Perbedaan Rerata Tekanan Darah Pada Remaja Berdasarkan Tipe Disomnia Di Kecamatan Muara Batang Gadis Chapter III VII
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi analitik potong lintang untuk mengetahui perbedaan
rerata tekanan darah pada remaja berdasarkan tipe disomnia di Kecamatan Muara
Batang Gadis.
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016 di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 1 Muara Batang Gadis, Desa Singkuang, Kecamatan Muara Batang
Gadis, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi target pada penelitian ini adalah pelajar sekolah menengah pertama.
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah pelajar sekolah menengah pertama di
SMP Negeri 1 Muara Batang Gadis. Sampel penelitian adalah populasi terjangkau
yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel dipilih dengan teknik total sampling.
3.4. Perkiraan Besar Sampel
Besar sampel pada penelitian ini dihitung berdasarkan rumus besar sampel untuk uji
hipotesis pada satu populasi. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan tingkat
kepercayaan 95% dan power 80%.
dimana:
{�����(1 − ��) + �����(1 − ��)}2
�=
(�� − ��)2
Universitas Sumatera Utara
n
: besar sampel minimal
Po
: proporsi penderita gangguan tidur pada pelajar sekolah
menengah pertama, dari kepustakaan didapat nilai 0.6296
Pa
: perkiraan proporsi penderita gangguan tidur pada pelajar sekolah
menengah pertama di lokasi penelitian, ditetapkan 0.429
Zα
: tingkat kepercayaan yang dikehendaki, ditetapkan 95% dengan
nilai dalam rumus 1.96
Zβ
: power, ditetapkan 80% dengan nilai dalam rumus 0.842
Berdasarkan rumus tersebut, dijumpai besar sampel minimal 47 orang.
3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:
1. Remaja yang duduk di bangku sekolah menengah pertama
2. Remaja yang mengalami gangguan tidur berdasarkan kuesioner Sleep
Disturbance Scale for Children.
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:
1. Telah
didiagnosis
sebelumnya
dengan
penyakit
sekunder
yang
dapat
menyebabkan perubahan pada tekanan darah seperti penyakit ginjal kronis,
penyakit jantung bawaan dengan atau tanpa gagal jantung, penyakit tiroid, dan
sindroma kongenital.
2. Sedang mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi jumlah, kualitas,
dan waktu tidur serta obat-obatan yang dapat mempengaruhi tekanan darah.
Obat-obatan yang dapat mempengaruhi tidur antara lain golongan antihistamin,
benzodiazepin, barbiturat, antiansietas, dan antidepresan. Obat-obatan yang
dapat mempengaruhi tekanan darah antara lain diuretik, penyakat reseptor beta,
Universitas Sumatera Utara
penyakat reseptor alfa, penyakat kanal kalsium, penyakat reseptor angiotensin
dan penghambat enzim pengkonversi angiotensin.
3.6. Persetujuan Setelah Penjelasan/Informed Consent
Masing-masing orang tua sampel telah diminta persetujuan untuk mengikuti
penelitian sebelum mengikutsertakan anak-anak mereka. Formulir persetujuan
terlampir di bagian akhir tesis ini.
3.7. Etika Penelitian
Penelitian ini telah mendapat izin dari Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3.8. Cara Kerja dan Alur Penelitian
3.8.1. Cara Kerja
1. Populasi yang memenuhi kriteria inklusi akan diikutsertakan dalam penelitian
dengan sebelumnya meminta persetujuan untuk mengikuti penelitian dari
masing-masing orang tua.
2. Dibagikan kuesioner Sleep Disturbance Scale for Children kepada masingmasing sampel untuk diisi oleh orang tua atau wali di rumah dan dikumpulkan
kembali pada hari berikutnya. Apabila orang tua atau wali menemukan kesulitan
dalam mengisi kuesioner tersebut, peneliti akan melakukan kunjungan ke rumah
sampel. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menjelaskan bagian yang belum
dimengerti oleh orang tua atau wali dari sampel dan membantu pengisian
kuesioner tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3. Setelah kuesioner terkumpul, dilakukan wawancara terhadap masing-masing
sampel untuk memperoleh data demografis. Data demografis yang diperlukan
antara lain jenis kelamin dan umur.
4. Dilakukan pengukuran tinggi badan terhadap masing-masing sampel. Tinggi
badan diukur dengan menggunakan microtoise merk Gea buatan Tiongkok
dengan ketelitian 0.1 cm. Sampel diukur tanpa alas kaki dengan posisi berdiri
dimana kepala, punggung, bokong, dan tumit menempel pada dinding tempat
microtoise digantung. Microtoise ditarik hingga menempel pada puncak kepala
sampel dan dibaca pengukuran yang tertera.
5. Dilakukan pengukuran tekanan darah dari masing-masing sampel. Pengukuran
dilakukan sebanyak tiga kali di jam sekolah dengan selang waktu 15 menit untuk
tiap pengukuran. Alat ukur yang digunakan adalah tensimeter raksa merk Riester
buatan Jerman dengan ketelitian 1 mmHg. Pengukuran dilakukan terhadap
masing-masing sampel di ruangan yang tenang dan nyaman. Sampel diberikan
waktu untuk beristirahat selama 10 menit sebelum pengukuran dilakukan.
Sampel berada pada posisi duduk dengan lengan kanan diletakkan pada meja
setentang jantung. Digunakan manset sesuai ukuran lengan sampel. Manset
dililitkan pada lengan kanan di pertengahan akromion dan olekranon kemudian
cuff dipompa. Bunyi Korotkoff didengarkan dengan menggunakan setoskop merk
Littman buatan Amerika Serikat, yang diletakkan pada daerah siku. Tekanan
darah yang terukur saat bunyi Korotkoff 1 terdengar dinyatakan sebagai tekanan
darah sistolik. Tekanan darah yang terukur saat bunyi Korotkoff 5 muncul
dinyatakan sebagai tekanan darah diastolik. Dihitung rerata tekanan darah
sistolik dan diastolik dari tiga kali pengukuran. Rerata tekanan darah sistolik dan
diastolik juga dikategorikan menjadi hipertensi dan bukan hipertensi.
Universitas Sumatera Utara
6. Data yang telah diperoleh kemudian ditabulasi dan dilakukan analisis statistik
untuk mengetahui karakteristik sampel dan perbedaan rerata tekanan darah.
3.8.2. Alur Penelitian
Sampel yang memenuhi
kriteria inklusi
Persetujuan mengikuti
penelitian dari orang tua
Orang tua mengisi kuesioner
Sleep Disturbance Scale for
Chldren
Dilakukan wawancara
terhadap sampel untuk
memperoleh data demografis
Dilakukan pengukuran tinggi
badan
Dilakukan pengukuran tekanan
darah sebanyak tiga kali
dengan selang waktu 15 menit
Pengolahan dan analisis data
Gambar 3.1. Diagram alur penelitian
Universitas Sumatera Utara
3.9. Identifikasi Variabel
Variabel bebas
Skala
Jenis Kelamin
Nominal
Usia
Rasio
Gangguan tidur
Nominal
Disomnia
Nominal
Variabel Tergantung
Skala
Tekanan darah sistolik
Interval
Tekanan darah diastolik
Interval
Hipertensi
Nominal
3.10. Definisi Operasional
1. Jenis kelamin adalah sifat jasmani atau rohani yang membedakan dua makhluk
sebagai wanita dan pria.35
2. Usia adalah lama waktu hidup sejak dilahirkan.35
3. Gangguan tidur adalah kumpulan gejala yang ditandai oleh gangguan dalam
jumlah, kualitas dan waktu tidur pada seseorang. Gangguan tidur dibagi menjadi
enam jenis sesuai dengan Sleep Disturbance Scale for Children.5
4. Disomnia adalah kelompok gangguan tidur yang terdiri dari gangguan memulai
dan mempertahankan tidur, gangguan pernafasan saat tidur, gangguan transisi
tidur-bangun, dan gangguan somnolen berlebihan.3
5.
Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah yang terukur saat munculnya bunyi
Korotkoff 1 pada pengukuran tekanan darah anak.32
6.
Tekanan darah diastolik adalah tekanan darah yang terukur saat munculnya
bunyi Korotkoff 5 pada pengukuran tekanan darah anak.32
Universitas Sumatera Utara
7.
Hipertensi adalah rerata tekanan darah sistolik dan/atau diastolik yang lebih
besar atau sama dengan persentil ke-95 sesuai usia, jenis kelamin, dan tinggi
badan pada tiga kali atau lebih pengukuran.32
8.
Skala Gangguan Tidur untuk Anak adalah kuesioner yang diadaptasi dari Sleep
Disturbance Scale for Children (SDSC) yang mudah diisi oleh orang tua bersama
anak, dapat mendeteksi gangguan tidur dan jenis gangguan tidur yang sering
dialami oleh anak, dan telah divalidasi dalam bahasa Indonesia. Anak dikatakan
mengalami gangguan tidur jika skor total SDSC lebih dari 39. Jenis gangguan
tidur diketahui berdasarkan persentasi skor item terkait gangguan tidur spesifik
dibandingkan dengan skor total SDSC.5,13
3.11. Pengolahan dan Analisis Data
Analisis univariat, bivariat, dan multivariat dilakukan terhadap data pada penelitian
ini. Untuk data demografis dilakukan analisis univariat sehingga
didapatkan
distribusi karakteristik sampel. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui
hubungan antara faktor-faktor demografis dengan tekanan darah dan disomnia. Uji
statistik yang digunakan adalah regresi logistik. Untuk mengetahui perbedaan rerata
tekanan darah pada jenis gangguan tidur disomnia, dilakukan analisis multivariat.
Analisis multivariat menggunakan uji Kruskal-Wallis karena data tidak berdistribusi
normal. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak statisik dimana
nilai p
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan studi analitik potong lintang untuk mengetahui perbedaan
rerata tekanan darah pada remaja berdasarkan tipe disomnia di Kecamatan Muara
Batang Gadis.
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016 di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 1 Muara Batang Gadis, Desa Singkuang, Kecamatan Muara Batang
Gadis, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi target pada penelitian ini adalah pelajar sekolah menengah pertama.
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah pelajar sekolah menengah pertama di
SMP Negeri 1 Muara Batang Gadis. Sampel penelitian adalah populasi terjangkau
yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel dipilih dengan teknik total sampling.
3.4. Perkiraan Besar Sampel
Besar sampel pada penelitian ini dihitung berdasarkan rumus besar sampel untuk uji
hipotesis pada satu populasi. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan tingkat
kepercayaan 95% dan power 80%.
dimana:
{�����(1 − ��) + �����(1 − ��)}2
�=
(�� − ��)2
Universitas Sumatera Utara
n
: besar sampel minimal
Po
: proporsi penderita gangguan tidur pada pelajar sekolah
menengah pertama, dari kepustakaan didapat nilai 0.6296
Pa
: perkiraan proporsi penderita gangguan tidur pada pelajar sekolah
menengah pertama di lokasi penelitian, ditetapkan 0.429
Zα
: tingkat kepercayaan yang dikehendaki, ditetapkan 95% dengan
nilai dalam rumus 1.96
Zβ
: power, ditetapkan 80% dengan nilai dalam rumus 0.842
Berdasarkan rumus tersebut, dijumpai besar sampel minimal 47 orang.
3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah:
1. Remaja yang duduk di bangku sekolah menengah pertama
2. Remaja yang mengalami gangguan tidur berdasarkan kuesioner Sleep
Disturbance Scale for Children.
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah:
1. Telah
didiagnosis
sebelumnya
dengan
penyakit
sekunder
yang
dapat
menyebabkan perubahan pada tekanan darah seperti penyakit ginjal kronis,
penyakit jantung bawaan dengan atau tanpa gagal jantung, penyakit tiroid, dan
sindroma kongenital.
2. Sedang mengkonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi jumlah, kualitas,
dan waktu tidur serta obat-obatan yang dapat mempengaruhi tekanan darah.
Obat-obatan yang dapat mempengaruhi tidur antara lain golongan antihistamin,
benzodiazepin, barbiturat, antiansietas, dan antidepresan. Obat-obatan yang
dapat mempengaruhi tekanan darah antara lain diuretik, penyakat reseptor beta,
Universitas Sumatera Utara
penyakat reseptor alfa, penyakat kanal kalsium, penyakat reseptor angiotensin
dan penghambat enzim pengkonversi angiotensin.
3.6. Persetujuan Setelah Penjelasan/Informed Consent
Masing-masing orang tua sampel telah diminta persetujuan untuk mengikuti
penelitian sebelum mengikutsertakan anak-anak mereka. Formulir persetujuan
terlampir di bagian akhir tesis ini.
3.7. Etika Penelitian
Penelitian ini telah mendapat izin dari Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
3.8. Cara Kerja dan Alur Penelitian
3.8.1. Cara Kerja
1. Populasi yang memenuhi kriteria inklusi akan diikutsertakan dalam penelitian
dengan sebelumnya meminta persetujuan untuk mengikuti penelitian dari
masing-masing orang tua.
2. Dibagikan kuesioner Sleep Disturbance Scale for Children kepada masingmasing sampel untuk diisi oleh orang tua atau wali di rumah dan dikumpulkan
kembali pada hari berikutnya. Apabila orang tua atau wali menemukan kesulitan
dalam mengisi kuesioner tersebut, peneliti akan melakukan kunjungan ke rumah
sampel. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menjelaskan bagian yang belum
dimengerti oleh orang tua atau wali dari sampel dan membantu pengisian
kuesioner tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3. Setelah kuesioner terkumpul, dilakukan wawancara terhadap masing-masing
sampel untuk memperoleh data demografis. Data demografis yang diperlukan
antara lain jenis kelamin dan umur.
4. Dilakukan pengukuran tinggi badan terhadap masing-masing sampel. Tinggi
badan diukur dengan menggunakan microtoise merk Gea buatan Tiongkok
dengan ketelitian 0.1 cm. Sampel diukur tanpa alas kaki dengan posisi berdiri
dimana kepala, punggung, bokong, dan tumit menempel pada dinding tempat
microtoise digantung. Microtoise ditarik hingga menempel pada puncak kepala
sampel dan dibaca pengukuran yang tertera.
5. Dilakukan pengukuran tekanan darah dari masing-masing sampel. Pengukuran
dilakukan sebanyak tiga kali di jam sekolah dengan selang waktu 15 menit untuk
tiap pengukuran. Alat ukur yang digunakan adalah tensimeter raksa merk Riester
buatan Jerman dengan ketelitian 1 mmHg. Pengukuran dilakukan terhadap
masing-masing sampel di ruangan yang tenang dan nyaman. Sampel diberikan
waktu untuk beristirahat selama 10 menit sebelum pengukuran dilakukan.
Sampel berada pada posisi duduk dengan lengan kanan diletakkan pada meja
setentang jantung. Digunakan manset sesuai ukuran lengan sampel. Manset
dililitkan pada lengan kanan di pertengahan akromion dan olekranon kemudian
cuff dipompa. Bunyi Korotkoff didengarkan dengan menggunakan setoskop merk
Littman buatan Amerika Serikat, yang diletakkan pada daerah siku. Tekanan
darah yang terukur saat bunyi Korotkoff 1 terdengar dinyatakan sebagai tekanan
darah sistolik. Tekanan darah yang terukur saat bunyi Korotkoff 5 muncul
dinyatakan sebagai tekanan darah diastolik. Dihitung rerata tekanan darah
sistolik dan diastolik dari tiga kali pengukuran. Rerata tekanan darah sistolik dan
diastolik juga dikategorikan menjadi hipertensi dan bukan hipertensi.
Universitas Sumatera Utara
6. Data yang telah diperoleh kemudian ditabulasi dan dilakukan analisis statistik
untuk mengetahui karakteristik sampel dan perbedaan rerata tekanan darah.
3.8.2. Alur Penelitian
Sampel yang memenuhi
kriteria inklusi
Persetujuan mengikuti
penelitian dari orang tua
Orang tua mengisi kuesioner
Sleep Disturbance Scale for
Chldren
Dilakukan wawancara
terhadap sampel untuk
memperoleh data demografis
Dilakukan pengukuran tinggi
badan
Dilakukan pengukuran tekanan
darah sebanyak tiga kali
dengan selang waktu 15 menit
Pengolahan dan analisis data
Gambar 3.1. Diagram alur penelitian
Universitas Sumatera Utara
3.9. Identifikasi Variabel
Variabel bebas
Skala
Jenis Kelamin
Nominal
Usia
Rasio
Gangguan tidur
Nominal
Disomnia
Nominal
Variabel Tergantung
Skala
Tekanan darah sistolik
Interval
Tekanan darah diastolik
Interval
Hipertensi
Nominal
3.10. Definisi Operasional
1. Jenis kelamin adalah sifat jasmani atau rohani yang membedakan dua makhluk
sebagai wanita dan pria.35
2. Usia adalah lama waktu hidup sejak dilahirkan.35
3. Gangguan tidur adalah kumpulan gejala yang ditandai oleh gangguan dalam
jumlah, kualitas dan waktu tidur pada seseorang. Gangguan tidur dibagi menjadi
enam jenis sesuai dengan Sleep Disturbance Scale for Children.5
4. Disomnia adalah kelompok gangguan tidur yang terdiri dari gangguan memulai
dan mempertahankan tidur, gangguan pernafasan saat tidur, gangguan transisi
tidur-bangun, dan gangguan somnolen berlebihan.3
5.
Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah yang terukur saat munculnya bunyi
Korotkoff 1 pada pengukuran tekanan darah anak.32
6.
Tekanan darah diastolik adalah tekanan darah yang terukur saat munculnya
bunyi Korotkoff 5 pada pengukuran tekanan darah anak.32
Universitas Sumatera Utara
7.
Hipertensi adalah rerata tekanan darah sistolik dan/atau diastolik yang lebih
besar atau sama dengan persentil ke-95 sesuai usia, jenis kelamin, dan tinggi
badan pada tiga kali atau lebih pengukuran.32
8.
Skala Gangguan Tidur untuk Anak adalah kuesioner yang diadaptasi dari Sleep
Disturbance Scale for Children (SDSC) yang mudah diisi oleh orang tua bersama
anak, dapat mendeteksi gangguan tidur dan jenis gangguan tidur yang sering
dialami oleh anak, dan telah divalidasi dalam bahasa Indonesia. Anak dikatakan
mengalami gangguan tidur jika skor total SDSC lebih dari 39. Jenis gangguan
tidur diketahui berdasarkan persentasi skor item terkait gangguan tidur spesifik
dibandingkan dengan skor total SDSC.5,13
3.11. Pengolahan dan Analisis Data
Analisis univariat, bivariat, dan multivariat dilakukan terhadap data pada penelitian
ini. Untuk data demografis dilakukan analisis univariat sehingga
didapatkan
distribusi karakteristik sampel. Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui
hubungan antara faktor-faktor demografis dengan tekanan darah dan disomnia. Uji
statistik yang digunakan adalah regresi logistik. Untuk mengetahui perbedaan rerata
tekanan darah pada jenis gangguan tidur disomnia, dilakukan analisis multivariat.
Analisis multivariat menggunakan uji Kruskal-Wallis karena data tidak berdistribusi
normal. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak statisik dimana
nilai p