Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Penggunaan Media Audio Visual Melalui Pelatihan Dikalangan Guru SDN 2 Botomulyo Cepiring Kendal T2 942014018 BAB IV

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1. Profil Sekolah Dasar.
Lokasi SDN 2 Botomulyo yang merupakan
salah satu dari 3 SD di Desa Botomulyo Botomulyo
Kecamatan

Cepiring

Kabupaten

Kendal.

Desa

Botomulyo memiliki 3 SD yaitu SDN 1 Botomulyo
yang terletak di Dukuh Debong Lor, SDN 2
Botomulyo yang terletak di Dukuh Penjalin, dan
SDN 3 Botomulyo yang terletak di Dukuh Debong
Kidul. SDN 2 Botomulyo letaknya sangat strategis,

selain dekat dengan lapangan olah raga desa (Roda
Remaja), gedung olah raga juga sekolah ini dilalui
oleh jalan poros desa.
SDN 2 Botomulyo merupakan SD Inpres
yang berdiri tahun 1980 SK Izin Operasional
tanggal 1 Januari 1980. Sekolah ini terakreditasi B
pada tanggal 1 Januari 2011. Selama ini sudah
mengalami

beberapa

kali

pergantian

kepala

sekolah. SDN 2 Botomulyo yang berdiri diatas
tanah


bengkok/tanah

Desa

Botomulyo

seluas

2.150 m2, jadi sekolah hanya berhak menempati
bukan memiliki.
Visi SDN 2 Botomulyo adalah Mewujudkan
siswa berprestasi, berbudi pekerti luhur, mandiri
serta

dapat

menguasai

IMTAQ


dan

IPTEK.
63

Sedangkan misinya adalah: 1) meningkat dalam
penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut
siswa 2) meningkat

dalam sikap / kesopanan,

perilaku dan budi pekerti 3) meningkat dalam
prestasi

akademik

maupun

non


akademik

4)

meningkat dalam kedisiplinan dan tanggung jawab
5) meningkat dalam kerukunan, kebersamaan, dan
kepedulian terhadap sesama 6) meningkat dalam
prestasi

keterampilan, olahraga , kesenian dan

keagamaan

7)

meningkat

dalam

sikap


peduli

terhadap lingkungan.
Berdasarkan laporan bulan Maret jumlah
murid

SDN

2

Botomulyo

tahun

pelajaran

2015/2016 adalah 150 terdiri dari 76 laki-laki dan
74 perempuan. Kepala sekolah dan guru berjumlah
9 orang, usia 21-30 tahun 1 orang, 31-40 tahun 1

orang, 41 – 50 tahun 2 orang, dan 51 – 60 tahun 5
orang. Berdasarkan kualifikasi pendidikan D2 1
orang dan S1 8 orang, masa kerja sebagai guru < 1
tahun 1 orang, 1 – 10 tahun 2 orang, 11 – 20 tahun
1 orang, 21 – 30 tahun 2 orang dan 30 – 40 tahun
3 orang. Status kepegawaian SDN 2 Botomulyo 6
orang sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sedangkan
3 orang masih guru wiyata bhakti/Guru Tidak
Tetap (GTT) dan seorang penjaga sekolah yang
sudah berstatus PNS.

64

Sekolah ini sering mengirim atlet sepak bola,
karena didesa ini ada Sekolah Sepak Bola (SSB)
Roda Remaja, prestasi sementara masih ditingkat
kabupaten sedangkan dipropinsi masih kandas.
Kemampuan

tenis


meja

diremehkan,

SD

ini

juga

tidak

sering

boleh

menjuarai

pertangdingan tingkat kecamatan. Lomba dibidang

religi yaitu pada lomba rebana, Qiroati dan hafidz
al Qur’an walaupun belum pernah juara di tingkat
kabupaten namun untuk hafidz selalu juara satu
kecamatan.

4.2. Hasil Penelitian.
4.2.1. Tindakan (Siklus) 1.
4.2.1.1. Identifikasi Masalah.
Hasil

pengamatan

menunjukkan

bahwa

guru sebagian besar belum memiliki kemampuan
dalam

pengetikan


dasar,

aplikasi

powerpoint,

internet, pembuatan media audio visual, dan
pengoperasian media audio visual. Hal ini dapat
dilihat pada nilai yang didapat dari hasil studi
dokumen,
dilakukan

wawancara
kepala

dan

sekolah


di

observasi
dalam

yang

Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM). Nilai tersebut disajikan
dalam tabel berikut:

65

Tabel 4.1 Nilai kemampuan guru dalam menggunakan
media audio visual Pra Siklus

No
1
2

3
4
5
6
7

Jenis Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru

kelas 1
kelas 2
kelas 3
kelas 4
kelas 5
PAI
Penjasorkes
Rata-rata

A
60
56
70
75
65
75
54
65

B
30
30
55
65
40
65
30
45

Nilai
C
15
40
30
65
20
60
15
35

D
35
40
35
55
30
55
30
40

E
45
55
65
70
60
70
55
60

Keterangan:
A. Pengetikan dasar
B. Aplikasi powerpoint
C. Internet
D. Pembuatan media audio visual
E. Pengoperasian media audio visual
Dari tabel tersebut dapat kita baca bahwa
guru yang sudah menguasai pengetikan dasar
sudah ada 2 orang yang 5 orang masih dibawah
standar kemampuan yang diharapkan. Guru yang
sudah

dapat

membuka

dan

mengoperasikan

aplikasi powerpoint hanya 2 orang itupun belum
mahir, baru bisa membuka dan menulis pada slide
saja yang lain sama sekali belum bisa. Untuk
jaringan internet 1 orang sudah dapat dan biasa
menggunakan

internet,

tetapi

apabila

terjadi

masalah pada jaringan masih harus memanggil
66

teknisi dari luar, sedangkan yang lain 1 orang
sudah bisa sedikit-sedikit dan yang lain masih
bingung.

Pembuatan

media

audio

visual

kebanyakan para guru masih belum bisa karena
mereka hanya mengandalkan media yang sudah
ada, terkadang malah tidak menggunakan media
sama sekali dalam mengajar. Pada pengoperasian
hampir

4

orang

sudah

layak

dan

bisa

mengoperasikan media audio visual sedangkan
yang lain masih perlu pembinaan dan bimbingan.

4.2.1.2. Aktivitas Tindakan (Siklus) 1.
Evaluasi

tersebut

kemudian

dijadikan

bahan untuk mencari upaya perbaikan (tahap
tindakan) pada siklus penelitian. Rata-rata guru
belum

menguasai

powerpoint,

pengetikan

internet,

dasar,

pembuatan

aplikasi

media

audio

visual, dan pengoperasian media audio visual.
Tindakan yang akan dilakukan peneliti adalah
pelatihan

penggunaan

media

audio

visual

di

kalangan guru-guru di SDN 2 Botomulyo.
Sebelum
peneliti

melakukan

terlebih

dahulu

tindakan

pelatihan,

melakukan

kegiatan

orientasi sebagai studi pendahuluan. Pada saat
awal

kegiatan

pelatihan.

Peneliti

mengamati

aktivitas guru dalam mengoperasikan media audio
visual. Dalam kegiatan ini guru ”didiagnosis”
67

sehingga peneliti menemukan derajat kemampuan
guru-guru
powerpoint,

dalam

pengetikan

internet,

dasar,

pembuatan

aplikasi

media

audio

visual, dan pengoperasian media audio visual.
Selain itu peneliti juga menemukan penyebab dari
kemampuan yang rendah tersebut yaitu perasaan
takut

salah

dan

menyebabkan

guru

takut
tidak

rusak

percaya

sehingga
diri

untuk

berbuat atau melakukan sesuatu yang baru yang
berkaitan dengan media.
Pelaksanaan penelitian tindakan sekolah ini
dilaksanakan pada Sabtu tanggal 16 April 2016
bertempat di SDN 2 Botomulyo, melalui beberapa
kegiatan, antara lain :
1. Peneliti menunjuk instruktur dari unsur
dinas pendidikan yang kompeten dalam hal
pengetikan

dasar,

aplikasi

powerpoint,

internet, pembuatan media audio visual, dan
pengoperasian media audio visual bertindak
sebagai nara sumber.
2. Instruktur/Guru

komputer

melakukan

penjelasan mengenai cara pengetikan dasar,
aplikasi powerpoint, internet, pembuatan
media

audio

visual,

dan

pengoperasian

media audio visual.
a. Materi

diawali

dengan

membuka

komputer/laptop, membuka microsof
68

office,

microsof

office

powerpoint,

membuat slide, menulis kalimat teks,
menambahkan gambar atau animasi.
gambar atau animasi dapat dicari
melalui dokumen yang sudah ada atau
browsing

lewat

Menghubungkan

internet.

dengan file atau

dokumen lain menggunakan fasilitas
hyperlink

pada

microsof

office

powerpoint dengan menunjuk pada
tab menu insert kemudian memilih
gambar icon hyperlink (bola dunia dan
rantai). Selanjutnya memilih dokumen
yang sesuai dengan materi.
b. Membuka

internet

diawali

dengan

mengaktifkan/menyambungkan

wifi

yang ada, lalu buka google chrome,
lalu ketik kata kunci yang ingin dicari
pada

samping

icon

find

(kaca

pembesar)
Semua

guru

mempraktikan

cara

mengoperasikan komputer, kemudian melakukan
pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet,
pembuatan media audio visual, dan pengoperasian
media audio visual.
Dalam
mengobservasi

pelaksanaan
kegiatan

pelatihan,

peneliti

pelatihan

dengan
69

menggunakan lembar pengamatan. Hasil pelatihan
berupa kemampuan guru dalam pengetikan dasar,
aplikasi powerpoint, internet, pembuatan media
audio visual, dan pengoperasian media audio
visual dan observasi/pengamatan terhadap sikap
peserta pelatihan dilakukan oleh peneliti dibantu
oleh tim kolaborasi, dan instruktur atau nara
sumber pelatihan.

4.2.1.3. Hasil dan Refleksi Tindakan (Siklus) 1.
Pengamatan atau obsevasi dilakukan oleh
peneliti dengan menggunakan lembar observasi.
Selama

pengamatan

peneliti

dibantu

atau

berkolaborasi dengan guru komputer pengamatan
meliputi:
a. Keaktifan

para

guru

dalam

mengikuti

pelatihan menggunakan media audio visual.
b. Kompetensi para guru dalam pengetikan
dasar menggunakan microsof office words.
c. Kemampuan guru dalam mengoperasikan
aplikasi powerpoint.
d. Kemampuan guru dalam mengoperasikan
jaringan internet.
e. Kemampuan guru pembuatan media audio
visual.
f. Kemampuan guru dalam dan pengoperasian
media audio visual.
70

Dari hasil pengamatan serta rekap dari
tingkat keaktifan dan kemampuan guru dalam
pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet,
pembuatan media audio visual, dan pengoperasian
media audio visual.
Hasil pengamatan tindakan/siklus I dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Berdasarkan

hasil

pengamatan

evaluasi

pelaksanaan pelatihan. Kegiatan Pelatihan
ini mendapat nilai 80 indikator Baik (B)
b. Berdasarkan pengamatan dan wawancara
yang

dilakukan

peneliti

dan

observer

sebelum dan setelah dilakukan pelatihan
siklus I ada perbedaan menuju peningkatan
yaitu tentang

tingkat kemampuan

guru

dalam pengetikan dasar semula nilai rataratanya 65 menjadi 75. Aplikasi powerpoint
semula nilai rata-ratanya 45 menjadi 60.
Internet

semula

nilai

rata-ratanya

35

menjadi 65. pembuatan media audio visual
semula nilai rata-ratanya 40 menjadi 60.
dan

pengoperasian

media

audio

visual

semula nilai rata-ratanya 60 menjadi 75.
Rata-rata sebelum pelatihan

nilai rata-

ratanya 49 menjadi 67.

71

Tabel 4.2. Nilai kemampuan guru dalam menggunakan
media audio visual Siklus I

No

Uraian Kemampuan

Siklus 1

1

Pengetikan dasar

75

2

Aplikasi powerpoint

60

3

Internet

65

4

Pembuatan media audio visual

60

5

Pengoperasian media audio visual

75

Rata-rata

67

4.2.1.4. Masalah dan Tindak Lanjut.
Setelah
diadakan

siklus

refleksi

pertama

mengenai

selesai
kelemahan

maka
atau

kekurangan dalam pelaksanaan tindakan pada
siklus pertama.
.......Dengan adanya pelatihan ini saya senang
sekali selain mendapat pengalaman tentang
pengetikan dasar, membuat media audio visual
menggunakan power point, dapat mencari atau
mengelink dokumen dalam komputer dengan
cepat dan mudah juga saya sekarang dapat
browsing di internet baik untuk mencari materi
atau informasi dinas. Sayang pelatihan ini belum
cukup karena masih butuh pemahaman dan
latihan yang lebih intensif. Pengelingan gambar
dan suara/musik itu yang belum begitu mahir
juga cara mendownlod kadang-kadang pada waktu
mendowlod video tidak bisa diunduh dengan
sempurna...2

Hal ini dibenarkan oleh kepala sekolah
selaku penanggungjawab di SDN 2 Botomulyo yang
merasa senang sekali dengan adanya penelitian ini
yang
72

sangat

membantu

tugas

dan

tanggungjawabnya

dalam

membina

dan

membimbing guru-guru di SDN 2 Botomulyo.
.......maklum karena baru latihan sekali dan
padatnya kegiatan yang menyita waktu dan
konsentrasi guru. Sebaiknya
pelatihan ini
dilaksanakan berulang-ulang dua atau tiga kali
sehingga guru lebih mahir dan lebih cakap. saya
senang sekali dengan adanya pelatihan ini selain
dapat meringankan beban saya juga guru saya
mendapat pengalaman tentang membuat media
audio visual menggunakan power point, dapat
mencari
atau
mengelink
dokumen
dalam
komputer dengan cepat dan juga dapat
pengalaman browsing di internet baik untuk
mencari materi atau informasi dinas....3

Refleksi

dilaksanakan

bersama-sama

kolaborasi untuk menentukan tindakan perbaikan.
Dari

hasil

refleksi

dapat

diambil

kesimpulan

bahwa pelatihan pada tindakan 1 belum berhasil
terbukti bahwa pencapaiannya masih dibawah
standar. Oleh karena itu perlu diadakan kembali
pelatihan pengetikan dasar aplikasi powerpoint
internet

pembuatan

media

audio

visual

pengoperasian media audio visual yang lebih
serius dan sungguh-sungguh lagi dari pada siklus
pertama supaya

standar keberhasilan mencapai

75%.
Perencanaan merupakan langkah awal yang
dilakukan peneliti saat memulai tindakan. Agar
perencanaan mudah dipahami dan dilaksanakan
oleh peneliti yang akan dilakukan, maka peneliti
membuat rencana tidakan sebagai berikut :
73

1. Merumuskan masalah yang akan dicari
solusinya. Dalam penelitian ini masalah
adalah rendahnya kompetensi sebagian
besar guru dalam kemampuan guru-guru
dalam

pengetikan

dasar,

aplikasi

powerpoint, internet, pembuatan media
audio visual, dan pengoperasian media
audio visual.
2. Merumuskan

tujuan

penyelesaikan

masalah/tujuan menghadapi melakukan
inovasi/tindakan.
peneliti

Dalam

mengambil

melakukan

rencana

tindakan

melaksanakan

pelatihan

kepada guru-guru
perencanaan

penelitian

ini

untuk
dengan

tahap

kedua

membuat persiapan

pelatihan

menggunakan

media audio visual untuk meningkatkan
kompetensi

guru

dalam

menggunakan

media audio visual.
3. Merumuskan

indikator

keberhasilan

pelatihan yaitu meningkatnya kemampuan
guru-guru

dalam

pengetikan

dasar,

aplikasi powerpoint, internet, pembuatan
media audio visual, dan pengoperasian
media audio visual.
4. Indikator keberhasilan penerapan tindakan
peneliti menetapkan 75 % artinya tindakan
74

ini dinyatakan berhasil bila 75% guru
memiliki
dasar,

kompetensi
aplikasi

pembuatan

dalam

pengetikan

powerpoint,

media

audio

internet,

visual,

dan

pengoperasian media audio visual. untuk
mendukung

penggunaan

media

audio

visual.
Langkah-langkah

yang

diambil

peneliti

dalam melakukan tindakan lain adalah melakukan
sosialisasi kepada para guru mengenai penelitian
yang akan dilaksanakan, serta menyampaikan
tujuan

dari

penerapan

tindakan

yang

akan

dilakukan oleh peneliti.
Kepada para guru disampaikan mengenai
pelaksanaan
kompetensi

pelatihan
guru

dalam

untuk

meningkatkan

menggunakan

media

audio visual. Jadwal kegiatan yang berhubungan
dengan jadwal peneliti yang disingkronkan dengan
kegiatan atau jadwal pengawas dan Kepala UPT
Dinas Pendidikan Kecamatan Cepiring. Jadi waktu
yang di sepakati peneliti, nara sumber (pengawas
dan Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan
Cepiring), Kepala Sekolah SDN 2 Botomulyo dan
Guru-guru SDN 2 Botomulyo.

75

4.2.2. Tindakan (Siklus) 2.
4.2.2.1. Identifikasi Masalah.
Dari siklus pertama yang masih banyak
kekurangan dan kegagalan, peneliti menemukan
kelemahan pada para peserta yaitu peserta sudah
dapat

mengoperasikan

aplikasi

powerpoint,

menngunakan fasilitas hyperlink pada aplikasi
powerpoint dan mengoperasikan jaringan internet
namun kemampuannya belum maksimal, terbukti
masih

sering

lupa

pada

langkah-langkah

pengoperasiannya sehingga tidak dapat membuat
media audio visual sesuai yang dikehendaki.
Peneliti
hasil

merencanakan

observasi

kompetensi

untuk

mengenai

guru-guru

mengumumkan

tingkat

peningkatan

dalam

pelatihan

menggunakan audio visual pada rapat supervisi
sekolah. Hal ini disosialisasikan kepada semua
pada saat refleksi siklus pertama.
1. Peneliti
kegiatan

meninjau
pelatihan

kembali

rancangan

menggunakan

audio

visual.
2. Peneliti menyusun rencana perbaikan.
3. Peneliti

menyiapkan

angket dan observasi.

76

blangko

observasi,

4.2.2.2. Aktivitas Tindakan (Siklus) 2.
Peneliti

melaksanakan

pelatihan

menggunakan audio visual berdasarkan rencana
perbaikan hasil refleksi siklus pertama pada Hari
Selasa tanggal 3 Mei 2015 bertempat di SDN 2
Botomulyo, melalui beberapa kegiatan, antara lain
:
1. Peneliti menunjuk instruktur dari unsur
dinas pendidikan yang kompeten dalam hal
pengetikan

dasar,

aplikasi

powerpoint,

internet, pembuatan media audio visual, dan
pengoperasian media audio visual bertindak
sebagai nara sumber.
2. Instruktur/Guru

komputer

melakukan

penjelasan mengenai cara pengetikan dasar,
aplikasi powerpoint, internet, pembuatan
media

audio

visual,

dan

pengoperasian

media audio visual.
a. Materi

diawali

dengan

membuka

komputer/laptop, membuka microsof
office,

microsof

office

powerpoint,

membuat slide, menulis kalimat teks,
menambahkan gambar atau animasi.
gambar atau animasi dapat dicari
melalui dokumen yang sudah ada atau
browsing
Menghubungkan

lewat

internet.

dengan file atau
77

dokumen lain menggunakan fasilitas
hyperlink

pada

microsof

office

powerpoint dengan menunjuk pada
tab menu insert kemudian memilih
gambar icon hyperlink (bola dunia dan
rantai). Selanjutnya memilih dokumen
yang

sesuai

dengan

materi.

Penyampaian materi yang kedua ini
lebih

menekankan

pada

memberi

contoh dan praktek
b. Membuka

internet

diawali

dengan

mengaktifkan/menyambungkan

wifi

yang ada, lalu buka google chrome,
lalu ketik kata kunci yang ingin dicari
pada

samping

icon

find

(kaca

pembesar)
Semua

guru

mengoperasikan

mempraktikan

komputer,

dan

cara

melakukan

kegiatan pengetikan dasar, aplikasi powerpoint,
internet, pembuatan media audio visual, dan
pengoperasian media audio visual.

4.2.2.3. Hasil dan Refleksi Tindakan (Siklus) 2.
Peneliti mengamati, memberikan penilaian
tentang keaktifan dan ketrampilan guru dalam
pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet,
pembuatan media audio visual, dan pengoperasian
78

media audio visual. Pengamatan atau obsevasi
dilakukan

oleh

peneliti

dengan

menggunakan

lembar observasi. Selama pengamatan peneliti
dibantu

atau

berkolaborasi

dengan

guru

komputer. Pengamatan meliputi tersebut meliputi:
a. Keaktifan

para

guru

dalam

mengikuti

pelatihan menggunakan media audio visual.
b. Kompetensi para guru dalam pengetikan
dasar menggunakan microsof office words.
c. Kemampuan guru dalam mengoperasikan
aplikasi powerpoint.
d. Kemampuan guru dalam mengoperasikan
jaringan internet.
e. Kemampuan guru pembuatan media audio
visual.
f. Kemampuan guru dalam dan pengoperasian
media audio visual.

Dari hasil pengamatan serta rekap dari
tingkat keaktifan dan kemampuan guru dalam
pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet,
pembuatan media audio visual, dan pengoperasian
media audio visual.
Hasil pengamatan tindakan/siklus 2 dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Berdasarkan

hasil

pengamatan

evaluasi

pelaksanaan pelatihan. Kegiatan Pelatihan
79

ini mendapat nilai 85 indikator Baik (B),
terjadi

peningkata

dari

pelatihan

sebelumnya yang nilainya 80.
b. Berdasarkan pengamatan dan wawancara
yang

dilakukan

peneliti

dan

observer

sebelum dan setelah dilakukan pelatihan
siklus II ada perbedaan menuju peningkatan
yaitu tentang tingkat kemampuanan guru
dalam pengetikan dasar semula nilai rataratanya 75 menjadi 83. Aplikasi powerpoint
semula nilai rata-ratanya 60 menjadi 78.
Internet

semula

nilai

rata-ratanya

65

menjadi 80. pembuatan media audio visual
semula nilai rata-ratanya 60 menjadi 76.
dan

pengoperasian

media

audio

visual

semula nilai rata-ratanya 75 menjadi 82.
Rata-rata pelatihan tindakan (siklus) II nilai
rata-ratanya 67 menjadi 80.
Tabel 4.3. Nilai kemampuan guru dalam menggunakan
media audio visual Siklus II

No

80

Uraian Kemampuan

Siklus 2

1

Pengetikan dasar

83

2

Aplikasi powerpoint

78

3

Internet

80

4

Pembuatan media audio visual

76

5

Pengoperasian media audio visual

82

Rata-rata

80

Dari hasil rekapitulasi tingkat kompetensi
guru dalam pengetikan dasar, aplikasi powerpoint,
internet, pembuatan media audio visual, dan
pengoperasian
mengikuti

media

pelatihan

audio

visual

diperoleh

selama

data

terjadi

peningkatan kemampuan guru terbukti tidak ada
guru

yang

memiliki

kompetensi

rendah

lagi.

Menurut komentar guru kelas II
.......nah, kalau sekarang saya sudah sangat jelas
apalagi dengan alur yang sudah dipaparkan
secara rinci pada pelatihan yang kedua ini. Insya
Allah akan saya kembangkan untuk membuat
KBM di Kelas supaya pembelajaran menjadi lebih
menarik dan menyenangkan. Saran saja kepada
sekolah untuk menyediakan media audio visual
dalam jumlah yang cukup, kelasnya ada 6
medianya baru ada 2, itupun yang satu rusak
karena jarang digunakan....4

Hal ini juga senada dengan pengakuan yang
dituturkan oleh guru kelas V
.......pelatihan sudah selesai, pengalaman sudah
didapat PR nya hanya satu yaitu membuat KBM
yang
beda
dengan
pembelajaran
model
sebelumnya yang terbilang jadul. Mudahmudahan pihak terkait mau membantu sekolah
untuk melengkapi kekurangan sarana prasana
media audio visual, supaya pemakaiannya tidak
saling berebut...5

4.2.2.4. Masalah dan Tindak Lanjut.
Setelah siklus kedua selesai maka diadakan
refleksi mengenai kelemahan atau kekurangan
dalam pelaksanaan tindakan pada siklus kedua
adalah sebagai berikut:
81

1. Peneliti menganalisis hasil pengamatan dan
membuat kesimpulan sementara.
2. Peneliti

membuat

perbaikan

tindakan

pelatihan untuk pencapaian indikator pada
lembar penilaian.
Setelah kedua siklus dilakukan maka dapat
digambarkan perbandingan pelaksanaan siklus 1
dan siklus 2 pada tabel berikut:
Tabel 4.4. Perbandingan siklus I dan Siklus II nilai
kemampuan guru dalam menggunakan media audio visual

No

Uraian Kemampuan

Nilai
Siklus 1 Siklus 2

1
2

Pengetikan dasar

75

83

Aplikasi powerpoint

60

78

3

Internet

65

80

4

Pembuatan media audio visual
Pengoperasian media audio
visual
Rata-rata

60

76

75

82

67

80

5

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian.
4.3.1. Peningkatan Kompetensi Penggunaan Media
Audio Visual.
Kegiatan

pelatihan

ternyata

dapat

meningkatkan kompetensi guru dalam pengetikan
dasar, aplikasi powerpoint, internet, pembuatan
82

media audio visual, dan pengoperasian media
audio visual. Selain itu kegiatan pelatihan juga
dapat

meningkatkan

kompetensi

guru

dalam

merencanakan, mengoperasikan dan mengevaluasi
penggunaan
Botomulyo.

media
Hal

audio

ini

visual

sesuai

di

dengan

SDN

2

pendapat

Stringer 1996 dalam Mulyasa (2012:9) menyatakan
bahwa PTS dapat diartikan sebagai sebuah usaha
untuk

memperbaiki

kondisi

dan

memecahkan

berbagai persoalan pendidikan yang

dihadapi

sekolah. Jadi masalah atau kendala yang ada
dalam

sekolah

secepat

harus

mungkin

dipecahkan

supaya

proses

dan

diatasi

penyampaian

materi dari guru kepada siswa dapat berjalan
lancar tanpa hambatan dan rintangan.
Dengan demikian penelitian ini memperkuat
keberhasilan

dari

penelitian

sebelumnya

yaitu

penelitian Yuastutik (2014). Guru tidak boleh takut
dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
atau tidak boleh “gaptek” (gagap teknologi) karena
TIK

dapat

menghubungkan/menjembatani

kita

dengan dunia. Seandainya kita takut dengan TIK
maka kita akan jauh dari kemudahan yang ada di
dunia ini.
Guru yang semula alergi dengan komputer
dan media audio visual sekarang ketagihan untuk
menggunakan media audio visual pada kegiatan
83

belajar mengajar, bahkan sekarang mereka tidak
malu-malu untuk membawa laptop ke sekolah
bahkan ke dalam kelas. Diskusi mereka sekarang
bukan ngobrol yang tidak tentu arah tujuan,
melainkan diskusi tentang aplikasi powerpoint,
internet, pembuatan media audio visual, dan
pengoperasian

media

audio

visual

Ternyata

kegiatan pelatihan membawa dampak yang sangat
signifikan dalam merubah perilaku, motivasi dan
tindakan guru dalam mengelola kegiatan belajar
mengajar.

Guru

sudah

berebut

untuk

menggunakan media audio visual yang dimiliki
sekolah karena jumlahnya terbatas. Oleh karena
itu

tidak

sia-sia

seandainya

sekolah

menganggarkan dana untuk membiayai kegiatan
pelatihan pada masa yang akan datang guna
mendongkrak mutu dan prestasi sekolah. Hal
tersebut juga diungkapkan oleh Anwar Prabu
Mangkunegara

(2009:52).

Setelah

selesai

pelatihan, kemampuan yang sudah dilatihkan dan
dikuasai hendaknya diterapkan dan diamalkan
sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kerja.
Tidak hanya guru, siswapun merasa senang
apabila

gurunya

menggunakan
pembelajarannya

84

memiliki

media
semakin

ketrampilan

audio
jelas,

visual,

menarik

dan

mudah dipahami. Hal ini menurut pengakuan
guru olah raga
.......mengajar menggunakan media audio visual
memang menyenangkan, menarik dan anak-anak
lebih cepat dalam menerima materi yang bersifat
teori maupun praktek........6

Guru PAI juga tidak mau tinggal diam, beliau
berkomentar
.......praktek sholat yang diajarkan dengan media
audio visual sangat efektif, satu kali pertemuan
saja siswa sudah mudeng. Apalagi bila berupa film
anak-anak langsung diam dan mendengarkan
agar dapat menyaksikan film/video pembelajaran
tersebut dengan baik, terutama di kelas
rendah........7

Memang tidak salah apa yang dituturkan
oleh kedua guru mata pelajaran tersebut, guru
yang mengajar menggunakan media audio visual
memang disukai murid. Bahkan murid-murid yang
belum pernah diajar dengan menggunakan media
audio visual, mereka tidak segan-segan untuk
meminta guru untuk menggunakan media audio
visual di kelasnya. Kondisi tersebut membuat guru
termotivasi untuk belajar menggunakan media
audio visual sedikit demi sedikit.

4.3.2. Pelatihan Sebagai Upaya Peningkatan
Kompetensi Penggunaan Media Audio Visual.
Pelatihan

adalah proses meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan. Pelatihan mungkin

85

juga

meliputi

pengubahan

sikap

sehingga

seseorang dapat melakukan pekerjaannya lebih
efektif. Pelatihan bisa dilakukan pada semua
tingkat

organisasi

Kaswan

(2013:2).

Pelatihan

tidak hanya dilaksanakan di dunia pendidikan
melainkan

semua

instansi

dapat

melakukan

pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru
atau pekerja sehingga

guru atau pekerja dapat

melaksanakan pekerjaannya secara maksimal dan
bermutu dalam waktu yang singkat. Menurut
Oemar Hamalik (2005:10) pelatihan adalah suatu
proses yang meliputi serangkaian tindak (upaya)
yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk
pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang
dilakukan oleh tanaga profesional kepelatihan
dalam

satuan

waktu

yang

bertujuan

untuk

meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam
bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan
efektivitas

dan

organisasi.

Pelatihan

atasan

agar

produktivitas

dalam

dilakukan

bawahannya

sengaja

dapat

suatu
oleh

melakukan

pekerjaannya secara baik dan benar.
Pelatihan menggunakan media audio visual
dapat meningkatkan kemampuan guru dalam
pengetikan dasar, aplikasi powerpoint, internet,
pembuatan media audio visual, dan pengoperasian
media audio visual. Selain itu juga pelatihan dapat
86

meningkatkan kemampuan, ketrampilan guru juga
untuk mengubah perilaku guru supaya termotivasi
untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar
mengajar

dengan

menggunakan

media

audio

visual.
Sesuai dengan pendapat para ahli bahwa
pelatihan dapat dilakukan di instansi manapun
termasuk di instansi pendidikan supaya mutu dan
prestasinya meningkat. Pelatihan dapat dilakukan
oleh siapapun kepala sekolah, pengawas, kepala
dinas bahkan juga oleh pihak lain termasuk
peneliti. Bentuk pelatihanpun bermacam-macam
seperti workshop, seminar, lokakarya dan masih
banyak

lagi

istilah

lain

yang

sama

dengan

pelatihan
Pelatihan yang dilaksnakan dengan baik
selain

dapat

menambah

pengetahuan,

meningkatkan ketrampilan juga dapat mengubah
sikap para pegawai. Guru SDN 2 Botomulyo
setelah pelatihan ini tahu tentang media audio
visual, microsof office words, power point, internet,
pembuatan
menggunakan

media
power

audio
point.

visual
Guru

dengan
SDN

2

Botomulyo juga terampil mengoperasikan microsof
office words, power point, internet, membuat media
audio visual dan mengoperasikannya didalam
kegiatan belajar mengajar. Selain kedua tujuan itu
87

masih ada satu tujuan yang tidak kalah penting
yaitu pengubahan sikap guru SDN 2 Botomulyo
yang semula enggan menyebut, menyentuh apalagi
menggunakan sama sekali tidak mau. Sekarang
mereka sudah termotivasi untuk berlomba-lomba
meningkatkan

mutu

pembelajaran

menggunakan media audio visual.

88

dengan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Program Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri Pamriyan Kec. Gemuh Kab. Kendal T2 942014023 BAB IV

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Christian Entrepreneurship T2 912010027 BAB IV

0 1 50

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Penggunaan Media Audio Visual Melalui Pelatihan Dikalangan Guru SDN 2 Botomulyo Cepiring Kendal T2 942014018 BAB I

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Penggunaan Media Audio Visual Melalui Pelatihan Dikalangan Guru SDN 2 Botomulyo Cepiring Kendal T2 942014018 BAB II

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Penggunaan Media Audio Visual Melalui Pelatihan Dikalangan Guru SDN 2 Botomulyo Cepiring Kendal T2 942014018 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Penggunaan Media Audio Visual Melalui Pelatihan Dikalangan Guru SDN 2 Botomulyo Cepiring Kendal

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Penggunaan Media Audio Visual Melalui Pelatihan Dikalangan Guru SDN 2 Botomulyo Cepiring Kendal

0 0 23

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru di SDN Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak T2 BAB IV

0 0 13

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Melalui Kunjungan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Mengajar Guru Di SDN Karangrejo 1 Dempet Demak T2 BAB IV

0 0 28

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Sertifikasi Guru Sekolah Dasar Kabupaten Wonosobo T2 BAB IV

0 0 23