PENGARUH DANA A L O K A S I UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA APARATUR DAERAH PADA KABUPATEN OGAN K O M E R I N G ULU SKRIPSI

PENGARUH DANA A L O K A S I UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN A S L I
D A E R A H (PAD) T E R H A D A P BELANJA APARATUR D A E R A H
PADA K A B U P A T E N OGAN K O M E R I N G ULU

SKRIPSI

Nama

: Fcra Therisia

NIM

: 22 2011 272

UNIVERSITAS M U l U M M A D I Y A H P A L E M B A N G
F A K U L T A S EKONOMI DAN BISNIS
2015

PENGARUH DANA A L O K A S I UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN A S L I
D A E R A H (PAD) TERHADAP B E L A N J A APARATUR D A E R A H
PADA KABUPATEN OGAN K O M E R I N G U L U


SKRIPSI

Untuk Memcnuhi Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Nama

: Fera Therisia

NIM

: 22 2011 272

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
F A K U L T A S EKONOMI DAN BISNIS
2015

ii


PERNYATAAN BEBAS P L A G I A T

Saya yang bertanda tangan dibavvah ini :
Nama

: Fera Therisia

Nim

: 22 2011 272

Program Studi

: Akuntansi

Fakultas

: Ekonomi dan Bisnis

Menyatakan bahwa skripsi ini telah ditulis dengan sungguh-sungguh dan tidak ada

penjiplakan karya orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pemyataan
ini tidak benar, maka saya sanggup menerima sanksi berupa pembatalan skripsi
dan konsekuensinya.

Palembang.

2015

Yang membuat pernvataan

g 1 | fvi p E L
> ^ 3 2 ADF319041122

\

Fera ThWisia

in

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah
Palembang

TANPA PENGESAHAN SKRIPSI

Judui

: Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Aparatur
Daerah di Kabupaten Ogan Komering Ulu
: Fera Therisia
:22 2011272
: Ekonomi dan Bisnis
: Akuntansi

Nama
NIM
Fakultas
Program Studi
Mata Kuliah Pokok : Akuntansi Sektor Publik


Diterima dan Disahkan
Pada Tanggal,
Pembimbing,

NIDN/NBM : 0204076802/843951

Mengetahui,
Dekan
y.b. Ketua Program Studi Akuntansi

>; IRbsaling GhazaH. S.E, Ak.. M.Si)
NIDN/jlsfBM : 0228115802/1021961

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:
> SeSanydi^apapai ftahngcm dan rmtangan yang dihadapi tidafi^aSifin

dapat menmtufUiffn ontng-ontngyang memiBSii ^ft^aran, l^fya^jnan,
dan mat Saifi^ Ugar dalam mengHadapi segala situasi align
memSentuliseuonsng USih lipat dadtm mencapai figSerfiasUdn.

(¥ertt Ifierisia)

'Kji persemSaHliffn ^gpadd:
^ (papa dan Mama tenayang
^ Ayuli^ytsddnOeli^moteTSayang
> Sa^aSat tenayang
V Teman-teman seperfuanganlip
> AGnamatertertmta

V

PRAKARTA
Fuji syukur kepada Allah SAW untuk segala berkat, karunia dan ridhaNya yang terus mengalir dalam kehidupan penulis. sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judui " Pengaruh Dana Alokasi
Umum dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Aparatur Daerah pada
Kabupaten Ogan Komering Ulu" sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan

program strata 1 (SI) pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Palembang.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyaknya hambatan dan
tantangan yang dihadapi. Namun. hambatan dan tantangan tersebut dapat teratasi
berkat motivasi dan kerjasama dari berbagai pihak yang kesemuanya atas izin
Tuhan Yang Maha Pengasih. Untuk itu. saya mengucapkan terima kasih kepada
Bapak M. Orba Kumiawan, S.E, S.H., M.Si selaku Pembimbing yang telah
banyak memberikan arahan dan bimbingan mulai dari penyusunan proposal
penelitian sampai pada penyelesaian skripsi ini.

Ucapan terima kasih yang sangat mendalam secara khusus kepada kedua
orang tua saya tercinta. Bapak Sayuti dan ibu Tutiana Terima kasih atas doa.
bimbingan. motivasi, dukungan dan bantuannya. baik secara moril dan materil
semoga suatu saat aku dapial membahagiakan papa dan mamaku yang tercinta.

vi

Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak M. Idris.S.E, M.Si selaku Rcklor Universitas Muhammadiyah

Palembang.
2. Bapak Drs. Fauzi Ridwan M.M.selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Unversitas Muhammadiyah Palembang.
3. Ibu Rosalina Ghazali. S.E.. M.Si.. Ak selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Palembang.
4. Ibu Welly, S.E., M.Si selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Palembang
5. Bapak Mizan, S.E., Ak.. M.Si selaku Pembimbing Akademik.
6. Seiuruh bapak / ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengelahuan
selama penulis mengikuti kuliah di Jurusan Akuntansi F'akultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang.
7. Seiuruh Staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
8. Kakak saya Krisna Mega Pratiwi dan adik saya M. Bimo Bramantio terima
kasih telah memberikan semangat, pengertian dan doa kalian setiap hari
dan telah banyak membantu dalam perjalanan hidupku.
9. Novriansyah terima kasih karena telah berpengaruh banyak dalam pola
pikir. pemberi semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Uelza Risdianti, Erlianta Karina, Kamila Aviva, Maya Sari Rahmawati,
Vebi Lathifah Marza. Ira Maya Sopha K, Khodijah Risa Kharisma, Farisa


vii

Nurhasannah dan Indira terima kasih atas keceriaan. masukkan dan
dukungan kepada saya selama proses pcmbuatan skripsi ini.
11. Aldila Ira Meutia. Puspila Sari . Randa. Marisa Novalia. Taufik
Nurrahman. M. Aziand Wijaya bersama kalian terasa menyangankan.
12. Teman-teman Ekonomi 2011 satu perjuangan . satu harapan, satu tujuan.
13. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. terima kasih atas
bantuannya.

Semoga Allah SWT membalas budi baik seiuruh bantuan yang diberikan
guna menyelesaikan penelitian ini. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin
dalam penyusunan Skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan. Harapan penulis semoga Skripsi ini dapat bermanfaat
bagi pembaca demi kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Palembang.

juli 2015


Fera Therisia

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN DEPAN/COVER

i

HALAMAN JUDUL

ii

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS P L A G I A T

iii


HALAMAN PENGESAHAN

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

v

HALAMAN PRAKARTA

vi

HALAMAN DAFTAR ISl

viii

HALAMAN DAFTAR T A B F L

xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR

xU

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN

xiii

ABSTRAK

xiv

BAB I

PFNDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

I

B. Rumusan Masalah

8

C. Tujuan Pcnenlitian

8

D. Manfaat Penelitian

8

ix

BAB 11

KAJIAN PUSTAKA
A. Peneiitian Sebeiumnya

10

B. Landasan Teori

14

1.

2.

Dana Alokasi Umum

14

a. Pengertian Dana Alokasi Umum

14

b.

15

Tujuan Dana Alokasi Umu

Pendapatan Asli Daerah

17

a. Pajak Daerah

18

b. Rctribusi Daerah

19

c. Hasil Pengelolaan kekayaan daerah yag dipisahkan 20
d.

Lain-lain pendapatan asli yang sah

3. Belanja Daerah

21

a. Belanja Rutin

21

b. Belanja Investasi

22

c. Pengeluaran Transfer

23

d. Pengeluaran Tidak Disangka

23

C. Hipotesis

BAB III

20

23

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

25

B. Tokasi Penelitian

26

C. Operasionalisasi Variabel

26

D. Data yang Diperlukan

26
X

BAB IV

E. Metode Pengumpulan Data

27

F. Analisis Data dan Teknik Analisis

28

HASIL P E N E L I T I A N DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian

35

1. Sejarah Singkat

35

2. Visi dan Misi

36

3. Struktur Organisasi

36

4. Hasil Pengolahan Data

38

B. Pembahasan dan Hasil Penelitian

56

1. Hasil Uji DAU dan PAD Secara Simuitan Terhadap
Belanja Aparatur Daerah

56

2. Hasil Uji DAU dan PAD Secara Parsial Terhadap
Belanja Aparatur Daerah

57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan

59

B. Saran

60

DAFTAR PUSTAKA

62

LAMPIRAN

64

xi

DAFTAR T A B E L
Halaman
Tabel I . l

Laporan Target dan Realisasi DAU

3

Tabel 1.2

Laporan Target dan Realisasi PAD

4

Tabel 1.3

Laporan Target dan Realisasi Belanja Aparatur Daerah

5

Tabel II.1

Penelitian Sebelumnya

13

Tabel 11.2

Formulasi menghitung DAU

17

Tabel l l l . l

Operasionalisasi variabel

26

Tabel IV. 1

Realisasi DAU, PAD dan Belanja Aparatur

39

Tabel 1V.2

Rata-rata DAU

40

Tabel IV.3

Rata-rata PAD

41

Tabel IV.4 Rata-rata Belanja Aparatur Daerah

43

Tabel IV.5

Statistik Deskriptif

45

TabeiIV.6

Uji Autokorelasi

47

Tabel IV.7 Uji Multikolinearitas

48

Tabel IV.8 Uji Koreiasi dan Determinasi

50

Tabel IV.9 Uji Regresi

51

Tabel IV. 10 Uji F

53

T a b e l l V . l l Uji t

54

xii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar IV.1

Struktur Organisasi DISPENDA

38

Gambar IV.2

Hasil Uji Normalitas

46

Gambar IV.3

Hasil Uji Heterokedastilas

49

xiii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kartu Aktivitas Bimbingan Skripsi

64

Lampiran 2 : Surat Keterangan Riset Dari Tempat Penelitian

65

Lampiran 3 : Sertifikat TOEFL

66

Lampiran 4 : Sertifikat Membaca dan Menghafal A l - Qur'an

67

xiv

ABSTRAK

Fera Therisia/2220110272/2015/Pengaruh Dana Alokasi Umu (DAU) dan Pcndapatan Asli
Daerah (PAD) Terhadap Belanja Aparatur Daerah pada Kabuapaten Ogan Komering
Ulu/Akuntansi Sektor Publik
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan
Pendapatan AsM Daerah (PAD) lerhadap Belanja Aparatur Daerah pada Kabupaten Ogan
Komering Ulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelilian Asosiatit". Data yang digunakan
yaitu data primer dan data sekunder. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendapatan Asli Daerah
(DISPF.NDA). Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara wawancara dan dokumentasi. Metode
analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatil" dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simuitan Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli
Daerah berpengaruh secara signifikan terhadap Belanja Aparatur Daerah sedangkan secara parsial
Dana Alokasi Umum berpengaruh secara signitikan dan Pendapatan Asli daerah tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap Belanja Aparatur Daerah .
Kata kunci : Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Belanja Aparatur
Daerah

XV

ABSTRACT

Fera Therisia/2220n0272/2015/ The InHuence of General Allocation Fund (DAU) and
Revenue (PAD) on the Regional Administrative Expenditure at Ogan Komering Ulu/Public
Sector Accounting

The aim of this study was to determine the influence of the General Allocation Fund ( DAU ) and
Revenue on the Regional Administrative Expenditure ( PAD ) at Ogan Komering Ulu. This type of
this study was Associative . The data used primary and secondary. This study was conducted at
Department of Revenue (DISPENDA). The data were collected by using interview and
documentation . I he data were analyzed by using quantitative and qualitative. The results showed
that simultaneously General Allocation Fund and Revenue influences significantly on the Regional
Administrative Expenditure while partially General Allocation Fund influences significantly and
Revenue influences not significantly on the Regional Administrative Expenditure.
Keyword: General Allocation Fund (DAU), Revenue ( P A D ) and Regional Administrative
Expenditure

xvi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Reformasi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap pola
kehidupan sosial, politik dan ekonomi di Indonesia. Desentralisasi keuangan
dan otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata
keiola pcmerintahan yang baik (good governance). Tata kelola pcmerintahan
yang baik dilandai dengan adanya transparansi dan akuntabilitas. Transparansi
dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi (Mardiasmo. 2009: 18).
Informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik secara langsung dapat
diperoleh oleh mercka yang membutuhkan. Sesuai dengan teori agency,
akuntabilitas publik (Mardiasmo, 2009: 20) adalah kewajiban pihak pemegang
amanah

(agent)

untuk

memberikan

pertanggungjawaban.

menyajikan.

meiaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi
tanggungjawabnya kepada pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan
kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.
Sektor publik merupakan bagian yang mempunyai peranan vital dalam
hal pengelolaan keuangan

negara. Berbeda dengan

sektor swasta yang

bertujuan mencari laba. sektor publik lebih ditujukan kepada pcmenuhan
kebutuhan publik. Pendanaan dalam sektor publik bersumber pada dana
masyarakat. baik dari pajak atau rctribusi. biaya yang dikenakan atas jasa
publik. laba perusahaan milik negara. maupun sumber pendapatan lain yang

1

2

sah menurut peraturan perundang- 19 undangan yang berlaku. Berlatar
belakang hal tersebut, sektor publik diharapkan dapat mengelola keuangan
negara dengan transparan dan mampu mewujudkan pelayanan publik dengan
standar pelayanan minimal.
Kontrol terhadap pcnggunaan dana publik wajib dilakukan. Seperti di
sektor swasta, cara untuk mengontrol tersebut dilakukan salah satunya dengan
menyusun anggaran. Dalam sektor publik, anggaran yang disusun bernama
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (disingkat APBN untuk pemerintah
pusat) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (disingkat APBD untuk
pemerintah daerah). Anggaran tersebut agar dapat berfungsi sebagaimana
mestinya harus disusun dengan sungguh-sungguh dan tidak semata-mata
sebagai formal itas.
Dalam APBD dapat diketahui bahwa pendapatan yang diperoleh daerah
digunakan untuk membiayai belanja daerah. Pendapatan sendiri dapat dibagi
menjadi dua kelompok besar, yaitu pendapatan yang diperoleh dari usaha
mandiri daerah (Pendapatan Asli Daerah-selanjutnya disingkat dengan PAD)
dan transfer dari pusat yang disebut Dana Perimbangan (terdiri dari Dana Bagi
Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus).
Abdul Halim (2004: 94) Pendapatan

Asli Daerah (PAD) adalah

penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya
sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Sektor pendapatan daerah memegang
peranan yang sangat penting, karena melalui sektor ini dapat dilihat sejauh

3

mana suatu daerah dapat membiayai kegiatan pemerintah dan pembangunan
daerah.
Erlina dkk (2008) Dana Alokasi Umum (DAU) adalah sejumlah dana
yang dialokasikan kepada setiap Daerah Otonom (Provinsi/kabupaten/kota) di
Indonesia setiap tahunnya sebagai dana pembangunan. Dana Alokasi Umum
yang merupakan penyangga utama pembiayaan APBD sebagian besar terserap
untuk belanja pegawai, sehingga belanja untuk proyek-proyek pembangunan
menjadi sangat berkurang. Stabilnya konlribusi anggaran Dana Alokasi Umum
(DAU) di tiap tahunnya dapat terlihat pada realisasi Dana Alokasi Umum
Kabupaten Ogan Komering Ulu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014
sebagaimana terlihat dalam tabel 1.1 dibawah ini:
Tabel 1.1
Target dan Realisasi Dana Alokasi Umum Kabupaten OKU 2010-2014
(dalam jutaan Rp)
Target

Realisasi

{Juta Rp)

(Juta Rp)

2010

298.400.575

298.400.575

2011

375.251.403

375.251.403

2012

456.823.059

456.823.059

2013

517.309.972

517.309.972

2014

568.771.201

568.771.201

Pemenuhan

Tahun

Sumber Data : DISPENDA Kabupaten OKU

(%)
100,00
100.00
100.00
100.00
100.00

4

Pendapatan Asli Daerah, meskipun diharapkan dapat menjadi modal
utama bagi penyelenggara pcmerintahan dan pembangunan. karena merupakan
sumber penerimaan yang menjadi kewenangan daerah dalam pengelolaannya.
Tetapi pada saat ini kondisinya masih sangat kurang memadai. Hal ini terjadi
hampir diseluruh kabupaten dan kota. termasuk juga halnya dengan Kabupaten
Ogan Komering Ulu dimana sumber-sumber

penerimaan

daerah

yang

tercantum dalam APBD. ternyata pos penerimaan dan perimbangan dari
pemerintah pusat masih merupakan sumber penerimaan yang terbesar. Tidak
stabilnya kontribusi Pcndapatan Asli Daerah (PAD) terhadap target dapat
terlihat pada realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu
dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebagaimana lerlihat dalam tabel
1.2 dibawah ini:
Tabel 1.2
Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten O K U 2010-2014
(dalam jutaan Rp)
Target

Realisasi

(Juta Rp)

(Juta Rp)

2010

45.183.316

30.228.499

2011

40.052.099

44.069.297

2012

50.031.710

41.092.828

2013

46.579.230

46.643.143

2014

80.956.100

70.323.311

Pemenuhan

Tahun

Sumber Data : DISPENDA Kabupaten OKU

(%)
66.90
110,03
82.13
100,14
86.87

5

Mardiasmo (2009: 185) Belanja Aparatur adalah belanja yang berupa
belanja administrasi umum. belanja operasi dan pemeliharaan. serta belanja
modal/ pembangunan yang dialokasikan atau digunakan untuk membiayai
kegiatan yang hasil. manfaat dan dampaknya tidak secara langsung dinikmati
oleh masyarakat (publik). Meningkatnya anggaran Belanja Aparatur di tiap
tahunnya dapat terlihat pada realisasi Belanja Aparatur Kabupaten Ogan
Komering Ulu dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 sebagaimana terlihat
dalam tabel 1.3 dibawah ini:
Tabel 1.3
Target dan Realisasi Belanja Aparatur Kabupaten O K U 2010-2014
(Dalam Jutaan Rp)
Tahun
Belanja
2010

2011

2012

2013

489.003.487

548.074.559

592.123.391

680.382.376

142.525.329

186.489.322

236.051.720

341.065.201

631.528.816

734.563.881

828.175.111

1.021.447.577

Belanja
Operasi
Belanja

2014

740.870.362

290.804.369

Modal
Total
Belanja

Sumber Dala : DISPENDA Kabupaten OKU
Namun demikian dengan melihat paparan pada Tabel 1.1 menunjukkan
bahwa Dana Alokasi Umum (DAU) terlihat stabil dalam target dan
realisasinya, hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan pemerintah daerah
yang lebih menggantungkan diri pada transfer dari pemerintah pusat (Dana
Alokasi Umum-selanjutnya disingkat dengan DAU) dibandingkan berupaya
untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerahnya sendiri. Sedangkan pada

1.031.674.731

6

tabel 2 menunjukkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten OKU pada
tahun 2011 dan tahun 2013 melampaui target yang ditetapkan, namun tahun
2010, 2012, dan 2014 menunjukkan bahwa realisasi penerimaan daerah belum
terpen uhi.
Sulistyawan (2004) mereplikasi penelitian Abdullah dan Halim (2003)
dengan sampel penelitian 65 Kabupaten/Kota dari 80 Kabupaten/Kota yang
ada di Provinsi Sumatera Utara. Sumatera Barat. Riau, Jambi, Bengkulu.
Sumatera Seiatan. dan Lampung. Sulistyawan menguji pengaruh DAU dan
PAD terhadap belanja pemerintah daerah dengan menggunakan

regresi

sederhana dan regresi berganda. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa DAU
tahun yang bersangkutan dan DAU tahun sebelumnya berpengaruh positif
terhadap belanja daerah tahun yang bersangkutan. Demikian juga PAD tahun
yang bersangkutan dan PAD tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap
belanja daerah tahun yang bersangkutan. Hal ini konsisten dengan hasil
penelitian Abdullah dan Halim (2003). Daya prediksi DAU tahun sebelumnya
terhadap belanja daerah tahun yang bersangkutan kurang baik daripada daya
prediksi DAU tahun yang bersangkutan terhadap belanja daerah tahun yang
bersangkutan. Begitu pula, daya prediksi PAD tahun sebelumnya terhadap
belanja daerah tahun yang bersangkutan kurang baik daripada daya prediksi
PAD

tahun

yang

bersangkutan

terhadap

belanja

daerah

tahun

yang

bersangkutan. Hasil ini bertentangan dengan hasil penelitian Abdullah dan
Halim. Sedangkan prediksi terjadinya flypaper effect menunjukkan bahwa
pengaruh DAU tahun yang bersangkutan dan DAU tahun sebelumnya terhadap

7

belanja daerah tahun yang bersangkutan lebih besar daripada pengaruh PAD
tahun yang bersangkutan dan PAD tahun sebelumnya terhadap belanja daerah
tahun 21 yang bersangkutan. Hal ini konsisten dengan penelitian Abdullah dan
Halim (2003), yaitu terjadi flypaper effect.
Penelitian Fransisca Roosiana Kumiawati (2010) menguji apakah ada
kecenderungan perilaku asimetris Pemerintah Kabupaten/ Pemerintah Kota
terhadap transfer pemerintah pusat yang diwujudkan dalam APBD. Penelitian
ini menggunakan sampel 41 Kabupaten/ Kota di Indonesia, yaitu daerah yang
memiliki data-data lengkap dan daerah yang tidak mengalami pemekaran.
Hasil penelitian mereka menunjukkan adanya perilaku asimetris daerah dalam
merespon transfer pemerintah pusat. Pemerintah Daerah memperlihatkan
adanya perilaku asimetris dengan cara memanipulasi pengeluaran pemerintah
setinggi mungkin dengan tidak mengupayakan maksimalisasi PAD agar
nantinya dapat memperoleh bantuan berupa transfer pemerintah pusat.
Dari penelitian-penelitian di atas dapat diketahui bahwa pendapatan
berpengaruh terhadap belanja daerah dan pemerintah daerah mempunyai
kecenderungan untuk bergantung pada DAU dibandingkan mengoptimalkan
PAD nya.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas. maka penulis lertarik untuk
melakukan penelitian dengan judui "Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU)
dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Aparatur Daerah
Di Kabupaten Ogan Komering Ulu".

8

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah seperti yang dikemukakan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Apakah Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
berpengaruh secara simuitan terhadap Belanja Aparatur Daerah Di
Kabupaten Ogan Komering Ulu?
2) Apakah Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
berpengaruh

secara parsial terhadap

Belanja Aparatur Daerah Di

Kabupaten Ogan Komering Ulu?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) secara simuitan terhadap Belanja Aparatur Daerah D i
Kabupaten Ogan Komering Ulu.
2) Untuk mengetahui pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) secara parsial terhadap Belanja Aparatur Daerah Di
Kabupaten Ogan Komering Ulu.

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan

tujuan diatas,

maka penelitian ini diharapkan akan

memberikan manfaat bagi semua pihak diantaranya:

9

a. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan utama dalam hal
pengcmbangan wawasan dibidang belanja daerah dalam pemerintah daerah
serta sebagai ajang ilmiah yang menerapkan berbagai teori yang diperoleh
selama perkuiiahan dan membandingkannya dengan kenyataan yang ada.
b. Bagi Instansi
Penelitian ini diharapkan dapat disajikan sebagai masukan dan bahan
evaluasi dan pertimbangan guna mendorong peranan Pemerintah Daerah
dalam meningkatkan potensi daerah dan meningkatkan PAD di Kabupaten
Ogan Komering Ulu.
c. Bagi Almamater
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan pustaka dan ilmu
pengetahuan

sebagai bahan kajian dalam penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan belanja daerah pada Pemerintah Daerah.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Siti Khairani (2008) yang
herjudul Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Terhadap Belanja Aparatur dan Belanja Pelayanan Publik
pada Pemerintah Daerah (Studi Empiris Kabupaten/ Kota di Provinsi
Sumatera Seiatan dan Bangka Beiitung). Rumusan masalah yaitu apakah
ada pengaruh DAU dan PAD terhadap Belanja Aparatur dan Belanja
Pelayanan Publik pada Pemerintah Daerah (Studi Empiris Kabupaten/ Kota
di Provinsi Sumatera Seiatan dan Bangka Beiitung)?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris
apakah DAU dan PAD berpengaruh terhadap Belanja Aparatur dan Belanja
Pelayanan Publik pada Pemerintah Daerah ( Study Empiris Kabupaten/ Kota
di Provinsi Sumatera Seiatan dan Bangka Beiitung. Penelitian ini dilakukan
pada seiuruh Dinas Pendapatan Asli Dearah se-Sumsel-Babel. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Teknik
pengumpulan data adalah dengan kuesioner dan dokumentasi dengan
mencatat laporan target.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa DAU dan PAD yang diuji
secara terpisah berpengaruh terhadap Belanja Aparatur dan Belanja Publik.
Namun ketika diuji secara serenlak pengaruh DAU dan PAD terhadap
Belanja Aparatur menunjukkan hasil yang signifikan. Hal itu berarti tidak

10

11

teijadi flypaper effect. Sedangkan untuk pengujian pengaruh DAU dan PAD
terhadap Belanja Publik menunjukkan hasil yang tidak signifikan.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Sulistyawan (2004) yang
berjudul Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah Provinsi, Kota, Kabupaten di
Indonesia. Rumusan masalah yaitu bagaimana pengaruh Dana Alokasi
Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah
di Provinsi Sumatera?.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Belanja Daerah. Metode
Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode kuantitatif dan
kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah dengan dokumentasi dan studi
pustaka.
Hasil

penelitiannya menunjukkan

bahwa

Sulistyawan menguji

pengaruh D A U dan PAD terhadap belanja pemerintah daerah dengan
menggunakan regresi sederhana dan regresi berganda. Penelitian tersebut
menunjukkan bahwa D A U tahun yang bersangkutan dan DAU tahun
sebelumnya berpengaruh positif terhadap belanja daerah tahun yang
bersangkutan. Demikian juga PAD tahun yang bersangkutan dan PAD tahun
sebelumnya berpengaruh positif terhadap belanja daerah tahun yang
bersangkutan. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian Abdullah dan Halim
(2003). Daya prediksi DAU tahun sebelumnya terhadap belanja daerah
tahun yang bersangkutan kurang baik daripada daya prediksi DAU tahun

12

yang bersangkutan terhadap belanja daerah tahun yang bersangkutan. Begitu
pula, daya prediksi PAD tahun sebelumnya terhadap belanja daerah tahun
yang bersangkutan kurang baik daripada daya prediksi PAD tahun yang
bersangkutan terhadap belanja daerah tahun yang bersangkutan. Hasil ini
bertentangan dengan hasil penelitian Abdullah dan Halim. llal ini konsisten
dengan penelitian Abdullah dan Halim (2003), yaitu terjadi flypaper effect.
Pertama. DAU mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap belanja
daerah. Kedua. PAD secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap belanja daerah. Ketiga, DAU dan PAD secara
simuitan berpengaruh signifikan terhadap Belanja daerah.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Fransisca Roosiana Kumiawati
(2010) yang berjudul

Pengaruh

Dana Alokasi

Umum

(DAU) dan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah Provinsi, Kota
dan Kabupaten di Indonesia. Rumusan masalah yaitu bagaimana pengaruh
Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap
Belanja Daerah Provinsi. Kota dan Kabupaten di Indonesia?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Belanja Daerah Provinsi,
Kota, Kabupaten di Indonesia. Metode Penelitian yang digunakan oleh peneliti
adalah metode kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah
dengan dokumentasi dan studi pustaka.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa apakah ada kecenderungan
perilaku asimetris Pemerintah Kabupaten/ Pemerintah Kota lerhadap

13

transfer pemerintah pusal yang diwujudkan dalam APBD. Penelitian ini
menggunakan sampel 41 Kabupaten/ Kota di Indonesia, yaitu daerah yang
memiliki data-data lengkap dan daerah yang tidak mengalami pemekaran.
Hasil penelitiannya menunjukkan adanya perilaku asimetris daerah dalam
merespon transfer pemerintah pusat. Pemerintah Daerah memperlihatkan
adanya

perilaku

asimetris

dengan

cara

memanipulasi

pengeluaran

pemerintah setinggi mungkin dengan tidak mengupayakan maksimalisasi
PAD agar nantinya dapat memperoleh bantuan berupa transfer pemerintah
pusat.

No
I

Tabel l l . l
Perbedaan dan persamaan penelitian sebelumnya
Nama
Judui
Perbedaan
Persamaan
Peneliti
Fransisca

Pengaruh Dana

Roosiana

Alokasi Umum ( D A U )

Kumiawati,

dan Pendapatan Asli

2010

Daerah ( P A D )
Terhadap Belanja

Terletak pada
tempat
peneiitianya yaitu
Provinsi/
Kota/Kabupaten
di Indonesia

Sama-sama
melakukan
Pengaruh Dana
Alokasi Umum
( D A U ) dan
Pendapatan Asli
Daerah ( P A D ) .

Terletak pada
tempat
peneiitianya yaitu
Kabupaten/Kota
di Provinsi
Sumatera Seiatan
dan [iangka
Beiitung.

Sama-sama
melakukan
Pengaruh Dana
Alokasi Umum
( D A U ) dan
Pendapatan Asli
Daerah (PAD).

Daerah Provinsi.
Kota,Kabupaten di
Indonesia

2

Siti Kharani.
2008

Pengaruh Dana
Alokasi Umum ( D A U )
dan Pendapatan Asli
Daerah ( P A D )
l erhadap Belanja
Aparatur dan Belanja
Pelayanan Publik pada
Pemerintah daerah.
Kabupaten/Kota di
Provinsi Sumatera
Seiatan dan Bangka
Beiitung.

14

3

Sulisyawan,
2004

Pengaruh Dana
Alokasi Umum ( D A U )
dan Pendapatan Asli
Daerah ( P A D )
Terhadap Belanja
Daerah Provinsi
Sumatera.

Terletak pada
tempat
peneiitianya yaitu

Sama-sama
melakukan
Pengaruh Dana
Alokasi Umum
( D A U ) dan
Pendapatan Asli
Daerah (PAD).

Provinsi
Sumatera.

Sumber: Penulis. 2015
B. Landasan Teori
a. Dana Alokasi Umum (DAU)
Menurut

Undang-undang

Nomor 33

Tahun

2004

tentang

perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Dana Alokasi Umum, selanjutnya disebut DAU adalah dana yang
bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan
pemerataan kemapuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan
daerah dalam rangka peiaksanaan desentralisasi. Dana Alokasi Umum
(DAU) dialokasikan untuk Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota. Tujuan dari pemberian dana alokasi umum ini
adalah pemerataan keuangan daerah dengan memperlihatkan potensi
daerah, luas daerah. keadaan geografi. jumlah penduduk, dan tingkat
pendapatan. Dana Alokasi Umum (DAU) juga merupakan jaminan
keseimbangan

penyelenggaraan

pemerintah

daerah

dalam

rangka

penyediaan pelayanan dasar kepada masyarakat. DAU daerah ditentukan
atas besar kecilnya celah fiskal (fiscal gap) suatu daerah yang merupakan
selisih antara kebutuhan daerah {fiscal need) dan potensi daerah {fiscal
capacity). Alokasi DAU bagi daerah yang potensi fiskalnya besar. tetapi
kebutuhan fiskalnya kecil akan memperoleh alokasi DAU yang relatif

15

kecil.

Sedangkan

daerah

dengan

kebutuhan

fiskal besar.

akan

memperoleh DAU yang relatif besar. Secara implisit, prinsip tersebut
menegaskan fungsi DAU sebagai faktor pemerataan kapasitas fiskal
(Puspita Sari, 2010).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2010 tentang
Dana Perimbangan bahwa tujuan utama pemberian Dana Alokasi Umum
(DAU) adalah untuk : (a) horizontal equity dan (b) sufficiency. Tujuan
hoqizontal equity merupakan kepentingan pemerintah pusat dalam rangka
melakukan ditribusi pendapatan secara adil dan merata agar tidak terjadi
kesenjangan

yang lebar antar daerah. Sementara itu. yang menjadi

kepetingan daerah kecukupan (suffiency), terutama adalah untuk menutup
fiscal gap.
Pemerintah pusat dalam memberikan bantuan dana dalam bentuk
dana perimbangan (grant) kepada pemerintah daerah bertujuan untuk :
1. Untuk

mendorong

lerciptanya

keadilan

antar

wilayah

{geographical equity).
2. Untuk mcningkatan akuntabilitas {promote accountability).
3. Untuk meningkatkan sistem pajak yang lebih progresif. Pajak daerah
cenderung kurang progresif. membebani tarif pajak yang tinggi
kepada masyarakat yang berpenghasilan rendah.
4. Untuk meningkatkan keberterimaan (ecceptability) pajak
Pemerintah

pusat mensubsidi

beberapa pengeluaran

daerah untuk mengurangi jumlah pajak daerah.

daerah.

pemerintah

16

Dana Alokasi Umum adalah dana yang berasal dari APBN yang
dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar
daerah

untuk membiayai kebutuhan

pembelanjaan.

Adapun cara

menghitung DAU menurut ketenluan adalah sebagai berikut:
1. Dana Alokasi Umum (DAU). ditetapkan sekurang-kurangnya 26%
dari penerimaan dalam negeri yang ditetapkan dalam APBN.
2. Dana

Alokasi

Umum

(DAU).

untuk

daerah

Provinsi

dan

Kabupalen/Kota ditetapkan masing-masing 10% dan 90% dari Dana
Alokasi Umum sebagaimana ditetapkan diatas.
3. Dana Alokasi Umum (DAU), untuk suatu Kabupaten/Kota tertentu
ditetapkan berdasarkan perkalian jumkah Dana Alokasi Umum untuk
Kabupaten/Kota yang ditetapkan APBN dengan porsi Kabupaten/Kota
yang bersangkutan.
4. Porsi Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud di atas merupakan
proporsi bobotKabupaten/Kota di seiuruh Indonesia yang telah
ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Menurut

Undang-undang

Nomor

33

Tahun

2004

tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
bahwa kebutuhan DAU oleh suatu daerah (Provinsi. Kabupaten. dan
Kota) ditentukan dengan menggunakan pendekatan fiscal gap atau celah
fiskal dimana celah fiskal merupakan selisih dari kebutuhan fiskal
dikurangi

dengan

kapasitas

fiskal.

Kebutuhan

fiskal

merupakan

persentase bobot daerah yang dikalikan dengan indeks jumlah penduduk,

17

indeks luas wilayah. indeks kemahalan kontruksi. indeks pembangunan
manusia dan indeks PDRB perkapita yang kemudian hasil dari persentase
perhitungan tersebut dikalikan dengan rata-rata total belanja daerah.
Sedangkan

kapasitas fiskal adalah Pendapalan

Asli Daerah (PAD)

ditambah dengan Dana Bagi Hasil (DBH). Berikut adalah formulasi yang
digunakan untuk menghitung besamya.

Tabel 11.2
Formulasi Untuk Menghitung Besarnya DAU
Besarnya DAU

DAU untuk Provinsi

DAU untuk Kabupaten/Kota

25% X APBN

10% X 25% APBN

90% X 25% X APBN

DAU Suatu Provins!=^
Bobot untuk provinsi yang bersngkuVan

X DAU Untuk Provinsi

Bobot seiuruh provinsi di Indonesia
DAU Suatu Kabupaten/Kota^
Bobot kabupaten/ kota yang bersangkutan

X DA U Untuk Kabupaten/kota

Bobot seiuruh kabupaten/kota di provinsi

Sumber: UU No. 33 Tahun 2004

b. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan Daerah

adalah

semua penerimaan

uang melalui

rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancar yang
merupakan hak pemerintah daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran yang
tidak perlu dibayar kembali oleh daerah (UU No 33 Tahun 2004).
Sehubungan dengan hal tersebut. pendapatan daerah yang dianggarkan
dalam APBD merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang

18

dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Pendapatan Daerah
merupakan hak Pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih dalam periode yang bersangkutan. Semua barang dan
jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi di
wilayah domestik. tanpa memerhatikan apakah faktor produksinya
berasal dari atau dimiliki oleh penduduk daerah tersebut. merupakan
"Produk Domestik Regional Bruto" daerah bersangkutan. Pendapalan
yang timbul oleh karena adanya kegiatan produksi tersebut merupakan
"Pendapatan Regional". Menurut UU No 33 Tahun 2004 . Sumber
Pendapatan Daerah terdiri dari:
1. Pendapatan Asli Daerah
2. Dana Perimbangan
3. Lain-lain penerimaan yang syah.
Menurut UU No 33 tahun 2004 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan
peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan, terdiri
dari :
a) Pajak Daerah
Pajak Daerah Menurut UU No 28 tahun 2009 Pajak Daerah,
yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada
Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi
sebesar-besamya kemakmuran rakyat.

19

Berdasarkan UU nomor 28 tahun 2009 pajak kabupaten/kota
dibagi menjadi beberapa sebagai berikut, Pajak Hotel, Pajak Restoran,
Pajak Hiburan. Pajak Reklame. Pajak Penerangan

Jalan. Pajak

Mineral bukan Logam dan Batuan. Pajak Parkir. Pajak Air Tanah,
Pajak Sarang Burung Walet. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan. dan Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
b) Retribusi Daerah
Pemerintah pusat kembali mengeluarkan regulasi tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah, melalui Undang-undang Nomor 28
Tahun 2009. Dengan UU ini dicabut UU Nomor 18 Tahun 1997,
sebagaimana sudah diubah dengan UU Nomor 34 Tahun 2000.
Berlakunya UU pajak dan retribusi daerah yang baru di satu sisi
memberikan keunlungan daerah

dengan adanya

sumber-sumber

pendapatan baru. namun disisi lain ada beberapa sumber pendapatan
asli daerah yang harus dihapus karena tidak boleh iagi dipungut oleh
daerah, terutama berasal dari retribusi daerah. Menurut UU Nomor 28
Tahun 2009 secara keseluruhan terdapat 30 jenis retribusi yang dapat
dipungut oleh daerah yang dikelompokkan ke dalam 3 golongan
retribusi. yaitu:
1. Retribusi jasa umum
2. Retribusi jasa usaha
3. Retribusi perizinan tertentu

20

c) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
Undang-undang no 33 tahun 2004 mengklasifikasikan jenis hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. dirinci
menurut

objek

pendapatan

yang

mencakup

bagian

menurut
laba atas

pcnyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMD, bagian laba
atas pcnyertaan modal pada perusahaan milik negara/BUMN dan
bagian laba atas pcnyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau
kelompok masyarakat.

Halim (2004) menyebutkan bahwa .lenis

pendapatan ini meliputi objek pendapatan berikut:
1. Bagian laba perusahaan milik daerah
2. Bagian laba lembaga keuangan bank.
3. Bagian laba lembaga keuangan non bank.
4. Bagian laba alas pernyataan modal/investasi.
d) Lain-lain pendapatan asli yang sah
Menurut UU No 33 tahun 2004 menjelaskan tentang Pendapatan
asli Daerah yang sah. disediakan untuk menganggarkan penerimaan
daerah yang tidak termasuk dalam jenis pajak daerah. dan hasil
pengelolaan

kekayaan

daerah

yang

dipisahkan.

Halim

(2004)

menyebutkan jenis pcndapatan ini meliputi objek pendapatan berikut;
1. Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan
2. Penerimaan Jasa Giro
3. Pendapatan Bunga
4. Denda keterlambatan peiaksanaan pekerjaan

21

5. Penerimaan ganti rugi atas kerugian/kehilangan kekayaan daerah.

. Belanja Daerah
Menurut Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002. Belanja daerah
adalah semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun bersangkutan
yang mengurangi kekayaan pemerintah daerah. Dalam struktur anggaran
daerah dengan pendekatan kinerja. pengeluaran daerah dirinci menurut
organisasi. fungsi, kelompok dan jenis belanja.
Belanja

daerah

menurut

organisasi

adalah

suatu

kesaluan

pcnggunaan seperti seketariat daerah. dinas daerah, dan lembaga teknis
daerah lainnya. Fungsi belanja misalnya pendidikan. kesehatan dan
fungsi-fungsi lainnya. Kelompok belanja misalnya belanja administrasi
umum, belanja operasi dan biaya pemeliharaan serta belanja investasi.
Jenis belanja

misalnya belanja

pegawai. belanja

barang.

belanja

perjalanan dinas, dan belanja lain-lain.
Belanja daerah dibagi menjadi belanja rutin, belanja investasi,
pengeluaran transfer dan pengeluaran tidak tersangka.
1. Belanja Rutin
Belanja rutin adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk
satu tahun anggaran dan tidak menambah aset kekayaan bagi daerah,
belanja rutin terdiri dan belanja administrasi umum :
a. Belanja Pegawai
b. Belanja Barang

22

c. Belanja Perjalanan Dinas
d. Belanja Pemeliharaan
e. Belanja operasi dan pemeliharaan saran dan prasarana umum
2. Belanja Investasi
Belanja

investasi

adalah

pengeluaran

yang

manfaatnya

cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset
atau kekayaan daerah. dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin
untuk biaya operasional dan pemeliharaannya. Belanja investasi terdiri
dari:
a. Belanja Publik
Belanja yang manfaatnya dapat dinikmati secara langsung oleh
masyarakat. Belanja publik merupakan belanja modal yang berupa
investasi fisik yang mempunyai nilai ekonomis lebih dan satu tahun
dan mengakibatkan terjadinya penambahan aset daerah.
b. Belanja Aparatur
Belanja yang manfaatnya tidak secara langsung dinikmati oleh
masyarakat, tetapi dirasakan langsung oleh aparatur. Belanja
aparatur diperkirakan akan memberikan manfaat pada periode
berjalan dan periode yang akan datang. Belanja aparatur meliputi,
belanja administrasi umum, belanja operasi dan belanja modal.
3. Pengeluaran Transfer
Pengeluaran transfer adalah pengalihan utang pemerintah daerah
dengan kriteria;

23

a. Tidak menerima secara langsung imbalan barang dan jasa seperti
layak terjadi dalam pembelian dan penjualan.
b. Tidak mengharapkan dibayar kembali kembali di masa yang akan
datang. seperti yang diharapkan pada suatu pinjaman.
c. Tidak mengharapkan adanya hasil pendapatan. seperti layaknya
yang diharapkan pada kegiatan investasi.
Pengeluaran transfer terdiri atas angsuran pinjaman. dana bantuan dan
dana cadangan.
4. Pengeluaran Tidak Tersangka
Pengeluaran tidak tersangka adalah pengeluaran yang disediakan
untuk pembiayaan:
a. Kejadian-kejadian luar biasa bencana alam, kejadian yang dapat
membahayakan daerah.
b. Tagihan tahun lain yang belum diselesaikan dan / atau yang tidak
tersedia anggarannya pada tahun laiu yang bersangkutan.
c. Pengembalian penerimaan yang bukan haknya atau penerimaan
yang dibebaskan (dibalalkan) dan/ atau kelebihan penerimaan.

C. Hipotesis
Hipotesis

merupakan

jawaban

sementara

yang

hendak

diuji

kebenarannya dengan melihat hasil analisis penelitian. Adapun hipotesis yang
diajukan dalam peneiitian ini adalah sebagai berikut;

24

a. Terdapat pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) secara parsial lerhadap Belanja Aparatur Daerah.
b. Terdapat pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) secara simuitan lerhadap Belanja Aparatur Daerah.

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 5-16) Menjelaskan bahwa jenis penelitian
berdasarkan tingkat eksplantasi atau tingkat penjelasannya terdiri dari:
1) Penelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (Independen) tanpa
membandingkan atau menghubungkan variabel lain.
2) Penelitian Komparatif
Penelitian

Komparatif

adalah

suatu

penelitian

yang

bersifat

membandingkan, atau berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel
atau lebih.
3) Penelitian Asosiatif
Penelitian Asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan dua variabel atau lebih.
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah
jenis penelitian Asosiatif karena bertujuan untuk mengetahui hubungan
dua varaibel anlara

pengaruh

Dana Alokasi

Umum (DAU) dan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap belanja daerah.

25

26

B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendapatan Asli Daerah (DISPENDA)
Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), yang beralamatkan Jl Jendral A.
Yani KM.7 Kemelak Baturaja Timur Telp. (0735) 325773.

C. Operasionalisasi Variabel

No

Variabel

1

Dana Alokasi
Umum (DAU)
(X,)

2

Pendapatan
Asli Daerah
(PAD)

Tabel I I I . l
Operasionalisasi Variabel
Definisi

(X2)

3

Belanja
Aparatur
(Y)

Dana yang bersumber dan
pendapalan APBN yang
dialokasikan dengan tujuan
pemerataan kemampuan
keuangan antar daerah untuk
mendanai kebutuhan Daerah
dalam rangka peiaksanaan
Desentralisasi.
Pendapatan yang diperoleh
Daerah yang dipungut
berdasarkan Peraturan Daerah
sesuai dengan peraturan
perundang undangan.
Belanja yang manfaatnya
tidak secara langsung
dinikmati oleh masyarakat.
tetapi dirasakan langsung oleh
aparatur.

Indikator
Target dan realisasi
DAU Tahun 20112014

Target dan realisasi
PAD Tahun 20112014

Target dan realisasi
Belanja
Aparatur
Tahun 2011-2014

Sumber ; Penulis. 20] 5

D. Data yang Diperlukan
Menurut Nur & Bambang (2009: 146-147) pada dasamya data
penelitian dapat dikelompokan menjadi :

27

1) Data Primer
Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumbemya (tidak melalui perantara).
2) Data Sekunder
Data sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh orang lain).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara yang dilakukan
kepada Kepala DISPENDA. Dala sekunder yaitu yang diperoleh melalui
artikel, internet, dan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya.

E . Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2010; 402-425) dilihat dari segi cara atau teknik
pengumpulan data dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Interview (wawancara)
Interview merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei
yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian.
2) Kuesioner (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk menjawabnya.

28

3) Observasi
Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis
terhadap gejala-gejaia yang diteliti.
4) Dokumentasi
Dokumentasi
Dokumen

merupakan

bisa

catatan peristiwa yang sudah berlalu.

berbentuk

tulisan.

gambar.

atau

karya-karya

monumental dari seseorang.
Metode pengumpulan dala yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara dan dokumenlasi. Wawancara dilakukan kepada kepala
DISPENDA. Dokumentasi dengan mengumpulkan tulisan. karya-karya
jumal dan artikel orang lain.

F. Analisis Data dan Teknik Analisis
1) Analisis Data
Menurut Sugiyono (2010: 13). menyatakan ada dua jenis metode
analisis yang digunakan dalam penelitian. yaitu:
a. Analisis Kualitatif
Analisia Kualitatif adalah suatu metode analisis dengan menggunakan
data dengan menggunakan data yang berbentuk kata. kalimat, skema,
dan gambar.

29

b. Analisis Kuantitatif
Analisis

Kuantitatif

adalah

suatu

metode

analisis

dengan

menggunakan data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan.
Metode analisis yang akan digunakan penulis adalah analisis
kulitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan
melihat data laporan target dan realisasi pada kantor DISPENDA OKU,
kemudian data tersebut akan dijelaskan dengan mengunakan analisis
kualitatif dengan kalimat-kalimat.
2) Teknik Analisis
Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
dana alokasi umum dan pendapatan asli daerah terhadap belanja aparatur
daerah adalah dengan analisis regresi linear berganda imtuk meyakinkan
bahwa variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat,
selanjutnya dilakukan uji hipotesis (uji t dan uji F) untuk mengetahui
signifikansi dari variabel bebas terhadap variabel terikat serta membuat
kesimpulan dan yang terakhir adalah menghitung koefisien determinasi
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas terhadap
variabel terikat. Sebelum melakukan analisis, sesuai dengan syarat
metode OLS (Ordinary Least Square) maka terlebih dahulu dilakukan uji
seperti berikut:

30

a) Uji Asumsi Klasik
Menurut Dwi (2008: 109) sebelum data diuji periu diketahui
apakah data melanggar asumsi dasar seperti

multikolinearitas,

autokorelasi, dan heterokedastisitas. Parameter yang telah diestimasi
dengan salah satu metode di alas kemudian akan diuji secara statistik
untuk melihat apakah suatu hipotesis dapat diterima atau ditolak. Cara
pengujian yang dapat dilakukan adalah dengan uji nilai t, uji nilai F
dan uji adjusted R-squared. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa
setiap estimasi ekonometri harus dibersihkan dari

penyimpangan

terhadap asumsi dasar dan dalam studi ketga masalah tersebut akan
dideteksi untuk setiap persamaan. Untuk memcnuhi

asumsi klasik,

maka model persamaan regresi diatas terlebih dahulu akan dilakukan
penguj ian-penguj ian:
1. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel penggangu atau residual mempunyai distribusi
normal. Uji t dan F mengasumsikan nilai residual mengikuti
distribusi normal. Jika terjadi pelanggaran asumsi ini maka uji
statistik menjadi tidak valid.
2. Uji Multikolinearitas
Menurut Dwi (2008: 10) pengujian ini bertujuan untuk
membuktikan apakah pada model regresi ditemukan koreiasi antara
variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya

31

tidak ditemukan koreiasi antar variabel bebas tersebut. Apabila
interpretasi ini dilanggar dengan terjadinya hubungan antar variabel
bebas, maka timbulah gejala yang disebut multikolinearitas. Gejala
ini dapat dideteksi dengan R2 yang tinggi dan uji F yang signifikan,
atau secara substansi interpretasi yang meragukan. Sesungguhnya
hal tersebut dapat dijadikan alat untuk medeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas di dalam model regresi dengan cara sebagai
berikut:
a. Melihat tabel Collinearity Diagnostics kolom Dimention adalah
nilai Eigenvalue yang mendekati 0, artinya terdapat kolinearitas
antara variabel, namun jika nilai Condition Index (CI) ternyata
relatif kecil atau dibawah 10 hal ini akan meragukan bagi kita
untuk mengambil kesimpulan apakah variabel tersebut terjadi
kolinearitas .
b. Formulasi Iain dengan melihat VIF dan Tolerance yang terjadi
pada tabel Coefficient angkan TOL mendekati 0 dan angka VIF
jauh dari 1 berarti terjadi koreiasi antar variabel bebas.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan merupakan pengujian dalam regresi
yaitu nilai dari variabel dependen tidak berpengaruh terhadap nilai
variabel itu sendiri. Untuk mendeteksi

gejala autokorelasi kita

menggunakan uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan jika Durbin

32

Watson (DW) berkisar antara -2 sampai +2 menunjukan bahwa tidak
terjadi autokorelasi.
4. Uji Heterokedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah pada metode
regresi terjadi ketidaksamaan suatu residual satu pengamatan kepada
pengamatan lainnya. Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam
modal

yaitu

bersifat

Best

Linear

Unbiassed

Estimate

adalah

Var(u2)^a2 (konstan). semua residual atau error memiliki varians yang
sama. Apabila varians tidak konstan atau berubah-ubah maka dapat
disimpulakan

telah

terjadi

gejala

heterokedastisitas.

Gejala

heterokedastisitas dapat dideteksi dengan melihat R2 yang sangat
kecik dan uji t yang tidak signifikan. Sedangkan nilai dari Sum Of
Square

Regressio.

Jika 0>X^(m-]), maka tolak hipotesis yang

menyatakan homokedasitas, atau dengan kata lain residual model di
atas adalah heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedasitisitas. tidak heterokedatisitas.
5. Uji Hipotesis
a) Pengujian hipotesis secara bersama (Uji F)
Pengujian hipotesis secara bersama merupakan pengujian
hipotesis koefisien regresi berganda dengan B] B2 dan Bi secara
bersama-sama mempengaruhi Y.
1. Meruniuskan hipotesis
2. Menentukan taraf nyata

33

3. Kesimpulan
b) Uji hipotesis secara parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis secara parsial merupakan pengujian
hipotesis koefisien regresi berganda dengan hanya satu B (B| Bj
atau Bi) yang akan mempengaruhi Y. Langkah-langkah dalam uji
hipotesis secara parsial atau individual yaitu:
1. Merumuskan hipotesis
2. Menentukan taraf nyala
3. Kesimpulan
c) Regresi Linier Berganda
Menurut Sugiyono (2009: 277) analisi regresi linier berganda
adalah hubungan

Dokumen yang terkait

K A R A K T E R I S T I K F I S I K B I J I K O P I R O B U S T A T E R F E R M E N T A S I O L E H M I K R O F L O R A F E S E S L U WA K

0 6 18

K E A N E K A R A G A M A N JE N I S I K A N D I B L O K B E D U L S E G O R O A N A K T A M A N N A S I O N A L A L A S PU R WO

0 2 17

M E D I A K O M U N I K A S I I N T E R N B A D A N G E O L O G I

0 0 48

L A P O R A N HASIL SURVAI DAN E K S K A V A S I DI C A N D I R E T N O , M A G E L A N G

0 0 22

G A M B A R A N K L I N I S DAN P O L A E K G PADA P A S I E N P E N Y A K I T JANTUNG K O R O N E R DI R U M A H S A K I T PT.PUSRI P A L E M B A N G P E R I O D E J A N U A R I 2011 - D E S E M B E R 2011

0 0 76

P O L A R I W A Y A T K E S E H A T A N R E P R O D U K S I DAN S T A T U S G I Z I WANITA Y A N G M E N G A L A M I O S T E O P O R O S I S DI P O L I K L I N I K P E N Y A K I T D A L A M RSUP DR, M O H A M M A D H O E S I N P A L E M B A N G P E R I O

0 2 97

ANALISIS AOArOJAfC P E N G E L O L A A N DAN P E L A K S A N A A N DANA BANTUAN O P E R A S I O N A L S E K O L A H (BOS) Dl S E K O L A H DASAR N E G E R I 3 S E M E N D E DARAT L A U f K A B U P A T E N MUARA ENIM SKRIPSI

0 3 108

PENGARUH RASIO E F E K T I V I T A S PENDAPATAN A S L I DAERAH, DANA A L O K A S I U M U M DAN DANA A L O K A S I KHUSUS TERHADAP T I N G K A T KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN K O T A DI PROPINSI SUMATERA S E L A T A N SRIPSI Uatnk

0 0 122

KONTRIBUSI DAN UPAYA-UPAYA M E N I N G K A T K A N PENDAPATAN PAJAK H O T E L DALAM RANGKA M E N G O P T I M A L K A N PENDAPATAN PAJAK D A E R A H K O T A PALEMBANG SKRIPSI

0 3 87

PROSES P E M E R I K S A A N DAN HAMBATAN-HAMBATAN TERHADAP P E L A K U TINDAK PIDANA PENIPUAN D I P O L R E S OGAN K O M E R I N G ILIR(<Ma>

0 3 80