KomunikasiAntarpribadiOrangtuadanAnak (StudiDeskriptif Proses Komunikasi Orangtua dan Anak yang TinggalJarakjauhdalamPenyelesaianTugasAkhir di FISIP USU)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Konteks Masalah
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang
lain. Keinginan untuk bersatu dengan manusia lainnya (bermasyarakat) dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, dan mencoba memahami segala persoalan yang
ada di lingkungan sekitarnya. Makhluk sosial yang memiliki naruli saling tolong
menolong, bertoleransi, simpati dan juga saling berempati. Cara terpenting dalam
berhubungan satu dengan yang lainnya adalah dengan saling berkomunikasi.
Komunikasi dapat diartikan sebagai proses pemindahan gagasan atau
informasi seseorang kepada orang lain. Menurut Vardiansyah (2004) komunikasi
dapat terjadi dalam konteks satu komunikator dengan satu komunikan
(komunikasi diadik: dua orang) atau satu komunikator dengan dua komunikan
(komunikasi triadik: tiga orang). Kita dapat berkomunikasi dengan individu,
kelompok maupun publik. Selain dalam bentuk kata-kata, proses pemindahan
gagasan seseorang dari orang lain juga dapat terjadi dalam bentuk ekspresi wajah,
intonasi dan sebagainya. Melalui komunikasi, kita dapat mempelajari,
membangun dan merubah pendapat, sikap, serta prilaku orang lain. Tanpa
komunikasi kita dan orang lain tidak dapat berhubungan dan bertular pikiran,
perasan, dan kehendak.

Komunikasi amat berperan penting dalam menjelaskan segala sesuatunya,
hal ini ditegaskan oleh definisi yang diberikan oleh Carl I. Hovland (dalam
Effendy, 2004), yang mengatakan bahwa ilmu komunikasi adalah “Upaya yang
sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi
serta pembentukan pendapat dan sikap”. Definisi Hovland tersebut menunjukkan
bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian
informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan
sikap publik (public attitude) yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik
memainkan peranan yang amat penting. Bahkan dalam definisinya secara khusus

Universitas Sumatera Utara

mengenai pengertian komunikasinya sendiri, Hovland mengatakan bahwa
komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain (communication is the
process to modify the behavior of other individuals).
Untuk menguatkan definisi dari Carl I. Hovland, terdapat juga definisi lain
dari Gerald R. Miller dalam buku Mulyana (2007) yang mengemukakan bahwa
komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada
penerima dengan niat yang didasari untuk mempengaruhi perilaku penerima.
Untuk itu harus ada kesepahaman arti dalam menyampaikan informasi sehingga

tercapai komunikasi yang efektif. Komunikasi yang baik akan menghasilkan
hubungan yang harmonis antara komunikator dan komunikan karena mereka
memiliki makna yang sama tentang hal yang dibicarakan. Sebaliknya komunikasi
yang tidak baik akan menyebabkan terjadinya krisis komunikasi atau konflik.
Dalam

penelitian

ini

peneliti

berkonsentrasi

terhadap

komunikasi

antarpribadi. Komunikasi antarpribadi adalah salah satu bentuk komunikasi yang
paling efektif dalam hal upaya merubah sikap, pendapat, serta perilaku seseorang

(Effendy, 2006). Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi adalah komunikasi
diadik yang hanya melibatkan dua orang secara intim seperti suami istri, dua
sejawat, dua sahat dekat, guru-murid, orang tua-anak, dan sebaginya (Mulyana,
2007).
Manusia memerlukan hubungan antarpribadi terutama untuk dua hal yaitu
perasaan (attachment) dan ketergantukan (dependency). Perasaan mengacu pada
hubungan yang bersifat emosional intensif, sementara ketergantungan mengacu
pada instrument antarpribadi seperti mencari kedekatan, membutuhkan bantuan,
serta kebutuhan berteman dengan orang lain, yang juga dibutuhkan untuk
kepentingan mempertahankan hidup. Salah satu karakteristik penting dari
hubungan antarpribadi yaitu hubungan tersebut banyak yang tidak diciptakan
untuk diakhiri berdasarkan kemauan atau kesadaran sendiri.
Keluarga sebagai kelompok sosial pertama merupakan wadah dimana
individu tumbuh, berkembang, dan belajar bersosialisasi. Disamping itu eksistensi
keluarga sangat dibutuhkan dalam pembentukkan kepribadian anggota keluarga.
Berawal dari komunikasi interpersonal, interaksi komunikasi dalam keluarga

Universitas Sumatera Utara

berlangsung dan membentuk intensitas dan kualitas komunikasi serta bertujuan

untuk mencapai pemahaman makna pesan.
Tidak selamanya orang tua dapat berinteraksi langsung dengan anak, ada
kalanya orang tua dan anak terpisahkan oleh alasan tertentu seperti halnya orang
tua yang harus meninggalkan anaknya karena tuntutan pekerjaan maupun anak
yang harus meninggalkan orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan kejenjang
yang lebih tinggi. Dengan adanya jarak yang secara langsung mempengaruhi
berkurangnya proses intensitas komunikasi antara orang tua dan anak, hal ini
disebabkan terbatasnya media dan waktu yang dapat dipergunakan orang tua dan
anak dalam proses komunikasinya.
Perkembangan zaman yang terus berkembang akan mempengaruhi setiap
keluarga untuk membentuk anggota keluarga menjadi individu yang cerdas.
Karena itu, banyak orang tua yang ingin memberikan pendidikan yang terbaik
untuk masa depan anak mereka. Bahkan para orang tua rela terpisah jauh dengan
anak mereka demi cita - cita yang ingin dicapai oleh anak mereka. Hal ini karena
menurut mereka banyak sekolah dan universitas memiliki kualitas yang baik
berada di kota besar. Sehingga para orang tua tetap memberikan motivasi kepada
anaknya walau harus tinggal terpisah dengan orang tua.
Pada anak dan orang tua yang tinggal terpisah, anak dan orang tua tidak
dapat berkomunikasi secara langsung karena adanya jarak yang memisahkan.
Karena itulah perlu adanya penggunaan media untuk menunjang komunikasi

antara anak dan orang tua yang tinggal terpisah. Media-media yang dapat
digunakan antara lain seperti surat, telepon, text message, telegram,email,telepon,
sms dan email. Komunikasi antarpribadi yang dilakukan dengan menggunakan
media dan tanpa bertatap muka disebut komunikasi antarpribadi bermedia.
Bahkan dengan semakin berkembangnya teknologi, anak dan orang tua yang
tinggal jarak jauh dapat melakukan komunikasi antarpribadi bermedia yang
hampir mirip dengan komunikasi tatap muka.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana proses komunikasi
jarak jauh antara orang tua dengan anak yang sedang menyelesaikan tugas akhir.
Jarak mempengaruhi intensitas komunikasi antara orang tua dengan anak yang
dapat membawa dampak kepada berkurangnya motivasi sejumlah anak untuk

Universitas Sumatera Utara

menyelesaikan tugas akhir. Namun demikian, diharapkan peran serta orangtua
dalam menjaga komunikasi dengan berbagai cara mampu memberikan motivasi
bagi anak dalam menyelesaikan tugas akhir.
Peneliti tertarik melakuakan penelitian di FISIP USU dikarenakan pada saat
pra penelitian peneliti melihat kebanyakan mahasiswa berasal dari luar Kota
Medan. Dengan demikian, pastinya mahasiswa akan melakukan komunikasi

antarpribadi jarak jauh dengan orang tua melalui berbagai media.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana
komunikasi antarpribadi orang tua terhadap anak yang tinggal jarak jauh dalam
penyelesaian tugas akhir di FISIP USU.

1.2 Fokus Masalah
Berdasarkan konteks masalah yang telah diuraikan diatas, maka fokus masalah
dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana proses komunikasi antarpribadi orang
tua terhadap anak yang tinggal jarak jauh dalam penyelesaian tugas akhir di FISIP
USU.”

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses komunikasi antar pribadi orang tua dan anak
yang tinggal jarak jauh dalam menyelesaikan tugas akhir di FISIP USU.
2. Untuk mengetahui peran orang tua terhadap anak yang tinggal jarak jauh
dalam penyelesaian tugas akhir di FISIP USU.

1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan
dalam bidang komunikasi, khususnya bagi mahasiswa Departemen Ilmu
Komunikasi FISIP USU.
2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan peneliti mengenai komunikasi antar pribadi orang tua
terhadap anak dalam penyelesaian tugas akhir

Universitas Sumatera Utara

3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak –
pihak yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan komunikasi antar
pribadi.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU).

1 41 110

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

4 95 99

Dinamika Komunikasi Antarbudaya di Kalangan Mahasiswa FISIP USU dalam Menjaga Harmonisasi

5 46 104

KomunikasiAntarpribadiOrangtuadanAnak (StudiDeskriptif Proses Komunikasi Orangtua dan Anak yang TinggalJarakjauhdalamPenyelesaianTugasAkhir di FISIP USU)

0 4 133

KomunikasiAntarpribadiOrangtuadanAnak (StudiDeskriptif Proses Komunikasi Orangtua dan Anak yang TinggalJarakjauhdalamPenyelesaianTugasAkhir di FISIP USU)

0 0 12

KomunikasiAntarpribadiOrangtuadanAnak (StudiDeskriptif Proses Komunikasi Orangtua dan Anak yang TinggalJarakjauhdalamPenyelesaianTugasAkhir di FISIP USU)

0 0 2

KomunikasiAntarpribadiOrangtuadanAnak (StudiDeskriptif Proses Komunikasi Orangtua dan Anak yang TinggalJarakjauhdalamPenyelesaianTugasAkhir di FISIP USU)

0 0 33

KomunikasiAntarpribadiOrangtuadanAnak (StudiDeskriptif Proses Komunikasi Orangtua dan Anak yang TinggalJarakjauhdalamPenyelesaianTugasAkhir di FISIP USU)

0 0 2

KomunikasiAntarpribadiOrangtuadanAnak (StudiDeskriptif Proses Komunikasi Orangtua dan Anak yang TinggalJarakjauhdalamPenyelesaianTugasAkhir di FISIP USU)

0 0 40

Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam Bimbingan Skripsi)

0 1 14