Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Penggunaan Media Audio Visual Melalui Pelatihan Dikalangan Guru SDN 2 Botomulyo Cepiring Kendal T2 942014018 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Sekolah merupakan tempat untuk menimba
ilmu, ditempat inilah terjadi tatap muka antara
penyampai

pesan

pembelajaran

dan

akan

penerima

terlaksana

pesan,


jika

jadi

penyampai

pesan (guru) dan penerima pesan (murid) berada di
suatu tempat dan saling berhadapan (tatap muka).
Menurut

UU

Nomor

20

tahun

2003


tentang

Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar (media) pada suatu tempat belajar. Dengan
demikian media pembelajaran adalah sebuah alat
yang

berfungsi

untuk

menyampaikan

pesan

ataupun informasi yang akan diberikan dalam
suatu pembelajaran. Seiring dengan perkembangan
zaman,


pembelajaran tidak harus dari guru

kepada murid dan juga tidak harus bertatap muka.
Perantara atau pengantar pesan jarak jauh kepada
murid disebut media. Teknologi pembawa pesan
yang

dapat

dimanfaatkan

untuk

keperluan

pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari
guru Schram (1982 dalam Rudi Susilana:2009:6)
Media merupakan faktor pendukung dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Segala sesuatu

1

yang dapat menyampaikan pesan pembelajaran
sekaligus mampu merangsang perhatian, pikiran
dan

perasaan

siswa

sehingga

terjadi

proses

pembelajaran disebut juga media pembelajaran.
Media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan


siswa

yang

dapat

merangsangnya

untuk belajar Gagne 1970 dalam Sadiman Arief S.
(2007:6)
Pengaruh

globalisai

semakin

banyak

dirasakan oleh masyarakat baik di kota maupun di
desa. Teknologi komunikasi dan informasi yang

terus berkembang cenderung akan mempengaruhi
dalam

berbagai

pendidikan.
mutlak

Alat

bidang

termasuk

komunikasi

keberadaannya,

sekarang


bukan

hanya

bidang
sudah
guru

siswapun sudah banyak yang menggunakan. alat
komunikasi yang digunakan dalam pembelajaran
disebut media.
Menurut (Sadiman, 2007:7) media adalah
bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun
audiovisual serta peralatannya. Media merupakan
merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan
manusia kepada manusia lain. Media yang baik
adalah media yang dapat diraba, dilihat, didengar
dan dibaca.

Media


seharusnya mempermudah

komunikasi atau penyampaian materi dari guru
kepada murid, bukan malah sebaliknya yaitu
2

mempersulit

komunikasi

komunikasi.

Dalam

bahkan

menghambat

menggunakan


media

hendaknya guru dapat memilih media yang sesuai
dengan

materi

pembelajaran

sehingga

antara

materi dan media yang dipilih saling mendukung.
Media
seperangkat

Audio
alat


Visual
atau

(MAV)

benda

adalah

yang

dapat

memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara.
Jadi media audio visual dapat memperlihatkan
gambar yang bergerak seperti hidup walaupun
hanya dua dimensi. Paduan antara gambar dan
suara membentuk karakter sama dengan obyek
aslinya. (Sanaky, 2010:105), media audio visual

bukan

hanya

gambar

saja

atau

suara

saja

melainkan perpaduan antara keduanya sehingga
dapat dilihat dan didengar. Media audio visual
dapat diwujudkan dalam bentuk powerpoint yang
bisa digabung dengan bunyi (musik), dapat juga di
hyperlink dengan film atau animasi tertentu yang
ada dalam komputer dan dapat dihubungkan
sehingga

dapat

saling

memperjelas.

Hyperlink

adalah salah satu fasilitas dari aplikasi powerpoint
yang

digunakan

dokumen

dengan

untuk

menghubungkan

dokumen

yang

dalam

satu
satu

komputer, sehingga dalam penyampaian materi
tidak harus kebingungan untuk mengaitkan atau

3

menghubungkan

dengan

materi

yang

ada

di

mulai

mempengaruhi

dokumen lain
Teori

komunikasi

penggunaan alat bantu audio visual pada akhir
tahun 1950, sehingga selain sebagai alat bantu
media juga berfungsi sebagai penyalur pesan atau
informasi belajar. Media audio visual telah banyak
digunakan dalam dunia pendidikan sebagai sarana
belajar. Sejak saat itu, alat audio visual hanya
dipandang sebagai alat bantu guru saja melainkan
juga sebagai penyalur pesan atau media (Sadiman,
2009:9). Begitu besar manfaat media sehingga
pemerintah berusaha untuk memenuhi sarana
prasarana disekolah yang berkaitan dengan media.
Walaupun

manfaatnya

besar

namun

penggunaannya masih kurang sebab keterbatasan
pengetahuan

dan

kemampuan

dalam

menggunakan media audio visual.
Penggunaan

media

audio

visual

untuk

membantu pembelajaran adalah menjadi perhatian
subjek penelitian, menjadi hal menarik untuk
masyarakat dan dunia pendidikan. Ada lima sudut
pandang yang menjadikan media audio visual
berpengaruh pada pembelajaran secara optimal,
yaitu: media sebagai teknologi, atau mesin, sebagai
tutor atau guru, sebagai agen sosialisasi, sebagai
pemotivasi pembelajaran dan media sebagai alat
4

mental untuk berpikir dan memecahkan masalah.
Memang benar apabila media dikatakan sebagai
teknologi apalagi sekarang ini media audio visual
termasuk

dalam

komunikasi.

teknologi

Yang

informasi

kedua

bilamana

dan
guru

berhalangan hadir di depan kelas maka media
audio

visual

dapat

menggantikannya

untuk

menyampaikan materi kepada siswa. Media sebagai
agen sosial mengandung pengertian bahwa dengan
adanya media maka manusia akan dengan mudah
bergaul dengan orang lain melalui perantara media.
Selain

itu

media

juga

akan

membangkitkan

semangat atau motivasi karena komunikasi yang
melalui media sangat menarik apalagi bila yang
menggunakan mahir dan kreatif. Yang tidak kalah
penting adalah bahwa media dapat menyelesaikan
segala permasalahan baik masalah pribadi atau
masalah

umum,

menggunakan

orang

“mbah

sudah

google”

informasi, berita atau materi

cenderung

untuk

mencari

yang berakitan

dengan penyelesaian masalahnya.
Namun

tidak

semua

guru

dan

sekolah

mampu menggunakan media pembelajaran audio
visual, ironisnya bukannya sekolah tidak memiliki
fasilitas

tersebut.

Sekolah

sudah

banyak

menyediakan media yang berupa audio visual baik
melalui program pemerintah maupun program
5

komite namun media tidak dapat berfungsi tanpa
ada yang mengoperasikannya dalam hal ini adalah
guru. Tetapi karena tidak adanya kemampuan
guru dalam menggunakan/mengopersikan media
audio visual sebagai salah satu komponen penentu
tercapainya tujuan pendidikan, maka keberadaan
media audio visual disekolah menjadi sia-sia. Oleh
karena guru harus memiliki kemampuan dan
ketrampilan dalam menggunakan media audio
visual

supaya

pengadaan

media

audio

visual

disekolah mendatangkan banyak manfaat terutama
untuk menunjang prestasi siswa .
Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen
No. 14 tahun 2005 menyebutkan bahwa guru yang
profesional berhak untuk mendapatkan tunjangan
satu kali gaji (tunjangan profesional). Guru yang
profesional harus memiliki empat kompetensi guru,
kompetensi paedagogik, kepribadian, profesional
dan sosial. Diantara empat kompetensi itu ada
kompetensi profesional, guru harus tahu tentang
tupoksi guru yaitu mengajar, membimbing dan
melatih. Sebagai seorang pengajar yang baik maka
guru harus dapat menyampaikan materi pelajaran
dengan baik agar diterima oleh siswa, hal ini harus
ditunjang dengan kesesuaian materi, kesesuaian
metode dan media pembelajaran. Dalam memilih
media
6

pembelajaran

guru

juga

harus

menyesuaikan dengan materi dan siswa. Selain itu
guru juga harus terampil menggunakan media
tersebut supaya siswa dapat menerima materi yang
disampaikan

guru

melalui

media

tersebut.

Ketrampilan guru dalam mengoperasikan media
tersebut mutlak harus dikuasai supaya tujuan
pembelajaran

dapat

tercapai

secara

maksimal

bukan malah sebaliknya yaitu menghambat dan
mengganggu pembelajaran.
Era

globalisasi

merupakan

peluang

dan

tantangan bagi guru, demam teknologi membuat
guru harus bangkit dari tidur, guru harus bisa
menyesuaikan
zaman.

dengan

Jangan

teknologi),

zaman

sampai

terutama

bukan

guru

yang

dimakan

gaptek

berkaitan

(gagap

langsung

dengan garapan kerjanya yaitu mengajar. Mengajar
yang baik adalah mengajar yang menggunakan
media

sebagai

alat

bantu

pembelajaran,

oleh

karena itu guru harus belajar cara mengerasikan
alat

bantu

modern

mengoptimalkan
dicapainya.

Guru

tersebut

hasil
akan

belajar

supaya

dapat

yang

ingin

manyandang

predikat

profesional jika dalam Penilaian Kinerja Guru (PKG)
penilaian untuk kompetensi 4 tentang kegiatan
pembelajaran

yang

menarik

point

ke

11

penilaiannya baik. Sehingga guru tersebut layak

7

mendapat tunjangan satu kali gaji (tunjangan
sertifikasi)
Berdasarkan hasil wawancara dengan

7

orang guru dan kepala sekolah di SD Negeri 2
Botomulyo ditemukan bahwa sebagian besar belum
menggunakan media audio visual sebagaimana
yang

diharapkan.

Sebagai

contoh

peneliti

mewawancarai salah satu guru kelas di SDN 2
Botomulyo, semenjak di angkat menjadi guru
belum pernah menggunakan media audio visual.
Beliau mengatakan:
… maunya sich mengajar dengan menggunakan
media audio visual, di SD ini media audio visual
sudah ada tetapi kami belum pernah diajari dan
dilatih cara menggunakannya. Mau menggunakan
takut salah dan takut rusak, dan sebenarnya saya
kurang paham tentang penggunaan media audio
visual, karena belum pernah mendapat pelatihan
secara khusus apalagi sekarang penggunaan
media audio visual berkaitan dengan komputer
kami semakin bingung…1

Berawal dari realitas tersebut, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut
terhadap

Kemampuan

guru

di

SD

Negeri

2

Botomulyo Kendal dalam menggunakan media
audio visual yang masih rendah. Kemampuan
rendah terbukti dari 7 guru ketika diberi tugas
menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan
belajar mengajar, para guru belum melaksanakan
1

Hasil wawancara tanggal 22 Januari 2016

8

dengan baik. Kemampuan rendah terbukti dari
hasil penilaian PKG (Penilaian Kinerja Guru) pada
penilaian untuk kompetensi 4 tentang kegiatan
pembelajaran

yang

menarik

point

ke

11

penilaiannya baik aspek penggunaan media audio
visual, dari 9 guru di SD Negeri 2 Botomulyo yang
mendapat nilai kurang dari 2. Sebagian besar guru
kurang mengembangkan variasi media dan kurang
memanfaatkan media audio visual sebagai alat
bantu dalam mencapai keberhasilan dan tujuan
pembelajaran. Rendahnya kemampuan guru SD
Negeri 2 Botomulyo dalam menggunakan media
audio visual karena guru belum menguasai teknik
pengunaan media audio visual
kepala

sekolah

belum

dengan baik dan

melakukan

pelatihan

terhadap guru di SD Negeri 2 Botomulyo.
Pelatihan merupakan tindakan tepat untuk
meningkatkan kemampuan dalam menggunakan
media pembelajaran. Menurut Oemar Hamalik
(2005:10) pelatihan adalah suatu proses yang
meliputi

serangkaian

dilaksanakan

dengan

tindak

(upaya)

sengaja

dalam

yang
bentuk

pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang
dilakukan
dalam

oleh

satuan

tanaga
waktu

profesional
yang

kepelatihan

bertujuan

untuk

meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam
bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan
9

efektivitas

dan

produktivitas

dalam

suatu

organisasi.
Dengan dilakukannya pelatihan diharapkan
para guru lebih faham bagaimana merencanakan,
menyiapkan,

menggunakan

penggunaan

media

dan

audio

mengevaluasi
visual

dalam

pembelajaran.

1.2. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas
dan memperhatikan beberapa permasalahan yang
ada, dan aarena penelitian ini dimaksudkan untuk
meningkatkan

kemampuan

guru

dalam

menggunakan media pembelajaran audio visual,
maka diambil rumusan masalah, apakah pelatihan
audio visual dapat meningkatkan kemampuan
guru SDN 2 Botomulyo dalam menggunakan media
audio visual?

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan penelitian
Sesuai

dengan

dikemukakan,

rumusan
maka

masalah

peneliti

yang

merumuskan

tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan
kemampuan guru SDN 2 Botomulyo dalam
menggunakan media audio visual yang meliputi
pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet,
10

pembuatan

media

pengoperasian

audio

media

visual,
audio

dan
visual

menggunakan powerpoint dalam pembelajaran.

1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis manfaat media audio visual
menurut Clark 1983 dalam Abdulhak (2007: 91)
tentang media audio visual
yang menyatakan
bahwa:
"media sebagai teknologi dan mesin adalah alat
yang dapat menyampaikan pembelajaran, tetapi
tidak punya pengaruh terhadap kemampuan siswa
selama tidak menyentuh isi dan konteks
pembelajaran tersebut"

Dari pendapat tersebut menyatakan bahwa media
dapat menggantikan keberadaan guru tetapi tidak
dapat mempengaruhi siswa apabila siswa tersebut
tidak bergairah dalam mengikuti pembelajaran.
Adapun manfaat Penggunaan Media Audio Visual
adalah sebagai berikut:
a. Media Sebagai Tutor atau Guru.
b. Media sebagai Agen Sosial.
c. Media

sebagai

pemotivasi

untuk

pembelajaran.
d. Media sebagai alat mental untuk berpikir dan
memecahkan masalah.

11

Menurut Oemar Hamalik (2005:10) tentang
pelatihan bahwa pelatihan dapat meningkatkan
mutu kinerja para pegawai. Supaya pegawai dapat
bekerja secara efektif, ef isien dan berproduktivitas
tinggi

maka

maka

seorang

pimpinan

harus

mempunyai inisiatif untuk melatih pegawainya.
Tetapi apabila pimpinan tidak mampu maka dapat
meminta bantuan kepada tenaga ahli/pelatih
PTS dapat diartikan sebagai sebuah usaha
untuk

memperbaiki

kondisi

dan

memecahkan

berbagai persoalan pendidikan yang

dihadapi

sekolah, hal ini diungkapkan oleh Stringer 1996
dalam Mulyasa (2012:9).
Dari pendapat ketiga ahli tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa media audio visual
sangat penting sekali keberadaannya disekolah
terutama didepan kelas. Penggunaannya dapat
dilakukan
untuk

melalui

tindakan

meningkatkan

berupa

kemampuan

pelatihan

penggunaan

media audio visual di SDN 2 Botomulyo
Hasil

penelitian

tentang

peningkaan

kemampuan penggunaan media audio visual di
SDN 2 Botomulyo ini juga dapat dikembangkan
oleh

sekolah

lain

yang

berkaitan

cara

meningkatkan kemampuan menggunakan media
audio visual dalam pembelajaran.

12

1.4.2. Manfaat Praktis.
a. Bagi Guru SDN 2 Botomulyo.
1. Membantu guru dalam memahami dan
menggunakan media audio visual.
2. Membantu guru dalam dalam mengelola
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif
dan menyenangkan.
3. Adanya

pembaharuan

dan

inovasi

dilingkungan sekolah maupun didalam
kelas.
b. Bagi Kepala Sekolah SDN 2 Botomulyo.
1. Membantu dan mempermudah tugas
kepala sekolah dalam membina dan
mengarahkan guru dalam KBM.
2. Adanya

pembaharuan

dan

inovasi

dilingkungan sekolah.
3. Meningkatnya prestasi baik akademik
maupun non akademik dilingkungan
sekolah.
c. Bagi

Pengawas

Sekolah

UPT

Dinas

Pendidikan Kecamatan Cepiring.
1. Meningkatkan kualitas proses belajarmengajar dan hasil prestasi belajar
siswa dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.
2. Bertambahnya guru yang profesianal di
daerah binaannya.
13

d. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal.
1. Meningkatnya

kualitas

guru

dilingkungan dinas pendidikan.
2. Meningkatnya

prestasi

akademik

dilingkungan dinas pendidikan.
3. Meningkatnya kualitas pendidikan dinas
pendidikan.
4. Tersalurkannya Kreativitas guru.
5. Tercapainya tujuan pendidikan.

14

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan Pemuda Pengangguran Melalui Pelatihan Kecakapan hidup (Life skills) Ternak Kelinci Di Desa Botomulyo Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal

0 9 138

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Program Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri Pamriyan Kec. Gemuh Kab. Kendal T2 942014023 BAB I

0 1 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Christian Entrepreneurship T2 912010027 BAB I

0 1 37

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Penggunaan Media Audio Visual Melalui Pelatihan Dikalangan Guru SDN 2 Botomulyo Cepiring Kendal T2 942014018 BAB II

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Penggunaan Media Audio Visual Melalui Pelatihan Dikalangan Guru SDN 2 Botomulyo Cepiring Kendal T2 942014018 BAB IV

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Penggunaan Media Audio Visual Melalui Pelatihan Dikalangan Guru SDN 2 Botomulyo Cepiring Kendal T2 942014018 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Penggunaan Media Audio Visual Melalui Pelatihan Dikalangan Guru SDN 2 Botomulyo Cepiring Kendal

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Penggunaan Media Audio Visual Melalui Pelatihan Dikalangan Guru SDN 2 Botomulyo Cepiring Kendal

0 0 23

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evidence dalam Membuktikan Adanya Kartel di Indonesia T2 BAB I

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris SMP Melalui Pemberdayaan MGMP Kabupaten Kendal

0 0 8