)
e. Lingkungan sekitar
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
1. Pendahuluan a. Guru mengajak berdoa’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai
waktu
(menit)
10
b. Mengkondisikan siswa agar berkonsentrasi
dengan cara mengabsen siswa satu persatu
c. Guru meminta peserta didik untuk mengecek
kebersihan kelas minimal disekitar meja dan
kursi tempat duduknya.
d. Membangun apersepsi dengan menanyakan
materi sebelumnya yang terkait dengan materi
yang akan dibahas sekarang
e. Memberi motivasi siswa dengan menayangkan
video dan menunjukkan gambar-gambar virus
yang berada di lingkungan (mengamati), sambil
guru bertanya: Bagaimana peranan virus yang
kamu lihat? (menanya) (Saintifik)
2. Inti
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
1. Mengamati
a. Guru menyiapkan beberapa gambar (model
picture and picture) mengenai virus yang
ada di lingkungan sekitar.
b. Peserta didik menganalisis gambar yang
diberikan oleh guru.
2. Menanya
a. Guru memberikan penjelasan mengenai
materi beberapa jenis virus yang terjadi di
sekitar kita dengan menggunakan media
powe point.
b. Peserta didik bertanya mengenai materi
tentang virus
3. Mencoba
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok.
b. Setiap kelompok melakukan diskusi, guru
mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai sebagai strategi untuk
memecahkan masalah
70
c. Guru menilai sikap siswa dalam kerja
kelompok dan memberi pertanyaan singkat
untuk mengukur sejauh mana pemahaman
peserta didik.
4. Menalar
a. Peserta
didik
menggali
informasi,
melakukan analisis untuk menjelaskan dan
menarik kesimpulan mengenai materi virus.
Masing-masing
kelompok
berdiskusi
menganalisis mengenai LKS yang guru
bagikan.
b. Guru
peserta
membimbing/menilai
didik
kemampuan
mengolah
data
dan
merumuskan kesimpulan.
5. Mengkomunikasikan
a. Perwakilan dari kelompok menyampaikan
hasil diskusi dan hasil kesimpulan diskusi.
b. Guru menilai kemampuan peserta didik
3. Penutup
berkomunikasi lisan.
1. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
2. Guru
bersama-sama
dengan
peserta
didik
menyimpulkan materi pembelajaran.
3. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung.
4. Guru memberikan tugas dan mengarahkan
peserta didik untuk mengerjakan tugas yang ada
di lembar kerja peserta didik.
5. Mengajak semua peserta didik berdo’a untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran.
6. Mengamati sikap peserta didik dalam berdo’a
(sikap duduknya, cara membacanya, cara
melafalkannya dsb).
10
I. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
No.
Teknik
Bentuk Instrumen
1.
Pengamatan Sikap
Lembar Pengamatan Sikap dan
2.
Tes Unjuk Kerja
Rubrik
Tes Uji Presentasi
3.
Tes tulis
Essay
1
2
3
Teliti
Tanggung Jawab
Disiplin
Mulai
Membudaya
Sikap
berkembang
No.
Mulai terlihat
Belum terlihat
2. Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Ket.
3. Lembar Tes Uji Presentasi
No.
Nama Siswa
Materi
presentas
i
Aspek yang dinilai
Ketrampilan
dalam
mengemukakan
Keaktifan
Nilai
pendapat
1.
2.
3.
Susukan, 20 Desember 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Mahasiswa Praktikan
Wirati Agustini, S. Pd
Halimatus Sya’diyah
NIP. 19690830 200701 2 008
NIM. 1414162075
KURIKULUM 2013
Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Susukan
Mata Pelajaran
: IPA (Biologi)
Kelas/Semester
: X MIPA-1/ Satu
Materi Pokok
: Virus
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
1.2. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan
peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan
di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.4. Menganalisis struktur dan replikasi, serta peran virus dalam aspek kesehatan
masyarakat
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.1. Mengidentifikasi struktur virus
3.4.2. Menjelaskan struktur virus
3.4.3. Menentukan struktur virus
3.4.5. Menyebutkan fase replikasi virus secara litik dan lisogenik
3.4.6. Menjelaskan replikasi virus secara litik dan lisogenik
3.4.7. Mengurutkan tahapan replikasi virus
3.4.9. Menyebutkan peranan virus dalam kehidupan sehari hari
3.4.10. Menjelaskan peranan virus dalam kehidupan sehari hari
3.4.11. Menemukan peranan virus dalam kehidupan sehari hari
D. Tujuan pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi struktur virus dengan benar
2. Siswa mampu menjelaskan struktur virus dengan benar
3. Siswa mampu menentukan struktur virus dengan benar
4. Siswa mampu menyebutkan fase replikasi virus secara litik dan lisogenik dengan
benar
5. Siswa mampu menjelaskan replikasi virus secara litik dan lisogenik dengan benar
6. Siswa mampu mengurutkan tahapan replikasi virus dengan benar
7. Siswa mampu menyebutkan peranan virus dalam kehidupan sehari hari
8. Siswa mampu menjelaskan peranan virus dalam kehidupan sehari hari
9. Siswa mampu menemukanperanan virus dalam kehidupan sehari hari
10. Siswa mampu menyimpulkan peranan virus dalam kehidupan sehari hari
E. Materi Pembelajaran
1. Sejarah Virus
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik
yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman
tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan
Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia
teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak
berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa
penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak
dapat dilihat dengan mikroskop.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun
tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan
penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa
bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat
melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus
saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus
Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah
disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit
tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman. Patogen mosaik
tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium
vivum
fluidum,
yaitu
sejenis
cairan
hidup
pembawa
penyakit.
Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab
penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri.
Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang
sangat kecil.
Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith
Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit
mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau.Virus ini juga merupakan
virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939
oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska.
2. Ciri-Ciri Virus
Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
b. Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil dari bakteri, yakni berkisar antara
20mµ - 300mµ (1 mikron = 1000 milimikron) untuk mengamatinya diperlukan
mikroskop elektron yang pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
c. Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA)
d. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi.
Ada yang berbentuk oval , memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk
seperti kecebong dengan "kepala" oval dan "ekor" silindris.
e. Tubuh virus terdiri atas: kepala, kulit (selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut
ekor.
f. virus memiliki lapisan protein yang disebut kapsid.
g. Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup lainnya. Seperti sel hidup pada
bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup pada manusia.
h. Virus tidak dapat membelah diri.
i. Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi biasa, tetapi dapat dikristalkan.
3. Struktur Tubuh Virus
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil,
hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil
daripada bakteri. Karena itu pula, virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri.
Partikel virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal atau
ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada
virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan genetik
tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa berbentuk bulat
(sferik) atau heliks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.
Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein
nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak,
setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks
sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini
disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan
lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus
melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan
pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak
terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi
dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang
tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk
membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t
protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein
untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus
sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung
terlibat dalam penginfeksian sel.
Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi
gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme
penginfeksian sel inang.
4. Jenis-Jenis Struktur Virus
a.
Virus Berselubung
b. Virus Kompleks
c.
Virus Telanjang
5. Reproduksi Virus
a. Daur litik
1) Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus
mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang
pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
2) Fase Penetrasi dan Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti
(DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel
bakteri dan berfungsi lagi.
3) Fase Sintesis (pembentukan= eklifase)
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian
virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak
berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam
kendali DNA virus.
4) Fase Asemblin atau pematangan (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus
sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur
litik.
5) Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri
dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.
Gambar 1.1 Daur Litik Virus
b. Daur Lisogenik
Terdiri atas:
1) Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri,
kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus
tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik
virus.
2) Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri
mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
3) Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian viirus
4) Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke
dalam akan membentuk virus baru
5) Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari
inang akan mencari inang baru
Gambar 1.2 Daur Lisogenik Virus
6. Peranan Virus dalam Kehidupan
Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui
terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen
baik (penyembuh) disebut vaksin. Contohnya pembuatan vaksin polio, rabies,
hepatitis B, influenza, cacar, dan vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk
cacar gondong, dan campak.
Pada umumnya virus bersifat rnerugikan. Virus sangat dikenal sebagai penyebab
penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk
hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu
dari inangnya. Virus dapat menginfeksi tumbuhan, hewan, dan manusia sehingga
menimbulkan penyakit.
a. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
1) Mosaik, penyakit yang menyebabkan bercak kuning pada daun tumbuhan
seperti tembakau, kacang kedelai, tomat kentang dan beberapa jenis labu.
Penyakit ini disebabkan oleh Tobacco Mozaic Virus (TMV). Mentimun
(Cucumber Mozaic), buncis (Bean cane mozaic dan Bean mozaic), gandum
(Wheat mozaic), tebu (Sugar cane mozaic). Virus TMV pada tanaman
ditularkan secara mekanis atau melalui benih. Virus ini belum diketahui dapat
ditularkan melalui vektor (serangga penular). Virus dapat bertahan dan bersifat
infektif selama beberapa tahun. Virus bersifat sangat stabil dan mudah
ditularkan dari benih ke pembibitan pada saat pengelolaan tanaman secara
mekanis misalnya pada saat pemindahan bibit ke pertanaman. Gejala Serangan
daun tanaman yang terserang menjadi berwarna belang hijau muda sampai
hijau tua. Ukuran daun relatif lebih kecil dibandingkan dengan ukuran daun
normal. Jika menyerang tanaman muda, pertumbuhan tanaman terhambat dan
akhirnya kerdil.
2) Yellows, penyakit yang menyerang tumbuhan aster.
3) Daun menggulung, terjadi pada tembakau, kapas, dan lobak yang diserang
virus TYMV.
4) Penyakit tungro (virus Tungro) pada tanaman padi. Tungro adalah penyakit
virus pada padi yang biasanya terjadi pada fase pertumbuhan vegetatif dan
menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan berkurangnya jumlah anakan.
Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang terserang berwarna
kuning sampai kuning-oranye. Daun muda sering berlurik atau strip berwarna
hijau pucat sampai putih dengan panjang berbeda sejajar dengan tulang daun.
Gejala mulai dari ujung daun yang lebih tua. Daun menguning berkurang bila
daun yang lebih tua terinfeksi. Dua spesies wereng hijau Nephotettix
malayanus dan N.virescens adalah serangga yang menyebarkan (vektor) virus
tungro.
5) Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk (virus citrus vein phloem
degeneration (CVPD). Virus ini dengan begitu cepat menyebar ditularkan
serangga vektor Diaphorina Citri Kuwayana (Homoptera Psyllidae) atau
masyarakat umum menyebutnya kutu loncat atau kutu putih.
b. Penyakit pada hewan yang disebabkan oleh virus
1. Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama
ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV). Ayam yang
terjangkit penyakit ini harus dimusnahkan karena dapat bertindak sebagai
sumber pencemaran dan penular.diikuti oleh gangguan syaraf serta diare.
2. Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi
dan kerbau. penyakit kuku dan mulut merupakan suatu penyakit yang
disebabkan oleh virus yang mudah menyerang hewan ternak berkuku belah
diantaranya sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi. Penyebaran penyakit itu
dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya virus yang terbawa oleh angin,
persinggungan badan dengan hewan ternak yang sudah terinveksi,
bercampurnya hewan ternak dalam angkutan truk, serta pakan ternak yang
mengandung virus. Penyakit kuku dan mulut mengakibatkan sariawan yang
mengganggu kuku dan mulut sehingga ternak tidak nafsu makan selama
hampir dua minggu, hingga berangsur kurus dan akhirnya mati.
3. Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV).
4. Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan
monyet. Penyebabnya adalah Rhabdovirus. Penyakit anjing gila (rabies)
adalah suatu penyakit menular yang akut, menyerang susunan syaraf pusat,
disebabkan oleh virus rabies jenis Rhabdho virus yang dapat menyerang
semua hewan berdarah panas dan manusia. Penyakit ini sangat ditakuti dan
mengganggu ketentraman hidup manusia, karena apabila sekali gejala klinis
penyakit rabies timbul maka biasanya diakhiri dengan kematian.
5. Polyoma, penyebab tumor pada hewan.
6. Adenovirus, penyebab tumor pada hewan tertentu.
c. Penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus
1. lnfluenza
Penyebab influenza adalah virus orthomyxovirus yang berbentuk seperti bola.
Virus influenza ditularkan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat
pernapasan. Virus influenza pada umumnya menyerang hanya pada sistem
pernapasan. Terdapat tiga tipe serologi virus influenza, yaitu tipe A, B, dan C.
Tipe A dapat menginfeksi manusia dan hewan, sedangkan B dan C hanya
menginfeksi manusia. Gejala influenza adalah demam, sakit kepala, pegal linu
otot, dan kehilangan nafsu makan, Orang yang terserang influenza biasanya akan
sembuh dalam 3 sampai 7 hari.
Penanggulangan virus ini telah diusahakan oleh beberapa ahli dengan pembuatan
vaksin. pendekatan terbaru adalah dengan pemakaian mutan virus hidup vang
dilemahkan untuk mendorong agar respon kekebalan tubuh meningkat.
Pencegahan terhadap penyakit influenza adalah dengan menjaga daya tahan tubuh
dan menghindari kontak dengan penderita influenza.
2. Campak
Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang tidak rnengandung enzim
neurominidase.Gejala campak adalah demam tinggi, batuk, dan rasa nyeri di
seluruh tubuh. Di awal masa inkubasi, virus berlipat ganda di saluran pernapasan
atas. Di akhir masa inkubasi, virus menuju darah dan beredar keseluruh bagian
tubuh, terutama kulit.
3. Cacar air
Cacar air disebabkan oleh virus Herpesvirus varicellae. Virus ini mempunvai
DNA ganda dan menyerang sel diploid manusia.
4. Hepatitis
Hepatitis (pembengkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis. Ada 3 macam
virus hepatitis yaitu hepatitis A, B, dau C (non-A,non-B). Gejalanya adalah
demam, mual, dan muntah, serta perubahan warna kulit dan selaput lendir
menjadi kuning. Virus hepatitis A cenderung menimbulkan hepatitis akut,
sedangkan virus hepatitis B cenderung menimbulkan hepatitis kronis. Penderita
hepatitis B mempunyai risiko menderita kanker hati. Penyakit ini dapat rnenular
melalui minuman yang terkontaminasi, transfusi darah, dan penggunaan jarum
suntik yang tidak steril.
5. Polio
Polio disebabkan oleh poliovirus. Serangan poliovirus menyebabkan lumpuh bila
virus menginfeksi selaput otak (meninges) dan merusak sel saraf yang
berhubungan dengan saraf tepi.
Virus ini menyerang anak - anak berusia antara 1 - 5 tahun . virus polio dapat
hidup di air selama berbulan - bulan, sehingga dapat menginfeksi melalui air yang
diminum. Dalam keadaan beku virus ini dapat ditularkan lewat lingkungan yang
buruk, melalui makanan dan minuman. penularan dapat terjadi melalui alat
makan bahkan melalui ludah.
6. Gondong
Penyakit gondong disebabkan oleh paramyxovirus dapat hidup dijaringan otak ,
selaput otak, pankreas, testis, kelenjar parotid dan radang di hati. Penyakit
gondong ditandai dengan pembengkakan di kelenjar parotid pada leher di bawah
daun telinga. penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan penderita
melalui ludah, urin dan muntahan.
7. AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penurunan sistem
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency
Virus). Virus HIV adalah virus kompleks yang rnempunvai 2 molekul RNA di
dalam intinya. Virus tersebut diduga kuat berasal dari virus kera afrika yang telah
mengalami mutasi. Walaupun AIDS sangat mematikan, penularannya tidak
semudah penularan virus lain. Virus HIV tidak ditularkan melalui kontak biasa
seperti jabat tangan, pelukan, batuk, bersin, peralatan makan dan mandi, asalkan
tidak ada luka di kulit.
Virus HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka di kulit atau selaput lendir.
Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan
penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Gejala awal ditandai oleh pembesaran
nodus limfa. Penyakit yang umumnya diderita adalah pneumonia, diare, kanker,
penurunan berat badan, dan gagal jantung. Pada penderita, virus HIV banyak
terkonsentrasi di dalam darah dan cairan mani. Sekali virus menginfeksi
penderita, virus akan tetap ada sepanjang hidup penderita.
8. Rabies
Disebabkan oleh virus rabies. Rabies sebenarnya merupakan penyakit yang
menyerang hewan, misalnya anjing, kucing, dan kelelawar penghisap darah.
Hewan yang terkena dapat menunjukkan tingkah laku agresif ataupun
kelumpuhan.
Virus ditularkan pada manusia melalui gigitan binatang yang terinfeksi. Setelah
masa inkubasi yang sangat bervariasi, dari 13 hari sampai 2 tahun (rata-rata 20 60 hari), timbul gejala kesemutan di sekitar luka gigitan, gelisah, dan otot tegang.
Gangguan fungsi otak, seperti hilangnya kesadaran, terjadi kira - kira satu minggu
kemudian, Rabies sering kali menyebabkan kematian.
Sebagai panduan tentang rabies, dapat dipakai teori dari Vaughansebagai berikut:
a) Jika hewan yang menggigit tidak menunjukkan gejala rabies dalam waktu 5 7 hari setelah menggigit, dapat dianggap bahwa gigitan tidak mengandung
virus rabies.
b) Tidak semua hewan berpenyakit rabies mengeluarkan virus rabies dalam
ludahnya.
c) Gigitan kucing lebih berbahaya daripada gigitan anjing, karena kemungkinan
adanya virus pada ludah kucing yang terinfeksi rabies lebih besar (90%)
daripada anjing (45%). Pencegahan penyakit pada hewan dilakukan dengan
cara vaksinasi.
F. Pendekatan, Metode, Model dan Strategi Pembelajaran
Pendekatan
: Scientific.
Metode
: Diskusi dan Discovery Learning.
Model
: Contextual Teaching Learning (CTL), picture and picture, snowbol
trowing.
G. Alat, Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media
: Power point, Video Animasi virus, Charta replikasi virus, dan gambar
berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus.
2. Alat
: Infokus, Laptop
3. Sumber Pembelajaran :
a. Irnaningtyias, 2014. Biologi untuk SMA/MA KELAS X,
b. Syamsuri, Istamar. 2009. Biologi untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta:
Erlangga.
c. Kristiani, Ninik. 2010. Biologi Grade X. Jakarta: PT Intermitra Group.
d. LKS (Lembar Kerja Siswa)
e. Lingkungan sekitar
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
1. Pendahuluan a. Guru mengajak berdoa’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai
waktu
(menit)
10
b. Mengkondisikan siswa agar berkonsentrasi
dengan cara mengabsen siswa satu persatu
c. Guru meminta peserta didik untuk mengecek
kebersihan kelas minimal disekitar meja dan
kursi tempat duduknya.
d. Membangun apersepsi dengan menanyakan
materi sebelumnya yang terkait dengan materi
yang akan dibahas sekarang
e. Memberi motivasi siswa dengan menayangkan
video dan menunjukkan gambar-gambar virus
yang berada di lingkungan (mengamati), sambil
guru bertanya: Bagaimana peranan virus yang
kamu lihat? (menanya) (Saintifik)
2. Inti
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
1. Mengamati
a. Guru menyiapkan beberapa gambar (model
picture and picture) mengenai virus yang
ada di lingkungan sekitar.
b. Peserta didik menganalisis gambar yang
diberikan oleh guru.
2. Menanya
a. Guru memberikan penjelasan mengenai
materi beberapa jenis virus yang terjadi di
sekitar kita dengan menggunakan media
powe point.
b. Peserta didik bertanya mengenai materi
tentang virus
3. Mencoba
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok.
b. Setiap kelompok melakukan diskusi, guru
mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai sebagai strategi untuk
memecahkan masalah
70
c. Guru menilai sikap siswa dalam kerja
kelompok dan memberi pertanyaan singkat
untuk mengukur sejauh mana pemahaman
peserta didik.
4. Menalar
a. Peserta
didik
menggali
informasi,
melakukan analisis untuk menjelaskan dan
menarik kesimpulan mengenai materi virus.
Masing-masing
kelompok
berdiskusi
menganalisis mengenai LKS yang guru
bagikan.
b. Guru
peserta
membimbing/menilai
didik
kemampuan
mengolah
data
dan
merumuskan kesimpulan.
5. Mengkomunikasikan
a. Perwakilan dari kelompok menyampaikan
hasil diskusi dan hasil kesimpulan diskusi.
b. Guru menilai kemampuan peserta didik
3. Penutup
berkomunikasi lisan.
1. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
2. Guru
bersama-sama
dengan
peserta
didik
menyimpulkan materi pembelajaran.
3. Guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung.
4. Guru memberikan tugas dan mengarahkan
peserta didik untuk mengerjakan tugas yang ada
di lembar kerja peserta didik.
5. Mengajak semua peserta didik berdo’a untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran.
6. Mengamati sikap peserta didik dalam berdo’a
(sikap duduknya, cara membacanya, cara
melafalkannya dsb).
10
I. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
No.
Teknik
Bentuk Instrumen
1.
Pengamatan Sikap
Lembar Pengamatan Sikap dan
2.
Tes Unjuk Kerja
Rubrik
Tes Uji Presentasi
3.
Tes tulis
Essay
1
2
3
Teliti
Tanggung Jawab
Disiplin
Mulai
Membudaya
Sikap
berkembang
No.
Mulai terlihat
Belum terlihat
2. Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Ket.
3. Lembar Tes Uji Presentasi
No.
Nama Siswa
Materi
presentas
i
Aspek yang dinilai
Ketrampilan
dalam
mengemukakan
Keaktifan
Nilai
pendapat
1.
2.
3.
Susukan, 20 Desember 2017
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Mahasiswa Praktikan
Wirati Agustini, S. Pd
Halimatus Sya’diyah
NIP. 19690830 200701 2 008
NIM. 1414162075