Pengaruh Sosio-Ekonomi, Pengetahuan dan, Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan merupakan modal terbesar
dalam mencapai kesejahteraan. Untuk dapat meningkatkan kesejahteraan bagi
warga negaranya, pemerintah berkewajiban mewujudkan kehidupan yang sehat
dan sejahtera bagi setiap orang.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari

pembangunan

nasional.


Pembangunan

kesehatan

bertujuan

untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial
dan ekonomis (UU No.36 Tahun 2009).
Kondisi pembangunan kesehatan diharapkan telah mampu mewujudkan
kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dengan membaiknya berbagai
indikator pembangunan Sumber Daya Manusia, seperti: meningkatnya derajat
kesejahteraan dari status gizi masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender,
meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak,
terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, serta menurunnya
kesenjangan antar individu, antar kelompok masyarakat dan antar daerah dengan


1
Universitas Sumatera Utara

2

tetap lebih mengutamakan pada upaya preventif, promotif serta pemberdayaan
keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan. Salah satu bentuk upaya
pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah menumbuh kembangkan
Posyandu (Kemenkes, 2011).
Posyandu merupakan suatu pelayanan yang diselenggarakan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan pada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, yang utama untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi (Kemenkes, 2011).
Upaya

pengembangan

kualitas


sumber

daya

manusia

dengan

mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara
merata, apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti
Posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan dapat menjangkau semua
sasaran yang membutuhkan layanan kesehatan anak.
Pemantauan terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita dapat
dilakukan di posyandu melalui pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan
dasar balita di posyandu dilakukan dengan sistem 5 meja, meliputi : pemeriksaan
kesehatan balita, penimbangan berat badan, pemantauan status gizi, pemberian
vitamin A, pemberian imunisasi, dan konsultasi masalah kesehatan lainnya.
Posyandu menjadi pelayanan kesehatan penting untuk balita yang paling
awal. Namun pada kenyataannya di posyandu warga masyarakat sendiri banyak
yang tidak memanfaatkan posyandu untuk memantau tumbuh kembang anaknya

dengan alasan sibuk kerja atau tidak sempat membawa anak balitanya ke

Universitas Sumatera Utara

3

Posyandu dan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pemantauan tumbuh
dan kembang pada anak balita.
Salah satu indikator keberhasilan berjalannya program posyandu adalah
meningkatnya status gizi balita sehingga jumlah balita yang berat badannya tidak
naik akan semakin menurun. Status gizi balita sebenarnya dapat dipantau apabila
si ibu membawa balitanya ke posyandu setiap bulan, karena Posyandu merupakan
deteksi awal dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan balita.
Secara

kuantitas,

perkembangan

jumlah


Posyandu

sangat

menggembirakan, karena di setiap desa ditemukan sekitar 3- 4 Posyandu. Pada
saat Posyandu dicanangkan tahun 1986, jumlah Posyandu tercatat sebanyak
25.000 Posyandu, dan pada tahun 2009, meningkat menjadi 266.827 Posyandu
dengan rasio 3,55 Posyandu per desa/kelurahan. Namun bila ditinjau dari aspek
kualitas, masih ditemukan banyak masalah, antara lain kelengkapan sarana dan
keterampilan kader yang belum memadai (Kemenkes, 2011).
Meskipun secara kuantitas perkembangan Posyandu sangat cepat, tetapi
dari segi pemanfaatan masih terdapat beberapa kekurangan di beberapa hal.
Menurut Depkes RI (2010), pemanfaatan posyandu di Indonesia berdasarkan
program aktivitas posyandu cukup baik untuk balita terutama sampai usia 2 tahun.
Aktivitas selanjutnya sampai usia 5 tahun, cakupan program atau partisipasi
masyarakat sangat bervariasi, mulai dari terendah 10% sampai tertinggi 80%.
Salah satu indikasi pemanfaatan posyandu dapat dilihat dari angka
cakupan penimbangan balita ke posyandu (D/S). Di Indonesia angka pemanfaatan


Universitas Sumatera Utara

4

posyandu oleh ibu balita masih rendah yaitu masih dibawah target yang telah
ditetapkan, target balita yang ditimbang (D/S) adalah 85% (Kemenkes, 2015).
Berdasarkan Data Profil Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2015, ratarata cakupan penimbangan balita (D/S) Kota Medan yaitu 75,1%.
Tabel 1.1 Jumlah Balita yang Ditimbang Berdasarkan Puskesmas Kota
Medan Tahun 2014
Balita
Balita yang
No. Kecamatan
Puskesmas
% D/S
yang ada
ditimbang
1
Medan Tuntungan Tuntungan
3227
2691

83,4
Simalingkar
3806
2886
75,8
2
Medan Johor
Medan Johor
5022
3691
73,5
Kedai Durian
6013
3690
61,4
3
Medan Amplas
Amplas
13753
9477

68,9
4
Medan Denai
Desa Binjei
5670
4035
71,2
Tegal Sari
3754
2928
78,0
Medan Denai
2595
2036
78,5
Bromo
1520
1290
84,9
5

Medan Area
Kota Matsum
6197
4670
75,4
Sukaramai
2680
2096
78,2
MedanArea Selatan
1506
1234
81,9
6
Medan Kota
Teladan
3751
3193
85,1
Pasar Merah

1167
1055
90,4
Simpang Limun
3345
2675
80,0
7
Medan Maimun
Kampung Baru
6135
4793
78,1
8
Medan Polonia
Polonia
4575
3696
80,8
9

Medan Baru
Padang Bulan
6456
5190
80,4
10 Medan Selayang
PB. Selayang
4858
3671
75,6
11 Medan Sunggal
Desa Lalang
3333
2948
88,5
Sunggal
11098
9381
84,5
12 Medan Helvetia
Helvetia
15425
10913
70,7
13 Medan Petisah
Petisah
1290
1060
82,1
Darussalam
2892
2068
71,5
Rantang
2912
2371
81,4
14 Medan Barat
Glugur Kota
1140
779
68,3
Pulo Brayan
974
844
86,7
Sei Agul
3854
3144
81,6
15 Medan Timur
Glugur Darat
17651
14400
81,6
16 Medan Perjuangan Sentosa Baru
13348
7766
58,2
17 Medan Tembung
Mandala
4420
3444
77,9
Sering
7916
5197
65,6
18 Medan Deli
Medan Deli
14931
12070
80,8

Universitas Sumatera Utara

5

3338
1969
2047
7159
20 Medan Marelan
17368
21 Medan Belawan
10758
Total
229853
Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2015
19

Medan Labuhan

Titi Papan
Medan Labuhan
Pekan Labuhan
Martubung
Terjun
Belawan

2368
1684
1420
3901
12753
9110
172618

70,9
85,5
69,3
54,5
73,4
84,7
75,1

Berdasarkan tabel diatas, Puskesmas Martubung merupakan Puskesmas
yang paling rendah presentase balita yang ditimbang (D/S) yaitu 54,5%
dibandingkan Puskesmas lain yang ada di Kota Medan.
Puskesmas Martubung merupakan salah satu Puskesmas yang ada di
Kecamatan Medan Labuhan. Wilayah kerja Puskesmas terdiri dari 2 Kelurahan,
yaitu Kelurahan Besar dan Kelurahan Tangkahan. Jumlah penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Martubung sebanyak 67341 orang dan jumlah balita sebanyak
7159 orang. Jumlah Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Martubung
adalah sebanyak 34 Posyandu yang termasuk dalam 28 Posyandu tingkat purnama
dan 6 Posyandu tingkat mandiri.
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan terhadap petugas
Puskesmas, didapatkan informasi bahwa kemungkinan banyak ibu-ibu balita yang
bekerja pada pagi hari sehingga tepat pada hari posyandu banyak yang tidak hadir
dan kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat Posyandu, hal ini bisa terlihat
dari ibu balita yang hanya memanfaatkan posyandu untuk imunisasi semata,
setelah itu tidak perlu lagi datang membawa anaknya ke Posyandu.
Rendahnya pemanfaatan Posyandu oleh ibu balita di Puskesmas
Martubung diduga disebabkan oleh waktu kerja ibu yang pagi sehingga tidak
sempat lagi membawa anaknya ke posyandu, pengetahuan dan sikap ibu yang

Universitas Sumatera Utara

6

kurang terhadap manfaat yang diberikan posyandu, hal ini terlihat bahwa
posyandu hanya dimanfaatkan untuk pelayanan imunisasi saja.
Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan Suryaningsih (2012)
tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku kunjungan ibu bayi dan
balita ke Posyandu terdapat hubungan yang bermakna antara sikap, kepemilikan
buku KIA dan bimbingan petugas kesehatan dengan perilaku kunjungan ke
posyandu.
Menurut

penelitian

Nofianti

(2012)

tentang

faktor-faktor

yang

berhubungan dengan perilaku pemanfaatan Posyandu oleh ibu balita terdapat
hubungan yang bermakna antara umur, pekerjaan ibu, umur balita, dan
kepemilikan KMS.
Menurut

penelitian

Oktarina

(2015)

tentang

faktor-faktor

yang

berhubungan dengan pemanfaatan Posyandu terdapat hubungan bermakna antara
pengetahuan, sikap, pekerjaan, dan dukungan keluarga dengan pemanfaatan
posyandu oleh ibu balita.
Berdasarkan data yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti tertarik
untuk

melakukan

penelitian

dengan

judul

“Pengaruh

Sosio-Ekonomi,

Pengetahuan, dan Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016.”
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan

penelitian yang ingin diteliti yaitu bagaimana Pengaruh Sosio-Ekonomi,

Universitas Sumatera Utara

7

Pengetahuan, dan Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016.
1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Sosio-Ekonomi, Pengetahuan,
dan Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Pendidikan Ibu Terhadap
Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung
Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Pekerjaan Ibu Terhadap
Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung
Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Waktu Kerja Ibu Terhadap
Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung
Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016.
4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Pengetahuan Ibu Terhadap
Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung
Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016.
5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan
Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan Medan
Labuhan Kota Medan Tahun 2016.

Universitas Sumatera Utara

8

1.4

Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat lebih bisa berpartisipasi lagi dalam memanfaatkan
posyandu khususnya bagi ibu yang memiliki balita.
2. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dan sebagai bahan
panduan bagi peneliti selanjutnya.
3. Bagi Puskesmas
Memberikan informasi kepada puskesmas faktor-faktor apa saja yang
berpengaruh terhadap ibu balita dalam memanfaatkan posyandu.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sosio-Ekonomi, Pengetahuan dan, Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016

7 35 101

Pengaruh Sosio-Ekonomi, Pengetahuan dan, Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016

0 0 16

Pengaruh Sosio-Ekonomi, Pengetahuan dan, Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Sosio-Ekonomi, Pengetahuan dan, Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016

0 0 25

Pengaruh Sosio-Ekonomi, Pengetahuan dan, Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Pengaruh Sosio-Ekonomi, Pengetahuan dan, Sikap Ibu Terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2016

0 0 24

Pengaruh Ketersediaan Sarana, Pengetahuan Dan Sikap Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan

0 0 18

Pengaruh Ketersediaan Sarana, Pengetahuan Dan Sikap Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan

0 0 2

Pengaruh Ketersediaan Sarana, Pengetahuan Dan Sikap Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan

0 0 8

Pengaruh Ketersediaan Sarana, Pengetahuan Dan Sikap Lanjut Usia (Lansia) Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Kota Medan

0 0 26