Analisis Pragmatik terhadap “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari Edisi 1 Karya Sohachi Yamaoka

ABSTRAK

Novel “Oda Nobunga Sang Penakluk Dari Owari Edisi 1” karya Sohachi
Yamaoka adalah novel terjemahan yang diterjemahkan oleh Ribeta Ota dan
dicetak pertama kali pada tahun 2013 di Indonesia oleh Kansha Publishing. Novel
“Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi I” karya Sohachi Yamaoka ini
merupakan novel serius karena isi cerita dari novel ini merupakan kompleksitas
dari

permasalahan

kehidupan

yang

terjadi

pada

zaman


sengoku

dan

azuchimomoyama. Selain itu, novel ini juga merupakan salah satu novel yang
menunjukkan kepada pembaca mengenai sejarah, perkembangan perpolitikan dan
juga menceritakan tentang kisah kehidupan, perjuangan, kehebatan, kecerdasan
dan taktik yang diciptakan Oda Nobunaga untuk menyatukan Jepang.
Novel “Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi I” karya Sohachi
Yamaoka ini dapat memberikan hiburan dan tujuan khusus kepada pembaca yaitu
tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan tersebut antara lain pendidikan moral,
pendidikan sosial dan pendidikan budaya seppuku. Pendidikan moral yang
terdapat dalam novel ini adalah percaya diri, kecerdasan, bertanggung jawab,
menepati janji, keberanian dan tidak memiliki sifat pendendam. Nilai pendidikan
sosial yang terdapat dalam novel Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi
I” adalah harus menjadi pemimpin yang setia, mempunyai taktik atau siasat dalam
mewujudkan perdamaian dan mempunyai keahlian. Dan yang menunjukkan nilai
budaya seppuku adalah ketika seorang penasehat Oda Nobunaga melakukan
seppuku karena merasa tidak bisa mendidik tuannya dengan baik.


Universitas Sumatera Utara

Novel Oda Nobunaga Sang Penakluk Dari Owari edisi I” ini
menunjukkan bahwa karakter Oda Nobunaga sangat urakan sehingga seluruh
penduduk dan keluarga membencinya. Walaupun Oda Nobunaga dibenci oleh
semua orang, ia tetap menunjukkan moral yang patut ditiru oleh pembaca maupun
masyarakat lainnya. Sifat urakan yang dilakukan oleh Oda Nobunaga merupakan
salah satu cara yang ia lakukan agar semua musuhnya takut dan tidak mengetahui
siasat yang akan dia lakukan sebagai pemimpin negeri Owari karena jika para
musuh tahu maka rencananya untuk menciptakan perdamaian akan gagal. Dengan
kecerdasan, kehebatan dan keberanian yang dimiliki Oda Nobunaga membuat
negeri Owari menjadi damai dan perekonomian pun meningkat sehingga semua
orang di negerinya bangga dan mengakui kehebatannya.
Nilai pragmatik pendidikan yang paling menonjol dari novel ini adalah
percaya diri, keberanian, mempunyai siasat atau taktik, menepati janji, dan
bertanggung jawab. Nilai-nilai tersebut dapat ditunjukkan melalui cuplikan
berikut (1) “Jangan bicara lagi. Si Mamushi sudah tertawan olehku. Jangan
khawatir, dia pasti memberikan anaknya karena menganggap aku berbakat.” Dan
“masa depan klan Oda tergantung pada diriku. Tidak tergantung pada
pernikahan dengan anak si Mamushi.” Dari cuplikan tersebut menunjukkan

bahwa tokoh Oda Nobunaga sangat percaya diri. Percaya diri juga membuat kita
menjadi pribadi yang tidak mudah terpengaruh. Karena orang yang percaya diri
yakin atas kemampuannya sendiri dan memiliki pengharapan yang realistis.
(2) Khusus di wilayah kekuasaannya, semua bentuk pos penjagaan di perbatasan
serta pajak lewat sudah ditiadakan, siapa pun bebas keluar-masuk.

Universitas Sumatera Utara

Pada masa peperangan ini, keberanian seperti itu dapat dikatakan luar
biasa. Tapi berkat itu, para pedagang dari berbagai negeri keluar-masuk atau
tinggal disitu. Dengan demikian daerah sekitar Katel Kiyosu itu berkembang
pesat hingga membentuk kota. Pedagang maupun petani semakin kaya
dibandingkan penduduk di negeri lain. Cuplikan tersebut menunjukkan bahwa
Oda Nobunaga memilki keberanian dalam membuat keputusan, kita patut
menirunya karena keberanian itu bukan hanya asal maju tanpa resiko tetapi
keberanian itu adalah perilaku strategis yang akurat sebelum melangkah ketindak
lebih jauh. (3) “Mereka takkan mengerti. Kalau mereka mengerti, maka aku akan
dikhianati. Makanya aku sengaja bergerak agar niatku tidak dipahami siapa pun.
Itulah siasat Nobunaga ini. Cuplikan tersebut menunjukkan bahwa Oda
Nobunaga memiliki siasat untuk menjalankan tujuannya demi kedamaian Jepang.

(4) Lagi pula aku bersumpah satu hal lagi. Aku tidak mengharapkan hidup
sampai 50 tahun, tapi aku berdoa sungguh-sungguh supaya aku bisa menata
hanya sebaris jalan untuk kedamaian dalam masa peperangan ini.” Cuplikan
tersebut menunjukkan bahwa Oda Nobunaga adalah pemimpin yang selalu
menepati janjinya. Menepati janji maka dapat terlihat apakah seseorang itu baik
dan bertanggung jawab. (5) “Seperti yang kamu ketahui, akulah kepala klan Oda.
Akulah yang bertanggung jawab padamu maupun Matajuro. Tapi, untuk
sementara, kamu tidak boleh terlihat oleh orang lain. Kalau dilihat orang lain,
orang dari Suemori atau Kiyosu akan datang merebutmu. Untuk urusan seharihari, Shozaburo akan membantumu. Sampai Nobunaga ini mengizinkan, kamu tak
boleh keluar dari sini. Bagaimana. Kamu masih takut pada Nobunaga?”

Universitas Sumatera Utara

Cuplikan tersebut menunjukkan bahwa Oda Nobunaga adalah pemimpin yang
bertanggung jawab. Tanggung jawab adalah berani menanggung segala
sesuatunya dan memberikan jawab serta menanggung akibatnya.
Novel ini menunjukkan bahwa sebagai seorang yang berguna bagi orang
lain baik itu menjadi pemimpin atau tidak, haruslah mempunyai sifat-sifat positif
yang dimiliki oleh Oda Nobunaga seperti percaya diri, berani, ahli siasat,
menepati janji dan bertanggung jawab. Selain itu juga mengungkapkan bahwa

dalam menilai seseorang jangan hanya menilai dari penampilan luarnya saja
karena penampilan luar belum tentu menunjukkan sifat asli seseorang.

Universitas Sumatera Utara