HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN KONSENTRASI DENGAN HASIL PENALTY STROKE PADA PERMAINAN HOKI FIELD | bakti | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4314 15835 2 PB

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 8-15
Abdurahman Bakti, Nur Indri Rahayu

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN
KONSENTRASI DENGAN HASIL PENALTY STROKE
PADA PERMAINAN HOKI FIELD
Abdurahman Bakti, Nur Indri Rahayu
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 299 Bandung
Em@il: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian tentang tingkat kecemasan dan konsentrasi dengan hasil penalty
stroke pada permainan hoki field. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan
dan konsentrasi dengan hasil penalty stroke pada permainan hoki field. Metode penelitian yang
digunakan metode deskriptif korelasi. Sampel penelitian yang digunakan yaitu pemain hoki field
sebanyak 25 orang dari Unit Kegiatan Mahasiswa hoki di Universitas Pendidikan Indonesia yang
diambil menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner Sport
Competition Anxiety Test (SCAT), tes grid concentration dan tes penalty stroke. Uji hipotesis statistik
dilakukan menggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statistics version 21. Analisis data dengan statistika
Pearson korelasi menggunakan IBM SPSS Statistics version 21 bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat kecemasan dan konsentrasi dengan hasil penalty stroke pada permainan hoki

field.
Kata kunci: Kecemasan, Konsentrasi, Penalty stroke, Olahraga hoki.

PENDAHULUAN
Hoki
merupakan
cabang
olahraga
permainan yang melibatkan antara lain unsur
kerjasama dalam sebuah tim, permainan ini
dapat dimaikan ditiga tempat yaitu ruangan
(Hockey indoor), lapangan (Hockey field), dan
hoki es. Namun yang umum yang dimainkan di
Indonesia adalah hoki ruangan dan hoki
lapangan karena mungkin fasilitasnya yang
mudah didapatkan beda halnya dengan hoki es
yang sulit dijumpai, hoki merupakan jenis
olahraga permainan bola kecil yang dimainkan
di atas permukaan rumput atau karpet yang
khusus untuk bermain hoki. Setiap regunya

mempunyai tujuan untuk berusaha memasukkan
bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan
dengan
menggunakan
stik,
dan
mempertahankan gawang sendiri agar tidak
kemasukan. Menurut Mahendra, A. (2012, hlm.

9) menyatakan bahwa “Keterampilan Terbuka
(open skill) adalah keterampilan yang ketika
dilakukan,
lingkungan
yang
berkaitan
dengannya bervariasi dan tidak dapat diduga.
keterampilan tertutup (Closed skill) adalah
keterampilan yang dilakukan dalam lingkungan
yang relatif stabil dan dapat diduga”. Dari
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa

hoki termasuk kedalam keterampilan terbuka
(open skill), dikarenakan dalam permainan hoki
saat melakukan penalty stroke pergerakan dari
penjaga gawang tidak dapat diduga.
Penalty stroke adalah hukuman yang
diberikan kepada pemain bertahan yang
mencoba menggagalkan terciptanya gol dengan
sengaja, memukul pemain penyerang dan
melakukan tackling stik didalam D line”.
Penalty stroke merupakan suatu keuntungan
dalam pertandingan hoki ketika seorang pemain
mampu melakukanya dengan baik, karena

8

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 815
Abdurahman Bakti, Nur Indri Rahayu

dalam situasi tersebut seorang pemain harus
memiliki konsentrasi dan tidak mengalami

kecemasan saat melakukan penalty stroke. Pada
penelitian Ilham (2014) tentang hubungan
power tungkai, kecemasan terhadap ketepatan
tendangan peserta ekstrakurikuler sepakbola
SMP 21 Tanjung Jabung Timur diketahui hasil
yang diperoleh terdapat hubungan power
tungkai, kecemasan terhadap ketepatan
tendangan peserta ekstrakurikuler sepak bola
SMP 21 Tanjung Jabung Timur. Dalam
penelitian tersebut tentang kecemasan dengan
ketepatan tendangan pada siswa yang mengikuti
eksrakurikuler sepak bola yang hampir sama
dengan kecemasan terhadap hasil penalty stroke
dalam permainan hoki. Kecemasan yang
mengakibatkan menurunnya penampilan yang
pada akhirnya membuat kegagalan dalam
melakukan penalty stroke.
Mengenai Konsentrasi pada penelitian
Sidik, Y (2014) tentang hubungan konsentrasi
dengan hasil pukulan jarak jauh (Long Stroke)

dengan hasil terdapat hubungan yang signifikan
antara konsentrasi dengan pukulan jarak jauh
(long stroke) Hal ini sesuai dengan karakteristik
permaianan hoki yang hampir mirip dengan
permaianan Woodball yang menggunakan stik
dan bola kecil dalam permiananya. Selain
mampu mengendalikan dirinya pada saat
penalty stroke seorang pemain harus mampu
berkonsentrasi penuh sehingga menimbulkan
rasa tenang dan percaya diri untuk melakukanya.
Menghadapi situasi rumit yang dipenuhi dengan
banyak
sorot
mata
manusia
yang
memperhatikan seorang pemain hoki didalam
lapangan, membuat pemain harus mampu untuk
mengendalikan dirinya sendiri. Pada saat
penalty stroke seorang pemain hoki harus tetap

fokus pada objek atau sasaran walaupun banyak
gangguan seperti suara, pencahayan atau
penglihatan
yang
dapat
mengganggu
kefokusanya, pada saat situasi penalty stroke
seorang pemain membutuhkan konsentrasi
dalam melakukan tugasnya.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti
lakukan pada setiap pertandingan hoki dalam
menghadapi situasi penalty stroke dalam

pertandingan Grand Final antar Universitas SeIndonesia yang diselenggarakan Universitas
Negeri Yogyakarta pada tanggal 12 September
2015 dari 5 penembak penalty stroke hanya satu
orang yang berhasil melakukan tembakan
penalty stroke. Hal itu juga terjadi pada
pertandingan yang diselenggarakan oleh
Universitas Negeri Jakarta pada tanggal 29 April

2014 dari 5 orang penembak penalty stroke haya
2 orang yang berhasil melakukan tembakan
penalti. Berdasarkan uraian data diatas penulis
tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “HubunganTingkat Kecemasan Dan
Konsentrasi Dengan Hasil Penalty Stroke Pada
Permainan Hoki Field”.

METODE
Metode penelitian yang digunakan untuk
mengetahui Hubungan Tingkat Kecemasan dan
Konsentrasi dengan Hasil Penalty stroke Pada
Permainan Hoki Field adalah pendekatan
kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif
korelatif.
Populasi dalam penelitian ini yaitu
mahasiswa yang mengikuti UKM Hockey di
Universitas Pendidikan Indonesia. Jumlah
anggota UKM Hockey yang masih aktif kuliah
adalah 25 orang dan untuk sampel penelitian

yaitu semua anggota UKM Hockey Universitas
Pendidikan Indonesia. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan teknik
sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel
buila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Instrumen yang digunakan untuk
mengukur tingkat kecemasan yaitu Kuesioner
Sport Competition Anxiety Test (SCAT).
Peneliti mengadopsi kuesioner dari buku
Mackenzie (2005, hlm 213).
Adapun langkah-langkah pengembangan
kuesioner tersebut yaitu dengan menguji
validitas kuesioner yang telah dikembangkan
berjumlah 15 butir soal. 10 butir soal mengukur
simptom yang berhubungan dengan kecemasan,
contohnya yaitu pertanyaan no 2, 3, 5, 6, 8, 9,
11, 12, 14, 15 dan 5 butir soal tidak dinilai (skor
nol), contohnya yaitu pertanyaan no 1, 4 7, 10,

9


Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 815
Abdurahman Bakti, Nur Indri Rahayu

13. Kuesioner ini sudah diterjemahkan dalam
Bahasa Indonesia dan sudah valid dengan nilai
Realibilitas 0,838 maka instrumen ini sudah
raliabel dan valid untuk digunakan penelitian.
Untuk instrumen yang digunakan mengukur
tingkat konsentrasi mengacu pada isntrumen tes
grid concentration pada penelitian Sidik Yazid.
Peneliti mengadopsi instrumen dari Skripsi
Sidik Y (2014) yang sudah memiliki nilai
Validitas dan reabilitas dengan pengujian
analisis daya pembeda yang menggunakan Ttest. Bila t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung
> t tabel) maka perbedaan itu signifikan t hitung
8,771 > t tabel 1,86 maka intrumen tersebut valid
dan reliabel. Prosedur melakukan tes grid
concentration 1). tes ini memiliki 10x10 kotak
yang setiap kotak berisi dua digit angka mulai

dari 00 hingga 99 dan waktu 1 menit untuk
mengisi 2). sampel duduk ditempat yang sudah
disediakan dengan jarak masing-masing sampel
1 meter 3). mengisi biodata yang telah
disediakan.
Alat
dan
fasilitas
untuk
pelaksanaanya yaitu Tempat atau ruangan, alat
tulis, lembar tes dan stopwatch.

Gambar 1
Tes Grid Concentration

No
1
2
3
4

5

Kriteria
21 keatas
16 – 20
11 – 15
6 – 10
5 kebawah

Keterangan
Konsentrasi sangat baik
Konsentrasi baik
Konsentrasi sedang
Konsentrasi kurang
Konsentrasi sangat kurang

Dilihat tabel 1 dapat diketahui nilai tes grid
concentration memiliki kategori sangat baik
yaitu ≤ 21, kategori baik yaitu 16 sampai 20,
kategori sedang yaitu 11 sampai 15, kategori
kurang yaitu 6 sampai 10 dan kategori sangat
kurang yaitu ≥ 5.
Sedangkan instrumen yang digunakan untuk
mengukur hasil penalty stroke menggunakan
instrumen penalty stroke yang mengacu pada
buku Aussie Sport Coaching Program (1991,
hlm. 27). yang sudah memiliki nilai Validitas
dan reabilitas dengan pengujian analisis daya
pembeda yang menggunakan T-test. Bila t
hitung lebih besar dari t tabel (t hitung > t tabel)
maka perbedaan itu signifikan t hitung 4,853 > t
tabel 2,763 maka intrumen tersebut valid dan
reliabel. Prosedur melakukan tes penalty stroke
1). Setiap penembak penalty stroke diberikan 5
kali kesempatan menembak dan hasil poin
tembakan dijumlahkan sesuai dengan yang
berhasil didapat 2). Setelah aba-aba ya
penembak melakukan tembakan sesuai
peraturan FHI mengenai tembakan penalty
stroke 3). Apabila bola keluar dari sasaran maka
nilai nol 4). Apabila bola mengenai tali
pembatas maka skor yang diambil skor paling
tinggi. Alat dan fasilitas untuk pelaksanaanya
yaitu tambang, stik dan bola hoki.

Sumber : Sidik, Y (2014, hlm. 23)
Norma penilaian tes dibuat dalam bentuk
kategorisasi jenjang. Jenjang kategorisasi yang
dibuat terdiri dari lima jenjang, yaitu (1) sangat
baik, (2) baik, (3) sedang, (4) kurang, dan (5)
sangat kurang.
Tabel 1
Norma Penilaian Tes Konsentrasi
(Sumber : Sidik, Y (2014, hlm. 23)

10

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 815
Abdurahman Bakti, Nur Indri Rahayu

HASIL DAN PEMBAHASAN
4

2

0

3

Tabel 3
Frequensi Tingkat Kecemasan

5

Gambar
2
Tes Grid Concentration
Sumber : Sidik, Y (2014, hlm. 23)
Norma penilaian tes dibuat dalam bentuk
kategorisasi jenjang. Jenjang kategorisasi yang
dibuat terdiri dari lima jenjang, yaitu (1) sangat
baik, (2) baik, (3) cukup, (4) kurang, dan (5)
sangat kurang. Acuan penilaian yang dibunakan
untuk menentukan batas skor masing-masing
kategori menggunakan penilaian acuan norma
(PAN) yaitu dengan menggunakan kurva
normal, mean dan simpangan baku Dimana
untuk menentukan kategori jenjang ini yaitu
menggunakan rumus sebagai berikut :

X - 1.8 (S) = Nilai Sangat Baik
X - 0.6 (S) = Nilai Baik
X + 0.6 (S) = Nilai Cukup
X + 1.8 (S) = Nilai Kurang
X ≥ Nilai Kurang = Nilai Sangat Kurang
Keterangan:
S
= Nilai Std Deviation

X

= Nilai Mean

Tabel 2
Norma Penilaian Tes penalty stroke
(Sumber : Nurhasan (2007, hlm. 416)
Skala

X

- 1,8 (S)

X

- 0,6 (S)

X

+ 0,6 (S)

X

+ 1,8 (S)

Rentang Skor

Nilai

≥ 26

Sangat Baik

20-25

Baik

13-19

Cukup

10-12

Kurang

≤ 10

Sangat Kurang

Kategori
Rendah
Rata-rata
Tinggi
Total

Frequenci
5
19
1
25

Percent
20 %
76 %
4%
100 %

Dilihat dari tabel 3 dapat diketahui hasil
dari tingkat kecemasan dari 25 orang sampel
UKM Hockey UPI diperoleh Frekuensi kategori
tingkat kecemasan atlet UKM Hockey UPI
didapatkan hasil untuk tingkat kecemasan
rendah yaitu 5 orang, untuk tingkat kecemasan
yang rata-rata yaitu 19 orang dan untuk tingkat
kecemasan yang tinggi yaitu 1 orang. Dan untuk
persentase kategori tingkat kecemasan rendah
20 %, tingkat kecemasan rata-rata yaitu 76% dan
tingkat kecemasan tinggi yaitu 4 %.
Tabel 4
Frequensi tes konsentrasi
Kategori
Sangat Kurang
kurang
sedang
Total

Frequenci
1
10
14
25

Persentase
4%
40 %
56 %
100 %

Dilihat dari tabel 4 dapat diketahui hasil
dari tingkat kecemasan dari 25 orang sampel
UKM Hockey UPI diperoleh Frekuensi kategori
tingkat konsentrasi atlet UKM Hockey UPI
didapatkan hasil untuk tingkat konsentrasi
sangat kurang yaitu 1 orang, untuk tingkat
konsentrasi yang kurang yaitu 10 orang dan
untuk tingkat konsentrasi yang sedang yaitu 14
orang. Dan untuk persentase kategori tingkat
konsentrsi sangat kurang 4 %, konsentrasi pada
kurang yaitu 40 % dan tingkat konsentrasi
sedang yaitu 14 %.

Tabel 5

11

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 815
Abdurahman Bakti, Nur Indri Rahayu

Frequensi Hasil tes Penalty Stroke
Kategori
sangat kurang
kurang
cukup
baik
Total

Frequency
3
3
10
9
25

Percent
12 %
12 %
40 %
36 %
100 %

Dilihat dari tabel 5 dapat diketahui hasil
dari hasil penalty stroke dari 25 orang sampel
UKM Hockey UPI diperoleh Frekuensi kategori
hasil penalty stroke atlet UKM Hockey UPI
didapatkan hasil untuk hasil penalty stroke
sangat kurang yaitu 3 orang, untuk hasil penalty
stroke yang kurang yaitu 3 orang, untuk hasil
penalty stroke yang cukup yaitu 10 orang. Dan
untuk hasil penalty stroke baik yaitu 9 orang.
Untuk persentase kategori hasil penalty stroke
sangat kurang 12 %, hasil penalty stroke pada
kurang yaitu 12 %, tingkat konsentrasi cukup
yaitu 40 %. Dan untuk kategori baik 36 %.
Korelasi antara Tingkat Kecemasan dan
konsentrasi dengan hasil penalty stroke pada
permainan hoki field.
Untuk membuktikan hipotesis awal dalam
penelitian ini maka selanjutnya dilakukan uji
hipotesis menggunakan correlation bivariate
karena dalam penelitian ini menghubungkan dua
variable atau lebih dengan menghubungkan
antara tingkat kecemasan dan konsentrasi
dengan hasil penalty stroke pada permainan hoki
field.

Dilihat dari tabel 6 hasil output uji korelasi
tingkat kecemasan dan konsentrasi data
diketahui nilai sig untuk kecemasan 0.001, maka
dapat diambil kesimpulan Ho ditolak.
Sedangkan nilai pearson correlation sebesar 0.632 menunjukkan memiliki hubungan yang
signifikan. Keputusan dari hasil diatas yaitu
Pearson Correlation = -0,632, p= 0,001. Maka
H0 ditolak. Hal ini menunjukkan terdapat
hubungan yang signifikan antara tingkat
kecemasan dengan hasil penalty stroke pada
permainan hoki field. Makin tinggi tingkat
kecemasan makin rendah juga hasil skor penalty
stroke pada permainan hoki field makin rendah
tingkat kecemasan makin tinggi juga hasil skor
penalty stroke pada permainan hoki field. Untuk
nilai sig konsentrasi 0,001, maka dapat diambil
keputusan Ho ditolak. Sedangkan nilai pearson
correlation sebesar 0.612 menunjukkan
memiliki hubungan yang signifikan. Keputusan
dari hasil diatas yaitu Pearson Correlation =
0,612, p= 0,001. Maka H0 ditolak. Hal ini
menunjukkan
terdapat
hubungan
yang
signifikan antara konsentrasi dengan hasil
penalty stroke pada permainan hoki field. Makin
tinggi tingkat konsentrasi makin tinggi juga
hasil skor penalty stroke pada permainan hoki
field dan makin rendah tingkat konsentrasi
makin rendah juga hasil skor penalty stroke pada
permainan hoki field.

Uji Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (r2) merupakan cara
untuk
mengetahui beasar kecilnya sumbangan
Tabel 6
variable bebas terhadap variable terikat.
Hasil Uji Korelasi Tes Tingkat Kecemasan dan
Koefisien determinasi dapat dihitung dengan
konsentrasi dengan hasil penalty stroke pada
rumus:
permainan hoki field
Koefisien determinasi kecemasan terhadap
penalty stroke pada permainan hoki field
KD
= r2× 100%
KD
= -0.6322× 100%
kesimpulan
Penalty keputusan
Tes
= 39 %
stroke
Koefisien determinasi konsentrasi terhadap
H0 Ditolak Terdapat
R
-.632
penalty stroke pada permainan hoki field
hubungan negatif
Kecemasan
KD
= r2× 100%
Sig. .001
yang signifikan
KD
= 0.612 2× 100%
H0 Ditolak Terdapat
R
.612
= 37 %
hubungan positif
Konsentrasi
Sig.

.001

yang signifikan

12

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 815
Abdurahman Bakti, Nur Indri Rahayu

Gambaran hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti yang ingin mengetahui
hubungan tingkat kecemasan dengan penalty
stroke pada permainan hoki field. Hasil pada
penelitian ini adalah terdapat hubungan yang
signifikan antara kecemasan dengan penalty
stroke sebesar -0,632 dan kontribusi sebesar 39
% dan sisanya sebesar 61 % dipengaruhi oleh
faktor lain. Faktor tersebut bisa dipengaruhi oleh
bentuk latihan penalty stroke pada saat pelatihan
UKM hoki, kemudian faktor kebugaran masingmasing pemain sehingga mampu mengontrol
stress pada saat melakukan penalty stroke.
Pada penelitian ini tidak hanya meneliti
tentang tingkat kecemasan saja, ada pula
konsentrasi yang diteliti. Peneliti ingin
mengetahui hubungan konsentrasi ini dengan
penalty stroke. Hasil dari penelitian hubungan
antara konsentrasi dengan penalty stroke adalah
terdapat hubungan yang signifikan. Mempunyai
hubungan sebesar 0,612 dan kontribusi 37 % dan
sisanya sebesar 63 % dipengaruhi oleh faktor
lain. Adapun penelitian menurut Gunarsa (2008)
dalam Puput Wicaksono (2013, hlm. 46)
mengungkapkan bahwa :
jika konsentrasi atlit terganggu pada saat
melakukan gerakan olahraga, apalagi dalam
pertandingan, maka dapat timbul berbagai
masalah seperti berkurangnya akurasi gerakan,
tidak dapat menerapkan strategi karena tidak
mengetahui harus melakukan apa sehingga
sudah pasti kepercayaan dirinya menjadi hilang
atau berkurang.
Pada penelitian ini dilihat dari besarnya
korelasi adalah 0.612 artinya waktu konsentrasi
memiliki hubungan yang sedang dengan
kecepatan penalty stroke. Olahraga hoki
merupakan salah satu permainan olahraga
kelompok dimana setiap pemain akan
dihadapkan oleh berbagai aspek eksternal yang
setidaknya akan mempengaruhi permainanya
seperti lawan bermain, penonton, suhu. Seperti
yang dijelaskan Schmid dkk dalam (Komarudin,
2013, hlm. 138) “stimulus internal adalah
gangguan sensoris maupun pikiran seperti
perasaan lelah, cemas, dan sebagainya. Stimulus

eksternal adalah gangguan dari luar diri seperti
sorak sorai penonton, ejekan penonton,
kesalahan keputusan wasit dan lain-lain. Pada
dasarmya beberapa faktor ini sangatlah
berpengaruh pada setiap olahraga berprestasi,
bahkan tidak terlepas dalam olahraga hoki
dimana penalty stroke dapat dijakikan sebagai
senjata yang ampuh dan bisa menjadi
kemenangan bagi tim yang mendapatkan
kesempatan penalty stroke bila berhasil dalam
melakukannya.
Hasil analisis data yang didapat dari
pengolahan data, sesuai dengan hipotesis yang
telah diajukan oleh peneliti yaitu terdapat
hubungan yang signifikan antara kecemasan dan
konsentrasi dengan penalty stroke pada
permainan hoki field. Namun selain kecemasan
dan konsentrasi ada komponen-komponen lain
yang mempegaruhi penalty stroke.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini yang telah
dibuktikan berdasarkan dari hasil pengambilan
dan pengolahan data yang telah dilakukan, maka
diperoleh hasil sebagai berikut 1). Dapat
diketahui dari hasil tes Tingkat Kecemasan
sampel yang termasuk, kriteria, “rendah”
terdapat 5 orang dengan persentase 20%, kriteria
“rata-rata” terdapat 19 orang dengan persentase
76%, kriteia “tinggi” terdapat 1 orang dengan
persentase 4% dan rata-rata nilai tes kecemasan
19,00. 2). Dari hasil tes konsentrasi diketahui
kriteria “sangat kurang” terdapat 1 orang dengan
persentase 4%, kriteria “kurang” terdapat 10
orang dengan persentase 40 %, kriteria “sedang”
terdapat 14 orang dengan persentase 56% dan
rata-rata nilai konsentrasi yaitu 10,68. 3). Dari
hasil tes penalty stroke diketahui kriteria “sangat
kurang” terdapat 3 orang dengan pesentase 12%,
kriteria “kurang” terdapat 3 orang dengan
persentase 12%, kriteria “cukup” terdapat 10
orang dengan persentase 40%, kriteria “baik”
terdapat 9 orang dengan persentase 36% dan rata
rata nilai hasil penalty stroke yaitu 16,68.
4). Terdapat hubungan yang signifikan tingkat
kecemasan dengan hasil penalty stroke pada

13

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 815
Abdurahman Bakti, Nur Indri Rahayu

permainan hoki field, bahwa korelasi antara
kecemasan dengan penalty stroke menunjukan R
square -0,632 dengan kriteria koefisien korelasi
berada ditingkat sedang, dengan nilai
signifikansi 0,001 < 0,05. Hal ini menunjukan
indeks determinasi, yaitu persentase yang
menunjukan X1 terhadap Y yaitu 39% sdangkan
sisanya 61% dipengaruhi oleh faktor lain
diantaranya proses latihan beserta penguasaan
teknik hoki. 5). Terdapat hubungan yang
signifikan konsentrasi dengan hasil penalty
stroke pada permainan hoki field, bahwa
korelasi antara konsenrasi dengan penalty stroke
menunjukan R square 0,612 dengan kriteria
koefisien korelasi berada ditingkat sedang,
dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05. Hal ini
menunjukan
indeks
determinasi,
yaitu
persentase yang menunjukan X2 terhadap Y
yaitu 37% sdangkan sisanya 63% dipengaruhi
oleh faktor lain diantaranya proses latihan
beserta penguasaan teknik hoki.
Rekomendasi untuk pelatih olahraga hoki
harus supaya lebih memperhatikan latihan

mental khususnya kecemasan dan konsentrasi
atlet, atlet hoki harus terus melatih teknik
penalty stroke lebih baik lagi, karena dalam
suatu pertandingan hoki penalty stroke bisa
menjadi sebagai penentu kemenangan dalam
pertandingan.

14

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 815
Abdurahman Bakti, Nur Indri Rahayu

DAFTAR PUSTAKA
Emzir. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Pt Raja Grafindo Persada.
Komarudin,. (2013). Psikologi Olahraga: Latihan Mental dalam Olahraga Kompetitif. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Mackenzie, Brian (2005). 101 Performance Evaluation tests. London: Electric Word pcl
Mahendra, A. (2012). Bahan Sajian TBM. Direktorat UPI Bandung
Sidik, Y. (2014). Hubungan Konsentrasi dengan Hasil Pukulan Jarah Jauh (Long Stroke) pada
Cabang Olahraga Woodball. (skripsi): Universitas Pendidikan Indonesia.
Suherman, A dan Rahayu, Nur, I. (2014) Modul Statistika Untuk Ilmu Keolahragaan. Bandung;
Program Studi Ilmu Keolahragaan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

15

Dokumen yang terkait

Tingkat Kecemasan Wasit Sebelum, Se dan Sesudah Memimpin Pertandingan Futsal | Putra | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 7611 16201 2 PB

0 2 4

PENGARUH PEMBERIAN AIR KELAPA TERHADAP TINGKAT KONSENTRASI WASIT PSSI JAWA BARAT | Muharom | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8072 16197 2 PB

0 0 4

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN ROUNDERS PADA USIA REMAJA AWAL | Hidayat | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8070 16193 2 PB

0 0 8

PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KELINCAHAN | Hudaya | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8067 16191 2 PB

0 0 5

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEPUTUSAN WASIT DALAM MEMIMPIN PERTANDINGAN FUTSAL | Hena | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8061 16168 2 PB

0 0 10

KORELASI ANTARA KOORDINASI DAN REAKSI DENGAN HASIL PUKULAN DRIVE FOREHAND DALAM PERMAINAN SQUASH | Palgunadhi | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8008 16170 2 PB

0 4 7

HUBUNGAN REACTION TIME DAN COORDINATION DENGAN HASIL SERANGAN LANGSUNG PADA ATLET UKM ANGGAR UPI | sarihudin | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4403 15845 2 PB

0 0 5

HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL KETEPATAN SERVIS ATAS PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI | maulana | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4315 15834 2 PB

0 3 7

this PDF file Tingkat Kecemasan Atlet Sebelum, Pada Saat Istirahat dan Sesudah Pertandingan | Anira | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 2 PB

1 9 6

Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Hasil Penalty Stroke Pada Permainan Hoki (Studi Deskriptif Pada UKM Hoki Universitas Majalengka)

0 0 9