UPAYA GURU PAI DALAM MENDISIPLINKAN SISWA DI SMP ISLAM NURUL HUDA PAJARAN PONCOKUSUMO MALANG TAHUN PELAJARAN 2013-2014

(1)

i

UPAYA GURU PAI DALAM MENDISIPLINKAN SISWA DI SMP ISLAM NURUL HUDA PAJARAN PONCOKUSUMO MALANG TAHUN

PELAJARAN 2013-2014

SKRIPSI

Oleh:

MUHAMMAD IWAN NIM.201010010322048

Dibiyai Oleh Pemprov Jatim Untuk Guru Madin Angkatan 2010

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH 2014


(2)

ii

UPAYA GURU PAI DALAM MENDISIPLINKAN SISWA DI SMP ISLAM NURUL HUDA PAJARAN PONCOKUSUMO MALANG TAHUN

PELAJARAN 2013-2014

SKRIPSI

Diajukan kepada Jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata satu (S-1)

Oleh:

MUHAMMAD IWAN NIM.201010010322048

Dibiyai oleh Pemprov Jatim Untuk Guru Madin Angkatan 2010

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM

JURUSAN TARBIYAH 2014


(3)

iii


(4)

(5)

v


(6)

vi

كءاج امدْعب ْمهء وْهأ تْعبَت ن لو اًيبرع اًمْكح ا ْلزْنأ كلذكو

َّ نم كل ام مْلعْل نم

َ و َو َلَلو ْنم

73

)

"Dan demikianlah, Kami telah m

enurunkan Al Qur’an itu sebagai

peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu

mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu,

maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap

(siksa) Allah".

(

QS. Ar-

Ra’d

ayat : 37)


(7)

vii

Teruntuk sepasang mutiara hati (Ayahanda dan ibunda) tercinta, yang memancarkan sinar kasih sayang yang tiada pernah usai dalam mendo'akan, memotivasi, mendidikku. Kasih mereka tiada tara hingga tak dapat kuungkapkan yang akan selalu kurangkai dalam do'a. semoga mereka selalu dalam rahmat dan perlidungan Allah SWT.


(8)

(9)

ix

ABSTRAK

Upaya guru PAI dalam Mendisiplinkan Siswa di SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang Tahun Pelajaran 2013-2014; Muhammad Iwan; NIM. 201010010322048; Jurusan Tarbiyah FAI UMM

Kata Kunci: Upaya guru PAI, mendisiplinkan siswa

keberhasilan dalam mendisiplinkan siswa tersebut sangat ditentukan oleh keterkaitan oleh semua komponen pendidikan dan pengajaran yang salah satunya adalah guru. Guru adalah komponen utama pendidikan karena para guru lebih banyak berintegrasi dan sebagai pembentuk pola pikir dan kepribadian anak didik. Dengan tidak mengenyampingkan peran dan upaya guru mata pelajaran lain, upaya guru agama untuk mendisiplinkan siswa betul-betul sangat dibutuhkan terutama dengan kedisiplinan beribadah, kedisiplinan waktu, kedisiplinan menaatai tata tertib sekolah. Mental siswa yang lemah dan labil dapat mendorong siswa menerima pengaruh-pengaruh yang datang dari lingkungan sekitarnya, sehingga mereka menjadi siswa yang tidak disiplin.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya guru PAI dalam mendisiplinkan siswa di SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang. Selain itu, mendeskripsikan kedisiplinan yang diterapkan dan sanksi bagi siswa yang melanggar kedisiplinan yang diterapkan di SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang.

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian lapangan (field research) dengan subyek penelitian guru PAI di SMP Islam Nurul Huda Pajaran Pocokusumo Malang. Pemilihan SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang sebagai setting penelitian didasarkan pada keberadaan lembaga ini yang berada di desa terpencil di kecamatan Poncokusumo Malang yang menarik untuk dijadikan tempat penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, interview, dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya guru PAI dalam mendisiplinkan siswa di SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang dilakukan dengan dua cara, yaknit: a. Preventif, meliputi: memberikan peringatan/advice, memberikan contoh, mengaktifkan kegiatan agama di sekolah, menjalin kerja sama dengan guru BP. b. Kuratif, meliputi: mengadakan pendekatan face to face (tatap muka) terhadap siswa yang melanggar tata tertib, pembinaan moral, memberikan sangsi bagi siswa yang melanggar kedisiplinan di SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo.


(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah mencurahkan rahmat, taufiq, inayah dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga dengan seizin-Nya skripsi ini dapat terselesaikan dengan judul Upaya Guru PAI dalam Mendisiplinkan Siswa di SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang

Shalawat dan salam senantiasa tetap terhaturkan kepada junjungan kita nabi akhir zaman, panglima revolusioner kita, Nabi Muhammad SAW. yang diutus di dunia ini untuk menyempurnakan akhlak manusia dan sebagai rahmatan lil ‘alamin.

Terselesainya skripsi ini atas bantuan banyak pihak yang telah berjasa dan senantiasa memberikan dukungan, bimbingan, arahan serta motivasinya dalam proses penyusunannya. Oleh karena itu, pada kesempatan yang sangat baik ini perkenankan penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua penulis yang telah dengan tulus memeberikan dukungan moril meteril selama masa perkuliahan hingga tersusunnya tugas akhir ini.

2. Pemprov Jatim sebagai pemberi dana beasiswa kualifikasi S-1 untuk guru madin sehingga memberikan kesempatan kepada penulis untuk bisa menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang

3. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, bapak Dr. H. Muhadjir Effendy, M.Ap yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang

4. Bapak Drs. H. Faridi, M.Si selaku dekan Fakultas Agama Islam yang telah memberikan semangat sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian ini.


(11)

xi

5. Ibu Dra. Romelah, M. Ag dan Bapak Drs. H.N Taufik, M.Ag selaku dosen Pembimbing skripsi 1 dan 2 yang telah mengarahkan dengan saran-saran yaang penuh kesabaran kepada kami, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dan tersusun dengan baik.

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah Universistas Muhammadiyah Malang yang telah sabar dan banyak membimbing sekaligus mengamalkan ilmunya kepada kami selama ini.

7. Bapak Drs. Far’ul Anam, S.Pdi selaku Kepala SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang yang telah memberikan izin tempat pada penulis untuk melakukan penelitian di lembaga pendidikan tersebut sehingga dapat memperlancar penulisan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat seperjuangan, mahasiswa FAI Jurusan Tarbiyah beasiswa Pemprov angkatan 2010 yang selalu ceria dalam meimba ilmu di kampus terhebat Universitas Muhammadiyah Malang.

9. Semua pihakyang turut serta membantu terselesainya skripsi ini tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain jazakumullah ahsanal jaza’

Penulis menyadari walaupun telah berusaha dengan semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini, akan tetapi masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, para pembaca dapat memperbaiki dan melanjutkan sebagai pengembangan dan perbaikan lebih lanjut.

Malang, 22 Juli 2014 Penulis


(12)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... visi DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Istilah ... 8

F. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kedisiplinan siswa dan Ruang lingkupnya ... 14

1. Pengertian mendisiplinkan siswa ... 14

2. Tujuan disiplin ... 15


(13)

xiii

4. Macam-macam disiplin ... 17

B. Upaya Guru PAI dalam Mendisiplinkan Siswa ... 18

1. Aspek-aspek disiplin yang terkandung dalam mendisiplinkan siswa ... 18

2. Unsur disiplin ... 19

3. Faktor-faktor yang memepengaruhi pembentukan kedisplinan siswa ... 21

BAB III Metode Penelitian A. Pendekatan Penelitian ... 24

B. Jenis Penelitian... 25

C. Objek Penelitian/informan ... 26

D. Teknik Pengumpulan Data ... 27

E. Teknik Analisis Data... 31

F. Pengecekan Keabsahan Temuan ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Latar Belakang Objek Penelitian ... 36

1. sejarah berdirinya SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang ... 36

2. Keadaan guru SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang ... 36

3. Keadaan siswa SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang ... 37


(14)

xiv

B. Penyajian dan Analisis Data ... 38

1. Kedisiplinan yang diterapkan di SMP Islam Nurul Huda Poncokusumo Malang ... 38

a. Pembuatan buku tata tertib ... 38

b. Penerapan tata tertib ... 40

c. Bentuk-bentuk larangan yang diterapkan kepada siswa ... 41

2. Upaya guru PAI dalam mendisiplinkan siswa di SMP Islam Nurul Huda Poncokusumo Malang ... 41

a. Upaya preventif ... 41

b. Upaya kuratif ... 48

3. Sanksi bagi siswa yang melanggar kedisiplinan di SMP Islam Nurul Huda Poncokusumo Malang ... 51

a. Penerapan sangsi di dalam buku tata tertib ... 52

b. bentuk sangsi bagi siswa yang melanggar tata tertib ... 52

c. Sangsi yang diterapkan bagi siswa yang melanggar tata tertib ... 55

BAB V Kesimpulan dan Saran A.Kesimpulan ... 57

B. Saran-saran ... 58


(15)

xv

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta

Ali, Mohamad. 2004. Psikologi Siswa. Jakarta. PT. Bumi Aksara Al-Barry, Dahlan. 2001. Kamus Ilmiah popular, Surabaya. Arkola.

Darajat, Zakiah. 1987. Problema Remaja di Indonesia. Jakarta. Bulan Bintang Darajat, Zakiah. 1989. Kesehatan Mental. Jakarta. Bulan Bintang.

Djamarah, Syaifudin, Bahri.2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta. Departemen Agama RI. 1992 Al-Qur’an dan Terjemahannya. Semarang. PT. Tanjung Mas

Inti.

Moleong, Lexy, J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya. Mulyono, Bambang. 1986. Kenakalan Remaja.Yogyakarta, Andi Offset

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung. Remaja Rosda karya. Zuhairini. 1994. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta. Aksara.


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu unsur pokok yang harus diperhatikan dalam proses pendidikan adalah bagaimana upaya sekolah menjadikan para siswa berkepribadian sehat, yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri secara tepat, baik terhadap dirinya sendiri, lingkungan, maupun terhadap Tuhan. Salah satu ciri pribadi yang sehat itu adalah disiplin. Individu yang disiplin akan mampu menampilkan perilaku yang sesuai dengan batasan-batasan norma yang berlaku, dan mampu mengarahkan dirinya kepada aktivitas-aktivitas yang positif .

Menurut Dolet Unaradjan ‘’disiplin merupakan salah satu asas dalam menentukan keberhasilan kegiatan pendidikan khususnya di dalam proses belajar mengajar. Siswa akan dapat belajar dengan efektif dan efisien bilamana di dukung oleh disiplin yang tinggi. Tegaknya disiplin di sekolah sangat ditentukan oleh keikutsertaan atau peranan dari kepala sekolah, pegawai, dan tenaga pendidik (guru). Oleh karena itu, diperlukanlah keterpaduan dan kesinambungan serta upaya dari semua warga sekolah dalam menjalankan dan mematuhi tata tertib sekolah. Semakin tinggi usaha atau peranan yang dilakukan untuk meningkatkan disiplin, maka tendensi siswa untuk mematuhi tata tertib akan semakin baik pula’’.1

Untuk mendapatkan hasil belajar yang memuaskan tentu tidak terlepas dari sikap disiplin yang diterapkan oleh kepala sekolah, dewan guru kepada siswa, baik disiplin dalam belajar maupun disiplin terhadap peraturan yang berlaku di sekolah tersebut. Semua ini akan dapat berhasil apabila semua komponen sekolah dapat mendisiplinkan diri dalam tugas dan tanggung jawabnya.


(17)

Setiap sekolah pasti memiliki peraturan tentang kedisiplinan yang diterapkan pada warga sekolah. Dalam hal ini, kepala sekolah merupakan pelopor bagi terciptanya kedisiplinan dalam sekolah. Kepala sekolah adalah motor penggerak, penentu arah kebijakan sekolah yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan sekolah dan pendidikan umumnya direalisasikan. Membuat seperangkat peraturan atau tata tertib tentang kedisiplinan, seperti disiplin terhadap waktu, disiplin dalam belajar, disiplin terhadap berpakaian maupun disiplin terhadap semua peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah tersebut yang dimana peraturan tersebut tidak hanya diberlakukan kepada para siswa saja, melainkan juga diberlakukan kepada seluruh warga sekolah.

Tujuan tata tertib yang dibuat sekolah adalah untuk dapat menciptakan suasana yang kondusif dalam proses pembelajaran di sekolah, yaitu proses pengaplikasian ketaatan dan kedisiplinan siswa dalam menjalankan fungsi selaku peserta didik di lingkungan sekolah yang akhirnya akan berdampak terhadap kualitas belajar siswa2. Dengan adanya peraturan yang ditetapkan oleh sekolah siswa, secara tidak langsung bersedia untuk tunduk dan patuh terhadap peraturan tersebut dengan demikian, peraturan tentang kedisiplinan dapat mengontrol tingkah laku dari para siswa tersebut supaya dapat belajar dengan baik3.

Berdasar uraian di atas, dampak positif kedisiplinan warga sekolah terhadap tata tertib yang belaku adalah: Terciptanya suasana yang kondusif dalam proses pembelajaran di sekolah4. Khusus bagi siswa dampak positif yang diperoleh dari

2 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010) , hal.

56-57

3 Ibid. Hal.59


(18)

kedisiplinan adalah tumbuhnya kesadaran akan hidup disiplin yang memang harus dimiliki5. Dengan kedisiplinan yang biasa dilakukan oleh siswa, maka akan terbentuk karakter disiplin dalam keseharian di mana pun ia berada. Siswa yang terbiasa disiplin akan menghargai waktu, Menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang menghambat kelancaran belajar, taat pada peraturan6.

Sedangkan dampak negatif kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah adalah siswa hanya taat jika ada peraturan saja. Secara psikologis, peraturan yang diterapkan menyebabkan peserta didik menjadi ketakutan terhadap tata tertib sehingga berkurangnya kreativitas dari peserta didik7. Disamping itu, adanya tata tertib sekolah yang dalam penelitian ini dilakukan terhadap siswa SMP, dimana masih tergolong remaja yang mempunyai jiwa yang masih labil, sehingga terkadang acuh tak acuh terhadap tata tertib yang berlaku8.

Permasalahan yang dihadapi pada siswa SMP yang pada umumnya berumur sekitar 12 sampai dengan 15 tahun yang tergolong remaja ini begitu kompleks dan sulit untuk di tangani9. Di antara permasalahan tersebut adalah mereka lebih cenderung bersifat suka membangkang, sulit untuk diatur, emosinya mudah naik serta selalu ingin kepada hal-hal yang baru10. Tindakan-tindakan yang bertentangan dari peraturan sekolah seperti bolos, keluar tanpa ijin ketika pergantian jam pelajaran, tidak sholat berjamaah, memakai pakaian yang tidak

5 Mulyani S. Sumantri , Penegakan Disiplin dalam Upaya Meningkatkan Mutu Guru/Pendidikan

( Makalah IKIP Bandung 1987)

6 Syamsu Yusuf LN, Disiplin Diri dalam Belajar Dihubungkan dengan Penanaman Disiplin

yang Dilakukan Orang Tua dan Guru’’ (Tesis FPS IKIP Bandung 1989), hal.55-56

7 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar, ( Bandung: Sinar Baru, 1992), hal. 87 8 Agoes Dariyo, Psikologi Perkembangan Remaja Bogor, (Ghalia Indonesia, 2004), hlm. 109 9Monalisa, ‘’Perilaku Menyimpang Siswa Studi Deskriptif di SMP N 2 Kapur IX Kab. Lima

puluh Kota’’ (Skripsi BK FIP UNP 2010)


(19)

sopan, merokok, melawan guru, berambut gondrong, dan lain-lain juga rentan terjadi pada masa usia ini11.

Dari permasalahan di atas, perlu adanya peraturan yang ditetapkan oleh sekolah untuk para siswa agar mereka tunduk dan patuh terhadap peraturan tersebut. Dengan demikian, dapat mengontrol tingkah laku dari para siswa tersebut supaya dapat belajar dengan baik. Disiplin merupakan suatu alat pendidikan yang efektif, sehingga dengan adanya disiplin tersebut proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan lancar, tanpa adanya gangguan dan hambatan. Sebab dengan disiplin hal-hal yang memungkinkan dapat menganggu atau menghambat kelancaran proses belajar mengajar dapat diatasi. Perbuatan disiplin bukan saja dalam menepati janji, melainkan juga menggunakan waktu dengan baik, mematuhi peraturan, berbuat dan bersikap.

Menurut Mujito, ‘’keberhasilan dalam mendisiplinkan siswa tersebut sangat ditentukan oleh keterkaitan oleh semua komponen pendidikan dan pengajaran yang salah satunya adalah guru. Guru adalah komponen utama pendidikan karena para guru lebih banyak berintegrasi dan sebagai pembentuk pola pikir dan kepribadian anak didik. Pola pikir dan keberhasilan belajar anak didik sangat ditentukan oleh kemampuan atau

profesionalisme seorang guru dalam bidangnya’’12.

Dari pendapat di atas, menurut peneliti, guru yang professional tentunya tidak hanya memberikan materi kepada siswanya, akan tetapi aplikasi materi terhadap praktek kehidupan sehari-hari sesuai tujuan utama, termasuk tentang kedisiplinan. Begitu pentingnya arti disiplin dalam proses pembelajaran, dalam ajaran Islam pun sangat menganjurkan kepada manusia untuk hidup disiplin, maka

11 Ibid.hal. 152


(20)

sudah merupakan keharusan bagi guru untuk menegakan disiplin dalam proses belajar mengajar13.

Pembelajaran Agama Islam itu sendiri seperti halnya pembelajaran lainnya, juga menuntut sebuah proses yang baik sampai tercapainya tujuan dari pembelajaran, sehingga pada akhirnya siswa mengalami perubahan yang bersifat positif dalam arti pemahaman dan pengamalan Agama Islam dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.14

Dengan tidak mengenyampingkan peran dan upaya guru mata pelajaran lain, upaya guru agama untuk mengatasi ketidaksiplinan siswa betul-betul sangat dibutuhkan terutama dengan kedisiplinan beribadah siswa yang sangat memprihatinkan. Mental siswa yang lemah dan labil dapat mendorong siswa menerima pengaruh-pengaruh yang datang dari lingkungan sekitarnya, sehingga mereka menjadi siswa yang tidak disiplin.

Kehadiran guru agama sangatlah dibutuhkan oleh para siswa. Menasihati dan mendidik siswa untuk melakukan kebaikan, dan mencegah kepada kepada hal-hal yang tidak baik, diharapkan dapat dikembangkan melalui kedisiplin terhadap tata tertib secara efektif di lingkungan sekolah. Hal ini diperkuat oleh pendapat Zuhairini yang mengatakan:

“guru agama adalah seseorang yang mengajar dan mendidik agama dengan membimbing, menuntun, memberi tauladan dan membantu mengantarkan anak didiknya kearah kedewasaan jasmani dan rohani. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan agama yang hendak dicapai yaitu membimbing anak agar

13 Syamsu Yusuf LN, Disiplin Diri dalam Belajar Dihubungkan dengan Penanaman Disiplin

yang Dilakukan Orang Tua dan Guru’’ (Tesis FPS IKIP Bandung 1989), hal. 101

14 Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung:


(21)

menjadi seorang muslim yang sejati, beriman, teguh, beramal sholeh dan berakhlak mulia serta berguna bagi masyarakat, agama dan Negara’’.15 Dari uraian di atas, peneliti menyimpulkan guru pendidikan agama Islam adalah seorang guru yang tugasnya tidak hanya mangajar pelajaran yang hanya mencerdaskan siswa dari segi kognitifnya saja, melainkan juga mendidik, menuntun dan memberi contoh para siswa agar memiliki sikap dan mental yang beriman, berakhlakul karimah sesuai tujuan agama Islam, sehingga menjadi manusia dewasa yang sadar dengan peraturan yang telah diterapkan itu untuk kebaikannya.

Guru PAI juga dituntut untuk mengajarkan atau membiasakan disiplin di sekolah dan di luar sekolah. Alasan penulis memilih guru PAI, karena guru PAI memiliki porsi yang lebih untuk membentuk kedisiplinan siswa, terutama dalam pembinaan akhlak Islam siswa ke arah yang lebih baik dibandingkan dengan guru lain.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi di SMP Islam Pajaran Poncokusumo Malang dengan meneliti permasalahan tersebut untuk dijadikan karya ilmiah yang peneliti beri judul Upaya Guru PAI Dalam Mendisiplinkan Siswa di SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang Tahun Pelajaran 2013/2014’’.

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan permasalahannya sebagai berikut:


(22)

1. Apa bentuk-bentuk kedisiplinan yang diterapkan di SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang Tahun Pelajaran 2013/2014?

2. Apa upaya guru PAI dalam mendisiplinkan siswa di SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang Tahun Pelajaran 2013/2014 ?

3. Apa sanksi yang diterapkan bagi siswa yang melanggar kedisiplinan di SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang Tahun Pelajaran 2013/2014?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kedisiplinan yang diterapkan di SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Untuk mendeskripsikan upaya yang dilakukan oleh guru PAI dalam mendisiplinkan siswa di SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Untuk mendeskripsikan sanksi yang diterima bagi para siswa yang tidak disiplin di SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang Tahun Pelajaran 2013/2014.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk:

1. Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam membimbing anak didiknya sehingga dapat membantu memecahkan masalah ketidaksiplinan yang dilakukan oleh para siswa SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo.


(23)

2. Siswa, diharapkan dapat melatih diri untuk bisa hidup disiplin dan taat pada peraturan yang diterapkan oleh SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo. 3. Kepala sekolah, sebagai bahan pertimbangan mengambil kebijaksanaan dalam

rangka mendisiplinkan para siswa SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo.

4. Orang tua, sebagai masukan untuk mendisiplinkan putra putrinya menaati tata tertib yang diberlakukan SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo. 5. Peneliti, sebagai sarana penelitian untuk mengembangkan pengetahuan,

ketrampilan, wawasan berpikir kritis, dan sebagai persyaratan dalam menyelesaikan studi S1 jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Malang.

E. Definisi Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan istilah, maka dalam penulisan ini, penulis perlu mempertegas istilah yang dipergunakan dalam judul penelitian skripsi ini, istilah-istilah tersebut antara lain:

1. Upaya

Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia, upaya adalah usaha atau syarat untuk menyampaikan suatu maksud. Upaya juga diartikan sebagai usaha untuk melakukan suatu hal atau kegiatan yang bertujuan16. Sedangkan menurut Andre

Martin mengatakan bahwa upaya adalah “usaha” syarat untuk menyampaikan

hal, usaha, dan ikhtiar17.

16 DEPDIKBUD RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka, 1990), hal. 88 17 Mallary M. Collins dan Don H. Fontehelle, Mengubah Perilaku Siswa, ( terj. Kathleen Sri


(24)

berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan kata upaya adalah sebuah usaha atau cara dalam menuju keinginan, tujuan dan harapan dengan menggunakan langkah-langkah yang disusun secara matang, sehinga hasil yang diinginkan akan sesuai dengan yang diharapkan.

2. Guru PAI:

Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik18. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau (mushola), di rumah dan sebagainya19. Dalam pengertian lain, guru adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran disekolah. Secara khusus guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam membantu anak dalam mencapai kedewasaanya masing-masing20.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa guru adalah seorang manusia dewasa yang mempunyai tugas memberikan pendidikan dan pengajaran kepada seseorang untuk memberikan ilmu dan bekal dalam mencapai kedewasaanya. Sedangkan Pendidikan Agama yang dimaksud di sini adalah pelajaran Pendidikan Agama Islam, yang tercakup dalam beberapa aspek yang meliputi: akidah akhlak, syari’ah (fiqih), sejarah kebudayaan Islam (SKI) dan bahasa arab.

18 Syaifudin Bahri Djamarah,. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif , (Jakarta: Rineka

cipta, 2000), hlm. 31

19Ibid.

20 Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2009), hlm :


(25)

3. Mendisiplinkan

Mendisiplinkan dengan imbuhan “me” dan “kan” berasal dari kata disiplin, yang berarti adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban21. Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa disiplin merupakan hal-hal yang berkenaan dengan pengendalian diri siswa terhadap bentuk-bentuk aturan22.

Dolet Unaradjan mengatakan bahwa disiplin memiliki tujuan sebagai alat untuk menciptakan keteraturan. Dengan adanya penegakan disiplin dalam bentuk aturan, maka tingkat kesalahan siswa dapat diminimalisir oleh guru23.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa disiplin itu adalah suatu perbuatan yang senantiasa mentaati berbagai aturan yang berlaku. Adapun aturan yang dimaksud adalah aturan yang tertuang dalam suatu tata tertib baik tertulis maupun tidak. Selain itu juga, dalam rangka meningkatkan disiplin dan rasa tanggungjawab siswa disekolah hendaknya seorang guru harus memiliki peraturan yang disertai dengan konsekuensi bila siswa melanggarnya. 4. Siswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, siswa adalah orang yang sedang berguru24. Adapun menurut Imam Sutari Barnabib, siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses

21Tulus Tu’u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Belajar, (Gramedia, Wiasarana

Indonesia, Jakarta, 2004), hal . 48-49

22 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,

1993), hal. 13

23 Dolet Unaradjan, Manajemen Disiplin, (Jakarta : Grasindo, 2008), hal.36-37


(26)

pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu25.

Abu Ahmadi juga menuliskan tentang pengertian peserta didik, peserta didik adalah ‘’orang yang belum dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga Negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu pribadi atau individu’’26.

Dari definisi yang diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa adalah orang yang mempunyai fitrah (potensi) dasar, baik secara fisik maupun psikis, yang perlu dikembangkan, untuk mengembangkan potensi tersebut sangat membutuhkan pendidikan dari pendidik.

5. SMPI Nurul Huda

SMP Islam Nurul Huda merupakan sekolah swasta yang berakreditasi B yang bralamatkan di: JL. Gajahmada 2 Pajaran Kec. Poncokusumo Kab. Malang adalah sekolah menengah pertama yang berada dalam naungan Al-Maarif NU. Letak sekolah ini berada di dalam pedesaan yang asri dan menyatu dengan pondok pesantren salafiyah Nurul Huda dalam satu yayasan, dimana dengan adanya pondok pesantren tersebut menjadikan siswa-siswi SMP Islam Pajaran Poncokusumo ini banyak dipilih dari siswa-siswi berbagai desa sekitar kecamatan Poncokusumo, bahkan terdapat siswa-siswi yang berasal dari luar kecamatan Pocokusumo, sehingga menarik bagi peneliti untuk mengadakan penelitian di sekolah ini.

25 Imam sutari barnadib, Pengantar Pendidikan Sistematis, (yogyakarta, FIP IKIP , Yogyakarta,

1984), hal.27


(27)

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, secara keseluruhan terdiri dari lima bab, dan masing-masing bab terdapat sub-sub bab yang merupakan rangkaian untuk disusun dalam sistematika sebagai berikut :

Bab I : Merupakan pendahuluan yang didalamnya memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan.

Bab II : Merupakan kajian Pustaka yang menguraikan tentang:

a. pembahasan tentang kedisiplinan dan ruang lingkupnya yang meliputi: pengertian mendisiplinkan siswa, tujuan disiplin, fungsi disiplin, Macam-macam disiplin,

b. Upaya guru PAI dalam mendisiplinkan siswa yang meliputi: aspek-aspek yang terkandung dalam mendisiplinkan siswa, unsur- unsur disiplin, faktor–faktor yang mempengaruhi kedisiplinan siswa.

Bab III: Membahas metode penelitian yang memuat tentang: pendekatan penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan data,.

Bab IV: Membahas laporan hasil penelitian yang terdiri dari: a. Latar belakang obyek penelitian yang meliputi: sejarah berdirinya SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang, keadaan guru di SMP Islam Nurul Huda Poncokusumo Malang, keadaan siswa SMP Islam Nurul Huda Poncokusumo Malang. b. Penyajian data dan


(28)

analisis data yang meliputi: bentuk-bentuk kedisiplinan yang diterapkan di SMP Islam Nurul Huda Poncokusumo Malang, upaya guru agama dalam mendisiplinkan siswa di SMP Islam Nurul Huda Poncokusumo Malang, sanksi siswa yang melanggar kedisiplinan di SMP Islam Nurul Huda.

BAB V: Merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan dilengkapi dengan saran-saran.


(1)

2. Siswa, diharapkan dapat melatih diri untuk bisa hidup disiplin dan taat pada peraturan yang diterapkan oleh SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo. 3. Kepala sekolah, sebagai bahan pertimbangan mengambil kebijaksanaan dalam

rangka mendisiplinkan para siswa SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo.

4. Orang tua, sebagai masukan untuk mendisiplinkan putra putrinya menaati tata tertib yang diberlakukan SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo. 5. Peneliti, sebagai sarana penelitian untuk mengembangkan pengetahuan,

ketrampilan, wawasan berpikir kritis, dan sebagai persyaratan dalam menyelesaikan studi S1 jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam di Universitas Muhammadiyah Malang.

E. Definisi Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan istilah, maka dalam penulisan ini, penulis perlu mempertegas istilah yang dipergunakan dalam judul penelitian skripsi ini, istilah-istilah tersebut antara lain:

1. Upaya

Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia, upaya adalah usaha atau syarat untuk menyampaikan suatu maksud. Upaya juga diartikan sebagai usaha untuk melakukan suatu hal atau kegiatan yang bertujuan16. Sedangkan menurut Andre Martin mengatakan bahwa upaya adalah “usaha” syarat untuk menyampaikan hal, usaha, dan ikhtiar17.

16 DEPDIKBUD RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka, 1990), hal. 88 17 Mallary M. Collins dan Don H. Fontehelle, Mengubah Perilaku Siswa, ( terj. Kathleen Sri


(2)

berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan kata upaya adalah sebuah usaha atau cara dalam menuju keinginan, tujuan dan harapan dengan menggunakan langkah-langkah yang disusun secara matang, sehinga hasil yang diinginkan akan sesuai dengan yang diharapkan.

2. Guru PAI:

Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik18. Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di surau (mushola), di rumah dan sebagainya19. Dalam pengertian lain, guru adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran disekolah. Secara khusus guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam membantu anak dalam mencapai kedewasaanya masing-masing20.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa guru adalah seorang manusia dewasa yang mempunyai tugas memberikan pendidikan dan pengajaran kepada seseorang untuk memberikan ilmu dan bekal dalam mencapai kedewasaanya. Sedangkan Pendidikan Agama yang dimaksud di sini adalah pelajaran Pendidikan Agama Islam, yang tercakup dalam beberapa aspek yang meliputi: akidah akhlak, syari’ah (fiqih), sejarah kebudayaan Islam (SKI) dan bahasa arab.

18 Syaifudin Bahri Djamarah,. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif , (Jakarta: Rineka

cipta, 2000), hlm. 31

19Ibid.

20 Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2009), hlm :


(3)

3. Mendisiplinkan

Mendisiplinkan dengan imbuhan “me” dan “kan” berasal dari kata disiplin, yang berarti adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban21. Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa disiplin merupakan hal-hal yang berkenaan dengan pengendalian diri siswa terhadap bentuk-bentuk aturan22.

Dolet Unaradjan mengatakan bahwa disiplin memiliki tujuan sebagai alat untuk menciptakan keteraturan. Dengan adanya penegakan disiplin dalam bentuk aturan, maka tingkat kesalahan siswa dapat diminimalisir oleh guru23.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa disiplin itu adalah suatu perbuatan yang senantiasa mentaati berbagai aturan yang berlaku. Adapun aturan yang dimaksud adalah aturan yang tertuang dalam suatu tata tertib baik tertulis maupun tidak. Selain itu juga, dalam rangka meningkatkan disiplin dan rasa tanggungjawab siswa disekolah hendaknya seorang guru harus memiliki peraturan yang disertai dengan konsekuensi bila siswa melanggarnya. 4. Siswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, siswa adalah orang yang sedang berguru24. Adapun menurut Imam Sutari Barnabib, siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses

21Tulus Tu’u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Belajar, (Gramedia, Wiasarana

Indonesia, Jakarta, 2004), hal . 48-49

22 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,

1993), hal. 13

23 Dolet Unaradjan, Manajemen Disiplin, (Jakarta : Grasindo, 2008), hal.36-37


(4)

pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu25.

Abu Ahmadi juga menuliskan tentang pengertian peserta didik, peserta didik adalah ‘’orang yang belum dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga Negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu pribadi atau individu’’26.

Dari definisi yang diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa adalah orang yang mempunyai fitrah (potensi) dasar, baik secara fisik maupun psikis, yang perlu dikembangkan, untuk mengembangkan potensi tersebut sangat membutuhkan pendidikan dari pendidik.

5. SMPI Nurul Huda

SMP Islam Nurul Huda merupakan sekolah swasta yang berakreditasi B yang bralamatkan di: JL. Gajahmada 2 Pajaran Kec. Poncokusumo Kab. Malang adalah sekolah menengah pertama yang berada dalam naungan Al-Maarif NU. Letak sekolah ini berada di dalam pedesaan yang asri dan menyatu dengan pondok pesantren salafiyah Nurul Huda dalam satu yayasan, dimana dengan adanya pondok pesantren tersebut menjadikan siswa-siswi SMP Islam Pajaran Poncokusumo ini banyak dipilih dari siswa-siswi berbagai desa sekitar kecamatan Poncokusumo, bahkan terdapat siswa-siswi yang berasal dari luar kecamatan Pocokusumo, sehingga menarik bagi peneliti untuk mengadakan penelitian di sekolah ini.

25 Imam sutari barnadib, Pengantar Pendidikan Sistematis, (yogyakarta, FIP IKIP , Yogyakarta,

1984), hal.27


(5)

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, secara keseluruhan terdiri dari lima bab, dan masing-masing bab terdapat sub-sub bab yang merupakan rangkaian untuk disusun dalam sistematika sebagai berikut :

Bab I : Merupakan pendahuluan yang didalamnya memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan.

Bab II : Merupakan kajian Pustaka yang menguraikan tentang:

a. pembahasan tentang kedisiplinan dan ruang lingkupnya yang meliputi: pengertian mendisiplinkan siswa, tujuan disiplin, fungsi disiplin, Macam-macam disiplin,

b. Upaya guru PAI dalam mendisiplinkan siswa yang meliputi: aspek-aspek yang terkandung dalam mendisiplinkan siswa, unsur- unsur disiplin, faktor–faktor yang mempengaruhi kedisiplinan siswa.

Bab III: Membahas metode penelitian yang memuat tentang: pendekatan penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan data,.

Bab IV: Membahas laporan hasil penelitian yang terdiri dari: a. Latar belakang obyek penelitian yang meliputi: sejarah berdirinya SMP Islam Nurul Huda Pajaran Poncokusumo Malang, keadaan guru di SMP Islam Nurul Huda Poncokusumo Malang, keadaan siswa SMP Islam Nurul Huda Poncokusumo Malang. b. Penyajian data dan


(6)

analisis data yang meliputi: bentuk-bentuk kedisiplinan yang diterapkan di SMP Islam Nurul Huda Poncokusumo Malang, upaya guru agama dalam mendisiplinkan siswa di SMP Islam Nurul Huda Poncokusumo Malang, sanksi siswa yang melanggar kedisiplinan di SMP Islam Nurul Huda.

BAB V: Merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan dilengkapi dengan saran-saran.


Dokumen yang terkait

ANALISIS ICE BREAKING OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V DI MI MIFTAHUL HUDA NGADIRESO PONCOKUSUMO MALANG

4 37 17

UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS VIII DI SMP NEGERI 13 MALANG TAHUN PELAJARAN 2014-2015

5 25 32

Upaya meningkatkan kemampuan membaca puisi melalui metode demonstrasi di kelas III MI Nurul Huda Sawangan Depok Tahun Pelajaran 2013-2014

2 13 82

“Hubungan Kemampuan Mengajar Guru Pai Dengan Prestasi Belajar Pai Siswa Di Smp Islam Miftahul Huda Cipayung Megamendung Bogor “

0 5 94

UPAYA GURU MATA PELAJARAN AKHLAK DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN Upaya Guru Mata Pelajaran Akhlak Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa Di Smp Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 1 16

UPAYA GURU MATA PELAJARAN AKHLAK DALAM MMENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI SMP Upaya Guru Mata Pelajaran Akhlak Dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa Di Smp Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 1 19

UPAYA GURU AGAMA ISLAM MEMOTIVASI SISWA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN UPAYA GURU AGAMA ISLAM MEMOTIVASI SISWA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA PADA TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 16

PERAN GURU AGAMA DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA (Studi Multi Kasus di SMP Nurul Islam dan SMP Muhammadiyah 9 Peran guru agama dalam mengatasi kenakalan siswa (studi multi kasus di smp nurul islam dan smp muhammadiyah 9 ngemplak) tahun 2013/2014.

0 2 16

BAB 1 PENDAHULUAN Peran guru agama dalam mengatasi kenakalan siswa (studi multi kasus di smp nurul islam dan smp muhammadiyah 9 ngemplak) tahun 2013/2014.

0 3 22

PERAN GURU AGAMA DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA (STUDI MULTI KASUS DI SMP NURUL ISLAM DAN SMP Peran guru agama dalam mengatasi kenakalan siswa (studi multi kasus di smp nurul islam dan smp muhammadiyah 9 ngemplak) tahun 2013/2014.

0 2 22