MANAJEMEN PEMASARAN PERGURUAN TINGGI Ali

MANAJEMEN PEMASARAN PERGURUAN TINGGI
Alima’sum
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas K.H. A. Wahab Hasbullah Jombang
Allsize672@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini didasarkan pada permasalahan sebenarnya yang terjadi di Jombang sebagai
Kota santri dimana para siswa lebih memilih untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi Umum
(Universitas) dari pada Perguruan Tinggi Berbasis Islam (Perguruan Tinggi). Tujuan dari
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi, merumuskan model pemasaran, dan mencapainya
mereka. Sehubungan dengan pembuatan model pemasaran, para periset
digunakan metode Borg and Gall (1979) Penelitian dan Pengembangan (R & D).
Beberapa hal yang harus dijawab dalam penelitian ini adalah
1. evaluasi dan inventarisasi kelemahan Perguruan Tinggi,
2. membangun model pemasaran komunikasi untuk memperbaiki kelemahan
Kata kunci: Manajemen Pemasaran Perguruan Tinggi\

PENDAHULUAN
Dunia pendidikan telah mengalami evolusi secara pesat. Salah satu faktor pemicunya
adalah kompetisi antar perguruan tinggi yang semakin ketat. Oleh karena itu pemasaran
menjadi unsur yang strategis dalam menjaga eksistensi perguruan tinggi.
Istilah pemasaran (marketing) seringkali diartikan sebagai penjualan. Padahal keduanya

memiliki perbedaan yang cukup berarti. Dari sisi tujuan, pemasaran bertujuan melayani
kebutuhan pelanggan sedangkan penjualan bertujuan untuk memenuhi keinginan perusahaan.
Pemasaran berawal dari keinginan konsumen kemudian berlanjut pada bagaimana cara
pemuasannya, sedangkan penjualan bermula dari produksi suatu produk/jasa kemudian
berlanjut pada aktivitas meyakinkan konsumen untuk membelinya. Dalam pemasaran seluruh
personalia melayani keinginan atau harapan konsumen sedangkan penjualan hanya beberapa

saja jumlah personalia yang terlibat dalam pelayanan konsumen. Dengan demikian jelas sekali
bahwa orientasi antara konsep pemasaran dengan konsep penjualan sangatlah berbeda.
Di kalangan para ahli, terdapat perbedaan dalam mendefinisikan istilah pemasaran.
Menurut Philip Kotler dan Amstrong (dalam Abdul Majid, 2008) pemasaran adalah sebagai
suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan
nilai dengan orang lain. Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi
kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands). Sedangkan menurut W.
Stanton (dalam Barnawi & Arifin, 2013) pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan
usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli
potensial.


The American Marketing Association (AMA)dalam Wikipedia mengartikan pemasaran
sebagai "the activity, set of institutions, and processes for creating, communicating, delivering,
and exchanging offerings that have value for customers, clients, partners, and society at large."
Pemasaran merupakan aktivitas, mengatur lembaga, dan proses untuk membuat,
berkomunikasi, memberikan, dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan,
klien, mitra, dan masyarakat pada umumnya. Pemasaran tersebut menyangkut pelaksanaan
kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen ke
konsumen.
Sementara itu, dalam lembaga pendidikan (Kreighbahum dalam Muhaimin, et al.,
2010:97-98) pemasaran didefinisikan sebagai pengolahan yang sistematis dari pertukaran nilainilai yang sengaja dilakukan untuk mempromosikan misi-misi sekolah berdasarkan kepuasan
kebutuhan nyata baik itu untuk stakeholder ataupun masyarakat sosial pada umumnya. Dengan
kata lain, pemasaran mengandung unsur pengolahan dan pertukaran nilai-nilai yang didasarkan
pada kebutuhan masyarakat umum. Dengan demikian maka pemasaran perguruan tinggi dapat
didefinisikan sebagai proses pengelolaan perguruan tinggi dalam kegiatan pertukaran nilainilai untuk memenuhi kepentingan perguruan tingi dan kepentingan mahasiswa berdasarkan
harapan dan kebutuhan stakeholder.
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan
pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep

pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global. Konsep produksi
berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan

harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya
untuk mencapai efisiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Konsep produk mengatakan
bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri
yang terbaik. Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen jangan dibiarkan begitu saja,
organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif. Konsep pemasaran
mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan
dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif
dan efisien dibandingkan para pesaing. Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas
organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta
memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripada
para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat. Konsep pemasaran global, pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif
berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui
manajemen strategis yang mantap. Tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi
keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan (Abdul Majid, 2008).
Pada dasarnya, tujuan pemasaran perguruan tinggi bukanlah untuk memuaskan
pelanggan semata tetapi juga untuk kepentingan institusi itu sendiri. Pemasaran bertujuan
untuk memberikan kenyamanan mahasiswa dalam perkuliahan, misalnya diajar oleh dosen
yang profesional, sarana dan prasarana yang memadai, kurikulum yang kompetitif, strategi
pembelajaran yang efektif dan lain-lain. Sebaliknya pemasaran juga bertujuan untuk menjaga

kepentingan institusi seperti: menjamin kesejahteraan dosen dan karyawan, meningkatkan citra
instusi dan mempercepat pengembangan perguruan tinggi.
Tugas pemasaran adalah membuat produk jasa pendidikan yang memang tidak
berwujud menjadi bentuk-bentuk yang menunjukan kualitas jasa. Perguruan tinggi dapat
melakukan beberapa hal untuk mengkonkritkan produknya, yaitu dengan cara:
1. Visualisasi, yaitu menggambarkan bagaimana jasa pendidikan diberikan kepada mahasiswa.
Misalnya dengan menggambarkan bagaimana kenyamanan ruang kuliah, situasi
pembelajaran di laboratorium dan kondisi perpustakaannya.
2. Asosiasi, yaitu mengaitkan kualitas perguruan tinggi dengan keberhasilan para alumninya.

3. Representasi fisik, yaitu dengan memperlihatkan langsung gedung perkuliahan, fasilitas dan
Unit Kegiatan Mahasiswa.
4. Dokumentasi, yaitu dengan menunjukan berbagai bentuk kepuasan pengguna jasa
pendidikan yang berupa: berbagai bentuk penghargaan, pengakuan masyarakat, kunjungan
orang-orang penting dan lain-lain.

Pemasaran berfungsi untuk: pendistribusian, pendanaan, memberikan informasi,
penatapan harga, produksi, promosi, dan penjualan. Sedangkan fungsi utama kegiatan
pemasaran perguruan tinggi adalah: memberikan informasi mengenai jasa pendidikan yang
akan ditawarkan ke masyarakat, mempengaruhi harapan dan kebutuhan stakeholder dan

menciptakan nilai unggul dalam jasa pendidikan. Pemasaran dilakukan untuk memberikan
informasi mengenai spesifikasi dan strata pendidikan serta keunggulanya dibandingkan dengan
institusi lain. Masyarakat perlu tahu hal tersebut, agar masyarakat dapat mempertimbangkan
keputusan mereka dalam memilih perguruan tinggi. Mempengaruhi harapan dan kebutuhan
stakeholder dapat dilakukan dengan cara menyebar paradigma kepada masyarakat mengenai
pendidikan ideal dimana pendidikan yang ideal telah dimiliki oleh institusi yang bersangkutan.
Adapun langkah-langkah kegiatan dalam mengelola pemasaran perguruan tinggi
mencakup enam kegiatan, yaitu:
1. analisis prestasi pemasaran
2. identifikasi dan analisis pasar
3. segmentasi pasar dan positioning
4. diferensiasi institusi
5. promosi dan
6. evaluasi promosi.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pemasaran untuk peguruan
tinggi setempat yang sangat spesifik, komprehensif dengan sosial dan kondisi budaya calon
siswa. Karena itu ada beberapa Langkah pokok dalam melaksanakan penelitian ini.


Lompatan teknologi yang berkembang pesat dewasa ini memberi pengaruh pada
aktivitas manusia. Salah satu yang mempengaruhinya adalah perkembangan dalam bidang
pemasaran. Persekutuan antara pemasaran (marketing) dengan teknologi melahirkan berbagai
dampak diantaranya penggunaan internet sebagai saluran utama marketing (Riris Loisa).
Media virtual atau biasa disebut internet menurut Rozi (dalam Rinaldy Yusuf & Ninuk
Purwaningsih, 2011) adalah jaringan komputer dengan skala dunia. Sejumlah fasilitas yang
diberikan oleh media virtual yaitu: browsing, berkirim surat elektronik (e-mail), berkomunikasi
interaktif (chatting), transfer file, blogging, dan lainnya.
Melihat banyaknya kemudahan yang diperoleh maka menjadi hal yang wajar jika
pengguna internet tumbuh dengan sangat pesat. Di Indonesia, pentingnya penggunaan internet
juga makin disadari oleh masyarakatnya dari berbagai kalangan. Terbukti dari data statistik
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengenai jumlah pengguna internet di
Indonesia yang terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan, mulai dari 512.000 di
tahun 1998 menjadi 4.500.000 di tahun 2002. Bahkan sampai di akhir tahun 2007, jumlah
pengguna internet di Indonesia mencapai angka 25.000.000 (Astutik Nur Qomariyah).
Dengan banyaknya orang yang mengakses internet maka memasarkan produk
berbasis internet merupakan langkah yang strategis. Pemasaran berbasis internet sering disebut
dengan e-marketing. Menurut Armstrong dan Kotler (dalam Riris Loisa, dkk.) e-marketing
dapat diartikan adalah sisi pemasaran dari e-commerce, yang terdiri dari usaha perusahaan
untuk mengkomunikasikan sesuatu, mempromosikan dan menjual produk dan jasa melalui

internet. Perbedaan mendasar antara internet marketing dan tradisional marketing (yang
disebut dengan marketing) adalah adanya keterlibatan internet sebagai fasilitas.

Dalam virtual marketing perguruan tinggi syarat utama yang harus dimiliki adalah
membangun website universitas sebagai sarana promosi kampus. Website sebagai media
promosi institusi

harus mencerminkan secara keseluruhan tentang institusi itu sendiri.

Membangun portal website sebagai media utama menyediakan seluruh kumpulan informasi
perguruan tinggi serta layanan akademik akan mempermudah aktivitas baik masyarakat
kampus itu sendiri maupun masyarakat diluar kampus.

Ditinjau dari harga, jasa pembuatan web perguruantinggi relatif murah berkisar
Rp.2.200.000,- dengan biaya maintenance per bulan Rp 600.000,- (https://jasa-pembuatanweb.com/web-universitas/). Bandingkan dengan berbagai media lain, pemasaran berbasis
virtual membutuhkan budget yang jauh lebih murah dibanding iklan di TV, radio, billboard,
maupun koran.
Setelah dibangunnya website kampus tugas selanjutnya adalah mengembangkan
website tersebut agar terus merepresentasikan dinamika kampus. Menurut Mukhammad
Masrur (2011) langkah yang perlu ditempuh dalam rangka pengembangan daya saing dengan

berbasis website adalah:
a. Mengintegrasikan seluruh website di Fakultas/Departemen/Grup Riset kedalam web site
Universitas.
b. .Memperbaiki content website dengan informasi yang akurat, reliable dan updating data
yang cepat.
c. .Membuat aturan yang mewajibkan seluruh sivitas akademika memanfatkan sistem
informasi dan web site Universitas, antara lain, webmail, weblog, upload materi kuliah.
d. Peningkatan referensi ke website Universitas melalui koordinasi dengan institusi partner
dan alumni.
e. .Kebijakan bagi peneliti untuk ”diwajibkan” meng-upload naskah publikasi dalam bahasa
Indonesia dan Inggris ke website Universitas.
f. Meningkatkan kemampuan perpustakaan digital untuk menambah konten ilmiah berupa:
1. Pengembangan E-Book , Pengembangan koleksi e-book dapat dilakukan dengan
pengembangan buku hasil karya dari civitas akademika
2. Pengembangan E-Journal
3. journal yang diterbitkan di lingkungan universitas
4. Pengembangan E-Grey Literature.

g. Menggalakkan e-learning untuk meningkatkan konten pembelajaran di website.
h. Menggalakkan upload artikel ilmiah bagi dosen dan mahasiswa di website Universitas

i. Menampilkan URL website/blognya pada jejaring sosial ( facebook, twitter, plurk,
myspace dll).
Peningkatan daya saing perguruan tinggi berbasis website kampus akan linier dengan
intensitas pemasaran yang dibangun oleh perguruan tinggi tersebut. Oleh karena itu sejalan

apa yang dinyatakan oleh Masrur perguruan tinggi penting untuk mengupdate secara
kontinyu websitenya sebagai lokomotif pemasaran perguruan tinggi.

Referensi
Kredit Perbankan. Bandung: Penerbit CV.Alfabeta, 2010.
Kotler, Philip., Dan A.B.Susanto. Manajemen Pemasaran Di Indonesia:
Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian.
Singh, Rajesh. Budaya Pemasaran Perpustakaan Penelitian Finlandia:
Implikasi Kepuasan Pelanggan. Rajesh Singh. Åbo: Åbo
Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern.
(Yogyakarta: Liberty, 2003)
Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran Edisi Kedua Cetakan
Keenam. (Yogyakarta: BPFE, 2000)


Dokumen yang terkait

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DAN PENDAPATAN USAHATANI ANGGUR (Studi Kasus di Kecamatan Wonoasih Kotamadya Probolinggo)

52 472 17

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MANAJEMEN BERITA TELEVISI PADA MEDIA NUSANTARA CITRA (MNC) NEWS CENTER BIRO SURABAYA (Studi Pada Pengelola Berita Lokal di RCTI, TPI, dan Global TV

2 40 2

MANAJEMEN STRATEGI RADIO LOKAL SEBAGAI MEDIA HIBURAN (Studi Komparatif pada Acara Musik Puterin Doong (PD) di Romansa FM dan Six To Nine di Gress FM di Ponorogo)

0 61 21

PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN YANG TEPATGUNA MENINGKATKAN PANGSA PASAR PADA PERUSAHAAN ROLL KARET UD. SARI ARGO MANDIRI MALANG

6 98 2

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SEPEDA MOTOR HONDA MELALUI PENDEKATAN BOSTON CONSULTING GROUP PADA PT. MPM MOTOR DI JEMBER

7 89 18

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI TANJUNG KARANG PERKARA NO. 03/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DANA SERTIFIKASI PENDIDIKAN

6 67 59

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

11 108 89