HUBUNGAN ANTARA SIKAP HORMAT SISWA TERHADAP GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SDN PUCUNGROTO KE C. KAJORAN KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository
HUBUNGAN ANTARA SIKAP HORMAT SISWA TERHADAP GURU
DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SDN PUCUNGROTO KE C. KAJORAN KAB. MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 /2 0 1 0S K R
I P S
I Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
SUFIYAN
NIM: 11408204
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
2010
DEPARTEMEN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
SALATIGA
Jl. Stadion No. 03 telp. 323706, Faks. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Agustus, 2010 Lamp : 1 ( satu ) naskah Hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Yth. Ketua STAIN Di Salatiga
Assalamualaikum. Wr. Wb
Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa: Nama : Sufiyan NIM : 11408204
Program Studi: Tarbiyah Judul : Hubungan Antara sikap Hormat Terhadap Guru dengan
Prestasi Belajar PAI di SD Negeri Pucungroto Magelang Tahun Pelajaran 2009 - 2010. Untuk diujikan dalam Sidang Munaqosah Skripsi. Demkian untuk menjadikan periksa.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Pembimbing Prof.Dr.H. Mansur, M. Ag' ~ KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, Faks. 323433 Salatiga 50721
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul : Hubungan Antara Sikap Hormat siswa dengan Prestasi Belajar PAI di Kelas 5 SD Negeri Pucungroto Magelang Tahun Pelajaran 2009-2010. Nama : Sufyan NIM : : 11408204 Program Studi: Pendidikan Agama Islam ( P A I)
Salatiga, Agustus 2010 Dewan Penguji,
Sekretaris, Ketua,
e R
(Dr. hmat Hariyadi, M.Pd) r. Imam Sutomo, M.Ag.)
NIP. 1^670112199203 1 005 >. 19580827198303 1 002
Peijtguji II,
uji I,
Pen
U
(Ilya Muhsin, S.Hi.M.Si) (Dr. Rahmdt Ham Rahmdt Harlyadi, M.Pd) (Dr.
NIP. 19790930200312 1 001 I 19670112199203 1 005 NIP NIP. 19680613 199403 1004 DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
S A LA T I GA Jl. Stadion No. 03 telp. 323706, Faks. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga
DEKLARASI
Bismillahirrohmanirrohim,Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah dikutip oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi suatu pikiran-pikiran orang lain kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain, maka penulis sanggup mempertanggungjawabkan di depan pengadilan . Demikian deklarasi ini di buat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto=
^ * y r* y ^ ^ ^ ^ ^ 0 f-y y .'^'*%'Z'* ' y
(jjJU-*j U-> ab lj ^UxJI I
j j j
I ^ A l l j j» ^r? ^j-5-4^ ^ (Q.S Al Mujadalah 11) 2. Tiada kesungguhan yang akan sia-sia.
Persembahan untuk : 1. Isteri tercinta dan anak-anakku tersayang.
2. Ayah yang selalu kunanti ridho dan doanya.
3. Kepala Sekolah dan teman-teman guru yang selalu memberi dorongan dan kesempatan untuk selalu belajar
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim, Puji syukur penukis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, inayah sertahidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas di dalam penulisan skripsi ini,
kemudian sholawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta
para sahabat-sahabatnya.Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah memberi kesempatan untuk menyelasaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua Bidang Akademik STAIN Salatiga yang berkenan menyetujui dan merestui skripsi ini.
3. Bapak Prof.Dr.H. Mansur,M.Ag. sebagai pembimbing risalah ini yang telah banyak membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini.
4. Bapak-bapak Dosen, yang telah memberikan pandangan dan dorongan sehingga terwujudnya skripsi ini.
5. Isteri dan anak-anakku tercinta yang telah banyak membantu dan memberi dorongan kepada pen u lis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis mohon kritik dan saran yang membangun demi kemajuan. Akhirnya penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan sumbangan
bagi dunia pendidikan pada umumnya.Salatiga, 4 Agustus 2010 ABSTRAK
Sufyan 2010. Hubungan Antara Sikap Hormat terhadap guru dengan Prestasi Belajar
PAI SD Negeri Pucungroto Magelang Tahun Pelajaran 2009-2010.Permasalahan dalam penelitian ini adalah Seberapa besar hubungan sikap hormat terhadap guru dengan Prestasi belajar PAI.pada siswa SD Negeri Pucungroto kecamatan Kajoran kabupaten Magelang tahun 2010
Metode penelitian ini menggunakan observasi dan angket. Populasi yang digunakan adalah Siswa Putra Kelas 5 SDN Pucungroto kecamatan Kajoran kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010. Sampel yang digunakan sebanyak 40 siswa dengan teknik random. Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian adalah 1) Sikap horamat siswa, 2) Prestasi belajar PAI.
Dari analisis data diperoleh hasil, Ada Hubungan yang signifikan antara sikap hormat siswa dengan presatasi belajar PAI pada kelas 5 di SDN Pucungroto Kajoran Magelang, hal ini dibuktikan dengan 65 % nilai tinggi, 30 % dengan nilai sedang, dan 5
% dengan nilai rendah dari 40 responden siswa kelas 5 dan memiliki prestasi belajar
tinggi sebesar 57.5%, sedang 37.5% dan rendah 5 % Melihat kenyataan tersebut diatas dapat disampaikan kepada guru Pendidikan
Agama Islam dan peneliti selanjutnya yang meneliti tentang sikap hormat,hendaknya dalam mengajar ataupun mendidik siswa untuk menanamkan sikap hormat siswa kepada guru ataupun orang lain karena faktor tersebut mempunyai hubungan yang positif terhadap prestasi belajar siswa Penelitian ini dapat di ulang dengan sempel yang lebih baik dalam hasil dari penelitian
DAFTAR ISI
B A B I : P E N D A H U L U A N
BABU : KAJIAN PUSTAKA
BAB III : Hasil Penelitian
BAB IV : Analisis Data
BAB V Penutup A. Kesimpulan B. Saran Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Riwayat Hidup Penulis
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat izin penelitian dari sekolah
2. Surat izin penelitian dari STAIN 3. Dokumentasi.
4. Denah Sekolah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang tidak mungkin lepas dari manusia,
karena pendidikan adalah pegangan dan bekal hidup seseorang di masa yang akan datang. Dengan pendidikan seorang akan mencapai kesejahteraan di dunia dan akhirat. UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II
pasal 3 yang menyatakan: “Pendidikan nasional bertujuan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Sab'da Rosul:
j j p
(-u-w ) sSC-i <5 LJArtinya: Orang yang menempuh perjalanan mencari ilmu Alloh akan memudahkan kepadanya jalan ke surga (Riwayat Ahmad) Sekolah merupakan salah satu dari pusat pendidikan yang sangat berpengaruh bagi perkembangan anak. Di sekolah anak berinteraksi dengan guru-guru, teman-teman peserta didik serta semuanya. Peserta didik memperoleh pendidikan formal di sekolah berupa pembetukan nilai-nilai, pengetahuan, keterampilan dan sikap terhadap mata pelajaran. Akibat bersosialisasi dengan pendidikan formal, akan terbentuk kepribadiannya untuk tekun dan rajin belajar
2 Sikap hormat siswa terhadap guru juga mempunyai peran yang sangat
besar dalam kegiatan belajarnya, karena selama pengamatan yang peneliti lakukan bila anak yang mempunyai sikap yang baik terutama sikap terhadap gurunya maka secara tidak langsung prestasinya akan baik, karena dengan adanya sikap siswa yang positif terhadap guru secara otomatis akan suka dengan gurunya dan sekaligus akanmenyukai dengan pelajaran yang diberikannya.
Sikap hormat anak adalah kesiapan anak di dalam menanggapi perilaku sosial. Perilaku sosial dibentuk berdasarkan kepada nilai-nilai interaksi antar individu yang didasarkan kepada nilai-nilai atau norma-norma sosial. Di
Indonesia nilai-nilai dan norma-norma sosial yang hakiki sudah terjelma dalam butir-butir Pancasila. Sehingga dengan demikian secara filosofis sikap sosial manusia Indonesia diwarnai oleh nilai-nlai Pancasila. Sikap hormat yang diwarnai oleh nilai-nilai Pancasila yaitu menghargai orang lain, toleransi atau tenggang rasa, adil, suka bergaul, suka menolong orang lain dan mengutamakan musyawarah (Purwanto, 199:6). Sikap-sikap tersebut pasti dimiliki oleh setiap individu, akan tetapi masing-masing individu berbeda intensitas sikapnya.
Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah membimbing rohani. Maksudnya untuk menjadikan individu kuat iman, sehat mental dan akalnya, gemar untuk menjalankan perintah dan meninggalkan laranagan Allah. Sehingga individu mempunyai peranan kokoh dan sulit terombang-ambing oleh keadaan yang sudah dikotori oleh nafsu.
3 Dalam dunia pendidikan juga prestasi belajar merupakan hal sangat penting
dan perlu diperhatikan guru, orang tua dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pendidikan di sekolah, sebab prestasi belajar merupakan salah satu gambaran dari hasil belajar yang mencerminkan kemampuan siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran. Prestasi balajar diperoleh melalui evaluasi belajar yang dilaksanakan dengan test mid semester dan semester.
Di Sekolah Dasar Negeri Pucungroto Magelang, penulis menemui adanya beberapa siswa yang memiliki sikap hormat tinggi, tetapi prestasi rendah dan ada pula siswa yang memiliki sikap hormat rendah prestasi tinggi dan sikap hormat tinggi prestasi tinggi.
Dengan adanya penemuan seperti diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Hubungan Antara Sikap Hormat dengan Prestasi Belajar PAI di Kelas 5 SD Negeri Pucungroto Magelang Tahun Pelajaran 2009-2010.
B. Rumusan Masalah
. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah sikap hormat siswa kelas 5 terhadap guru SD Negeri Pucungroto Magelang tahun Pelajaran 2009/2010?
4
2. Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri Pucungroto Magelang tahun Pelajaran 2009/2010?
3. Apakah terdapat hubungan yang positif antara sikap hormat dengan prestasi belajam PAI tahun Pelajaran 2009/2010? C. Tujuan Penelitian.
Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Ingin mengetahui sikap hormat siswa kelas 5 terhadap guru SD Negeri Pucungroto Magelang tahun Pelajaran 2009/2010?
2. Ingin mengetahui prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri Pucungroto
Magelang tahun Pelajaran 2009/2010?3. Ingin mengetahui adakah hubungan antara sikap hormat secara prestasi belajam PAI tahun Pelajaran 2009/2010? D. Hipotesis Penelitian.
Hipotesis adalah “suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”. Hipotesis
adalah “dugaan sementara yang mungkin benar, atau mungkin salah. Dia akan
ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkan”.
5 Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis
adalah dugaan atau kesimpulan sesmentara terhadap permasalahan penelitian,
yang mungkin benar atau mungkin salah jika ditolak. Dalam penelitian ini
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:Ada hubungan positif antara sikap hormat siswa dengan prestasi belajar PAI di kelas 5 SD Negeri Pucungroto Magelang Tahun Pelajaran 2009-2010.
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas
tentang ada tidaknya hubungan antara sikap hormat siswa terhadap guru dengan
prestasi belajar Pendidikan Agama Islam , dari informasi tersebut diharapkan dapat
memberikan manfaat secara teoritis maupun secara praktis, yaitu :1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan khasanah keilmuan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam hal sikap hormat dan prestasi belajar
Manfaat Praktis dapat memberi masukan bagi pihak yang terkait dalam hal ini adalah SD negeri Pucungroto Kacamatan Kajoran Kabupaten Magelang pada umumnya dan siswa kelas 5 pada khususnya.
2. Secara praktis, apabila ternyata ada hubungan, hal ini berarti guru khususnya guru agama dapat memperoleh pemahaman tentang arti
6
pentingnya sikap hormat siswa terhadap guru, yang ternyata mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa, sehingga guru dapat memberikan bimbingan dalam membangkitkan sikap positif pada peserta didik.
F. Definisi Operasional.
Untuk menghindari timbulnya beragai intepretasi yang keliru dan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, perlu dijelaskan kata kunci yang terkandung dalam judul skripsi ini, yaitu: Hubungan Antara Sikap Hormat terhadap guru dengan Prestasi Belajar PAI di SD Negeri Pucungroto Magelang Tahun Pelajaran 2009-2010.
Kata sikap berasal dari bahasa Inggris” Attitude” yang dalam ilmu jiwa berarti istilah untuk menyatakan atau kemauan terhadap obyek atau bagian- bagian tertentu.(Partini, 1984 :62).
Sikap adalah kesiapan mental untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek tersebut. Menurut Sarlito Wirawan Sarwono, sikap adalah “kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertungkah laku tertentu jika ia menghadapi suatu rangsang .
7 Dari pengertian di atas yang dimaksud sikap adalah kecenderungan
seseorang untuk bertindak, merespons terhadap penelitian ini objek yang dimaksud adalah Guru. Sikap siswa terhadap guru disini adalah kecenderungan siswa untuk bertindak, merespons terhadap guru dan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam secara positif atau negatif, dan mencangkup komponen kognitif, efektif dan konatif, yaitu merupakan kesediaan untuk bertindak atau berperilaku.
Hormat adalah menghargai (takzim, khidmat, sopan) sepatutnyalah kita pada orang tua (Kamus Besar Bahas Indonesia 2001). Dalam diri seseorang juga terdapat sifat rendah hati, dan dengan difat rendah hati ini seseorang akan mempunyai sifat patuh terhadap orang tua. Sedang kata sosial berarti(segala sesuatu) yang mengenai masyarakat; kemasyarakatan(Porwodarminto, 1976: 961)
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Sedangkan Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu: kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan
Prestasi belajar siswa adalah nilai yang diperoleh siswa selama kegiatan belajar mengajar. Belajar diartikan sebagai gejala perubahan tingkah laku atau preibadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Syaeful Sagala, 2007: 37) Menurut Gagne belajar adalah merupakan kegiatan yang komplek. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan dan pengetahuan. (Dimyati & Mujiono, 2006: 10) J adi balajar merupakan proses dimana otak atau pikiran mengadakan reaksi terhadap kondisi-kondisi luar dan reaksi itu dapat dimodifikasi dengan
pengalaman-pengalaman yang dialami sebelumnya. Melalui proses belajar
anak dapat mengadaptasikan dirinya pada lingkungan hidupnya. Adaptasi itu dapat berupa perubahan pikiran, sikap, dan ketrampilan.G. Metode Penelitian.
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian.
Pendekatan penelitian ini adalah bagaimana cara memandang kwantitatif dan pilihan peneliti dalam memahami subjek penelitian. Dan dalam penelitian ini penulis menggunakan pilihan pendekatan berupa penelitian survei terhadap sikap hormat terhadap guru siswa SDN Pucungroto kecamatan Kajoran kabupaten Magelang kelas 5 dengan jumlah siswa 40 siswa.
Adapun rancangan penelitian ini dalam memperoleh data siswa tentang sejauh manakah sikap hormat siswa SDN Pucungroto terhadap prestasi belajar korelasi adalah dengan menggunakan beberapa metode antara lain, metode angket, metode observasi, metode dokumentasi dan wewancara.
9 2. Tempat, Waktu, Subyek Penelitian .
a. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SD Pucungroto Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009 / 2010.
b. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei semester genap 2009 /2010.
3. Populasi dan Sampel Menurut Sugiono (2007) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Selanjutnya dikatakan bahwa populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Dalam hal ini peneliti ingin meneliti hubungan positif antara sikap hormat siswa terhadap guru dengan prestasi belajar siswa SD Negeri Pucungroto Magelang tahun Pelajaran 2009/2010.
10 Penelitian ini mengambil seluruh populasi menjadi sampel penelitian
sehingga semua populasi menjadi subyek dalam penelitian ini. Populasi
penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 sejumlah 40 siswa.Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari
populasi itu. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini teknik
“nonprobability sam pling”. Dan diantara jenis-jenis teknik nonprobably
sampling yang ada penulis menggunakan “sampling jenuh” karena tidak
memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi.Menurut Pratiknya (dalam Machfoedz 2007) ada dua pertimbangan pokok untuk penetapan sampel yaitu:
■ Pertimbangan representativitas, yaitu menyangkut jumlah minimum
sampel yang masih menjamin representativitas terhadap populasi.
■ Pertimbangan analisis, yaitu menyangkut jumlah minimun sampel yang
datanya masih dapat dianalisis secara kuantitatif.Karena jumlah siswa kelas V SD Pucungroto kurang dari 100, maka
penulis menetapkan sampel adalah seluruh besarnya populasi, yaitu siswa
kelas 5 SD berjumlah 40 siswa.SD Negeri Pucungroto terdiri atas kelas kelompok individu atau dengan kata lain disebut populasi, yakni kelas V semua berjumlah 40 siswa.
11 4. Metode Pengumpulan Data.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: a. Metode Angket
Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Angket disini digunakan sebagai metode pokok untuk memperoleh informasi tentang sikap hormat siswa terhadap guru.
Pembagian angket kepada responden setelah mendapat izin dari kepala sekolah. Penulis masuk kelas untuk menjelaskan maksud dan cara pengisisan angket. Angket bersifat tertutup (closed form), artinya siswa tinggal memilih jawaban yang telah disediakan yang dianggap yang dianggap paling sessuai dengan pribadinya dan tidak diberi kesempatan untuk menyusunkalimat jawabannya sendiri.
b. Metode Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Metode observasi digunakan untuk
m engumpulkan data tentang lokasi sekolah dan pada saat pelaksanaan pengisian angket.
12
c. Metode Dokumentasi dan Wawancara Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keadaan sekolah dengan mengambil dari dokumentasi yang tersedia di sekolah. Sedangkan wawancara digunakan untuk memperoleh data penunjang yang menguraikan sekilas gambaran global latar belakang siswa kelas 5 SDN Pucungroto Magelang tahun pelajaran 2009/2010.
5. Instrumen Penelitian.
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik. Semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti (Sugiyono, 2005: 84-85). Untuk meneliti hubungan sikap hormat dengan prestasi belajar PAI.
Dalam penelitian ini, penulis mencoba menyajikan data hasil penelitian mengenai hubungan sikap hormat dengan prestasi belajar siswa bidang studi Pendidikan Agama Islam di SD Pucungroto kecamatan Kajoran kabupaten Magelang. Untuk mengetahui variabel tersebut penulis menyebar angket sebanyak 40 kepada responden dengan 10 pernyataan. Variabel dalam penelitian ini antara lain:
13
1. Variabel bebas (XI) Sikap Hormat
2. Variabel terikat (Y) Prestasi Belajar Angket yang dipakai adalah angket tertutup, yaitu kuisioner yang disusun dengan jawaban yang harus dipilid. Adapun alternatifnya adalah:
Skor S : Selalu K : K adang-kadang Skor TP : T idak Pernah Skor
Alasan menggunakan angket tertutup ini adalah:
a. Responden lebih mengena
b. Mudah menganalisa data yang diperoleh dan setiap alternatif jawaban mempunyai karakteristik sendiri
6. Analisis Data
. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi merupakan suatu analisis untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara kedua variabel, dalam hal ini (X), sehingga dapat ditaksir variabel yang satu jika variabel yang lainnya diketahui untuk itu digunakan persamaan matematika. Bagian ini merupakan pembahasan dari
14 Dari penghitungan jumlah angket tersebut akan digunakan alat bantu penghitungan komputer program versi 12.
Setelah data terkumpul, penulis mengolah dan menganalisis secara deskriptif dengan teknik presentase untuk mengetahui frekuensi gejala yang muncul. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara sikap hormat siswa terhadap guru dengan variabel prestasi belajar digunakan teknik statistik
H. Sistematika Penulisan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan yang berisi tentang, Latar belakang masalah, Rumusan Masalah, Tujuan penelitian, Hipotesis penelitian, Manfaat penelitian, Definisi Operasional, Metode penelitian dan Sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka yang terdiri dari : Pengertian sikap hormat, dan Prestasi belajar. Bab III Hasil Penelitian yang berisi tentang: Gambaran Umum lokasi dan Subyek Penelitian, dan Penyajian data Bab IV Analisa Data yang berisi tentang : Analisa Deskriptif, Pengujian Hipotesisis dan Pembahasan
Bab V Penutup yang berisi tentang Kesimpulan dan Saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Sikap Hormat
1. Sikap Hormat
Hormat adalah menghargai (takzim, khidmat, sopan) sepatutnyalah kita pada orang tua (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001). Dalam diri seseorang juga terdapat sifat rendah hati, dan dengan difat rendah hati ini seseorang akan mempunyai sifat patuh terhadap orang tua. Disamping manusia diperintahkan
Allah SWT untuk berbakti kepada Allah dan patuh kepada-Nya, manusia juga diperintahkan untuk berbakti dan taat kepada orang tua. Keduanya harus dilaksanakan dan tidak boleh ditinggalkan salah satunya. Berbakti kepada Allah SWT, tetapi tidak berbakti kepada orang tua adalah tidak benar. Begitu juga berbakti kepada orang tua tetapi tidak berbakti kepada Allah juga tidak benar, dan ini merupakan perbuatan yang tidak terpuji.
Sabda N ab i:
1<S ^ \ j U-j J D y la \jj ij UaLJl i ^ iJS
Artinya: Abu Musa ra berkata: bersabda rosululloh saw: termasuk mengagungkan kepada Alloh, jika menghormat orang tua yang muslim, dan orang yang pandai Al-Qur’an yang tidak berlebih-lebihan dan tidak
17 Manusia telah diperintahkan Allah untuk berbakti kepada-Nya, manusia juga diperintahkan agar berbakti kepada orang tua dan menghargai kepadanya.
Keduanya harus dilaksnakan dan tidak boleh ditinggalkan salah satunya.
a. Bentuk-bentuk Sikap Hormat Bentuk atau ciri-ciri sikap hormat adalah:
1) Siswa bersikap sopan terhadap guru Sikap sopan terhadap guru merupakan salah satu dari banyak contoh perilaku yang mengisyaratkan adanya hubungan timbal balik antara seorang murid dengan seorang guru. Bersikap sopan merupakan cermin dari siswa yang menjunjung tinggi norma kesadaran dalam kehidupan di lingkungan sekolah. Dalam sebuah hadist Abu Daud dan Tinnidzi menyebutkan: I • so ' o ' o ' •
z'
b j>
j 6 1 j
(c£ b j J o I j j ) Artinya: “Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak syang terhadap anak-anak kecil (yang lebih muda) dan tidak berbuat sopan terhadap orang tua (yang lebih tua) dari kita” (Jauhari, 2009: 9)
18 Kepatuhan siswa terhadap guru dalam kegiatan belajar mengajar
akan mendukung proses belajar mengajar. Guru sebagai seseorang yang
mengarahkan serta memberikan bimbingan kepada siswa dalam
lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.Kewajiban mematuhi perintah guru merupakan salah satu ciri
bahwa siswa menghargai kapasitas seorang guru sebagai agent o f
change serta guru sebagai agent o f value. Adapun aspek-aspek perlunya
seorang guru untuk dihormati adalah:
a) Guru selalu berupaya menyerahkan kebudayaan kepada anak didik
berupa kepandaian, kecakapan dan pengalaman.
b) Guru berupaya membentuk kepribadian anak yang harmonis sesuai
dengan cita-cita dan dasar negara kita Pancasila.
c) Guru berupaya menyiapkan anak menjadi warga negara yang bail
sesuai dengan Undang-undang Pendidikan No. 20 tentang sistem pendidikan nasional tahun 2003.d) Guru sebagai perantara dalam belajar.
e) Guru adalah sebagai pembimbing untuk membawa anak didik
kearah kedewasaan. Pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak menurut sekehendaknya.f) Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat.
19
g) Guru sebagai penegak disiplin, guru sebagai contoh dalam segala
hal, tata tertib dapat berjalan bila guru dapat menjalani terlebih dahulu.h) Guru sebagai administrator dan mengajar.
i) Pekerjaan guru sebagai profesi.
j) Guru sebagai perencana kurikulum. k) Guru sebagai pemimpin {Gulden Worker) l) Guru sebagai pembimbing dalam kegiatan anak. m) Menghargai bahwa profesi guru adalah mulia Proses pendidikan bagi pendidik/ guru bukanlah sekedar
pengetahuan {Transfer o f Knowladge) akan tetapi proses pendidikan
merupakan penyampaian nilai-nilai {Transfer o f Value) dari seorang
pendidik kepada peserta didik dalam proses belajar mengajar baik
pendidikan formal atau nonformal. Proses pendidikan merupakan proses
dimana didalamnya terdapt pengembangan sosial, pengembangan
jasmani, pemikiran, intelektual, emosi, dan akhlak yang berfungsi
menyiapkan individu agar memberi sumbangan yang efektif diam
kehidupan sosial dalam berbagai seginyam yakni menyiapkan manusia
yang aktif falam segala tahap, bukan hanya pada tahap produksi saja
(Hasan Langgulung, 2001: 102).20 Siswa dituntu untuk menghormati serta menghargai kapasitas
seorang pendidik karena pendidik adalah seorang yangmampu membuat perubahan di segala budang kehidupan. Guru adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Pengertian guru terhadap pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak menti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, surau atau mushola, di rumah dan sebagainya (Djamarah, 2000:31)
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap hormat Faktor yang mempengaruhi sikap hormat adalah:
1) Faktor pembawaan dari dalam yang bentuknya dapat berupa kecenderungan, bakat dan lain-lain. Jika seseorang sudah memiliki pembawaan atau kecenderungan kepada yang baik ang terdapat pada potensi batin yang ada pada diri manusia, maka dengan sendirinya orang tersebut menjadi baik. 2) Faktor dari luar, yakni faktor lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan pendidikan yang diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak itu baik, maka baiklah anak itu. Demikian juga sebaliknya, maka peranan faktor dari luar baik pendidikan maupun lingkungan sosial sangat dominan terhadap sikap hormat seseorang.
21
3) Pembentukan akhlak dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawaan si anak, dan faktor dari luam yaitu pendidikan dna pembinaan yang dibuat secara khusus, atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial. Ftrah dan kecenderungan ke arah yang baik yang ada di dalam diri manusia dibina secara intensif melalui berbagai metode (Abuddun Nata, 2000:165)
Perkembangan sikap pada anak dipengaruhi oleh berbagai faktor yang diterapkan, sebagaimana firman Allah dala surat Al-A’raf ayat 172:
- *%)i pji ($)>?o i u ijJ is (vr)
IA a I i TI j [
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-
anak Adam dari Sulbi mereka danAllah mengambil kesaksian terhdap jiw a
mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?’’ mereka
menjawab “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatkan:
“Sesungguhnya kami )Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan) (Al-Qur’an dan Tafsir UII: 1990)Ayat tersebut memberi petunjuk bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan sudah beragama atau bertauhid. Dilanjutkan dalam QS An-Nahl ayat 78:
22 l i l i j j U j u *)J l j j k j lili J
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur"(Al-
Quran dan Tafsir: 1990) Ayat tersebut memberikan pengertian bahwa pendengaran, penglihatan dan hati sebagai alat untuk mempertahankan jiwa tauhid yang sudah dibawa oleh manusia sebelum lahir, supaya manusia bersyukur atas nikmat-nikmat yang tidak terhitung baik di dunia maupun di akhirat.
Dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi sikap hormat pada anak ada dua, yaitu faktor dari dalam yaitu berupa agama atau tauhid yang dipertahankan oleh pendengaran, penglihatan dan hati, yang dibawa orang tua di rumah, guru di sekolah dan tokoh-tokoh serta pemimpin di masyarakat. Melalui ketiga kerja sama yang baik antara tiga lembaga
f
pendidikan tersebut, maka aspek pengetahuan, penghayatan dan pengamalan ajaran yang diajarkan akan terbentuk pada diri anak.
Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa sikap bersifat dinamis dan akan bergerak sesuai dengan situasi dan kondisi yang menyertainya.
2 3
Sikap individu terjadi jika sikap hanya dimiliki seseorang saja dan obyeknya bukan merupakan obyek perhatian sosial. Sikap sosial merupakan kegiatan yang sama-sama terhadap obyek sosial yang berbentuk atau berkenaan dengan situasi rangsangan yang bersifat sosial.
1. Pembentukan Sikap Adanya pengaruh komunikasi sepihak seperti ceramah, komunikasi dengan alat-alat media masa mempunyai peranan yang besar dalam membentuk atau mengubah sikap sosial bertindak dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu. Dan interaksi sosial mengandung arti individu sebagai kelompok sosial. Dalam interaksi sosial teijadi hubungan saling mempengaruhi diantara individu yang satu dengan yang lain. Sehingga terjadi hubungan timbal balik yang turut mempengaruhi pola perilaku masing-masing individu sebagai angota kelompok atau masyarakat. Lebihlanjut interaksi sosial itu meliputi hubungan antara individu dengan lingkungan fisik maupun psikis sekitarnya.
Azwar (1997:153) mengemukakan bahwa faktor pemberian untuk sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, seseorang yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan atau lembaga agama serta faktor emosi diri individu. Sedangkan Nugroho (1982: 12-14) mengemukakan bahwa sikap terbentuk dan bermacam-macam sebagai berikut:
a. Melalui pengalaman yang berulang-ulang atau dapat pula suatu pengalamanyang disertai perasaan yang mendalam (pengalaman traumatik)
24
b. Melalui imitasi. Peniruan dapat terjadi dengan tanpa disengaja, dapat pula dengan sengaja.
c. Melalui sugesti. Individu membentuk suatu sikap terhadap obyek tanpa suatu alasan dan pemikiran yang jelas. Tetapi semata-mata karena pengaruh yang datang dari seseorang atau semata-mata yang mempunyai wibawa dalam pandangannya.
d. Melalui identifikasi. Individu meniru orang lain atau suatu badan didasari suatu ketertarikan yang emosional sifatnya. Meniru dalam hal ini lebih banyak dalam arti berusaha menyamai, identifikasi seperti ini sering teijadi antara anak dengan ayah, anggota kelompok suatu kelompok dengan anggota lainnya dalam kelompok tersebut yang dianggap paling mewakili kelompok yang bersangkutan.
Menurut Purwanto (1999: 142) faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap anak-anak yang perlu diperhatikan di dalam pendidikan adlah kematangan (maturation), keadaan fisik anak, pengaruh keluarga, lingkungan sosial, bioskop, guru, kurikulum sekolah dan cara guru mengajar.
2. Macam-macam Sikap Partini (1984 : 91-92) mengemukakan bahwa sikap itu ada dua macam y aitu :
25
a. sikap sosial yaitu sikap yang dinyatakan tidak oleh seseorang saja, tetapi diperhatikan oleh orang-orang sekelompoknya.
b. Sikap individual yaitu sikap yang hanya dimiliki secara seorang demi seorang.
B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar.
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Sedangkan Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu: kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan.
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai setelah melakukan pendidikan dan latihan tertentu sehingga membawa perubahan tingkah laku yang berbeda keadaannya, yaitu mengarah kepada hasil yang lebih baik. Kegiatan pengukuran prestasi belajar siswa dari suatu mata pelajaran dilakukan antara lain melalui ulangan, tugas, wawancara, dan sebagainya ( Ign Masjidjo, 1995:13)
Sependapat dengan yang diatas, Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik. Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang
dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut,
26
prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.
Sedangkan belajar menurut Skinner adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar maka responya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila tidak belajar responnya menjadi menurun sedangkan menurut Gagne belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi limgkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapasitas baru (Dimyati, 2002-10). Sedangkan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia belajar diartikan berusaha (berlatih dsb) supaya mendapat suatu kepandaian ( Purwadarminta : 109).
Belajar dalam penelitian ini diartikan segala usaha yang diberikan oleh guru agar mendapat dan mampu menguasai apa yang telah diterimanya dalam hal ini adalah pelajaran Pendidikan Agama Islam 2. Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar.
Purwanto (1999: 102-105) menegaskan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar dan prstasi belajar adalah: a. Faktor Individual, yaitu yang berasal dalam organisme sendiri yaitu:
1) Kematangan dan pertumbuhan 2) Kecerdasan/Intelegensi 3) Latihan dan Ulangan
27
4) Motivasi 5) Sifat pribadi seseorang
b. Faktor Sosial, yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu antara lain: 1) Keadaan keluarga
2) Guru dan cara mengajar 3) Alat-alat pengajaran 4) Motivasi sosial 5) Lingkungan dan kesempatan
Sedangkan menurut Purwanto( 1999) ada beberapa faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar.
a. Faktor yang berasal dari luar individu, yang terdiri d a ri: 1) Lingkungan
2) Intrumen Kurikulum 3) Pengajar 4) Sarana dan Fasilitas
b. Faktor dari dalam diri individu, yang terdiri:
28
2) Panca Indera 3) Bakat
4) Minat 5) Kecerdasan 6) Motivasi 3. Upaya untuk meningkatkan prestasi belajar.
Menurut Crow and Crow (Purwanto,1999: 120-121) upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar adalah sebagai berikut: a. Memiliki dahulu tujuan yang pasti.
b. Jaga kondisi fisik jangan sampai mengganggu konsentrasi dan keaktifan mental
c. Usahakan ada tempat belajar yang memadai
d. Rencanakan dan ikutilah jadwal waktu belajar
e. Selingilah belajar itu dengan waktu-waktu istirahat yang teratur
f. Carilah kalimat-kalimat topik atau inti pengertian dari tiap paragrap
g. Selama belajar menggunakan metode pengulangan dalam hati h. Lakukan metode keseluruhan bila mana mungkin. i. Usahakan agar dapat membaca cepat dan cermat
29
j. Buatlah catatan-catatan atau rangkuman yang tersusun rapi k. Adakan penilaian terhadap kesulitan bahan untuk dipelajari lebih lanjut
l . Susunlah dan buatlah pertanyaan yang tepat, dan usahakan membaca untuk
menemukan jawabannya Sedangkan hal-hal yang bisa meningkatkan prestasi belajar PAI adalah: 1). Memiliki tujuan belajar yang pasti, 2).Usahakan ada tempat belajar yang memadai, 3). Menjaga kondisi fisik, 4). Menyelingi belajar dengan istirahat yang teratur, 5). Memahami materi yang dipelajari, C. Hubungan antara Sikap Hormat dengan Prestasi.
Istilah sikap berasal dari bahasa Inggris” Attitude ” yang dalam ilmu jiwa berarti istilah untuk menyatakan atau kemauan terhadap obyek atau bagian- bagian tertentu.(Partini, 1984 : 62). Sikap adalah kesiapan mental untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek tersebut. Menurut Sarlito Wirawan Sarwono, sikap adalah “kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertungkah laku tertentu jika ia menghadapi suatu rangsang”.
Dari pengertian di atas yang dimaksud sikap adalah kecenderungan seseorang untuk bertindak, merespons terhadap penelitian ini objek yang dimaksud adalah Guru. Sikap siswa terhadap guru disini adalah
30
kecenderungan siswa untuk bertindak, merespons terhadap guru dan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam secara positif atau negatif, dan mencangkup komponen kognitif, efektif dan konatif, yaitu merupakan kesediaan untuk bertindak atau berperilaku.
Hormat adalah menghargai (takzim, khidmat, sopan) sepatutnyalah kita pada orang tua (Kamus Besar Bahas Indonesia 2001). Dalam diri seseorang juga terdapat sifat rendah hati, dan dengan sifat rendah hati ini seseorang akan mempunyai sifat patuh terhadap orang tua. Sedang kata sosial berarti(segala sesuatu) yang mengenai masyarakat; kemasyarakatan(Porwodarminto, 1976: 961)
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Sedangkan Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu: kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Prestasi belajar siswa adalah nilai yang diperoleh siswa selama kegiatan belajar mengajar.
Dari pendapat tersebut diatas bahwa bentuk sikap hormat terhadap guru adalah siswa bersikap sopan terhadap guru dan mematuhi perintah guru, dan semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat sangat berperan dalam membantu perkembangan terhadap peserta didik kaema peran guru dalam pembalajaran adalah (E.Mulyasa, 2005: 37): a. Guru sebagai Pendidik
b. Guru sebagai Pengajar
c. Guru sebagai Pembimbing
d. Guru sebagai Pelatih
e. Guru sebagai Penasehat
f. Guru sebagai Pembaharu g. Guru sebagai Model dan Teladan.
B A B I I I
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran umum SDN Pucungroto Kajoran Magelang 1. Gambaran Umum Lokasi.