Fungsi Sosial Permainan Shogi Di Jepang Dewasa Ini

ABSTRAK
Judul dari skripsi ini adalah Fungsi Sosial Permainan Shogi di Jepang Dewasa
Ini. Skripsi ini membahas tentang permainan shogi dan fungsi sosialnya dalam
kehidupan masyarakat Jepang. Sekarang ini, umumnya masyarakat Jepang kurang
melakukan komunikasi secara langsung. Hal ini muncul karena kemajuan teknologi
dan juga kesibukan bekerja orang Jepang. Orang yang kecanduan akan teknologi
seperti bermain video game berlebih dapat mendorong munculnya sifat tidak perduli
dan kurang bersosialisasi. Kesibukan bekerja juga menjadikan kurangnya waktu
interaksi dan merenggangkan hubungan seorang individu baik dalam keluarga
ataupun pertemanan. Shogi memiliki unsur baik seperti unsur sosial dan
edukasi.Karena pada hakikatnya, permainan tradisional berfungsi untuk membangun
komunikasi

dengan orang lain dan menguatkan rasa kebersamaan. Karena itu,

permainan tradisional seperti shogi sangat diperlukan dalam kehidupan masyarakat.
Khususnya masyarakat Jepang.
Shogi adalah jenis variasi permainan catur barat. Dikatakan shogi berasal dari
permainan chaturanga yang berasal dari India. Di Jepang, shogi termasuk dalam
permainan tradisional. Shogi adalah jenis permainan dimana dibutuhkan interaksi 2
orang pemain atau lebih. Shogi sangat terkenal di Jepang tetapi, permainan ini tidak

terlalu dikenal di luar negeri. Ini dikarenakan banyak orang asing tidak dapat
membaca bidak shogi yang ditulis menggunakan huruf kanji. Permainan shogi dapat
dimainkan oleh semua kalangan dan telah ada sejak lama. Tidak ada penjelasan yang
pasti kapan shogi masuk ke Jepang. Namun, kata shogi pertama kali tertulis dalam

buku teks kirinshou pada tahun 1027. Shogi paling populer pada masa feodal Jepang
yaitu ketika zaman Edo. Dahulu shogi digunakan para Shogun untuk melatih
kemampuan berpikir dan mengatur strategi perang.
Ada banyak variasi dari permainan shogi, misalnya sho shogi, chuu shogi, dai
shogi. Shogi memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan permainan
catur lain. Pertama, terdapat dimana bidak shogi yang telah tertangkap dapat
dimainkan kembali oleh lawan. Sistem ini dinamakan drop rule. Kemudian terdapat
sistem promosi. Bidak shogi yang melewati zona khusus akan mengalami promosi.
Hingga kini permainan shogi masih dijaga keberlangsungannya dan kembali
mulai populer di Jepang. Bukti dari kepopuleran shogi di Jepang dapat dilihat dari
banyaknya dibuka tempat bertemakan permainan shogi seperti kafe shogi, seminar
shogi, dan les untuk belajar bermain shogi. Kalangan muda di Jepang kini semakin
meminati permainan shogi. Dikarenakan mereka dapat membangun persahabatan
dengan teman di sekolah melalui permainan shogi. Baik sekedar bermain di kelas
ataupun saat berkumpul dengan teman – teman di klub ekstrakurikuler.

Shogi juga dapat membantu membangun hubungan antara orang tua dan anak.
Para anak dapat meminta untuk diajari bermain shogi atau sekedar bertanding sambil
berbincang ringan dengan ayah mereka. Para pekerja kantoran di Jepang sering
mengunjungi kafe shogi setelah selesai bekerja. Di kafe shogi mereka melepas stress
sambil mencoba berkenalan dengan teman baru. Para lansia di Jepang juga menyukai
permainan shogi. Mereka pergi ke taman, berkumpul dan menghabiskan waktu untuk

bermain permainan shogi bersama. Kini shogi dijadikan sebagai mata pelajaran di
sekolah – sekolah Jepang. Para siswa dapat melatih kemampuan berpikir secara logis
agar dapat menyelesaikan soal pelajaran seperti matematika dengan lebih baik.