Kebenaran Islam tentang jantung manusia

Kebenaran Islam tentang jantung manusia
yang ditulis oleh al-Qur'an
Saif Al Battar
http://arrahmah.com/read/2012/06/27/21238-kebenaran-islam-tentang-jantung-manusia-yang-ditulis-oleh-al-quran.html

Rabu, 27 Juni 2012 11:03:12
(Arrahmah.com) - Paper itu ditulis oleh Marios Loukas, Yousuf Saad, Shane Tubbs dan Mohamadali
Shoja. Penulis pertama, Marios Loukas adalah seorang Profesor di St. George University dengan
bidang riset seputar jantung, teknik dan anatomi pembedahan, arteriogenesis hingga pendidikan
medis.
Pencarian dengan menggunakan portal ISIWeb Knowledge menyebutkan sekitar 280 paper ilmiah
yang pernah ditulis oleh Marios Loukas di bidang jantung. Ini menunjukkan kredibilitas beliau sebagai
pakar yang berkompeten untuk berbicara soal jantung, termasuk tulisannya yang membicarakan
jantung di dalam Al Quran dan Hadits.
International Journal of Cardiology itu sendiri termasuk jurnal ternama di bidang jantung.
Nilai Impact factor jurnaltersebut sekitar 3. Paper yang diterbitkan itu dapat dilihat
dihttp://www.internationaljournalofcar...566-X/abstract
Mungkin penting untuk diketahui disini, bahwa kata "heart" dalam dunia kedokteran berarti jantung,
bukan hati. Adapun "hati" dalam kedokteran adalah liver. Karena itu kata ?qalb? dalam bahasa Arab,
diterjemahkan oleh penulis paper tersebut menjadi "heart", yang dalam bahasa Indonesia berarti
jantung.

Ada sejumlah hal menarik dari paper tersebut.
Paper tersebut dikirim dan sampai (received) ke jurnal tersebut pada tanggal 7 Mei 2009. Ternyata,
hanya dalam 5 hari kemudian tanggal 12 Mei 2009, paper tersebut langsung disetujui (accepted) oleh
editor jurnal tersebut. Sepanjang pengetahuan saya, proses ini sangat-sangat cepat. Rata-rata
sebuah paper membutuhkan waktu satu hingga beberapa bulan untuk dapat disetujui oleh editor
jurnal. Bahkan ada yang membutuhkan waktu bertahun-tahun. Lamanya proses itu salah satunya
karena adanya diskusi panjang dengan reviewer atau pihak ketiga yang memberikan penilaian layak
tidaknya sebuah paper untuk dapat diterbitkan di sebuah jurnal ilmiah. Dugaan saya, proses yang
hanya lima hari sejak proses received hingga accepted ini disebabkan karena editor langsung setuju
dengan isi paper tersebut sehingga tidak diperlukan lagi proses pengecekan oleh pihak ketiga.
Paper itu sendiri terbit secara online pada 25 Agustus 2009. Kemudian dicetak dalam edisi kertas
baru-baru saja, pada 1 April 2010.
Dalam pengantarnya, penulis menjelaskan kemajuan ilmu kedokteran saat ini nampaknya melupakan
kontribusi dari sejumlah teks-teks agama, salah satunya adalah Quran dan Hadits. Padahal beliau
menyebut deskripsi yang akurat tentang struktur anatomi, prosedur bedah, karakteristik fisiologi dan
pengobatan medis, "Found within the Qur'an and Hadeeth are accurate descriptions of anatomical
structures, surgical procedures, physiological characteristics, and medical remedies." Paper itu ditulis
sebagai review atau rangkuman untuk menyajikan secara akurat kontribusi Al Quran dan Hadits
dengan fokus khusus pada sistem jantung "to accurately present the anatomical and medical
contributions of the Qur?an and Hadeeth, with specific focus on the cardiovascular system."


Setelah menyebutkan sejarah singkat Al Quran dan Hadits, Marios Loukas menjelaskan perbedaan
kontras dalam Islam dan Kristen mengenai hubungan antara agama dan sains. Dalam sejarah Kristen
di
abad
pertengahan
dan
masa Renaissance,
pengaruh
gereja
Kristen
melumpuhkan (stifle) perkembangan sains, bahkan jika pengamatan sains tersebut sebenarnya
didukung oleh perhitungan dan pemikiran rasional. Sementara, sains di era kejayaan Islam
berkembang luas disebabkan ajaran Islam mendorong (encourage) dan mendukung riset sains.
Selain itu, dalam Islam pencarian ilmu pengetahuan merupakan bagian dari ibadah kepada
Tuhan (an act of worship to God).
Paper itu menjelaskan tentang pandangan umum tentang pengobatan dalam Al Qur'an dan Hadits.
Diantaranya, Allah SWT yang menciptakan penyakit, dan setiap penyakit itu selalu ada obat dan
metode penyembuhannya. Sebuah penyakit yang sembuh terjadi karena adanya ijin dari Allah SWT
(permission of God). Ada dua macam perlakuan (treatment)untuk proses penyembuhan suatu

penyakit, yaitu secara spiritual dan fisik. Sebab, Al Quran menyebut penyakit tidak hanya berupa
penyakit fisik, namun juga penyakit yang "tersembunyi" seperti keragu-raguan (doubt), kotoran
keimanan (impurity), kemunafikan(hypocrisy) dan tidak beriman (disbelief) dan dusta (falsehood).
Selain penyakit batin tersebut, Al Quran dan Hadits juga mendiskusikan beberapa penyakit fisik
seperti sakit perut (abdominal pain), mencret (diarrhea), demam (fever), penyakit kusta(leprosy), and
penyakit mental. Diantara obat yang manjur adalah madu karena mengandung gula, vitamin dan anti
mikroba. Selanjutnya Al Quran berbicara tentang makanan apa saja yang haram dikonsumsi, seperti
bangkai, darah, daging babi serta yang disembelih tidak atas nama Allah.
Mengenai sistem jantung, darah dan sirkulasinya, penulis menyebut tentang sebuah ayat Al Quran
yang menyatakan bahwa "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya" (Qaaf 16). Ini
menunjukkan relasi antara Allah SWT dengan hamba-Nya, sekaligus mengisyaratkan pentingnya
pembuluh darah di leher dan hubungannya dengan jantung.
Panjang lebar, penulis paper tersebut juga mengupas jantung, penyakit yang berkaitan dengan
jantung, serta kontribusi Al Qur?an dan Hadits bagi dunia medik. Seperti, pembuluh darah aorta,
diskusi seputar darah pada penyembelihan binatang. Al Quran juga menyebut ada tiga kelompok
manusia berdasarkan keadaan ?heart?, yaitu orang yang beriman (believers) yang memiliki heart
yang hidup, orang kafir (rejecters of faith) yang memiliki heart yang mati, dan orang munafik (the
hypocrites) yang ada penyakit dalam heart. Karena itu Marios Loukas menyatakan bahwa heart
memiliki dua tipe, yaitu spiritual heart dan physical heart. Tiga kategori itu termasuk ke dalam spiritual

heart. Ia juga menyebutkan bahwa ulama (scholars) membagi dua jenis penyakit dalam spiritual
heart, yaitu syubuhat dan syahwat.
Bagian yang juga menarik, ketika secara tidak langsung gaya hidup manusia yang dikehendaki oleh
Allah SWT, membuat kemungkinan terkena penyakit jantung menjadi lebih kecil, seperti melakukan
aktivitas spiritual, makan secukupnya, bekerja secara fisik, tidak marah dan iri hati, menjauhi
keserakahan, serta menjauhkan diri dari makanan dan minuman yang dilarang. Termasuk dibahas
pula gerakan-gerakan shalat (berdiri, sujud duduk) yang berhubungan dengan kesehatan, sampaisampai gerakan orang shalat yang malas seperti yang dilakukan oleh orang munafik dikecam dalam
Al Quran. Hingga dibahas pula, larangan Islam untuk mengkonsumsi alkohol untuk khamar yang bisa
ditinjau dari segi kesehatan. Sebab, alkohol berpengaruh pada seluruh organ tubuh, seperti liver,
lambung, usus, pankreas, jantung dan otak dan dapat menyebabkan sejumlah penyakit, seperti liver
cirrhosis, pancreatic insufficiency, cancer, hypertension dan heart disease.

Di bagian kesimpulan, penulis menyatakan bahwa Al Qur'an dan ucapan Nabi Muhammad
merupakan teks agama, spiritual dan sekaligus saintifik, serta memberikan pengaruh(influence) bagi
ilmu medik dan anatomi. Setelah panjang lebar menjelaskan, penulis menyatakan bahwa
jantung (heart) sesungguhnya berisi unsur hati, kecerdasaan dan emosi, sebagaimana juga unsur
fisik tubuh yang dapat mengalami sakit, seperti pembekuan darah dll. Penulis juga menyatakan
bahwa saintis Eropa di abad pertengahan gagal dalam mengambil manfaat dari Islam, disebabkan
oleh beberapa kemungkinan diantaranya proses penterjemahan yang buruk.
Menurut pengamatan saya, Al Qur'an memang bukan kitab sains, namun petunjuk hidup bagi

manusia. Bagi orang yang beriman, Al Qur'an juga tidak butuh bukti untuk kebenaran isinya. Namun
demikian, adanya sejumlah isyarat-isyarat ilmiah yang belakangan terbukti sesuai dengan
perkembangan sains modern semakin menunjukkan bahwa Al Quran bukanlah sebuah kitab yang
biasa, tetapi sebuah mukjizat dari Allah SWT. Inilah domain yang dimasuki oleh Marios Loukas dan
partnernya. Orang seperti Marios Loukas dengan kepakarannya di bidang jantung sangat tepat untuk
membahas masalah ini. Tentu, usaha ini patut mendapat apresiasi dari kita, kaum muslimin. Salah
satunya, beberapa saintis Turki menulis paper di jurnal tersebut yang berjudul "Islamic legacy of
cardiology: Inspirations from the holy sources", sebagai kelanjutan dari paper Marios Loukas tersebut.
Disamping itu pula, sudah menjadi sunnatullah jika gembong anti Islam selalu menampakkan
kebenciannya terhadap setiap upaya untuk memajukan Islam. Kalangan anti Islam dari kelompok
faithfreedom.org misalnya, mereka sangat tidak suka ketika jurnal Cardiology itu menerbitkan paper
tersebut. Bahkan salah satunya seperti Syed Kamran Mirza sampai menulis surat kepada jurnal
tersebut agar menarik paper tersebut. Tentu saja permintaan itu ditolak.
Semoga informasi ini bisa menjadi tambahan inspirasi untuk kaum muslimin, untuk selalu menjadi
yang terbaik di bidang masing-masing, menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain, dan juga
menjadi tambahan keimanan bagi kita, kaum muslimin. Wallahu a'lam bish showab..
(saif/zilzaal/arrahmah.com)