Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU).

(1)

1

POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN

MAHASISWA FISIP USU

SKRIPSI

ANINDITA PUTRI ASMARANI

100904109

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

MEDAN

2014


(2)

2

POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN

MAHASISWA FISIP USU

(Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Pola Penggunaan Twitter di

Kalangan Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelarsarjana Program Strata 1 (S1) pada Departemen Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara

Anindita Putri Asmarani

100904109

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(3)

3 ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motif, intensitas, dan manfaat Twitter di kalangan mahasiswa FISIP USU. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FISIP USU yang masih aktif menjalani perkuliahan dan merupakan anggota (pemilik account) Twitter.

Teori yang digunakan adalah teori komunikasi, komunikasi massa, new media, internet, situs Twitter dan Uses and Gratifications. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 4025 orang. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% maka diperoleh sampel sebanyak 98 mahasiswa.

Teknik penarikan sampel mengunakan Proposional Stratified Samplingdan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan metode kuesioner(Field Research) dan metode kepustakaan (Library Research)dengan kuesioner yang berisi 24 pertanyaan tertulis, yang harus dijawab oleh para responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal dan tabel silang dengan menggunakan Statistical Product and System Solution (SPSS) 13.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat frekuensi penggunaan jejaring sosial Twitter mahasiswa FISIP USU dalam seminggu tergolong sering. Mereka sering menggunakannya ketika memiliki waktu luang dan mereka bisa mengatur waktu penggunaan Twitter sesuai kebutuhan mereka. Motif mahasiswa FISIP USU mengakses Twitter yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai pengguna lainnya, untuk memiliki account di Twitter, untuk dapat berbagi masalah dan mendapatkan feedback, untuk menjalin hubungan dengan orang lain dan sebagai wadah untuk pelepasan emosi. Serta manfaat yang mahasiswa FISIP USU dapatkan dari Twitter yaitu mendapatkan berita-berita lokal maupun internasional yang ter-update, mendapatkan informasi mengenai pengguna lain, menambah teman, mengetahui tanggapan pengguna lain mengenai suatu hal, dan juga menjadi hiburan.


(4)

4

ABSTRACT

This research entitled “The Usage Patterns of Twitter among FacultyofSocialandPoliticalScienceUniversity ofNorth Sumatra’s Students” (Quantitative Descriptive Study to Know The Usage Patterns of Twitter among FacultyofSocialandPoliticalScienceUniversity ofNorth Sumatra’s Students. This research wasconducted to determine themotive, the intensity, andthe benefits ofTwitter among FISIP USU’s students. The objects in this research were allstudents oftheFISIPUSU which is stillactivelyundergoingthe courseand is a member of Twitter.

Theories that are considered relevant to this study are: Communication, Mass Communication, New Media, Internet, Twitter, and Uses and Gratifications. The population in this research amounted to 4025 men.Todetermine thenumber of

samplesusedTaro Yamane formulawitha precisionof 10%and aconfidencelevel of90%, thenobtained a sample of98students.

The sampling techniques using aproportionalstratified samplingandpurposivesampling. Data collection techniques, researchers used aquestionnairemethod(Field Research) and themethods of literature(Library Research), witha questionnaire containing24questionsin writing, whichmustbe answeredbytherespondents.Thedata analysis techniqueusinga singletableanalysis and cross table analysis, withuse ofthe StatisticalProduct andSystem Solution(SPSS) 13.0.

The results showedthat thelevel offrequency ofuse of social networkingTwitterFISIPUSU’sstudentsare oftenclassifiedin a week.Theyoftenuse itwhentheyhave free timeandcanset the timeaccording to the needsof theiruse ofTwitter. The motive for access Twitteristoobtaininformation aboutotherusers, tohave an accounton Twitter, tobe able toshareproblemsandgetfeedback, toforgerelationshipswithother peopleandas a placetoreleaseemotions.The benefits that students get from Twitteris getting local news and international that was updated, get information about other users, add friends, see what the other users on a matter, and also be an entertainment.


(5)

5 DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II URAIAN TEORITIS ... 6

2.1 Komunikasi Massa ... 7

2.1.1 Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Massa ... 7

2.1.2 Unsur-unsur Komunikasi Massa ... 8

2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa ... 9

2.1.4 Media Komunikasi Massa ... 9

2.2 Internet ... 10

2.2.1 Pengertian Internet ... 10

2.2.2 Manfaat Internet ... 12

2.2.3 Dampak Internet ... 13

2.3 New Media ... 14


(6)

6

2.4.1 Asal Mula Twitter ... 19

2.4.2 Konten Twitter ... 20

2.4.3 Manfaat Twitter ... 21

2.5 Uses and Gratifications Theory ... 22

2.6 Kerangka Konsep ... 26

2.6.1 Pola Penggunaan ... 26

2.6.2 Twitter ... 26

2.6.3 Karakteristik Responden ... 27

2.7 Model Teoritis ... 27

2.8 Operasional Variabel ... 28

2.9 Definisi Operasional ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1 Metodologi Penelitian ... 38

3.1.1 Metode Penelitian ... 31

3.1.2 Lokasi Penelitian ... 31

3.2 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 31

3.2.1 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU ... 31

3.2.2 Program Studi ... 39

3.2.3 Visi dan Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU ... 39

3.2.4 Tujuan, Tugas dan Fungsi FISIP USU ... 40

3.3 Populasi dan Sampel ... 41

3.3.1 Populasi ... 41

3.3.2 Sampel ... 42

3.4 Teknik Penarikan Sampel ... 43

3.4.1 Sampel Stratifikasi Proporsional ... 43


(7)

7

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.5.1 Penelitian Kepustakaan (Library Research) ... 45

3.5.2 Penelitian Lapangan (Field Research) ... 45

3.6 Teknik Analisis Data ... 45

3.6.1 Analisis Tabel Tunggal ... 45

3.6.2 Analisis Tabel Silang ... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data ... 47

4.1.1 Tahap Awal ... 47

4.1.2 Pengumpulan Data ... 48

4.2 Teknik Pengolahan Data ... 48

4.3 Analisis Tabel Tunggal ... 48

4.4 Analisis Tabel Silang ... 83

4.5 Pembahasan ... 89

BAB V KESIMPULAN dan SARAN ... 91

5.1 Kesimpulan ... 91

5.2 Saran ... 92

DAFTAR REFERENSI ... 93 LAMPIRAN


(8)

8

KATA PENGANTAR

Pertama-tama dan paling utama dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, hidayah serta rezeki akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi dan melengkapi prasyarat untuk menyelesaikan program Sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, dengan judul “Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU”. Hasil yang diperoleh dari penulisan skripsi ini diharapakan dapat dijadikan sebagai suatu sumbangan pemikiran bagi masyarakat luas dan khususnya bagi para pengguna jejaring sosial Twitter dan dapat menjadi pedoman dalam melakukan penelitian di masa-masa yang akan datang.

Peneliti menyadari bahwa banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dalam skripsi ini, untuk itu berbagai saran dan kritik sangat peneliti harapkan untuk perbaikan skripsi ini. Peneliti juga menyadari bahwa banyak pihak yang berperan dan telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya peneliti sampaikan kepada kedua Orang Tua tercinta Dr. H. Muhammad Haidir SpOG MHA dan Hj. Yuliana Lubis yang telah membesarkan, mendidik dan membimbing saya, memberikan motivasi baik moril maupun materil yang tidak ternilai harganya dengan apapun, serta seluruh doa yang tiada hentinya ditujukan kepada peneliti. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan berkah untuk Mama dan Papa.

Selain itu, peneliti juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu peneliti selama proses penyelesaian skripsi ini, yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Fatma Wardy Lubis, M.A selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.


(9)

9

3. Ibu Dra. Dayana Manurung, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

4. Bapak Haris Wijaya, S.Sos, M. Comm selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan dengan sabar

membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU yang telah memberikan bekal berupa ilmu pengetahuan, arahan, dan bimbingan selama peneliti menimba ilmu di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

6. Seluruh staf di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU, khususnya Kak Maya, Kak Cut, Bang Ria dan Pak Tangkas yang telah mempermudah peneliti di dalam mengurus berbagai keperluan administrasi selama peneliti menuntut ilmu di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.

7. Kak Hanim dan Kak Puan, yang dengan sabar memberi bimbingan dan arahan kepada peneliti.

8. Untuk Abang Gafur dan Mbak Tin terima kasih atas perhatian dan motivasinya.

9. Muhammad Fadhil Hakim, ST yang selalu memberi perhatian, dukungan, dan selalu sabar menemani peneliti dalam proses penyusunan skripsi ini hingga selesai.

10. Untuk Fanny Aulia Putri, Wan Tria Baros, Rara Siregar, Lia Atikah, Irene Fara, Melisa Siregar dan Lisfi Iswana terima kasih sayang-sayang atas hiburan, canda tawa selama di bangku kuliah dan segala pertolongan kalian selama ini, semoga kebaikan kalian dibalas Allah SWT dan semoga kita semua sukses kedepannya!!! 11. Untuk seluruh teman-teman Ilmu Komunikasi stambuk 2010 yang

cantik-cantik dan ganteng-ganteng. Peneliti bangga dan senang karena telah menjadi bagian dari angkatan 2010.


(10)

10

12. Seluruh abang/kakak,teman-teman,adik-adik yang telah membantu dalam pengisian kuesioner. Terima kasih atas waktunya.

13. Untuk Hafiza Adlina, Ezza, Saras, Nica Larissa, terima kasih atas bantuan dan support yang diberikan kepada peneliti.

14. Dan semua pihak yang turut membantu kelancaran skripsi ini baik disadari maupun tidak.

Peneliti


(11)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” (Studi Deskriptif Kuantitatif Untuk Mengetahui Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui motif, intensitas, dan manfaat Twitter di kalangan mahasiswa FISIP USU. Objek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FISIP USU yang masih aktif menjalani perkuliahan dan merupakan anggota (pemilik account) Twitter.

Teori yang digunakan adalah teori komunikasi, komunikasi massa, new media, internet, situs Twitter dan Uses and Gratifications. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 4025 orang. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90% maka diperoleh sampel sebanyak 98 mahasiswa.

Teknik penarikan sampel mengunakan Proposional Stratified Samplingdan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan metode kuesioner(Field Research) dan metode kepustakaan (Library Research)dengan kuesioner yang berisi 24 pertanyaan tertulis, yang harus dijawab oleh para responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal dan tabel silang dengan menggunakan Statistical Product and System Solution (SPSS) 13.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat frekuensi penggunaan jejaring sosial Twitter mahasiswa FISIP USU dalam seminggu tergolong sering. Mereka sering menggunakannya ketika memiliki waktu luang dan mereka bisa mengatur waktu penggunaan Twitter sesuai kebutuhan mereka. Motif mahasiswa FISIP USU mengakses Twitter yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai pengguna lainnya, untuk memiliki account di Twitter, untuk dapat berbagi masalah dan mendapatkan feedback, untuk menjalin hubungan dengan orang lain dan sebagai wadah untuk pelepasan emosi. Serta manfaat yang mahasiswa FISIP USU dapatkan dari Twitter yaitu mendapatkan berita-berita lokal maupun internasional yang ter-update, mendapatkan informasi mengenai pengguna lain, menambah teman, mengetahui tanggapan pengguna lain mengenai suatu hal, dan juga menjadi hiburan.


(12)

ABSTRACT

This research entitled “The Usage Patterns of Twitter among FacultyofSocialandPoliticalScienceUniversity ofNorth Sumatra’s Students” (Quantitative Descriptive Study to Know The Usage Patterns of Twitter among FacultyofSocialandPoliticalScienceUniversity ofNorth Sumatra’s Students. This research wasconducted to determine themotive, the intensity, andthe benefits ofTwitter among FISIP USU’s students. The objects in this research were allstudents oftheFISIPUSU which is stillactivelyundergoingthe courseand is a member of Twitter.

Theories that are considered relevant to this study are: Communication, Mass Communication, New Media, Internet, Twitter, and Uses and Gratifications. The population in this research amounted to 4025 men.Todetermine thenumber of

samplesusedTaro Yamane formulawitha precisionof 10%and aconfidencelevel of90%, thenobtained a sample of98students.

The sampling techniques using aproportionalstratified samplingandpurposivesampling. Data collection techniques, researchers used aquestionnairemethod(Field Research) and themethods of literature(Library Research), witha questionnaire containing24questionsin writing, whichmustbe answeredbytherespondents.Thedata analysis techniqueusinga singletableanalysis and cross table analysis, withuse ofthe StatisticalProduct andSystem Solution(SPSS) 13.0.

The results showedthat thelevel offrequency ofuse of social networkingTwitterFISIPUSU’sstudentsare oftenclassifiedin a week.Theyoftenuse itwhentheyhave free timeandcanset the timeaccording to the needsof theiruse ofTwitter. The motive for access Twitteristoobtaininformation aboutotherusers, tohave an accounton Twitter, tobe able toshareproblemsandgetfeedback, toforgerelationshipswithother peopleandas a placetoreleaseemotions.The benefits that students get from Twitteris getting local news and international that was updated, get information about other users, add friends, see what the other users on a matter, and also be an entertainment.


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia pada hakikatnya membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup. Mempertahankan hidup bukan hanya menjaga kebutuhan fisik akan tetapi juga kebutuhan untuk saling berinteraksi. Satu-satunya cara untuk dapat berinteraksi dengan manusia lain adalah dengan berkomunikasi. Komunikasi merupakan aspek terpenting dan kompleks bagi kehidupan manusia (Morrisan, 2009:1).Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang dilakukannya dengan manusia lain, baik yang dikenal maupun tidak dikenal (Littlejohn,2008:2). Komunikasi tersebut bisa melalui media verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal terbagi menjadi dua, yakni komunikasi langsung dan tidak langsung. Kedua komunikasi sama-sama membutuhkan media agar pesan yang ditransformasikan bisa tersampaikan dengan sempurna kepada komunikan.

Pada saat ini perkembangan teknologi dan komunikasi telah mempermudah aktivitas untuk berinteraksidan mengalami perkembangan yang cukup menakjubkan. Khususnya pada perkembangan media massa, yang diawali dengan munculnya surat kabar, radio dan televisi. Pengiriman maupun penerimaan pesan dan informasi tersebut kini bisa dilakukan dengan menggunakan beragam media yakni audio, visual, audiovisual serta digital.Hingga hari ini, terbentuklah sebuah bentuk media massa baru yang dikenal dengan sebutan New Media.Editor dari buku Handbook of New Media, Lievrouw dan Livingstone, pada tahun 2006 mendefinisikan New Media sebagai gabungan dari teknologi komunikasi dan informasi (Information Communication Technology) yang terkait dengan beberapa konteks sosialnya yang tergabung ke dalam tiga elemen, yaitu: peralatan dan perlengkapan teknologi; aktivitas, praktek dan penggunaan; serta susunan sosial dan organisasinya yang terbentuk di sekitar peralatan dan penggunaannya (McQuail, 2010: 39).Banyak koran dan sumber siaran berita sekarang ini memiliki website untuk menyalurkan berita. Seiring dengan berkembangnya internet, semakin banyak pula situs maupun website yang dibuat sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan penggunanya, mulai dari


(14)

mempromosikan suatu produk, mengirimkan pesan, memberikan informasi, sampai pada fungsi lainnya yaitu jejaring sosial. Banyak situsjejaring sosial yang kita ketahui bisa diakses di internet secara cuma-cuma. Dalam melakukan aktivitasnya melalui new media, para pengguna internet kerap mengaksesjejaring sosial yang merupakan suatu akun sosial dimana para anggota akun dapat saling berkomunikasi.

Jejaring sosial menjadi primadona baru dalam perkembangan media dunia dan menyita perhatian masyarakat Indonesia khususnya remaja. Jejaring sosial dinilai bisa menjadi wadah bagi karya, ide, tanggapan, opini, bahkan media untuk mengekspresikan keadaan yang terjadi. Hanya dengan membuat akun pribadi, para pengguna bisa menuliskan kemudian mempublikasikan karya maupun tanggapannya pada khalayak. Inilah yang menjadi daya tarik jejaring sosial, ketika apa yang ditulis bisa dibaca, dipahami, kemudian mendapatkan komentar dari orang lain.

Salah satu bentuk jejaring sosial yang paling cepat pertumbuhannya adalah Twitter. Jumlah pengguna akun Twitter di Indonesia di tahun 2013 mencapai 29 juta pengguna dan menempati urutan kelima sebagai negara pengguna akun Twitter terbanyak didunia setelah Amerika, Brazil, Jepang dan Inggris, menurut grup analis bernama Semiocast.

Twitter adalah sebuah micro-blogging atau blog micro, yang didirikan oleh 3 orang yaitu Jack Dorsey, Biz Stone, dan Evan Williams pada bulan Maret tahun 2006 dan baru diluncurkan bulan Juli ditahun yang sama. Twitter adalah sebuah jejaring sosial dan micro-blogging dimana kita sebagai pengguna (user) dapat berbagi informasi, opini, cerita, statusdan lain sebagainya dengan batasan 140 karakter untuk setiap update. Dikarenakan format update dari Twitter yang singkat seperti halnya opini singkat seseorang akan suatu kejadian dan didukung dengan tingkat penyebarannya yang cepat, menyebabkan populasi pengguna akun Twitter semakin bertambah.

Fasilitas utama dari Twitter disebut Tweet, yang merupakan pernyataan sebanyak 140 karakter di Twitter. Isi dari tweet biasanya memuat mengenai kejadian terkini di wilayah internasional, regional nasional maupun lokal. Isi tweet pun bisa saja berisi mengenai kejadian di sekitar pengguna Twitter yang


(15)

akhirnya di-update dan disebarkan kepada para pengguna Twitter khususnya follower-nya sendiri sebagai audiens.

Twitter Indonesia semakin mudah mendobrak Trending Topics di Twitter, yang merupakan topik yang sedang banyak dibicarakan banyak pengguna dalam suatu waktu yang bersamaan. Beberapa kata kunci berhasil didorong menjadi kehebohan dan kemudian menjadi 10 kata kunci paling hot di Twitter, sehingga berpotensi dilirik, dibaca, disebarkan dan diklik oleh pengguna Twitter di seluruh dunia. Berdasarkan data versi situs Sycomos, Indonesia sendiri merupakan negara pengguna Twitter terbesar di Asia, menyumbang 2,34% dari total pengguna Twitter di seluruh dunia, disusul oleh Jepang (1,47%) dan India (0,97%).

Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat saat ini cenderung lebih bersikap terbuka dengan blog pribadi ataupun status di sebuah microblogging untuk menuliskan kejadian yang sedang dialaminya daripada harus bercerita dengan lingkungan sekitarnya. Secara psikologis, kita memang terkadang merasa ini cukup aneh. Namun, begitulah fenomena yang terjadi belakangan ini. Para pengguna blog atau situs microblogging merasa lebih leluasa dalam menceritakan keluh kesahnya melalui microblogging dengan asumsi bahwa orang yang melihat tulisannya tersebut dapat memberikan masukan kepada dirinya, tanpa harus bertatap muka langsung dengan yang bersangkutan. Cukup sederhana dan sangat membantu dalam bertukar pikiran.Twitter dengan cepat mengambil perhatian masyarakat Indonesia, remaja pada khususnya. Kebanyakan isi dalam Twitter adalah hal-hal pribadi dimana seseorang bisa berbagi cerita, opini, dan aktivitasnya kepada orang-orang pilihan. Twitter hanya memberi ruang 140 karakter bagi penggunanya untuk mengirim pesan. Twitter dirasa wadah yang pantas untuk menyalurkan aspirasi, melihat karakter mahasiswa yang kritis, penuh aktivitas, ide, karya dan opini. Mahasiswa FISIP USU, tidak terlepas dari demam Twitter dan punya cara sendiri untuk membentuk citra dan mengeksistensikan keberadaan mereka didunia maya.

Atas dasar itulah maka peneliti tertarik untuk meneliti pola penggunaan Twitter dan memilih mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara sebagai objek penelitian karena berdasarkan hasil pengamatan peneliti, sebanyak 8 departemen


(16)

di FISIP USU memiliki account Twitternya masing-masing yang menunjukkan bahwa Twitter dirasa penting dan memiliki banyak manfaat.

Mulai dari sekedar bersosialisasi melalui situs-situs jejaring sosial, bahkan lewat media internet dosen dan mahasiswa dapat berinteraksi melalui jarak jauh. Melihat begitu luasnya jangkauan jejaring sosial, fenomena pola penggunaan mahasiswa FISIP USU di Twitterinilah yang menjadi daya tarik untuk diteliti lebih lanjut.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti sebagai berikut: “Bagaimanakah Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU?”

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti.

Pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

2. Sampel penelitian dibatasi pada mahasiswa FISIP USU yang masih aktif menjalani perkuliahan dan merupakan anggota (pemilik account) di Twitter.

3. Penelitian ini dilakukan selama bulan Januari 2013 sampai bulan April 2014.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas penggunaan Twitter di kalangan mahasiswa FISIP USU.


(17)

2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motifpenggunaanTwitter di kalangan mahasiswa FISIP USU.

3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat yang diperoleh mahasiswa FISIP USU setelah menggunakan Twitter.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai perkembangan media baru.

2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya bahan referensi, bahan penelitian serta sumber bacaan di lingkungan FISIP USU, khususnya Departemen Ilmu Komunikasi. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang

berguna bagi mahasiswa, pengelola media massa, atau pihak-pihak yang memberikan perhatian terhadap pengetahuan yang berhubungan dengan media massa khususnya internet.


(18)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Komunikasi Massa

2.1.1 Pengertian Komunikasi dan Komunikasi Massa

Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin “Communicatio”. Istilah ini bersumber dari perkataan “Communis” yang berarti sama. Sama yang dimaksud berarti sama makna atau sama arti. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan (Effendy, 2004:30). Dari hal tersebut dapatlah diartikan jika tidak terjadi kesamaan makna antara komunikator dan komunikan, maka komunikasi tidak akan terjadi.

Menurut Harold Laswell (Mulyana, 2005:62) cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? (Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa?). Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik Laswell merupakan unsur-unsur proses komunikasi yang meliputi komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek (Effendy, 2004:253). Pesan yang disampaikan oleh komunikator merupakan suatu informasi yang mungkin diperolehnya dari pengalaman hidup, melalui orang lain atau bahkan media massa. Segala pengetahuan dan informasi mengenai berbagai kejadian di berbagai wilayah baik lokal, regional maupun internasional dapat diperoleh melalui media massa. Media massa sendiri memiliki tindak komunikasi yang akhirnya disebut sebagai komunikasi massa.

Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi dan internet) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik) (Mulyana, 2005:75).


(19)

Komunikasi massa mempunyai efek tertentu.Menurut Liliweri, (2004:39), secara umum terdapat tiga efek komunikasi massa, yaitu: (a) efek kognitif, dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan khalayak berubah dalam hal pengetahuan, pandangan dan pendapat terhadap sesuatu yang diperolehnya. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau informasi (b) efek afektif, dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan berubahnya perasaan tertentu dari khalayak. Orang dapat menjadi lebih marah dan berkurang rasa tidak senangnya terhadap sesuatu akibat membaca surat kabar, mendengarkan radio atau menonton televisi. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap atau nilai (c) efek konatif, dimana pesan komunikasi massa mengakibatkan orang mengambil keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Efek ini merujuk pada perilaku nyata yang tidak dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatanatau kebiasaan berperilaku.

Menurut Freidson (Ardianto, 2004: 4), komunikasi massa dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang sama semua orang dengan mewakili berbagai lapisan masyarakat. Khalayak yang banyak dan tersebar itu dinyatakan dengan istilah sejumlah populasi, dan populasi tersebut merupakan representasi dari berbagai lapisan masyarakat. Artinya pesan tidak hanya ditujukan untuk sekelompok orang tertentu, melainkan untuk semua orang. Freidson dapat menunjukkan ciri komunikasi massa yang lain yaitu adanya unsur keserempakan penerimaan pesan oleh komunikan, pesan dapat mencapai pada saat yang sama kepada semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat.


(20)

2.1.2 Unsur - unsur Komunikasi Massa

Wiryanto, dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi (2004:70) mengatakan bahwa komunikasi massa terdiri dari unsur-unsur sumber (source), pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver), serta efek (effect).

a. Sumber

Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Sumber bisa terdiri dari satu orang atau bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya seperti partai, organisasi atau lembaga. b. Pesan

Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atapun melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan informasi, nasihat, opini atau propaganda.

c. Saluran/ Media

Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima dengan sifatnya terbuka, dimana semua orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya.

d. Penerima

Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara. Penerima adalah elemen terpenting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran komunikasi. e. Pengaruh

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.


(21)

2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa

Dalam merumuskan fungsi dari komunikasi massa, Alexis S. Tan menyederhanakannya ke dalam Tabel 2.1 (Nurudin, 2007:65) sebagai berikut:

Tabel 2.1

Fungsi Komunikasi Massa menurut Alexis S. Tan

Tujuan Komunikator Tujuan Komunikan

Memberi informasi

Mempelajari ancaman dan peluang, memahami lingkungan, menguji kenyataan, meraih keputusan

Mendidik

Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berguna

memfungsikan dirinya secara efektif dalam masyarakatnya, mempelajari nilai, tingkah laku yang cocok agar diterima dalam masyarakatnya.

Mempersuasi

Memberi keputusan, mengadopsi nilai, tingkah laku, dan aturan yang cocok agar diterima dalam masyarakatnya.

Menyenangkan, memuaskan kebutuhan komunikan

Menggembirakan, mengendorkan urat saraf, menghibur, dan mengalihkan perhatian dari masalah yang dihadapi.

2.1.4 Media Komunikasi Massa

Dalam Pengantar Ilmu Komunikasi (Wiryanto, 2004:74), saluran atau media menyangkut peralatan mekanik yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Tanpa saluran tersebut pesan tidak dapat menyebar secara tepat dan luas. Media yang mempunyai kemampuan tersebut merupakan media yang dapat dibedakan atas dua macam, yakni:


(22)

a. Media cetak, seperti surat kabar, majalah, buku, brosur, bulletin, poster, spanduk dan sebagainya.

b. Media elektronik, seperti radio, film, televisi, komputer, electronic board, audio cassette dan sebagainya.

Media komunikasi massa disebut juga sebagai media massa, yang merupakan saluran-saluran atau cara pengiriman pesan-pesan massa. Media massa dapat berupa surat kabar, video, CD-ROM, komputer, TV, radio dan sebagainya (West, dan Turner 2009:41). Mereka pun menuliskan bahwa meskipun komunikasi massa merujuk pada surat kabar, video, CD-ROM dan radio, diskusi mengenai media massa akan melebar pada media baru (new media), yang terdiri dari teknologi berbasis komputer. Teknologi komunikasi ini termasuk e-mail, internet, televisi, kabel digital, teknologi video seperti DVD, pesan instan dan telepon genggam.

Maka dari itu, pembahasan mengenai Twitter akan berhubungan pula dengan media baru yaitu internet, sebagai koneksinya.

2.2 Internet

2.2.1 Pengertian Internet

Internet berasal dari kata Interconnected-networking yang mempunyaiarti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya. Selain itu, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sumber daya perangkat keras. Alasan penggunaannya beraneka ragam, mulai dari sekedar untuk berkomunikasi hingga untuk mengakses data yang penting (Ardianto, 2004:141).

Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini digunakan protokol yaitu TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain.TCP /IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih


(23)

rute alternatif jika suatu rute tidak dapat digunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data.

Istilah Internet Indonesia adalah istilah-istilah yang diserap dari berasal dar kosakata internet yang paling luas.

Internet lahir pada masa perang dingin sekitar tahun 1969 dan digunakan pertama kali untuk keperluan militer. Pada saat itu DARPA (Defense, Advance Research Projects Agency) suatu bagian dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat, bekerja sama dengan beberapa universitas dan beberapa fasilitas penelitian membangun sistem jaringan komputer yang disebut ARPANet. Jaringan ini menghubungkan semua computer di daerah – daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini disebut DARPA Internet, tetapi lama kelamaan disebut sebagai internet saja (Febrian, 2005: 21).

Faktor utama yang berperan dalam pesatnya pertumbuhan internet adalah potensi transaksi jual beli melalui internet, disamping itu internet memungkinkan semua orang di belahan dunia untuk saling berkomunikasi dengan cepat dan mudah. Keanggotaan internet tidak mengenal batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor-faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap anggotanya.

2.2.2 Manfaat Internet

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses internet, yaitu (Tharom, Dinata dan Xerandy, 2006:61):

a) Komunikasi

Internet memungkinkan terjadinya komunikasi yang super cepat antara suatu pihak dengan pihak lainnya, tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Hal ini dimungkinkan karena jangkauan Internet yang telah meng-global. Asal kita mengetahui alamat seseorang atau satu lembaga di Internet, kita dapat mengirim informasi kapan saja dan ke mana saja di seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat dan dengan cara yang


(24)

sangat mudah. Internet juga dapat menghemat biaya komunikasi yang dikeluarkan.

b) Informasi

Begitu banyaknya komputer yang terhubung ke Internet, di mana masing-masing komputer memiliki kandungan informasinya sendiri-sendiri, maka gabungan seluruh informasi di Internet sangatlah luar biasa. Internet merupakan sumber informasi yang melimpah (hampir tanpa batas) yang terus berkembang seiring dengan makin berkembangnya Internet itu sendiri.

c) Kolaborasi

Kolaborasi yang dimaksudkan disini adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama (teamwork). Anggota tim bisa terdiri dari berbagai macam ahli dari berbagai bidang yang tersebar di berbagai negara di dunia. Internet merupakan media yang sangat membantu suatu kolaborasi yang biasanya terhambat oleh ruang dan waktu. Melalui Internet kita dapat melakukan suatu konferensi (conference) dengan berbagai pihak dimanapun mereka berada. Kita bahkan dapat mengerjakan suatu pekerjaan secara bersamaan melalui Internet.

2.2.3 Dampak Internet

Perkembangan internet yang begitu memukau dan begitu cepat dengan varian-varian programmnya menjadikan bumi ini berada dalam cengkeraman teknologi (Bungin, 2006:135). Secara umum fungsi internet adalah menyediakan suatu sarana yang memiliki standarisasi dan mendefinisikan prosedur jaringan sehingga informasi dapat saling dipertukarkan. Adapun dampak internet yaitu:

Dampak Positif

a. Mengalirnya informasi yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) baik ilmu sosial, eksakta kedokteran, filsafat, teknik dan sebagainya. Semua ini dapat menambah dan meningkatkan sumber daya manusia karena motto yang terkenal pada dua dasawarsa terakhir adalah “Siapa yang menguasai informasi dialah yang kuat”.


(25)

b. Kini adalah era globalisasi dan informasi. Dunia seperti sebuah kota. Kejadian di luar negeri bisa disaksikan di tanah air. Internet membuat semua makin mudah, cepat, tepat dan tanpa batas. Dalam sekejap informasi dapat tersebar luas.

c. Internet dapat menyadarkan umat manusia bahwasanya kita saling membutuhkan. Tak seorangpun di dunia ini dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain meski bantuan itu tidak disadarinya. Dengan internet orang bisa saling berkenalan, tukar pikiran, membagi pengalaman dan sebagainya.

Dampak Negatif

a. Karena internet telah memasuki segala kehidupan manusia maka muncul banyak resiko terlebih bagi kaum muda yang masih labil. Sebab dalam internet banyak hal-hal yang dapat merusak moral misalnya, situs porno dan maraknya kejahatan dalam dunia maya (cybercrime).

b. Pola hidup yang semakin individualistis. Orang kini merasa gengsi jika tidak berinternet, padahal belum tentu dia membutuhkan informasi. Karena penjelajahan lewat internet sangat mengasyikkan sehingga membuat orang lalai dari kehidupan sosial. Orang lebih suka bermain game atau melakukan chat yang menghabiskan begitu banyak pulsa telepon hanya sekedar mencari kesenangan.

c. Konsumerisme yang makin tinggi. Banyak orang kini melakukan online shopping lewat internet. Semakin sering akses ke internet dan mengunjungi web-web komersial semakin banyak barang-barang yang dilihat, yang pada akhirnya tergoda dan terpikat untuk membeli. Dengan adanya kartu kredit semuanya semakin mudah saja dan inilah kombinasi yang ampuh untuk menghamburkan uang.

2.3 New Media

Perkembangan teknologi komunikasi belakangan ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan kemunculan new media merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi komunikasi yang baru dan digital.Dalam


(26)

praktek komunikasi, baik yang dilakukan oleh individu, kelompok, organisasi maupun negara, telah banyak memanfaatkan new media sebagai salah satu alat untuk mendukung proses komunikasi. Sama halnya dengan media cetak dan media elektronik, new media pun memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi kepada target komunikasi (audiens). Mungkin hal yang dipertanyakan disini adalah media seperti apa yang dikategorikan sebagai new media, yang pada akhirnya dapat membedakannya dengan media lainnya.

New media atau media baru adalah media yang berbasis internet dengan menggunakan komputer dan telepon genggam canggih. Dua kekuatan utama perubahan awalnya adalah komunikasi satelit dan pemanfaatan komputer. Kunci untuk kekuatan komputer yang besar sebagai sebuah mesin komunikasi terletak pada proses digitalisasi yang memungkinkan segala bentuk informasi dibawa dengan efisien dan saling berbaur(McQuail, 2010:43).

Editor dari buku Handbook of New Media, Lievrouw dan Livingstone, pada tahun 2006 mendefinisikan new media sebagai gabungan dari teknologi komunikasi dan informasi (Information Communication Technology) yang terkait dengan beberapa konteks sosialnya yang tergabung ke dalam tiga elemen, yaitu: peralatan dan perlengkapan teknologi; aktivitas, praktek dan penggunaan; serta susunan sosial dan organisasinya yang terbentuk di sekitar peralatan dan penggunaannya (McQuail, 2010:39).

New media menurut Miles, Rice dan Barr dalam Media: An Introduction 3rdEdition (Flew, 2008:2) merupakan suatu media yang merupakan hasil dari integrasi maupun kombinasi antara beberapa aspek teknologi yang digabungkan, antara lain teknologi komputer dan informasi, jaringan komunikasi serta media dan pesan informasi yang digital.New media sendiri diawali dengan perkembangan dari salah satu aspek yang telah disebutkan sebelumnya yang kemudian berkonvergensi. Konvergensi media adalah bergabungnya atau terkombinasinya berbagai jenis media yang sebelumnya dianggap terpisah dan berbeda, seperti media cetak, radio, televisi dan internet, ke dalam sebuah media tunggal. Gerakan konvergensi media tumbuh berkat adanya kemajuan teknologi akhir-akhir ini, khususnya dari munculnya internet. Konvergensi media ini


(27)

menyatukan “The Three C’s of Convergent Media” (Computing, Communication dan Content) yang dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1

The Three Cs of Convergent Media

COMPUTING/

INFORMATION CONTENT

TECHNOLOGY (MEDIA)

Sumber: Barr, Newmedia.com.au (Flew, 2008: 3)

Mengacu pada pendapat Flew (2008:4), konsep dari perkembangan new mediatidak dapat terlepas dari kemunculan internet dan World Wide Web akibat globalisasi teknologi informasi. Ciri-ciri utama internet sebagai media adalah:

a. Teknologi berbasis komputer

b. Karakteristiknya hibrida, tidak berdedikasi, fleksibel c. Potensi interaktif

d. Fungsi publik dan privat e. Peraturan yang tidak privat

COMMUNICATION

NETWORKS

Cable TV, Interactive TV Mobile

telephony Internet& World Wide Web

CD-ROM, DVD


(28)

f. Kesalingterhubungan

g. Ada dimana-mana/ tidak tergantung lokasi h. Dapat diakses individu sebagai komunikator i. Media komunikasi massa dan pribadi

Kemunculan media baru turut memberikan andil akan perubahan pola komunikasi masyarakat. Media baru, dalam hal ini internet sedikit banyak mempengaruhi cara individu bekomunikasi dengan individu lainnya. Internet di kehidupan sekarang hadir untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi. Internet berfungsi sebagai jaringan global untuk komunikasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya di belahan dunia. Internet juga berfungsi sebagai aspek penyedia informasi yang tidak ada batasan. Mengakses internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja tetapi kini dapat mengaksesnya melalui handphone dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh sejumlah provider telepon seluler.

2.4 Twitter

Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh Twitter Inc., yang menawarkan jaringan sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut tweets. Tweets adalah teks tulisan hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Tweets bisa dilihat secara luar, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja. Pengguna dapat melihat tweets penulis lain yang dikenal dengan sebutan pengikut (followers).

Twitter termasuk salah satu situs social networking dan microblogging yang sangat populer di internet. Fungsi utama dari Twitter ini adalah sebagai media bagi kita untuk men-share sesuatu apapun itu melalui sebuah pesan (tidak lebih dari 140 karakter) yang biasa disebut tweet. Kita bisa menulis tweet ini dengan cara login ke account Twitter kita, menggunakan software-software yang dibuat khusus untuk keperluan meng-update Twitter seperti TwitterDeck, atau bisa juga melalui aplikasi Blackberry.


(29)

Di Twitter kita bisa mengikuti tweet-tweet yang ditulis oleh orang lain dengan cara mem-follow account Twitter mereka dan sebaliknya orang lain pun bisa mem-follow account Twitter kita. Tingkat kepopuleran seseorang di Twitter bisa dilihat dari berapa banyak orang yang mem-follow account Twitter orang tersebut.

Para artis, tokoh politik, bahkan organisasi pemerintahan di Indonesia pun banyak memanfaatkan Twitter untuk melakukan komunikasi yang mudah, cepat, dan tepat di dunia maya. Kemudahan dalam beraktivitas, mengubah tampilan, dan berbagi dengan siapa pun didunia, menjadikan Twitter mengalami pertumbuhan yang pesat dan dengan cepat meraih popularitas di seluruh dunia.

Kata Twitter secara harafiah berarti “berkicau”. Kesuksesan Twitter membuat banyak situs lain meniru konsepnya, kadang menawarkan layanan spesifik lokal suatu negara atau menggabungkan dengan layanan lainnya. Suatu sumber tahunan menyebutkan bahwa paling tidak terdapat 111 situs web yang memiliki layanan mirip dengan Twitter.

Di dalam website resmi Twitter, dikatakan bahwa:“Twitter is real-time information network that connects you to the latest stories, ideas, opinions and news about what you find interesting. Simply find the accounts you find most compelling and follow the conversations.” yang dimaknai sebagai jaringan informasi dengan waktu nyata yang menghubungkan anda dengan cerita, ide, opini dan berita terbaru yang anda pikir menarik. Pengguna Twitter hanya perlu mencari akun yang dianggap menarik dan ikuti percakapannya.


(30)

2.4.1 Asal Mula Twitter

Gambar 2.2 Halaman Depan Twitter

Kemunculan Twitter digagas pada bulan Maret 2006 oleh Jack Dorsey. Namun nama pertama yang diberikan pada layanan ini ternyata tidak langsung Twitter, melainkan Twttr. Beberapa bulan setelah layanan diluncurkan, barulah Dorsey mengganti nama semula Twttr dengan sebutan Twitter. Sosok lain yang berjasa dalam pendirian Twitter selain Jack adalah Noah Glass, Evan Williams dan Biz Stone.

Tertulis di dalam buku Twitter: Best Social Networking (Waloeyo, 2010:2-7), ide Twitter berasal dari sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh anggota dewan dari Podcasting perusahaan Odeo dalam rangka menampilkan ide-ide kreatif untuk mengembangkan produk. Dalam pertemuan tersebut, Jack Dorsey memperkenalkan ide Twitter dimana individu bisa menggunakan SMS layanan untuk berkomunikasi dengan sebuah kelompok kecil. Proyek mengembangkan Twitter ini dimulai pada tanggal 21 Maret 2006. Jack Dorsey adalah orang yang pertama memiliki akun Twitter dan juga orang pertama yang melakukan tweet di Twitter. Dorsey mencoba untuk mengirimkan pesan untuk pertama kalinya hanya dengan kata-kata: “Just Setting My Twittr”.

Prototype pertama Twitter diluncurkan hanya untuk layanan internal para karyawan Odeo, kemudian diluncurkan untuk public pada bulan Juli 2006. Pada


(31)

Oktober 2006, Biz Stone, Evan Williams, Dorsey, dan anggota lain dari perusahaan Odeo membentuk Obvious Corporation dan memperoleh saham Odeo beserta seluruh asetnya, termasuk odeo.com dan Twitter.com dari para investor dan pemegang saham Odeo Group, tetapi kemudian Twitter membentuk perusahaan sendiri pada bulan April 2007.Lambang Twitter sendiri melambangkan sesuatu yang kecil, lucu dan menyenangkan bagi semua orang dan menyiratkan komunikasi.

2.4.2 Konten Twitter a. Tweet / Status

Adalah pernyataan sebanyak 140 karakter di microblogging Twitter. b. Timeline

Adalah halaman utama dalam twitter, berisi deretan tweet yang dikirimkan oleh orang-orang yang menjadi teman kita.

c. Mentions

Adalah balasan dari percakapan agar sesama pengguna bisa langsung menandai orang yang akan diajak bicara.

d. Following

Adalah ketika pengguna akun twitter mengikuti akun pengguna lain agar tweets yang dikirim oleh orang yang diikuti tersebut masuk ke dalam Timeline.

e. Followers

Adalah pengguna lain yang ingin menjadikan kita sebagai teman. Bila pengguna lain menjadi follower akun seseorang, maka tweets seseorang yang ia ikuti tersebut akan masuk ke dalam Timeline.

f. Direct Message

Adalah pengiriman pesan langsung di antara pengguna tanpa ada pengguna lain yang bisa melihat pesan tersebut kecuali pengguna yang dikirimi pesan. g. Trending Topics

Topik yang sedang banyak dibicarakan banyak pengguna dalam suatu waktu yang bersamaan.


(32)

2.4.3 Manfaat Twitter

Mengacu pada buku Welcome To Twitterland oleh Ali Akbar (2012:6-7), terdapat 8 manfaat dari Twitter, sebagai berikut:

a. Media Silaturahmi

Melalui Twitter, pengguna dapat bersilaturahmi dengan saudara, teman ataupun kerabat yang jauh jaraknya. Komunikasi bisa menjadi lebih akrab dan tidak terbatas pada ruang dan waktu.

b. Mendapatkan Berita Terkini

Banyak berita terkini yang dapat diperoleh melalui Twitter. Misalnya saja melalui akun Twitter @detikcom, para follower dapat mengakses berita terkini yang di-update oleh akun tersebut secara langsung setiap saat.

c. Motivasi

Melalui akun Twitter, follower pun dapat mendapatkan motivasi dan semangat hidup. Misalnya saja dengan mem-follow motivator terkenal @marioteguh, dimana para follower-nya bisa mendapatkan berbagai nasehat dan motivasi hidup yang dapat membangkitkan semangat dan pikiran positif.

d. Informasi

Informasi yang bermanfaat pun dapat diperoleh melalui Twitter. Misalnya ketika ingin mencari informasi produk yang halal, maka pengguna Twitter dapat mem-follow @halalcorner.

e. Pemecahan Masalah/Konseling

Pengguna Twitter bisa saja mendapatkan pemecahan/konseling atas masalah yang dihadapinya dengan ketika pengguna meng-update status yang berhubungan dengan masalahnya dan mendapatkan beragam feedback/jawaban dari followersnya yang dapat berupa masukan dan saran yang dapat dijadikan sebagai alternatif atas masalahnya.

f. Media Hiburan

Manfaat hiburan pun merupakan salah satu manfaat Twitter yang sangat dirasakan sebagai salah satu pengguna Twitter. Berbagai lelucon yang memberikan penghiburan dapat didapatkan melalui @pepatahgombal, @rajagombal ataupun @radityadika (penulis buku humor ternama “Kambing Jantan”).


(33)

g. Cari Jodoh

Biasanya pengguna Twitter yang merasa tertarik dengan pengguna akun Twitter lainnya akan mem-follow akun tersebut dan berusaha berkenalan dengan pemakai akun Twitter tersebut.

h. Sumber Rejeki

Sampai saat ini, telah banyak sekali perusahaan dan pebisnis (konvensional maupun online) yang memanfaatkan Twitter sebagai salah satu media untuk mencari keuntungan, dengan melakukan berbagai tindakan promosi baik melalui pemasangan iklan, update status yang berbau “bisnis” dan penawaran lainnya.

2.5 Uses and Gratifications Theory

Herbert Blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan Teori uses and gratifications pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses on Mass Communications: Current Perspectives on Gratification Research.Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi dengan berusaha mencari sumber media yang paling baik dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori uses and gratifications mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya. Katz mengemukakan bahwa penelitiannya diarahkan kepada jawabanterhadap pernyataan apa yang dilakukan media untuk khalayak (What do the media do to people?). Teoriuses and gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak (Effendy, 2004:89).

Teori ini digambarkan sebagai A dramatic break with effects traditions of the past , yaitu suatu loncatan dramatis dari model jarum hipodermik. Teori ini tertarik pada apa yang dilakukan khalayak terhadap media. Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sini timbul istilah uses and gratifications, penggunaan dan pemenuhan kebutuhan. Dalam asumsi ini tersirat pengertian bahwa komunikasi massa berguna (Utility), bahwa komunikasi media diarahkan oleh motif (Intentionality), bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan preferensi (Selectivity), dan bahwa


(34)

khalayak sebenarnya kepala batu (Stubborn). Karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu terpenuhi. (Effendy, 2004:90).

Teori uses and gratifications lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Artinya, manusia itu mempunyai otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media. Sebaliknya, ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media. Menurut teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana (lewat media mana) mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya.

Dalam pemenuhan kebutuhannya, masyarakat menjadi selektif dalam memilih media massa yang akan dikonsumsi. Kebutuhan akan jenis informasi tertentu, kebutuhan akan hiburan, akses dan kemudahan dalam mendapatkan media tersebut, dan lain sebagainya merupakan pertimbangan tersendiri bagi seseorang dalam memilih media massa yang akan dikonsumsinya. Hal ini kemudian akan memberikan persaingan di kalangan media massa itu sendiri. Internet hadir di antara persaingan media massa tersebut. Dengan menawarkan berbagai jenis informasi dan kemudahan dalam mengaksesnya, menjadikan internet sebagai media yang mampu bersaing dengan media massa yang telah ada sebelumnya. Setiap individu berharap bahwa penggunaan media tertentu akan memenuhi kebutuhannya. Kegiatan ini menghasilkan gratifikasi kebutuhan, tetapi dapat pula menimbulkan ketergantungan pada perubahan kebiasaan individu. Dalam hal ini, penggunaan media dapat dikatakan merupakan alternatif fungsional bagi interaksi sesungguhnya (Ardianto, 2004:72). Selain itu teori ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi di dalam melihat media (Nurudin, 2004:181).

Katz, Blumer dan Gurevitch menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori uses and gratifications, yaitu:

1. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan


(35)

2. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan dengan pemilihan media terletak pada khalayak

3. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana kehidupan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan

4. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak. Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. Penelitian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak (Ardianto, 2004:70).

Teori uses and gratifications dimulai di lingkungan sosial, dimana yang dilihat adalah kebutuhan khalayak. Lingkungan sosial meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan individual dikategorisasikan sebagai berikut:

1. Cognitive needs (Kebutuhan Kognitif)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk penyelidikan. 2. Affective needs (Kebutuhan Afektif)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan pengetahuan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.

3. Personal integrative needs (Kebutuhan pribadi secara integratif)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan pemenuhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri.

4. Social integrative needs (Kebutuhan sosial secara integratif)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi.


(36)

5. Escapist needs (Kebutuhan Pelepasan)

Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat ingin melarikan diri dari kenyataan, kelepasan emosi, ketegangan dan kebutuhan akan hiburan (Effendy, 2004:294)

Salah satu model uses and gratifications yang banyak digunakan dalam penelitian dapat dilihatdibawah ini:

Bagan 1

Model Uses and Gratifications

Anteseden Motif Penggunaan Media Efek

-Variabel Individu - Kognitif - Hubungan - Kepuasan -Variabel Lingkungan- Personal Diversi - Macam isi - Pengetahuan

- Personal Identity - Hubungan dengan isi

Anteseden meliputi variabel individual yang terdiri dari data demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan, serta variabel lingkungan seperti organisasi, sistem sosial dan struktur sosial. Blumer menyebutkan tiga orientasi motif, yaitu: orientasi kognitif (kebutuhan informasi, surveillance, atau eksplorasi realitas), diversi kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan, serta identitas personal (menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi orang itu sendiri). Penggunaan media terdiri dari jumlah waktu yang dipergunakan dalam berbagai media, jenis isi media yang dikonsumsi atau media secara keseluruhan. Efek media dapat dioperasionalisasikan sebagai evaluasi kemampuan media untuk memberi kepuasan (Rakhmat, 1998:66).

2.6 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Dalam kerangka konsep harus dapat menunjukkan secara sistematis variabel-variabel penelitian yang menjadi kerangka operasional (Nawawi, 1995:40). Kerangka konsep penelitian yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:


(37)

2.6.1 Pola Penggunaan

Pola penggunaan merupakan kecenderungan seseorang untuk menggunakan suatu fasilitas yang telah ada sesuai dengan fungsi dan kegunaannya dengan seharusnya. Tentu saja sesuai kalau kita menggunakan sesuatu dengan kegunaan yang dimilikinya, tapi hal ini sudah dikesampingkan oleh beberapa orang yang cenderung keluar dari fungsi awal fasilitas yang telah diberikan, dalam hal ini Twitter sebagai fungsi Social Networking.

Penyebab penggunaan media terletak dalam lingkungan sosial atau psikologis yang dirasakan sebagai masalah dan media digunakan untuk menanggulangi masalah itu (pemuas kebutuhan). Sejumlah masalah dan kebutuhan khas yang berkaitan dengan informasi, hubungan sosial, hiburan, pembelajaran dan pembangunan sosial. Apabila penggunaan media hampir seluruhnya tidak selektif, maka ia tidak menyandang arti yang terkait pemakai dan dalam kadar apapun yang signifikan sehingga tidak dapat dianggap sebagai alat pemecahan masalah (McQuail, 2010: 217).

2.6.2 Twitter

Twitter adalah salah satu situs social networking dan microblogging yang saat ini sangat populer di internet. Fungsi utama dari Twitter ini adalah sebagai media bagi kita untuk men-share sesuatu apapun itu melalui sebuah pesan (tidak lebih dari 140 karakter) yang biasa disebut tweet. Kita bisa menulis tweet ini dengan cara login ke account Twitter kita, menggunakan software-software yang dibuat khusus untuk keperluan meng-update Twitter seperti TwitterDeck, atau bisa juga melalui aplikasi Blackberry.

Di Twitter kita bisa mengikuti tweet-tweet yang ditulis oleh orang lain dengan cara mem-follow account Twitter mereka dan sebaliknya orang lain pun bisa mem-follow account Twitter kita. Tingkat kepopuleran seseorang di Twitter bisa dilihat dari berapa banyak orang yang mem-follow account Twitter orang tersebut.

Para artis, tokoh politik, bahkan organisasi pemerintahan di Indonesia pun banyak memanfaatkan Twitter untuk melakukan komunikasi yang mudah, cepat dan tepat di dunia maya. Kemudahan dalam beraktivitas, mengubah tampilan dan


(38)

berbagi dengan siapa pun didunia, menjadikan Twitter mengalami pertumbuhan yang pesat dan dengan cepat meraih popularitas di seluruh dunia.

2.6.3 Karakteristik Responden

Karakteristik responden adalah faktor yang mendukung sekaligus sebagai penguat dan pelemah antara pola penggunaan dan situs Twitter yang terdiri atas usia, jenis kelamin danuang saku mahasiswa.

2.7 Model Teoritis

Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi model teoritis sebagai berikut:

Gambar 2.4 Model Teoritis

Pola Penggunaan

Twitter

Karakteristik

Responden


(39)

2.8 Operasional Variabel

Komponen Teoritis Komponen Operasional

KomponenPolaPenggunaan a.Intensitaspenggunaan

b.Frekuensipenggunaan

c. Tempatmenggunakan

d.Motifmenggunakan

e.Manfaatsetelahmenggunakan

f.Kepuasansetelahmenggunakan

KomponenSitus Twitter a.Tweet

b.Timeline c.Mentions d. Following e.Followers f. Direct Message g.Trending Topics KarakteristikRespondenMahasiswa

FISIPUSU

a.Usia

b.Jenis Kelamin

c.Uang Saku Mahasiswa

2.9 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara untuk mengukur variabel-variabel. Definisi operasional juga merupakan suatu informasi alamiah yang amat membantu peneliti yang akan menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 2006:46).

Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini adalah: Komponen Pola Penggunaan

a. Intensitas penggunaan


(40)

b. Frekuensi penggunaan

Seberapa sering seseorang melihat, men-cek atau membuka account Twitter nya. c. Tempat menggunakan

Lokasi maupun wadah dimana si pengguna membuka, masuk atau log-in menggunakan account Twitternya.

d. Motif menggunakan

Tujuan yang ingin dicapai seseorang dalam menggunakan account Twiiternya. e. Manfaat setelah menggunakan

Keuntungan yang dirasakan oleh si pengguna setelah membuka atau menggunakanaccount Twitternya.

f. Kepuasan setelah menggunakan

Kepuasan yang dirasakan oleh si pengguna setelah membuka atau menggunakana ccount Twitternya.

Komponen Situs Twitter

a. Tweet / Status

Adalah pernyataan sebanyak 140 karakter di microblogging twitter. b. Timeline

Adalah halaman utama dalam twitter, berisi deretan tweet yang dikirimkan oleh orang-orang yang menjadi teman kita.

c. Mentions

Adalah balasan dari percakapan agar sesama pengguna bisa langsung menandai orang yang akan diajak bicara.

d. Following

Adalah ketika pengguna akun twitter mengikuti akun pengguna lain agar tweets yang dikirim oleh orang yang diikuti tersebut masuk ke dalam Timeline.

e. Followers

Adalah pengguna lain yang ingin menjadikan kita sebagai teman. Bila pengguna lain menjadi follower akun seseorang, maka tweets seseorang yang ia ikuti tersebut akan masuk ke dalam Timeline.


(41)

Adalah pengiriman pesan langsung di antara pengguna tanpa ada pengguna lain yang bisa melihat pesan tersebut kecuali pengguna yang dikirimi pesan.

g. Trending Topics

Topik yang sedang banyak dibicarakan banyak pengguna dalam suatu waktu yang bersamaan.

Karakteristik Responden Mahasiswa FISIP USU

a. Usia

Tingkatumurresponden.

b. JenisKelamin

Jeniskelaminresponden,pria/wanita.

c. Uang Saku


(42)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Metode dalam pembuatan penelitian ini menggambarkan tentang tata cara pengumpulan data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang ada dalam kegiatan ilmiah. Metodologi merupakan hal yang penting untuk menentukan secara teoritis teknik operasional yang dipakai sebagai pegangan dalam mengambil langkah-langkah sehingga diketahui tentang:

3.1.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang ini berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa penelitian, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Selain itu, metode ini menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah. Peneliti hanya bertindak sebagai pengamat, hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatat dalam buku observasinya (Rakhmat, 2007:4).

3.1.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, yang berada di jalan Dr. A.Sofyan No. 1 Kampus USU Medan.

3.2 Deskripsi Lokasi Penelitian

3.2.1 Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) resmi menjadi fakultas pada tahun 1982 berdasar surat keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 1982. SK Presiden RI tersebut menetapkan FISIP merupakan fakultas ke 9 (sembilan) pada Universitas Sumatera Utara. Walaupun FISIP USU baru resmi


(43)

terbentuk pada 1982, tetapi cikal bakal FISIP USU itu sudah muncul pada tahun 1980 berdasarkan Surat Keputusan Rektor USU Nomor. 1181/PT.05/c.80, pada tanggal 1 juli 1980. Perkuliahan pertama kali dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1980 dengan jumlah mahasiswa hasil ujian SIPENMARU bulan Juli 1980 sebanyak 75 orang.

Lebih kurang dalam waktu satu tahun, keluar surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor 0535/0/83 tentang jenis dan jumlah jurusan pada fakultas-fakultas di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan SK Mendikbud R.I itu, disebutkan FISIP USU mempunyai 6 (Enam) jurusan dengan urutan sebagai berikut :

1. Jurusan Sosiologi

2. Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial 3. Jurusan Antropologi

4. Jurusan MKDU

5. Jurusan Ilmu Administrasi 6. Jurusan Ilmu Komunikasi

Pembentukan jurusan di FISIP USU tidak berjalan sesuai dengan urutan berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud R.I Nomor : 0535/0/83 itu, karena pembukaan jurusan pada tahap awal dilakukan pada semester tujuh yang didasarkan pada pilihan mahasiswa. Selain itu juga bergantung pada ketersediaan staf pengajar.

Dewasa ini FISIP USU mempunyai 7 departemen, satu program diploma III, yaitu sebagai berikut: Departemen Ilmu Administrasi yang dibagi ke dalam Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis dan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan, Departemen Ilmu Komunikasi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosiologi, Departemen Antropologi dan Departemen Ilmu Politik(Bagian Pendidikan FISIP USU, 2014).

3.2.2 Visi dan Misi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


(44)

a. Visi : “Menjadi pusat pendidikan dan rujukan bidang-bidang ilmu sosial dan politik di wilayah barat”

b. Misi :

1. Menghasilkan alumni dengan skala kualitas global dan menjadi pusat riset dalam kajian bidang ilmu sosial dan ilmu politik.

2. Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan seluruh stakeholders dan mitra pendidikan. Misi ini berhubungan dengan fungsi relasi yang harus dibangun oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sebagai suatu organisasi profesional pendidikan. Bentuk kolaborasi dengan organisasi lain perlu dijajaki dengan sikap open minded dan profesional. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara harus mampu melihat peluang kerjasama yang ditawarkan atau malah mampu menawarkan kerjasama tersebut pada pihak lain.

3. Membentuk lingkungan kerja sehat, harmonis dan profesional bagi staf dan mitra kerja. Misi ini berhubungan dengan azaz profesionalitas dalam menjalankan perkerjaan. Lingkungan dan suasana kerja yang dibangun harus memperhatikan situasi fisik dan psikologis seluruh civitas akademika. Harus ada mekanisme yang mampu membangun suasana tersebut. Prinsip profesionalitas juga harus didukung dengan prinsip persaudaraan dan pertemanan (makna positif) dengan kemampuan bisa menempatkan dan menjalankan fungsi masing-masing. 4. Menjadi institusi bagi kepentingan publik. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara sangat potensial sebagai institusi pendidikan yang membawa misi di atas dengan melihat pengalaman-pengalaman yang telah dilalui oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3.2.3 Tujuan, Tugas dan Fungsi FISIP USU Tujuan:

Sebagai lembaga Pendidikan Tinggi yang bernaung di bawah Universitas Sumatera Utara mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademika dan atau profesional yang mampu menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan dan keterampilan


(45)

tinggi, disertai budi yang luhur, mencintai bangsa dan sesama manusia sesuai dengan falsafah.

2. Mengembangkan dan menebarkan ilmu pengetahuan serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional sesuai dengan Pancasila.

Tugas:

Menyelenggarakan kegiatan untuk mencapai tujuan sebagaimana tersebut diatas dengan berpedoman pada:

1. Tujuan pendidikan nasional

2. Kaedah, moral dan etika ilmu pengetahuan

3. Kepentingan masyarakat serta memperhatikan minat, kemampuan dan prakarsa pribadi.

Fungsi:

1. Melaksanakan pengembangan pendidikan dan pengajaran

2. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan kebudayaan, khususnya ilmu pengetahuan sosial

3. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan dan tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian (Nawawi, 1995: 40). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU yang masih aktif menjalani perkuliahan yang berasal dari 8 Departemen masing - masing adalah : Departemen Ilmu Administrasi yang dibagi ke dalam Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis dan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan, Departemen Ilmu Komunikasi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosiologi,


(46)

Departemen Antropologi dan Departemen Ilmu Politikyang berjumlah 4025 orang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.3 Populasi

Departemen Jumlah Mahasiswa

Ilmu Komunikasi 632 Orang

Ilmu Politik 487 Orang

Administrasi Negara Administrasi Bisnis Administrasi Perpajakan D III

604 Orang 607 Orang 442 Orang

Kesejahteraan Sosial 435 Orang

Antropologi 360 Orang

Sosiologi 458 Orang

Total Populasi 4025 Orang

Sumber: Bagian Pendidikan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, 2014

3.3.2 Sampel

Secara sederhana sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain smmpel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Pada dasarnya sampel merupakan bagian dari populasi yang memperoleh perlakuan penelitian yang secara keseluruhan memiliki sifat yang sama dengan sifat populasi, khususnya dalam hal pendataan (Bulaeng, 2004:156).

Untuk mendefinisikan sampel sebagai bagian dari populasi yang cukup besar dan heterogen, maka digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dengan tingkat kepercayaan 90% (Kriyantono,2006:160), sebagai berikut:

�= �


(47)

Keterangan : n = Sampel N = Populasi d = Presisi

Berdasarkan rumus diatas, maka jumlah sampel yang diperoleh adalah sebagai berikut:

n= 4025

4025 (0.1)2 + 1 = 4025

40.25 + 1 = 4025

41.25

Jadi, sampel dalam penelitian ini berjumlah 98 orang.

3.4 Teknik Penarikan Sampel

3.4.1 Sampel Stratifikasi Proporsional (Proportional Stratified Sampling) Dalam teknik ini, populasi dikelompokkan ke dalam kelompok atau kategori yang disebut strata. Teknik ini bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen dikelompokkan berdasarkan karakteristik tertentu sehingga setiap kelompok (strata) mempunyai anggota sampel yang relatif homogen. Teknik ini digunakan karena dalam penelitian ini populasi bersifat heterogen dengan karakteristik yang bervariasi.

Dalam penelitian ini, stratanya adalah 8 departemen yang terdapat pada FISIP USU yang telah dipilih sebelumnya. Proporsional sampling memungkinkan untuk memberikan peluang kepada populasi yang lebih kecil tetap dipilih menjadi sampel (Rakhmat, 2007:79) dengan rumus:

N = n1 x n N


(48)

Keterangan :

n1 = jumlah jiwa n = jumlah sampel N = populasi

Berdasarkan rumus di atas maka dapat dihitung sampel yang terpilih setiap Departemen yaitu:

Tabel 3.4

Populasi dan Sampel

Departemen Populasi Penarikan

Sampel

Sampel Ilmu Komunikasi 632 Orang 632 x 98

4025

15

Ilmu Politik 487 Orang 487 x 98 4025 12 Administrasi Negara Administrasi Bisnis Administrasi Pajak DIII 604 Orang 607 Orang 442 Orang

604 x 98 4025

607 x 98 4025

442 x 98 4025 15 15 11 Kesejahteraan Sosial

435 Orang 435 x 98 4025

10

Antropologi 360 Orang 360 x 98

4025

9

Sosiologi 458 Orang 458 x 98

4025

11

Total Sampel 4025 Orang 98

3.4.2 Purposive Sampling

Teknik Purposive Sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap memiliki hubungan dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Pengambilan sampel dengan teknik ini disesuaikan dengan tujuan penelitian. Sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu berdasarkan tujuan penelitian.


(49)

Adapun kriteria yang dimaksud adalah:

a. Mahasiswa FISIP USU yang terdaftar dan masih aktif mengikut i perkuliahan di FISIP USU.

b. Mahasiswa FISIP USU yang merupakan anggota (pemilik account) Twitter.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Agar diperoleh data yang objektif, maka peneliti menggunakan teknik untuk memperoleh data tersebut melalui cara:

3.5.1 Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur dan internet sebagai media online yang sangat membantu untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.5.2 Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu pengumpulan data dengan melakukan survey ke lokasi penelitian melalui kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden (Soehartono, 2006:65).

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 2006:263). Data yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisis dan diinterpretasikan.

3.6.1 Analisis Tabel Tunggal

Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi


(50)

dan persentase. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 2006:266). Data yang terkumpul diproses sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan, kemudian ditabulasi dan dianalisis.

3.6.2 Analisis Tabel Silang

Merupakan salah satu teknik yang dipergunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan lainnya. Sehingga diketahui apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif (Singarimbun, 1995:237).


(51)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan penelitian yang dilakukan mengenai “Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU” menggunakan program “SPSS (Statistical Product and System Solution)”. Aplikasi SPSS ini digunakan dalam penelitian ini tujuannya untuk memberi kemudahan dalam menyusun analisa deskriptif yang menggunakan tabel tunggal dan tabel silang. Melalui aplikasi SPSS ini, sangat dimungkinkan untuk melakukan analisis data dengan tingkat presisi yang cukup tinggi dan signifikan. Maksudnya adalah data yang diolah secara sistematis dan langsung dapat dianalisis.

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 1995:23). Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisis, yaitu:

4.1 Pelaksanaan Pengumpulan Data

Peneliti menempuh beberapa tahapan penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut sebagai berikut:

4.1.1 Tahap Awal

Pada tahap awal, peneliti mengajukan surat permohonan izin kepada Bagian Pendidikan Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU untuk melakukan penelitian di lokasi kampus FISIP USU. Selanjutnya, peneliti mengajukan permohonan data ke Subbag Pendidikan FISIP USU mengenai jumlah seluruh mahasiswa/iFISIP USU yang masih aktif menjalani perkuliahan yang berasal dari 8 Departemen masing - masing adalah Departemen Ilmu Administrasi yang dibagi ke dalam Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis dan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan, Departemen Ilmu Komunikasi, Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosiologi, Departemen Antropologi dan Departemen Ilmu Politik.


(52)

4.1.2 Pengumpulan Data

Pada tanggal 1 April 2014, peneliti terjun ke lapangan untuk menyebarkan kuesioner yang telah dibuat. Peneliti membagikan kuesioner sesuai dengan jumlah sampel yang telah dilakukan sebelumnya yaitu sebanyak 98 responden dari jumlah populasi mahasiswa FISIP USU. Mahasiswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang memiliki account di Twitter.Pada saat pengisian kuesioner, peneliti ikut membimbing responden dalam pengisian agar data yang diperoleh lebih akurat. Penyebaran kuesioner selesai pada tanggal 8 April 2013.

4.2 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah peneliti selesai mengumpulkan data dari 98 responden. Adapun tahapan-tahapan pengolahan data tersebut adalah:

1. Penomoran Kuesioner

Penomoran kuesioner yaitu memberi nomor unit kuesioner sebagai pengenal, yaitu dari 01-98.

2. Editing

Editing yaitu proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesilapan pengisian dalam kotak kode yang disediakan.

3. Codingyaitu proses pemindahan jawaban-jawaban responden ke kotak kode yang disediakan di kuesioner dalam bentuk angka (score).

4. Inventarisasi Variabel

Inventarisasi variabel yaitu data mentah yang diperoleh dan dimasukka n ke dalam lembar Fortran Cobol (FC) sehingga memuat seluruh data dalam satu kesatuan.

5. Tabulasi Data

Tabulasi data yaitu memindahkan variabel responden dari lembar FC ke dalam kerangka tabel. Adapun tabel yang disajikan berbentuk tabel tunggal dan tabel silang. Penyebaran data dalam tabel secara rinci melalui kategori, frekuensi, presentase, dan selanjutnya dianalisis.


(53)

4.3 Analisis Tabel Tunggal

Analisis data merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan suatu langkah awal dalam menganalisis kolom-kolom yang merupakan sejumlah frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori (Singarimbun, 1995: 226).

4.3.1 Karakteristik Responden

Tabel 4.1 Usia

No Pernyataan F %

1 <18 tahun 11 11,2

2 19-25 85 86.7

3 >26 tahun 2 2.0

Total 98 100

Sumber: P1/FC.3

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah responden yang terbesar adalah kelompok umur 19-25 tahun, yaitu sebanyak 85 orang (86,7%), kemudian kelompok umur <18 tahun sebanyak 11 orang (11,2%), sedangkan kelompok umur >26 tahun sebanyak 2 orang (2,0%). Data ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden yang mengakses microbloggingTwitterberada pada kisaran umur 19-25 tahun. Dimana pada usia tersebut para mahasiswa memiliki waktu luang untuk mengakses microblogging Twitter dikarenakan kegiatan dan perkuliahan yang mengharuskan mahasiswa banyak berhubungan dengan internet.


(54)

Jenis Kelamin

No Pernyataan F %

1 Pria 52 53,1

2 Wanita 46 46,9

Total 98 100

Sumber: P2/FC.4

Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa responden pria lebih banyak dibandingkan responden wanita, yaitu responden pria sebanyak 52 orang (53,1%), sedangkan jumlah responden wanita sebanyak 46 orang (46,9%). Dengan demikian disimpulkan bahwa yang lebih banyak menggunakan microbloggingTwitteradalah pria daripada wanita. Pada umumnya pria cenderung lebih menyukai microblogging yang simple seperti Twitter untuk mengisi waktu luang mereka. Selain itu mereka juga menggunakan Twitter untuk mengetahui berita-berita terbaru di dunia saat ini. Dibandingkan dengan para wanita yang cenderung lebih menyukai Instagram, Facebook, yang memiliki fitur yang lebih banyak.

Tabel 4.3 Uang Saku Mahasiswa

No Pernyataan F %

1 < Rp 50.000/minggu 21 21,4

2 Rp 50.000 – Rp 100.000/minggu 36 36,7

3 > Rp 100.000/minggu 41 41,8

Total 98 100

Sumber: P3/FC.5

Tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas uang saku responden lebih dari Rp 100.000/minggu yaitu sebanyak 41 orang (41,8%), kemudian kurang dari Rp 50.000/minggu sebanyak 21 orang (21,4%) dan 36 orang (36,7%) yang memiliki uang saku sekitar Rp 50.000 - Rp 100.000/minggu. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar uang saku mahasiswa, maka semakin besar kemungkinan untuk lebih sering mengakses microbloggingTwitter.


(1)

12. Berapa lamakah waktu yang anda gunakan setiap kali mengakses microblogging Twitter?

1. > 4 jam 2. 2 – 4 jam 3. 1 – 2 jam

13. Kapan sajakah waktu anda mengakses microblogging Twitter? No. Keterangan Sering

Sekali

Sering Jarang

1. Pagi/ 05.00-11.00 2. Siang/

12.00-16.00 3. Sore/

17.00-20.00 4. Malam/

20.00-04.00

14. Berapa kali anda memposting tweet di account Twitter anda dalam sehari?

1. ≤ 2 kali 2. 3 – 4 kali 3. ≥8 kali


(2)

15. Apakah yang sering anda lakukan ketika membuka account Twitter anda?

No. Kegiatan yang dilakukan ketika membuka account Twitter

Jarang Sering Sangat Sering 1 MempostingTweet

2 Mem-follow account Twitter orang lain 3 Me- retweet isi

tweet di Timeline 4 Melihat Profile

User lain

5 Melihat Trending Topics

6 Membuka situs Social

Networkinglainnya

Pengaruh

16. Menurut anda, dampak negatif apa saja yang ditimbulkan oleh microbloggingTwitter?

1. Cyber bullying 2. Spamming

3. Tingkat kecanduan yang cukup tinggi 4. Dan lain-lain (sebutkan)...

17. Apakah anda tahu bahwa Twitter itu merugikan bagi orang lain jika datanya dipalsukan?

1. Sangat Tahu 2. Tahu

3. Tidak tahu


(3)

19. Setelah anda mengerti tentang Twitter, apakah kemudian anda menyesal menggunakan Twitter?

1. Sangat Menyesal 2. Menyesal

3. Tidak Menyesal

20. Setelah anda mengetahui bahwa Twitter merupakan suatu

microblogging yang dapat membuat anda kecanduan, apakah anda masih berkeinginan untuk menggunakannya?

1. Sangat Berkeinginan 2. Berkeinginan

3. Tidak Berkeinginan Penilaian dan Kepuasan

21. Berikan penilaian anda tentang pernyataan-pernyataan dibawah ini: No. Penilaian Tidak Puas Puas Sangat Puas

1 Mengetahui informasi tentang pengguna lain (melihat profile user lain)

2 Tampilan design yang diberikan Twitter

3 Me- retweet isi tweet di Timeline 4 Proses posting /

Update tweet 5 Sistem following

dan followers 6 Adanya fasilitas

Direct Message 7 Mengetahui


(4)

22. Berikan saran dan kritik anda mengenai microbloggingTwitter:


(5)

BIODATA

Nama : Anindita Putri Asmarani

NIM : 100904109

Departemen : Ilmu Komunikasi

Program Studi : Hubungan Masyarakat (HUMAS)

Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 27 Desember 1992

Agama : Islam

Anak ke : 3 dari 3 bersaudara

Pendidikan : 1. SD Percobaan Negeri Medan

2. SMP Negeri 1 Medan

3. SMA Negeri 1 Medan

4. Ilmu Komunikasi FISIP USU angkatan 2010

Nama Orangtua

a. Ayah : Dr. H. Muhammad Haidir, SpOG, MHA b. Ibu : Hj. Yuliana Lubis

Alamat : Komp. Tasbi 2 Blok VI No. 12 Medan


(6)

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Jl. Dr. A. Sofyan No.1 Telp. (061) 8217168

LEMBAR CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI NAMA : Anindita Putri Asmarani NIM : 100904109

PEMBIMBING : Haris Wijaya, S.Sos, M.Comm

NO. TGL.PERTEMUAN PEMBAHASAN PARAF PEMBIMBING 1 2 3 4 5 6 7 8 9

17 Desember 2013 19 Desember 2013

14 Januari 2014 25 Februari 2014 11 Maret 2014

25 Maret 2014

10 Juni 2014

5 Juli 2014

15Juli 2014

ACC Seminar Proposal Seminar Proposal Penelitian

ACC BAB I

Penyerahan BAB II ACC BAB II

Diskusi tentang BAB III dan kuesioner

Penyerahan BAB III dan ACC kuesioner

Penyerahan BAB IV dan BAB V

Revisi BAB IV dan BAB V