Gambaran Penggunaan Obat Nyeri Kepala pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Nyeri kepala merupakan salah satu masalah kesehatan utama pada
masyarakat. Menurut Thomson Medstat (2006) dalam Ambarsari (2013), penelitian
yang dilakukan pada pekerja di Amerika Serikat melaporkan sebanyak 220,140
pekerja mengalami nyeri kepala migrain sedangkan sebanyak 1,1 juta pekerja tidak
mengalami nyeri kepala. Penelitian memperkirakan biaya penyakit nasional akibat
nyeri kepala migrain sebesar 12,7 miliar US dollar per tahun untuk biaya kesehatan
dan 12 miliar US dollar per tahun untuk biaya nonkesehatan seperti ketidakhadiran
dan kompensasi pekerja.
Nyeri kepala merupakan gangguan neurologis yang paling sering ditemukan
dalam praktik sehari-hari. 50% dari populasi umum mengalami nyeri kepala setiap
tahun, dan lebih dari 90% melaporkan riwayat nyeri kepala dalam hidup. Prevalensi
rata-rata migrain dalam hidup adalah 18%, dan diperkirakan prevalensi rata-rata
tahun lalu adalah 13%. Prevalensi tension-type headache (TTH) adalah sekitar 52%
dalam hidup, sedangkan 3% dari populasi umum mengalami chronic headache.
(International Association for the Study of Pain , 2011)

Berdasarkan hasil penelitian multicentre berbasis rumah sakit pada lima
rumah sakit di Indonesia, didapatkan prevalensi penderita nyeri kepala sebagai
berikut : migrain tanpa aura 10%, migrain dengan aura 1,8%, episodic tension-type
headache 31%, chronic tension-type headache 24%, cluster headache 0.5%, dan
mixed headache 14%. (Surya, 2012)

Migrain terjadi pada 15% dewasa muda di United Kingdom, dengan rasio
wanita terhadap pria sebesar 3:1. Sekitar 190.000 serangan dialami setiap hari,

2

dengan tiga perempat penderita yang mengeluhkan gangguan aktivitas fisik. ( British
Association for the Study of Headache , 2010)

Tension-type headache (TTH) yang sering dianggap sebagai nyeri kepala
„biasa‟ memengaruhi hingga 80% populasi dari waktu ke waktu. Penderita pada
umumnya mengobati diri sendiri tanpa kunjungan ke dokter dengan menggunakan
obat over-the-counter (OTC) secara efektif. (British Association for the Study of
Headache, 2010)
Cluster headache merupakan tipe nyeri kepala yang jarang, dengan


prevalensi sekitar 0,05%, tetapi intensitas nyeri tinggi dan sering berulang.
Medication-overuse headache umumnya merupakan chronic daily headache, dan
menyerang 2% populasi dewasa serta anak-anak. (British Association for the Study
of Headache, 2010)

Karena nyeri kepala merupakan kelainan umum yang sering salah didiagnosis
sehingga menyebabkan kesalahan pada penatalaksanaan, diagnosis nyeri kepala yang
baik dapat meningkatkan kualitas perawatan nyeri kepala. Morbiditas akibat nyeri
kepala tinggi, sehingga diagnosis dan tatalaksana yang baik akan meningkatkan
kesehatan populasi. Dengan adanya diagnosis yang baik, angka kunjungan klinik,
kunjungan departemen gawat darurat, dan rawat inap akibat nyeri kepala yang tidak
terkendalikan dapat diturunkan. Selain itu, tes dan prosedur diagnostik yang tidak
perlu dapat diabaikan sehingga biaya perawatan akan lebih murah. (Beithon, 2013)
Adanya perbedaan tatalaksana nyeri kepala menyebabkan kesulitan dalam
mengembangkan pedoman praktis klinis global untuk nyeri kepala. Ini meliputi
masalah availabilitas obat dan tatalaksana modern untuk nyeri kepala. ( World Health
Organization, 2000)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai
berikut: Obat apa yang paling sering digunakan untuk tatalaksana nyeri kepala?

3

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
1. Untuk mempelajari pilihan obat yang lebih sering dipakai untuk tatalaksana
nyeri kepala.
2. Untuk mengetahui prevalensi nyeri kepala pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

1.3.2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui prevalensi nyeri kepala pada mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara berdasarkan jenis kelamin.

1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat untuk Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti mengenai
nyeri kepala.


1.4.2. Manfaat untuk Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi
mahasiswa yang akan melakukan penelitian yang serupa.

1.4.3. Manfaat untuk Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi
mengenai prevalensi nyeri kepala dan jenis obat yang sering digunakan untuk
tatalaksana nyeri kepala.