Pola Penggunaan Obat Pada Pasien Dispepsia Rawat Inap Tahun 2014 di RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjung Balai

DAFTAR PUSTAKA
Anief, M. (2004). Farmasetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Halaman 56.
Anonim, (2010). Sekilas Informasi RSUD Dr. Tengku Mansyur Tanjung Balai.
www.rumah-sakit.findthebest.co.id/1/129/RS-Bprsu-Dr-Tengku-Mansyur.
Diakses tanggal 22 agustus 2015.
DepKes RI. (2003). Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
www.depkes.go.id
DepKes RI. (2004). Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
www.depkes.go.id
DepKes RI. (2006). Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
www.depkes.go.id
Djojoningrat D. (2005). Dispepsia Fungsional. Majalah Kedokteran Indonesia,
vol. 55, No.3 Halaman. 219-220.
Djojoningrat D. (2009). Pendekatan Klinis Penyakit Gastrointestinal. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi V. Halaman. 441-531.
Goodman dan Gilman (2008). Manual of Pharmacology and Therapeutics. The
Mc Graw-Hill Companies. Halaman 623.
Harahap Y. (2009). Karakteristik Penderita Dispsia Rawat Inap Di RS Martha
Friska Medan Tahun 2007. Skripsi FKM Universitas Sumatera Utara,
Medan.

Herman, R.B, (2004). Fisiologi Pencernaan Untuk Kedokteran, Andalas
Universitas Press, Padang.
Jones R., dan Lydeard S. (2008), Prevalence Of Symtoms Of Dyspepsia In The
Community, Departement Of Primary Medical Care, University Of
Sauthampton. (online), (http;lib.bioinfo.pl/med) Diakses 02 Januari 2015.
Katzung, B.G. (2004). Farmakologi Dasar Dan Klinik. Salemba Medika. Jakarta.
Halaman 542, 544, 546.
Kusumobroto H. (2003). Pendekatan Terkini Penderita Dengan Dispepsia Pusat
Gastrohepatologi. FK UNAIR RSUD Sutomo Surabaya. Pertemuan ilmiah
tahunan PAPDI Surakarta.
Medicastore. (2011), Sistem Pencernaan, Yrama Widya, Bandung

36

Universitas Sumatera Utara

Menteri Kesehatan RI. (2014). Standart Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Halaman: 3.
Monkemuller K, Malfertheiner P. (2006), Drug Treatment Of Functional
Dyspepsia. World Journal of Gastroenterology; 12(17): 2694-2700.


Rani A.A, Fauzi A. (2009), Infeksi Halicobacter Pylori Dan Penyakit
Gastroduodenal. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi V.
Halaman. 503-504.
Ratnasari N. (2012), Dispepsia Kronis. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Jan-Feb 2012.
Mediaefkagama. Yogyakarta: FK UGM. Halaman 22.
Sayogo S. (2007), Giji Remaja Putri, Yayasan Pengembangan Medik Indonesia,
FKUI. Jakarta.
Setyono J. (2006). Karakteristik Pasien Dispepsia di RSUD. Prof. DR. Margono
Soekarjo Purwokerto. Jurnal Keperawatan Sudirman. Vol. 1. No. 1.
Sianturi C. (2006), Karakteristik Penderita Dispepsia Rawat Inap Di RSUP. H.
Adam Malik Medan Tahun 2001-2004. Skripsi FKM Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Sumantomo B. (2006). Perbandingan Bioavaibilitas Dalam Sediaan Generik dan
Paten Secara In Vitro. Skripsi. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro.
Surahman E., Mandalas, E., dan Kardinah, E.I. (2008). Evalusi Penggunaan
Sediaan Farmasi Intravena Untuk Penyakit Infeksi Salah Satu Rumah
Sakit Swasta Di Kota Bandung. Majalah Ilmu Kefarmasian. 5(1): 31.
Syamsuni, H.A. (2006). Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman

14, 18-19.
Wardaniati I. (2011), Gambaran Terapi Kombinasi Ranitidin Dengan Sukralfat
dan Ranitidin Dengan Antasida Dalam Pengobatan Gastritis Di SMF
Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Mochtar
Bukit Tinggi. Artikel Pascasarjana Universitas Andalas Padang.
WHO. (2007). Scaling Up Prevention and Control of Non-Communicable
Disease. The SEANET-NCD Meeting, 22-26 Oktober 2007, Phuket,
Thailand. Http://www.searo.who.int/
Wibawa, D.N. (2006). Penanganan Dispepsia Pada Lanjut Usia. Ilmu Penyakit
Dalam FK Uhud/RS Sanglah, Denpasar.

37

Universitas Sumatera Utara