Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Dan Penawaraan Telur Ayam Ras Di Kota Medan Provinsi (Studi Kasus : Pasar Petisah, Kecamatan Medan Petisah)

12

BAB I
PENDAHULUAN
ix

1.1. Latar Belakang
Sektor peternakan sebagai salah satu komponen pembangunan di
Indonesia menjadi hal yang sangat diperhitungkan. Berbagai upaya dilakukan
untuk meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Bahkan
pemerintah pun menjadikan peternakan sebagai komponen revitalisasi pertanian
di Indonesia.
Sektor peternakan merupakan sektor yang memiliki peluang sangat besar
untuk dikembangkan sebagai usaha di masa depan. Disadari atau tidak,
sub sektor peternakan

memiliki

peranan

penting


dalam

kehidupan

dan

pembangunan sumberdaya manusia Indonesia. Peranan ini dapat dilihat dari
fungsi produk peternakan sebagai penyedia protein hewani yang penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia. Oleh karenanya, dengan
peningkatan konsumsi produk-produk peternakan, yang dengan demikian maka
turut menggerakan perekonomian pada sub sektor peternakan.
Salah satu komoditi peternakan yang paling sering hadir di kehidupan
manusia adalah ayam. Ayam dapat dikonsumsi daging dan telur sebagai penyedia
kebutuhan protein. Telur merupakan produk pertanian yang paling banyak
dikonsumsi oleh berbagai kalangan. Seperti menurut Setiawan (2009), telur ayam
merupakan jenis makanan bergizi yang sangat populer dikalangan masyarakat
yang bermanfaat sebagai sumber protein hewani. Hampir semua jenis lapisan

13

2

masyarakat dapat mengkonsumsi jenis makanan ini sebagai sumber protein
hewani. Hal ini disebabkan telur merupakan salah satu bentuk makanan yang
mudah diperoleh dan mudah pula cara pengolahannya.
Dengan tingginya respon positif masyarakat terhadap telur ayam, maka
usaha peternakan ayam semakin tinggi seperti menurut Suharno (1999) bisnis
ayam ras di Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat mengesankan.
Konsumsi masyarakat terhadap produk hasil ternak yang dua puluh tahun lalu
masih didominasi oleh daging sapi kini telah digantikan oleh daging dan telur
ayam ras. Hal ini dapat terjadi karena peternakan ayam ras dikelola secara lebih
efisien dan harga daging dan telur ayam ras yang terjangkau. Dengan demikian
maka pertumbuhan usaha yang menghasilkan telur ayam ras sangat dibutuhkan
untuk mencukupi kebutuhan akan telur di masyarakat.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.

Bagaimanakah tren perkembangan konsumsi telur ayam ras dari tahun 2010

hingga 2014 di Sumatera Utara ?

2.

Bagaimanakah tren perkembangan produksi telur ayam ras dari tahun 2010
hingga 2014 di Sumatera Utara ?

3.

Apakah ada pengaruh faktor harga telur ayam ras, pendapatan keluarga,
jumlah tanggungan, dan harga barang subsitusi terhadap permintaan telur
ayam ras di tingkat konsumen di pasar tradisional Petisah, Kota Medan?

14

4.

Apakah ada pengaruh faktor harga beli pedagang, biaya pemasaran dan
keuntungan terhadap penawaran telur ayam ras di tingkat konsumen di pasar
3

tradisional Petisah, Kota Medan?

1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
dalam penelitian ini, maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk :
1.

Mengetahui tren perkembangan konsumsi telur ayam ras dari tahun 2010
hingga 2014 di Sumatera Utara.

2.

Mengetahui tren perkembangan produksi telur ayam ras dari tahun 2010
hingga 2014 di Sumatera Utara.

3.

Menganalisis faktor harga telur ayam ras, pendapatan keluarga, jumlah
tanggungan, dan harga barang subsitusi terhadap permintaan telur ayam ras di
tingkat konsumen di pasar tradisional Petisah, Kota Medan.


4. Menganalisis faktor harga beli pedagang, biaya pemasaran dan keuntungan
terhadap penawaran telur ayam ras di tingkat konsumen di pasar tradisional
Petisah, Kota Medan.
1.4. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan, maka kegunaan
penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1.

Sebagai bahan informasi bagi konsumen dan pedagng untuk mengetahui hal
yang berkaitan dengan permintaan dan penawaran telur ayam ras di pasar
tradisional Petisah, Kota Medan..

2.

Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lainnya yang ingin
memperluas atau memperdalam penelitian ini.

15


4

1.5. Keaslian Penelitian
1. Model penelitian

: Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda
dengan alat bantu SPSS 16.0.

2. Variabel Penelitian :Penelitian ini menggunakan dua variabel terikat yaitu
permintaan dan penawaran, dimana permintaan dengan
variabel bebasnya berupa harga telur, pendapatan
keluarga, jumlah tanggungan dan harga barang subsitusi.
Penawaran dengan variabel bebasnya yaitu harga beli
pedagang, biaya pemasaran, dan keuntungan.
3. Jumlah Sample

: Penelitian ini menggunakan 30 sample konsumen dan 5
sampel pedagang

4. Waktu Penelitian


: Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai bulan
Mei tahun 2015.

5. Lokasi Penelitian

: Penelitian ini dilakukan di Pasar Petisah ,Kecamatan
Medan Petisah, Kota Medan