Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Simbol dan Rekonsiliasi Gong Perdamaian Dunia sebagai Simbol Rekonsiliasi Lintas Agama di Ambon T2 752015017 BAB V

BAB V
PENUTUP

Berdasarkan uraian yang telah penulis lakukan pada bab-bab pembahasan
sebelumnya, maka pada bab penutup ini, penulis akan menyampaikan Kesimpulan
dan Saran sebagai rekomendasi dari bagian penutup tesis ini.
1. KESIMPULAN

Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, penggunaan simbol-simbol tidak
dapat dikesampingkan. Simbol menjadi identitas dari penggunanya dan memiliki
daya penggerak bagi komunitas dimana simbol tersebut berada. Penghayatan
terhadap bentuk-bentuk simbol kemudian terlengkapi dengan berbagai bentuk aksi
atau tindakan simbolik yang diketahui melalui ritual. Kehadiran simbol dan
kekuatannya mampu melampaui dan menembus batas serta sekat-sekat yang sengaja
diciptakan untuk memicu konflik. Namun, kekuatan dari sebuah simbol menjadi tidak
berarti bila komunitas dimana simbol itu ada tidak peduli dengan benda yang menjadi
simbol tersebut.
Gong Perdamaian Dunia diletakan di Kota Ambon tahun 2009 atas inisiatif
dari pemerintah pusat dan Komite Perdamaian Dunia terkait dengan situasi kota
Ambon yang telah kondusif pasca konflik bernuansa Agama tahun 1999-2002.
Namun, Gong Perdamaian Dunia tidak kemudian menjadi simbol perdamaian bagi

orang Ambon sendiri karena beranjak dari asal-usul gong yang bukan berasal dari

101

Ambon, dan penggunaannya yang minim dalam kehidupan social dan budaya di
Ambon-Maluku. Penghargaan serta pemaknaan yang mendalam lebih ditujukan oleh
orang Ambon terhadap simbol-simbol lokal dan tindakan simbolik (ritual) yang lahir
dari budaya maupun sistem adat orang Ambon. Simbol lebih dimaknai saat dia
menjadi warisan dari leluhur yang diturunkan dan diperkenalkan dari generasi ke
generasi. Disamping itu, kurangnya informasi dari pemerintah sebagai fasilitator
Gong Perdamaian Dunia membuat minimnya fungsi Gong bagi orang Ambon.
Masyarakat tidak mendapat informasi yang mendalam tentang asal usul Gong
Perdamaian Dunia dan alasan penempatannya di Ambon. Pemberian akses untuk
dibukanya museum tempat dokumentasi sejarah konflik Ambon pun tidak dilakukan
secara intensif, sehingga pengunjung monument Gong Perdamaian dunia tidak
mendapat pengetahuan atau pembelajaran tentang konflik dan rekonsiliasi melalui
Gong Perdamaian Dunia.
Demi memaksimalkan fungsi Gong Perdamaian Dunia sebagai simbol
rekonsiliasi sekaligus identitas bagi orang Ambon untuk terus mengupayakan
hubungan rekonsiliasi lintas agama di Ambon. Ppemerintah harus bekerja sama

dengan tokoh agama dan tokoh adat untuk memberi pemahaman pada masyarakat
Ambon tentang nilai-nilai yang terkandung dalam gong tersebut. Gong Perdamaian
Dunia yang hanya sebagai benda mati sejatinya menjadi semangat yang
menghidupkan masyarakat dimana simbol (Gong Perdamaian Dunia) berada untuk
terus menggaungkan gema perdamaian ke seluruh dunia. Gong Perdamaian Dunia
menjadi simbol sekaligus identitas tentang perdamaian bagi masyarakat Ambon.

102

Sebab, kebudayaan orang Ambon sendiri pun termuat dalam monument Gong
Perdamaian Dunia.
Gong Perdamaian Dunia di Ambon menjadi simbol baru bagi orang Ambon
sendiri, sehingga gong tidak dilihat sebagai aset pemerintah semata, namun menjadi
kepemilikan langsung oleh segenap masyarakat Ambon. Monument Gong
Perdamaian Dunia juga menjadi identitas orang Ambon karena didalamnya memuat
sejarah hidup orang Ambon.
2. SARAN
a. Bagi Pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon agar memberikan
informasi serta sosialisasi dan pengenalan tentang Gong Perdamaian
Dunia di Ambon kepada masyarakat Ambon agar gong tersebut dapat

dimaknai secara benar oleh masyarakat Ambon.
Selain itu, pemerintah Provinsi Maluku (Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata) harus memberi perhatian pada bagian bawah monument
yaitu museum yang berisi dokumentasi konflik dan upaya perdamaian
agar terus dibuka bagi pengunjung untuk bahan pengetahuan dan
pembelajaran.
Disamping itu, pemerintah juga harus memberi dukungan penuh
terhadap segala bentuk kerja perdamaian yang dilakukan saat
menggunakan monument Gong Perdamaian Dunia.
b. Bagi tokoh agama agar turut serta bekerja sama dengan pemerintah
dan tokoh adat untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang

103

keberadaan Monument Gong Perdamaian Dunia sebagai simbol
rekonsiliasi lintas agama di Ambon.
c. Bagi tokoh adat atau masyarakat untuk membantu memberi
pemahaman bagi masyarakat tentang Gong Perdamaian Dunia sebagai
simbol Perdamaian milik bersama, terkhusus bagi warga Ambon
dimana Gong Perdamaian Dunia itu berada.

d. Bagi seluruh masyarakat Ambon agar lebih memaknai Gong
Perdamaian Dunia sebagai simbol dan identitas bagi perdamaian dan
rekonsiliasi. Masyarakat kemudian tidak hanya menjadikan monument
Gong Perdamaian Dunia sebagai tempat bersantai, namun juga sebagai
media untuk belajar tentang persatuan dalam keberagaman.
e. Untuk semua pihak baik pemerintah, tokoh agama, tokoh adat, dan
seluruh masyarakat agar terus melakukan kegiataan-kegiataan
perdamaian dan menjaga persaudaraan orang Maluku agar konflik
yang pernah terjadi, tidak lagi terulang.

104

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gereja dan Rekonsiliasi: memahami peran sosiologis GPM dalam proses rekonsiliasi konflik di Negeri Porto-Haria, Saparua-Maluku T2 752014011 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gereja dan Rekonsiliasi: memahami peran sosiologis GPM dalam proses rekonsiliasi konflik di Negeri Porto-Haria, Saparua-Maluku T2 752014011 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gereja dan Rekonsiliasi: memahami peran sosiologis GPM dalam proses rekonsiliasi konflik di Negeri Porto-Haria, Saparua-Maluku T2 752014011 BAB IV

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gereja dan Rekonsiliasi: memahami peran sosiologis GPM dalam proses rekonsiliasi konflik di Negeri Porto-Haria, Saparua-Maluku T2 752014011 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gereja dan Rekonsiliasi: memahami peran sosiologis GPM dalam proses rekonsiliasi konflik di Negeri Porto-Haria, Saparua-Maluku

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pela Gandong sebagai Konseling Orang Basudara dan Agen Perdamaian Konflik Islam-Kristen di Ambon T2 752012008 BAB VI

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pela Gandong sebagai Konseling Orang Basudara dan Agen Perdamaian Konflik Islam-Kristen di Ambon T2 752012008 BAB V

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Simbol dan Rekonsiliasi Gong Perdamaian Dunia sebagai Simbol Rekonsiliasi Lintas Agama di Ambon

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Simbol dan Rekonsiliasi Gong Perdamaian Dunia sebagai Simbol Rekonsiliasi Lintas Agama di Ambon T2 752015017 BAB II

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Simbol dan Rekonsiliasi Gong Perdamaian Dunia sebagai Simbol Rekonsiliasi Lintas Agama di Ambon T2 752015017 BAB I

0 1 12