Analisis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Penyakit Berbasis Lingkungan pada Anak Usia 6-12 Tahun Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2017

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh
faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk
menangani

dampak

buruk

yang

ditimbulkan,

yang


meliputi

kegiatan

penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi serta pemulihan prasarana dan sarana.
(BNPB, 2012)
Di Sumatera Utara, terdapat satu gunung aktif yang dalam tahap Awas
Level IV yaitu Gunung Sinabung yang terletak di dataran Tinggi Karo, Kabupaten
Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Ketinggian Gunung Sinabung berada pada
2.460 meter. Pada awalnya Gunung Sinabung adalah Gunung api tipe B, namun
sejak mengalami erupsi pada tanggal 27 Agustus 2010, maka status Gunung
Sinabung berubah menjadi tipe A.
Menurut data dari Media Center, tanggal 30 desember 2016 total jumlah
pengungsi di posko pengungsian kota Kabanjahe yang tersebar di tiga tempat
diantaranya Paroki Gereja Katolik Kabanjahe, Gedung Serbaguna KNPI

1

Universitas Sumatera Utara


2

Kabanjahe dan Gedung Serbagua GBKP Kabanjahe adalah 1.058 KK dengan
jumlah 3.709 jiwa.
Data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Pusat Krisis
Kesehatan (2015) terdapat 5 penyakit terbanyak di posko pengungsian akibat
gunung sinabung yaitu ISPA 53% , Gastritis 12%, Diare 6%, Hipertensi 3%,
Konjungtivitis 3% , Lainnya 21% dengan jumlah pasien rawat jalan sebanyak
3.901 orang. Penyakit ISPA, diare, dan konjungtivitis merupakan penyakit
berbasis lingkungan dan berhubungan dengan masalah Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
Penyakit-penyakit berbasis lingkungan merupakan salah satu penyebab
kematian di Indonesia. Pada tahun 2001, kematian yang disebabkan oleh penyakit
berbasis lingkungan, diantaranya Infeksi Saluran Pernafasan Akut ISPA
menduduki peringkat pertama dengan jumlah 15,7% kematian, penyakit TBC
menduduki peringkat kedua dengan jumlah 9,6% kematian. Diare menduduki
peringkat ketiga dengan jumlah 7,4% kematian. Secara total penyakit berbasis
lingkungan menyumbangkan 33% atau sepertiga total kematian seluruh kelompok
umur. Sedangkan pada kelompok balita, pola penyebab kematian ini lebih tinggi

lagi yaitu 30,8% kematian dan menduduki urutan pertama pola penyakit pada
balita sebanyak 19,4 per 1000 balita (Rahman, 2015)
Penyebaran penyakit berbasis lingkungan secara epidemiologis masih
tinggi di Indonesia dikarenakan PHBS masih rendah. PHBS merupakan cerminan
pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan
seluruh anggota

keluarga. Semua perilaku kesehatan yang di lakukan atas

Universitas Sumatera Utara

3

kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya
sendiri dibidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat merupakan pengertian lain dari PHBS (Proverawati,
2012).
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1193/Menkes/
SK/X/2004 tentang PHBS. Visi Indonesia Sehat 2010 yang disebut sebagai PHBS
2010 merupakan keadaan dimana individu-individu dalam rumah tangga

(keluarga) masyarakat Indonesia melaksanakan PHBS dalam rangka mencegah
timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan, menanggulangi penyakit dan
masalah-masalah kesehatan lain dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan,
memanfaatkan pelayanan kesehatan sertamengembangkan dan menyelenggarakan
upaya kesehatan bersumber masyarakat.
Dinas Kesehatan Kabupaten Karo (2012) dalam visi misinya memuat
PHBS sebagai salah satu program utama. Hal itu berarti bahwa selama ini PHBS
masyarakat Karo memang kurang baik. Kejadian erupsi Gunung Sinabung yang
menyebabkan timbulnya pengungsian berdampak pada perilaku hidup bersih dan
sehat pengungsi. Meningkatnya angka kesakitan ISPA dan Diare menunjukkan
penurunan perilaku hidup bersih dan sehat karena penyakit tersebut sebenarnya
dapat dicegah dengan perilaku yang sehat.
Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit di pengungsian maka
masyarakat korban bencana alam harus menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat. Masyarakat juga harus menjaga lingkungan agar tetap bersih sehingga
banyak masalah kesehatan atau kejadian penyakit akan dapat ditanggulangi atau

Universitas Sumatera Utara

4


dicegah bila memperhatikan aspek perilaku, baik menyangkut perilaku
sehubungan dengan lingkungan maupun perilaku sehubungan dengan gaya hidup
(sosial budaya) (Menkes RI, 2001)
Dalam hal pembangunan yang berwawasan kesehatan tentunya mencakup
semua kelompok masyarakat, termasuk kelompok anak usia sekolah korban
letusan gunung sinabung yang tinggal di posko pengungsian Kota Kabanjahe.
Menurut Wong (2009)

anak usia sekolah merupakan anak yang berusi 6-12

tahun.
Anak usia 6-12 tahun merupakan kelompok usia yang kritis, karena pada
usia tersebut seorang anak rentan terhadap masalah kesehatan. Selain rentan
terhadap masalah kesehatan, anak usia sekolah juga berada pada kondisi yang
sangat peka terhadap stimulus sehingga mudah dibimbing, diarahkan, dan
ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan berperilaku hidup
bersih dan sehat. Pada umumnya, anak-anak seusia ini juga memiliki sifat selalu
ingin menyampaikan apa yang diterima dan diketahuinya dari orang lain ( Nadia,
2012).

Derajat kesehatan anak pada saat ini masih belum bisa dikatakan baik
sebab masih banyak terdapat masalah kesehatan khususnya pada anak sekolah
dasar. Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia sekolah dasar biasanya
berkaitan dengan kebersihan perorangan, lingkungan dan munculnya berbagai
penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah yang ternyata pada umumnya
berkaitan dengan PHBS (Wowor, 2013)

Universitas Sumatera Utara

5

Berdasarkan 10 indikator PHBS pada tatanan rumah tangga terdapat 4
indikator yang dapat dilakukan oleh anak usia 6-12 tahun korban Erupsi Gunung
Sinabung dan berhubungan dengan 5 penyakit berbasis lingkungan yang
mendominasi di Posko Pengungsian Gunung Sinabung yaitu menggunakan air
bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat,
dan tidak merokok di sekitaran posko. Adapun 5 penyakit-penyakit berbasis
lingkungan tersebut adalah ISPA, diare, penyakit kulit, TB paru, dan kecacingan.
Pada tahun 2016, terdapat 459 kasus ISPA, 220 kasus diare, 78 kasus penyakit
kulit, 56 kasus kecacingan dan


24 kasus TB paru (Posko kesehatan erupsi

Gunung Sinabung, 2016).
Hasil survei awal yang dilakukan pada anak usia 6-12 tahun korban
letusan Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Kabanjahe masih banyak anak
yang bermain disekitar posko tidak menggunakan alas kaki, tidak mencuci tangan
sebelum makan dan sesudah makan menggunakan sabun, serta buang air kecil
sembarangan. Di Posko pengungsian masih banyak terdapat baju yang dibiarkan
bergantungan, peralatan makan yang bergeletak dengan keadaan kotor dan
keadaan jamban yang masih kurang bersih. Hal tersebut diasumsikan dapat
meningkatkan penyakit berbasis lingkungan. Berdasarkan hal tersebut peneliti
tertarik untuk menganalisis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Penyakit
Berbasis Lingkungan pada Anak usia 6-12 Tahun Korban Erupsi Gunung
Sinabung di Posko Pengungsian Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2017.
1.2 Perumusan Masalah

Universitas Sumatera Utara

6


Anak usia 6-12 tahun merupakan kelompok umur yang banyak
menghabiskan waktu didalam posko pengungsian erupsi Gunung Sinabung,
disamping itu anak usia 6-12 tahun juga sering buang air kecil sembarangan, tidak
mencuci tangan setelah BAB dan tidak menggunakan alas kaki saat berkeliaran
disekitar posko sehingga sangat rentan terkena penyakit seperti ISPA dan diare
apabila tidak menerapkan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat. Berdasarkan kondisi
tersebut di atas maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat Serta Kejadian Penyakit Berbasis Lingkungan Pada Anak
usia 6-12 Tahun Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian
Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2017”
1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat Serta Kejadian Penyakit Berbasis Lingkungan Pada Anak
Umur 6-12 Tahun Korban Erupsi Gunung Sinabung

di Posko Pengungsian

Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2016.

1.3.2 Tujuan Khusus
1.

Untuk mengetahui Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada anak
umur 6-12 tahun korban erupsi gunung Sinabung.

2.

Untuk mengetahui penyakit-penyakit berbasis lingkungan seperti ISPA,
diare, TB paru, penyakit kulit dan kecacingan pada anak usia 6-12 tahun
korban erupsi gunung Sinabung.

Universitas Sumatera Utara

7

1.4 Manfaat penelitian
1.

Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, sebagai data yang diperlukan

untuk kegiatan penyuluhan dalam rangka meningkatkan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat serta mencegah terjadinya penyakit-penyakit berbasis
lingkungan pada anak usia 6-12 tahun di posko pengungsian kota
Kabanjahe.

2.

Sebagai bahan informasi mengenai pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat bagi korban letusan gunung merapi di Posko Pengungsian di
Kabupaten Karo.

3.

Sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Stres dan Mekanisme Koping Remaja Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Erupsi Gunung Sinabung Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 10

Stres dan Mekanisme Koping Remaja Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Erupsi Gunung Sinabung Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 2

Stres dan Mekanisme Koping Remaja Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Erupsi Gunung Sinabung Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 7

Stres dan Mekanisme Koping Remaja Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Erupsi Gunung Sinabung Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 29

Analisis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Penyakit Berbasis Lingkungan pada Anak Usia 6-12 Tahun Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2017

0 1 13

Analisis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Penyakit Berbasis Lingkungan pada Anak Usia 6-12 Tahun Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2017

0 0 2

Analisis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Penyakit Berbasis Lingkungan pada Anak Usia 6-12 Tahun Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2017

0 1 22

Analisis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Penyakit Berbasis Lingkungan pada Anak Usia 6-12 Tahun Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2017 Chapter III VI

0 0 30

Analisis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Penyakit Berbasis Lingkungan pada Anak Usia 6-12 Tahun Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2017

0 0 4

Analisis Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta Penyakit Berbasis Lingkungan pada Anak Usia 6-12 Tahun Korban Erupsi Gunung Sinabung di Posko Pengungsian Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2017

0 0 25