Uji Diameter Puli pada Alat Pengupas Kulit Bawang Mekanis

TINJAUAN PUSTAKA

Bawang Merah
Bawang merah merupakan komoditi holtikultura yang tergolong sayuran
rempah. Sayuran rempah ini banyak dibutuhkan

terutama sebagai pelengkap

bumbu masakan guna menambah cita rasa dan kenikmatan makanan
(Rahayu dan Nur, 2009).
Ada tiga jenis bawang yang pada umumnya digunakan dan diproduksi si
Indonesia, yaitu bawang merah (A. Cepa var. Aggregatum), bawang putih
(Allium sativum L.), dan bawang bombai (Allium ceva L.) (Cahyono, 2005).
Tanaman

bawang

memerlukan

syarat


tumbuh

tertentu

selama

pertumbuhannya. Dari berbagai jenis bawang, belum tentu menghendaki syarat
tumbuh yang sama. Budi daya tanaman bawang tidak terlepas dari faktor iklim
dan tanah. Faktor iklim yang berpengaruh terhadapt budi daya tanaman bawang,
yaitu ketinggian tempat, temperature,sinar matahari, dan curah hujan. Adapun
factor tanah yang mempengaruhi adalah tekstur dan struktur tanah (AKK, 1999).
Sejarah Bawang Merah
Daerah penyebaran tanama bawang merah diantaranya adalah Eropa Barat,
Eropa Timur, Spayol, Amerika Serikat, Jepang< Mesir dan Turki yang merupakan
Negara penghasil bawang terpenting di dunia (AKK, 1999).
Tanaman bawang merah diduga berasal dari daerah Asia tengah yaitu
deretan daerah sekitar India, Pakistan sampai Palestina. Bangsa Mesir sudah
mengenalnya sejak 3200-2700 SM, bangsa Yunani Kuna sejak 2100 Sm,
sedangkang di Israil sudah ditemukan sejak 1500 Sm. Hal ini dapat diketahui dari


5
Universitas Sumatera Utara

6

bukti-bukti peninggalan sejarah seperti patung, tugu dan batu-batu pada jaman
dinasti Mesir, Yunani Kuno dan Israel (Rahayu dan Nur, 2009).
Bawang merah dikenal hampir disetiap negara dan daerah di wilayah
tanah air. Kalangan internasional menyebutnya Shallot. Bawang merah memiliki
nama ilmiah Allium cepa var. Ascalonicum yang termasuk dalam family
Liliaceae. Bawang merah tergolong tanaman semusim atau setahun.Tanamannya
berbentuk rumpun, akarnya serabut, batangnya pendek sekali yang hamper tidak
Nampak, daunnya memanjang dan berbentuk silidris, pangkal daun berubah
bentuk dan fungsinya yakni membengkak membentuk umbi lapis. Umbi tersebuk
dapat berbentuk tunas baru yang kemudian tumbuh membesar dan dewasa
membentuk umbi kembali. Karena sifat pertumbuhannya yang demikian maka
dari satu umbi dapat membentuk rumpun tanaman yang berasal dari peranakan
umbi (Rahayu dan Nur, 2009).
Botani Tanaman
Dataran rendah cocok untuk membudidayakan tanaman bawang merah

atau brambang (shallot). Ketinggian tempat terbaik untuk tanaman brambang
adalah dibawah 800 m diatas permukaan laut (d.p.l) namun sampai ketinggian
1.100 m dpl. Tanaman bawang merah dapat tumbuh.
Tanaman bawang merah menghendaki temperature udara antara 25 C- 32
C. Pada suhu tersebut udara terasa agak panas, sedangkan suhu rata-rata pertahun
yang dikehendaki oleh tanaman bawang merah adalah sekitar 30 C. Selain itu,
iklim yang agak kering serta kondisi tempat yang terbuka sangat membantu
proses pertumbuhan dan produksi (AKK, 1999).

Universitas Sumatera Utara

7

Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi

: Spermathopyta

Subdivisi


: Angiospermae

Class

: Monocotyledoneae

Ordo

: Liliales/Liliflorae

Famili

: Liliaceae

Genus

: Allium

Spesies


: Allium ascalonicum atau
Allium cepa var. Ascalonicum

Ditinjau dari hubungan kekerabatannya, bawang merah termasuk keluarga
Liliaceae.Keluarga ini memiliki ciri merumbi lapis, berakar serabut, dan bentuk
daun silidris.Umbi lapis tersebut berasal dari pangkal daun yang bersatu dan
membentuk batang-batang semu serta berubah bentuk dan fungsinya
(Rahayu dan Nur, 2009).
Jenis-Jenis Bawang Merah
Jenis-jenis bawang yang terkenal di Indonesia, yaitu :
1. Bawang putih ( Allium sativum) : memiliki ciri-ciri yakni membentuk satu
rumpun yang disebut siung seulas, yang berbentuk daging buah. Setiap
rumpun terdiri dari 5 sampai 13 siung. Keseluruhannya diselimuti lapisan
kulit tipis sehingga merupakan kesatuan umbi yang berbentuk bulat agak
pipih dan pucuk agak lancip sedangkan pangkal tumpul sebagai tempat
perakaran.
2. Bawang Bombay (Allium cepa). Butir bawang Bombay membentuk umbi
lapis. Daunnya seperti pipa pipih dengan batang semu yang tidak begitu

Universitas Sumatera Utara


8

panjang. Bentuk umbinya bervariasi, ada bulat, agak pipih dan lonjong.
Warna umbinya juga bervariasi ada warna kuning, merah dan putih.
3. Bawang Bakung (Allium fistullosum) atau disebut bawang sop. Bawang
daun. Bawang ini tidak membentuk umbi. Bagian pangkal bawah yang
membengkak menyerupai umbi adalah pangkal daun sebagai cadangan
makanan sedangkan daunnya memanjang seperti pipa. Daun bawang ini
dilapisi lilin, sehingga warnanya hijau kebiru-biruan.
4. Bawang Merah (Allium ascalonicum) merupakan jenis bawang yang
paling banyak dikonsumsi masyarakat. Umbi bawang merah adalah umbi
ganda terdapat lapisan tipis yang tampak jelas dan umbi-umbinya tampak
jelas juga sebagai benjolan kekanan dan ke kiri seperti suing bawang
putih. Lapisan pembungkus siung umbi bawang merah tidak banyak,
hanya sekitar 2-3 lapis dan tipis yang mudah kering. Sedangkan lapisan
dari setiap umbi berukuran lebihbanyak dan tebal.
(Suparman, 1995).
Waktu panen
Tanaman bawang merah dapat dipanen hasilnya setelah berumur 60–90

hari dari saat tanam, atau tergantung varietas dan tujuan pengguaan hasil
umbinya. Ciri-ciri umum bawang merah siap dipanen adalah:
a.

Tanaman telah cukup tua, hampir 60%-90% leher batangnya lemas
dandaun-daunnya menguning

b.

Umbi lapis sudah keliahatan penuh (padat) berisi dan tersembul sebagian
di atas tanah

Universitas Sumatera Utara

9

c.

Warna kulit telah mengkilap atau memerah, tergantung varietas atau
kultivarnya (Rukmana, 1995).


Manfaat bawang merah
Bawang merah selain digunakan untuk bumbu sayuran juga dibuat acar
dan sering juga digunakan sebagi campuran obat-obatan. Kandungan vitaminnya,
terutama B dan C cukup tinggi. Di dataran tinggi (sampai dengan 1500 m diatas
permukaan laut), bawang merah cenderung berumur lebih lama, ukuran umbinya
lebih kecil, warna kulitnya kurang cerah, sehingga kurang memikat (Ashari,
1995).
Banyak khasiat bawang merah yang bisa digunakan untuk pengobatan
sejumlah penyakit antara lain :
1. Sifat minyak yang terkandung dalam air bawang merah bisa digunakan untuk
membunuh sejumlah mikroba staphylococci, juga mikroba streptococci yang
merupakan jenis mikroba penyebab penyakit radang pada torak dan
kerongkongan. Dapat membunuh mikroba diphtreria, amuba disentri, dan
mikroba TBC. Cara penggunaannya yaitu dengan menghirup aroma atau
memakannya.
2. Dapat meminimalisir pembekuan darah, caranya dengan memakan umbi
bawang merah mentah yang dicampur dengan keju.
3. Menjadikanya sebagai bahan kompres untuk menyembuhkan penyakit dari
luar. Caranya yaitu dengan memotong-motong bawang merah menjadi

beberapa

bagian

kecil

selanjutnya

dipanaskan.

Cara

penggunaaan

kompresanyaitu dengan meletakannya pada bagian-bagian tubuh yang akan
diobati lalu mengikatnya. Kompresan ini diganti setiap 12 jam. Beberapa

Universitas Sumatera Utara

10


penyakit yang bisa disembuhkan dengan cara ini antara lain : batuk rejan dan
radang paru (letakkan kompresan dibagian dada) melancarkan buang air kecil,
(letakkan kompresan diatas ginjal / kantong kemih) gangguan pada fungsi
pengaturan darah, (letakkan kompresan pada bagian atas telapak kaki),
mengeluarkan darah kotor dan nanah, (letakkan kompresan di bagian atas
luka).
4. Menghilangkan rasa perih pada bagian-bagian tubuh yang luka dengan
memanfaatkan air perasan bawang merah.
5. Menghilangkan pecah-pecah pada bagian puting. Caranya bawang merah
dihaluskan dan mencampurnya dengan minyak zaitun, lalu dioleskan kebagian
kulit yang pecah-pecah.
6. Menyembuhkan penyakit cacingan pada anak-anak. Caranya beri si anak
minuman hasil seduhan dari potongan-potongan bawang merah yang telah
disimpan selama satu malam. Sebelum diminumkan, tambahkan dahulu
sedikit madu kedalam seduhan tersebut.
7. Menghilangkan rasa pusing dan menyadarkan orang pingsan. Caranya dengan
mendekatkan bawang merah mentah ke bagian hidung penderita.
8. Membantu menghilangkan kalu dan mata ikan pada bagian kaki.
9. Kegunaan bawang merah lainnya yaitu dapat digunakan untuk menurunkan

kadar gula darah. Juga bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit flu.
Perkembangan Bawang Merah Di Indonesia
Negara-negara Eropa Barat, Eropa Timur dan Spayol mengenal bawang
merah sekitar abad kedelapan. Kemudian bawang merah menyebar hingga
kedaratan Amerika, Asia Tenggara dan Asia Timur.Penyebaran ini tampaknya

Universitas Sumatera Utara

11

berhubungan dengan pemburuan rempah-rempah oleh bangsa Eropa ke wilayah
Timur dan berlanjut ke wilayah Indonesia. Di Indonesia, bawang merah juga telah
merambah ke berbagai daerah sehingga komoditi ini memiliki nama khas
dimasing-masing daerah (Rahayu dan Nur, 2009).
Eropa Barat dan Eropa Timur memang terhitung agak terlambat mengenal
bawang merah.Ada yang menduga, sekitar abad ke-8 setelah kelahiran Isa
Almasih baru mulai menyebar ke Eropa Barat, Eropa Timur dan Spayol.Dari
belahan benua ini bawang merah mulai menyebar luas hingga dataran Amerika,
Asia Timur dan Tenggara.Penyebaran ini tampaknya ada hubungannya dengan
perburuan rempah-rempah oleh bangsa Eropa ke wilayah Timur Jauh, yang
kemudian berekor dengan pendudukan kolonial di Indonesia (Wibowo, 2008).
Pengolahan bawang merah
Salah satu produk olahan pascapanen bawang merah yang pemasarannya
komersial adalah “bawang goreng”.Para pengrajin bawang tergabung dalam
wadah organisasi yang disebut Gabungan Pengusaha Produsen Bawang Goreng
Indonesia (GPPBGI).
Tata cara proses pembuatan bawang goreng, meliputi tahapan kegiatan
sebagai berikut:
1. Pemilihan bahan baku
Bahan baku yang paling baik adalah umbi bawang merah yang memiliki
varietas yang unggul. Umbi bawang merah dipilih dari tanaman yang dipanen
umur tua, dan ukuran umbi antara sedang sampai besar.

Universitas Sumatera Utara

12

2. Pengupasan
Umbi bawang merah yang terpilih, kemudian dikupas kulit luarnya dan
dipotong bagian ujung umbinya.
3. Pencucian
Semua bawang merah yang telah dikupas, segera dicuci bersih dalam bak
yang airnya mengalir, lantas ditiriskan.
4. Pengirisan
Bawang merah diiris tipis dengan pisau tajam atau mesin pengiris.Pengiris
manual dengan alat pisau biasanya mampu menyelesaikan 20 kg bawang/hari
sedangkan dengan mesin pengiris bisa mencapai 1 ton/hari/mesin.
5. Pembuatan campuran
Bahan pencampurannya adalah tepung tapioka dan tepung terigu dengan
perbandingan 1:1.Untuk bahan baku bawang merah basah 3.000 kg diperlukan
tepung terigu dan tapioka masing-masing 90 kg kemudian risan bawang merah
dicampur dengan kedua jenis tepung tadi dalam sebuah bak atau wadah plastik
secara merata (homogen).
6. Penggorengan
Campuran irisan bawang merah dengan kedua jenis tepung tadi langsung
digoreng dalam kuali (wajan) berisi minyak goreng selama 12-15 menit.
7. Penirisan
Setelah bawang goreng cukup kering, segera ditiriskan agar minyak goreng
tidak terbawa pada produk bawang merah.
8. Pengovenan
Untuk menghilangkan atau mengurangi kandungan minyak pada bawang
goreng, dilakukan pengovenan sehingga dapat menghemat minyak goreng.

Universitas Sumatera Utara

13

Tetesan minyak goreng sewaktu pengovenan dapat dipergunakan kembali untuk
proses penggorengan berikutnya.
9. Pengemasan
Bawang goreng yang telah dingin dan kering, dikemas dalam kantong plastik dan
diberi etiket atau label yang menarik, produk bawang goreng siap dipasarkan.
Pengupasan
Mesin pengupasan bawang yang terdapat dipasaran dibedakan berdasarkan
dua prinsip kerja, antara lain : cara kerja manual, apabila handel diputar maka
gaya akan diteruskan oleh poros utama menuju ke roda gigi. Karena antara roda
ggi driver dan roda gigi driven juga akan berputar bersama-sama dengan poros
utama, dimana pada poros utama terpasang piringan yang juga ikut berputar.
Karena pada piringan yang berputar maka pisau yang terpasang pada piringan
pengupas bawang yang ada ditabung pemasukan. Hasil pengupasan akan jatuh ke
bak penadah. Cara kerja motor, mesin ini digerakkan oleh motor listrik pada poros
motor dipasang pulley driver, dan poros utama terpasang pulley driven dan pulley
dihubungkan dengan sabuk V belt sehingga bila motor dihidupkan maka pulley
driver akan berputar dan akan memutar pulley driven. Karena kedua pulley
terpasang pada poros motor dan poros utama juga akan ikut berputar, dimana pada
poros utama terpasang piringan berputar maka pisau juga akan ikut berputar.
Sehingga piringan yang sudah terpasang pisau tersebut akan menyayat bawang
yang ada ditabung pemasukan dan hasil sayatan jatuh ke bak penadah
(Sugiantoro, 2002).

Universitas Sumatera Utara

14

Alat Mesin Pertanian dengan Tenaga Mekanis
Mekanisasi pertanian adalah bagian penting dari industri pertanian saat ini.
Menurut Shin and Curtis (1978), hal ini disebabkan karena nilai efisiensi produksi
dan kualitas proses pengolahan bergantung pada mekanisasi. Teknologi dari yang
sederhana sampai canggih mempunyai peran sangat penting dalam transformasi
suatu bahan mentah atau baku menjadi suatu produk dengan nilai tambah lebih
tinggi.
Dalam kegiatan agribisnis dan agroindustri, teknologi (pertanian)
diperlukan sejak penyiapan lahan, penyediaan pupuk, produksi, pemanenan,
penanganan pasca panen, pengolahan hasil, pengemasan serta distribusi dan
pengangkutan sampai pemasaran. Hal penting yang patut dicermati pada kegiatan
agroindutri adalah teknologi yang menjadi kendala utama. Oleh sebab itu
teknologi harus dikembangkan secara terus menerus melalui kegiatan penelitian
dan pengembangan (Mangunwidjaja dan Sailah, 2005).
Yang dimaksud dengan sistem mekanisasi pertanian selektif adalah usaha
memperkenalkan, mengembangkan, dan membina pemakaian jenis atau kelompok
jenis alat dan mesin pertanian yang serasi atau yang sesuai dengan keadaan
wilayah setempat. Oleh karena itu, ditinjau dari segi tingkat teknologinya,
mekanisasi pertanian dibedakan atas: mekanisasi pertanian sederhana, mekanisasi
pertanian madya, dan mekanisasi pertanian mutakhir. Wilayah pengembangan
mekanisasi pertanian dibagi atas: wilayah tipe I-A atau wilayah lancar, wilayah
tipe I-B atau wilayah siap, wilayah tipe II atau wilayah setengah siap atau secara
ekonomi kurang menguntungkan, dan wilayah tipe III atau wilayah mekanisasi
pertanian terbatas (Hardjosentono, dkk., 2000).

Universitas Sumatera Utara

15

Setiap perubahan usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan tertentu
yang membuat perubahan tersebut bisa dimengerti, logis, dan dapat diterima.
Diharapkan

perubahan

suatu

sistem

akan

menghasilkan

sesuatu

yang

menguntungkan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum,
tujuan mekanisasi pertanian adalah :
a. Meningkatkan efisiensi tenaga manusia.
b. Mengurangi kerusakan produksi pertanian.
c. Menurunkan ongkos produksi.
d. Menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi.
e. Meningkatkan taraf hidup petani.
f. Memungkinkan pertumbuhan ekonomi subsisten (tipe pertanian kebutuhan
keluarga) menjadi tipe pertanian komersil.
Tujuan tersebut di atas dapat dicapai apabila penggunaan dan pemilihan
alat mesin pertanian tepat dan benar, tetapi apabila pemilihan dan penggunaannya
tidak tepat hal sebaliknya yang akan terjadi (Rizaldi, 2006).
Komponen Alat Pengupas Bawang Mekanis
Motor Listrik
Motor Listrik sering digunakan sebagai tenaga penggerak dibandingkan
dengan jenis tenaga-tenaga yang lain karena :
1. Dapat disesuaikan, motor listrik dapat digunakan dihampir setiap lokasi
termasuk didalam air.
2. Otomatis, motor listrik dengan mudah dikontrol dengan alat otomatis.
3. Rapi,

sebuah

unit

kecil

memperkembangkan

sejumlah

kekuatan

besarsecara bersama-sama.

Universitas Sumatera Utara

16

4. Dapat dipercaya, motor listrik secara khusus untuk pekerjaan jarang
mengalami gangguan.
5. Ekonomis dan efisien, motor listrik memiliki efisiensi hingga 95%.
6. Perawatan mudah, jika melindungi dari debu dan kotoran, motor listrik
hanya membutuhkan sedikit perawatan.
7. Tenang, motor listrik secara umum lebih tenang dari pada jenis yang
dijalankan.
8. Aman, apabila dipasang dengan tepat, dipelihara dan digunakan, motor
listrik sangat aman untuk dioperasikan.
9. Mudah diopersaikan, tidak membutuhkan banyak pelatihan untuk
mengoperasikan motor listrik.
(Cooper, 1992).
Motor listrik dapat digolongkan menjadi dua golongan sesuai dengan
sumber arus listrik, yaitu motor listrik arus searah atau DC dan motor listri arus
bolak-balik atau AC. Motorlistrik AC yang kecil banyak dipakai pada peralatan
rumah tangga misalnya alat cukur, alat kecantikan, alat dapur,dan sebagainya.
Sedangkan motor listrik yang besar banyak digunakan pada kompresor,
penggiling jagung, dan alat-alat bengkel atau pabrik. Dasar utama yang
menyebabkan motor berputar ialah reaksi antar kutub magnet. Kutub yang senama
tolak-menolak dan kutub yang tak senama tarik-menarik. Reaksi medan magnet
listrik pada stator dan medan magnet penghantar yang dialiri arus listrik
(Hartanto, 1997).
Motor Listrik mempunyai yakni dapat dihidupkan hanya memutar saklar,
suara dan getaran tidak menjadi gangguan, udara tidak ada yang dihisap juga tidak

Universitas Sumatera Utara

17

ada gas buang dan pada motor DC mempunyai daya besar pada putaran rendah
dan pada motor AC menggunakan sumber daya umum yang tidak mudah
mengubah putarannaya. Namun motor listrik memiliki kekurangan yakni, motor
listrik ini membutuhkan sumber daya, kabel harus dapat dihubungkan dengan stop
kontak, dengan demikian tempat penggunaannya sangat terbatas oleh panjang
kabel, kalau digunakan baterai sebagai sumber daya maka beratnya akan menjadi
besar, secara umum biaya listrik motor listrik ini lebih tinggi daripada harga
bahan bakar minyak dan untuk menghasilkan daya yang sama dihasilkan oleh
sebuah motor pembakar, maka motor listrik akan lebih berat (Soenarta, 2002).
Puli (Pulley)
Pemasangan pili antara lain dapat dilakukan dengan cara :
a. Horizontal, pemasangan puli dapat dilakukan dengan cara mendatar
dimana pasangan pili terletak pada sumbu mendatar.
b. Vertikal, pemasangan puli dilakukan secara tegak dimana letak pasangan
puli adalah pada sumbu vertical. Pada pemasangan ini akan terjadi getaran
padabagian mekanisme serta penurunan umur sabuk.
(Mabie and Ocvirrk, 1967).
Menurut Stolk dan Kros (1981), pulley dibuat dari besi-cor atau dari
baja.Pulley kayu tidak banyak lagi dijumpai.Untuk konstruksi ringan diterapkan
pulley dari paduan alumunium.Pulley sabuk baja terutama cocok untuk kecepatan
sabuk yang tinggi ( diatas 35 m/det). Menurut Smith dan Wilkes (1990) dalam
menghitung kecepatan atau ukuran roda transmisi, putaran transmisi pergerakan
dikalikan diameternya adalah sama dengan putaran roda transmisi yang
digerakkan dikendalikan dengan diameternya.

Universitas Sumatera Utara

18

SD (penggerak) = SD (yang digerakkan) …………………………………………….(1)
S = adalah kecepatan putar pulley (rpm)
D = adalah diameter pulley (mm)
Sabuk-V
Adapun factor yang menentukan kemampuan sabuk untuk menyalurkan
tenaga tergantung dari :
1. Regangan sabuk pada pulley.
2. Gesekan antara sabuk dan pulley.
3. Lengkung persinggungan antara sabuk dan pulley.
4. Kecepatan sabuk.
(Pratomo dan Irwanto, 1983).
Sabuk-V mempunyai penampang trapezium yang terbuat dari karet,
tenunan atau semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk membawa tarikan
yang besar. Sabuk-V dililitkan disekeliling alur puli yang berbentuk V.Selain
koifisien gesek dan kekuatannya, harganya yang relative murah membuat sabuk-V
lebih sering dipakai (Sularso dan Suga, 2004).
Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga
putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman, dan
tahan lama.
Bantalan dapat diklasifikasikan berdasarkan pada:
1. Gerakan bantalan terhadap poros
-

Bantalan luncur

Universitas Sumatera Utara

19

Pada bantalan ini terjadi gerakan luncur antara poros dan bantalan
karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan
perantaraan lapisan pelumas
-

Bantalan gelinding
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang
berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola
(peluru), rol atau rol jarum dan rol bulat.

2. Beban terhadap poros
-

Bantalan radial: arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak
lurus sumbu poros

-

Bantalan radial: arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu poros

-

Bantalan gelinding khusus: bantalan ini dapat menumpu beban yang
arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros.

(Sularso dan Suga, 2002).
Poros putaran
Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin. Hampir
semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran utama dalam
transmisi seperti itu dipegang oleh poros.
Menurut Sularso dan Suga (2004), hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
merencanakan sebuah poros adalah :
1. Kekuatan Poros
Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur atau
gabungan antara puntir dan lentur. Juga ada poros yang mendapat beban
tarik atau tekan. Kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan

Universitas Sumatera Utara

20

bila diameter poros diperkecil (poros bertangga) atau bila poros
mempunyai alur pasak, harus diperhatikan. Sebuah poros harus
direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban di atasnya.
2. Kekakuan Poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup tetapi jika
lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan ketidak
telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara. Karena itu,
disamping kekuatan poros, kekakuannya juga harus diperhatikan dan
disesuaikan dengan jenis mesin yang akan dilayani poros tersebut.
3. Putaran Kritis
Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran tertentu
dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebut putaran
kritis. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagianbagian lainnya. Poros harus direncanakan hingga putaran kerjanya lebih
rendah dari putaran kritisnya.
4. Korosi
Bahan-bahan poros yang terancam kavitasi, poros-poros mesin yang
berhenti lama, dan poros propeler dan pompa yang kontak dengan fluida
yang korosif sampai batas-batas tertentu dapat dilakukan perlindungan
terhadap korosi.
5. Bahan Poros
Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik

Universitas Sumatera Utara

21

Prinsip Kerja Alat Pengupas Bawang Mekanis
Prinsip kerja mesin pengupas bawang ini adalah dengan menggunakan
karet pengupas

dengan penggerak listrik. Bawang dimasukkan dalam tabung

pengupasan kemudian piringan yang berada dibagian bawah tabung pengupas
akan berputar karena digerakkan oleh motor listrik dan akan membuat bahan
bersebtuhan dengan karet pengupas. Bawang akan terkupas oleh karet pengupas
dan bawang yang telah terkupas akan diambil kemudian kulit bawang akan keluar
melalui saluran pengeluaran .
Kapasitas Kerja Alat Mesin Pertanian
Menurut Daywin, dkk., 2008, kapasitas kerja suatu alat atau mesin
didefinisikan sebagai kemampuan alat dan mesin dalam menghasilkan suatu
produk (contoh : ha. Kg.lt) persatuan waktu (jam).Dari satuan kapasitas kerja
dapat dikonversikan menjadi satuan produk per kW per jam, bila alat/mesin itu
menggunakan daya penggerak motor. Jadi satuan kapasitas kerja menjadi :
Ha.jam/kW, Kg.jam/kW, , Lt.jam/kW. Persamaan matematisnya dapat ditulis
sebagai berikut :
Kapasitas Alat = Produk yang dihasilkan ………………… (3)
Alat Mesin pada Pengolahan Makanan
Mekanisasi pertanian adalah bagian penting dari industry pertanian saat
ini. Menurut Shin and Curtis (1978), hal ini disebabkan karena nilai efisiensi
produksi dan kualitas proses pengolahan bergantung pada mekanisasinya.
Teknologi dari yang sederhana sampai canggih mempunyai peran sangat penting
dalam transformasi suatubahan mentah atau baku menjadi suatu produk dengan
nilai tambah lebih tinggi.

Universitas Sumatera Utara

22

Secara umum, tujuan mekanisasi pertanian adalah :
a. Meningkatkan efisiensi tenaga manusia.
b. Mengurangi kerusakan produksi pertanian.
c. Menurunkan ongkos produksi.
d. Menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi.
e. Meningkat taraf hidup petani.
f. Memungkinkan pertumbuhan ekonomi subsistem (tipe pertanian kebutuhan
keluarga) menjadi tipe pertanian komersil.
Tujuan tersebut di atas dapat dicapai apabila penggunaan dan pemilihan alat
mesin pertanian tepat dan benar,tetapi apabila pemilihan dan penggunaannya
tidak tepat hal sebaliknya yang akan terjadi (Rizaldi, 2006).
Dalam kegiatan agribisnis dan agroindustry, teknologi (pertanian) diperlukan
sejak penyiapan lahan, penyediaan pupuk, produksi, pemanenan, penanganan
pasca panen, pengolahan hasil, pengemasan serta distribusi dan pengangkutan
sampai pemasaran.Hal penting yang patut dicermati pada kegiatan agroindustri
adalah teknologi yang menjadi kendala utama.Oleh sebab itu teknologi harus
dikembangkan

secata

terus

menerus

melalui

kegiatan

penelitian

dan

pengembangan (Mangunwidjaja dan Sailah, 2005).

Universitas Sumatera Utara