Analisa Tingkat dan Dampak Kebisingan Pada Fasilitas Umum (Studi Kasus untuk SMPN 7 Medan)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan suatu tempat dimana berlangsungnya proses belajar

mengajar. Proses belajar-mengajar padaumumnya adalah aktivitas penyaluran
informasi dan ilmu pengetahuan dari pengajar ke pelajar.Banyak faktor yang
mempengaruhi proses belajar-mengajar di sekolah. Konsentrasi belajar-mengajar
adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi pembelajaran. Semakin tinggi
konsentrasi pengajar dan yang diajar, semakin efektif kegiatan pembelajaran
tersebut. Konsentrasi dalam belajar dapat menurun jika ada gangguan di
lingkungan belajar-mengajar. Gangguan yang sering terjadi adalah gangguan
karena kebisingan.
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang terletak di Jalan H.
Adam Malik No 2. Siswa/siswi dan guru di SMP Negeri 7 Medanmengalami
paparan kebisingan setiap hari. Hal ini disebabkan SMP Negeri 7 Medan terletak
pada jalan yang bertepatan dengan simpang traffic lightdengan kepadatan lalu
lintas yang tinggi yaitu ± 70 kendaraan/menit, dimana jenis kendaraan yang

dilewati yaitu mobil pribadi, angkutan umum dan sepeda motor dengan kecepatan
rata-rata 20-40 km/jam. Berdasarkan kondisi tersebut dapat disimpulkan
siswa/siswi dan guru di SMP Negeri 7 Medan mengalami paparan kebisingan
setiap hari.

Kebisingan adalah bunyi

yangtidak diinginkan dari usaha atau

kegiatandalam tingkat dan waktu tertentu yangdapat menimbulkan gangguan
kesehatanmanusia dan kenyamanan lingkungan.Berbagai aktivitas/kegiatan
masyarakat dapat menimbulkan kebisingan dengantingkat intensitas yang
berbeda. Suara pesawat terbang, suara lalu lintas, dan suara-suara keras lainnya
adalah contoh kebisingan yang dapat menurunkan tingkat konsentrasi belajar.
Terlalu lama mendengar kebisingan yang berlebihan di kelas dapat menyebabkan
gangguan pendengaran dan juga menurunkan performa belajar. 1
Ketenangan

dalam


sebuah

lingkungan

akan

meningkatkan

daya

pembelajaran siswa. Earthman (2004), menyatakan bahwa kebisingan suatu kelas
pasti mengganggu proses belajar. Hal ini akan menimbulkan kesulitan bagi siswa
untuk mencerna informasi yang diperoleh. Beliau mengatakan bahwa belajar
dalam lingkungan bising akan lebih sulit bagi siswa untuk fokus dalam belajar.
Beliau juga mengatakan bahwa tingkat kebisingan pada suatu kelas juga dapat
mengganggu pembelajaran dan meningkatkan ketegangan dalam nada bicara guru.
Studi lain dari Nelson (2001) membuktikan bahwa di London, kebisingan yang
berasal dari luarlingkungan dapat memberikan dampak negatif pada standar
penentuan skor dari ujian sekolah dasar di London. Studi ini menunjukan bahwa
kebisingan yang berasal dari luar lingkungan mempengaruhi kecakapan berbicara

di dalam kelas dan memiliki dampak yang besar dalam nilai ujian. 2

1

I W. Suarna, C.I.P. Kusuma K, “Permasalahan Kebisingan di Kota Denpasar”, Pusat
Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Udayana, 2007, h. 1
2
Nur Metawati, Tjahyani Busono, Suhandy Siswoyo, “Evaluasi Pemenuhan Standar
Tingkat Kebisingan Kelas Di Smpn 23 Bandung”, FPTK Universitas Pendidikan Indonesia, 2013,
h. 2

Menurut Alex Justian (2012), ketika timbul sebuah kebisingan di dalam
sebuah kelas, siswa akan bereaksi terhadap suara tersebut dan akan mencari
sumber asal kebisingan tersebut. Hal ini akan mengurangi tingkat konsentrasi
dalam memperhatikan ajaran yang diberikan oleh guru. Agar siswa dapat
mendengarkan ajaran dari guru dengan optimal, suara yang dihasilkan oleh sang
guru harus sepuluh (10) dB lebih tinggi daripada suara yang ditimbulkan oleh
kebisingan tersebut. 3
Kebisingan di dalam kelas menciptakan sebuah lingkungan yang dapat
mengurangi


kemampuan

seorang

siswa

untuk

mendengar

dan

susah

berkonsentrasi (fokus) dalam belajar. Kebisingan di dalam kelas dapat
ditimbulkan dari luar lingkungan seperti lalu lintas, perkerjaaan konstruksi, ruang
kelas yang berdekatan maupun dari dalam lingkungan seperti kebisingan yang
timbul akibat perbincangan antara satu siswa dengan lainnya.Kebisingan
merupakan hal yang mengganggu dalamproses belajar mengajar, pada intensitas

yang lamadan tingkat tertentu dapat berbahaya bagi kesehatan.Oleh karena itu,
zona pendidikan memerlukansuasana yang tenang dari kebisingan.
Hasil observasi pendahuluan,pada Tabel 1.1. dapat dilihat tingkat
kebisingan di area SMP Negeri 7 Medan melebihi dari tingkat kebisingan yang
ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup Nomor : Kep-48/MENLH/11/1996
(Lampiran 1) yaitu 55 dB(A) untuk lingkungan sekolah dan dampak yang
dirasakan dari kebisingan yaitu proses belajar mengajar terhambat karena siswa
tidak dapat mendengar perkataan guru dengan baik dan konsentrasi belajar
3

Justian Alex,”Analisis Pengaruh Kebisingan Terhadap Performa Siswa Sekolah Dasar Di
Ruang Kelas”, Universitas Indonesia, 2012, h. 1

menjadi menurun. Pengukuran awal tingkat kebisingan di SMPNegeri7 Medan
diambil secara acak yang dianggap lokasi yang melebihi nilai ambang batas dan
dekat dengan sumber kebisingan.Waktu pengukuran kebisingan dilakukan pada
pukul 07.00; 10.00 dan 15.00 sesuai ketentuan menurut Menteri Negara
Lingkungan Hidup No: Kep-48/MENLH/11/1996.Denah titik pengukuran
kebisingan dapat dilihat pada lampiran 4.Tabel 1.1. menunjukkan pengukuran
awaltingkat kebisingan di SMP Negeri 7 Medan.


No

1

Tabel 1.1 Pengukuran Awal Tingkat Kebisingan
di SMP Negeri 7 Medan
Tingkat Kebisingan
NAB
(db(A))
(dB(A))
Hari
Jam
A
B
C
07.00
74,8
71,9
69,9

55
Senin
10.00
73,2
70,9
68,2
55
15.00
72,8
71,2
69,2
55
Rata-rata
73,60
71,33
69,10
55

Sumber : Pengukuran secara langsung


Dari hasil observasi pendahuluan diatas maka penulis ingin menganalisa
tingkat kebisingan dan dampak kebisingan di SMP Negeri 7 Medan.

1.2.

Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada penelitian ini adalahtingginya tingkat kebisingan

yang dirasakan siswa – siswi dan guru

di SMP Negeri 7 Medan, sehingga

diperlukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar tingkat kebisingan dan
dampak yang diakibatkan oleh kebisingan tersebut.

1.3.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1.


Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan umum yaitu untuk menganalisa tingkat dan

dampak kebisingan di SMP Negeri 7 Medan serta memberikan rekayasa
kebisingan untuk mengurangitingkat kebisingan di sekolah.
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :
1. Menghitung tingkat kebisingan di SMP Negeri 7 Medan.
2. Mengetahui dampak kebisingan
3. Menentukan zona kebisingan di area SMP Negeri 7 Medan.
4. Memberikan rekayasa kebisingan untuk mengurangitingkat kebisingan di
sekolah.

1.3.2.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah

sebagai masukan atau rekomendasi bagi pihak sekolah untuk mengetahui seberapa
besar dampak kebisingan terhadap aktivitas siswa dan guru di sekolahserta

merekayasa kebisingan untuk mengurangitingkat kebisingan di SMP Negeri 7
Medan.

1.4.

Batasan Masalah dan Asumsi
Agar penyelesaian masalah tidak menyimpang dari tujuan dan

menghindari kemungkinan meluasnya pembahasan dari yang seharusnya diteliti,
maka penulis membuat batasan masalah dan asumsi.

Batasan masalah yang digunakan yaitu:
1. Penelitian dilakukan pada area SMP Negeri 7 Medan.
2. Penelitian ini dilakukan pada siswa-siswi dan guru SMP Negeri 7 Medan.
3. Fasilitas umum yang diteliti adalah ruang kelas SMP Negeri 7 Medan.
4. Waktu pengukuran selama Bulan Maret 2015
5. Metode pengukuran berdasarkan aturan Menteri Lingkungan Hidup No: Kep48/MENLH/11/1996.
6. Metode penentuan titik pengukuran berdasarkan European Commission
Working Group Assessment of Exposure to Noise (WG-AEN)
7. Tingkat ketelitian yang digunakan 95 %.

8. Sampel penelitian adalah siswa/siswi dan guru yang berada pada ruangan kelas
yang terkena zona merah dan kuning pada noise mapping.
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Kondisi sekolah tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung.
2. Kegiatan di area sekolah tidak mengalami perubahan.
3. Kondisi pendengaran siswa-siswi dan guru SMP Negeri 7 Medan dianggap
normal.

1.5.

Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Untuk memudahkan penelitian, pembahasan tugas akhir ini, maka dalam

pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dengan sistematika penulisan
sebagai berikut.

Bab I diuraikan latar belakang penelitian tentang kebisingan, tingkat
kebisingan di sekolah dan mengetahui dampak yang diakibatkan oleh kebisingan.
Selain itu, bab I juga membahas rumusan masalah yang berkenaan dengan tingkat
kebisingan, tujuan penelitian untuk menganalisa tingkat dan dampak kebisingan,
asumsi dan batasan masalah penelitian serta manfaat penelitian untuk SMP
Negeri7 Medan.
Bab II berisikan sejarah sekolah, ruang lingkup sekolah, jumlah siswa siswi, proses belajar- mengajar, fasilitas sekolah dan struktur organisasi di SMP
Negeri 7 Medan. Bab II juga berisi beberapa hal yang mendukung informasi
mengenai SMP Negeri7 Medan.
Bab III diuraikan teori – teori yang berkaitan dengan pokok permasalahan
yang dikaji dengan tugas akhir, rumus, metode dan pendekatan yang digunakan
sebagai dasar pemecahan masalah. Landasan teori mencakup teori – teori yang
mendukung permasalahan dan teori mengenai kebisingan, dampak dan perbaikan.
Bab IV berisikan mengenai jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
kerangka berpikir, tahapan penelitian, variabel penelitian, metode dan instrumen
penelitian, langkah – langkah pengumpulan data, analisis dan pemecahan
masalah, kesimpulan dan saran.
Bab V berisi tentang pengumpulan data, berupa pengumpulan data
kebisingan, pendapat siswa- siswi mengenai tingkat kebisingan, dampak
kebisingan di SMP Negeri7 Medan dan penentuan titik pengukuran di SMP
Negeri 7 Medan. Mengidentifikasi data hasil pengamatan dan pengukuran yang
dilakukan berupa data tingkat kebisingan dan data hasil penyebaran kuesioner.

Bab VI diuraikan mengenai analisis hasil pengolahan data berupa
pengukuran tingkat kebisingan, noise mapping dandampak kebisingan. Selain itu
juga diuraikan pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan dan membuat
rekayasa kebisingan untuk mengurangi tingkat kebisingan di sekolah.
Bab VII berisi kesimpulan dari masalah yang dibahas dalam penelitian dan
menjawab tujuan tentang resiko dan pengendalian kebisingan, sedangkan saran
diberikan tentang pengendalian kebisingan di SMP Negeri 7 Medan.