DOCRPIJM 569a9a28f5 BAB IIBAB II RPIJM

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN WILAYAH Perkembangan sistem pemerintahan ke arah otonomi daerah memberikan

  wewenang dan tanggung jawab yang Iebih besar kepada pemerintah daerah. Lahirnya UU No 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanan Nasional dan UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah semakin mempertegas wewenang dan tanggung jawab pemerintah daerah untuk merencanakan dan melakukan pembangunan daerah dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah.

  Berdasarkan amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2005 dan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 maka Pemerintah Daerah Kabupaten Batang Hari telah menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah yaitu berupa Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) periode 2006 - 2025 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor Tahun 2006, sedangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2006 - 2011 berdasarkan Peraturan Bupati Batang Hari Nomor 5 Tahun 2006, dengan memuat Vlsi, Misi dan Arah Kebijakan, merupakan acuan dalam pelaksanaan pembangunan daerah pada Tahun 2006 - 2011.

  Penyusunan RPJM Daerah Kabupaten Batang Hari Tahun 2006 - 2011 ini merupakan salah satu bentuk dan wewenang dan tanggungjawab pemerintah daerah Kabupaten Batang Hari sesuai dengan yang diamanatkan oleh dua produk perundang undangan tersebut di atas.

2.1. Visi dan Misi Pembangunan Tahun 2006 - 2011

  Visi Pembangunan Jangka Menengah secara hierarki adalah suatu kondisi yang akan dicapai dalam rangka merealisir keadaan Kabupaten Batang Hari idaman dimasa depan. Dengan demikian Visi Pembangunan Jangka Menengah harus mengarah pada pencapaian Visi Pembangunan Jangka Panjang serta berpatokan pada pemecahan permasalahan pembangunan Kabupaten Batang Hari yang masih dirasakan. Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah disajikan diatas dan mengacu pada Batang Hari Tahun 2006 - 2011 adalah :

MASYARAKAT KABUPATEN BATANG HARI YANG MAJU, ADIL DAN SEJAHTERA BERLANDASKAN KETAQWAAN

  Secara Iebih eksplisit dan agar dapat digunakan sebagai acuan arah pembangunan lima tahun yang Iebih terukur, maka VISI PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH tersebut selanjutnya diuraikan sebagai berikut :

  1. Maju

  Salah satu kondisi yang menjadi visi pembangunan Kabupaten Batang Hari yang akan diwujudkan dalam lima tahun ke depan adalah kabupaten yang maju. Secara harfiah, maju dapat diartikan berada pada posisi yang lebih baik dari yang ada saat ini. Dengan demikian indikator yang dapat digunakan menjadi pengukur kemajuan yang dicapai adalah terlaksananya pembangunan disegala bidang yang bergerak dengan cepat dan berkesinambungan. Pertumbuhan ekonomi yang dapat mengimbangi laju inflasi serta membuka lapangan pekerjaan yang Iebih besar adalah salah satu gambaran dari kemajuan yang dapat diukur secara mudah. Selain sektor yang mengalami pertumbuhan, terwujudnya percepatan pemerataan pembangunan juga merupakan visi yang akan dicapai dalam lima tahun pembangunan Kabupaten Batang Hari ke depan.

  2. Adil

  Kondisi Kabupaten Batang Hari Iainnya yang akan dicapai dalam lima tahun ke depan adalah kabupaten yang adil dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Adil dapat diartikan sebagai suatu kondisi untuk mencapai keseimbangan yang dinamis dan harmonis antar golongan dalam masyarakat dan keseimbangan antar daerah/ruang geografis dalam wiiayah Kabupaten Batang Hari yang perwujudannya dilakukan secara demokratis, serta menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM. Kabupaten Batang Hari yang berkeadilan dapat diwujudkan melalui penyelenggaraan tata Pemerintahan Daerah yang baik (Good Govemence). Tolok ukur Good Governence tercermin dari pemerintahan yang profesional, akuntabel, transparan, partisipatif, efektif dan efisien.

  3. Sejahtera Sejahtera adalah suatu kondisi masyarakat yang aman, sentosa dan makmur.

  Kondisi aman dan sentosa pada dasarnya adalah suatu prakondisi yang dapat mewujudkan kemakmuran. Kabupaten Batang Hari yang sejahtera dengan demikian sangat tergantung pada penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang profesional dan cepat dan tegas sangat dibutuhkan dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

  Sejahtera juga berarti makmur yang ditunjukkan oleh pendapatan perkapita yang tinggi dan merata. Produktivitas perekonomian yang tumbuh dengan cepat dapat diwujudkan melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia serta pemanfaatan sumberdaya modal dan alam secara arif dan cerdas.

4. Ketaqwaan

  Pembangunan Kabupaten Batang Hari lima tahun ke depan diarahkan pada perwujudan kondisi politik, ekonomi, sosial dan budaya yang lebih baik dan berlandaskan pada ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ketaqwaan yang menjadi landasan visi pembangunan Kabupaten Batang Hari tersebut akan diukur dengan “terwujudnya tatanan masyarakat yang agamais” Secara lebih eksplisit, terwujudnya masyarakat yang agamis dapat ditunjukkan oleh adanya pola pikir dan pola tindakan yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan disegala sektor kehidupan masyarakat Kabupaten Batang Hari.

  Selanjutnya berdasarkan Visi Pembangunan tersebut, ditetapkan MISI

  PEMBANGUNAN TAHUN 2006 - 2011, yaitu : 1. Mewujudkan peningkatan kualitas SDM.

  2. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan rakyat.

  3. Mewujudkan percepatan pemerataan pembangunan.

  4. Mewujudkan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang profesional, akuntabel, transparan, partisipatif, efektif dan efisien; dan

  5. Mewujudkan tatanan masyarakat yang agamais, demokratis, serta menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM.

2.2. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah

  Dalam mewujudkan Visi dan menjalankan Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Batang Hari tersebut diatas, ditempuh 3 (tiga) strategi pokok pembangunan, yaitu : peningkatan laju pertumbuhan ekonomi, peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan, serta pelaksanaan pemerintahan yang baik (Good Governance).

1. Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi

  Kinerja perekonomian yang ditunjukkan oleh PDRB sangat berguna bagi pemerintah dalam menyusun perencanaan kerja pembangunan yang hendak Pertanian, Industri Pengolahan, Perdagangan Hotel dan Restoran, serta Pertambangan yang menjadi kontributor utama dalam menyusun PDRB Kabupaten Batang Hari selama sepuluh tahun terakhir. Selain itu, satu hal yang cukup menarik untuk dicermati adalah bahwa sektor Jasa-jasa juga telah mulai turut memberikan kontribusi rata - rata diatas sepuluh persen per tahun terhadap nilai perolehan PDRB Kabupaten Batang Hari, khususnya sejak Tahun 2001. Potensi Sektor Jasa-Jasa sebagai kontributor utama dalam menyusun PDRB Kabupaten Batang Hari dapat dikembangkan dan diwujudkan sebagai kekuatan baru dalam menciptakan kesempatan kerja baru sehingga bersama-sama dengan Sektor Pertanian, Industri Pengolahan, Perdagangan Hotel dan Restauran, serta Pertambangan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan memacu laju pertumbuhan ekonomi daerah.

  2. Peningkatan Peran Masyarakat

  Masyarakat adalah pelaku utama dalam pembangunan daerah, oleh karena itu percepatan laju pembangunan salah satunya dapat dilakukan dengan lebih memberdayakan masyarakat dalam setiap aspek dan tahapan pembangunan daerah yang dilakukan. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan dapat dilakukan, baik melalui pelatihan dalam jangka pendek maupun pendidikan dalam jangka yang lebih panjang.

  3. Pemerintahan Yang Baik (Good Governance)

  Upaya mewujudkan masyarakat Kabupaten Batang Hari yang maju, adil dan sejahtera dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah tanggung jawab pemerintah. Agar perwujudan visi tersebut dapat terlaksana dengan efektif dan efisien, maka harus dimulai dari adanya jaminan pemerintahan yang profesional, akuntabel, transparan, partisipatif, efektif dan efisien. Setiap kebijakan diharapkan disusun dan dijalankan sesuai dengan jalur dan tepat sasaran tanpa adanya distorsi dalam proses pengimplikasiannya.

2.3. Agenda Pembangunan

  Upaya mewujudkan Visi dan menjalankan Misi serta Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Batang Hari tersebut, diarahkan pada tercapainya 5 (lima)

  AGENDA PEMBANGUNAN TAHUN 2006 - 2011, yaitu : 1. Meningkatkan kualitas SDM.

  3. Mempercepat pemerataan pembangunan;

  4. Menyelenggarakan Pemerintahan Daerah yang profesional, akuntabel, transparan, partisipatif, efektif dan efisien; dan

  5. Mewujudkan Iingkungan masyarakat yang harmonis.

2.4. Prioritas Pembangunan Tahun 2006 - 2011

  Pada dasarnya tujuan pembangunan ekonomi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang secara bertahap pengwujudannya dicantumkan dalam Visi dan Misi pembangunan pada masing-masing agenda pokok pembangunan tahun 2006 - 2011. Selanjutnya diterjemahkan kedalam program-program pembangunan yang hendak dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang, yakni sebagai berikut :

  1. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia;

  Peningkatan kualitas SDM diarahkan pada membaiknya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang ditunjukkan oleh meningkatnya akses masyarakat terhadap pendidikan sehingga jumlah penduduk buta aksara dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sama sekali serta program wajib belajar 9 tahun dapat dilaksanakan dengan baik. Peningkatan kualitas SDM juga tercermin dari akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat sehingga agenda pembangunan ini juga diarahkan untuk membuka kesempatan yang Iebih luas kepada masyarakat untuk memperoleh Iayanan kesehatan dan perlindungan sosial.

  Guna mewujudkan peningkatan kualitas SDM Kabupaten Batang Hari ditempuh dengan 5 (lima) prioritas pembangunan yakni :

  1. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Masyarakat;

  2. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat;

  3. Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Kecil Berkualitas;

  4. Pembangunan Pemuda dan Olahraga; dan 5. Peningkatan Penguasaan dan Pemanfaatan IPTEK.

  2. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

  Peningkatan kesejahteraan masyarakat pada hakekatnya adalah merupakan tujuan utama dari pembangunan jangka panjang yang ditransmisikan pada pembangunan jangka menengah bahkan pada setiap tahapan pembangunan yang disamping secara simultan tercermin pada setiap agenda pembangunan yang dipilih, secara khusus juga akan diwujudkan melalui 6 (enam) prioritas pembangunan, yakni :

  1. Perbaikan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup;

  2. Revitalisasi Pertanian;

  3. Peningkatan Daya Saing Agroindustri

  4. Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

  5. Peningkatan Perlindungan dan Kesejahtenaan Sosial; dan 6. Peningkatan Pembiayaan Pembangunan Daerah.

3. Mempercepat Pemerataan Pembangunan

  Agenda pembangunan ke empat yang akan dikerjakan pada periode Tahun 2006 - 2011 adalah mempercepat pemerataan pembangunan, baik antar kelompok, golongan serta antar wilayah. Issu kantong kemiskinan di daerah yang sulit dijangkau menjadi salah satu yang diperhatikan dalam agenda pembangunan. Peningkatan kualitas infra struktur perhubungan serta akses terhadap kebutuhan listrik, air bersih dan telepon diharapkan akan dapat mengurangi kesenjangan kesejahteraan antara kelompok, golongan dan wilayah. Percepatan pemerataan pembangunan juga akan didukung oleh penataan persebaran dan mobilitas penduduk yang akan diarahkan menuju persebaran yang Iebih seimbang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung Iingkungan melalui pemerataan pembangunan ekonomi dan wilayah dengan memperhatikan keragaman etnis dan budaya serta pembangunan berkelanjutan. Agenda percepatan pemerataan pembangunan untuk periode Tahun 2006 - 2011 dilakukan dengan prioritas pembangunan pada :

  1. Percepatan Pembangunan Infrastruktur, Termasuk Layanan atas Kebutuhan Listrik, Air Bersih dan Telepon;

  2. Peningkatan Dukungan Tata Ruang dalam Pembangunan Daerah; dan

  3. Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan serta Kesejahteraan dan Perlindungan Anak.

  

4. Menyelenggarakan Pemerintahan Daerah yang Profesional, Akuntabel, Transparan, Partisipatif, Efektif dan Efisien Menuju Tata Pemerintahan Yang Baik (Good Governence) melaksanakan Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Batang Hari adalah menyelenggarakan Pemerintah Daerah yang profesional, akuntabel, transparan, partisipatif, efektif dan efisien. Tanpa peningkatan kinerja aparatur pemerintah daerah, maka berbagai agenda pembangunan yang lainnya tidak akan berjalan dalam mewujudkan cita-cita pembangunan daerah yang hendak dicapai. Agenda peningkatan kinerja pemerintahan daerah akan diwujudkan dengan melakukan 2 (dua) prioritas pembangunan yang menjadi issu sentral dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang Iebih baik yakni

  1. Penciptaan Tata Pemerintahan Daerah yang Baik dan Bersih; dan 2. Penguatan Otonomi Desa.

5. Mewujudkan Lingkungan Masyarakat yang Harmonis;

  Mewujudkan Iingkungan masyarakat yang harmonis diarahkan untuk: (1) memperkuat solidaritas antar golongan masyarakat yang telah ada dan mencegah tindakan-tindakan yang menimbulkan ketidakadilan, sehingga terbangun masyarakat sipil yang kokoh, termasuk membangun kembali kepercayaan sosial antar kelompok masyarakat. Di samping itu, masyarakat yang harmonis juga ditunjukkan oleh keadaan Iingkungan kehidupan intern dan antar umat beragama yang saling menghormati dalam rangka menciptakan suasana yang aman dan damai, menyelesaikan dan mencegah konflik antar umat beragama serta meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh lapisan masyarakat agar dapat memperoleh hak-hak dasar dalam memeluk agamanya masing-masing dan beribadah sesuai agama dan kepercayaannya. Keadaan masyarakat Kabupaten Batang Hari yang harmonis direncanakan akan diwujudkan melalui 6 (enam) prioritas pembangunan yakni :

  1. Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama;

  2. Perwujudan Kesatuan Bangsa, Politik dan Demokratisasi

  3. Pembenahan Peraturan Perundangan Daerah dan Pembinaan Hukum Adat;

  4. Peningkatan Kesadaran Hukum dan Hak Asasi Manusia;

  5. Peningkatan Ketenteraman dan Ketertiban serta Perlindungan Masyarakat, dan

  6. Pengembangan Budaya Daerah.

2.5. Penataan Ruang Kabupaten Batang Hari

  Pelaksanaan penataan pemanfaatan ruang dijabarkan dalam kerangka formal berdasarkan ketentuan-ketentuan yuridis yang menjadi acuan perencanaan adalah UU No. 24/1992 tentang Penataan Ruang khususnya terkait dengan Pasal 21. Kebijaksanaan pemerintah sebagai upaya penguatan proses desentralisasi dan otonomi daerah sesuai dengan jiwa UU No. 22 dan 25 tahun 1999, UU No. 54 Tahun 1999 Tentang telah dikeluarkannya Propinsi Jambi menjadi 9 (sembilan) daerah kabupaten dan satu kotamadya (kota).

  Selain mengacu pada kerangka formal, konsep ini juga dilandasi timbangan terhadap teknis kondisi wilayah, baik aspek fisik, sosio-ekonomi maupun kebijaksanaan pembangunan daerah. Perkembangan fisik wilayah dalam konteks tata ruang wilayah Kabupaten Batang Hari menunjukkan pola perkembangan sumbu (regional axis) mengikuti pola jaringan jalan utama wilayah. Pola perkembangan sumbu wilayah pada koridor perkembangan (depelopment coridor) akan menpengaruhi arah perkembangan tata ruang wilayah kabupaten Batanghari.

  Berkaitan dengan perletakkan dan fungsi dalam perkembangan wilayah, maka sumbu wilayah utama mengikuti jaringan jalan regional utama (arteri) yaitu dan kota Jambi ke arah Bungo mengikuti jalan lintas tengah Sumatera. Sedangkan sumbu wilayah cabang cenderung mengikuti jaringan jalan cabang (kolektor) seperti halnya dari arah Muara Bulian menuju Muara Tembesi dan terus kearah Sarolangun (lihat Gambar 2.1.).

2.5.2. Kebijaksanaan Pengembangan Wilayah

2.5.2.1. Perwilayahan Pembangunan

  Dalam konteks pembangunan daerah melalui pengembangan perwilayahan pembangunan (pusat-pusat pertumbuhan) di Kabupaten Batang Hari faktor-faktor yang harus dipertimbangkan yaitu letak geografis kota untuk menentukan eksesibilitas pusat pertumbuhan terhadap wilayah sekitarnya sehingga tercipta keterkaitan antar kawasan dan daerah belakangnya (hinterland) serta prioritas investasi yang meliputi infrastruktur fisik, social budaya dan ekonomi.

  Berdasarkan analisis hirarki, potensi ekonomi dan karakteristik tiap kecamatan, maka Kabupaten Batang Hari menetepkan 3 (tiga) wilayah/pusat pertumbuhan yaitu (lihat Gambar 2.2.):

GAMBAR 2.1. PETA RENCANA TATA RUANG

  a.

  Wilayah Pembangunan Muara Bulian terdiri dari Kecamatan Muara Bulian, Kecamatan Bajubang, Kecamatan Maro Sebo Ilir dan Kecamatan Pemayung dengan pusat pertumbuhan Kota Muara Bulian, dengan potensi pengembangan budidaya ternak, pertanian tanaman pangan, perkebunan dan industri berbasis perkebunan.

  b.

  Wilayah Pembangunan Muara Tembesi, terdiri dari Kecamatan Muara Tembesi dan Kecamatan Batin XXIV dengan pusat pertumbuhan Kota Muara Tembesi.

  Dengan potensi pengembangan budidaya ternak dan industri berbasis perkebunan.

  c.

  Wilayah Pembangunan Sungai Rengas, terdiri dari Kecamatan Maro Sebo Ulu dan Kecamatan Mersam dengan pusat pertumbuhan Kota Sungai Rengas. Dengan potensi pengembangan budaya ternak khususnya ternak kerbau dan ayam serta perkebunan.

2.5.2.2. Pengembangan Sistem Kota-Kota

  Pertumbuhan tidak terjadi disetiap tempat dan serentak, tetapi pada titik-titik atau kutub-kutub perkembangan dengan intensitas yanmg berbeda. Pertumbuhan menyebar melului aneka ragam saluran aktivitas social-ekonomi.

  Sistem kota-kota di Kabupaten Batang Hari tidak hanya untuk pelayanan internal, tetapi juga diarahkan sebagai titik-titik pusat pertumbuhan. Titik pusat pertumbuhan tesebut perlu berada dalam suatu sistem yang mengkaitakan fungsi, peran dan jangkauan pelayanan dari setiap titik tersebut, sehingga didapat optimalisasi pelayanan dari titik-titik pusat pertumbuhan. Dengan demikian dipaerlukan kejelasan mengenai hirarki fungsi dan keterkaitan dari masing-masing pusat pertumbuhan.

  Pola pengembangan sistem kota-kota merupakan bagian yang tak terpisahkan dari struktur tata ruang kabupaten. Dalam struktur tata ruang Kabupaten Batang Hari, keberadaan kota-kota tersebut perlu dilihat keterkaitannya dalam konteks wilayah Kabupaten Batang Hari sendiri maupun kabupaten-kabupaten disekitarnya, baik secara spatial maupun fungsional. Pola pengembangan sistem kota-kota secara umum akan mencakup arahan mengenai hirarki serta pengembangan fungsi kota.

  Berdasarkan studi RSTRP dan analisa maka rencana sistem kota-kota di Kabupaten Batang Hari yang akan dikembangkan adalah :

  Hirarki I

  B. : Kota Muara Tembesi Hirarki II

  Kota Bajubang Kota Sungai Rengas

  C. : Kota Jembatan Mas Hirarki III

  Kota Muara Jangga Kota Kembang Paseban Kota Terusan

  Untuk jelasnya mengenai hirarki dan arahan fungsi kota-kota di Kabupaten Batang Hari dapat dilihat pada Tabel 2.1. dan Gambar 2.3.

  

Tabel 2.1.

Arahan Fungsi Kota-Kota di Kabupaten Batang Hari

  Hirarki Fungsi Skala Pelayanan Nama Kota Kota

  A B C D

  I Regional

  • Muara Bulian * * *
  • Muara Tembesi

  II Sub Regional ~ * * * Simpang Sungai Rengas

  • Bajubang ~ *

  III Lokal

  • Jembatan Mas ~ Muara Jangga ~ ~ * *
  • Kembang Paseban * ~ Terusan

  Sumber : RTRW Kabupaten Batang Hari Tahun 2002 Keterangan : A.

   Pusat pelayanan wilayah belakang B. Pusat komunikasi dan transportasi antar wilalyah C. Pusat kegiatan industri/perekonomian D.

   Pusat pemukiman Peningkatan fungsi yang sudah ada ~ Pengembangan fungsi baru

2.5.2.3. Pusat-Pusat Pertumbuhan

  Penomena perkembangan pusat-pusat pertumbuhan yang terjadi di Kabupaten Batang Hari berdasarkan analissi “skalogram” dikenal ada tiga hiraki pusat-pusat pertumbuhan (orde) yaitu pusat pertumbuhan primer, pusat pertumbuhan sekunder dan pusat pertumbuhan tersier.

  Pusat Pertumbuhan Primer Pusat pertumbuhan primer atau pusat kota hirarki I, pada Kecamatan Muara Bulian. Pusat pertumbuhan primer didominasi oleh pusat pemerintahan kabupaten, pusat perdagangan dan jasa, pusat pendidikan, pusat pelayan kesehatan serta kelengkapan kegiatan transportasi, sarana air bersih, listrik dan telekomunikasi b.

  Pusat Pertumbuhan Sekunder Pusat pertumbuhan sekunder atau kota hirarki II pada Ibukota Kecamatan Muara Tembesi, Ibukota Kecamatan Maro Sebo Ulu dan Ibukota Kecamatan Bajubang.

  Pusat pertumbuhan sekunder adalah kota hirarki II, dimana mempunyai jangkauan pelayanan Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) atau sebagian dari wilayah kabupaten.

  c. Pusat Pertumbuhan Tersier Pusat pertumbuhan tersier atau kota hirarki II, pada Ibukota Kecamatan Mersam, Ibukota Kecamatan Pemayung, Ibukota Kecamatan Maro Sebo Ilir dan Ibukota Kecamatan Batin XXIV.