Sejarah Ilmu Biologi Fisika Kimia Dan Ma

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Manusia senantiasa menggunakan akal budi pikirannya untuk membuat suatu hal baru
yang belum pernah ada sebelumnya. Ilmu pengetahuan merupakan salah satu produk mereka.
Berkat ilmu pengetahuanlah manusia dapat meraih kemajuan yang sangat menakjubkan
dalam segala bidang kehidupan(Ali Maksum:2016). Biologi, Fisika, Kimia, dan Matematika
merupakan sebagian kecil cabang ilmu pengetahuan yang sangat luas. Keempat cabang ilmu
pengetahuan diatas terkonsentrasi pada alam dan eksakta, sehingga perlu kecermatan untuk
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Bangunan tinggi pencakar langit yang kokoh dan indah sekarang kita lihat diilhami dari
penerapan konsep Fisika dan Matematika. Obat untuk menyembuhkan orang sakit dari
penyakitnya, untuk membuat manusia harus menggunakan ilmu Kimia untuk mensintesis zat
yang dibutuhkan dan juga agar mendapat racikan yang pas. Namun manusia sekarang
tampaknya cenderung untuk kembali ke zaman dahulu dimana segala obat diperoleh
langsung dari alam lewat pengolahan khusus yang lebih ramah lingkungan, atau sekarang
lebih umum disebut dengan obat herbal. Tidak semua dari alam bisa dijadikan obat, karena
tidak jarang kita menemukan tanaman beracun yang apabila dikonsumsi sedikit saja bisa
menimbulkan dampak fatal bagi manusia. Maka, perlu diadakan pengklasifikasian serta
penelitian lebih lanjut mengenai tanaman yang benar-benar aman dan berkhasiat

menghilangkan penyakit manusia. Disini, ilmu Biologi memiliki peran penting dalam hal
tersebut.
Kita sebagai manusia yang terdidik seharusnya tidak hanya tau cara memakainya saja,
tapi kita juga harus tahu bagaimana asal-usul mengapa Biologi, Fisika, Kimia, dan
Matematika ada dan dibutuhkan untuk kehidupan, sekaligus peran penting dalam cakupan
lebih luas lagi dari yang disebutkan diatas. Maka dari itu lewat makalah ini, penulis ingin
memberi wawasan lebih dalam lagi dengan membahas mengenai sejarah awal serta peran
pentingnya bagi manusia.

1

1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui bagaimana sejarah Biologi, Fisika, Kimia, dan Matematika.
2. Mengetahui siapa saja tokoh penting yang menemukan dan mengembangkan konsep
teori Biologi, Fisika, Kimia, dan Matematika.
3. Mengetahui apa saja peran Biologi, Fisika, Kimia, dan Matematika dalam kehidupan
manusia.
1.3 MANFAAT
1. Mahasiswa dapat mengetahui secara rinci mengenai asal-asul Biologi, Fisika, Kimia,

dan Matematika untuk memperdalam pemahaman keempat ilmu tersebut.
2. Mendapat wawasan lebih luas mengenai siapa saja tokoh yang berperan penting dalam
menemukan teori dan konsep Biologi, Fisika, Kimia, dan Matematika. Kita juga bisa
sekaligus memahami bentuk pemikiran-pemikiran dibidang ilmu lain lewat penelitian
lanjut.
3. Mampu menerapkan konsep sederhana Biologi, Fisika, Kimia, dan Matematika serta
mengetahui manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

2

BAB II
ISI
2.1 Awal Ilmu Pengetahuan
Pada awal perkembangannya, seluruh ilmu pengetahuan di dunia ini menjadi satu
kesatuan belum terpecah-pecah dan terspesialisasi seperti sekarang, karena semuanya
terhimpun menjadi satu kesatuan, yakni filsafat. Disamping sebagai cikal-bakal atau induk
ilmu pengetahuan, juga merupakan metode berpikir (Method of Thought). Karena inti dari
filsafat adalah berpikir, yakni berpikir yang kritis, rasional, analitis, sistematis, dan radikal,
maka banyak hal yang dijumpai dan dihadapi manusia yang perlu ditanyakan, diragukan,
kemudian dipikirkan1. Meskipun filsafat itu abstrak, bukan berarti ia sama sekali tidak

bersangkut paut dengan kehidupan sehari-hari yang konkret. Filsafat menggiring manusia ke
pengertian yang terang dan pemahaman yang jelas. Tak hanya itu, ia pun menuntun manusia
ke dalam tindakan dan perbuatan yang konkret berdasarkan pengertian dan pemahaman yang
jelas. Banyak tokoh-tokoh terkenal pada masa itu, sebut saja Aristoteles, Plato, Socrates, dll.
Dari buah pemikiran mereka mulailah lahir embrio ilmu pengetahuan modern yang menjadi
rujukan utama di masa akan datang. Namun dalam perkembangan berikutnya, tepatnya pada
masa Renaissance abad ke-17 M dan sesudahnya, ilmu-ilmu pengetahuan mengalami
perkembangan yang sangat luar biasa, dan akhirnya memutuskan memisahkan diri dari
filsafat membentuk suatu kesatuan baru tersendiri. Sehingga sekarang, kita bisa mengenal
pelbagai cabang ilmu pengetahuan, diantaranya adalah Biologi, Fisika, Kimia, dan
Matematika. Sangat menarik juga untuk dibahas, bagaimana Biologi, Fisika, Kimia, dan
Matematika berkembang setelah berpisah dari filsafat sebagai induknya, juga dibawah akan
dijelaskan mengenai sejarah, tokoh penting, dan juga perannya bagi kehidupan manusia.

2.2 Sejarah Biologi
Pada zaman dahulu kala, terutama zaman Yunani, orang lebih banyak mempelajari
filsafat. Dari filsafat ini, selanjutnya berkembang adanya filsafat alam dan filsafat moral.
Filsafat alam mempunyai turunan ilmu-ilmu alam (the natural sciences), sedangkan filsafat
moral berkembang menjadi ilmu-ilmu sosial (the social sciences). Nah, ilmu-ilmu alam ini
dibagi lagi menjadi dua bagian, yakni ilmu abiotik/non hayati (the physical science) dan ilmu

1 Ali Maksum, Pengantar Filsafat Dari Masa Klasik Hingga Postmodernisme, (Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2016) Hlm.5

3

hayat (the biological science). Ilmu hayat inilah yang biasa disebut dengan nama biologi.
Biologi dimaksudkan sebagai ilmu yang mempelajari makhluk hidup. Hal ini sesuai dengan
asal kata biologi dari bahasa Yunani, yakni bios yang berarti ‘hidup’ dan logos yang berarti
‘ilmu’.
Aristoteles (384-322 SM) merupakan orang yang pertama kali meletakkan dasar ilmu
biologi pada zaman Yunani. Ia mengemukakan sebuah teori tentang asal muasal makhluk
hidup dari benda mati yang dikenal dengan teori abiogenesis atau generatio spontanea.
Kemudian pada abad ke-13 M, tepatnya tahun 1668, Fransisco Redi melalui percobaannya
meluruskan pendapat Aristoteles yang telah muncul sejak belasan abad sebelum masanya
dengan mengajukan teori biogenesis. Dengan teorinya, Redi menyatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup juga. Teori tersebut diperkuat oleh Lanzzaro Spallanzani
(1765). Setelah itu, biologi semakin berkembang dengan ditemukannya mikroskop oleh
Anthony van Leeuwenhoek.
Penemuan mikroskop tersebut mendukung penemuan sel oleh Robert Hook. Teori Hook
tentang sel kemudian disempurnakan oleh Th eodor Schwann dan Matthias Schleiden (19381939). Perkembangan berikutnya adalah munculnya teori evolusi yang dikemukakan oleh

Charles Darwin (1809-1882) yang mengetengahkan teori evolusi melalui seleksi alam dalam
buku The origin of species atau Asal Usul Spesies. Selanjutnya berkembang ilmu yang
mempelajari pewarisan sifat makhluk hidup (genetika), dipelopori oleh George Mendel
(1822-1884). Contoh penerapan genetika adalah dalam dunia kedokteran, yaitu terapi gen.
Biologi terus berkembang seiring penelitian dan penemuan-penemuan baru. Terkait
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, contohnya adalah perkembangan
mikroskop. Ketika mikroskop pertama kali ditemukan, kemampuannya untuk melihat objekobjek mikroskopis masih sangat terbatas. Kemudian berkembang mikroskop seperti yang
umum kita gunakan saat ini yang disebut sebagai mikroskop cahaya karena sumber sinarnya
adalah cahaya.
Setelah itu, berkembang pula mikroskop elektron, yaitu mikroskop yang sumber
sinarnya adalah elektron, sehingga pengamatan dengan mikroskop ini dapat dilakukan
dengan lebih detail dibandingkan dengan mikroskop cahaya. Dengan dukungan teknologi
lain, kajian bio logi pun mengalami perkembangan, sehingga muncullah penemuanpenemuan baru seperti dalam biologi molekuler, dan bioteknologi.
Contoh bioteknologi adalah penemuan bayi tabung, kloning, pemetaan gen, dan
transplantasi gen. Dengan kultur jaringan, kita bisa memperbanyak hewan atau tumbuhan
4

tanpa harus mengawinkan jenis jantan dan betinanya, tetapi cukup dengan bagian tubuh
tertentu. Contohnya adalah kultur jaringan tumbuhan yang banyak dilakukan pada tanaman
tembakau, anggrek, dan jenis-jenis lain yang bernilai ekonomi tinggi. Akibat perkembangan

teknologi yang semakin pesat, saat ini biologi sudah merambah pada hal-hal yang dulunya
tidak

mungkin

dilakukan. Biologi

akan

selalu

berkembang

sesuai

dengan

perkembangan kehidupan manusia dan teknologi2.

2.3 Tokoh Biologi

Alexander Fleming adalah seorang ahli ilmu bakteri dan lnggris yang dikenal untuk
penemuan penisilin. Fleming lahir pada tanggal 6 Agustus 1881 di Lochfield dekat Darvel,
Skotlandia. Riset Fleming yang terkenal adalah dalam ilmu kuman, kemoterapi, dan
imunologi. Pada tahun 1922 ia menemukan Iysozyme, sejenis zat bakteria penting dalam
jaringan dan sekresi, dan pengujian kadar logam pada darah manusia yang digunakan untuk
titration penicilin. Penernuan penisilin terjadi secara kebetulan pada tahun 1928 dalam riset
virus influenza. Pada pengamalannya, telah terbentuk sejenis jamur pada salah satu pelat
biakan dan jamur tersebut merwiptakan lingkaran bebas bakteni di sekelilingnya. Biakan
jamur mencegah pertumbuhan staphylococci, bahkan meski dicairkan sebanyak 800 kali.
Kernudian ia menamakannya zat aktif penisilin. Fleming diberi gelar bangsawan pada tahun
1944. Pada tahun 1945 ia mendapatkan Nobel Kedokteran/Fisiologi bersama dengan
ilmuwan Australia, Howard Walter Florey, dan ahli patologi German-Inggris, Ernst Boris
Chain, untuk kontribusi mereka pada pengembangan penisilin3. Dulu kematian karena infeksi
sangat besar sekali sebelum ditemukannya penisilin. Penisilin memiliki kemampuan untuk
menyembuhkan infeksi karena bakteri dengan cepat, yang mempunyai peran besar dalam
dunia kedokteran.

2.4 Peran Biologi Dalam Kehidupan
1. Produk vaksin dan obat
Vaksin adalah bibit penyakit yang dilemahkan yang dimasukkan kedalam tubuh untuk

mendapatkan antibodi. Obat adalah senyawa kimia yang dapat diperoleh dari tumbuhan
atau hewan maupun mikroorganisme yang diolah untuk menyembuhkan penyakit

2. Penataan Lingkungan
2 Sri Widiyati, Siti Nur Rochmah, Zubedi, Biologi SMA/MA Kelas X, (Jakarta:Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009), Hlm. 6-7.
3 Andi Maryam, Ensiklopedi Tokoh Biologi, (Jakarta:Balai Pustaka, 2008), Hlm.3

5

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan(AMDAL) merupakan salah satu strategi dalam
penataan lingkungan perumahan dan perkantoran agar tidak menimbulkan pencemaran dan
bencana banjir.
3. Menjadi bidang profesi manusia
Dokter umum, dokter hewan, dokter gigi, paramedis, petani, petambak ikan, ahli gizi,
petambak ikan, merupakan profesi-profesi yang dalam praktiknya menggunakan dasar ilmu
biologi.

2.5 Sejarah Fisika
Fisika berasal dan kata Yunani yang berarti “alam”. Karena “Fisika” adalah ilmu

pengetahuan yang mempelajan benda-benda di alam, gejala-gejala, kejadian-kejadian alam
serta interaksi dari benda-benda di alam tersebut. Gejala-gejala ini pada mulanya adalah apa
yang dialami oleh indera kita, misalnya penglihatan, menemukan optika atau cahaya,
pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi, panas juga dapat dirasakan (perasaan).
Demikianlah fisika didefinisikan sebagal proses benda-benda alam yang akan dapat berubah
artinya benda mati. (Biologi mempelajari benda-benda hidup). Maka disimpulkan bahwa
“fisika” adalah ilmu pengetahuan yang tujuannya mempelajari bagian-bagian dan alam dan
interaksi antara bagian tersebut. Sebagaimana diketahui, benda-benda di alam terbagi atas
bagian: alam makro yaitu benda-benda yang ukurannya besar dapat diihat dengan alat-alat
yang ada saat ini; alam yang besar ini termasuk benda-benda yang sangat besar dengan jarak
antara 2 benda juga besar kali, misalnya bulan, matahari, bumi dan lain-lain. Alam mikro
adalah berida-benda kecil sekali dengan jarak antara benda teisebut sangat kerdil, bendabenda mikro ini tak dapat dilihat dengan alat-alat biasa. Menurut sejarah, fisika adalah
bidang ilmu yang tertua, karena dimulal dari pengamatan-pengamatan dan gerakan bendabenda langit, bagaimana lintasannya, periodenya, usianya dan lain-lain (Harmoni,1992).
Sejarah fisika dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan Harappan
menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa.
Sejak saat itu fisika terus berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan ini tidak
hanya membawa perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun
juga, melalui teknologi, membawa perubahan ke dunia sosial masyarakat. Revolusi ilmu yang
berlangsung terjadi pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan menjadi batas antara pemikiran
purba dan lahirnya fisika klasik.


6

Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai berlangsungnya era
baru yaitu era fisika modern. Di era ini ilmuwan tidak melihat adanya penyempurnaan di
bidang ilmu pengetahuan, pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan tanpa henti, dari
luasnya galaksi, sifat alami dari kondisi vakum sampai lingkungan subatomik. Daftar
persoalan dimana fisikawan harus pecahkan terus bertambah dari waktu ke waktu. Beberapa
teori diusulkan dan banyak yang salah. Teori tersebut banyak tergantung dari istilah filosofi,
dan tidak pernah dipastikan oleh eksperimen sistematik seperti yang populer sekarang ini.
Ada pengecualian dan anakronisme: contohnya, pemikir Yunani Archimedes menurunkan
banyak deskripsi kuantitatif yang benar dari mekanik dan hidrostatik. Fisika klasik adalah
fisika yang didasari prinsip-prinsip yang dikembangkan sebelum bangkitnya teori kuantum,
biasanya termasuk teori relativitas khusus dan teori relativitas umum.
Cabang-cabang yang termasuk fisika klasik antara lain adalah:
1.Mekanika klasik
- Hukum gerak Newton
- Lagrangian dan mekanika Hamiltonian
2. Elektrodinamika klasik (persamaan Maxwell)
3. Termodinamika klasik

4. Teori relativitas khusus dan teori relativitas umum
5.Teori chaos klasik
Dibandingkan dengan fisika klasik, fisika modern adalah istilah yang lebih longgar,
yang dapat merujuk hanya pada fisika kuantum atau secara umum pada fisika abad ke-20 dan
ke- dan karenanya selalu mengikutsertakan teori kuantum dan juga dapat termasuk relativitas.
Pada awal abad 17, Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk memastikan kebenaran
teori fisika, yang merupakan kunci dari metode sains. Galileo memformulasikan dan berhasil
mengetes beberapa hasil dari dinamika mekanik, terutama Hukum Inert. Pada 1687, Isaac
Newton menerbitkan Filosofi Natural Prinsip Matematika, memberikan penjelasan yang jelas
dan teori fisika yang sukses: Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber dari mekanika
klasik; dan Hukum Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi. Kedua teori ini
cocok dalam eksperimen. Prinsipia juga memasukan beberapa teori dalam dinamika fluid.
Mekanika klasik dikembangkan besar-besaran oleh Joseph-Louis de Lagrange, William
Rowan Hamilton, dan lainnya, yang menciptakan formula, prinsip, dan hasil baru.
Hukum Gravitasi memulai bidang astrofisika, yang menggambarkan fenomena
astronomi menggunakan teori fisika. Sejak abad 18 dan seterusnya, termodinamika
dikembangkan oleh Robert Boyle, Thomas Young, dan banyak lainnya. Pada 1733, Daniel
7

Bernoulli menggunakan argumen statistika dalam mekanika klasik untuk menurunkan hasil
termodinamika, memulai bidang mekanika statistik. Pada 1798, Benjamin Thompson
mempertunjukkan konversi kerja mekanika ke dalam panas, dan pada 1847 James Joule
menyatakan hukum konservasi energi, dalam bentuk panas dan juga dalam energi mekanika.
Sifat listrik dan magnetisme dipelajari oleh Michael Faraday, George Ohm, dan lainnya. Pada
1855,

James

Clerk

Maxwell

menyatukan

kedua

fenomena

menjadi

satu

teori

elektromagnetisme, dijelaskan oleh persamaan Maxwell. Perkiraan dari teori ini adalah
cahaya adalah gelombang elektromagnetik. Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu
lainnya karena adanya pemisahan teori dan eksperimen.
Sejak abad kedua puluh, kebanyakan fisikawan perseorangan mengkhususkan diri
meneliti dalam fisika teoritis atau fisika eksperimental saja, dan pada abad kedua puluh,
sedikit saja yang berhasil dalam kedua bidang tersebut. Sebaliknya, hampir semua teoris
dalam biologi dan kimia juga merupakan eksperimentalis yang sukses. Teoris berusaha
mengembangkan teori yang dapat menjelaskan hasil eksperimen yang telah dicoba dan dapat
memperkirakan hasil eksperimen yang akan datang. Sementara itu, eksperimentalis
menyusun dan melaksanakan eksperimen untuk menguji perkiraan teoretis. Meskipun teori
dan eksperimen dikembangkan secara terpisah, mereka saling bergantung. Kemajuan dalam
fisika biasanya muncul ketika eksperimentalis membuat penemuan yang tak dapat dijelaska
teori yang ada, sehingga mengharuskan dirumuskannya teori-teori baru. Tanpa eksperimen,
penelitian teoretis sering berjalan ke arah yang salah; salah satu contohnya adalah teori-M,
teori populer dalam fisika energi-tinggi, karena eksperimen untuk mengujinya belum pernah
disusun4.

2.6 Tokoh Fisika
Sir Isaac Newton, lahir pada tahun 1642, bertepatan dengan kematian Gallileo. Pria
berkebangsaan Inggris ini merupakan pencetus teori gravitasi. Ide ini muncul ketika ia duduk
di bawah sebuah pohon apel, tiba-tiba sebuah apel jatuh diatas kepalanya. Ia mulai berpikir
“Mengapa apel itu jatuh ke bawah setelah meninggalkan pohonnya? Mengapa ia tidak naik
ke atas?”.
Kejadian ini terjadi dalam penemuan gaya gravitasi antara tahun 1665 dan 1667 ketika
ia berumur 24-25 tahun. Meskipun demikian, ia harus menghadapi kritikan tajam atas teori
gravitasinya pada tahun 1684.
4 Anwar Astuti Sari Dewi, “Sejarah Fisika”, diakses dari https://www.scribd.com/document/38394921/SejarahFisika, pada tanggal 10 Desember 2016 pukul 00:14

8

Namun Newton berhasil membuktikannya dengan tanpa keraguan. Gravitasi adalah sebuah
gaya yang menarik semua benda ke bawah. Ketika kita menimbang suatau benda, kita sedang
mengukur seberapa kuat gravitasi menariknya. Gravitasi menahan kak diatas tanah dan
menghentikan benda-benda yang terbang di angkasa. Gaya itu juga menahan bulan untuk
tetap pada orbitnya mengelilingi bumi. Setiap benda di alam semesta memiliki gravitasi5.

2.7 Peran Fisika Dalam Kehidupan
1. Penemuan sinar rontgen untuk mendeteksi patah tulang
Sinar X atau sinar rontgen adalah sinar yang merupakan salah satu bentuk radiasi
gelombang elektromagnetik yang memiliki frekuensi 1016 hingga 1020Hz. Sinar X
ditemukan oleh fisikawan jerman, Wilhem Conrad Rontgen yang sedang melakukan
eksperimen dengan berkas elektron dalam sebuah tabung pengosongan gas. Sinar X
bermanfaat dalam pendeteksian patah tulang.
2. Pembuatan kereta maglev menggunakan superkonduktor
Kereta maglev (magnetically levitated trains) adalah jenis kereta api yang mengambang
secara magnetik. Sering juga disebut kereta api magnet. Prinsip dari kereta api ini adalah
memanfaatkan gaya magnet untuk mengangkat kereta sehingga mengambang dan tidak
menyentuh rel sehingga gaya gesek dapat dikurangi.
3. Penggunaan sonar dalam industri kelautan
Sonar (Sound Navigation and Ranging), merupakan suatu metode penggunaan gelombang
ultrasonik untuk menaksir ukuran, bentuk, dan kedalaman suatu benda. Bunyi ultrasonik
adalah bunyi dengan frekuensi diatas 20.000 Hz. Pada prinsipnya, bunyi ultrasonik yang
dikeluarkan oleh sumber akan dipantulkan kembali oleh benda-benda.
4. Fiber optik untuk jaringan internet
Fiber optik atau serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari
kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut. Fiber optik digunakan
untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang
ditransmisikan berasal dari adalah laser atau LED6.

5 Irwan Kurniawan, Seri Biografi Ilmuwan: Isaac Newton, (Bandung: Penerbit JEMBAR,
2006) Hlm.7-30
6 Adip MS, “Peranan Fisika Bagi Kehidupan Manusia”, diakses dari
https://fisika.id/2016/09/15/peranan-fisika-bagi-kehidupan-manusia/ pada tanggal 10
Desember 2016 pukul 21:14

9

2.8 Sejarah Kimia
Menurut Jack Lindsay, Kimia berasal dari bahasa arab al-kimya-i atau al-khimiya
diambil dari bahasa Mesir yang berarti tanah hitam di antara dua sisi sungai Nil yang
dimuntahkan ketika air sungai meluap sedangkan kata kimia dari bahasa Yunani khumeia
(χυµεία) yang berarti "mencetak bersama", "menuangkan bersama", "melebur", "aloy", dan
lain-lain (dari khumatos, "yang dituangkan, batang logam"). Istilah ini diambil dari bangsa
Alexandria Mesir yang terlebih dulu menggunakannya, khususnya untuk menjelaskan materi
alam yang berhubungan secara spiritual dengan manusia. Etimologi lain mengkaitkan kata ini
dengan kata al-Kemi, yang berarti "Seni Mesir". Kimia menggabungkan antara spiritual,
kerajinan dan sifat-sifat magis dengan keadaan unsur-unsur alam khususnya dalam
pengolahan logam dan obat. Pada awal kemunculannya, terdapat dua karakter aliran Kimia
yang berbeda, yaitu Kimia Cina, yang berkaitan erat dengan Taoisme yang berpusat di Cina
dan Kimia Barat, yang berkaitan dengan ajaran agama yang pusatnya berpindah-pindah
antara Mesir, Yunani dan Roma. Kimia dalam Islam lebih memiliki kedekatan dengan Kimia
yang ada di Barat, sehingga dalam mengembangkan sistem falsafahnya berhubungan erat
dengan agama dan kepercayaan.
Kimia di Mesir Kuno Kimia di Mesir merupakan Kimia yang paling klasik dibandingkan
dengan pusat peradaban lainnya seperti Yunani dan Romawi. Kota Iskandariyah di Mesir
adalah pusat pengetahuan Kimia, Pendiri Kimia Mesir diyakini adalah Dewa Thoth, yang
disebut Hermes Thoth atau Thrice-Great Hermes (Hermes Trimesgistus) oleh bangsa Yunani,
dan dianggap menulis sesuatu yang disebut Kitab Pengetahuan, serta mencakup semua
bidang pengetahuan—termasuk Kimia . Lambang utama Kimia adalah Hermes (caduceus)
atau tongkat ular, di mana lambang ini mengadopsi dari simbol Dewa Thoth yang menjadi
salah satu pembawa munculnya Kimia di Mesir. Mereka gemar mempelajari berbagai
kemungkinan dari perubahan logam-logam biasa menjadi logam mulia, perubahan ini
dianggap menyerupai teknik sihir, sehingga diperkirakan Kimia di Mesir Kuno dikuasai oleh
kelas pendeta. Menurut ahli Kimia Mesir, tubuh manusia (mikro kosmos) dipengaruhi oleh
dunia luar (makro kosmos), yang mencakup langit melalui astrologi, dan bumi melalui unsur.
Seperti kebanyakan pekerjaan yang digemari dalam Kimia tentang perubahan logam biasa
menjadi logam mulia, orang-orang Mesir telah mengetahui cara-cara pengekstrakan logamlogam seperti emas, perak, besi, tembaga dan timah. Asumsi-asumsi dalam Kimia Mesir
diyakini berusia yang paling tua.

10

Kimia di Yunani
Empedocles memperkenalkan sebuah konsep penting mengenai komposisi alam yang
kemudian dikembangkan oleh Aristoteles. Sebuah konsep yang menyatakan bahwa semua
materi alam semesta terbentuk dari empat unsur, yaitu tanah, udara, air, dan api. Menurut
Aristoteles, keempat unsur ini dipercaya saling berkaitan dan mempunyai ciri-ciri tertentu
seperti sejuk, panas, kering, dan lembab. Unsur-unsur tersebut oleh bangsa Yunani lebih
merupakan aspek kualitatif atau sifat-sifat primer dan umum dari sebuah materi daripada
kuantitatif sebagaimana unsur kimia modern. Aspek mistis ini kemudian dikembangkan
secara luas.
Kimia di Kekaisaran Romawi
Pada akhir Kekaisaran Romawi, filsafat Kimia Yunani telah digabungkan dengan filsafat
bangsa Mesir dan membentuk aliran Hermetisisme. Seorang filsuf Kristen, Agustinus (354430 M) menuliskan keyakinannya yang menolak filsafat eksperimen dalam Kimia. Akal dan
iman diyakini dapat digunakan untuk memahami Tuhan, tetapi filsafat eksperimental itu
buruk. Kimia dianggap oleh masyarakat zaman pertengahan sebagai ilmu yang tidak Ilahiah.
Kimia menjadi terpisah dari agama. Hal ini berakibat ahli Kimia menjadi tidak bebas
menyampaikan karya dan tulisannya. Tepatnya di Kota Alexandria sebagai pusat peradaban
kekaisaran Roma, seni Kimia akhirnya disampaikan dari mulut ke mulut untuk
mempertahankan kerahasiaan sehingga hanya sedikit karya Kimia yang dituliskan.
Kimia Modern
Ilmu pengetahuan yang berkembang setelah masa Renaissance Eropa menjadikan Kimia
sebagai ilmu yang menggabungkan sifat sifat fisik dan spiritual atas materi alam, mulai
ditinggalkan. Menurut Heilbron dkk, sampai abad ke-16, kimia masih diidentikkan dengan
Kimia. Hampir dua ratus tahun kemudian, tepatnya setelah ditekankan penggunaan
eksperimen pada setiap penemuan, kimia dipisahkan dari Kimia. Masa ini juga ditandai
munculnya ilmu metalurgi, yaitu dikembangkan pengekstrakan logam dari sumbernya.
Memasuki abad ke-17, kimia mulai dikenalkan di beberapa universitas di Eropa sebagai
cabang dari ilmu pengetahuan alam seperti halnya fisika, anatomi dan botani. Secara bertahap
konsep-konsep baru bermunculan seiring dengan semangat renaissance para kaum intelektual
Eropa.

11

Hingga abad ke-18 ilmuwan kimia masih menaruh perhatian kepada unsur-unsur dan
komposisinya dalam berbagai materi alam, terhadap nilai-nilai kemanusiaan, termasuk
kualitas hidup manusia, bahkan kelangsungan hidup planet bumi beserta isinya7.

2.9 Tokoh Kimia
Jabir bin Hayyan (720-808 M) adalah tokoh besar kimia klasik yang hidup pada masa
khalifah Harun al-Rasyid hingga al-Makmun. Kemunculannya mengokohkan alkemi dalam
arena intelektual pada masa tersebut. Jabir membuat timbangan yang mampu menimbang
benda yang beratnya 6.480 kali lebih kecil dari satu kilogram. Temuan timbangan inilah yang
melandasi prinsip keseimbangan dari Jabir. Sains kealaman di Eropa Barat bahkan berhutang
budi dalam penggunaan metode eksperimen yang untuk pertama kalinya dirintis oleh Jabir
bin Hayyan. Namun, yang diakui oleh Ilmuwan Barat adalah hasil temuan dari tokoh Francis
Bacon (1561-1626 M)8. Sangat disayangkan sekali, peran penemuan Jabir bin Hayyan yang
besar tidak diakui oleh masyarakat dunia.

2.10 Peran Kimia Dalam Kehidupan
1. Pencernaan dan pembakaran zat zat makanan dalam tubuh.
Makanan berasal dari tumbuh tumbuhan. Tumbuh tumbuhan berassimilasi dengan proses
kimia. Tubuh kita membutuhkan karbohidart, protein, lemak, vitamin, yang keseluruhannya
merupakan proses kimia sehingga dapat menghasilkan gas karbondioksida, air dan enegri.
2. Kebutuhan Dasar
Dalam kehidupan ini, kita membutuhkan sabun, pasta gigi, tekstil, kosmetik, plastik,
obat-obatan, pupuk, pestisida, bahan bakar, cat, bumbu masak, alatalat rumah tangga, bahkan
berbagai jenis makanan olahan, yang semuanya merupakan hasil dari penerapan ilmu kimia.
3. Bahan Bakar
Saat ini bahan bakar dunia, berupa minyak bumi, batu bara, gas alam yang berasal dari
fosil. Fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, karena fosil
terbentuk dari organisme yang terkubur beberapa jutaan tahun lalu.
Bahan bakar tersebut akan habis dan manusia harus dapat mencari sumber energi
alternatif, untuk mengatasi krisis enegri tersebut. Dalam hal ini ilmu kimia sangat berperan.
7 Imelda Fajriati, “Perkembangan Ilmu Kimia di Dunia Muslim”, SOSIO-RELIGIA, Vol. 9, No.
3, Mei 2010, hlm.1056-1065
8 Howard R. Turner, “Science in Medieval Islam: An Illustrated Introdution” alih bahasa
Andri Zulfahmi, (Austin: University of Texas Press, 1997), hlm. 69-71

12

Contoh sumber energi alternatif misalnya alkohol, energi nuklir, geoternal (panas bumi) atau
energi matahari yang terbatas.
4. Teknologi Biogas
Ternak-ternak dipedesaan dapat menimbulkan masalah lingkungan, karena kotorannya
yang berserakan dapat menimbulkan bau yang tidak enak, kotoran ternak juga merusak
pemandangan di desa, bahkan dapat menjadi sumber penularan penyakit. Dengan teknologi
biogas, permasalahan tersebut, dapat diatasi, dimana kotoran hewan tersebut diolah hingga
bermanfaat bagi manusia. Pembuatan biogas menggunakan bahan baku kotoran hewan/ternak
yang dibubur halus menjadi butiran kecil dan dicampur air. Hasil teknologi biogas tersebut
dapat digunakan sebagai sumber energi, misalnya untuk lampu penerangan maupun untuk
memasak.

2.11 Sejarah Matematika
Menurut Berggren, JL, 2004, penemuan matematika pada jaman Mesopotamia dan
Mesir Kuno, didasarkan pada banyak dokumen asli yang masih ada ditulis oleh juru tulis.
Meskipun dokumen-dokumen yang berupa artefak tidak terlalu banyak, tetapi mereka
dianggap mampu mengungkapkan matematika pada jaman tersebut. Artefak matematika yang
ditemukan menunjukkan bahwa bangsa Mesopotamia telah memiliki banyak pengetahuan
matematika yang luar biasa, meskipun matematika mereka masih primitif dan belum disusun
secara deduktif seperti sekarang. Matematika pada jaman Mesir Kuno dapat dipelajari dari
artefak yang ditemukan yang kemudian disebut sebagai Papyrus Rhind (diedit pertama
kalinya pada 1877), telah memberikan gambaran bagaimana matematika di Mesir kuno telah
berkembang pesat. Artefak-artefak berkaitan dengan matematika yang ditemukan berkaitan
dengan daerah-daerah kerajaan seperti kerajaan Sumeria 3000 SM, Akkadia dan Babylonia
rezim (2000 SM), dan kerajaan Asyur (1000 SM), Persia (abad 6-4 SM), dan Yunani (abad ke
3 - 1 SM).
Pada jaman Yunani kuno paling tidak tercatat matematikawan penting yaitu Thales dan
Pythagoras. Thales dan Pythagoras mempelopori pemikiran dalam bidang Geometri, tetapi
Pythagoraslah yang memulai melakukan atau membuat bukti-bukti matematikaPersoalan
Geometri dan Aljabar kuno, dapat ditemukan di dokumen yang tersimpan di Berlin. Salah
satu persoalan tersebut misalnya memperkirakan panjang diagonal suatu persegi panjang.
Mereka menggunakan hubungan antara panjang sisi-sisi persegi panjang yang kemudian
13

mereka menemukan bentuk segitiga siku-siku. Hubungan antara sisi-sisi siku-siku ini
kemudian dikenal dengan nama Teorema Pythagoras. Teorema Pythagoras ini sebetulnya
telah digunakan lebih dari 1000 tahun sebelum ditemukan oleh Pythagoras. Orang-orang
Babilonia telah menemukan sistem bilangan sexagesimal yang kemudian berguna untuk
melakukan perhitungan berkaitan dengan ilmu-ilmu perbintangan. Para astronom pada jaman
Babilonia telah berusaha untuk memprediksi suatu kejadian dengan mengaitkan dengan
fenomena perbintangan, seperti gerhana bulan dan titik kritis dalam siklus planet (konjungsi,
oposisi, titik stasioner, dan visibilitas pertama dan terakhir). Mereka menemukan teknik
untuk menghitung posisi ini (dinyatakan dalam derajat lintang dan bujur, diukur relatif
terhadap jalur gerakan jelas tahunan Matahari) dengan berturut-turut menambahkan istilah
yang tepat dalam perkembangan aritmatika. Matematika di Mesir Kuno disamping
dikarenakan pengaruh dari Mesopotamia dan Babilonia, tetapi juga dipengaruhi oleh konteks
Mesir yang mempunyai aliran sungai yang lebar dan panjang yang menghidupi masyarakat
Mesir dengan peradabannya.
Persoalan hubungan kemasyarakatan muncul dikarenakan kegiatan survive bangsa
Mesir menghadapi keadaan alam yang dapat menimbulkan konflik diantara mereka, misalnya
bagaimana menentukan batas wilayah, ladang atau sawah dipinggir sungai Nil himpunanelah
banjir bandang terjadi yang mengakibatkan tanah mereka tertimbun lumpur hingga beberapa
meter. Dari salah satu kasus inilah kemudian muncul gagasan atau ide tentang luas daerah,
batas-batas dan bentukbentuknya. Maka pada jaman Mesir Kuno, Geometri telah tumbuh
pesat sebagai cabang Matematika. Dalam waktu relatif singkat (mungkin hanya satu abad
atau kurang), metode yang dikembangkan oleh orang Babilonia dan Masir Kuno telah sampai
ke tangan orang-orang Yunani. Misal, Hipparchus (2 abad SM) lebih menyukai pendekatan
geometris pendahulu Yunani, tetapi kemudian ia menggunakan metode dari Mesopotamia dan
mengadopsi gaya seksagesimal. Melalui orang-orang Yunani itu diteruskan ke para ilmuwan
Arab pada abad pertengahan dan dari situ ke Eropa, di mana itu tetap menonjol dalam
matematika astronomi selama Renaissance dan periode modern awal.
Sampai hari ini tetap ada dalam penggunaan menit dan detik untuk mengukur waktu
dan sudut. Aspek dari matematika Babilonia yang telah sampai ke Yunani telah meningkatkan
kualitas kerja matematika dengan tidak hanya percaya denganbentuk-bentuk fisiknya saja,
melainan diperoleh kepercayaan melalui buktibukti matematika.

14

Prinsip-prinsip Teorema Pythagoras yang sudal dikenal sejak jaman Babilonia yaitu sekitar
seribu tahun sebelum jaman Yunani, mulai dibuktikan secara matematis oleh Pythagoras pada
jaman Yunani Kuno. Pada jaman Yunani Kuno, selama periode dari sekitar 600 SM sampai
300 SM , yang dikenal sebagai periode klasik matematika, matematika berubah dari fungsi
praktis menjadi struktur yang koheren pengetahuan deduktif.
Kebangkitan matematika pada abad 17 sejalan dengan kebangkitan pemikiran para
filsuf sebagai anti tesis abad gelap dimana kebenaran didominasi oleh Gereja. Maka
Copernicus merupakan tokoh pendobrak yang menantang pandangan Gereja bahwa bumi
sebagai pusat jagat raya; dan sebagai gantinya dia mengutarakan ide bahwa bukanlah Bumi
melainkan Mataharilah yang merupakan pusat tata surya, sedangkan Bumi mengelilinginya.
Jaman kebangkitan ini kemudian dikenal sebagai Jaman Modern, yang ditandai dengan
munculnya tokoh-tokoh pemikir filsafat sekaligus matematikawan seperti Immanuel Kant,
Rene Descartes, David Hume, Galileo, Kepler, Cavalieri, dst9.

2.12 Tokoh Matematika
Archimedes (287-212), lahir di Syaracus, Mesir, merepukan ahli Matematika dan
penemu ulung dari zaman Yunani, yang menulis karya-karya tentang ilmu ukur bidang, ilmu
ukur ruang, aritmetika, dan mekanika. Dalam matematika murni, ia mendahului banyak
penemuan dalam ilmu pengetahuan modern, seperti kalkulus integral, melalui kajiankajiannya terhadap luas dan volume bidang lengkung dan luas ruang. Ia juga membuktikan
bahwa volume sebuah silinder yang membatasi bidang tersebut. Dalam mekanika,
Archimedes menetapkan prinsip pengungkit dan disusul dengan penemuan katrol gabungan 10.
Penemuan terbesar yang sampai saat ini digunakan dalam matematika adalah perhitungannya
terhadap lengkungan bola dinilai dengan menggunakan konstanta π (pi). Ia tidak mendirikan
lembaga apapun, tetapi mencurahkan seluruh hidupnya untuk melakukan penelitian, sehingga
ia mendapat julukan Bapak IPA eksperimental.

9 Marsigit, “Sejarah dan Filsafat Matematika, diakses dari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/marsigit-dr-ma/sejarah-dan-filsafatmatematikabahan-workshop-guru-smk-rsbi2012.pdf pada 10 Desember 2016 pukul 22:34
10 Irwan Kurniawan, Seri Biografi Ilmuwan: Archimedes, (Bandung: Penerbit JEMBAR,
2006) hlm.7-9

15

2.13 Peran Matematika Dalam Kehidupan
1. Matematika dapat melatih disiplin dan memajukan daya pikir manusia
Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, pesatnya kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi telah menyebar ke setiap aspek kehidupan. Hampir seluruh dimensi kehidupan
senantiasa disertai dengan berbagai kemudahan, sebagai buah dari keberhasilan bidang
teknologi ini. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini
dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori
peluang dan matematika diskrit11.
2. Matematika sebagai bahasa ilmu pengatahuan
Tanpa bekal matematika yang baik sedikit sekali ilmu pengetahuan modern untuk
dapat dipelajari, hal ini disebabkan hukum-hukum dasar pengetahuan alam dinyatakan dalam
bahasa matematika. Karena matematika sifatnya dinamis, maka ilmu pengetahuan lainnyapun
makin banyak menggunakan matematika12.
3 . Matematika dalam kegiatan ekonomi
Kita bisa menerapkan matematika(khususnya aljabar) dalam kegiatan ekonomi seharihari. Seperti ibu rumah tangga menggunakan tanpa disadari telah menggunakan fungsi aljabar
dalam memanajemen gaji, uang sekolah, dan uang kebutuhan sehari-hari. Selain itu pedagang
juga menggunakan aljabar untuk memperkirakan besar kecilnya laba dan rugi, serta
menentukan modal yang harus dikeluarkan.
4 . Matematika dalam pemrograman
Dalam sebuah pemrograman, matematika sangat diperlukan khususnya dalam konsep
persamaan garis. Contoh aplikasi yang menggunakan persmaan garis adalah Turbo Pascal.
Lewat aplikasi ini, kita bisa membuat sistem parkir otomatis yang sering kita temui di rumah
sakit, pusat perbelanjaan, dll.

11 Sudrajat, Peranan Matematika Dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi, (Makalah disampaikan pada seminar sehari “The Power of Mathematics for all
Aplications” HIMATIKA-UNISBA, Januari 2008) hlm.2
12 Ibid. hlm 5

16

BAB III
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Manusia dengan kelebihan adanya akal sebagai batas pembeda dengan makhluk

ciptaan tuhan lain, yakni hewan, telah memanfaatkan secara baik. Terbukti dari masa ke masa
pengetahuan selalu menunjukkan pada perkembangan yang lebih pesat dan menorehkan
sejarah-sejarah baru bagi generasi penerus. Biologi, Fisika, Kimia, dan Matematika hanya
sebagian kecil dari produk pemikiran manusia. Namun dari hal sekecil itu telah banyak
melahirkan tokoh-tokoh besar yang hidup dari pendalaman dan penemuan teori baru dari
salah satu ilmu tersebut. Mereka membuat pelbagai terobosan baru yang sampai hari ini bisa
kita nikmati dengan mudah. Vaksin, Internet, bahan bakar alternatif, komputer, dan berbagai
penemuan lain adalah hasil dari pengembangan dasar-dasar Biologi, Fisika, Kimia, dan
Matematika. Tinggal bagaimana manusia sekarang bisa memanfaatkan dengan efektif dan
efisien, jangan sampai kita malah membuat kerusakan di muka bumi dengan
menyalahgunakan penemuan tersebut untuk memuaskan diri sendiri dan golongan tertentu.
Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat banyak bagi orang lain.

3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber–sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Kritik dan saran dari
pembaca sangat diperlukan untuk perbaikan kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
17

Maksum, Ali. 2016. Pengantar Filsafat Dari Masa Klasik Hingga Postmodernisme.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Widiyati, Sri dkk. 2009. Biologi SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Maryam, Andi. 2008. Ensiklopedi Tokoh Biologi. Jakarta: Balai Pustaka.
Dewi, Anwar A.S. 2008. Sejarah Fisika.
https://www.scribd.com/document/38394921/Sejarah-Fisika. Diakses 10 Desember 2016
pukul 00:14.
Harmoni, Ati. 1992. Pengantar Ilmu Alamiah Dasar. Depok: Gunadarma Press.
Kurniawan, Irwan. 2006. Seri Biografi Ilmuwan: Isaac Newton. Bandung: Penerbit Jembar.
MS, Adip. 2016. Peranan Fisika Bagi Kehidupan Manusia.
https://fisika.id/2016/09/15/peranan-fisika-bagi-kehidupan-manusia/. Diakses pada 10
Desember 2016 pukul 21:14
Fajriati, Imelda. 2010. Perkembangan Ilmu Kimia di Dunia Muslim. Sosio-Religia. 9, (3).
h.1056-1065
Turner, H.R. 2004. Sains Islam Yang Mengagumkan (sebuah catatan terhadap abad
pertengahan). Diterjemahkan oleh: Andri Zulfahmi. Bandung: Nuansa.
Marsigit. 2012. Sejarah dan Filsafat Matematika.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/marsigit-dr-ma/sejarah-dan-filsafatmatematikabahan-workshop-guru-smk-rsbi2012.pdf. Diakses pada 10 Desember 2016 pukul
22:34
Kurniawan, Irwan. 2006. Seri Biografi Ilmuwan: Archimedes. Bandung: Penerbit Jembar.
Sudrajat. Peranan Matematika Dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi.
Makalah disampaikan pada seminar sehari “The Power of Mathematics for all Aplications”
HIMATIKA-UNISBA. Bandung, 2008.

18