IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN FIQIH PADA KURIKULUM (KTSP) DI MTsN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 20142015 SKRIPSI

  

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM

PEMBELAJARAN FIQIH PADA KURIKULUM

(KTSP) DI MTsN KARANGGEDE

KABUPATEN BOYOLALI

  

TAHUN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

  

Oleh :

MUH. MUNAWIR

12108009

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2015

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan, di bawah ini: Nama : MUH.MUNAWIR NIM : 12108009 Jurusan : FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Program Studi : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Karanggede, 30 Mei 2015 Yang Menyatakan,

MUH. MUNAWIR

  NIM. 12108009

  Dra. Nur Hasanah, M.Pd

  DOSEN IAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Saudara Muh Munawir

  Kepada Yth Rektor Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu'alaikum, Wr, Wb

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Muh Munawir NIM : 12108009 Fakultas /Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan Agama

  Islam Judul : IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

  DALAM PEMBELAJARAN FIQIH PADA KURIKULUM (KTSP) Di MTsN KARANGGEDE KAB BOYOLALI TAHUN 2014/2015.

  Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segara dimunaqosahkan.

  Wassalamu'alaikum, wr, wb

  Salatiga, 16 Juni 2015 Pembimbing

  Dra.Nur Hasanah, M.Pd

  NIP. 19690110199403 2 002

  

MOTTO

  Artinya: Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu Berlapang-lapanglah dalam majelis,maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberikan kelapangan untukmu.dan apabila dikatakan Berdirilah kamu Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-oarang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan “.(QS. AL-Mujadilah ayat 11).

  PERSEMBAHAN 1.

  Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan motivasi dan senantiasa mendoakan dengan tulus

  2. K.H Zumri yang selalu mendidik saya selama ini terima kasih atas ilmu yang diberikan.

  3. Kakak dan adikku tercinta yang selalu mensupportku dalam penulis ini.

  4. Bapak dosen mendidik saya selama ini terima kasih atas ilmu yang diberikan.

  5. Teman- teman kelompok PPL di SMK tengaran.

  6. Buat Teman-teman KKN dusun tingkir tengah.

  7. Terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang telah membantu terlesaikannya skripsi ini baik dukungan moril maupun spiritual.

KATA PENGATAR

  Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa suatu halangan apapun. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas memperoleh Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) dalam Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusun skripsi ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Ibu HJ.Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI.

  3. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing.

  4. Bapak kepala MTsN karanggede beserta guru.

  5. Semua Bapak dan Ibu dosen Pengampu dari Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga.

  6. Segenap keluarga dan sahabat yang telah memberikan bantuan serta senantiasa membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Alhamdulillahirrobil „alamin. Karanggede, 30 Mei 2015

  Penulis

   Muh .Munawir

  NIM.12108009

  

ABSTRAK

  MUH.MUNAWIR,NIM 12108009 Implementasi Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fiqih Pada Kurikulum (KTSP) Di MTsN Karanggede Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015. IAIN Salatiga.

  Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Pembelajaran Fiqih Kurikulum KTSP.

  Tujuan Penelitian ini adalah untuk :1) Mengetahui pembelajaran fiqih di MTsN Karanggede boyolali.2.) Mengetahui Implementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih di MTsN Karanggede Boyolali tahun 2014 /2015.

  Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yang dimaksudkan hanya dengan membuat deskripsi atau narasi dari suatu fenomena, tidak untuk mencari hubungan antara variabel, atau penguji hipotesis.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Fiqih di MTsN Karanggede Boyolali dinilai baik. Guru melakukan pembelajaran Fiqih dengan tujuan mengarahkan siswa dalam memahami, mengenal, menghayati, dan mengamalkan hukum islam yang mengarahkan siswa supaya taat dan bertaqwa kepada Allah SWT melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta pengalaman siswa sehingga menjadi muslim yang selalu bertambah keimanannya kepada Allah SWT. Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran fiqih tersebut, guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Implementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih di MTsN Karanggede Boyolali berjalan dengan baik. dari persiapan, pelaksanaan, evaluasi pembelajaran, yang sesuai dengan komponen dan karakteristik serta hal-hal lain yang terkait dengan Pendekatan kontekstual merupakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk membantu guru mengaitkan materi yang telah diperoleh peserta didik kedalam dunia nyata. siswa dengan segala potensi yang dimiliki, memungkinkan untuk mengembangkannya sendiri sehingga menjadi pengetahuan yang bermakna, baik sebagai individu, anggota keluarga maupun anggota masyarakat.

  Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Populasi Penelitian ...........................................................................

  35 Tabel1.2 Waktu penelitian ...............................................................................

  37 Tabel 3.1 Data jumlah siswa MTsN Karanggede Tahun 2014/2015 ...............

  39 Tabel 3.2 Daftar Sarana Prasarana MTsN Karanggede Tahun 2014/2015 ......

  40 Tabel 3.3 Keadaan Guru dan Pegawai PNS dan Non PNS MTsN Karanggede Tahun 2014/2015 .........................................................................

  42 Tabel 3.4 Daftar Nama Responden ..................................................................

  44

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I : Riwayat Hidup Lampiran II : Pembimbing Skripsi Lampiran III : Lembar konsultasi skripsi Lampiran IV : Surat Ijin Penelitian Lampiran V : Surat Bukti Melaksanakan Penelitian Lampiran VI : Struktur Organisasi MTsN Karanggede Tahun 2014/2015 Lampiran VII : Pedoman Wawancara Lampiran VIII : Nilai SKK Lampiran IX : Foto MTsN Karanggede

  DAFTAR ISI JUDUL ............................................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ ii NOTA PEMBIMBING ……………………………………….............. .......... iii PENGESAHAN ............................................................................................... . iv MOTTO ......................................................................................................... ... v PERSEMBAHAN.............................................................................................. vi KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii DAFTAR ISI...................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………………………… ......... 1 B. Fokus Penelitian ………………………………………………… ......... 5 C. Tujuan Penelitian ………………………………………………... ........ 5 D. Penelitian

  ……………………………………………. .......... 6 Manfaat E.

  Definisi Operasional……………………………………………............ 7 F. Metode Penelitian…………………………………………………........ 9 G.

  Sistematika Penulisan ……………………………………………. ....... 16

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendekatan kontekstual…………………………………………......... 18 1.

  18 Pengertian pendekatan kontekstual………………………….........

  2. Konsep Dasar strategi pembelajaran kontekstual…………............ 21 3.

  Faktor-faktor yang dipertimbangkan pembelajaran kontekstual …. 22 4.

  24 Langkah-langkah pembelajaran kontekstual…….…………..........

  5. Komponen-Komponen p embelajaran kontekstual……………….............. 24

  B. Pembelajaran Fiqih……………………………………………………......

  29 1.

  Pengertian Fiqih ………………………………………….. .......... 29 2. Obyek Ilmu Fiqih…………………………………………. .......... 32 3. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih………………………….. .......... 32 4. Tujuan dan Fungsi Pelajaran Fiqih……………………….. .......... 34

  5. Ruang Lingkup Fiqih …………………………………….. .......... 34

  C. Pendekatan kontekstual dalam pembembelajaran fiqih …………....... 35

  BAB III PAPARAN DATA A. Gambaran Umum MTs N Karanggede Boyolali ………………........... 36 1. Sejarah Singkat dan Lokasi ………………………………............. 36 2. Identitas Sekolah …………………………………………............. 38 3. Struktur Organisasi ………………………………………............ 38 4. Keadaan Siswa ……………………………………………........... 39 5. Sarana Prasarana …………………………………………............ 40 6. Daftar Guru dan Staff ……………………………………............ 41 7. Daftar Responden ………………………………………............... 44 B. Implementasi Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran fiqih Pada kurikulum K

  45 TP di MTsN Karanggede………………………....

  BAB IV PEMBAHASAN A. Konsep pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih Di Karangggede

  …………………………………………………….................................. 52

  B. Implentasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih di MTsN

  54 Karanggede……………………………………………….....................

  C. Hasil penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih

  57 di MTsN Karanggede………………………………………………… D. Faktor pendukung dan penghambat Implementasi pendekatan Kontekstual

  59 dalam pembelajaran fiqih di MTsN Karanggede……….......................

BAB V PENUTUP A. Kesimpul

  67 an ……………………………………………………….......

  B.

  60 Saran ……………………………………………………………….....

  C. Pen 68 utup……………………………………………………………......

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam Kehidupan

  suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa bernegara.karena bagaimanapun juga, merupakan sarana untuk mencetak sumber Daya manusia (SDM) yang berkualitas.Menurut (Suhartono, 2008:43) pendidikan adalah segala jenis pengalaman kehidupan yang mendorong timbulnya minat belajar untuk mengetahui dan kemudian bisa mengerjakan suatu hal yang telah diketahui itu.

  Disebutkan juga dalam (undang-undang sistem pendidikan Nasional, 2005:3) Bab 1 pasal 1 Ayat 1 pendidikan adalah usaha sadar dan rencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

  Pendidikan merupakan hak dan kewajiban bagi setiap individu untuk memanfaatkan potensi yang di milikinya. Maka sangat wajar apabila pendidikan memiliki posisi penting dalam setiap kehidupan manusia. Allah memerintahkan hambanya untuk menuntut ilmu, artinya pendidikan menduduki posisi yang sangat penting dalam ajaran Islam. demikian pula pembelajaran fiqih kurikulum KTSP juga sangat penting, karena merupakan kebutuhan setiap individu terutama dalam ibadah dalam kehidupan sehari Pembelajaran fiqih merupakan hal yang mendasar yang harus diberikan kepada peserta didik tanpa terkecuali sebagai bekal kehidupan. Menurut (Daradjat, 2011:86) perwujudan pembelajaran fiqih kurikulum KTSP pada sekolah terangkum dalam mata pelajaran fiqih yang merupakan mata pelajaran yang dijadikan kurikulum wajib untuk dipelajari oleh seluruh peserta didik yang beragama lslam.

  Pembelajaran fiqih kurikulum KTSP adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikan dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama lslam serta menjadikanya sebagai pandangan hidup (way of life) (Daradjat, 2011:87).

  Dalam suatu pembelajaran, pendekatan memang bukan segala- segalanya Masih banyak faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan suatu pembelajaran. Faktor-faktor tersebut antara lain kurikulum yang menjadi acuan dasarnya, program pengajaran, kualitas guru, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, sumber belajar dan teknik /atau bentuk penilaian. Ini berarti pendekatan hanyalah salah satu faktor saja dari sekian banyak faktor yang perlu mendapatkan perhatian dalam keseluruhan pengelolaan pembelajaran.walaupun demikian, penetapan pendekatan tertentu dalam hal ini pendekatan kontekstual dalam suatu pembelajaran dirasa penting karena dua hal. Pertama, penentuan isi program, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, sumber belajar dan teknik /bentuk penilaian harus dijiwai oleh pendekatan yang dipilih. Kedua, salah satu acuan untuk menentukan keseluruhan tahapan pengelolaan pembelajaran adalah pendekatan yang dipilih (Masnur Muslich, 2007:40).

  Interaksi yang baik dapat di gambarkan dengan suatu keadaan di mana guru dapat membuat peserta didik belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemaunya sendiri untuk mempelajari apa yang ada dalam kurikulum sebagai kebutuhan mereka. karena itu, setiap pembelajaran terutama pembelajaran fiqih hendaknya berupa penjabaran nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum dan mengkorelasikannya dengan kenyataan yang ada di sekitar peserta didik (Ahmad Munjir Nasih, 2009:19).

  Penulis dalam hal ini tertarik melakukan penelitian di MTsN Karanggede Boyolali. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang telah menerapkan pendekatan kontekstual yaitu menggabungkan peserta didik pembelajaran fiqih kurikulum KTSP melalui pendekatan kontekstual pembelajaran fiqih kurikulum KTSP untuk mengotimalkan potensi yang dimiliki anak melalui pendidikan di sekolah.

  Di sekolah ini mereka memperoleh haknya, dalam mendapatkan pengajaran dan pendidikan, pembelajaran fiqih kurikulum KTSP dari latar belakang diatas muncul ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul PENDEKATAN

  “IMPLEMENTASI KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN FIQIH PADA KURIKULUM KTSP DI MTsN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015”.

B. Fokus Penelitian

  Ada beberapa fokus penelitian yang peneliti bahas yaitu : 1. Bagaimana implementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih di sekolah MTsN Karanggede Boyolali?

  2. Apa saja faktor pendukung dalam implementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih di sekolah MTsN Karanggede Boyolali ?

  3. Apa saja faktor penghambat dan solusi dalam implementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih di sekolah MTsN Karanggede Boyolali ? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasar fokus penelitian di atas, maka dapat diketahui bahwa tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi pendekatan kontekstual pembelajaran fiqih di sekolah MTsN Karanggede Boyolali.

  2. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung implementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih di sekolah MTsN Karanggede Boyolali.

  3. Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat dan solusi implementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih di sekolah MTsN Karanggede Boyolali.

4. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang pelaksanaan pembelajaran fiqih pada anak sehingga memberikan manfaat.

  1. Secara Teoritis a.

  Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan khasanah keilmuan dalam ilmu pendidikan dan pembelajaran fiqih di jurusan Tarbiyah IAIN Salatiga.

  b.

  Memberikan sumbangan ilmiah bagi kalangan akademis yang mengadakan penelitian berikutnya maupun mengadakan riset baru tentang pelaksanaan pembelajaran fiqih disekolah.

  2. Secara Praktis a.

  Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi baru tentang pelaksanaan pendekatan kontekstual pembelajaran fiqih disekolah MTsN Karanggede Boyolali.

  b.

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, sumbangan pemikiran, dan bahan pertimbangan dalam mengembangkan proses pelaksanaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih yang baik.

5. Definisi operasional 1.

  Implementasi pendekatan kontekstual Implementasi merupakan kata asing yang telah dibahasa Indonesiakan yang beranonim dengan kata penerapan, begitupun dalam (KBBI, 2007:427) implementasi berarti pelaksanaan atau penerapan sedangkan pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa,dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

2. Pembelajaran fiqih kurikulum KTSP

  Pembelajaran fiqih kurikulum KTSP adalah pengajaran pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntut guru menciptakan dan menumbuhkan kegiatan peserta didik sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan (Mulyasa, 2004:117).

D. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah kualitatif, adapun yang dimaksud kualitatif menurut Lexy Moleong adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata

  • –kata tertulis, gambar, dan bukan angka, yang mana data diperoleh dari orang- orang dan perilaku yang diamati Menurut ( Moleong, 2011:4). Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan, lapangan, dokumentasi dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap atau realitas.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif. Menurut (Sukardi, 2004:157) penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. penelitian ini juga sering disebut non eksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian.oleh karena penelitian ini peneliti mendiskripsikan dan menginterpretasi implementasi pendekatan kontekstual pembelajaran fiqih di MTsN Karanggede Boyolali.

  2. Kehadiran peneliti Kehadiran peneliti yang dimaksud adalah bahwa peneliti sebagai pengamat dalam hal ini tidak sepenuhnya sebagai pameran serta tetapi masih melakukan fungsi pengamatan,sebagai anggota pura-pura,jadi tidak menjadi melebur dalam artinya sesungguhnya (Moleong, 2011:77).

  Peneliti ikut berperan serta menjadi pengamat dalam pembelajaran fiqih di MTsN Karanggede Boyolali dan mengikuti secara pasif kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung.

  3. Lokasi penelitian Lokasi penelitian yang dijadikan objek kajian dalam penyusunan skripsi ini adalah di MTsN Karanggede Boyolali. Lokasi sekolah memudahkan peneliti untuk melakukan penelitian dan observasi karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota Boyolali.

  4. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.

  Primer Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung (Arikunto, 2006:145). digunakan untuk mendapatkan data tentang implementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih di sekolah MTsN Karanggede Boyolali.

  Adapun untuk memperoleh data dengan melalui wawancara dengan para informan yang telah ditentukan meliputi sebagai hal yang berkaitan dengan persiapan dan pelaksanaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih.Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu : Kepala sekolah, guru fiqih, siswa, (GPK) guru pendamping khusus/ penanggung jawab.

  b.

  Sekunder Sumber data sekunder adalah pendukung atau penunjang penelitian ini (Arikunto, 2006:145). sumbernya berupa dokumen, arsip, buku, karya ilmiah lainnya serta foto kegiatan belajar mengajar.

5. Metode pengumpulan Data

  Untuk mendapatkan data yang valid, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu : a.

  Observasi (pengamatan) Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala dalam objek penelitian (Afifuddin 2009:134). Metode observasi penulis guna untuk mengumpulkan data tentang keadaan siswa dan kondisi keagamaan.

  Observasi dilakukan berkaitan dengan masalah yang diteliti dengan mengadakan pengamatan, pencatatan dan mendengarkan secara cermat.

  b.

  Wawancara (interview) Wawancara adalah percakapan yang maksud tertentu. percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interview) yang mengajukan pertayaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertayaan itu (Moleong, 2011:186).

  c.

  Dokumentasi Metode dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,gambar, maupun elektronik (Sukmadinata, 2008:220) Dokumen yang diperlukan dalam penelitian skripsi ini antara lain Rencana pendekatan kontekstual data siswa dalam pembelajaran fiqih, tenaga pendidikan dan kependidikan, data kepala sekolah data guru pembimbing dan data lain yang menunjang penelitian ini.

6. Analisis Data

  Analisis data bertujuan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasi,dalam memberikan interpretasi data yang diperoleh, akan digunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi pada sekarang (Sugiyo, 2006:82). Sehingga digunakan metode deskriptif untuk mendeskripsikan pelaksanaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih di sekolah MTsN Karanggede Boyolali. Ada tiga kegiatan dalam analisis data : 1.

  Reduksi data diperlukan karena banyaknya data dari masing-masing infoman yang dianggap tidak relevan dengan fokus penelitian sehingga perlu dibuang atau di kurangi. Reduksi data di lakukan dengan memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian, maka akan memberikan gambaran yang lebih tajam (Sugiyono, 2011:247).

  2. Penyajian data adalah deskripsi penemuan dari apa yang di peroleh di lapangan, yang paling sering di gunakan untuk menyajikan data untuk penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif (Sugiyono, 2011:249).

  3. Verifikasi atau menarik kesimpulan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan sebuah kesimpulan yang dapat di uji kebenaranya berdasarkan penyajian data yang diperoleh dari informan yang menjadi objek penelitian di lapangan (Sugiyono, 2011:250).

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Untuk menjamin keabsahan data temuan yang diperoleh peneliti melakukan beberapa upaya,disamping menanyakan langsung kepada objek, peneliti juga berupaya mencari jawaban dari sumber lain (Burhan Bungin, 2004:99). Menyatakan bahwa keabsahan data dilakukan untuk meneliti kredibilitasnya menggunakan teknik kehadiran peneliti di lapangan, observasi mendalam, triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, dan teori) pembahasan dengan sejawat melalui diskusi, melacak kesesuaian hasil dan pengecekan anggota.

  Untuk memperoleh keabsahan data tersebut, maka teknik yang dilakukan :

  8. Triangulasi Triangulasi adalah pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data itu (Moleong , 2002:178) hal itu dapat dicapai dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara atau dapat juga dengan membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan di sepanjang waktu.

  9. Menggunakan Bahan Referensi Penggunaan bahan Referensi sangat membantu memudahkan peneliti dalam pengecekan keabsahan data, karena dari Referensi yang ada sebagai pendukung dari observasi penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Menurut Eister dalam (Moleong, 2002:181) kecukupan referensi sebagai alat untuk menampung dan menyesuaikan dengan teknik untuk keperluan evaluasi.

  a.

  Teknik Member Check Menurut Lincolin dalam (Moleong, 2002:221) teknik member check yaitu dengan mendatangi kembali informasi sambil memperlihatkan data yang sudah di ketik pada lembar catatan lapangan yang sudah disusun menjadi paparan data dan temuan penelitian Serta dikonfirmasikan pada informan apakah maksud informan itu sudah sesuai dengan apa yang ditulis atau belum. intinya dalam member check, infoman dan peneliti mengadakan review terhadap data yang diperoleh dalam penelitian baik isi maupun bahasanya.

10. Tahap-tahap penelitian

  Dalam penelitian kualitatif ada beberapa tahap yang perlu di lakukan yaitu: a.

  Tahap pra Lapangan (menyusun rencana penelitian dan memilih lapangan, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informasi, menyiapkan kelengkapan penelitian, memperhatikan etika penelitian).

  b.

  Tahap pekerjaan Lapangan (memahami latar penelitian dan persiapan diri, memansuki lapangan, berperan aktif sambil mengumpulkan data).

  c.

  Tahap Analisis Data (menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari interview, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat dengan mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Tahap ini dilakukan peneliti sesuai dengan cara yang telah ditentukan).

  d.

  Tahap pelaporan Data (merupakan tugas akhir dari rangkaian proses penelitian. Pada tahap ini peneliti menyusun laporan hasil penelitian dengan format tulisan dan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca).

E. Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah didalam mempelajari dan memahami pokok bahasan skripsi maka dalam menyusun skripsi ini penulisan membagi menjadi lima bab. Adapun sistimatikanya adalah sebagai berikut : Bagian awal yang meliputi : sampul, logo, judul, persetujuan pembimbing, lembar pengesahan, peryataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata pengantar, absrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran. Bagian inti memuat :

  Bab I : Pendahuluan Dalam bab ini penulis mengemukakan: latar belakang masalah, Fokus Penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, Definisi Operasional, metode penelitian, sistematika penulisan. Bab II : Kajian Pustaka Dalam observasi atau penelitian ini, dikemukan kajian pustaka yang meliputi : A.

  Pendekatan kontekstual terdiri dari pengertian pendekatan kontekstual, konsep dasar Strategi pembelajaran kontekstual, faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pembelajaran kontekstual, langkah-langkah pembelajaran kontekstual, komponen-komponen pembelajaran kontekstual B.

  Pembelajaran fiqih terdiri dari pengertian fiqih, obyek ilmu fiqih, pengertian mata pelajaran fiqih, tujuan dan fungsi pelajaran fiqih, ruang lingkup fiqih

  Bab III : Paparan Data dan Temuan Penelitian Dalam bab ini mengurai tentang gambaran umum MTsN Karanggede Boyolali yang meliputi : A. Gambaran umum MTsN Karanggede Boyolali visi dan misi tujuan MTsN Karanggede Boyolali profil sekolah. B. Paparan data dan temuan penelitian C. Implementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih kurikulum KTSP di sekolah MTsN Karanggede Boyolali yang terdiri dari : penyusun rencana pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih kurikulum KTSP pelaksanaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih kurikulum KTSP evaluasi pelaksanaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih kurikulum KTSP.faktor pendukung dalam implementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih kurikulum KTSP di sekolah MTsN Karanggede Boyolali Faktor penghambat dan solusi dalam implementasi pendekatan kontekstual dalam Implementasi pendekatan kontektual dalam pembelajaran fiqih kurikulum KTSP di sekolah MTsN Karanggede Boyolali.

  Bab IV : Pembahasan Pada bab ini akan mengurai tentang implementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih kurikulum KTSP di sekolah MTsN Karanggede Boyolali yang terdiri dari: penyusun rencana pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih kurikulum KTSP, pelaksanaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih kurikum KTSP, Evaluasi pelaksanaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih kurikulum KTSP. Faktor pendukung dalam implementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih kurikulum KTSP di sekolah MTsN Karanggede Boyolali. Faktor penghambat dan solusi dalam impelementasi pendekatan kontekstual dalam pembelajaran fiqih kurikulum KTSP di sekolah MTsN Karanggede Boyolali.

  Bab V : Penutup Bab ini merupakan Bab terakhir yang terdiri dari : kesimpulan, saran, dan kata penutup.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendekatan kontekstual 1. Pengertian pendekatan kontekstual Menurut Sanjaya yang dikutip Sa‟ud (2008 : 162) Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah suatu

  pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkanya dalam kehidupan mereka.

  Menurut Suprijono Agus (2009 : 80) pembelajaran kontekstual merupakan prosedur penelitian yang bertujuan membantu peserta didik memahami makna bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkanya dengan konteks kehidupan mereka sendiri dalam lingkungan sosial dan budaya masyarakat. Menurut Sardirman (2007 : 222) pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa, yang dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan penerapanya dalam kehidupan para siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

  Menurut Nanang Hanafiyah (2009 : 67) Contextual Teaching and Learning merupakan suatu proses pembelajaran holistik untuk membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar secara bermakna (meaning full) yang dikaitkan dengen konteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan lingkungan pribadi, agama, sosial, ekonomi maupun kultural.

  Dari berbagai devinisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning) merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru atau pengajar mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

2. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran kontekstual

  Sedangkan menurut Wina Sanjaya (2006 : 225) Contextual Teaching Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkanya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkanya dalam kehidupan mereka. dari konsep tersebut, ada tiga hal yang harus kita pahami.

  Pertama, CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorentasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran, akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.

  Kedua CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan bermakna secara fungsional, akan tetapi materi dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa, sehingga tidak mudah dilupakan.

  Ketiga CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. dalam model pembelajaran kontekstual, siswa mendorong untuk beraktivitas mempelajari materi pelajaran sesuai topik yang akan dipelajarinya. belajar dalam konteks CTL bukan sekedar mendengarkan dan mencatat, tetapi belajar adalah proses berpengalaman secara langsung. melalui proses berpengalaman itu diharapkan perkembangan siswa terjadi secara utuh, yang tidak hanya berkembang dalam aspek koqnitif saja, tetapi juga aspek afektif dan juga psikomotor. Belajar melalui CTL diharapkan siswa dapat menemukan sendiri materi yang dipelajari.

  Sehubungan dengan hal itu, terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL.(Wina Sanjaya,2006: 256).

  1. Dalam CTL pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activing knowledge) artinya apa yang dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.

  2. Pembelajaran kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru, yang diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan cara mempelajari secara keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya.

  3. Pemahaman pengetahuan, artinya pengetahuan yang diperoleh bukan hanya dihafalkan tapi dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari orang tentang pengetahuan yang diperoleh dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan.

  4. Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut, artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan perilaku siswa.

  5. Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan. hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.

3. Faktor–Faktor yang dipertimbangkan dalam pembelajaran kontekstual

  Menurut Nanang Nanafiyah (2009 : 72-73) Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam metode Contextual Teaching and Learning adalah: a.

  Merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan mental (Developmentally Appropiate) peserta didik.

  b.

  Membentuk kelompok belajar yang saling bergantungan (Interdependent learning group).

  c.

  Mempertimbangkan keberagaman peserta didik (Diversity of students).

  d.

  Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri (Self regulated learning) dengan cara tiga karakteristik umumnya,yaitu kesadaran berpikir,penggunaan strategi, dan motivasi berkelanjutan.

  e.

  Memperhatikan multi intelegensi (Multiple intelli-gences). f.

  Menggunakan teknik bertanya (Qustioning) dalam rangka meningkatkan peserta didik dalam pemecahan masalah dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

  g.

  Mengembangkan pemikiran bahwa peserta didik akan belajar lebih bermakna jika diberi kesempatan untuk belajar menemukan,dan menkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru (Contructivism).

  h.

  Memfasilitasi kegiatan penemuan (Iqury) supaya peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri. i.

  Mengembangkan rasa ingin tahu (Curiusity) di kalangan peserta didik melalui pengajuan pertanyaan (Questioning). j.

  Menciptakan masyarakat belajar (Learning community) dengan membangun kerjasama di antara peserta didik. k.

  Memodelkan (Modeling) sesuatu agar peserta didik dapat beridentifikasi dan berimitasi dalam rangka memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. l.

  Mengarahkan peserta didik untuk merefleksikan tentang apa yang sudah dipelajari. m.

  Menerapkan penilaian autentik (Authentic assessment).

4. Langkah-Langkah Pembelajaran kontekstual

  Menurut Sa‟ud (2008 :173-174) Tahapan model pembelajaran kontekstual meliputi empat Tahapan,yaitu: invitasi, eksplorasi, penjelasan dan solusi, dan pengambilan tindakan. Tahapan invitasi, siswa didorong agar mengemukakan pengetahuan awalnya tentang konsep yang dibahas, bila guru perlu memancing dengan memberikan pertanyaan problematik tentang fenomena kehidupan sehari-hari melaui kaitan konsep-konsep yang dibahas tadi dengan pendapat yang mereka miliki. siswa diberi kesempatan untuk mengkomunikasikan mengikuti sertakan pemahamannya tentang konsep tersebut. Tahapan eksplorasi, siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki dan menemukan konsep melalui pengumpulan, pengorganisasian penginterpretasian data dalam sebuah kegiatan yang telah dirancang guru, secara berkelompok siswa melakukan kegiatan berdiskusi tentang masalah yang ia bahas. Secara keseluruhan, tahap ini akan memenuhi rasa keingitahuan siswa tentang fenomena kehidupan lingkungan sekelilingnya. Tahap penjelasan dan solusi, saat siswa memberikan penjelasan solusi yang didasarkan pada hasil observasinya ditambah dengan penguatan guru, maka siswa dapat menyampaikan gagasan, membuat model, membuat rangkuman dan ringkasan. Tahapan pengambilan tindakan, siswa dapat membuat keputusan menggunakan pengetahuan dan keterampilan, berbagai informasi dan gagasan, mengajukan pertanyaan lanjutan, mengajukan saran baik secara individu maupun kelompok yang berhubungan dengan pemecahan masalah.

5. Komponen-komponen pembelajaran Kontekstual

  Pembelajaran kontekstual mempunyai tujuh komponen utama pembelajaran, di antara yakni sebagai berikut.

  1) Kontruktivisme (Contructivism)

  Kontruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur koqnitif siswa berdasarkan pengalaman. Menurut kontruktivisme, pengetahuan itu memang berasal dari luar, akan tetapi dikonstruksi oleh dan dari dalam seseorang. Oleh sebab itu pengetahuan terbentuk oleh dua faktor penting, yaitu objek yang menjadi bahan pengamatan dan kemampuan subjek untuk menginterpretasi objek tersebut kedua faktor itu sama pentingnya. Dengan demikian pengetahuan itu tidak bersifat statis tetapi bersifat dinamis, tergantung individu yang melihat dan mengkonstruksinya.

  Ada lima elemen belajar yang konstruktivistik yang harus diperhatikan dalam pembelajaran kontekstual menurut Zahorik Syaiful 2010:93) yakni sebagai berikut: a) Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating konwlege) b)

  Pemerolehan pengetahuan baru (acquiring knowledge) dengan cara mempelajari secara keseluruhan dulu, kemudian memperhatikanya detailnya

  c) Secara keseluruhan dulu, kemudian memperhatikan detailnya.

  d) Pemahaman pengetahuan (understanding knwledge) yaitu dengan cara menyusun konsep sementara (hipotesis) melakukan sharing kepada orang lain agar dapat tanggapan (validasi) dan atas dasar tanggapan itu, dan konsep direvisi dan dikembangkan.

  e) Mempraktekan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge).

  f) Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan pengetahuan tersebut.

  2) Bertanya (Questioning )

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPLB TPA JEMBER

0 6 16

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPLB TPA JEMBER

0 5 16

IMPLEMENTASI PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI KECAMATAN BOYOLALI KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

1 1 103

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH

0 0 24

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

0 0 25

HUBUNGAN KEAKTIFAN SHALAT BERJAMAAH DENGAN SIKAP KEPEDULIAN SOSIAL SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 1 117

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI PUNGGAHAN DAN KUPATAN PADA MASYARAKAT DUKUH KRANGKENG SARI DESA GROGOLAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014 SKRIPSI

0 0 132

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PELAPUKAN BATUAN DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V DI MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarana Pendi

0 0 146

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145