Analisis Pelaksanaan Program Eliminasi Malaria Di Puskesmas Panyabungan Jae Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal

LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PELKAKSANAAN PROGRAM
ELIMINASI MALARIA DI PUSKESMAS PANYABUNGAN JAE
KECAMATAN PANYABUNGAN KABUPATEN MANDAILING NATAL
TAHUN 2016
I. Kepala Bidang atau Pegawai Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal
Identitas Informan
a. Nama
b. Umur
c. Pendikan Terakhir
d. Jabatan
e. Alamat/No.Telp/Hp
f. Tanggal/Waktu Wawancara

:
:
:
:
:
:


I. INPUT
1. Tenaga Kesehatan
a. Kapan dimulainya program eliminasi malaria?
b. Apa saja kebijakan yang melatar belakagi program eliminasi
malaria di mandailing natal.
c. Siapa saja tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan
program eliminasi malaria? Bagaimana kompetensi masing-masing
tenaga kesehatan?
d. Bagaimana pengorganisasian dalam program eliminasi malaria pada
tingkat pelayanan kesehatan di puskesmas?
2. Sarana dan Prasarana
a. Bagaiamana kecukupan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan
program eliminasi malaria dan dari mana sumbernya?
b. Dalam setiap puskesmas, apakah ada ketentuan bahwa harus
memiliki laboratorium dalam tes penderita malaria?
II. PROSES
1. Penemuan dan tata laksana penderita
a. Bagaimana mekanisme penemuan penderita malaria di masyarakat?


b. Sejauh ini apakah ditemukan hambatan dalam menjalankan kegiatan
penemuan dan tata laksana penderita?
2. Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
a. Bagaimana tentang pengendalian vektor yang dilakukan dalam
program eliminasi malaria? Apakah telah dilakukan pembagian
kelambu? Dan apa saja tindakan pencegahan lainnya?
3. Surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
a. Apakah di Mandailing Natal sudah pernah terjadi KLB? (Jika ya,
bagaimana sistem pelaporan SKD-KLB ? Bagaimana alurnya? Dan
apa saja hambatan pada pelaporan SKD-KLB? Apakah setiap
puskesmas/klinik mempunyai kesiapan apabila terjadi KLB?)
b. Apakah pada setiap puskesmas telah mempunyai sistem informasi
program eliminasi malaria dalam pelaporan kasus positif malaria?
Dan apa saja hambatan pada pelaporan kasus malaria positif?
4. Peningkatan KIE
a. Apakah ada dilakukan koordinasi kabupaten untuk melaksanakan
eliminasi malaria? (Jika ada, bagaimana koordinasinya)
b. Apakah ada keterlibatan atau kerja sama lintas sektor terkait dalam
pelaksanaan eliminasi malaria?
c. Bagaimana


monitoring/pengawasan

yang

dilakukan

dalam

pelaksanaan eliminasi malaria di setiap puskesmas?
5. Peningkatan sumber daya manusia
a. Apakah ada dilakukan pelatihan pada setiap tenaga kesehatan dalam
pelaksanaan program eliminasi malaria? Apakah ada dilakukan
pelatihan pada tenaga mikroskopis?
6. Bagaiamana hasil pelaksanaan program eliminasi malaria pada tahun
ini? Apakah ada hambatan dalam pelaksanaanya? Dan apa saja
kegiatan dalam meminimalisasi hambatan tersebut?
III. OUTPUT
a. Keluaran (output) yang diharapkan dalam pelaksanaan program
eliminasi malaria?


b. Apa saja saran yang akan bapak/ibu ajukan untuk perbaikan
pelaksanaan program eliminasi malaria kedepannya?
II. Kepala Puskesmas Panyabungan Jae
Identitas Informan
a.
b.
c.
d.
e.

Nama
Umur
Pendikan Terakhir
Alamat/No.Telp/Hp
Tanggal/Waktu Wawancara

:
:
:

:
:

I. INPUT
1. Tenaga Kesehatan
a. Kapan dimulainya program eliminasi malaria di Puskesmas
Panyabungan Jae?
b. Siapa saja tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan
program eliminasi malaria? Bagaimana kompetensi masing-masing
tenaga kesehatan?
c. Bagaimana pengorganisasian dan pembagian tugas dalam program
eliminasi malaria di Puskesmas Panyabungan Jae?
2. Sarana dan Prasarana
a. Bagaiamana kecukupan sarana dan prasarana di Puskesmas
Panyabungan Jae dalam pelaksanaan program eliminasi malaria dan
dari mana sumbernya?
b. Apakah ada laboratorium dalam tes penderita malaria dan sarana
penunjang tes tersebut?
II. PROSES
1. Penemuan dan tata laksana penderita

a. Bagaimana mekanisme penemuan penderita malaria di masyarakat?
b. Bagaimana proses tata laksana penderita positif malaria?

c. Sejauh ini apakah ditemukan hambatan dalam menjalankan kegiatan
penemuan dan tata laksana penderita? Dan apa saja yangdilakukan
puskesmas dalam meminimalisasi masalah tersebut?
2. Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
a. Bagaimana tentang pengendalian vektor yang dilakukan dalam
program eliminasi malaria? Apakah telah dilakukan pembagian
kelambu? Dan apa saja kegiatan lainnya?
b. Apakah ada penyuluhan atau kampanye tentang pencegahan
malaria?
3. Surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
a. Apakah di wilayah kerja Puskesmas Panyabungan Jae sudah pernah
terjadi KLB? Jika ya, bagaimana sistem pelaporan SKD-KLB ?
Bagaimana alurnya? Dan apa saja hambatan pada pelaporan SKDKLB?
b. Apakah Puskesmas Panyabungan Jae telah mempunyai sistem
informasi program eliminasi malaria dalam pelaporan kasus positif
malaria? Dan apa saja hambatan pada pelaporan kasus malaria
positif?

4. Peningkatan KIE
a. Apakah ada dilakukan koordinasi kabupaten untuk melaksanakan
eliminasi malaria di Puskesmas Panyabungan Jae? (Jika ada, siapa
saja pesertanya, kapan dilaksanakan, apa materi pembahasannya)
b. Apakah ada keterlibatan atau kerja sama lintas sektor terkait di
masing-masing jenjang pelayanan kesehatan dalam pelaksanaan
eliminasi malaria?
c. Bagaimana

monitoring/pengawasan

yang

dilakukan

dalam

pelaksanaan eliminasi malaria di Puskesmas Panyabungan Jae?
5. Peningkatan sumber daya manusia
a. Apakah ada dilakukan pelatihan pada setiap tenaga kesehatan dalam

pelaksanaan program eliminasi malaria di Puskesmas Panyabungan
Jae? Apakah ada dilakukan pelatihan pada tenaga mikroskopis?

6. Bagaiamana hasil pelaksanaan program eliminasi malaria pada tahun
ini di Puskesmas Panyabungan Jae? Apakah ada hambatan dalam
pelaksanaanya? Dan apa saja kegiatan dalam meminimalisasi
hambatan tersebut?
III. OUTPUT
a. Keluaran (output) yang diharapkan dalam pelaksanaan program
eliminasi malaria?
b. Apa saja saran yang akan bapak/ibu ajukan untuk perbaikan
pelaksanaan program eliminasi malaria kedepannya?
III. Dokter Pusesmas Panyabungan Jae
Identitas Informan
a.
b.
c.
d.
e.


Nama
Umur
Pendikan Terakhir
Alamat /No.Telp/Hp
Tanggal/Waktu Wawancara

:
:
:
:
:

I. INPUT
1. Tenaga Kesehatan
a. Kapan dimulainya program eliminasi malaria di Puskesmas
Panyabungan Jae?
b. Siapa saja tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan
program eliminasi malaria? Bagaimana kompetensi masing-masing
tenaga kesehatan?
c. Bagaimana pengorganisasian dan pembagian tugas dalam program

eliminasi malaria di Puskesmas Panyabungan Jae?
2. Sarana dan Prasarana
a. Bagaiamana kecukupan sarana dan prasarana di Puskesmas
Panyabungan Jae dalam pelaksanaan program eliminasi malaria dan
dari mana sumbernya?
b. Apakah ada laboratorium dalam tes penderita malaria dan sarana
penunjang tes tersebut?

II. PROSES
1. Penemuan dan tata laksana penderita
a. Bagaimana

mekanisme

penemuan

penderita

malaria


di

masyarakat?
b. Bagaimana proses tata laksana penderita positif malaria?
c. Sejauh ini apakah ditemukan hambatan dalam menjalankan
kegiatan penemuan dan tata laksana penderita?
2. Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
a. Bagaimana tentang pengendalian vektor yang dilakukan dalam
program eliminasi malaria? Apakah telah dilakukan pembagian
kelambu? Penyemprotan sarang nyamuk?
b. Apakah ada penyuluhan atau kampanye tentang pencegahan
malaria?
3. Surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
a. Bagaimana sistem pelaporan SKD-KLB ? Bagaimana alurnya? Dan
apa saja hambatan pada pelaporan SKD-KLB?
b. Apakah Puskesmas Panyabungan Jae telah mempunyai sistem
informasi program eliminasi malaria dalam pelaporan kasus positif
malaria? Dan apa saja hambatan pada pelaporan kasus malaria
positif?
4. Peningkatan KIE
a. Apakah ada dilakukan koordinasi kabupaten untuk melaksanakan
eliminasi malaria di Puskesmas Panyabungan Jae? (Jika ada, siapa
saja pesertanya, kapan dilaksanakan, apa materi pembahasannya)
b. Apakah ada dilaksanakan pertemuan koordinasi di kecamatan untuk
melaksanakan eliminasi malaria? (Jika ada, siapa saja pesertanya,
kapan dilaksanakan, apa materi pembahasannya)
5. Peningkatan sumber daya manusia
a. Apakah ada dilakukan pelatihan pada setiap tenaga kesehatan dalam
pelaksanaan program eliminasi malaria di Puskesmas Panyabungan
Jae?

b. Apakah ada dilakukan pelatihan pada tenaga mikroskopis?
6. Bagaiamana hasil pelaksanaan program eliminasi malaria pada tahun
ini di Puskesmas Panyabungan Jae? Apakah ada hambatan dalam
pelaksanaanya? Dan apa saja kegiatan dalam meminimalisasi
hambatan tersebut?
III. OUTPUT
a. Keluaran (output) yang diharapkan dalam pelaksanaan program
eliminasi malaria?
b. Apa saja saran yang akan bapak/ibu ajukan untuk perbaikan
pelaksanaan eliminasi malaria kedepannya?
IV. Penanggung Jawab Program Eliminasi Malaria Puskesmas Panyabungan
Jae
Identitas Informan
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Nama
Umur
Pendikan Terakhir
Jabatan
Alamat/No.Telp/Hp
Tanggal/Waktu Wawancara

:
:
:
:
:
:

I. INPUT
1. Tenaga Kesehatan
a. Kapan dimulainya program eliminasi malaria di Puskesmas
Panyabungan Jae?
b. Siapa saja tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan
program eliminasi malaria? Bagaimana kompetensi masing-masing
tenaga kesehatan?
c. Bagaimana pengorganisasian dan pembagian tugas dalam program
eliminasi malaria di Puskesmas Panyabungan Jae?
3. Sarana dan Prasarana
a. Bagaiamana kecukupan sarana dan prasarana di Puskesmas
Panyabungan Jae dalam pelaksanaan program eliminasi malaria

dan dari mana sumbernya? Karena sarana dan prasarana apakah
ada pengaruh tehadap kunjungan pasien kasus malaria dan
pengobatan malaria positif?
b. Apakah ada laboratorium dalam tes penderita malaria dan sarana
penunjang tes tersebut?
II. PROSES
1. Penemuan dan tata laksana penderita
a. Bagaimana

mekanisme

penemuan

penderita

malaria

di

masyarakat?
b. Bagaimana proses tata laksana penderita positif malaria?
c. Sejauh ini apakah ditemukan hambatan dalam menjalankan
kegiatan penemuan dan tata laksana penderita?
2. Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
a. Bagaimana tentang pengendalian vektor yang dilakukan dalam
program eliminasi malaria? Apakah telah dilakukan pembagian
kelambu? Penyemprotan sarang nyamuk?
3. Surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
a. Bagaimana sistem pelaporan SKD-KLB ? Bagaimana alurnya? Dan
apa saja hambatan pada pelaporan SKD-KLB?
b. Apakah Puskesmas Panyabungan Jae telah mempunyai sistem
informasi program eliminasi malaria dalam pelaporan kasus positif
malaria? Dan apa saja hambatan pada pelaporan kasus malaria
positif?
4. Peningkatan KIE
a. Apakah ada dilaksanakan pertemuan koordinasi di kecamatan untuk
melaksanakan eliminasi malaria? (Jika ada, siapa saja pesertanya,
kapan dilaksanakan, apa materi pembahasannya)
b. Apakah ada keterlibatan atau kerja sama lintas sektor terkait di
masing-masing jenjang pelayanan kesehatan dalam pelaksanaan
eliminasi malaria?

5. Peningkatan sumber daya manusia
a. Apakah ada dilakukan pelatihan pada setiap tenaga kesehatan dalam
pelaksanaan program eliminasi malaria di Puskesmas Panyabungan
Jae?
b. Apakah ada dilakukan pelatihan pada tenaga mikroskopis?
6. Bagaiamana hasil pelaksanaan program eliminasi malaria pada tahun
ini di Puskesmas Panyabungan Jae? Apakah ada hambatan dalam
pelaksanaanya? Dan apa saja kegiatan dalam meminimalisasi
hambatan tersebut?
III. OUTPUT
a. Keluaran (output) yang diharapkan dalam pelaksanaan program
eliminasi malaria?
b. Apa saja saran yang akan bapak/ibu ajukan untuk perbaikan
pelaksanaan eliminasi malaria kedepannya?
V. Petugas Program Eliminasi Malaria Puskesmas Panyabungan Jae
Identitas Informan
a.
b.
c.
d.
e.

Nama
Umur
Pendikan Terakhir
Alamat/No.Telp/Hp
Tanggal/Waktu Wawancara

:
:
:
:
:

I. INPUT
1. Tenaga Kesehatan
a. Kapan dimulainya program eliminasi malaria di Puskesmas
Panyabungan Jae?
b. Siapa saja tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan
program eliminasi malaria?
c. Bagaimana pengorganisasian dan pembagian tugas dalam program
eliminasi malaria di Puskesmas Panyabungan Jae?

2. Sarana dan Prasarana
a. Bagaiamana kecukupan sarana dan prasarana di Puskesmas
Panyabungan Jae dalam pelaksanaan program eliminasi malaria dan
dari mana sumbernya?
b. Apakah ada laboratorium dalam tes penderita malaria dan sarana
penunjang tes tersebut?
II. PROSES
1. Penemuan dan tata laksana penderita
a. Bagaimana

mekanisme

penemuan

penderita

malaria

di

masyarakat?
b. Bagaimana proses tata laksana penderita positif malaria?
c. Sejauh ini apakah ditemukan hambatan dalam menjalankan
kegiatan penemuan dan tata laksana penderita?
2. Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
a. Bagaimana tentang pengendalian vektor yang dilakukan dalam
program eliminasi malaria? Apakah telah dilakukan pembagian
kelambu? Penyemprotan sarang nyamuk? Atau apa kegiatan
lainnya?
3. Surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
a. Apakah di wilayahkerja Puskesmas Panyabungan Jae pernah terjadi
KLB? Jika ya, bagaimana sistem pelaporan SKD-KLB ? Bagaimana
alurnya? Dan apa saja hambatan pada pelaporan SKD-KLB?
b. Apakah Puskesmas Panyabungan Jae telah mempunyai sistem
informasi program eliminasi malaria dalam pelaporan kasus positif
malaria? Dan apa saja hambatan pada pelaporan kasus malaria
positif?
4. Peningkatan KIE
a. Apakah

ada

dilaksanakan

pertemuan

koordinasi

di

kabupaten/kecamatan untuk melaksanakan eliminasi malaria? (Jika
ada, siapa saja pesertanya, kapan dilaksanakan, apa materi
pembahasannya)

b. Apakah ada keterlibatan atau kerja sama lintas sektor terkait di
masing-masing jenjang pelayanan kesehatan dalam pelaksanaan
eliminasi malaria?
5. Peningkatan sumber daya manusia
a. Apakah ada dilakukan pelatihan pada setiap tenaga kesehatan dalam
pelaksanaan program eliminasi malaria di Puskesmas Panyabungan
Jae?
b. Apakah ada dilakukan pelatihan pada tenaga mikroskopis?
6. Bagaiamana hasil pelaksanaan program eliminasi malaria pada tahun
ini di Puskesmas Panyabungan Jae? Apakah ada hambatan dalam
pelaksanaanya? Dan apa saja kegiatan dalam meminimalisasi
hambatan tersebut?
III. OUTPUT
a. Keluaran (output) yang diharapkan dalam pelaksanaan program
eliminasi malaria?
b. Apa saja saran yang akan bapak/ibu ajukan untuk perbaikan
pelaksanaan eliminasi malaria kedepannya?
VI. Bidan Puskesmas Panyabungan Jae
Identitas Informan
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Nama
Umur
Pendikan Terakhir
Jabatan
Alamat/No.Telp/Hp
Tanggal/Waktu Wawancara

:
:
:
:
:
:

I. INPUT
1. Tenaga Kesehatan
a. Kapan dimulainya program eliminasi malaria di Puskesmas
Panyabungan Jae?

b. Siapa saja tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan
program eliminasi malaria? Bagaimana kompetensi masing-masing
tenaga kesehatan?
c. Bagaimana pengorganisasian dan pembagian tugas dalam program
eliminasi malaria di Puskesmas Panyabungan Jae?
2. Sarana dan Prasarana
a. Bagaiamana kecukupan sarana dan prasarana di Puskesmas
Panyabungan Jae dalam pelaksanaan program eliminasi malaria
dan dari mana sumbernya?
b. Apakah ada laboratorium dalam tes penderita malaria dan sarana
penunjang tes tersebut?
II. PROSES
1. Penemuan dan tata laksana penderita
a. Bagaimana mekanisme penemuan penderita malaria di masyarakat?
b. Bagaimana proses tata laksana penderita positif malaria?
c. Sejauh ini apakah ditemukan hambatan dalam menjalankan kegiatan
penemuan dan tata laksana penderita?
2. Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
a. Bagaimana tentang pengendalian vektor yang dilakukan dalam
program eliminasi malaria? Apakah telah dilakukan pembagian
kelambu? Penyemprotan sarang nyamuk? Dan apa saja kegiatan
lainnya?
3. Surveilans epidemiologi dan penanggulangan wabah
a. Apakah pernah terjadi KLB di wilayah kerja Puskesmas
Panyabungan Jae? Jika ya, bagaimana sistem pelaporan SKD-KLB
? Bagaimana alurnya? Dan apa saja hambatan pada pelaporan SKDKLB?
b. Apakah Puskesmas Panyabungan Jae telah mempunyai sistem
informasi program eliminasi malaria dalam pelaporan kasus positif
malaria? Dan apa saja hambatan pada pelaporan kasus malaria
positif?

4. Peningkatan KIE
a. Apakah ada dilaksanakan pertemuan koordinasi di kabupaten/
kecamatan untuk melaksanakan eliminasi malaria? (Jika ada, siapa
saja pesertanya, kapan dilaksanakan, apa materi pembahasannya)
5. Peningkatan sumber daya manusia
a. Apakah ada dilakukan pelatihan pada setiap tenaga kesehatan dalam
pelaksanaan program eliminasi malaria di Puskesmas Panyabungan
Jae?
b. Apakah ada dilakukan pelatihan pada tenaga mikroskopis?
6. Bagaiamana hasil pelaksanaan program eliminasi malaria pada tahun
ini di Puskesmas Panyabungan Jae? Apakah ada hambatan dalam
pelaksanaanya? Dan apa saja kegiatan dalam meminimalisasi
hambatan tersebut?
III. OUTPUT
a. Keluaran (output) yang diharapkan dalam pelaksanaan program
eliminasi malaria?
b. Apa saja saran yang akan bapak/ibu ajukan untuk perbaikan
pelaksanaan eliminasi malaria kedepannya?
VII. Kader Program Eliminasi Malaria
Identitas Informan
a.
b.
c.
d.
e.

Nama
Umur
Pendikan Terakhir
Alamat/No.Telp/Hp
Tanggal/Waktu Wawancara

:
:
:
:
:

1. Apakah ibu pernah mengikuti pelatihan? Jika ya, berapa kali? Dan materi
apa yang dibahas dalam pelatihan?
2. Upaya apa yang dilakukan agar masyarakat mau ikut serta dalam program
eliminasi malaria?
3. Bagaimana tingkat pastisipasi masyarakat dalam mendukung program
eliminasi malaria?

4. Apa saja hambatan dalam pelaksanaan program eliminasi malaria?
5. Apa keluaran yang bapak/ibu harapkan dari program terbut?
6. Apa saran bapak/ibu untuk program kedepannya?
VIII. Pasien Puskesmas Panyabungan Jae yang Menderita Malaria
Identitas Informan
a.
b.
c.
d.
e.

Nama
Umur
Pendikan Terakhir
Alamat/No.Telp/Hp
Tanggal/Waktu Wawancara

:
:
:
:
:

1. Bagaimana menurut bapak/ibu tau tentang sarana dan prasarana
pengobatan malaria di Puskesmas Panyabungan Jae?
2. Apakah ada dilakukan sosialisai mengenai program eliminasi malaria oleh
Puskesmas Panyabungan Jae? Jika ada, Bagaimana sosialisasi dilakukan
(kapan dilaksanakan, dimana, siapa saja sasarannya, materi apa yang di
sosialisasikan, metode dan media apa yang digunakan, apakah sosialisasi
cukup jelas)
3. Bagaimana keluaran yang bapak/ibu dalam program eliminasi malaria di
Puskesmas Panyabungan Jae?
4. Apa saran bapak/ibu ibu dalam program eliminasi malaria tersebut.
5. Apakah ada keterlibatan bapak/ibu dalam program eliminasi malaria?

LAMPIRAN 2
HASIL WAWANCARA MENDALAM (INDEPTH INTERVIEW)
ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM ELIMINASI MALARIA DI
PUSKESMAS PANYABUNGAN JAE KECAMATAN PANYABUNGAN
KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2016
1.
Input
1.1
Tenaga Kesehatan
Matriks 1. Pernyataan Informan tentang Kuantitas SDM dalam
Pelaksanaan Program Program Eliminasi Malaria di Puskesmas
Panyabungan Jae
Informan
Pernyataan
Informan 1

Informan 2

Informan 3

Informan 4

Informan 5

Yang terlibat dalam eliminasi ini di dinasnya ini ya, ada kepala
dinas, dibawahnya kabid PMK, Kasi P2P, setelah itu Wasor
malaria sebagai petugas penanggung jawab malaria, ada FA nya
dan untuk di Puskesmas puskkesmas itu sendri ya kepala
puskesmasnya dan tenaga kesehatan yang terlibat dalam program
eliminasi tersebut, seperti dokter, analisnya, bidan desanya dan
kadernya didesa. Itu untuk dinas kesehatannya ya, tapi
dikabupaten mandailing adalagi yang namanya malaria centre
(KPPM) yang menangani malaria jug ada kepala badannya juga
ya.
Kalau tenaga kesehatannya, memang sudah ada petugas malaria
yang ditunjuk, tenaga kesehatan lainnya ya dokter, petugas
pencatat dan pelaporan, analis, kalo mungkin di puskesmas lain di
Madina ini petugasnya itu bukan analis, kalo kami kebetulan dia
analis dan sebagai pemegang program ini juga, itu kan untuk di
puskesmas. Selain itu yang terlibat ada juga bidan desa pada
setiap desa dan kadernya.
Untuk malaria ini ada penanggungjawab malaria yang sekaligus
dia analis, terus selain itu dokter ya, dan petugas pencatatan dan
pelaporannya.
Di puskesmas penanggung jawab semua program itu kepala
puskesmas sendiri, jadi untuk petugasnya dalam program ini jadi
dua lah, saya sendiri sebagai pemegang program dan analis, satu
lagi petugas pencatat dan pelaporan kasus malaria. Yang terlibat
ya dokterkan, bidan desa, kader juga.
Dokter, petugas laboratorium, dan tenaga medis lainnya.

Informan 6

Tenaga kesehatannya yang terlibat ada dokter, bidan, analis, dan
petugas malaria ya di puskesmas, untuk di desa ada bidan desa
dan kader.

Matriks 2. Pernyataan Informan tentang Kualitas SDM dalam Pelaksanaan
Program Eliminasi Malaria di Puskesmas Panyabungan Jae
Informan
Pernyataan
Informan 1
Untuk kompetensinya tiap puskesmas sendiri gini ya, tenaga
kesehatan ini ya memang pendidikannya sudah dalam bidang
kesehatan jadi saya kira semua mampu dalam menjalankan
program eliminasi ini yang di mulai dari ada dokternya, analis,
tenaga surveilans dan pencatatan pelaporannya, terus misalnya
kita kan masih kekurangan tenaga kesehatan analis di setiap
puskesmas, jadi kita pernah ada pelatihan untuk itu, jadi tenaga
kesehatan yang latar belakangnya bukan analis kita latih untuk
menjadi analis.
Informan 2
Kalau Puskesmas ini pada lima tahun terakhir ini semenjak saya
bertugas disini saya rasa kompetensinya sudah cukup bagus,
karena setiap tahun juga slide yang mereka periksa dikirim ke
dinas, dikirim juga ke provinsi dan ada juga jawaban dari provinsi
yang menyatakan berapa persen validnya data dan berapa
errornya.
Informan 3
Kompetensinya saya rasa semua sudah cukup baik ya, misalnya
berdasarkan hasil pemeriksaan
laboratoriumnya kita bisa
menjaring penderita malaria, kita mendiagnosa bukan hanya
dengan gejala malaria klinis tapi sudah memalui pemeriksaan
mikroskopis juga.
Matriks 3. Pernyataan Informan Pembagian Tugas Pelaksanaan Program
Eliminasi Malaria di Puskesmas Panyabungan Jae
Informan
Pernyataan
Informan 1
Kita kan di Dinas ini, UPT kita atau perpanjangan tangan kita kan
orang puskesmas,makanya dipuskesmas itu sendiri kita bekali
seperti ada petugas puskesmas, tenaga surveilansnya, ada
pemeriksaan mikroskopisnya dan ada pencacatan dan pelaporan
yang diketahui oleh kepala puskesmas dengan tujuan untuk
menghilangkan penularan dan kasus malaria di wilayah kerja
masing-masing dari puskesmas tersebut.
Informan 2
Ya saya sebagai penanggung jawab seluruh program dan kegiatan
yang ada di puskesmas, dibawah saya ada pemegang masing-

Informan 3

Informan 4

Informan 5

Informan 6

masing program, seperti halnya pemegang program eliminasi
malaria. Selain itu ada dokter, analis, petugas pencatat dan
pelaporan, bidan desa dan juga kadernya .Adapun Pembagian
tugasnya tentunya dokter itu di poli untuk menegakkan diagnosa
dan memberikan terapi, untuk analis itu dia melakukan
pemeriksaan mikroskopis dan kebetulan analis kita tadi adalah
beliau yang bertugas sebagai penanngung jawab program ini, nah
akan tetapi untuk yang upaya perorangan yang menyangkut
masyarakat itu merupakan tugas kami bersama, misalnya ini ada
penyuluhan tentang penyakit menular yang termasuk malaria ya
dijadikan tugas bersama dimana yang menjadi narasumber itu
bisa dokter, bidan dan pemegang program malaria tersebut.
Begitu saja, saya atau dokter lainnya misalnya memeriksa pasien,
apabila gejalanya seperti gejala malaria, kemudian pasien tersebut
di test di laboratorium oleh analisnya, dan kemudian dilakukan
pencatan dan pelaporan oleh petugas malaria.
Saya sebagai pemegang program, ada satu petugas pencatat dan
pelaporan, dan ada pembagian tugasnya, ya dokter itu dipoli
memeriksa pasien dan apa bila ada gejala malaria dibawa ke
laboratorium, lalu petugas mikroskopis memeriksa sediaan
darahnya dan laporannya kita kasih ke surveilans untuk
memasukkan data dan mengirim data dan memantau malaria di
lapangan.
Untuk dokter kan udah ada tugasnya, tenaga laboratorium pasti
melakukan pemeriksaan mikroskopis, kalau untuk saya sendiri
saya sebagai tenaga pencatatan dan pelaopran sekaligus
surveilans saja.
Dokter itu sudah jelas tugasnya, analis juga, pencatat juga udah
ada tugasnya masing-masing, kalo misalnya saya sebagai bidan
desa saya bisa juga menyuluh di desa dan kader yang
mengumpulkan masyarakat.

1.2
Sarana dan Prasarana
Matriks 4. Pernyataan Informan tentang Sarana dan Prasarana dalam
Pelaksanaan Program Eliminasi Malaria di Puskesmas
Panyabungan Jae
Informan
Pernyataan
Informan 1
Sampai saat ini sebenarnya…, seperti ini…, kita di Mandailing
Natal ini ada 26 puskesmas, mikroskop ada, RDTnya ada,
obatnya ada dibagikan semua. Untuk tiap puskesmas sudah punya

Informan 2

Informan 3

Informan 4

Informan 5

ruangan laboratorium juga ya untuk pemeriksaan malaria secara
mikroskopis. Untuk sumber dana dalam eliminasi malaria ini ada
dari dana APBN ya yang bantuan operasional kesehatan , dari
APBD juga, Bantuan WHO juga ada.
Tapi kita ini yang kurang adalah SDMnya, SDM dalam artiannya
begini loh, seharusnya kan mikroskopisnya analis, tapi kita masih
kurang analis di setiap puskesmas, akhirnya kita lakukanlah
pelatihan tenaga kesehatan lain untuk bisa bertindak sebagai
analis yang bukan dari analis, seperti pelatihan mikroskopis
karena penegakan diagnosa malaria itu sendiri kan gak bisa hanya
klinis saja harus dengan diagnosa seperti di periksa secara
mikrskopis.
Untuk sumber dana dalam eliminasi malaria ini ada dari dana
APBN ya, dari APBD juga, Bantuan atau hibah seperti dari WHO
juga ada
Ruang Laboratorium ada ya, dan untuk pemekrisaannya seperti
mikroskop, regentia, dan RDT tadi kita juga sudah tersedia. Kalo
untuk misalnyalah seseorang itu datang dengan gejala malaria
klinis,untuk penegakan diagnosa sarananya seperti mikroskop,
regensia, dan semuanya baik yang RDT sudah cukup, obat-obatan
kita juga alhamdulillah cukup tersedia, seperti untuk yang lini
pertama ACT ada, primakuin juga ada, untuk yang lini kedua
dopsisiclin juga ada. Sumbernya itu dari Dinas Kesehatan, semua
obat kita pengadaannya dari dinas kesehatan
Untuk sarana laboratorium dan prasarana ya, mikroskop ada,
untuk pemeriksaan darahnya pun ada, obat ada, kelambu ada ,
jadi saya rasa sarana dan prasaranya sudah cukuplah.Sumbernya
semua kita dapatkan dari dinas kesehatan ya.
Kalau laboratorium kita ada ya, dan saranya seperti mikroskop
dan tes darah tadi kan sudah ada.
Kalau untuk sarana dan prasarana di sini masih cukuplah, obat
ada bantuan dari pemerintah, mikroskop juga ada, RDT juga ada
ya, dan sumbernya ini semua dari dinas kesehatan.
Laboratorium ini lah laboratorium puskesmas, dan sarana untuk
tes malaria seperti mikroskop sudah ada disini, tenaga
kesehatannya ada, ya sayalah sebagai petugas mikroskopisnya
juga.
Kalau sarana seperti laboratorum ada dan prasarana seperti obat,
mikroskop itu ada, hanya saja komputernya terbatas, jadi harus
menunggu kosong dulu baru saya mengolah datanya, kalo

Informan 6
Informan 8

hambatannya itu saja tapi saya masih tetap bisa menyelesaikan
laporannya tepat waktu yaitu setiap tanggal lima.
Sarana dan prasarana di puskesmas menurut saya sudah lumayan
cukup lah dalam pelaksanaan program ini ya.
Di Puskesmas saya rasa kalau berobat malaria sudah lengkap,
mereka juga selalu melayani kalau banyak yang berobat.

2.
Proses
2.1
Penemuan dan Tatalaksana Penderita
Matriks 5. Pernyataan Informan tentang Mekanisme Penemuan Penderita
dalam Pelaksanaan Program Eliminasi Malaria di Puskesmas
Panyabungan Jae
Informan
Pernyataan
Informan 1
Untuk itu…., masyarakatnya datang sendiri ke pelayanan
kesehatan baik itu ke puskesmas atau ke malaria center ya,
biasanya masyarakat datang dengan suatu keluhan kalo itu
mengarah kepada malaria klinis akan dilakukan pemeriksaan
lanjutan dengan mikroskopis atau RDT ya
Informan 2
Delapan puluh persen penemuan penderita itu adalah masyarakat
datang ke puskesmas ataupun ke puskesmas pembantu ya, ada
juga memang ibu hamil yang ANC pada saat ke posyandu seperti
yang saya bilang kita skrining ibu hamil tadi dengan RDT
ditempat kalo ternyata positif pasien tersebut dibawa ke
puskesmas, memang lebih banyak yang ke puskesmas, tapi
sebenarnya apabila memang jarak tempuhnya jauh dari
puskesmas dan Bidan Desa melihat ada yang bergejala, bidan
desa tersebut bisa langsung meminta RDT ke petugas
laboratorium. Cuman itu saja kami lihat RDT ini agak susah
untuk mendapat hasil yang positif, dengan kata lain RDT hasilnya
negatif begitu kita periksa dengan mikroskop ternyata hasilnya
positif.
Informan 3
Disini juga pasien datang ya, diluar juga ada waktu posyandu,
tapi untuk dokter kegiatannya untuk mendatangi pasien itu belum
ada ya, belum pernah ya, itu saya rasa kalo ada wabah aja, kalo
disini diwilayah kerja kita masih aman-aman aja.
Informan 4
Kalau di puskesmas ini sendiri pasiennya yang datang ya
Informan 5
Untuk penemuan penderitanya, pasien itu yang datang kesini
Informan 6
Masyarakat datang kepuskesmas ya, selain itu ada juga yang kita
periksa saat posyandu.

Matriks 6. Pernyataan Informan tentang Tatalaksana penderita dalam
Pelaksanaan Program Eliminasi Malaria di Puskesmas
Panyabungan Jae
Informan
Pernyataan
Informan 2
Pengobatannya penderita itu seperti tadi misalnya, pasien itu
datang untuk berobat memalui pendaftaran dulu ya, lalu ke poli
dimana dokter melakukan penegakan diagnosa, apabila si pasien
tersebut memiliki gejala malaria klinis, pasien tersebut di suruh
untuk melakukan tes mikroskopis di laboratorium dan hasilnya
positif, pasien tersebut kembali lagi kedokter untuk mendapatkan
resep obat, yang kemudian resep tersebut di bawa ke ruang obat
untuk mengambil obat tadi.
Informan 3
Pasien datang kemari, yaudah diperiksa, kalau gejalanya
mengarah kepada malaria, langsung laboratorium, kalau misalnya
positif ada plasmodium dalam darahnya, pasien kedokter lagi
lalu dikasih resep obat yang sesuai dengan jenis plasmodium dan
berat badan penderita juga, yang diberikan sekarangkan ACT
sama primakuin.
Informan 4
Pasien tadi datang dengan keluhan demam dan menggigil dan
melakukan pendaftaran di loket pendaftaran, setelah itu ke poli
umum dokter yang mengirim pasien itu kelaboratorium untuk kita
periksa, lalukan kita periksa darahnya, setelah itu kalau hasilnya
positif pasien itu kita kembalikan lagi kedokter untuk kasih obat
malaria, dokter yang memberikan resep karena itu kan
berdasarkan berat badan juga setelah itu pasien ke apotik/ruang
obat.
Kalau di puskesmas metode pemeriksaan darah yang diutamakan
itu dengan pemeriksaan mikroskopis namanya itu untuk indonesia
untuk program eliminasi adalah standart goals.
Informan 5
Pasien itu datang kepuskesmas terus dia ke loket pendaftaran,
terus dia ke poli umum, setelah itu diperiksa dokter, terus dibawa
ke laboratorium untuk pemeriksaan mikroskopis, setelah tau
hasilnya dibawa lagi kedokter, setelah itu dikasih obat.
Informan 6
Masyarakat datang puskesmas ke dokter dengan gejala malaria
diakukan test dengan mikroskopis,Kalau misalnya pas posyandu
masayarakat itu misalnya datang dengan gejala seperti demam
lebih dari tiga hari, mual, nyeri di tulang itu lakukan test RDT
kalau hasilnya positif kita kasih obat malaria.

Matriks 7. Pernyataan Informan tentang Hambatan dalam Penemuan dan
Tatalaksana Penderita dalam Pelaksanaan Program Eliminasi
Malaria di Puskesmas Panyabungan Jae
Informan
Pernyataan
Informan 1
Hambatannya ya pasien ini sendiri, hari ini dia berobat ke malaria
centre dan merasa belum sembuh dia ke puskesmas lagi tapi kita
sudah komitmen untuk mengimbau pasien ini apabila pasien
berobat di puskesmas harus dituntas kan di puskesmas, apabila
berobat di malaria cente tuntaskan di malaria centre, biar jangan
ada pendataan ganda dalam pendataan pasien yang dapat
menyebabnkan tingginya API.
Informan 2
Kalau untuk penemuan penderita, hambatannya ya memang
karena salah satu jumlah penduduk kita yang cukup padat dan
banyak. Sehingga memang jumlah bidan desa itu satu untuk satu
desa/kelurahan, sementara di sini ada kelurahan yang jumlah
penduduknya mencapai enamribu sampai sembilan ribu
penduduk, misalnya seperti Sipoli-polu, Panyabungan II, nah ini
tentunya ada keterbatasan oleh sibidan desa dalam memantau
keseluruhan terutama yang rentan seperti balita ibu hamil, jadi
masih ada kekurangan kita dalam menjemput bola ini dan dalam
mengawasi masyarakat, mungkin kader malaria ini masih
kurang, kemudian juga kesadaran masyarakat itu sendiri,
mungkin karena malaria ini dibilang mulai zaman belanda ada
disini, kalo sakit demam menggigil sedikit lansung membeli obat
malaria ke warung atau ke apotik dan dengan mudahnya di apotik
langsung diberikan tanpa resep dan itu juga menjadi hambatan,
jadi belum adanya suatu reguasi yang tepat yang mengatur bahwa
golongan obat malaria ini tidak boleh tanpa resep, jadi
masyarakat menganggap klorokuin itu seperti obat bebas, jadi
apabila menggigil atau demam sedikit masyarakat ini langsung
minum obat malaria padahal tidak tepat dosis, tidak tepat cara
pemakaian, dan paling pentingnya belum tentu tepat indikasi
karena bisa jadi dia itu demam menggigil bukan karena malaria,
bisa jadi karena infeksi virus, infeksi saluran pernapasan akut,
tifus atau lainnya.
Jadi menurut saya pemerintah harus membuat aturan untuk apotik
misalnya, untuk golongan obat yang memang harus dengan resep
dokter jangan diberikan kalo memang pembeli tidak membawa
resep dokternya, dan obat-obat yang seharusnya tidak boleh
diperjualbelikan secara bebas jangan diberikan ke warung-

Informan 3

Informan 4

Informan 5

Informan 6

warung. Yang kedua ini upaya dari segi kami juga kalo kami
harus lebih meningkatkan penyuluhan ke desa/kelurahan
langsung kemsyarakat menjelaskan apa itu sebenarnya malaria,
apa gejalanya, bagaimana pemeriksaan dan penegakan diagnosa
dan apa sekarang terapi yan tepat untuk itu, karena kebiasaan
minum obat sembarangan masyarakat tadi membuat parasit
malaria jadi kebal atau resisten.
Hambatannya kadang karena masyarakat sembarangan minum
obat, gak tau dosis, gak tau peraturannya, tiba-tiba minum aja,
seharusnya misalnya untuk dosis tunggal diminumnya bisa tiga
kali sehari seperti obat biasa, kadang memang diminum sekali
sehari tapi dosisnya belum pas, tak minum obat sesuai dosis itu
hambatannya kalo dari pasien, karena kita kan pasien itu datang
dengan keluhan demam tiga hari, kita tanya riwayat pemakaian
obatnya, pasien mengatakan sudah minum obat malaria misalnya,
walaupun pada awalnya susah membuat pasien tersebut mengaku
sudah minum obat malaria, nah itu kan obat malaria tidak sesuai
dengan dosis mungkin, jadi waktu kita periksa laboratorium nanti
jadi negatif hasilnya, dikarenakan sudah minum obat malaria tadi.
Kalau hambatannya karena sekarangkan pasien itu sudah pada
sok tahu, belum juga diperiksa mereka sudah minum obat
malaria, jadi ketika diperiksa di laboratorium hasilnya kadang
sudah negatif.
Hambatannya cuma seperti ini kalau misalnya pasien itu positif
dan sudah dikasih obat, ketika disuruh kembali lagi kepuskesmas
setalah tiga hari pasien yang tadi tidak datang lagi karena sudah
merasa baikan, tapi masih ada juga sih yang datang. Kalau untuk
pengawasan kan gak mungkin saya pantau satu persatu, selain
pekerjaan di puskesmas juga ada, wilayah kerja puskesmaskan
kita kan ada banyak desa.
Hambatannya dalam penemuan itu misalnya masyarakat itu
datang ke puskesmas/posyandu dengan keluhan seperti malaria
tadi lalu dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop /RDT
kemudian hasilnya itu negatif. Setelah itu barulah masyarakat tadi
itu mengaku kalo telah meminum resohin yang diperoleh dari
warung, karena obat tadi yang diminum tadi jadikan hasilnya
negatif, itu saja sih kalo hambatannya.

2.2
Pencegahan dan Penanggulangan Faktor Resiko
Matriks 8. Pernyataan Informan tentang Pencegahan dan Penanggulangan
dalam Pelaksanaan Program Eliminasi Malaria di Puskesmas
Panyabungan Jae
Informan
Pernyataan
Informan 1
Sudah banyak sekali yang kita laksanakan seperti kita sudah
melakukan penyuluhan tentang malaria dan bagaimana
pencegahannya, pembagian kelambu misalnya kita sudah
membangikan kelamu sebanyak 38.378 buah yang kita
distribusikan kepada 16 puskesmas untuk dibagikan kembali
kepada masyarakat di daerah yang masih tinggi malarianya.
Untuk kegiatan lainnya kita juga sudah menembangkan tanaman
yang tidak di sukai nyamuk seperti sereh wangi, bunga kuningan
atau tahi ayam, dan bunga lavender sebagai tanaman yang tidak
di sukai nyamuk.
Informan 2
Untuk pengendalian vektor kita dari puskesmas itu paling cuma
bisa
mengupayakan
PHBSny masyarakat,
melakukan
penyuluhan, mengajak masyarakat untuk membuat misalnya
jumat bersih, bagaimana sehingga lingkungan pekarangannya
bersih sehingga tempat-tempat perindukan nyamuk itu bisa
seminimal mungkin, itu kan kalo yang langsung bisa dilihat kami
sudah membudidayakan tanaman yang tidak disukai nyamuk
seperti ada bunga sereh wangi, bunga kuning dan bunga lavender.
Kita juga ada pembagian kelambu tetapi pembagian kelambu ini
juga agak ada sedikit masalah, itu tadi bahwasanya kelambu yang
kita dapatakan hanya untuk desa zona merah dengan APInya
yang lebih dari lima, sementara tentunya di desa-desa lain masih
ada penderita malaria yang tidak dapat kelambu, tapi semua
kelompok tidur atau keluarga di zona merah itu mendapat
kelambu. Hanya saja saya herannya seperti ini, tahun ini ada 6
desa dengan zona merah jadi kadang kita berpikir apa memang
betul datanya sudah valid, karena kenyataannya saya rasa desa
lain banyak juga penderitanya, jadi balik lagi ke yang tadi apakah
data dari puskesmas dan klinik malaria tadi sudah sinkron
sehingga itulah hasilnya, karena ada perbedaan tahun ini dengan
tahun lalu daerah zona merahnya.
Untuk penyuluhannya kita ada ya, kita buat penyuluhan tentang
penyakit menular di pelaporan BOK kita, jadi salah satunya
adalah penyuluhan tentang penyakit malaria itu.
Informan 3
Kalau untuk pengendalian vektor paling ada penyuluhan yang

Informan 4

Informan 5
Informan 6

Informan 7

Informan 8

dibuat oleh penanggung jawab malaria, untuk jadwal dokter
penyuluhan belum ada, tapi untuk petugas lain mungkin ada.
Kalau saya ya paling penyuluhan perorangan aja, pasien yang
penderita tadi kita himbau untuk memakai kelambu, tapi pada
bulan ini puskesmas ada tentang penyuluhan penyakit menular
yang salah satunya malaria, karena adanya juga kantor malaria
mereka misalnya melakukan penyemprotan juga, jadi kita
fokusnya tidak di malaria terus, kan banyak penyakit lain juga
yang harus ditangani.
Pengendaliannya ada kelambunisasi, baru-baru ini juga kita ada
pembagian kelambu didaerah yang zona merah namanya yang
APInya lebih dari lima persen, selain itu kita juga ada penyuluhan
tentang malaria. Untuk penegendalian vektor dilingkungan kita
menghimbau masyarakat untuk membudidayakan tumbuhan
seperti bunga tahi kuning, bunga lavender dan sereh wangi,
sedangkan untuk puskesmas kita ada penyuluhan tadi.
Kalau untuk pengendalian vektor kita ada penyuluhan tentang
malaria yang memang lagi dilaksanakan juga pada bulan ini.
Pengendalian vektornya kita menghimbau masyarakat itu untuk
menanam bunga tahi ayam, bunga lavender, dan sereh wangi,
selain itu kita ada penyuluhan dari puskesmas dan pembagian
kelambu juga.
Upanya penyuluhan ada tentang malaria seperti untuk
melaksanakan pencegahan untuk tidak berkembang biaknya
nyamuk di lingkungan rumah dengan menanam sereh wangi,
bunga tahi kuning, bunga lavvender, selain itu juga ada dibagikan
kelambu untuk keluarga yang dipakai terutama pada malam hari,
selain itu juga kita ada gotong royong. Kadang saya juga
mengingatkan masyarakat untuk menanam bunga tadi
dipekarangan waktu ada acara gotong royong.
Ada pernah dilakukan penyuluhan tentang malaria, ada juga
tentang penyuluhan yang lain, kita dikupulkan di rumah
kelurahan, terus orang dari puskesmas menjelaskan tentang
malaria, pencegahannya, yang disuruh menanam bunga tahi
ayam, membersihkan lingkungan sekitar rumah. Ohh.. pernah
juga dikasih kelambu dari puskesmas.

2.3
Surveilans Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah
Matriks 9. Pernyataan Informan tentang Sistem Pelaporan SKD-KLB
dalam Pelaksanaan Program Eliminasi Malaria di Puskesmas
Panyabungan Jae
Informan
Pernyataan
Informan 1
Sejauh ini ya belum ada KLB di mandina, jadi belum ada sistem
kewaspadaan dini itu, nah itu tadi kan kita di puskesmas itu
sudah memiliki tenaga surveilans jadi petugas ini selalu
memantau daerah-daerah, apabila daerah ada tinggi malaria kan
bisa dilaporkan ke puskesmas dan mereka tanggulangi.
Informan 2
Sampai saat ini saya rasa belum karena belum pernah terjadi
KLB, jadi kami belum ada pengalamanlah untuk itu lah.
Informan 3
Belum ada terjadi KLB ya, jadi saya rasa puskesmas belum
pernah ada SKD-KLBnya.
Informan 4
KLB belum pernah terjadi ya, kan karena ada petugas surveilans
dia selalu bisa memantau desa-desa yang berpotensi KLB itu
hanya sebagai persiapan aja sih kalo ada KLB nanti.
Informan 5
Kalau untuk KLB belum pernah terjadi ya, untuk sistem
kewaspaadaan dininya kita melihat dari laporan kan tiap
bulannya, apabila suatu daerah itu tinggi kasus malarianya
paling kita lakukan penyuluhan, saya rasa itu saja.
Informan 6
Belum pernah terjadi KLB ya, lagian ada bidan desa setiap
desanya, yang terkadang pasien itu datang lalu disuruh ke
puskesmas untuk di tes laboratorium.
Matriks 10. Pernyataan Informan tentang Sistem Pelaporan Kasus dalam
Pelaksanaan Program Eliminasi Malaria di Puskesmas
Panyabungan Jae
Informan
Pernyataan
Informan 1
Untuk sistem informasi kita ada ya, kita sedang mengembangkan
sistem informasi di setiap puskesmas untuk malaria ini namanya
e-sismal, jadi setiap puskesmas tidak perlu lagi datang mengantar
laporan malaria ke dinas, hanya membuat laporan di sistem esismal ini dan segera mengirim lewat internet
Informan 2
Ada e-sismal namanya, programnya ini mulai berjalan pada tahun
ini, untuk hambatannya awalnya tentunya yang sebaiknya
melakukan itu adalah petugas malaria, sementara petugas malaria
kadang tidak terlalu menguasai komputer, jadi kemaren dia udah
mulai belajar juga ikut pelatihan juga. Tapi untuk disarana kita
sudah bisa pakai komputer, jaringan internet kita juga ada.

Informan 3

Informan 4

Informan 5
Informan 6

Hambatan lainya ada juga apabila masyarakat sudah datang ke
fasilitas kesehatan lain dan positif malaria, karena disini juga
terdapat klinik malaria, jadi belum tuntas di klinik malaria
misalnya masyarakat tersebut belum waktunya untuk di periksa
ulang dan didiagnosa di sini juga masih positif sehingga dalam
pelaporannya bisa double.
Sudah ada ya, e-sismal namanya,
Kalo hambatannya saya rasa tidak ada, kan ada petugasnya, ada
juga penanggung jawabnya.
Kita ada ya sistem informasinya, e-sismal namanya kita tinggal
memasukkan data keprogram itu dan tinggal mengirim ke dinas
kesehatan selambat-lambatnya tanggal lima untuk setiap
bulannya. Untuk hambatannya ya misalnya belum ada komputer
khusus malaria sih itu aja, jadi mengentri datanya itukan harus
bergiliran dengan yang lain, komputer bersamalah namanya.
Ada ya, namanya e-sismal, kalau untuk hambatan cuma disarana
tadi ya, komputernya dipakai bergantian dengan program lain.
Ada nama programnya e-sismal, kalau selengkapnya mungkin
akan dijelaskan oleh petugas malaria.

2.4
Peningkatan KIE
Matriks 11. Pernyataan Informan tentang Koordinasi dalam Pelaksanaan
Program Eliminasi Malaria di Puskesmas Panyabungan Jae
Informan
Pernyataan
Informan 1
Koordinasi dalam pelaksanaan eliminasi malaria ada ditingkat
nasional, ada pada tingkat provinsi dan tingkat kabupaten. Pada
tingkat kabupaten itu di pimpin oleh dinas kesehatan kabupaten
mandailing natal dan jajarannya. Koordinasi dilakukan pada saat
kita akan melakukan suatu kegiatan dalam pelaksanaan suatu
kegiatan dalam program eliminasi malaria, terus koordinasi
lainnya seperti apakah semua puskesmas sudah memiliki sumber
daya yang cukup dalam pelaksanaan program ini pada setiap
bulannya.
Informan 2
Ya tentunya puskesmaskan merupakan UPT dari Dinas
Kesehatan, jadi koordinasi itu sudah pasti ada, seperti misalnya
pembagian kelambu, itu kan dari dinas ada koordinasi, dan
penetapan zona merah tadi jugakan dapatnya dari dinas kesehatan
dan kita membantu mendistribusikan. Pada saat pendistribusian
jug disertai dengan penyuluhan, bagaimana cara pemakaian
kelambu, bagaimana cara perawatannya itu juga ada didampingi

Informan 4

Informan 5

Informan 6

orang dinas. Nah begitu obat jugakan disediakan oleh dinas, kita
selalu membuat laporan tentang obat dan semua kebutuhan kita
dalam pelaksanaan program eliminasi malaria itu kita dapatkan
dari dinas kesehatan.
Ya koordinasinya seperti baru-baru ini sekitar bulan april kami
ada juga kayak rapat micro planning dengan dinas kesehatan
tentang pembagian kelambu massal tadi, yang di undang dalam
acara itu kepala puskesmas, saya, bidan desa, kader-kaderny ,
kepala desanya, ibu pkk nya juga, materinya tadi tentang cara
pemakaian dan perawatan kelambu, pengendalian vektor tadi
disuruh untuk menanam bunga lavender, bunga tahi ayam sama
sereh wangi.
Koordinasinya di kabupaten seperti pembagian kelambu dalam
mengeliminasi malaria kan kami ada dipanggil ke dinas, kan
kelambunya dari mereka, pesertanya semua puskesmas,
dilaksanakannya bulan april kemaren.
Untuk pertemuan koordinasi di kabupaten paling dari dinas
kesehatan ya, seperti yang untuk pembagian kelambu ada
beberapa puskesmas yang di undang ke sana.

Matriks 12. Pernyataan Informan tentang Kerjasama dalam Pelaksanaan
Program Eliminasi Malaria di Puskesmas Panyabungan Jae
Informan
Informan 1

Informan 2

Pernyataan
Ini kan masalah komplek kita gak bisa kerja sendiri dalam
program eliminasi ini, jadi kita akan membuat koordinasi dengan
menyurati dinas perikanan dan kelautan dan kita sudah
berkomitmen untuk meyediakan bibit ikan kepala timah dan
bibit nila merah yang akan disebar untuk dapat mengurangi
perkembangan nyamuk karena ikan ini memakan jentik-jentik
nyamuk, untuk BLHK Dinas Pertamanan agar membibitkan
lavender dan bunga kuningan itu di tanam di taman kota. Kita
juga juga sudah menyurati puskesmas, polindes, pustu, kader
dan kepala desa untuk mulai menanam bunga tersebut juga.
Untuk kerja sama dengan lintas sektoral yang terkait misalnya
dengan radio, kita sudah mengadakan talkshow tentang malaria
yang bisa di dengar seluruh masyarakat, dan ada juga dengan
orang telkomsel kita membuat promosi malaria melalui sms.
Kerja samanya dengan puskesmas lain itu belum ada ya, pasien
juga jarang dirujuk ya, selalu kita tangani sendiri ya, dirujukpun

Informan 3

Informan 4

Informan 5

misalnya pasien itu sudah komplikasi dan krujuk ke rumah sakit
umum.
Kalau pengawasan dari dinas kesehatan ya karena kita memang
jenjangnya dinas, biasanya ada petugas malaria dari dinas
kesehatan yang dia memang datang untuk memantau
pelaksanaan program malaria tersebut dan selengkapnya
mungkin akan dijelaskan petugas malaria nanti.
Kalau kerja sama dimasing-masing jenjang pelayanan kesehatan
belum ada ya, misalnya kalau untuk pasien yang malaria
komplikasi baru kita rujuk ke rumah sakit, kalo masih malaria
tunggal soalnya masih kita tangani aja.
Kerja sama mungkin hanya tentang pemeriksaan ya, misalnya
kemaren kita ada pemeriksaan di desa, kita kan gak mungkin
bawa mikroskop ke desa-desa jadi kita ternya menggunakan
RDT, jadi malaria centre tadi memeriksa keakuratan test RDT
yang kita laksanakan tadi.
Kerjasamanya ya kadang sama klinik malaria, mereka mengecek
apakah tes RDT yang kita lakukan sudah akurat kalau sedang ke
lapangan.

2.5
Peningkatan Sumber Daya Manusia
Matriks 13. Pernyataan Informan tentang Pelatihan Tenaga Kesehatan
dalam Pelaksanaan Program Eliminasi Malaria di Puskesmas
Panyabungan Jae
Informan
Pernyataan
Informan 1
Pelatihannya ya tentang itu tadi, masih kurangnya tenaga analis
di setiap puskesmas, jadi kita sudah pernah melakukan pelatihan
kepada tenaga kesehatan yang bukan basic pendidikannya
analis,agar dapat melakukan pendiagnosaan malaria dengan
mikroskop misalnya. Dan rencananya kita akan melakukan
pelatihan ulang lagi dengan tenaga mikroskopis malaria dari
setiap puskesmas. Ini juga kita mau studi banding ke halmahera
dan sabang, mereka kan sudah mengiliminasi malaria ini, jadi kita
ingin mengetahui dan mempelajari tentang cara kerja mereka
dalam eliminisai malaria tersebut.
Informan 2
Ada, itu biasanya dari provinsi tapi saya persisnyasaya kurang
tau, mungkin nanti bisa ditanyakan kepada petugas malaria kapan
terakhir dan dimana tapi itu ada, yang terakhir saya ingat ya
tentang pelatihan e-sismal tadi.
Untuk tenaga mikroskopis saya juga kurang tau, mungkin karena

Informan 3

Informan 4

Informan 5

Informan 6
Informan 7

2.7

petugas mikroskopis kita sudah pengalaman, tapi yang terakhir
dia ikut pelatihan.
Kalau untuk dokter belum ada ya di kabupaten, paling kita
disuruh ikut pelatihan aja, seperti yang kemaren kan ada pelatihan
di Medan yang menyelenggarakan itu dinas kesehatan provinsi,
pesertanya semua dokter per- kabupaten ya, dilaksanakan tahun
lalu, materinya untuk pemberantasan malaria dalam upaya
eliminasi tadi
Kita ada ya pelatihan dari kabupaten ada dari provinsi juga ada,
yang terakhir ya untuk pelatihan e-sismal tadi kira-kira itu bulan
November tahun 2015 kemaren.
Untuk tenaga mikroskopis sebelum namanya eliminasi malaria
pada tahun 2008 itu pernah ada pelatihan ya.
Untuk pelatihan ada, pelatihan dokter ada, pelatihan analis juga
ada, tapi untuk saya yang e-sismal saya belum ikut pelatihan,
karena saya baru di program eliminasi malaria, karena adanya
rolling di puskesmas. Jadi pada saat kemaren yang ikut pelatihan
itu petugas yang lama.
Saya belum pernah pelatihan ya, tapi kalau petugas malaria
kemaren ada, pelatihan dokter juga ada, untuk analis juga ada.
Kalau saya sih pernah dikumpulkan di Puskesmas sama kader
daridesa lainnya, pernah juga ke dinas kesehatan diajari tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan, terus kalau mau ada kegiatan
saya dikabari, jadi saya mengundang warga untuk datang.

Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Program Eliminasi
Malaria pada tahun terakhir
Matriks 14. Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Kegiatan Program
Eliminasi Malaria di Puskesmas Panyabungan Jae pada Tahun
Terakhir
Informan
Pernyataan
Informan 1
Untuk hasilnya saat ini ya, program ini cukup berhasil dimana
salah satu indikatornya adalah sudah menurunnya API, pada
tahun sebelumnya itu API di mencapai dua puh delapan sekian
persen dan menjadi enam koma delapan persen (6,8%) pada
tahun ini sudah cukup jauh menurut saya penurunannya.
Hambatannya itu tadi, komitmen itu dalam kerja sama lintas
sektoral tadi belum terjalin sepenuhnya. Untuk meminimalisasi
hambatannya kita sedang berusaha