Sikap Masyarakat Korea Terhadap Krisis G

Pendahuluan
Korea Selatan merupakan Pasar Uji Coba (Test Market) dengan teknologi
maju (High Tech) dan gaji pegawai sedang (Mid Labor Cost) di dalam hubungan
bisnis wilayah Asia Timur. Korea Selatan memiliki empat posisi dan peranan yang
penting dalam ekonomi global, yakni:
1.

Ekonomi Kuat.
Korea Selatan merupakan negara urutan ke-15 dengan GDP terbesar di dunia.

2.

Sumber teknologi dan industri.
Korea Selatan merupakan produsen semikonduktor terbesar, LCD dan
pembuatan kapal di dunia.

3.

Pemimpin dalam perdagangan global.
Korea Selatan termasuk dalam 9 pedagang terbesar di dunia.


4.

Basis ekonomi global yang sehat.
Korea Selatan juga merupakan negara 6 negara dengan cadangan devisa
terbesar.

Daftar perusahaan Korea Selatan yang mengglobal berdasarkan majalah Fortune:
1.

Samsung Electronik.

2.

LG

3.

SK Holding

4.


Hyundai

5.

Posco

6.

GS Holding

7.

KEPCO

8.

Hyundai Heavy Industry

9.


Hanhwa

10. Samsung Life Insurance
11. KoGas
12. S-Oil
13. Samsung C&T
14. Doosan
Berdasarkan data tersebut, Korea Selatan merupakan negara maju dan negara
dengan ekonomi paling menjanjikan. Pada tahun 1997 sampai 1998, Korea
Selatan mengalami krisis mata uang yang memberikan trauma bagi masyarakat
dan pemerintahnya. Namun bencana keuangan tersebut dapat diselesaikan dan
kini Korea Selatan termasuk dalam negara G8 dan G20. Perubahan kesejahteraan
masyarakat Korea Selatan dapat dilihat pada tingkat pendidikan di Korea Selatan
mencapai 97,9%, tingkat harapan hidup hingga 71 tahun, kualitas hidup mencapai
31,6%, produktifitas pertumbuhan ekonomi sebesar $28,0k, dan stabilitas politik
sebesar 79,0.

Krisis Global 2008
Korea Selatan merupakan negara maju dan negara dengan kekuatan ekonomi

yang tinggi. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan Korea Selatan tetap saja
terpengaruh pada dampak krisis global. Hal ini dikarenakan modal asing sangat
bergantung pada masyarakat global. Sehingga, ketika terjadi krisis global tahun
2008, Korea juga terkena dampaknya. Tidak hanya Korea Selatan, namun negaranegara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur juga mengalami problematika
yang sama. Terlebih krisis global diawali oleh kredit macet yang terjadi di
Amerika. Penyebab Krisis Global 2008 adalah:
1.

2.

Peraturan yang tidak memadai dan likuiditas yang berlimpah.
a.

Kerentanan intrinsik atau pasar finansial.

b.

Globalisasi dan liberalisasi pasar finansial.

c.


Teknik finansial dan pengembangan produk finansial baru.

Struktur yang tidak seimbang pada dunia ekonomi.
a.

Sistem perdagangan yang sangat tidak seimbang.

-

Guncangan di US karena finansial yang sangat defisit sementara Cina
dan Jerman mengalami surplus.

-

Ketergantungan

pada ekspansi

yang tidak


permintaan US.
b.

Tidak seimbangnya pasar finansial internasional.
Munculnya KTT G-20

berkelanjutan

dalam

3.

Elemant lain.
a.

Keserakahan.

b.


Bahaya moral.

Dampak Krisis Global 2008 terhadap Ekonomi Korea.
Krisis global tahun 2008 tersebut memberikan dampak bagi ekonomi Korea
Selatan. Dampak yang ditimbulkan oleh krisis global tersebut bagi perekonomian
adalah:
1.

Krisis kredit yang parah.
a. Arus modal yang jatuh secara tiba-tiba.
b. Pasar saham yang menurun.

2.

Penurunan cadangan suku dana negara.
a. Menyerang Pasar Dana Korea.
b. Turunnya nilai tukar won.

3.


Mati nya sektor industri.
a. Penurunan permintaan ekspor.
b. Kesulitan untuk menjaga keseimbangan sektor industri.

Solusi yang dilakukan
Meskipun dampak yang ditimbulkan krisis global 2008 tidak separah krisis
pada tahun 1997, berbagai dampak yang timbulkan oleh krisis 2008, sangat
menggoncang keseimbangan ekonomi Korea dan memberikan kerugian yang
cukup besar. Hal ini membuat pemerintah melakukan langkah-langkah awal untuk
mengatasi krisis 2008. Langkah-langkah tersebut adalah:
1.

Untuk mengatasi krisis kredit -> rekapitilisasi dana bank dan pemotongan
suku bunga. Pemotongan suku bunga dilakukan dengan adanya ekspansi
likuiditas domestik.

2.

Untuk mengatasi penurunan cadangan suku dana negara -> pemerintah
menyediakan dana likuiditas sebesar 550 miliar dolar, perjanjian swap mata

uang dengan amerika, cina dan jepang, serta mengembalikan kemampuan
awal dengan memulihkan output investor internasional.

3.

Untuk mengatasi masalah matinya sektor industri -> peningkatan ekspor
melalui pemasaran yang agresif dan memulihkan output.

Setelah melakukan langkah-langkah tersebut, ekonomi korea berhasil mengalami
pemulihan pada tahun 2009. Sehingga suku dana cadangan negara meningkat di
tahun 2009 dan terus meningkat di tahun 2010.
Pemerintah juga tidak hanya melakukan langkah-langkah tersebut. Namun
ada beberapa kontribusi yang memberikan peranan pada perbaikan yang cepat
terhadap krisis tahun 2008. Korea Selatan memiliki fundamental ekonomi kuat
yang merupakan dampak positif dari re-strukturisasi sektor keuangan dan
perusahaan setelah krisis tahun 1997, kebijakan yang kuat setelah krisis terhadap

spekulasi sektor real estate sebagai tindakan pencegahan yang tepat waktu, adanya
respon berfikir orang Korea yang positif terhadap kebijakan yakni “krisis adalah
kesempatan”. Krisis merupakan kesempatan bagi masyarakat Korea untuk

memperbaiki sistem ekonomi dan pemerintahan mereka agar menjadi lebih baik.
Selain itu, adanya kontribusi terhadap perluasan ekspor dan cadangan suku dana
melalui devaluasi, perluasan investasi dan peningkatan karyawan.

Tantangan yang dihadapi ekonomi Korea.
Setelah mengalami dua kali krisis ekonomi yang merupakan dampak dari
krisis ekonomi global pada tahun 1997 dan 2008, masyarakat dan pemerintah
Korea menyadari adanya tantangan-tantangan yang terus berkembang seiring
dengan kemajuan suatu negara. Korea Selatn merupakan negara yang kebal
menghadapi krisis keuangan, tetapi sejak tahun 2011 Korea mengalami masalah
terhadap pasar domestik. Saat ini, suku bunga riil menunjukkan angka negatif
dengan resiko deflasi yang jauh lebih rendah dari tahun lalu.
Tantangan-tantangan yang dihadapi oleh ekonomi Korea pada masa kini
antara lain:
1.

Mencari kekuatan baru pertumbuhan.
Kekuatan baru pertumbuhan ada pada industri ramah lingkungan, High
Technology, dan pemberian servis yang bagus.


2.

Merombak ketidakseimbangan ekonomi domestik.
Keseimbangan ekonomi domestik bermula dari adanya kesenjangan antara
perusahaan besar dan UKM serta kesenjangan antara masyarakat kaya dengan
miskin.

3.

Membuat pekerjaan.
Masalah yang perlu diperhatikan untuk membuat lapangan pekerjaan adalah
mempermudah pemuda yang menjadi pengangguran dan dukungan terhadap
pelayanan servis.

4.

Memainkan peran utama di pasar global.
Membangun perdagangan yang lebih menguntungkan dan membangun
lingkungan bisnis.

Pelajaran yang didapat dari krisis.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, masyarakat dan pemerintah Korea
menganggap krisis merupakan kesempatan untuk memperbaiki sistem yang masih
kacau dan kelemahan-kelemahan pada pemerintahan dalam menjalankan ekonomi
Korea. Pelajaran yang didapat oleh masyarakat dan pemerintah Korea adalah
sebagai berikut:
1.

Menghadapi fleksibilitas dan perubahan.
Perlunya mengubah pola pikir yang menunjukkan sikap dinamis dan
ekonomis serta mengejar ide-ide baru dan menyesuaikan dengan konsep yang
sesuai.

2.

Memenangkan kompetisi.
Meningkatkan produktivitas, megurangi biaya, dan mengawasi pasar baru
agar mampu menguasai pasar tersebeut lebih dulu daripada kompetitor.

3.

Membangun ekonomi domestik yang kuat.
Meningkatkan usaha lokal dan investasi pada perusahaan lokal

serta

menghindari ketergantungan pada bantuan dari luar.
4.

Konsensus sosial bagi kemungkinan terburuk.
Kesatuan sosial dalam mengatasi krisis dari awal serta pembagian beban
tanggung jawab pada ekonomi Korea yang merata antara pemerintah,
perusahaan, dan masyarakat.

Kesimpulan
Korea Selatan mengalami dua kali bencana ekonomi, yakni krisis mata uang
pada tahun 1997 dan krisis kredit pada tahun 2008. Namun, Korea Selatan
kembali membuktikan kesuksesan penanggulangan krisis pada tahun 1997. Korea
Selatan juga dapan menanggulangi dam memulihkan ekonomi nasional mereka
dengan cepat. Rahasia dari kecepatan pemulihan ekonomi dari krisis adalah
mental masyarakatnya. Masyarakat Korea Selatan memiliki mental yang bagus
dalam menghadapi masalah krisis. Mereka mampu memperbaiki kekurangan
mereka dan tidak mengulang kesalahan yang sama di masa selanjutnya.

Masyarakat Korea merupakan masyarakat yang mampu berfikiran positif di
tengah-tengah krisis global. Masyrakat Korea menganggap krisis adalah
kesempatan untuk melakukan perbaikan dan kembali mencari keuntungan. Sikap
inilah yang tidak ada di negara-negara lain, termasuk Indonesia. Pemerintah dan
masyarakat Korea juga mempu menganalisis suatu kasus. Kasus krisis ekonomi
tahun 1997 dengan krisis ekonomi tahun 2008 sangatlah berbeda. Mereka juga
melakukan metode penyelesaian yang berbeda dan tepat sasaran. Metode yang
mereka lakukan tersebut merupakan metode yang dapat berfungsi pagi pondasi
ekonomi di masa selanjutnya. Hal ini membuktikan masyarakat Korea mayoritas
merupakan masyarakat yang berfikiran luas.
Sikap-sikap, karakter dan mentalitas masyarakat Korea inilah yang harus
ditiru oleh masyarakat Indonesia. Banyak sekali sistem pemerintahan dan
kemasyarakatan di Indonesia yang kurang jelas dan transparan. Banyak
kelemahan-kelemahan yang terdapat di dalamnya yang dapat menghancurkan
pondasi negara secara perlahan. Indonesia merupakan sumber penting bagi
ekonomi global, sehingga pondasi keuanagn domestik di Indonesia haruslah
diperkuat. Meskipun kini ekonomi Indonesia mengalami peningkatan, namun
masih ada kekuranagn yang harus diperbaiki, misalnya tingkat kesejahteraan
masyarakat dan tingkat harapan hidup.
Korea Selatan mengawali segala kesuksesannya melalui hal yang sederhana,
yakni nasionalisme. Sikap nasionalisme masyarakat inilah yang mampu
membawa Korea Selatan sampai pada kesuksesan perekonomian mereka saat ini.

Daftar Pustaka

Kim Chang Yeob. The Korean Economic Crisis: Road to Recovery. Ambassador
of the Republic of Korea to Ireland. 2011
Puimara, Leonardo Ernesto. “Kebijakan Ekonomi Korea Selatan dalam
Penyelesaian Krisis Nuklir Semenanjung Korea”. FISIP UI. 2008

Sikap Masyarakat Korea Terhadap Krisis Global 2008
dan Pengaruhnya Pada Ekonomi Korea

Nama

: Anisa Syifa Amalia

NIM

: 11/318436/SA/15970

JURUSAN BAHASA KOREA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2013