PENGARUH STATUS GURU TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANTARA PESERTA DIDIK YANG DIAMPU GURU PNS DENGAN HONORER DI SDN GARANGAN KECAMATAN WONOSEGORO
PENGARUH STATUS GURU TERHADAP HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANTARA PESERTA DIDIK
YANG DIAMPU GURU PNS DENGAN HONORER DI SDN
GARANGAN KECAMATAN WONOSEGORO
SKRIPSI
Oleh : Bahaul Haq
NIM : 114-13-011
JURUSAN ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
PENGARUH STATUS GURU TERHADAP HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANTARA PESERTA DIDIK
YANG DIAMPU GURU PNS DENGAN HONORER DI SDN
GARANGAN KECAMATAN WONOSEGORO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I (S.Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh : Bahaul Haq
NIM : 114-13-011
JURUSAN TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
Jalan Lingkar Salatiga Km.2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email:
PENGARUH STATUS GURU TERHADAP HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANTARA PESERTA DIDIK
YANG DIAMPU GURU PNS DENGAN HONORER DI SDN
GARANGAN KECAMATAN WONOSEGORO
disusun oleh :
BAHAUL HAQ
NIM : 114-13-011
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan penguji Skripsi Jusuran Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 27 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd Sekretaris Penguji : Muh. Hafidz, M.Ag Penguji I : Mufiq, S.Ag.,M.Phil Penguji II : Dra. Ulfah Susilawati, M.Si
Salatiga, 27 September 2017 Dekan
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda-tangan, di bawah ini: Nama : Bahaul Haq NIM : 114-13-011 Jurusan : FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jurusan Studi : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dengan judul “Pengaruh Status Guru Terhadap Hasil Belajar
Pendiidkan Agama Islam antara Peserta Didik yang Diampu Guru PNS dengan Honorer di SDN Garangan Kecamatan Wonosegoro”, bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah dan saya menyatakan di perbolehkan untuk di publikasikan.
Salatiga, 11 September 2017 Yang Menyatakan, Bahaul Haq
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTOAllah Berfirman: ( ٌمي ِظَع ٌمْلُظَل َكْرِّشلا َّنِإ ِ َّللَّاِب ْك ِرْشُت لا َّيَنُب اَي ُهُظِعَي َوُه َو ِهِنْبلا ُناَمْقُل َلاَق ْذِإ َو ٣١ )
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Q.S Luqman:13)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahan kepada: 1.Almarhum kedua orang tuaku yang memberikan cinta dan harapan dalam membimbing dan mendidik dengan penuh kesabaran serta berusaha memenuhi kebutuhan baik moral maupun spiritual semoga Allah senantiasa meridhoinya.
2. Kepada bapak Muh. Hafidz, M.Ag selaku pembimbing dan sekaligus sebagai motivator serta pengarah sampai selesainya penulisan skripsi ini.
3. Kepada teman-temanku yang selalu memberikan semangat dan bantuan untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
KATA PENGANTAR
ِ س
ِِميِحَّشناِِهم حَّشناِِاللهِِم ِِب
Alhamdulillah atas segala karunia dari Allah SWT, tanpa sadar sampai detik inikita masih diberi denyut nafas kehidupan dalam menempuh hidup memerankan diri
sebagai khalifatullah dimuka bumi dan sebagai Abdullah (hamba Allah). Teriring
Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tauladan
dalam mengangkat derajat kaum Mustad’affin sehingga karena tauladan beliaulah saya
dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul PENGARUH STATUS GURU
TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANTARA PESERTA DIDIK YANG DIAMPU GURU PNS DENGAN HONORER DI SDN GARANGAN KECAMATAN WONOSEGORO .
Karena kemampuan penulis yang masih terbatas, maka di dalam penyusunan
skripsi ini mungkin terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis dengan rendah hati dan
tangan terbuka akan menerima masukan, kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi.Adapun yang menjadi tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat
dan kewajiban guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan Agama Islam Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, saran,
pertimbangan dan kritik dari berbagai pihak, maka bersamaan dengan selesainya
penyusunan skripsi ini penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada: 1.Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyan dan Keguruan (FTIK)Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Ibu Siti Rokhayati, M.Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu KeguruanInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
4. Bapak Muh. Hafidz, M.Ag selaku dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi ini yang telah memberikan bimbingan dengan penuh perhatian, kesabaran, dan keikhlasan.
5. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang dengan keikhlasan memberikan ilmu dan pengetahuan selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.
6. Kepada Guru Pendidikan Agama Islam SDN Garangan yang sudah meluangkan waktunya sehingga terselesainya skripsi ini.
Kepada mereka semua, penulis tidak dapat membalas dengan balasan apapun.
Hanya untaian atas terima kasih serta doa semoga Allah SWT membalas semua amal baik
yang telah diberikan kepada penulis.Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis memohon petunjuk dan hidayah. Semoga tulisan ini bermanfaat. Amin.
Salatiga, 11 September 2017 Penulis, BAHAUL HAQ NIM. 114-13-011
ABSTRAK
Haq, Bahaul, 2017. Pengaruh Status Guru Terhadap Hasil Belajar Pendidikan
Agama Islam antara Peserta Didik yang Diampu Guru PNS dengan Honorer di SDN Garangan Kecamatan Wonosegoro .
Kata Kunci :Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam
Pendidikan merupakan faktor utama yang berpengaruh penting untuk perkembangan generasi muda sebagai penerus bangsa, serta pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan siswa yang dapat berperan dalam masyarakat yang akan datang, baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat, hal tersebut bisa dilakukan melalui pemberian bimbingan, pelatihan dan pengajaran. Proses belajar mengajar merupakan proses terjadinya interaksi antara berbagai komponen, sehingga masing-masing komponen saling pengaruh mempengaruhi. Guru memberikan rangsangan kepada siswa untuk belajar dan siswa merespon dengan sikap, sehingga terjadi timbal balik antar komponen. Keberhasilan pembelajaran merupakan harapan baik oleh institusi pendidikan maupun siswa. Oleh karena itu, keberhasilan pembelajaran selalu diupayakan dan diperjuangkan agar dapat menjadi kenyataan. Namun tidak semua guru menya dari akan tujuan pendidikan nasional tersebut. Berdasarkan pra observasi dilapangan yang penulis lakukan, banyak ditemukan kasus pada guru honorer PAI terkait dengan tugas mereka sebagai pendidik.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah: Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik yang diampu guru PNS di SDN Garangan kecamatan Wonosegoro tahun pelajaran 2015-2016 dan yang diampu guru honorer di SDN Garangan kecamatan Wonosegoro tahun pelajaran 2016-2017. Serta Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik yang diampu guru PNS dengan honorer di SDN Garangan kecamatan Wonosegoro.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu memengaruhi variabel yang lain. Hasil penelitian ditemukan bahwa Hasil belajar peserta didik yang diampu guru PNS termasuk dalam kriteria cukup pada interval 78-81 dengan mean 81,3 dengan kriteria 15% memuaskan, 5% baik sekali, 20% baik, 15% cukup dan 45% rendah. Hasil belajar peserta didik yang diampu guru honorer termasuk dalam kriteria baik pada interval 82-85 dengan mean 81,65 dengan kriteria 20% memuaskan, 0% baik sekali, 14% baik, 10% cukup dan 48% rendah. Diperolehhasilbahwa lebihkecildaripada pada tarafsignifikansi 5% yaitu dan 2,02untuk . Dan pada taraf signifikansi untuk 1% lebihkecildaripadatarafsignifikansi dan 2,712untuk . untuk
Hal tersebut membuktikan bahwa maka diterimadan ditolak, artinyatidakterdapatperbedaanhasilbelajarPAIantarapesertadidik yang diampu guru PNS denganguru honorer..
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i LEMBAR LOGO ................................................................................................ ii HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii ABSTRAK ........................................................................................................ vii x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN A.
1 Latar Belakang ...........................................................................................
B.
3 Rumusan Masalah .......................................................................................
C.
4 Tujuan Penelitian ..........................................................................................
D.
4 Hipotesis ................................................................................................
E.
5 Manfaat Penelitian ........................................................................................
F.
6 Definisi Operasional......................................................................................
G.
8 Metode Penelitian..........................................................................................
H.
14 Kajian Pustaka ...............................................................................................
18 LANDASAN TEORI ............................................................................................
BAB II
18 A. Hasil Belajar ................................................................................................
B.
29 Pendidikan Agama Islam ................................................................
C.
37 Guru ................................................................................................
BAB III HASIL PENELITIAN ..........................................................................................
45 A.
45 Profil SDN Garangan ................................................................
B.
46 Visi, Misi dan Tujuan SDN Garangan ......................................................
C.
47 Keadaan Siswa ..........................................................................................
48 D. Keadaan Guru............................................................................................
49 E. Keadaan Sarana dan Prasarana SDN Garangan ................................
F.
49 Tata Tertib SDN Garangan ................................................................
BAB IV ...........................................................................................
50 ANALISIS DATA Analisis Pendahuluan ................................................................
A.
50
59 Analisis Uji Hipotesis ................................................................
B.
Analisis Lanjut ..............................................................................................
C.
63 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..............................................................................................
65 B. Saran ................................................................................................
66 DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TABEL TABEL 1 Keadaan Siswa SDN Garangan TABEL 2 Keadaan Guru SDN Garangan TABEL 3 Keadaan Sarana dan Prasarana SDN Garangan TABEL 4 Daftar Nilai Rapor Prestasi Belajar PAI Siswa Peserta Didik yang diampu Guru PNS Tahun Pelajaran 2015/2016 TABEL 5 Daftar Nilai Rapor Prestasi Belajar PAI Siswa Peserta Didik yang diampu Guru Honorer Tahun Pelajaran 2016/2017
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang - undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa : "Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU No.20, 2003, 3).
Pendidikan merupakan faktor utama yang berpengaruh penting untuk perkembangan generasi muda sebagai penerus bangsa, serta pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan siswa yang dapat berperan dalam masyarakat yang akan datang, baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat, hal tersebut bisa dilakukan melalui pemberian bimbingan, pelatihan dan pengajaran (Tirtaraharja, 1994: 20). Pendidikan juga merupakan kebutuhan setiap warga negara yang selalu mendambakan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai unsur pokok dalam pembangunan negara. Tujuan pendidikan di Indonesia menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 14 Tahun 2005, 2005: 4). Pendidikan sangat diperlukan bagi setiap manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya, Orang yang memiliki pendidikan diharapkan akan menjadi manusia yang bermanfaat baik untuk dirinya sendiri, bangsa maupun untuk negaranya.
Belajar merupakan kebutuhan manusia secara mutlak untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya. Tanpa belajar manusia akan sulit untuk mengembangkan pengetahuannya. Belajar dalam arti luas merupakan salah satu cara untuk lebih dapat meningkatkan prestasi belajar seseorang, dan prestasi belajar kemudian pada akhirnya akan menentukan sikap dan kebiasaan belajar. Secara luas sikap dapat diartikan yaitu adanya kesediaan untuk berrespon atau merespon terhadap situasi. Sikap nantinya akan menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta dapat memandang situasi tersebut bermanfaat atau merugikan bila ada respon dari individu.
Proses belajar mengajar merupakan proses terjadinya interaksi antara berbagai komponen, sehingga masing-masing komponen saling pengaruh mempengaruhi. Guru memberikan rangsangan kepada siswa untuk belajar dan siswa merespon dengan sikap, sehingga terjadi timbal balik antar komponen. Guru merupakan profesi yang memerlukan keahlian khusus dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan.
Keberhasilan pembelajaran merupakan harapan baik oleh institusi pendidikan maupun siswa. Oleh karena itu, keberhasilan pembelajaran selalu diupayakan dan diperjuangkan agar dapat menjadi kenyataan. Namun tidak semua guru menya dari akan tujuan pendidikan nasional tersebut.
Berdasarkan pra observasi dilapangan yang penulis lakukan, banyak ditemukan kasus pada guru honorer PAI terkait dengan tugas mereka sebagai pendidik. Misalnya, guru honorer PAI menjadikan tugasnya sebagai pendidik menjadi sebuah profesi sampingan. Mereka seringkali lebih mengutamakan pekerjaan yang gajinya lebih besar daripada mengajar anak didiknya. Mereka telat masuk kelas dan hanya memberi tugas tanpa menerangkan isi materi.
Bahkan administrasi yang seharusnya dibuat oleh guru yang bersangkutan tidak kunjung dibuat. Hal itu berbanding terbalik dengan guru yang sudah menjadi PNS (pegawai negeri sipil). Guru yang sudah berstatus pegawai negeri sipil lebih rajin dalam membuat administrasi belajar mengajar, intensitas waktu mereka juga sepenuhnya berada di sekolah selama proses belajar mengajar berlangsung.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti perbandingan hasil belajar peserta didik yang diampu guru PNS dengan peserta didik yang diampu guru honorer.
B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana hasil belajar peserta didik yang diampu guru PNS di SDN Garangan kecamatan Wonosegoro tahun pelajaran 2015-2016?
2. Bagaimana hasil belajar peserta didik yang diampu guru honorer di SDN
Garangan kecamatan Wonosegoro tahun pelajaran 2016-2017? 3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang diampu guru
PNS dengan honorer di SDN Garangan kecamatan Wonosegoro? C.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah: a. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik yang diampu guru PNS di
SDN Garangan kecamatan Wonosegoro tahun pelajaran 2015-2016 b. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik yang diampu guru honorer di SDN Garangan kecamatan Wonosegoro tahun pelajaran 2016-2017 c.
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik yang diampu guru PNS dengan honorer di SDN Garangan kecamatan Wonosegoro
D. Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata hipo (hypo) dan tesis (thesis). Hipo berarti kurang dari, sedang tesis berarti pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya sementara, belum benar-benar berstatus sebagai suatu tesis (Margono, 2010: 80). Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2010: 96).
Berdasarkan landasan teori di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Terdapat perbedaan hasil belajar pendidikan Agama Islam antara peserta didik yang diampu guru PNS dengan honorer di SDN Garangan Kecamatan Wonosegoro.
E. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan baru tentang perbedaan hasil belajar Peserta didik yang diampu guru PNS dengan honorer di SDN Garangan kecamatan Wonosegoro 2. Manfaat Praktis
Bagi guru:
a) Memberi informasi pada praktisi pendidikan (khususnya guru pendidikan agama Islam) di SD Negeri tentang perbedaan hasil belajar peserta didik yang diampu guru PNS dengan honorer.
b) Meningkatkan perhatian guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kemampuan siswa yang prestasinya kurang baik.
Bagi Sekolah:
a) Penelitian ini dapat memberi masukan untuk mengembangkan kurikulum pendidikan agama Islam.
b) Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan tentang studi pendidikan agama Islam.
Bagi siswa:
a) Meningkatkan kesadaran untuk belajar pendidikan agama Islam lebih giat lagi.
b) Dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran.
F. Definisi Operasional
Untuk mengurauikan pembahasan secara jelas agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda, maka penulis memberikan batasan istilah yang terkandung dalam judul skripsi ini sebagai berikut: 1.
Studi Komparasi Studi berasal dari bahasa inggris yaitu “study” yang mempunyai arti belajar atau mempelajari (Baraba, 1989: 180). Yang dimaksud di sini adalah suatu penyelidikan dengan cara meneliti, mempelajari dan menelaah data yang ada hubungannya dengan permasalahan dalam penelitian dengan jalan mengumpulkan, membahas dan menganalisa data tersebut melalui prosedur ilmiah guna diambil suatu kesimpulan.
Komparasi yaitu salah satu teknik analisis kuantitatif atau salah satu teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada tidaknya perbedaan antarvariabel yang sedang diteliti. Jika perbedaan itu memang ada, apakah perbedaan itu merupakan perbedaan yang berarti atau meyakinkan, atau perbedaan itu hanyalah secara kebetulan saja (by chance) ( Sudijono, 2010: 275).
Perbandingan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah membandingkan hasil belajar pendidikan agama Islam antara siswa yang diampu guru PNS dengan siswa yang diampu guru honorer.
2. Hasil Belajar Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil’ dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjukkan pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional (2009: 44). Hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai tes ujian kenaikan kelas pada siswa yang diampu guru PNS dan guru honorer.
3. Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan (Nazarudin, 2007:12).
4. Guru Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU Guru dan Dosen, 2005: 2).
G. Metode Penelitian 1.
Pendekatan dan jenis penelitian Pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang bekerja dengan angka, yang datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi), yang dianalisis dengan menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang sifatnya spesifik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variabel tertentu mempengaruhi variabel yang lain (Alsa, 2003: 13). Penulis memilih menggunakan pendekatan kuantitatif karena dalam penelitian ini terdapat karakteristik yang cenderung pada penelitian kuantitatif yaitu data yang dikumpulkan berupa angka.
Penelitian ini mencoba mengadakan penyelidikan komparasi. Teknik analisis komparasional, yaitu salah satu teknik analisis kuantitatif atau salah satu teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada tidaknya perbedaan antarvariabel yang sedang diteliti. Jika perbedaan itu memang ada, apakah perbedaan itu merupakan perbedaan yang berarti atau meyakinkan, atau perbedaan itu hanyalah secara kebetulan saja (by chance) (Sudijono, 2010: 275).
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat peneliti melakukan penelitian studi komparasi hasil belajar PAI antara peserta didik yang diampu guru PNS dengan honorer. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian di SDN Garangan yang terdapat di kecamatan Wonosegoro.
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2010: 173). Menurut Margono, populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan (Margono, 2010: 118). Sedangkan menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 117).
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SDN Garangan.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2010: 118). Metode sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
Stratified Random Sampling , yaitu cara mengambil sampel dengan
memperhatikan strata (Tingkatan) di dalam populasi. Dalam stratified random sampling sebelumnya dikelompokkan kedalam tingkatan tertentu.
Sampel dalam penelitian ini adalah Peserta didik SDN Garangan yang diampu guru PNS adalah kelas tiga, dan yang diampu guru honorer adalah kelas empat. Pemilihan kelas tiga dan empat karena persamaan KKM (kriteria ketuntasan minimal) kedua kelas tersebut sama.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu: a)
Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang- barang tertulis. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010: 201).
b) Tes
Tes dalam pendidikan adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh testee, sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi
(Sudijono, 2003: 67). Tes digunakan untuk mengetahui prestasi
testee
responden dalam belajar pendidikan agama Islam. Tes dalam penelitian ini merujuk pada tes kenaikan kelas tahun pelajaran 2016- 201
5. Analisis data
Setelah data terkumpul hal selanjutnya yang dilakukan adalah menganalisis data tersebut yaitu dengan: 1)
Analisis Pendahuluan Analisis ini digunakan untuk menyelidiki dua variabel yang berbeda, yaitu hasil belajar peserta didik yang diampu PNS dan hasil belajar peserta didik yang diampu guru honorer. Data yang diambil dari hasil belajar peserta didik yang diampu guru PNS adalah nilai tes kenaikan kelas pada kelas tiga yang naik ke kelas empat. Sedangkan hasil belajar peserta didik yang diampu guru honorer adalah nilai tes kenaikan kelas pada kelas empat yang naik ke kelas lima. Kemudian data-data dari kedua variabel tersebut dimasukkan ke dalam distribusi frekuensi sebagai persiapan untuk analisis selanjutnya. 2)
Analisis Uji Hipotesis
a) Uji Homogenitas
Salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok adalah dengan varians. Untuk mengetahui varian sampel tersebut homogen atau tidak homogen, maka perlu diuji homogenitas variannya terlebih dahulu dengan uji F:
Dengan rumus varian untuk sampel:
∑(
̅)
( ) Kedua kelompok mempunyai varian yang sama (homogen) apabila dan dikatakan tidak homogen apabila pada taraf signifikan 5% dengan:
(dk pembilang) (dk penyebut) (Sugiyono, 2010: 56-57).
b) Uji Perbedaan Rata-rata
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang penulis ajukan dengan menggunakan perhitungan lebih lanjut dengan analisis statistik. Hipotesis yang digunakan adalah:
Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang diampu guru PNS dengan peserta didik yang diampu guru honorer di SDN Garangan kecamatan Wonosegoro
Terdapat perbedaan hasil belajar antara peserta didik yang diampu guru PNS dengan peserta didik yang diampu guru honorer di SDN Garangan kecamatan Wonosegoro
Dalam hal ini terdapat dua rumus sebagai berikut:
1)
Separated Varian
̅ ̅ √
Rumus di atas digunakan bila:
a) Jumlah anggota sampel dan varian homogen
( ) dengan t-tabel digunakan dk = b) dan varian tidak homogen Jumlah anggota sampel
( ) dengan t-tabel dengan dk = atau
c) dan varian tidak homogen Jumlah anggota sampel
( ) , harga t sebagai pengganti t-tabel dihitung dari selisih harga t-tabel dengan dk ( ) dan dk ( ) dibagi dua, dan kemudian ditambahkan dengan harga t yang terkecil.
2) Polled Varian
̅ ̅ ( ) ( )
√ ( )
Rumus di atas digunakan bila: 1) dan varian homogen
Jumlah anggota sampel (
) dengan t-tabel digunakan dk = 2) dan varian homogen
Jumlah anggota sampel (
) dengan derajat kebebasan (dk) = 3) dan varian tidak homogen
Jumlah anggota sampel ( ) dengan t-tabel dengan dk = atau .
Kriteria pengujian adalah diterima jika dan ditolak jika Keterangan: t = t score
= rata-rata hasil tes peserta didik yang diampu guru PNS ̅
= rata-rata hasil tes peserta didik yang diampu guru honorer ̅
= varians peserta didik yang diampu guru PNS = varians peserta didik yang diampu guru honorer = jumlah sampel peserta didik yang diampu guru PNS = jumlah sampel peserta didik yang diampu guru honorer H.
Kajian Pustaka
Muhammad Agus Syukron tentang Studi Komparasi Prestasi Belajar Kognitif Bidang Studi Aqidah Akhlaq Kelas XI Siswa Yang Tinggal di Pondok Pesantren dengan Siswa Yang Tidak Tinggal di Pondok Pesantren di MAN Rembang Tahun Ajaran 2007/2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar kognitif bidang studi Aqidah Akhlaq siswa kelas XI yang tinggal di Pondok Pesantren dengan siswa yang tidak tinggal di Pondok pesantren di MAN Rembang tahun ajaran 2007/2008.
Ini dibuktikan dengan analisis t-test yang didapat bahwa t observasi lebih besar (df 46 = 3,402) dari t tabel (0 t > t t) yang dalam taraf signifikansi 5 % adalah 2,015 < 3,402 dan dalam taraf signifikansi 1 % adalah 2,690 < 3,402 yang berarti hipotesis diterima (Syukron, 2008: 3).
Nurohman tentang Studi Komparasi Prestasi Belajar PAI antara Aktivis Rohis dengan Aktivis Biz Variz di SMA Semesta Bilingual Boarding School Gunung Pati Semarang Tahun 2014/2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Prestasi belajar PAI siswa aktivis Rohis dapat dikategorikan baik sekali, yaitu dengan nilai rata-rata 88,5 dengan nilai tertinggi 94 dan nilai terendah 82. (2) Prestasi belajar PAI siswa aktivis Biz Variz dapat dikategorikan baik, yaitu dengan nilai rata-rata 85,9 dengan nilai tertinggi 93 nilai dan nilai terendah 81. (3) Terdapat perbedaan yang meyakinkan tentang prestasi belajar PAI antara siswa aktivis Rohis dengan siswa aktivis Biz Variz di SMA Semesta Semarang ditunjukkan oleh rumus t- test di mana nilai to = 2,331 lebih besar dari t-tabel (df = 38) pada taraf signifikansi 5% = 2,024. (4) faktor-faktor yang menyebabkan adanya perbedaan prestasi belajar PAI Antara Aktivis Rohis dengan aktivis Biz Variz adalah karena sebagian besar motivasi, minat, perhatian dan kemampuan PAI siswa aktivis Rohis lebih baik dibandingkan dengan siswa aktivis Biz Variz dan Program yang dilakukan organisasi Rohis juga lebih mendukung terhadap PAI dibandingkan dengan Program yang dilakukan organisasi Biz Variz (Nurohman, 2015: 2).
Annis Nurul Hidayati tentang Studi Komparasi Kemampuan Ranah Kognitif Bidang Studi Al-
Qur’an Hadis Antara Lulusan MI Dan SD Kelas
VII di MTs Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati Tahun Ajaran 2011/2012”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji komparasi (uji t-test) yang diperoleh bahwa thitung = 2,759 dan tabel 1,684 dengan taraf signifikan 5% dan ttabel 1,303 dengan taraf signifikan 1% dengan dk=20+31-2= 49 jika
thitung> ttabel maka Ha diterima artinya ada perbedaan yang signifikan
antara kemampuan ranah kognitif bidang studi Al- Qur’an Hadis antara lulusan MI dan SD. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan ranah kognitif Al-
Qur’an Hadis siswa lulusan MI lebih baik dari kemampuan ranah kognitif Al- Qur’an Hadis siswa lulusan SD. Hal ini membuktikan bahwa tempat tinggal mempengaruhi terhadap keberhasilan belajar siswa ( Hidayati, 2012: 3).
Shodri Said Khisamuddin tentang Studi Komparasi Sikap Belajar dalam Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam antara Siswa yang Berasal dari SD Bernuansa Islam dengan Siswa yang Berasal dari SD Umum di SMP Negeri 06 Salatiga Tahun Ajaran 2013/ 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Sikap belajar siswa SD bernuansa Islam dengan prosentase tinggi 60%, sedang 36% dan rendah 4%. 2). Sikap belajar siswa SD Umum dengan prosentse tinggi 60%, sedang 40% dan rendah 0%. Kedua kelompok SD bernuansa islam dan SD umum, ada perbedaan tetapi tidak signifikan. oleh karena to < ttabel, (05,51<2,63) maka Ho tidak ditolak (di terima). Dengan demikian berarti kedua kelompok tersebut berbeda, tetapi tidak signifikan (Khisamuddin, 2014: 3).
Ahmad Aziz tentang studi komparasi prestasi belajar PAI pada aspek kognitif antara siswa yang ikut rohis dengan siswa yang tidak ikut rohis di SMA negeri 3 semarang kelas XI tahun ajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar pendidikan Agama Islam siswa yang ikut organisasi Rohis pada siswa kelas XI SMAN 3 Semarang tahun ajaran 2011/2012 mempunyai nilai rata-rata 65, yang berada dalam interval 59
- –65 dengan kategori kurang. Sedangkan prestasi belajar biologi siswa yang tidak ikut organisasi Rohis pada siswa kelas XI SMAN 3 Semarang tahun ajaran 2011/2012 adalah 71,5 nilai itu berada dalam interval 67
- –72 dengan kategori
Berdasarkan kajian pustaka di atas, perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan terdapat pada variabel yang mempengaruhi. Dalam penelitian ini variabel yang mempengaruhi hasil belajar pendidikan Agama Islam adalah status guru PNS dan guru Honorer.
BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar Belajar merupakan aktifitas mental atau psikis yang terjadi karena
adanya interaksi aktif antara individu dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat relatif tetap dalam aspek- aspek kognitif (yang berkaitan dengan aspek-aspek intelektual atau secara logis yang bisa diukur dengan pikiran atau nalar), psikomotorik (yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sisten syaraf dan otot serta fungsi psikis), dan afektif (yang berkaitan dengan aspek- aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral). Perubahan itu diperoleh melalui usaha (bukan karena kematangan), menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman ( Purwanto , 2009: 38-39).
Menurut Purwanto dalam bukunya Evaluasi Hasil Belajar mendefinisikan bahwa: Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil’ dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjukkan pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional (2009: 44).
Menurut Sopiatin dan Sahrani dalam bukunya “Psikologi Belajar
dalam Perspektif Islam
” mengutip dalam buku Nana Sudjana (Penilaian
Hasil Proses Belajar Mengajar ) mengemukakan bahwa, hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya ( Sahrani, 2011 : 63-64).
Dari pengertian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang diperoleh oleh peserta didik setelah ia melakukan suatu aktivitas dan atau setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Sedangkan pengertian belajar sendiri menurut Hamalik adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. (learning is
defined as the modification or strengthening of behavior through
experiencing ) (2011: 36).Menurut Skinner dalam bukunya Essentials of Educational
Psychology mengemukakan: Learning is a process of progressive behavior
adaptation. (belajar adalah suatu proses adaptasi perilaku secara terus
menerus) (Skinner, 1958: 199).
Menurut Whittaker mengemukakan bahwa: Learning may be defined
as a process by behavior originates or is altered through training or
experience (Sabri, 2007: 55). (Belajar dapat didefinisikan sebagai proses yang
berasal dari perilaku yang diubah melalui pelatihan atau pengalaman).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang secara terus menerus melalui pelatihan dan pengalaman.
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar (Wahyuni, 2010: 19). Faktor-faktor tersebut dalam banyak hal saling berkaitan dan memengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conserving terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal) umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya seorang yang berinteligensi tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya (faktor eksternal) mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil belajar.
1. Faktor internal siswa
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri. Faktor internal meliputi dua aspek, yakni: aspek fisiologis dan aspek psikologis (Syah, 2009: 130).
a.
Aspek fisiologis Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu (Baharuddin, 2010: 19). Kondisi fisik peserta didik dalam hal ini kesehatan, baik kesehatan jasmani maupun rohani mempunyai peran yang sangat penting bagi proses pembelajaran. Kondisi fisik seseorang yang terganggu kesehatannya akan mengakibatkan orang tersebut tidak dapat belajar secara maksimal. Misalnya, Pendengaran dan penglihatan siswa yang rendah akan menghambat penyerapan informasi yang bersifat gambar dan citra. Akibatnya, proses pengaksesan informasi yang dilakukan oleh sistem memori siswa tersebut tidak dapat berjalan lancar. Berbeda dengan siswa yang pendengaran dan penglihatan sehat, ia akan mudah menyerap informasi yang bersifat gambar dan citra.
Rasulullah mengajak umatnya untuk selalu menjaga kesehatan, sebagaimana dalam hadits:
ٌِش يَخِ َُُِّْق ناِ ُهِم ؤُم نا((ِمهسًَِيهعِاللهِّهصِِاللهِ ُل ُُسَسِ َلاَقِ:َلاَقَِةَش يَشٌُِِّبأِ هَع
ِ صِش حِاٌِش يَخِِّمُكِِّفََِِف يِعَّضناِِهِم ؤُم ناَِهِمِِاللهَِّنإِ ُّبَحأََ ِ هِعَت ساَََِكُعَف ىَياَمَِّهَعِ: مُقِ هِكَنََِ.اَزَكََِاَزَكِ َناَكِ ُت هَعَفِِّّوأِ َُنِ: مُقَتِ َلََفٌِئ يَشَِكَباَصأِ نإََِ. ضِج عَت َلَََِ.ِللهاِب
))ِناَط يَّشناَِمَمَعِ حَت فَت َُنَِّنئَفِ.َمَعَفَِءاَشاَمََِ.ِاللهُِسَذَق . )مهسمِيَس(
Artinya: Dari abi Hurairah ia berkata, Rasulullah ِ saw bersabda:
“Seorang mu'min yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mu'min yang lemah dalam hal kebaikan. Peliharalah apa-apa yang menguntungkan kamu dan mohonlah pertolongan Allah dan jangan lemah semangat (patah hati). Jika ditimpa suatu musibah janganlah berkata: andai kata tadinya aku melakukaan itu tentu berakibat begini dan begitu. Tetapi katakalah: ini takdir Allah dan apa yang dikehendakinya pasti dikerjakannya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya ucapan “andai kata” dan
“jikalau” itu membuka peluang bagi setan”(H.R. Muslim). Abi al Khusain Muslim bin al Khajjaj : 2052).
Yang dimaksud dengan kuat dalam hadits di atas adalah keteguhan hati dan jiwa untuk melakukan amalan ukhrawi, sehingga orang yang memiliki keteguhan seperti ini akan menjadi sosok terdepan dalam berjihad, tercepat saat berangkat untuk menghadapi musuh dan mengejarnya. Ia juga akan menjadi orang yang kuat pendiriannya dalam melakukan amar ma’ruf nahi munkar, sabar dalam menghadapi gangguan pada semua itu, dan mampu menanggung beban berat di jalan Allah. Lebih dari itu, ia akan menjadi sosok yang menyenangi, bersemangat dan memelihara shalat, puasa, dzikir dan berbagai ibadah lainnya (An-Nawawi, 2011: 160- 161).