Asuhan Keperawatan Tn.A Dengan Gangguan Kebutuhan Mobilisasi Di Kecamatan Medan Amplas Desa Harjosari Ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur - unsur yang dibutuhkan oleh
manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis yang
bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. Hirarki kebutuhan
manusia yang diajukan oleh Abraham Maslow dalam teori Hirarki Kebutuhan
menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan
fisiologis (makan, minum), keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri (Hidayat,
2009).
Mobilisasi atau mobilitas merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara
bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan aktivitas dalam
memepertahankan ataupun meningkatkan tingkat kesehatan.
Imobilisasi atau gangguan mobilitas definisi dari NANDA, merupakan suatu keadaan
ketika seseorang mengalami resiko keterbatasan gerak fisik. (Riyadi, 2015)
Mobilisasi mempunyai banyak tujuan, seperti mengekspresikan emosi dengan
menggerakan nonverbal, pertahanan diri, pemenuhan kebutuhan dasar, aktivitas hidup seharihari, dan kegiatan rekreasi. Dalam mempertahankan mobilitas fisik secara optimal maka
system saraf, otot, dan skeletal harus tetap utuh dan berfungsi.(Potter dan Perry, 2005)
Perubahan dalam tingkat mobilisasi fisik dapat mengakibatkan intruksi pembatasan
gerak dalam bentuk tirah baring, pembatasan gerak selama penggunaan alat bantu

eksternal,pembatasan gerakan volunteer, atau kehilangan fungsi motorik.
Diperkirakan penyakit stroke dari 5000 orang Amerika terkena serangan stroke setiap
tahunnya. Sepertiganya akan mengalami kematian menurut statistik pada bulan pertama

semenjak terkena serangan sehingga menempatkan stroke sebagai penyebab kematian ketiga
terbesar di amerika serikat setelah penyakit jantung dan kanker. Setengah jumlah dari
penderita stroke masih mampu bertahan hidup pada tahun pertama setelah terkena serangan
tersebut dan 90% penderita stroke permanen. Mulai dari yang tergolong ringan seperti
menderita sedikit pincang atau agak lemah sampai dengan yang mengalami kelumpuhan
total. Ada beberapa macam stroke terdiri dari stroke hemoragic dan non hemoragic. Banyak
masyarakat luas hanya memahami stroke non

hemoragi dari pada hemoragi. Stroke

hemoragic umunya terjadi pada penderita darah tinggi karena menyebabkan perdarahan otak
pecah. Untuk mencegah komplikasi dan masalah lain maka di perlukan adanya pelayanan
kesehatan yang memadai kepada masyarakat, asuhan keperawatan, serta peran keluarga untuk
memotivasi agar klien semangat dalam

melawan penyakit yang di deritanya.


Penulis mengambil kasus dari latar belakang tersebut sebagai penyusunan laporan dan
pengambilan judul “ Asuhan keperawatan pada Tn.A dengan kebutuhan dasar gangguan
mobilisasi”.
B. Tujuan
1.

TujuanUmum
Untuk merawat pasien dengan masalah mobilisasi pada Tn.A di DesaHarjosari II
Lingkingan 7 Kecamatan Medan Amplas

2.

TujuanKhusus
1. Mendeskripsikan konsep gangguan Imobilisasi
2. Menyusun asuhan keperawatan dengan diagnosa gangguan mobilisasi

3.

Manfaat

1.

Responden
Meningkatkan imobilisasi klien selama proses perawatan

2.

Peneliti
Dapat menambahkan pengetahuan tentang intervensi terhadapgangguan
mobilisasi serta meningkatkan keterampilan dan wawasan bagi penulis.

3.

Tenaga Kesehatan
Masukan agar tenaga kesehatan lebih bertanggung jawab dalam memberikan
kontribusi penangan mobilisasi pada klien.

4.

Bagi Instansi Pendidikan

Sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian untuk
meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa D3
keperawatan.