Optimalisasi Proses Pengadaan Dengan Metode Rekayasa Ulang Bisnis Proses (Bpr) Studi Kasus PT Inalum (Persero)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan bisnis yang ketat pada abad ini
memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka menjalankan
bisnisnya. Agar perusahaan terus bertahan dan memenangkan kompetisi, perusahaanperusahaan harus dengan cepat mengubah strategi bisnisnya. Perusahaanperusahaan dipaksa untuk terus menerus memperbaiki proses bisnisnya karena para
pelanggan terus menuntut pelayanan atas barang yang lebih baik. Salah satu
komponen yang dapat menentukan sebuah perusahaan dapat bersaing adalah waktu.
Ada pepatah yang mengatakan “waktu adalah uang”.
PT Inalum (persero) yang saat ini telah resmi menjadi salah satu BUMN terus
berupaya meningkatkan kinerjanya agar lebih baik lagi. Hal ini dapat terlihat dari
target produksi perusahaan yang sebelumnya ditetapkan 250.000 MT/tahun, kini
target tersebut ditingkatkan secara bertahap menjadi 325.000 MT/tahun pada tahun
2018. Khusus di Departemen Pengadaan, manajemen menargetkan salah satunya
untuk mengoptimalkan proses pengadaan dengan target delivery on time barang
menjadi 97%. Oleh karena itu perlu perubahan yang lebih tepat dan cepat untuk
memenuhi target yang telah ditentukan dan perlu dicarikan terobosan baru yang
mendasar dan tidak hanya sekadar perubahan-perubahan kecil yang dilakukan oleh
PT Inalum.
Penulis menggunakan metode Business Process Reengineering untuk
mengoptimalkan proses pengadaan guna memperbaiki delivery on time, Dilakukan
analisis proses bisnis dan membuat rancangan proses bisnis baru dengan

mengimplementasi supply positioning model. Rancangan proses bisnis baru diukur
dengan 4 (empat) perspektif balance score card dan hasilnya diperoleh manfaat
pengurangan biaya, percepatan proses dan kepuasan pelanggan.
Kata Kunci : Business Process Reengineering, Supply Positioning Model, Balance
Scorecard

iv