UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI

  

UPAYA GURU PAI DALAM MENGEMBANGKAN

KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI SMP

NEGERI 1 KECAMATAN KARANGGEDE

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

2015/2016

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

TILAM SARI DEWI

  

NIM: 111-12-065

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2016

  

MOTTO

           

           

             

   

  

27. kemudian Kami susulkan rasul-rasul Kami mengikuti jejak mereka dan dan

Kami susulkan (pula) dengan Isa putra Maryam; dan Kami berikan Injil

kepadanya dan Kami jadikan rasa santun dan kasih sayang dalam hati orang-

orang yang mengikutinya. Mereka mengada-adakan rahbaniyyah [1460] Padahal

Kami tidak mewajibkannya kepada mereka (yang kami wajibkan hanyalah)

mencari keridhaan Allah, tetapi tidak mereka pelihara dengan semestinya. Maka

kepada orang-orang yang beriman di antara mereka Kami berikan pahalanya

dan banyak di antara mereka yang fasik . (Q.S Al-Hadid [57:27])

  

PERSEMBAHAN

  Kubingkiskan karya yang istimewa ini untuk:

  1. Kedua orang tua tercinta yang selalu menyayangiku, mendukung, dan menyemangati ku.Terima kasih atas untaian do’a yang tiada henti terucap dan dorongan untuk mengerjakan skripsi ini. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Bapak dan Ibu bangga terhadapku. Terima kasih Bapak ...

  Terima kasih Ibu ....

  2. Kakakku Bambang Susanto, ST.,terima kasih atas semangat dan dorongan yang telah engkau berikan kepada adikmu ini.

  3. Ika, Septine, dan seluruh sahabatku yang telah memberikan goresan warna di setiap langkahku serta terimakasih atas motivasi dan kebersamaan kita selama ini karena kalian telah mengajarkanku bagaimana menjadi teman yang sesungguhnya dan menghargai indahnya persahabatan.

  4. Untuk teman-teman seperjuangan PAI B angkatan 2012, teman-teman PPL di SMK PELITA, teman-teman KKN di Dusun Kacetan Kaliangkrik Magelang, terimakasih untuk do’a, nasehat, hiburan, canda, tawa dan semangat yang kalian berikan. Aku tak akan melupakan semua kenangan yang telah kalian berikan kepadaku. Semoga sillaturahmi tetap terjalin diantara kita untuk selamanya.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan hidayah dan kekuatan-Nya. Sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada Rasulullah SAW.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Adapun judul skripsi ini adalah

  

“Upaya Guru PAI dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Siswa Di

SMP Negeri 1 Karanggede tahun pelajaran 2015/2016”

  Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak terlepas dari pihak-pihak yang telah memberikan dorongan serta dukungan moral dan materi. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  IAIN Salatiga yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Karanggede.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

  4. Ibu Dr. Muna Erawati, S.Psi., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing, memberikan nasehat, arahan, serta masukan-masukan yang sangat membangun dalam penyelesaian tugas akhir ini.

  5. Bapak Drs. Miftahuddin, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik

  6. Seluruh Dosen dan petugas administrasi jurusan Pendidikan Agama Islam

  IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berguna serta banyak membantu selama kuliah dan penelitian berlangsung.

  7. SMP Negeri 1 Karanggede, Bapak Joko Widodo, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Karanggede, Ibu Siti Hidayah, S.Ag. dan Bapak Sumardi, S.Ag. selaku guru Pendidikan Agama Islam dan semua staf, guru, serta siswa-siswi di SMP Negeri 1 Karanggede yang telah memberikan informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian ini.

  8. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan tugas-tugas penulis selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan pada umumnya.

  Salatiga, Juni 2016 Penulis

  Tilam Sari Dewi 111-12-065

  

ABSTRAK

  Dewi, Tilam Sari. 2016. Upaya Guru PAI Dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Siswa Di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dr. Muna Erawati, S.Psi. M.Si Kata Kunci: Metode Guru PAI, kecerdasan emosional.

  Penelitian ini membahas upaya yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan kecerdasan emosional di SMP Negeri 1 Karanggede tahun pelajaran 2015/2016. Pertanyaan penelitian yang ingin dijawab peneliti adalah : 1) Bagaimana upaya Guru PAI untuk mengenali dan memahami emosi siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun

  Pelajaran 2015/2016. 2) Apa saja metode yang digunakan Guru PAI untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. 3) Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi Guru PAI dalam menerapkan/mengimplementasikan metode pengembangan kecerdasan emosional pada siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun

  Pelajaran 2015/2016. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, maka kehadiran peneliti di lapangan sangat penting dengan mengambil objek kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII dan VIII SMP Negeri 1 Karanggede. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan pengamatan (observasi), wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, lalu melakukan reduksi data, penyajian data dan kemudian ditarik kesimpulan dan tahap akhir dari analisa data ini mengadakan keabsahan data dengan menggunakan ketekunan pengamatan triangulasi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Upaya yang dilakukan oleh guru PAI dalam mengenali dan memahami emosi siswa di SMP Negeri 1 Karanggede dilakukan melalui berbagai cara yang secara bersamaan telah mengembangkan unsur-unsur kecerdasan emosional yang meliputi kesadaran diri, motivasi diri, pengaturan diri, empati, dan kecakapan dalam membina hubungan dengan orang lain. 2) Metode pengembangan kecerdasan emosional siswa yang dilakukan guru PAI yaitu menghubungkan mata pelajaran dengan pengalaman pribadi, pengarahan, sosiodrama, bercerita, sharing (belajar berbagi), dan Peer teaching

  

method (metode tutor teman sebaya). 3) Faktor yang mendukung dalam

  mengembangkan kecerdasan emosional: Dukungan dari dewan guru, kesadaran anak, dan kegiatan siswa. Faktor yang menghambat dalam mengembangkan kecerdasan emosional: latar belakang anak yang berbeda-beda, jam belajar, sarana dan prasarana, lingkungan pergaulan, kesadaran anak yang terkadang kurang, perhatian orang tua terhadap kecerdasan emosional anak yang kurang.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................ i HALAMAN BERLOGO ................................................................... ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................ v MOTTO................................................................................................ vi PERSEMBAHAN ................................................................................ vii KATA PENGANTAR ......................................................................... viii ABSTRAK ........................................................................................... x DAFTAR ISI ........................................................................................ xi DAFTAR TABEL ................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xv

  BAB 1 PENDAHULUAN A. ................................................................................... Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. ................................................................................... Perta nyaan Penelitian .................................................................. 6 C. ................................................................................... Tujua n Penelitian ......................................................................... 7 D. ................................................................................... Pene gasan Istilah ........................................................................ 8

  E. ................................................................................... Manf aat Penelitian ...................................................................... 11 F. .................................................................................... Meto de Penelitian ....................................................................... 12 G. ................................................................................... Siste matika Penulisan Penelitian ................................................ 16

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. ................................................................................... Mate ri Pendidikan Agama Islam 1. ............................................................................. Peng ertian Pendidikan Agama Islam ................................. 19 2. ............................................................................. Tujua n Pendidikan Agama Islam ........................................ 20 3. ............................................................................. Mate ri PAI Semester Genap di SMP .................................. 22

  B. ................................................................................... Meto de-metode Pembelajaran PAI 1. ............................................................................. Jenis- jenis Metode Pembelajaran ........................................ 26 2. ............................................................................. Kele bihan dan kekurangan Metode Pembelajaran ............. 34

  C. ................................................................................... Kece rdasan Emosional

  1. ............................................................................. Peng ertian Kecerdasan Emosional ...................................... 39 2. ............................................................................. Unsu r-unsur Kecerdasan Emosional .................................... 45 3. ............................................................................. Fakto r yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional ............ 50 4. ............................................................................. Strate gi Pengembangan Kecerdasan Emosional ................... 52 5. ............................................................................. Meto de-metode Pengembangan Emosi ............................... 56

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN DATA A. ................................................................................... Gam baran umum SMP N 1 Karanggede ................................... 62 B. ................................................................................... Papar an Data Penelitian .............................................................. 70

  BAB IV ANALISIS DATA A. ................................................................................... Upay a Guru PAI dalam mengenali dan memahami emosi siswa di SMP N 1 Karanggede ......................................................... 85 B. ................................................................................... Meto de yang digunakan Guru PAI untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa di SMP N 1 Karanggede ....... 90

  C. Faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi Guru PAI dalam menerapkan/mengimplementasikan metode pengembangan kecerdasan emosional pada siswa di SMP N 1 Karanggede ......................................................................... 95

  BAB V PENUTUP A. ................................................................................... Kesi mpulan ............................................................................... 101 B. ................................................................................... Saran

  ........................................................................................... 102 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 104 LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................... 105

  

DAFTAR TABEL

Tabel

  Halaman

  Tabel 1 : Nama guru dan mata pelajaran yang diajarkan ................................. 66 Tabel 2: Jumlah siswa tahun 2015/2016 .......................................................... 68 Tabel 3: Sarana dan prasarana.......................................................................... 68

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

  Lamp. 1: Pedoman Wawancara............................................................ 107 Lamp. 2: Pedoman Observasi ............................................................. 109 Lamp. 3: Transkip Wawancara ............................................................ 110 Lamp. 4: Nota Pembimbing Skripsi Lamp. 5: Lembar Konsultasi Lamp. 6: Surat Izin Penelitian Lamp. 7: Surat Keterangan Bukti Penelitian Lamp. 8: Daftar SKK Lamp. 9: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PAI Kelas VII & VIII

  Semester Genap Lamp.10: Dokumentasi Lamp. 11: Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang Masalah Peserta didik SMP berada pada tahap perkembangan usia masa

  remaja awal dan bisa disebut juga dengan istilah pubertas. Masa pubertas meliputi masa peralihan dari masa anak sampai tercapainya kematangan fisik, yakni dari umur 12 tahun sampai 15 tahun (Singgih & Yulia, 2011:201). Perkembangan sosial-emosional pada periode ini diantaranya remaja mulai melibatkan diri dalam sebuah kegiatan yang diminati secara

  , semakin ingin bebas dari orang tua, pengaruh teman sebaya sangat

  intens

  kuat, issu popularitas bisa menjadi sangat penting, dan perasaan cinta dengan lawan jenis yang semakin meningkat.

  Setiap tugas perkembangan, individu memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan dalam hidupnya. Tugas perkembangan yang berhasil adalah yang dapat direalisasikan dalam hidupnya sesuai dengan situasi dan kondisinya. Tugas-tugas itu diantaranya adalah mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri; mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria dan wanita; mengenal kemampuan, bakat, minat serta arah perkembangan karier; berperan serta dalam kehidupan masyarakat; memantapkan cara-cara bertingkah laku yang dapat diterima lingkungan sosialnya; mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri baik secara emosional maupun sosial ekonomis; mengenal seperangkat sistem etika dan nilai-nilai untuk pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan sebagai makhluk Tuhan; dan lain sebagainya (Hamzah & Masri, 2009:6).

  Namun kenyataannya banyak pelajar yang terlibat tawuran, melakukan tindakan kriminal dan lain sebagainya yang meresahkan masyarakat dan aparat keamanan. Hal tersebut memunculkan kritik dari masyarakat untuk dunia pendidikan saat ini. Bukan hanya disebabkan oleh tindakan pelajar yang menunjukkan sikap tidak terpuji tetapi juga disebabkan adanya peningkatan jumlah pengangguran yang mayoritas adalah tamatan pendidikan. Kejadian tersebut menunjukkan kurang adanya perhatian terhadap kecerdasan emosional selama ini, karena dunia pendidikan selama ini hanya membina kecerdasan intelektual, wawasan, dan keterampilan.

  Pada masa sekarang ini, peran keluarga mulai melemah karena adanya perubahan sosial, politik dan budaya. Keadaan ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap terbebasnya anak dari peraturan yang ditanamkan dalam suatu keluarga, hal ini membuat keluarga telah kehilangan fungsinya dalam perkembangan emosi anak.

  Anak dimasa usia sekolah menengah pertama sering mengalami gangguan emosi atau penyesuaian diri dalam berbagai hal. Misalnya ketakutan dalam persaingan prestasi hasil belajar, kurangnya berempati dengan teman, dan kurangnya rasa percaya diri dalam kemampuan yang dimiliki.

  Guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas. Jadi guru adalah orang dewasa yang secara sadar yang bertanggungjawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik dan orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran (Hamzah, 2011:15). Guru memegang peranan penting dalam mengoptimalkan potensi anak baik fisik, kognitif, spiritual, maupun emosional.

  Untuk itu hendaknya guru mementingkan dan memperhatikan pendidikan anak pada segi emosional, bukan hanya kecerdasan intelektual.

  Menurut Goleman (1997:38) keberhasilan dalam kehidupan ditentukan oleh keduanya, tidak hanya oleh IQ, tetapi kecerdasan emosional-lah yang memegang peranan. Sungguh, intelektualitas tak dapat bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa kecerdasan emosional. Jika guru tidak menciptakan iklim kelas yang kondusif bagi keamanan emosional dan hubungan pribadi untuk siswa, anak-anak tidak akan belajar secara efektif dan bisa sepenuhnya menolak pendidikan (Barbara, 2002:59).

  Terdapat ayat Al- Qur’an yang menggambarkan bahwa faktor kecerdasan emosional juga ikut serta menentukan eksistensi manusia di depan Tuhan yaitu dalam QS. Al Haj ([22]:46):

  ٌن اَذَاوَا اَهِت َن ىُهِقعَّي ٌب ىُهُق مُهَن َن ىُكَتَف ِض ْر َاْنا ىِف اْوُرْيِسَي ْمَهَف َا ىِف يِتَّنا ُبىُهُقنا ىمعَت هِكَن َو ُر اَصت َلاا ىَمعَت َلا اَهَّو ِاَف اَهِت َن ىُعَمسَّي ِروُدُّصنا

  Artinya:

  “Maka apakah mereka tidak berjalan di bumi, lalu mereka

mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau

mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena

sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati

yang didalam dada.

  ” (QS. Al Haj [22]:46).

  Kecerdasan emosional erat hubungannya dengan kecerdasan interpersonal. Menurut Goleman, faktor emosi sangat penting dan memberikan suatu warna yang kaya dalam kecerdasan antar pribadi. Ada lima wilayah kecerdasan pribadi dalam bentuk kecerdasan emosional.

  Lima wilayah tersebut adalah kemampuan mengenali emosi diri, kemampuan mengelola emosi, kemampuan memotivasi diri, kemampuan mengenali emosi orang lain, dan kemampuan membina hubungan. Lima wilayah tersebut menjadi bagian dari Pendidikan Agama Islam.

  Kecerdasan emosional di dalam ajaran Islam lebih dekat dengan ajaran mengenai akhlak (Hamzah & Masri, 2009:15).

  Metode merupakan komponen yang penting dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap keberhasilan pembinaan karena dengan metode guru PAI dapat mengembangkan kecerdasan emosional siswa. Guru PAI memegang peran kunci dalam mengembangkan kecerdasan emosional, namun juga tidak terlepas dengan peran guru lain dan lingkungan sekolah yang diciptakan untuk pembelajaran akhlak.

  Lingkungan sekolah yang kondusif akan membantu penghayatan peserta didik untuk memperkuat keyakinan dirinya terhadap nilai-nilai ajaran Islam yang kemudian akan membentuk sikap emosionalnya.

  Hubungan guru dengan siswa atau anak didik di dalam proses belajar mengajar merupakan faktor yang sangat menentukan. Terjadilah suatu proses interaksi dan komunikasi yang humanistik. Hal ini jelas akan sangat membantu keberhasilan studi para siswa. Berhasil dalam arti tidak sekadar tahu atau mendapatkan nilai baik dalam ujian, tetapi akan menyentuh pada soal sikap mental dan tingkah laku atau hal-hal yang intrinsik (Sardiman, 2009:148).

  Seseorang yang tidak dapat mengendalikan emosinya sendiri sekalipun cerdas secara intelektual dapat berakibat fatal bagi kehidupannya bahkan kehidupan orang lain. DanoCandace Pert, penulis

  

Molecules of Emotion , menyatakan bahwa emosi menghubungkan tubuh

  dengan otak dan menyediakan energi untuk memacu prestasi akademis, juga kese hatan dan keberhasilan pribadi. “semua yang kita lakukan,” katanya, “dikendalikan oleh emosi” (Barbara, 2002:80). Untuk itu emosi mempunyai peranan sangat penting bagi kehidupan, karena manusia dapat mengontrol tindakan yang dilakukan, menjaga diri, menjalin hubungan dengan orang lain, dan mempunyai keinginan untuk berkompetensi.

  Penulis tertarik untuk meneliti siswa di SMP N 1 Karanggede mengingat usia tersebut merupakan masa-masa yang banyak terjadi hal-hal rawan tapi sekaligus menjadi hasil dari perkembangan individu. Masa remaja merupakan masa pertumbuhan jasmani cepat dengan puncak perkembangan kecerdasan yang disertai dengan kegoncangan emosi, ketidakpastian diri dan masa memuncaknya kebutuhan kepada agama.

  Pada masa SMP merupakan fase paling penting dalam mempertahankan dan meningkatkan kecerdasan emosional yang sudah tertanam dalam diri.

  Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian terutama mengenai metode guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa di SMP N 1 Karanggede. Maka penulis ingin meneliti dan mengkaji lebih jauh lagi persoalan tersebut melalui sebuah penelitian dengan judul:

  Upaya Guru PAI Dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Siswa Di SMP Negeri 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016’’.

C. Pertanyaaan Penelitian 1.

  Bagaimana upaya Guru PAI untuk mengenali dan memahami emosi siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016?

  2. Apa saja metode yang digunakan Guru PAI untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016? 3. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi Guru PAI dalam menerapkan/mengimplementasikan metode pengembangan kecerdasan emosional pada siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016? D.

   Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui upaya Guru PAI dalam mengenali dan memahami emosi siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali

  Tahun Pelajaran 2015/2016. 2. mengetahui metode yang digunakan Guru PAI untuk Untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa di SMP N 1 Kecamatan

  Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.

  3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi Guru PAI dalam menerapkan/mengimplementasikan metode pengembangan kecerdasan emosional pada siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.

E. Penegasan Istilah 1. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam

  Kata “upaya” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994:1109) adalah usaha atau ikhtiar untuk mencapai maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar dan sebagainya. Maksudnya adalah suatu usaha sadar untuk mencari jalan terbaik atau mengubah menjadi yang lebih baik untuk mencapai tujuan, sedangkan pengertian pendidik/guru dalam perspektif islam ialah orang yang bertanggung jawab terhadap upaya perkembangan jasmani dan rohani peserta didik agar mencapai tingkat kedewasaannya sehingga ia mampu menjalankan tugas-tugas kemanusiaannya (baik sebagai khalifah fi-ardh maupun „abd) sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam (Al-Rasyidin, 2005:42).

  Upaya guru pendidikan agama Islam yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh seorang pendidik yang mengampu mata pelajaran pendidikan agama Islam dalam mengembangkan kecerdasan emosional di SMP N 1 Karanggede.

  Usaha tersebut dapat dilakukan didalam proses pembelajaran baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah dengan melalui metode pembelajaran.

2. Metode

  Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani “metodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata “metha” yang berarti melalui atau melewati dan

  “hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Arab metode disebut

  “Thariqat”. Sedangkan dalam kamus besar

  bahasa indonesia “metode” adalah cara yang teratur dan berpikir baik- baik untuk mencapai maksud (Arief, 2002:40).

3. Mengembangan Kecerdasan Emosional

  Kata “mengembangkan” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994:473) adalah membuka lebar-lebar, membentangkan, menjadikan luas, merata, menjadikan maju, baik, dan sempurna. Maksudnya adalah mengoptimalkan potensi sehingga hasilnya maksimal.

  Kecerdasan sering disebut juga intelegensi. Kata intelegensi dikenal dengan terminologi intellegence dalam bahasa inggris.

  Terminologi berasal dari bahasa latin intellegence yang terdiri dari dua akar kata intus dan legere yang berarti membaca atau memahami sesuatu secara mendalam dengan rasional. Intelegensi diartikan kemampuan intelektual secara esensial, yang terutama mencakup kemampuan dalam membentuk pengertian, pertimbangan, dan rasionalitas (Thantawy, 2005:41).

  Akar kata emosi adalah movere, dalam bahasa latin yang berarti “menggerakkan, bergerak” di tambah awalan “e-“ untuk memberi arti “bergerak menjauh”, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi (Goleman, 1997:7). Dalam makna paling harfiah, Oxford English Dictionary mendefinisikan emosi sebagai “setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu, dan setiap keadaan mental yang hebat atau meluap- luap”.

  Davies dan rekan-rekannya menjelaskan bahwa intelegensi emosi adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi dirinya sendiri dan orang lain, membedakan satu emosi dengan lainnya, dan menggunakan informasi tersebut untuk menuntun proses berfikir serta perilaku seseorang (Monty & Fidelis, 2003:27).

  Kecerdasan emosional adalah perpaduan kemampuan afektif dan kemampuan kognitif yang menjelma dalam perilaku manusia tentang sadar diri dan kendali diri, ketekunan tingkat motivasi, empati dan keterampilan sosial.

  4. Mengenali dan Memahami Emosi

  Kata mengenali dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994:246) adalah mengetahui tanda-tandanya atau ciri-cirinya, sedangakan kata memahami adalah mengerti atau mengetahui dengan benar.

  Jadi dalam penelitian ini yang dimaksud dengan mengenali dan memahami emosi siswa adalah usaha yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui dan mengerti benar mengenai emosi atau perasaan yang sedang dialami oleh anak ketika proses belajar mengajar berlangsung.

  5. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

  Kata pendukung dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (246) yang berarti penyokong, pembantu, dan penunjang, sedangkan penghambat yang berarti menghambat atau yang menghalangi.

  Berdasarkan penjelasan di atas, maka maksud dengan judul upaya guru PAI dalam mengembangkan kecerdasan emosional adalah tentang usaha-usaha yang dilakukan secara sadar oleh guru PAI dalam mengembangkan kecerdasan emosional melalui cara atau jalan dengan mengenali dan memahami emosi siswa serta menggunakan metode pengembangan emosi sehingga hasil yang akan dicapai dapat maksimal.

  Tentu saja usaha-usaha yang dilakukan oleh guru PAI untuk mengembangkan kecerdasan emosional yang diterapkan tidak lepas dari faktor-faktor penunjang ataupun yang menghambat.

F. Manfaat Penelitian

  Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna baik yang bersifat teoritis maupun praktis, antara lain adalah:

  1. Teoretis

  Penelitian ini diharapkan berkontribusi bagi pengembangan ilmu pendidikan khususnya pemahaman dan pengembangan kecerdasan peserta didik. Serta wawasan tentang metode yang dikembangkan guru PAI dalam mencerdaskan emosional siswa khususnya di sekolah menengah pertama.

  2. Praktis

  a. dijadikan sebagai masukkan dalam mengembangkan Dapat kecerdasan emosional siswa oleh para guru Pendidikan Agama Islam. b. dijadikan sebagai umpan balik dalam meningkatkan Dapat kemampuan membaca dan memahami emosi siswa.

G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2009:6).

  Subyek dalam penelitian ini adalah guru PAI. Selain guru, siswa juga dilibatkan sebagai informan dalam penelitian ini. Sedangkan yang menjadi fokus penelitian yaitu metode yang digunakan oleh guru PAI dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa. Metode tersebut digunakan oleh guru kepada siswa, diterapkan untuk mengetahui kemampuan kecerdasan emosional siswa selama pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.

2. Teknik Pengumpulan Data

  Untuk mengumpulkan data tentang metode guru PAI dalam pengembangan kecerdasan emosional siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016 penulis menggunakan metode sebagai berikut: a. Metode Wawancara Dalam penelitian ini, jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur yaitu wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan guru bidang studi Pendidikan Agama Islam untuk memperoleh informasi mengenai kecerdasan emosional siswa dan kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam mengenai metode yang digunakan guru dalam mengembangkan kecerdasan emosional serta wawancara dilakukan dengan siswa di SMP N 1 Karanggede sebagai informan.

  Tujuan dari wawancara ini adalah untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan yang diajukan kepada subjek penelitian. Pertanyaan tersebut meliputi kondisi kecerdasan emosional, metode pengembangan serta faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi guru PAI dalam menerapkan/mengimplementasikan metode pengembangan kecerdasan emosional.

  Berikut langkah-langkah dalam wawancara, yaitu: menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan, menyiapkan pokok- pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan, mengawali atau membuka alur wawancara, melangsungkan alur wawancara, mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya, menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan, mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh (Sugiono, 2009:322).

  b. Metode Pengamatan (Observasi) Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki (Cholid & Achmadi. 2010:70) yaitu interaksi antara guru dan siswa saat pembelajaran PAI selama proses belajar mengajar (PBM) yang berlangsung pada semester genap antara bulan April s/d Mei di SMP N 1 Karanggede. Peneliti menggunakan catatan lapangan untuk mencatat tentang apa yang didengar dan dilihat peneliti dalam rangka pengumpulan data.

  Dengan metode ini, peneliti dapat menghasilkan data yang berupa proses tentang pembelajaran PAI di kelas yang meliputi bagaimana guru PAI dalam menyampaikan pembelajaran PAI, bagaimana siswa dalam menanggapi pembelajaran PAI, metode apa yang digunakan guru dan faktor apa saja yang menghambat dan mendorong dalam pembelajaran PAI di kelas khususnya yang berkaitan dengan pengembangan kecerdasan emosional siswa.

  c. Metode Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang profil sekolah, sejarah, sarana dan prasarana serta data siswa.

  Serta dokumen-dokumen yang diperlukan oleh peneliti yang mendukung dan melengkapi data hasil temuan peneliti.

  3. Pengecekan Keabsahan Data

  Agar data dalam suatu penelitian dikatakan valid, maka diperlukan adanya uji keabsahan data. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability) (Moleong, 2009:324).

  Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji kredibilitas dengan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data (Moleong, 2005:330). Dalam pencapaiannya dilakukan dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan suatu dokumen yang berkaitan.

  Dalam penelitian ini, peneliti mendasarkan pada prinsip obyektifitas yang dinilai dari validitas dan reabilitasnya. Validitas dibuktikan dengan dimilikinya kredibilitas temuan beserta penafsirannya, yaitu agar temuan dan penafsirannya sesuai dengan yang sebenarnya dan temuan disetujui oleh subyek yang diteliti. Reabilitas diperoleh dari konsistensi temuan penelitian yang diperoleh dari subyek atau informan.

  4. Analisis Data

  Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif, adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2008:248).

  Data yang berhasil dihimpun akan dianalisis secara kualitatif, yaitu dengan menerapkan metode berpikir induktif, yaitu suatu metode berfikir yang bertolak dari fenomena yang khusus dan kemudian menarik kesimpulan yang bersifat umum (Daymon, 2008:369).

  Data yang diperoleh dari penelitian bersifat kompleks dan rumit direduksi, dirangkum dan dipilih hal-hal yang pokok. Data hasil penelitian direduksi, baik dari hasil wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Data yang telah dirangkum kemudian dipilih mana yang sekiranya diperlukan untuk penulisan laporan. Langkah terakhir yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan ini akan diikuti bukti-bukti yang diperoleh ketika penelitian di lapangan.

H. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi latar belakang masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, penegasan istilah, manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan penelitian.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab landasan teori ini meliputi: D. Materi Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam 2. Tujuan Pendidikan Agama Islam 3. Materi PAI Semester Genap di SMP E. Metode-metode Pembelajaran PAI 3. Jenis-jenis Metode Pembelajaran 4. Kelebihan dan kekurangan Metode Pembelajaran F. Kecerdasan Emosional 6. Pengertian Kecerdasan Emosional 7. Unsur-unsur Kecerdasan Emosional 8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional 9. Strategi Pengembangan Kecerdasan Emosional 10. Metode-metode Pengembangan Emosi BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN DATA Pada bab ini berisi: C. Gambaran umum SMP N 1 Karanggede D. Paparan Data Penelitian BAB IV ANALISIS DATA Pada bab ini berisi:

  D. Upaya Guru PAI dalam mengenali dan memahami emosi siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun

  Pelajaran 2015/2016? E. Metode yang digunakan Guru PAI untuk mengembangkan kecerdasan emosional siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016? F. Faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi Guru PAI dalam menerapkan/mengimplementasikan metode pengembangan kecerdasan emosional pada siswa di SMP N 1 Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016?

  BAB V PENUTUP Pada bab terakhir ini meliputi: C. Kesimpulan D. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Materi Pendidikan Agama Islam (PAI)

  1. Pengertian Pendidikan Agama Islam Dari segi bahasa, kata “pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang dalam bahasa arabnya adalah “tarbiyah” dengan kata kerja

  “rabba”. Kata “pengajaran” dalam bahasa arabnya adalah “ta‟lim” dengan kata kerja “ „allama”. Sedangkan Pendidikan Agama Islam dalam bahasa arabnya adalah “ Tarbiyah Islamiyah” (Darajat, 1996:25).

  Tayar yusuf mengartikan Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia muslim, bertakwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian yang memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupannya (Majid, 2014:12).

  Dalam Kurikulum PAI, Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (Abdul & Dian, 2005:130).

  Pengajaran agama Islam merupakan pengajaran tentang tata hidup yang berisi pedoman pokok yang akan digunakan oleh manusia dalam menjalankan kehidupannya di dunia dan untuk menyiapkan kehidupan yang sejahtera di akhirat nanti. Maka dari itu ruang lingkup pengajaran agama Islam meliputi seluruh aspek kehidupan yang mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, dan mahkluk lainnya maupun lingkungannya.

  2. Tujuan Pendidikan Agama Islam Secara etimologi, tujuan adalah “Arah, maksud atau haluan.”

  Secara terminologi, tujuan berarti sesuatu yang di harapkan setelah sebuah usaha atau kegiatan selesai.

  Secara umum tujuan pendidikan Islam di klasifikasikan pada tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir dan tujuan operasional.

  Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam sebuah kurikulum. Tujuan akhir adalah tujuan yang dikehendaki agar peserta didik menjadi manusia-manusia sempurna (insan kamil) setelah ia menghabisi sisa umurnya. Sementara tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu (Arief, 2002:18).

  Menurut imam al-Ghazali tujuan pendidikan Islam adalah membentuk insan purna yang pada akhirnya dapat mendekatkan diri kepada Allah swt dan untuk memperoleh kebahagiaan hidup, baik dunia maupun akhirat (Arief, 2002:22).

  Zakiah Daradjat mendefinisikan tujuan pendidikan agama Islam yaitu membina manusia beragam, berarti manusia yang mampu melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam dengan baik dan sempurna, sehingga tercermin pada sikap dan tindakan dalam seluruh kehidupannya, dalam rangka mencapai kebahagiaan dan kejayaan dunia dan akhirat yang dapat dibina melalui pengajaran agama yang intensif dan efektif.

  Dalam kurikulum PAI 2002 Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Majid, 2012:16).

  Tujuan Pendidikan Agama Islam di atas merupakan turunan dari Tujuan Pendidikan Nasional, suatu rumusan dalam UUSPN (UU No.20 Tahun 2003) yang berbunyi: Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Majid, 2014:16).

  Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam di SMP diberikan ddengan maksud bahwa agama diajarkan untuk bisa mengantarkan siswa menjadi manusia yang lebih baik, manusia yang mampu berhubungan baik antara manusia dengan manusia (hablun minannas) dan antara manusia dengan Allah (hablun minallah).

Dokumen yang terkait

UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VIII DI SMP NEGERI 13 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014-2015

5 25 32

UPAYA GURU PAI DALAM MENDISIPLINKAN SISWA DI SMP ISLAM NURUL HUDA PAJARAN PONCOKUSUMO MALANG TAHUN PELAJARAN 2013-2014

1 7 28

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

10 54 25

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 9 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015 2016

3 22 165

BAB I PENDAHULUAN - USAHA GURU UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PEMBELAJARAN PAI SISWA SMPN 3 KEDUNGWARU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 18

BAB III METODE PENELITIAN - USAHA GURU UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PEMBELAJARAN PAI SISWA SMPN 3 KEDUNGWARU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 16

BAB V PEMBAHASAN - USAHA GURU UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PEMBELAJARAN PAI SISWA SMPN 3 KEDUNGWARU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13

HUBUNGAN KEAKTIFAN SHALAT BERJAMAAH DENGAN SIKAP KEPEDULIAN SOSIAL SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 1 117

PENGARUH PROFESIONALISME GURU TERHADAP KEBERHASILAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PAI KELAS V DI SD NEGERI GIRIREJO 3 KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2009 SKRIPSI

0 0 119

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN FIQIH PADA KURIKULUM (KTSP) DI MTsN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 20142015 SKRIPSI

0 0 96