Penyesuaian diri mahasiswa (studi diskriptif pada mahasiswa angkatan 2018 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang berasal dari Luar Jawa) - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA
(Studi Diskriptif pada Mahasiswa Angkatan 2018
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang Berasal dari Luar Jawa)
Skripsi
Diajukan dalam Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh:
Santiaji Alit Widayanta
NIM : 131114045
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“kegagalan adalah kesempatan untuk memulai kembali”
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahan kepada :
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberkati dan menguatkan saya setiap saat
dan menjadi tujuan hidup saya
Kedua Orang tua dan kakak Bapak Sardiyanto, Ibu Tutik Widayati, dan Anggid
Ewantoko Aji dan Deesy Isworo yang selalu menyemangati, menasehati,
menemani, dan selalu memberi bantuan sampai saat ini
Dosen-dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberi saya
sebuah bekal yang sangat berharga. Sebuah pembelajaran yang dapat berguna
untuk hidup saya
Dosen pembimbing skripsi Bapak Juster Donal Sinaga M, Pd yang dengan sabar
dan telaten membimbing saya dalam pembuatan skripsi ini
Teman-teman dan para sahabat yang selalu sabar membantu saya ketika saya
sedang kesulitan. Dan bersedia menjadi tempat bercerita dan mencurahkan semua
isi hati saya
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah memberikan saya banyak teman baru, pengetahuan baru, dan telah
memberikan pandangan hidup yang baru
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA
(Studi Diskriptif Pada Mahasiswa Angkatan 2018
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang Berasal dari Luar Jawa)
Santiaji Alit Widayanta
Universitas Sanata Dharma
2019
Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan tingkat penyesuaian diri
mahasiswa Angkatan 2018 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma yang berasal dari luar Jawa..
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, subjek penelitian ini
adalah mahasiswa Angkatan 2018 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang berasal dari Luar Jawa yang berjumlah 33
mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuisioner, yaitu Kuisioner Penyesuaian Diri yang disusun oleh Yulianus Ryan
Saputra Nangkut S.Pd dengan jumlah item 110. Nilai koefisien reliabilitas
instrumen besar 0,990. Teknik analisis data penelitian ini adalah diskriptif
menggunakan kategori distribusi normal. Adapun kategorinya adalah sangat
tinggi,tinggi,sedang,rendah,dan sangat rendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) 78% mahasiswa Angkatan 2018
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma memiliki
tingkat penyesuaian diri yang sangat tinggi, (2) 10% mahasiswa memiliki tingkat
penyesuaian diri yang tinggi,dan (3) 12% mahasiswa memiliki tingkat
penyesuaian diri yang rendah. Artinya sebagian besar mahasiswa Angkatan 2018
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dapat
menyesuaikan diri dengan baik.
Kata kunci : penyesuaian diri, luar Jawa
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
STUDENTS' SELF ADAPTATION
(A Descriptive Research towards
Guidance and Counseling Study Program Students Batch 2018 of
Sanata Dharma University who Come out of Java Island)
Santiaji Alit Widayanta
Sanata Dharma University
2019
The aim of the research was to describe the self adaptation level of Guidance
and Counseling Study Program students batch 2018 of Sanata Dharma University
who came out of Java Island.
The research was a quantitative descriptive research, the research subjects
were 33 students of Guidance and Counseling Study Program batch 2018 Sanata
Dharma University who came out of Java Island. The data gathering technique of
the research was using questionnaire. The questionnaire was a Self Adaptation
Questionnaire which was compiled by Yulianus Ryan Saputra Nangkut S.Pd. and
consisted of 110 questions. The instrument reliability coefficient was 0.990. The
research used descriptive data analysis technique of normal distribution category.
The categories were very high, high, medium, low, and very low.
The research results showed that (1) 78% students batch 2018 of Guidance
and Counseling Study Program Sanata Dharma University had very high self
adaptation level, (2) 10% students had high self adaptation level, (3) 12%
students had low self adaptation level. It meant that most students batch 2018 of
Guidance and Counseling Study Program Sanata Dharma University could have
adapted well.
Keywords : self adaptation, out of Java Island
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, sehingga skripsi dengan judul
PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA (Studi Diskriptif Pada Mahasiswa Angkatan 2018
program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang berasal Dari
Luar Jawa)ini dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa dalam pengerjaan ini untuk menyelesaiakn skripsi ini tidak lepas dari
dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan seluruh kerendahan hati dan rasa syukur
peneliti berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Juster Donal Sinaga M,Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu membantu,
meluangkan waktu, menyemangati dan dengan sabar membimbing hingga skripsi saya
selesai.
4. Seluruh dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang
telah memberikan tambahan ilmu pengetahuan sampai sekarang ini.
5. Bapak Stefanus Priyatmoko yang dengan sabar dan tulus membantu pada bidang administrasi
selama penulis menempuh studi di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................iii
MOTTO ..................................................................................................................iv
PERSEMBAHAN .................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT........................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI......................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar belakang masalah................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 5
C. Batasan Masalah ........................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7
F.
Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7
1.
Definisi Oprasional ....................................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 10
A. Hakikat Penyesuaian diri ............................................................................ 10
1.
Pengertian Penyesuaian diri ........................................................................ 10
2.
Ciri-ciriPenyesuaian diri ............................................................................. 11
3.
Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian diri ............................................ 13
4.
Aspek-aspek Penyesuaian Diri ................................................................... 18
B. Dewasa Awal .............................................................................................. 21
1.
Pengertian Masa Dewasa Awal .................................................................. 21
2.
Ciri-ciri Masa Dewasa Awal ....................................................................... 22
3.
Tugas perkembangan masa Dewasa Awal .................................................. 24
C. Kajian Penelitian Yang Relevan ................................................................. 24
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Kerangka Berfikir ....................................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 27
A. Jenis Penelitian............................................................................................ 27
B. Tempat dan Waktu penelitian ..................................................................... 27
C. Subjek Penelitian ........................................................................................ 28
D. Devinisi Variabel ....................................................................................... 28
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 29
F.
Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................................... 32
G. Tehnik Analisis Data................................................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 39
A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 39
B. Pembahasan................................................................................................. 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 44
A. Kesimpulan ................................................................................................. 44
B. Keterbatasan ................................................................................................ 44
C. Saran ........................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 46
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Norma Skoring ................................................................................. 29
Tabel 3.2 Kisi-kisi Skala Penyesuaian diri ...................................................... 29
Tabel 3.3 Kriteria Guilvord.............................................................................. 33
Tabel 3.4 Realiability Statistics ....................................................................... 34
Tabel 3.5 Norm Kategorisasi ........................................................................... 35
Tabel 3.6 Norma Kategorisasi Penyesuaian Diri Mahasiswa ......................... 36
Tabel 4.1Kategorisasi Tingkat Penyesuaian Diri Mahasiswa BK USD 2018 . 39
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Kategorisasi Penyesuaian diri......................................................... 40
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 47
Lampiran 2 Skala Penyesuaian Diri Mahasiswa ................................................. 48
Lampiran 3 Hasil Komputasi uji Validitas Item-Total Instrumen Penelitian ..... 58
Lampiran 4 Tabulasi Data Penelitian................................................................... 84
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan mengenai latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan batasan
istilah.
A.
Latar Belakang Masalah
Di dalam kehidupan zaman ini, setiap individu dituntut untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup tempat ia tinggal. Penyesuaian
diri dihadapi dan dialami oleh setiap individu sejak ia lahir. Ada yang
mudah dan ada yang sulit dalam hal menyesuaikan diri.
Penyesuaian diri merupakan hal yang penting dalam kehidupan
manusia. Pada dasarnya, manusia dalam kehidupannya mempunyai tugas
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan sekitarnya. menjelaskan bahwa
ketika bayi, manusia menyesuaikan diri terhadap temperature, penyesuaian
diri terhadap makanan, dan penyesuaian terhadap pembuangan. Proses
penyesuaian diri itulah yang memungkinkan manusia mengalami masalah
atau tidak dalam proses penyesuaian dirinya. Jika manusia dapat
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitar maka ia akan bertahan
hidup, tetapi jika ia tidak dapat menyesuaikan dirinya maka kemungkinan ia
akan mengalami masalah pada dirinya. Ketika individu mengalami masalah
dalam penyesuaian dirinya maka akan mempengaruhi segala aspek dalam
tahap-tahap dan pemenuhan tugas-tugas perkembangannya.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Penyesuaian diri selalu ada dalam setiap tahap perkembangan
manusia, termasuk pada tahap perkembangan dewasa dini/awal manusia.
Pada tahap dewasa awal ini manusia memiliki tugas perkembangan, seperti
mulai bekerja, memilih pasangan, mulai membina keluarga, mengasuh anak,
mengelola rumah tangga, mengambil tanggung jawab sebagai warga
Negara, dan mencari kelompok sosial yang menyenangkan. Tugas-tugas
perkembangan tersebut harus dipenuhi seorang manusia sebagai simbol
bahwa manusia pada tahap dewasa awal ini telah mampu menyesuaikan diri
dengan tugas-tugas perkembangannya.
Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal inilah yang
dihadapi mahasiswa awal yang baru tamat dari sekolah menengah atas dan
akan memasuki dunia perkuliahan. Aneka tugas perkembangan yang
dihadapi pada dasarnya adalah mahasiswa di semester permulaan/awal harus
menyesuaikan diri dengan pola kehidupan di kampus, baik yang
menyangkut hal-hal akademik maupun non-akademik.
Mahasiswa yang baru menamatkan sekolah menengah tingkat atas
akan banyak menghadapi banyak tantangan baru saat memasuki perguruan
tinggi,
misalnya
mengatur
kembali
pola
kehidupan
sehari-hari,
mengintegrasikan tuntutan belajar akademik dengan corak kehidupan dalam
suatu asrama atau tempat kos, menyesuaikan diri dengan corak kehidupan
kampus, mengatasi pertentangan yang seolah-olah timbul antara ilmu dan
agama, memikirkan masa memegang suatu jabatan yang semakin mendekat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
meninjau kembali peranannya dalam lingkungan keluarga, mengembangkan
corak pergaulan baru (Winkel, 2006 : 154).
Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada mahasiswa baru tahun
2018, tidak sedikit mahasiswa baru Bimbingan dan Konseling, yang berasal
dari luar Jawa mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri. Selama proses
penyesuaian diri itu dijumpai masalah-masalah pada mahasiswa yang
bersumber dari akademik maupun non-akademik. Dalam hal akademik
mahasiswa mengalami kesulitan dalam hal studi, seperti: metode
pembelajaran yang berbeda dengan SMA, salah dalam memilih jurusan,
cara dosen mengajar di kelas, tugas perkuliahan yang berbeda di SMA,
adanya SKS (Satuan Kredit Semester) untuk menentukan jumlah mata
kuliah, dan system SKS ditentukan oleh IP yang diperoleh mahasiswa tiap
semester. Selain masalah akademik, masalah yang dialami selama proses
penyesuaian yaitu masalah dengan lingkungan sosial di perguruan tinggi.
Masalah yang akan dihadapi seperti: tinggal terpisah dari keluarga, sulit
mengatur keuangan, adanya masalah-masalah yang bersumber dari tempat
tinggal yang baru, adanya latar belakang sosial-budaya yang berbeda,
masalah dengan lawan jenis, masalah dengan teman-teman baru
diperkuliahan,
serta
masalah
dalam
kegiatan
di
organisasi
atau
kemahasiswaan.
Kesulitan menyesuaikan diri dengan mahasiswa lain dalam satu
tempat tinggal yang sama/kos-kosan, kesulitan menyesuaikan diri dengan
dinamika yang ada di bangku perkuliahan, dan kesulitan menyesuaikan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dengan masyarakat di lingkungan tempat tinggal baru. Kesulitan tersebut
disebabkan karena mahasiswa dihadapkan dengan keadaan yang baru,
dengan lingkungan sosial yang baru dan tuntutan serta pola hidup yang
baru. Akibat dari adanya masalah-masalah yang dialami mahasiswa adalah
mahasiswa kesulitan bergaul dengan mahasiswa lain yang berada di tempat
tinggal yang sama, mahasiswa yang berada di perkuliahan dan masyarakat
tempat tinggal individu. Dampak yang terjadi pada mahasiswa adalah
mahasiswa kesulitan belajar, mogok kuliah, sakit-sakitan, pindah program
studi, pindah universitas yang berada di kota asal mahasiswa, dan di drop
out dari universitas.
Berbagai kegiatan-kegiatan kampus juga sudah dilakukan untuk
membantu mahasiswa baru dengan mengadakan acara malam keakraban
untuk membangun hubungan antar mahasiswa. Mahasiswa baru juga sudah
melakukan usaha menyesuaikan diri dengan cara mengajak ngobrol atau
bergabung dengan teman-teman yang berada di lingkungan kos/kontrakan,
teman kuliah dan masyarakat tempat tinggal mahasiswa.
Setelah melihat semua hal di atas peneliti tertarik untuk mengangkat
judul “penyesuaian diri mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa
angkatan 2018 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma yang berasal dari luar Jawa)” dalam memenuhi tugas akhir.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik kuesioner (angket
penilaian) untuk mendeskripsikan tingkat penyesuaian diri mahasiswa
angkatan 2018 program Bimbingan dan Konseling yang berasal dari luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Jawa. Berawal dari kesulitan mahasiswa baru menyesuaikan diri dengan
keluarga dalam satu tempat tinggal yang sama/kos-kosan, kesulitan
menyesuaikan diri dengan dinamika yang ada di bangku perkuliahan, dan
kesulitan menyesuaikan diri dengan masyarakat di lingkungan tempat
tinggal baru. Kesulitan tersebut disebabkan karena mahasiswa baru
dihadapkan dengan keadaan yang baru, dengan lingkungan sosial yang baru
dan tuntutan serta pola hidup yang baru. Pemilihan subjek yang peneliti
ambil adalah mahasiswa Bimbingan Konseling angkatan 2018 yang berasal
dari luar Jawa di Universitas Sanata Dharma. Peneliti mengharapkan
mahasiswa Bimbingan Konseling angkatan 2018 yang kuliah di Universitas
Sanata Dharma dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru tempat
mereka tinggal.
B.
Identifikasi Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan tingkat
penyesuaian diri mahasiswa Bimbingan Konseling di Universitas Sanata
Dharma yang berasal dari luar Jawa dapat diidentifikasi berbagai masalah
sebagai berikut:
1. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Angkatan 2018 kesulitan menyesuaikan diri terhadap pola-pola
kehidupan baru yang ada di Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Angkatan 2018 kesulitan menyesuaikan diri dengan budaya dan
keagamaan yang ada di Yogyakarta.
3. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Angkatan 2018 kesulitan menyesuaikan diri dengan keluarga
dalam satu tempat tinggal/kos-kosan dan masyarakat setempat.
4. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Angkatan 2018 kesulitan menyesuaikan diri dengan dinamika
yang ada di bangku perkuliahan.
5. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Angkatan 2018 mengalami kesulitan belajar dan mogok kuliah
6. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Angkatan 2018 sakit-sakitan
C.
Batasan Masalah
Berdasarkan berbagai masalah-masalah penyesuaian diri yang dialami
mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma yang berasal dari luar Jawa. Dalam penelitian ini, peneliti
membahas mengenai penyesuaian diri mahasiswa Bimbingan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang berasal dari luar Jawa dalam hal pribadi
(penyesuaian fisik-emosional, penyesuaian diri seksual, penyesuaian diri
budaya dan keagamaan) dan sosial (penyesuaian terhadap perkuliahan dan
penyesuaian terhadap masyarakat). Subjek yang diteliti dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
adalah mahasiswa Bimbingan Konseling angkatan 2018 di Universitas
Sanata Dharma yang berasal dari luar Jawa.
D.
Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah
seberapa tinggi tingkat penyesuaian diri mahasiswa angkatan 2018 Program
studi Bimbingan Konseling Universitas Sanata Dharma yang berasal dari
luar Jawa?
E.
Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan tingkat penyesuaian diri mahasiswa angkatan 2018
program studi Bimbingan Konseling Universitas Sanata Dharma yang
berasal dari luar Jawa.
F.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1.
Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan tentang penyesuaian diri dapat
dimanfaatkan dalam pengembangan ilmu bidang bimbingan dan
konseling.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi dosen
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi pendidik
dalam rangka membantu mahasiswa Universitas Sanata Dharma
yang berasal dari luar Jawa dalam menyesuaikan diri dengan diri
sendiri, sosial, maupun akademik.
b.
Bagi mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan refleksi
mahasiswa dalam rangka memahami pentingnya penyesuaian diri.
c.
Bagi peneliti
Penelitian ini merupakan bekal bagi peneliti di kemudian hari
untuk mendampingi dan memberikan layanan bimbingan dan
konseling, baik secara kelompok maupun individual, kepada
mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma yang berasal dari luar Jawa yang memiliki masalah
dalam hal penyesuaian diri.
G.
Definisi Operasional
1. Penyesuian diri
Penyesuaian diri adalah proses dinamis yang bertujuan untuk
mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai
antara diri individu dengan lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Penyesuaian Pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan seorang individu untuk
menerima hal-hal yang ada dalam dirinya.
3. Penyesuaian Sosial
Penyesuian sosial adalah kemampuan seorang individu untuk
menerima keadaan sekitarnya.
4. Mahasiswa Bimbingan Konseling
Mahasiswa dapat diartikan sebagai individu yang sedang
menuntut ilmu di program studi tertentu, yaitu program studi
Bimbingan dan Konseling di tingkat perguruan tinggi. Perguruan tinggi
yang dimaksud dalam hal ini adalah Universitas Sanata Dharma.
5. Masa dewasa awal
Masa dewasa awal adalah masa peralihan seorang individu dari
masa remaja ke masa dewasa. Individu yang berada pada masa dewasa
awal adalah individu yang berusia 18-40 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dipaparkan hakikat penyesuaian diri, mahasiswa bimbingan
dan konseling
A.
Hakikat Penyesuaian Diri
1.
Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri atau dikenal juga dengan adjustment,
merupakan suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan
tingkah laku, yang merupakan usaha individu agar berhasil mengatasi
kebutuhan, ketegangan, konflik, dan frustasi yang dialami di dalam
dirinya (Schenders, 1960). Pendapat serupa juga diungkapkan oleh
Senmiun (2006) bahwa penyesuaian diri yang baik mengandung suatu
tingkat penguasaan, yaitu kemampuan untuk merencanakan dan
mengatur respon-respon pribadi sedemikian rupa sehingga konflikkonflik, kesulitan-kesulitan, dan frustasi-frustasi akan hilang dengan
munculnya tingkah laku yang efisien atau yang menguasai.
Calhoun dan Acocella (Sobur, 2003) mengatakan bahwa
penyesuaian dapat didefinisikan sebagai interaksi yang kontinu
dengan diri sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia individu.
Menurut pandangan mereka, ketiga faktor ini secara konstan saling
mempengaruhi dan bersifat timbal balik karena semua kegiatan yang
berkaitan dengan diri sendiri, orang lain, dan dunia individu
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
merupakan satu hal berkaitan. Hal ini dikarenakan kegiatan tiap
individu tidak mungkin terlepas dari peran orang lain, interaksi
keduanya akan menimbulkan suatu penyesuaian antara satu dengan
yang lain. Ditambah lagi dengan lingkungan tempat individu tersebut
berinteraksi juga akan memberikan dampak penyesuaan diri baik bagi
individu maupun orang lain.
Menurut Baum (Desmita, 2009), tingkah laku penyesuaian diri
diawali dengan stress, yaitu suatu keadaan dimana lingkungan
mengancam atau membahayakan keberadaan, kesejahteraan atau
kenyamanan diri. Setiap individu memberikan reaksi yang berbedabeda
dalam
menghadapi
situasi
tertentu
untuk
memenuhi
kebutuhannya. Hal ini menunjukkan bahwa adanya keberagaman pola
penyesuaian diri individu.
Berdasarkan berbagai pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan penyesuaian diri adalah
suatu proses mental dan tingkah laku dimana individu berusaha untuk
dapat mengatasi kebutuhan, ketegangan, konflik dan frustasi yang
dialaminya, sehingga usaha individu tersebut bertujuan untuk
memperoleh keselarasan dan keharmonisan antara tuntutan dalam diri
dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan.
2.
Ciri-ciri penyesuaian diri
Individu yang dapat menyesuaikan diri adalah individu yang
memiliki respon yang matang, efisien, memuaskan dan sehat. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Menurut
Fatimah
(2010),
ciri-ciri
individu
yang
mampu
menyesuaikan diri yaitu:
a. Penyesuaian diri dalam menghadapi secara langsung
Individu secara langsung menghadapi masalah dengan segala
akibatnya. Ia akan melakukan tindakan yang sesuai dengan
masalah yang dihadapinya.
b. Penyesuaian diri dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan)
Individu mencari berbagai pengalaman untuk menghadapi
dan memecahkan masalah-masalahnya.
c. Penyesuaian diri dengan trial and error
Individu melakukan tindakan coba-coba dalam arti kalau
menguntungkan diteruskan dan jika gagal tidak diteruskan.
d. Penyesuaian dengan subsitusi (mencari pengganti)
Individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, ia dapat
memperoleh penyesuaian dengan mencari pengganti.
e. Penyesuaian diri dengan belajar
Individu dapat memperoleh pengetahuan dan ketrampilan
yang diperlukan untuk membantu penyesuaian dirinya dengan
belajar.
f. Penyesuaian diri dengan pengendalian diri
Penyesuaian diri akan lebih efektif jika disertai oleh
kemampuan memilih tindakan yang tepat serta pengendalian diri
secara tepat pula. Dalam situasi ini, individu akan berusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
memilih tindakan mana yang harus dilakukan dan tindakan mana
yang tidak perlu dilakukan.
g. Penyesuaian diri dengan perencanaan yang cermat
Sikap dan tindakan yang dilakukan merupakan keputusan
yang diambil berdasarkan perencanaan yang cermat atau matang.
Keputusan diambil setelah dipertimbangkan dari berbagai segi
seperti untung dan ruginya.
Berdasarkan pendapat di atas, individu yang mampu
menyesuaikan diri adalah individu yang mempunyai ciri-ciri
sebagai
berikut:
mampu
menghadapi
masalah,
melakukan
eksplorasi, melakukan trial and error, melakukan substitusi, dapat
menyesuaikan diri dengan belajar, dapat mengendalikan diri, dan
dapat merencanakan dengan cermat.
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri
Menurut Fatimah (2010), proses penyesuaian diri sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang menentukan kepribadian itu
sendiri, baik internal ataupun eksternal. Faktor-faktor itu dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
a.
Faktor Fisiologis
Kondisi fisik, seperti struktur fisik atau tempramen sebagai
disposisi yang diwariskan, aspek perkembangannya secara
instrinsik berkaitan erat dengan susunan tubuh. Struktur
jasmaniah merupakan kondisi yang primer bagi tingkah laku,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dapat diperkirakan bahwa sistem syaraf, kelenjar, dan otot
merupakan faktor yang penting bagi proses penyesuaian diri.
Kondisi tubuh yang baik merupakan syarat tercapainya proses
penyesuaian yang baik pula.
b. Faktor Psikologis
Faktor
psikologis
yang
mempengaruhi
kemampuan
penyesuaian diri seperti pengalaman, hasil belajar, kebutuhan
kebutuhan, aktualisasi diri, frustasi, depresi, dan sebagainya.
1) Faktor pengalaman
Pengalaman yang mempunyai arti dalam penyesuaian diri
terutama pengalaman yang menyenangkan atau pengalaman
traumatik.
Pengalaman
yang
menyenangkan,
seperti
memperoleh hadiah dari suatu kegiatan cenderung akan
menimbulkan proses penyesuaian diri yang baik. Sebaliknya,
pengalaman yang traumatik akan menimbulkan penyesuaian
yang keliru atau salah suai.
2) Faktor belajar
Proses belajar merupakan suatu dasar yang fundamental
dalam penyesuaian diri. Hal ini dikarenakan melalui belajar,
pola-pola
respon
yang
membentuk
kepribadian
akan
berkembang. Sebagian besar respon dan ciri-ciri kepribadian
lebih banyak diperoleh dari proses belajar daripada diperoleh
wariskan. Proses belajar dalam penyesuaian diri merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
suatu proses modifikasi tingkah laku sejak fase awal dan
berlangsung terus sepanjang hayat dan diperkuat dengan
kematangan.
3) Determinasi diri
Determinasi diri mempunyai fungsi penting dalam
penyesuaian diri karena berperan dalam pengendalian arah dan
pola penyesuaian diri. Keberhasilan atau kegagalan penyesuaian
diri banyak ditentukan oleh kemampuan individu dalam
mengarahkan dan mengendalikan dirinya meskipun sebetulnya
situasi dan kondisi tidak menguntungkan bagi dirinya.
4) Faktor konflik
Pengaruh konflik terhadap perilaku bergantung pada sifat
konflik itu sendiri. Pada dasarnya konflik dapat memotivasi
seseorang untuk meningkatkan kegiatan dan penyesuaian
dirinya. Individu dapat mengatasi konflik dengan berbagai
macam cara yaitu, adanya individu yang mengatasi konfliknya
dengan cara meningkatkan ke arah pencapaian tujuan yang
menguntungkan bersama secara sosial, tetapi ada pula yang
memecahkan konflik dengan cara melarikan diri sehingga
menimbulkan gejala-gejala neurotis.
c. Faktor perkembangan dan kematangan
Masa proses perkembangan, respon berkembang yang bersifat
instingtif menjadi respon yang bersifat hasil belajar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pengalaman. Bertambahnya usia, perubahan dan perkembangan
respon, tidak hanya diperoleh melalui proses belajar tetapi juga
perbuatan individu telah matang untuk melakukan respon dan ini
menentukan pola penyesuaian dirinya. Kondisi perkembangan dan
kematangan mempengaruhi setiap aspek kepribadian individu,
seperti emosi, sosial, moral, keagamaan, dan intelektual.
d. Faktor lingkungan
Berbagai lingkungan seperti keluarga, sekolah, masyarakat,
kebudayaan, dan agama berpengaruh kuat terhadap penyesuaian
diri seseorang.
1) Pengaruh lingkungan keluarga
Keluarga merupakan tempat pertama dan utama sebagai
media sosialisasi dan interaksi soial bagi anak-anak. Hasil
sosialisasi tersebut kemudian dikembangkan di lingkungan
sekolah dan masyarakat umum.
2) Pengaruh hubungan dengan orang tua
Beberapa pola hubungan dengan orang tua yang dapat
mempengaruhi penyesuaian diri adalah sebagai berikut:
a) Menerima (acceptance)
Sikap penerimaan dari orang tua akan menimbulkan
suasana hangat, menyenangkan, dan rasa aman bagi anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b) Menghukum dan disiplin yang berlebihan
Disiplin yang terlalu berlebihan dapat menimbulkan
suasana psikologis yang kurang menyenangkan bagi anak.
c) Memanjakan dan melindungi anak secara berlebihan
Perlindungan dan pemanjaan secara berlebihan dapat
menimbulkan perasaan tidak aman, cemburu, rendah diri,
canggung, dan gejala-gejala salah suai lainnya.
d) Penolakan
Penolakan
orang
tua
terhadap
anaknya
dapat
menimbulkan hambatan dalam penyesuaian diri.
3) Hubungan saudara
Hubungan saudara yang penuh persahabatan, saling
menghormati, penuh kasih sayang, berpengaruh terhadap
penyesuaian diri yang lebih baik.
4) Lingkungan masyarakat
Keadaan lingkungan masyarakat tempat individu berada
menentukan proses dan pola-pola penyesuaian diri, contohnya
pergaulan yang salah dan terlalu bebas di kalangan remaja
dapat mempengaruhi pola-pola penyesuaian dirinya.
5) Lingkungan sekolah
Lingkungan asrama berperan sebagai media sosialisasi,
yaitu memengaruhi kehidupan intelektual, sosial, dan moral
anak. Pendidikan yang diterima anak di sekolah merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
bekal bagi proses penyesuaian diri mereka di lingkungan
masyarakat.
e. Faktor budaya dan agama
Faktor
kultur
tempat
dimana
individu
berada
akan
mempengaruhi cara anak menempatkan diri dan bergaul dengan
masyarakat sekitarnya. Sedangkan agama memberian suasana
psikologis tertentu dalam mengurangi konflik, frustasi, dan
ketegangan. Ajaran agama merupakan sumber nilai, norma, dan
kepercayaan dan pola-pola tingkah laku yang akan memberikan
tuntunan bagi arti, tujuan dan kestabilan hidup. Berdasarkan
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor fisiologis,
psikologis, perkembangan dan kematangan, lingkungan, budaya
dan agama dapat mempengaruhi penyesuaian diri siswi di
lingkungan.
4.
Aspek-aspek Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri memiliki dua aspek secara umum seperti yang
dikemukakan oleh Schneiders (Parman, 2013: 471). Dua aspek itu
yakni, penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial :
a. Penyesuaian pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan seseorang untuk
menerima diri demi terciptanya hubungan yang harmonis antara
dirinya dan lingkungan sekitarnya. Penyesuaian diri ini meliputi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1) Penyesuaian diri fisik dan emosi
Penyesuaian diri ini melibatkan respon-respon fisik dan
emosional sehingga dalam penyesuaian diri fisik ini kesehatan fisik
merupakan pokok untuk pencapaian penyesuaian diri yang sehat.
Berkaitan dengan hal ini, ada hal penting berupa edukasi emosi,
kematangan emosi, dan kontrol emosi. Contoh, penyesuaian diri
terhadap perbedaan suhu/ cuaca, penyesuaian diri terhadap
perbedaan makanan-minuman, dan sebagainya.
2) Penyesuaian diri seksual
Penyesuaian diri seksual merupakan kapasitas bereaksi
terhadap realitas seksual (impuls-impuls, nafsu, pikiran, konflikkonflik, frustasi perasaan salah, dan perbedaan seks). Contoh,
penyesuaian diri terhadap rangsangan-rangsangan dan pikiranpikiran seksual.
3) Penyesuaian diri moral dan religius
Dikatakan moralitas dan kapasitas untuk memenuhi moral
kehidupan secara efektif dan bermanfaat yang dapat memberikan
kontribusi ke dalam kehidupan yang baik dari individu. Contoh,
penyesuaian terhadap perbedaan moral yang ada di setiap
lingkungan, penyesuaian terhadap perbedaan keyakinan terhadap
Tuhan/ religiusitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Penyesuaian sosial
Dalam kehidupan di masyarakat terjadi proses saling
mempengaruhi satu sama lain yang terus menerus dan silih
berganti.
Menandakan
individu
dengan
lingkungan
saling
mempengaruhi dalam aspek psiko-sosial. Penyesuaian diri ini
meliputi:
1) Penyesuaian diri terhadap rumah tangga dan keluarga
Penyesuaian diri ini menekankan hubungan yang sehat
antar-anggota
keluarga,
otoritas
orang
tua,
kapasitas
tanggungjawab berupa pembatasn, dan larangan. Contohnya,
penyesuaian diri terhadap warga, kondisi, dan aturan yang ada
dalam lingkungan sosial terkecil yaitu dalam 1 tempat tinggal/
rumah/ kos/ kontrakan/ asrama.
2) Penyesuaian diri terhadap kampus
Penyesuaian diri seorang individu ditempat mereka
menempuh pendidikan. Contohnya, penyesuaian diri terhadap
warga, lingkungan, dan aturan-aturan yang ada di sekolah/ tempat
pendidikan/ universitas.
3) Penyesuaian diri terhadap masyarakat
Kehidupan di masyarakat menandakan kapasitas untuk
bereaksi secara efektif dan sehat terhadap realitas. Contohnya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
penyesuaian diri terhadap warga, kebiasaan, dan aturan yang ada
dalam lingkungan sosial tempat tinggal.
Kedua hal tersebut merupakan proses pertumbuhan
kemampuan individu dalam rangka penyesuaian sosial untuk
menahan dan mengendalikan diri. Pertumbuhan kemampuan ketika
mengalami proses penyesuaian sosial, berfungsi seperti pengawas
yang mengatur kehidupan sosial dan kejiwaan. Boleh jadi hal
inilah yang dikatakan Freud sebagai hati nurani (super ego), yang
berusaha mengendalikan kehidupan individu dari segi penerimaan
dan kerelaannya terhadapa beberapa pola perilaku yang disukai dan
diterima oleh masyarakat, serta menolak dan menjauhi hal-hal yang
tidak diterima oleh masyarakat.
B.
Dewasa awal
1.
Pengertian masa dewasa awal
Menurut Hurlock (Yudrik, 2011, 246) masa dewasa awal adalah
masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa
yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode
isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan
nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.
Kisaran umur antara 18 sampai 40 tahun.
2.
Ciri-Ciri Masa Dewasa Awal
Hurlock (1980), menjelaskan ciri-ciri masa dewasa awal sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a. Masa pengaturan
Masa pengaturan karena pada masa ini manusia dibatasi
oleh banyak
atura6n, misalnya aturan perkuliahan, aturan
pekerjaan, dan aturan sosial.
b. Usia reproduktif
Pada masa ini manusia dipandang sebagai manusia yang
mempunyai usia produktif, dimasa ini banyak hal yang bisa
dilakukan dan aktivitas yang dilakukan pasti akan menghasilkan.
Misalnya kuliah/ studi, bekerja, bermain, dan masih banyak
kegiatan lagi yang bisa dilakukan sesuai dengan minat dan hobi
masing-masing.
c. Masa bermasalah
Banyaknya
aturan
yang
mengelilingi
dan
banyaknya
kegiatan/ aktivitas yang dilakukan di tahap perkembangan ini
maka masa dewasa awal dikatakan masa bermasalah. Semakin
banyak aturan dan semakin banyak kegiatan masa kecenderungan
makin banyak masalah akan lebih besar.
d. Masa ketegangan emosional
Adanya
banyak
masalah
yang
ada
dalam
tahap
perkembangan ini otomatis memunculkan ketegangan emosional
yang lebih lagi, maka tahap dewasa awal ini bisa dikatakan
pula sebagai masa ketegangan emosional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
e. Masa keterasingan sosial
Melihat dari masa produktif dan banyaknya kegiatan yang
bisa dilakukan dala tahap perkembangan ini, maka kemungkinan
besar manusia yang ada dalam tahap ini akan mengalami masa
keterasingan sosial karena manusia akan lebih sering berkerja atau
berkegiatan secara mandiri.
f. Masa komitmen
Pada masa dewasa awal ini manusia dituntut untuk bisa
membuat komitmen bagi kelangsungan hidupnya. Komitmen
yang dibuat bisa dalam hal pekerjaan, pasangan hidup, arah
hidup, dan masih banyak lagi.
g. Masa ketergantungan
Masa ketergantungan adalah bagi mereka yang sudah
memiliki keluarga. Apa yang dia lakukan pasti akan memikirkan
anggota keluarganya, misalnya suami/ istri dan anaknya.
h. Masa perubahan nilai
Masa perubahan nilai ini karena adanya perubahan dari
masa remaja menuju masa dewasa, otomatis nilai-nilai yang
dijadikan pedoman hidup akan berubah
i. Masa penyesuaian diri dengan cara hidup
Masa dewasa awal ini merupakan masa penyesuaian diri
dengan cara hidup. Maksudnya, ketika manusia sudah menikah
maka ia mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan cara hidup
pasangannya juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
j. Masa kreatif
Masa
dewasa awal ini adalah masa kreatif dimana
manusia dituntut untuk lebih pandai membuat peluang agar bisa
memperoleh lebih banyak keuntungan (pengalaman)
3.
Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal.
Tugas perkembangan masa dewasa awal adalah mencari
kelompok sosial menyenangkan yaitu manusia yang ada dalam masa
tahap dewasa awal harus mulai mencari kelompok sosial yang
menyenangkan guna memberikan efek dan dampak positif bagi
mereka.
C.
Kajian Penelitian Yang Relevan
Penyesuaian
perkembangan
diri
berlangsung
seumur
hidup,
setiap
tahap
terjadi proses penyesuaian diri. Banyak faktor yang
menuntut individu untuk melakukan penyesuaian diri. Salah satu contohnya
adalah perubahan suasana lingkungan yang akan dialami saat individu
berpindah tempat. Dalam penelitiannya, Yulianus Ryan Saputra Nangkut
(2018)
menemukan
bahwa mahasiswa baru angkatan 2016 FKIP
Universitas Sanata Dharma yang berasal dari NTT memiliki penyesuaian diri
yang sangat tinggi. Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
lingkungan asal mempengaruhi penyesuaian diri yang dilakukan oleh
individu di lingkungan yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
D.
Kerangka Pikir
Masalah-masalah yang dialami mahasiswa baru yang berasal dari luar
Jawa angkatan 2018
berdasarkan wawancara
dan
observasi yang
dilakukan peneliti adalah kesulitan menyesuaikan diri dengan jam/waktu
perkuliahan, kesulitan menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan
yang ada di tempat tinggal (kos/kontrakan), kesulitan menyesuaikan diri
dengan teman kos/kontrakan, kesulitan menyesuaikan diri dengan dosen,
kesulitan menyesuaikan diri dengan pola hidup baru sebagai anak kos/
kontrakan/ asrama. Dari adanya berbagai masalah tersebut, peneliti ingin
mengetahui tingkat penyesuaian diri mahasiswa yang berasal dari luar jawa
Universitas Sanata Dharma angkatan 2018 dalam hal penyesuaian diri.
Aspek-aspek dalam penyesuaian diri yang ingin peneliti ketahui tingkat
keberhasilannya adalah dalam aspek pribadi dan aspek sosial mahasiswa
Universitas Sanata Dharma angkatan.
Mahasiswa angkatan 2018 yang
berasal dari luar Jawa
Penyesuaian Diri
Penyesuaian Pribadi
Tinggi
Rendah
Penyesuaian Sosial
Tinggi
Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek
penelitian, dan teknik analisis data yang digunakan.
A.
Jenis Penelitian
Penelitian ini tergolong dalam metode penelitian kuantitatif deskriptif.
Sugiyono (2013) menyatakan bahwa metode penelitian ini dilakukan untuk
meneliti
pada
populasi
atau
sampel
tertentu,
pengumpulan
data
menggunakan instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatif atau
statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian
deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan proses dan tingkat
keberhasilan penyesuaian diri dari mahasiswa baru Bimbingan dan
konseling angkatan 2018, Program Studi Bimbingan dan Konseling yang
berasal dari luar Jawa Angkatan 2018 Universitas Sanata Dharma.
Penggambaran proses dan tingkat keberhasilan penyesuaian diri mahasiswa
baru, Program Studi Bimbingan dan Konseling yang berasal dari luar Jawa
Angkatan 2018 Universitas Sanata Dharma ini secara mendetail.
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Desember 2018.
Pengumpulan data pada tanggal 10 Oktober 2018. Penelitian ini dilakukan
di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
C.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah 33 mahasiswa Program Studi Bimbingan
dan Konseling Angkatan 2018, yang berasal dari luar Jawa. Alasan memilih
mahasiswa baru yang berasal dari luar Jawa karena mahasiswa Angkatan
2018 yang berasal dari luar Jawa merupakan mahasiswa semester awal yang
tergolong dalam tahap perkembangan dewasa tahap awal dengan usia ratarata 18-25 tahun.
D.
Definisi Variabel
Variabel penelitian ini tunggal, yaitu tentang penyesuaian diri
mahasiswa Angkatan 2018 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang berasal dari luar Jawa. Penyesuaian diri
yang dimaksud adalah dalam hal pribadi (penyesuaian fisik-emosional,
penyesuaian diri seksual, penyesuaian diri budaya dan keagamaan) dan
sosial (penyesuaian terhadap perkuliahan dan penyesuaian terhadap
masyarakat).
Menurut Schneiders (1960), penyesuaian diri merupakan suatu proses
yang mencakup respon-respon mental dan tingkah laku, yang merupakan
usaha individu agar berhasil mengatasi kebutuhan, ketenggangan, konflik
dan frustasi yang dialami oleh individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
E.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
angket. Kuisioner merupakan teknik penggumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199). Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini skala penyesuaian diri. Skala yang disusun
peneliti mengacu pada prinsip-prinsip skala Likert. Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2011: 134).
Pernyataan yang terdapat dalam Skala Penyesuaian Diri ini terdiri dari
pernyataan positif atau favorable dan pernyataan negatif atau unfavorable.
Pernyataan positif atau favorable merupakan konsep perilaku yang sesuai
atau mendukung variabel yang diukur. Sedangkan pernyataan negatif atau
unfavorable yaitu konsep perilaku yang tidak mendukung variabel yang
diukur. Instrumen penelitian ini menyediakan 4 alternatif jawaban yaitu
Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai
(STS). Norma skoring yang dikenakan terhadap pengolahan data yang
dihasilkan instrumen ini ditentukan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 3.1
Norma Skoring
Pernyataan
Skor
Favorable
4
Skor
Unfavorable
1
Setuju (S)
3
2
Kurang Setuju (KS)
2
3
Tidak Setuju (TS)
1
4
Sangat Setuju (SS)
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Skala Penyesuaian Diri
No
1
Aspek
Sub-aspek
Penyesuaian 1. Penyesuaian
pribadi
diri fisik dan
Kemampuan
emosi (sedih,
seseorang
marah,
untuk
kecewa,
menerima diri
bahagia, dsb)
demi
terciptanya
hubungan
yang
harmonis
antara dirinya
dan
lingkungan
sekitarnya.
2. Penyesuaian
seksual.
Indikator
Item
Unfavora Jumlah Total
Favorable
ble
1
2
2
55
1) Mampu
menyesuaikan
diri secara fisik
2) Mampu
menyesuaikan
diri secara
emosi
3) Mampu
menyesuaikan
dengan suhu
Yogyakarta.
4) Penyesuaian
terhadap
makanan dan
minuman.
5) Penyesuaian
terhadap
pakaian
1) Mampu
mengenal dan
mengelola
rangsanganrangsangan
dan pikiranpikiran
seksualitas(rangsangan,
nafsu dan
pikiran.
Misalnya:
3,4,5
6,7
5
8,9,10
11,12
5
13,14
15,16
4
17,18,1 21,22,2
9,20
3
24,25,2 28,29,3 9
6,27
0,31,
32
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
melihat video,
foto.
2) Mampu
33,34,3 37,38,3 8
mengolah
5,36
9,40
konflik-konflik
seksualitas jika
dihadapkan
dengan realitas
seksualitas.
2
3. Penyesuaian 1) Penyesuaian
diri moral dan terhadap
religius.
moral.
Moral (baik- 2) Penyesuaian
buruk)
secara
mahasiswa
religious
dengan
moraldi
lingkungan
baik
Penyesuaian Penyesuaian
1) Penyesuaian
sosial dalam terhadap rumah
terhadap teman
kehidupan di kos dan keluarga kos, kontrakan,
masyarakat
/teman bkos.)
asrama.
terjadi proses
saling
2) Penyesuaian
mempengaruh
terhadap
i satu sama
kondisi
lain yang
rumah/
terus menerus
kos/kontrakan/
dan silih
asrama.
berganti.
Menandakan
3) Penyesuaian
individu
terhadap aturan/
dengan
tata tertib rumah/
lingkungan
kos /kontrakan
saling mempe
/asrama.
ngaruhi
Penyesuaian
diri
1)
Penyesuaian
dalam aspek
terhadap warga
psiko-sosial. terhadap kuliah.
kampus
(teman, dosen,
karyawan).
2) Penyesuaian
terhadap
gedung
perkuliahan.
41,42,4 44,45,4
3
6,47
7
48,49,5 53,54,5 8
0,51,52 5
56,57,5 60,61,6 8
8,59
2,63
5
64,65,6 67,68,6 6
6
9
5
70,71,7 73,74
2
5
75,76,7 79,80,8 8
7,78
1,82
83,84,8 86,87
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3) Penyesuaian
terhadap
aturan-aturan
kampus/
perkuliahan.
Penyesuaian
1) Penyesuaian
diri terhadap
terhadap
masyarakat
aturan-aturan
/lingkungan
dalam
tempat tinggal.
masyarakat.
2) Penyesuaian
terhadap
kebiasaankebiasaan
dalam
masyarakat.
3) Penyesuaian
terhadap warga
masyarakat.
88,89,9 91,92,9 6
0
3
94,95,9 97,98
6
99,100, 102,10
101
3,104
6
105,10 109,11
6,107,1 0
08
6
5
9
F.
5
5
1
11
0
Uji Validitas dan Reliabilitas
1.
Validitas
Instrumen yang valid berarti suatu alat ukur yang digunakan dalam
mendapatkan data itu valid. Valid menunjukan bahwa kinerja instrumen
tersebut dapat digunakan dalam mengukur apa yang diukur (Sugiyono,
2013). Pengujian yang digunakan dalam validitas ini adalah validitas isi.
Teknik uji validitas isi menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik
pengembangan instrument. Validitas isi adalah instrumen yang digunakan
untuk mengukur prestasi belajar dan mengukur efektivitas pelaksanaan
program dan tujuan (Sugiyono 2013:125). Pada kisi-kisi tersebut terdapat
suatu variable yang diteliti, indikator dijadikan sebagi tolak ukur dan nomor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
butir item pernyataan ya
1
PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA
(Studi Diskriptif pada Mahasiswa Angkatan 2018
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang Berasal dari Luar Jawa)
Skripsi
Diajukan dalam Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun Oleh:
Santiaji Alit Widayanta
NIM : 131114045
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“kegagalan adalah kesempatan untuk memulai kembali”
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahan kepada :
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberkati dan menguatkan saya setiap saat
dan menjadi tujuan hidup saya
Kedua Orang tua dan kakak Bapak Sardiyanto, Ibu Tutik Widayati, dan Anggid
Ewantoko Aji dan Deesy Isworo yang selalu menyemangati, menasehati,
menemani, dan selalu memberi bantuan sampai saat ini
Dosen-dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah memberi saya
sebuah bekal yang sangat berharga. Sebuah pembelajaran yang dapat berguna
untuk hidup saya
Dosen pembimbing skripsi Bapak Juster Donal Sinaga M, Pd yang dengan sabar
dan telaten membimbing saya dalam pembuatan skripsi ini
Teman-teman dan para sahabat yang selalu sabar membantu saya ketika saya
sedang kesulitan. Dan bersedia menjadi tempat bercerita dan mencurahkan semua
isi hati saya
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
yang telah memberikan saya banyak teman baru, pengetahuan baru, dan telah
memberikan pandangan hidup yang baru
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA
(Studi Diskriptif Pada Mahasiswa Angkatan 2018
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang Berasal dari Luar Jawa)
Santiaji Alit Widayanta
Universitas Sanata Dharma
2019
Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan tingkat penyesuaian diri
mahasiswa Angkatan 2018 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma yang berasal dari luar Jawa..
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, subjek penelitian ini
adalah mahasiswa Angkatan 2018 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang berasal dari Luar Jawa yang berjumlah 33
mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuisioner, yaitu Kuisioner Penyesuaian Diri yang disusun oleh Yulianus Ryan
Saputra Nangkut S.Pd dengan jumlah item 110. Nilai koefisien reliabilitas
instrumen besar 0,990. Teknik analisis data penelitian ini adalah diskriptif
menggunakan kategori distribusi normal. Adapun kategorinya adalah sangat
tinggi,tinggi,sedang,rendah,dan sangat rendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) 78% mahasiswa Angkatan 2018
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma memiliki
tingkat penyesuaian diri yang sangat tinggi, (2) 10% mahasiswa memiliki tingkat
penyesuaian diri yang tinggi,dan (3) 12% mahasiswa memiliki tingkat
penyesuaian diri yang rendah. Artinya sebagian besar mahasiswa Angkatan 2018
Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma dapat
menyesuaikan diri dengan baik.
Kata kunci : penyesuaian diri, luar Jawa
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
STUDENTS' SELF ADAPTATION
(A Descriptive Research towards
Guidance and Counseling Study Program Students Batch 2018 of
Sanata Dharma University who Come out of Java Island)
Santiaji Alit Widayanta
Sanata Dharma University
2019
The aim of the research was to describe the self adaptation level of Guidance
and Counseling Study Program students batch 2018 of Sanata Dharma University
who came out of Java Island.
The research was a quantitative descriptive research, the research subjects
were 33 students of Guidance and Counseling Study Program batch 2018 Sanata
Dharma University who came out of Java Island. The data gathering technique of
the research was using questionnaire. The questionnaire was a Self Adaptation
Questionnaire which was compiled by Yulianus Ryan Saputra Nangkut S.Pd. and
consisted of 110 questions. The instrument reliability coefficient was 0.990. The
research used descriptive data analysis technique of normal distribution category.
The categories were very high, high, medium, low, and very low.
The research results showed that (1) 78% students batch 2018 of Guidance
and Counseling Study Program Sanata Dharma University had very high self
adaptation level, (2) 10% students had high self adaptation level, (3) 12%
students had low self adaptation level. It meant that most students batch 2018 of
Guidance and Counseling Study Program Sanata Dharma University could have
adapted well.
Keywords : self adaptation, out of Java Island
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, sehingga skripsi dengan judul
PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA (Studi Diskriptif Pada Mahasiswa Angkatan 2018
program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang berasal Dari
Luar Jawa)ini dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma.
Peneliti menyadari bahwa dalam pengerjaan ini untuk menyelesaiakn skripsi ini tidak lepas dari
dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan seluruh kerendahan hati dan rasa syukur
peneliti berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Juster Donal Sinaga M,Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu membantu,
meluangkan waktu, menyemangati dan dengan sabar membimbing hingga skripsi saya
selesai.
4. Seluruh dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang
telah memberikan tambahan ilmu pengetahuan sampai sekarang ini.
5. Bapak Stefanus Priyatmoko yang dengan sabar dan tulus membantu pada bidang administrasi
selama penulis menempuh studi di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................iii
MOTTO ..................................................................................................................iv
PERSEMBAHAN .................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT........................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI......................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar belakang masalah................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 5
C. Batasan Masalah ........................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7
F.
Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7
1.
Definisi Oprasional ....................................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................. 10
A. Hakikat Penyesuaian diri ............................................................................ 10
1.
Pengertian Penyesuaian diri ........................................................................ 10
2.
Ciri-ciriPenyesuaian diri ............................................................................. 11
3.
Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian diri ............................................ 13
4.
Aspek-aspek Penyesuaian Diri ................................................................... 18
B. Dewasa Awal .............................................................................................. 21
1.
Pengertian Masa Dewasa Awal .................................................................. 21
2.
Ciri-ciri Masa Dewasa Awal ....................................................................... 22
3.
Tugas perkembangan masa Dewasa Awal .................................................. 24
C. Kajian Penelitian Yang Relevan ................................................................. 24
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Kerangka Berfikir ....................................................................................... 25
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 27
A. Jenis Penelitian............................................................................................ 27
B. Tempat dan Waktu penelitian ..................................................................... 27
C. Subjek Penelitian ........................................................................................ 28
D. Devinisi Variabel ....................................................................................... 28
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 29
F.
Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................................... 32
G. Tehnik Analisis Data................................................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 39
A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 39
B. Pembahasan................................................................................................. 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 44
A. Kesimpulan ................................................................................................. 44
B. Keterbatasan ................................................................................................ 44
C. Saran ........................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 46
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Norma Skoring ................................................................................. 29
Tabel 3.2 Kisi-kisi Skala Penyesuaian diri ...................................................... 29
Tabel 3.3 Kriteria Guilvord.............................................................................. 33
Tabel 3.4 Realiability Statistics ....................................................................... 34
Tabel 3.5 Norm Kategorisasi ........................................................................... 35
Tabel 3.6 Norma Kategorisasi Penyesuaian Diri Mahasiswa ......................... 36
Tabel 4.1Kategorisasi Tingkat Penyesuaian Diri Mahasiswa BK USD 2018 . 39
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Kategorisasi Penyesuaian diri......................................................... 40
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 47
Lampiran 2 Skala Penyesuaian Diri Mahasiswa ................................................. 48
Lampiran 3 Hasil Komputasi uji Validitas Item-Total Instrumen Penelitian ..... 58
Lampiran 4 Tabulasi Data Penelitian................................................................... 84
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan mengenai latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan batasan
istilah.
A.
Latar Belakang Masalah
Di dalam kehidupan zaman ini, setiap individu dituntut untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup tempat ia tinggal. Penyesuaian
diri dihadapi dan dialami oleh setiap individu sejak ia lahir. Ada yang
mudah dan ada yang sulit dalam hal menyesuaikan diri.
Penyesuaian diri merupakan hal yang penting dalam kehidupan
manusia. Pada dasarnya, manusia dalam kehidupannya mempunyai tugas
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan sekitarnya. menjelaskan bahwa
ketika bayi, manusia menyesuaikan diri terhadap temperature, penyesuaian
diri terhadap makanan, dan penyesuaian terhadap pembuangan. Proses
penyesuaian diri itulah yang memungkinkan manusia mengalami masalah
atau tidak dalam proses penyesuaian dirinya. Jika manusia dapat
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitar maka ia akan bertahan
hidup, tetapi jika ia tidak dapat menyesuaikan dirinya maka kemungkinan ia
akan mengalami masalah pada dirinya. Ketika individu mengalami masalah
dalam penyesuaian dirinya maka akan mempengaruhi segala aspek dalam
tahap-tahap dan pemenuhan tugas-tugas perkembangannya.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Penyesuaian diri selalu ada dalam setiap tahap perkembangan
manusia, termasuk pada tahap perkembangan dewasa dini/awal manusia.
Pada tahap dewasa awal ini manusia memiliki tugas perkembangan, seperti
mulai bekerja, memilih pasangan, mulai membina keluarga, mengasuh anak,
mengelola rumah tangga, mengambil tanggung jawab sebagai warga
Negara, dan mencari kelompok sosial yang menyenangkan. Tugas-tugas
perkembangan tersebut harus dipenuhi seorang manusia sebagai simbol
bahwa manusia pada tahap dewasa awal ini telah mampu menyesuaikan diri
dengan tugas-tugas perkembangannya.
Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal inilah yang
dihadapi mahasiswa awal yang baru tamat dari sekolah menengah atas dan
akan memasuki dunia perkuliahan. Aneka tugas perkembangan yang
dihadapi pada dasarnya adalah mahasiswa di semester permulaan/awal harus
menyesuaikan diri dengan pola kehidupan di kampus, baik yang
menyangkut hal-hal akademik maupun non-akademik.
Mahasiswa yang baru menamatkan sekolah menengah tingkat atas
akan banyak menghadapi banyak tantangan baru saat memasuki perguruan
tinggi,
misalnya
mengatur
kembali
pola
kehidupan
sehari-hari,
mengintegrasikan tuntutan belajar akademik dengan corak kehidupan dalam
suatu asrama atau tempat kos, menyesuaikan diri dengan corak kehidupan
kampus, mengatasi pertentangan yang seolah-olah timbul antara ilmu dan
agama, memikirkan masa memegang suatu jabatan yang semakin mendekat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
meninjau kembali peranannya dalam lingkungan keluarga, mengembangkan
corak pergaulan baru (Winkel, 2006 : 154).
Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada mahasiswa baru tahun
2018, tidak sedikit mahasiswa baru Bimbingan dan Konseling, yang berasal
dari luar Jawa mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri. Selama proses
penyesuaian diri itu dijumpai masalah-masalah pada mahasiswa yang
bersumber dari akademik maupun non-akademik. Dalam hal akademik
mahasiswa mengalami kesulitan dalam hal studi, seperti: metode
pembelajaran yang berbeda dengan SMA, salah dalam memilih jurusan,
cara dosen mengajar di kelas, tugas perkuliahan yang berbeda di SMA,
adanya SKS (Satuan Kredit Semester) untuk menentukan jumlah mata
kuliah, dan system SKS ditentukan oleh IP yang diperoleh mahasiswa tiap
semester. Selain masalah akademik, masalah yang dialami selama proses
penyesuaian yaitu masalah dengan lingkungan sosial di perguruan tinggi.
Masalah yang akan dihadapi seperti: tinggal terpisah dari keluarga, sulit
mengatur keuangan, adanya masalah-masalah yang bersumber dari tempat
tinggal yang baru, adanya latar belakang sosial-budaya yang berbeda,
masalah dengan lawan jenis, masalah dengan teman-teman baru
diperkuliahan,
serta
masalah
dalam
kegiatan
di
organisasi
atau
kemahasiswaan.
Kesulitan menyesuaikan diri dengan mahasiswa lain dalam satu
tempat tinggal yang sama/kos-kosan, kesulitan menyesuaikan diri dengan
dinamika yang ada di bangku perkuliahan, dan kesulitan menyesuaikan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dengan masyarakat di lingkungan tempat tinggal baru. Kesulitan tersebut
disebabkan karena mahasiswa dihadapkan dengan keadaan yang baru,
dengan lingkungan sosial yang baru dan tuntutan serta pola hidup yang
baru. Akibat dari adanya masalah-masalah yang dialami mahasiswa adalah
mahasiswa kesulitan bergaul dengan mahasiswa lain yang berada di tempat
tinggal yang sama, mahasiswa yang berada di perkuliahan dan masyarakat
tempat tinggal individu. Dampak yang terjadi pada mahasiswa adalah
mahasiswa kesulitan belajar, mogok kuliah, sakit-sakitan, pindah program
studi, pindah universitas yang berada di kota asal mahasiswa, dan di drop
out dari universitas.
Berbagai kegiatan-kegiatan kampus juga sudah dilakukan untuk
membantu mahasiswa baru dengan mengadakan acara malam keakraban
untuk membangun hubungan antar mahasiswa. Mahasiswa baru juga sudah
melakukan usaha menyesuaikan diri dengan cara mengajak ngobrol atau
bergabung dengan teman-teman yang berada di lingkungan kos/kontrakan,
teman kuliah dan masyarakat tempat tinggal mahasiswa.
Setelah melihat semua hal di atas peneliti tertarik untuk mengangkat
judul “penyesuaian diri mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa
angkatan 2018 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma yang berasal dari luar Jawa)” dalam memenuhi tugas akhir.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik kuesioner (angket
penilaian) untuk mendeskripsikan tingkat penyesuaian diri mahasiswa
angkatan 2018 program Bimbingan dan Konseling yang berasal dari luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Jawa. Berawal dari kesulitan mahasiswa baru menyesuaikan diri dengan
keluarga dalam satu tempat tinggal yang sama/kos-kosan, kesulitan
menyesuaikan diri dengan dinamika yang ada di bangku perkuliahan, dan
kesulitan menyesuaikan diri dengan masyarakat di lingkungan tempat
tinggal baru. Kesulitan tersebut disebabkan karena mahasiswa baru
dihadapkan dengan keadaan yang baru, dengan lingkungan sosial yang baru
dan tuntutan serta pola hidup yang baru. Pemilihan subjek yang peneliti
ambil adalah mahasiswa Bimbingan Konseling angkatan 2018 yang berasal
dari luar Jawa di Universitas Sanata Dharma. Peneliti mengharapkan
mahasiswa Bimbingan Konseling angkatan 2018 yang kuliah di Universitas
Sanata Dharma dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru tempat
mereka tinggal.
B.
Identifikasi Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan tingkat
penyesuaian diri mahasiswa Bimbingan Konseling di Universitas Sanata
Dharma yang berasal dari luar Jawa dapat diidentifikasi berbagai masalah
sebagai berikut:
1. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Angkatan 2018 kesulitan menyesuaikan diri terhadap pola-pola
kehidupan baru yang ada di Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Angkatan 2018 kesulitan menyesuaikan diri dengan budaya dan
keagamaan yang ada di Yogyakarta.
3. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Angkatan 2018 kesulitan menyesuaikan diri dengan keluarga
dalam satu tempat tinggal/kos-kosan dan masyarakat setempat.
4. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Angkatan 2018 kesulitan menyesuaikan diri dengan dinamika
yang ada di bangku perkuliahan.
5. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Angkatan 2018 mengalami kesulitan belajar dan mogok kuliah
6. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Angkatan 2018 sakit-sakitan
C.
Batasan Masalah
Berdasarkan berbagai masalah-masalah penyesuaian diri yang dialami
mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma yang berasal dari luar Jawa. Dalam penelitian ini, peneliti
membahas mengenai penyesuaian diri mahasiswa Bimbingan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang berasal dari luar Jawa dalam hal pribadi
(penyesuaian fisik-emosional, penyesuaian diri seksual, penyesuaian diri
budaya dan keagamaan) dan sosial (penyesuaian terhadap perkuliahan dan
penyesuaian terhadap masyarakat). Subjek yang diteliti dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
adalah mahasiswa Bimbingan Konseling angkatan 2018 di Universitas
Sanata Dharma yang berasal dari luar Jawa.
D.
Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah
seberapa tinggi tingkat penyesuaian diri mahasiswa angkatan 2018 Program
studi Bimbingan Konseling Universitas Sanata Dharma yang berasal dari
luar Jawa?
E.
Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan tingkat penyesuaian diri mahasiswa angkatan 2018
program studi Bimbingan Konseling Universitas Sanata Dharma yang
berasal dari luar Jawa.
F.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1.
Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan tentang penyesuaian diri dapat
dimanfaatkan dalam pengembangan ilmu bidang bimbingan dan
konseling.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi dosen
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi pendidik
dalam rangka membantu mahasiswa Universitas Sanata Dharma
yang berasal dari luar Jawa dalam menyesuaikan diri dengan diri
sendiri, sosial, maupun akademik.
b.
Bagi mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan refleksi
mahasiswa dalam rangka memahami pentingnya penyesuaian diri.
c.
Bagi peneliti
Penelitian ini merupakan bekal bagi peneliti di kemudian hari
untuk mendampingi dan memberikan layanan bimbingan dan
konseling, baik secara kelompok maupun individual, kepada
mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma yang berasal dari luar Jawa yang memiliki masalah
dalam hal penyesuaian diri.
G.
Definisi Operasional
1. Penyesuian diri
Penyesuaian diri adalah proses dinamis yang bertujuan untuk
mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai
antara diri individu dengan lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Penyesuaian Pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan seorang individu untuk
menerima hal-hal yang ada dalam dirinya.
3. Penyesuaian Sosial
Penyesuian sosial adalah kemampuan seorang individu untuk
menerima keadaan sekitarnya.
4. Mahasiswa Bimbingan Konseling
Mahasiswa dapat diartikan sebagai individu yang sedang
menuntut ilmu di program studi tertentu, yaitu program studi
Bimbingan dan Konseling di tingkat perguruan tinggi. Perguruan tinggi
yang dimaksud dalam hal ini adalah Universitas Sanata Dharma.
5. Masa dewasa awal
Masa dewasa awal adalah masa peralihan seorang individu dari
masa remaja ke masa dewasa. Individu yang berada pada masa dewasa
awal adalah individu yang berusia 18-40 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dipaparkan hakikat penyesuaian diri, mahasiswa bimbingan
dan konseling
A.
Hakikat Penyesuaian Diri
1.
Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri atau dikenal juga dengan adjustment,
merupakan suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan
tingkah laku, yang merupakan usaha individu agar berhasil mengatasi
kebutuhan, ketegangan, konflik, dan frustasi yang dialami di dalam
dirinya (Schenders, 1960). Pendapat serupa juga diungkapkan oleh
Senmiun (2006) bahwa penyesuaian diri yang baik mengandung suatu
tingkat penguasaan, yaitu kemampuan untuk merencanakan dan
mengatur respon-respon pribadi sedemikian rupa sehingga konflikkonflik, kesulitan-kesulitan, dan frustasi-frustasi akan hilang dengan
munculnya tingkah laku yang efisien atau yang menguasai.
Calhoun dan Acocella (Sobur, 2003) mengatakan bahwa
penyesuaian dapat didefinisikan sebagai interaksi yang kontinu
dengan diri sendiri, dengan orang lain, dan dengan dunia individu.
Menurut pandangan mereka, ketiga faktor ini secara konstan saling
mempengaruhi dan bersifat timbal balik karena semua kegiatan yang
berkaitan dengan diri sendiri, orang lain, dan dunia individu
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
merupakan satu hal berkaitan. Hal ini dikarenakan kegiatan tiap
individu tidak mungkin terlepas dari peran orang lain, interaksi
keduanya akan menimbulkan suatu penyesuaian antara satu dengan
yang lain. Ditambah lagi dengan lingkungan tempat individu tersebut
berinteraksi juga akan memberikan dampak penyesuaan diri baik bagi
individu maupun orang lain.
Menurut Baum (Desmita, 2009), tingkah laku penyesuaian diri
diawali dengan stress, yaitu suatu keadaan dimana lingkungan
mengancam atau membahayakan keberadaan, kesejahteraan atau
kenyamanan diri. Setiap individu memberikan reaksi yang berbedabeda
dalam
menghadapi
situasi
tertentu
untuk
memenuhi
kebutuhannya. Hal ini menunjukkan bahwa adanya keberagaman pola
penyesuaian diri individu.
Berdasarkan berbagai pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan penyesuaian diri adalah
suatu proses mental dan tingkah laku dimana individu berusaha untuk
dapat mengatasi kebutuhan, ketegangan, konflik dan frustasi yang
dialaminya, sehingga usaha individu tersebut bertujuan untuk
memperoleh keselarasan dan keharmonisan antara tuntutan dalam diri
dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan.
2.
Ciri-ciri penyesuaian diri
Individu yang dapat menyesuaikan diri adalah individu yang
memiliki respon yang matang, efisien, memuaskan dan sehat. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Menurut
Fatimah
(2010),
ciri-ciri
individu
yang
mampu
menyesuaikan diri yaitu:
a. Penyesuaian diri dalam menghadapi secara langsung
Individu secara langsung menghadapi masalah dengan segala
akibatnya. Ia akan melakukan tindakan yang sesuai dengan
masalah yang dihadapinya.
b. Penyesuaian diri dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan)
Individu mencari berbagai pengalaman untuk menghadapi
dan memecahkan masalah-masalahnya.
c. Penyesuaian diri dengan trial and error
Individu melakukan tindakan coba-coba dalam arti kalau
menguntungkan diteruskan dan jika gagal tidak diteruskan.
d. Penyesuaian dengan subsitusi (mencari pengganti)
Individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, ia dapat
memperoleh penyesuaian dengan mencari pengganti.
e. Penyesuaian diri dengan belajar
Individu dapat memperoleh pengetahuan dan ketrampilan
yang diperlukan untuk membantu penyesuaian dirinya dengan
belajar.
f. Penyesuaian diri dengan pengendalian diri
Penyesuaian diri akan lebih efektif jika disertai oleh
kemampuan memilih tindakan yang tepat serta pengendalian diri
secara tepat pula. Dalam situasi ini, individu akan berusaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
memilih tindakan mana yang harus dilakukan dan tindakan mana
yang tidak perlu dilakukan.
g. Penyesuaian diri dengan perencanaan yang cermat
Sikap dan tindakan yang dilakukan merupakan keputusan
yang diambil berdasarkan perencanaan yang cermat atau matang.
Keputusan diambil setelah dipertimbangkan dari berbagai segi
seperti untung dan ruginya.
Berdasarkan pendapat di atas, individu yang mampu
menyesuaikan diri adalah individu yang mempunyai ciri-ciri
sebagai
berikut:
mampu
menghadapi
masalah,
melakukan
eksplorasi, melakukan trial and error, melakukan substitusi, dapat
menyesuaikan diri dengan belajar, dapat mengendalikan diri, dan
dapat merencanakan dengan cermat.
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri
Menurut Fatimah (2010), proses penyesuaian diri sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang menentukan kepribadian itu
sendiri, baik internal ataupun eksternal. Faktor-faktor itu dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
a.
Faktor Fisiologis
Kondisi fisik, seperti struktur fisik atau tempramen sebagai
disposisi yang diwariskan, aspek perkembangannya secara
instrinsik berkaitan erat dengan susunan tubuh. Struktur
jasmaniah merupakan kondisi yang primer bagi tingkah laku,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dapat diperkirakan bahwa sistem syaraf, kelenjar, dan otot
merupakan faktor yang penting bagi proses penyesuaian diri.
Kondisi tubuh yang baik merupakan syarat tercapainya proses
penyesuaian yang baik pula.
b. Faktor Psikologis
Faktor
psikologis
yang
mempengaruhi
kemampuan
penyesuaian diri seperti pengalaman, hasil belajar, kebutuhan
kebutuhan, aktualisasi diri, frustasi, depresi, dan sebagainya.
1) Faktor pengalaman
Pengalaman yang mempunyai arti dalam penyesuaian diri
terutama pengalaman yang menyenangkan atau pengalaman
traumatik.
Pengalaman
yang
menyenangkan,
seperti
memperoleh hadiah dari suatu kegiatan cenderung akan
menimbulkan proses penyesuaian diri yang baik. Sebaliknya,
pengalaman yang traumatik akan menimbulkan penyesuaian
yang keliru atau salah suai.
2) Faktor belajar
Proses belajar merupakan suatu dasar yang fundamental
dalam penyesuaian diri. Hal ini dikarenakan melalui belajar,
pola-pola
respon
yang
membentuk
kepribadian
akan
berkembang. Sebagian besar respon dan ciri-ciri kepribadian
lebih banyak diperoleh dari proses belajar daripada diperoleh
wariskan. Proses belajar dalam penyesuaian diri merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
suatu proses modifikasi tingkah laku sejak fase awal dan
berlangsung terus sepanjang hayat dan diperkuat dengan
kematangan.
3) Determinasi diri
Determinasi diri mempunyai fungsi penting dalam
penyesuaian diri karena berperan dalam pengendalian arah dan
pola penyesuaian diri. Keberhasilan atau kegagalan penyesuaian
diri banyak ditentukan oleh kemampuan individu dalam
mengarahkan dan mengendalikan dirinya meskipun sebetulnya
situasi dan kondisi tidak menguntungkan bagi dirinya.
4) Faktor konflik
Pengaruh konflik terhadap perilaku bergantung pada sifat
konflik itu sendiri. Pada dasarnya konflik dapat memotivasi
seseorang untuk meningkatkan kegiatan dan penyesuaian
dirinya. Individu dapat mengatasi konflik dengan berbagai
macam cara yaitu, adanya individu yang mengatasi konfliknya
dengan cara meningkatkan ke arah pencapaian tujuan yang
menguntungkan bersama secara sosial, tetapi ada pula yang
memecahkan konflik dengan cara melarikan diri sehingga
menimbulkan gejala-gejala neurotis.
c. Faktor perkembangan dan kematangan
Masa proses perkembangan, respon berkembang yang bersifat
instingtif menjadi respon yang bersifat hasil belajar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pengalaman. Bertambahnya usia, perubahan dan perkembangan
respon, tidak hanya diperoleh melalui proses belajar tetapi juga
perbuatan individu telah matang untuk melakukan respon dan ini
menentukan pola penyesuaian dirinya. Kondisi perkembangan dan
kematangan mempengaruhi setiap aspek kepribadian individu,
seperti emosi, sosial, moral, keagamaan, dan intelektual.
d. Faktor lingkungan
Berbagai lingkungan seperti keluarga, sekolah, masyarakat,
kebudayaan, dan agama berpengaruh kuat terhadap penyesuaian
diri seseorang.
1) Pengaruh lingkungan keluarga
Keluarga merupakan tempat pertama dan utama sebagai
media sosialisasi dan interaksi soial bagi anak-anak. Hasil
sosialisasi tersebut kemudian dikembangkan di lingkungan
sekolah dan masyarakat umum.
2) Pengaruh hubungan dengan orang tua
Beberapa pola hubungan dengan orang tua yang dapat
mempengaruhi penyesuaian diri adalah sebagai berikut:
a) Menerima (acceptance)
Sikap penerimaan dari orang tua akan menimbulkan
suasana hangat, menyenangkan, dan rasa aman bagi anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b) Menghukum dan disiplin yang berlebihan
Disiplin yang terlalu berlebihan dapat menimbulkan
suasana psikologis yang kurang menyenangkan bagi anak.
c) Memanjakan dan melindungi anak secara berlebihan
Perlindungan dan pemanjaan secara berlebihan dapat
menimbulkan perasaan tidak aman, cemburu, rendah diri,
canggung, dan gejala-gejala salah suai lainnya.
d) Penolakan
Penolakan
orang
tua
terhadap
anaknya
dapat
menimbulkan hambatan dalam penyesuaian diri.
3) Hubungan saudara
Hubungan saudara yang penuh persahabatan, saling
menghormati, penuh kasih sayang, berpengaruh terhadap
penyesuaian diri yang lebih baik.
4) Lingkungan masyarakat
Keadaan lingkungan masyarakat tempat individu berada
menentukan proses dan pola-pola penyesuaian diri, contohnya
pergaulan yang salah dan terlalu bebas di kalangan remaja
dapat mempengaruhi pola-pola penyesuaian dirinya.
5) Lingkungan sekolah
Lingkungan asrama berperan sebagai media sosialisasi,
yaitu memengaruhi kehidupan intelektual, sosial, dan moral
anak. Pendidikan yang diterima anak di sekolah merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
bekal bagi proses penyesuaian diri mereka di lingkungan
masyarakat.
e. Faktor budaya dan agama
Faktor
kultur
tempat
dimana
individu
berada
akan
mempengaruhi cara anak menempatkan diri dan bergaul dengan
masyarakat sekitarnya. Sedangkan agama memberian suasana
psikologis tertentu dalam mengurangi konflik, frustasi, dan
ketegangan. Ajaran agama merupakan sumber nilai, norma, dan
kepercayaan dan pola-pola tingkah laku yang akan memberikan
tuntunan bagi arti, tujuan dan kestabilan hidup. Berdasarkan
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor fisiologis,
psikologis, perkembangan dan kematangan, lingkungan, budaya
dan agama dapat mempengaruhi penyesuaian diri siswi di
lingkungan.
4.
Aspek-aspek Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri memiliki dua aspek secara umum seperti yang
dikemukakan oleh Schneiders (Parman, 2013: 471). Dua aspek itu
yakni, penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial :
a. Penyesuaian pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan seseorang untuk
menerima diri demi terciptanya hubungan yang harmonis antara
dirinya dan lingkungan sekitarnya. Penyesuaian diri ini meliputi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1) Penyesuaian diri fisik dan emosi
Penyesuaian diri ini melibatkan respon-respon fisik dan
emosional sehingga dalam penyesuaian diri fisik ini kesehatan fisik
merupakan pokok untuk pencapaian penyesuaian diri yang sehat.
Berkaitan dengan hal ini, ada hal penting berupa edukasi emosi,
kematangan emosi, dan kontrol emosi. Contoh, penyesuaian diri
terhadap perbedaan suhu/ cuaca, penyesuaian diri terhadap
perbedaan makanan-minuman, dan sebagainya.
2) Penyesuaian diri seksual
Penyesuaian diri seksual merupakan kapasitas bereaksi
terhadap realitas seksual (impuls-impuls, nafsu, pikiran, konflikkonflik, frustasi perasaan salah, dan perbedaan seks). Contoh,
penyesuaian diri terhadap rangsangan-rangsangan dan pikiranpikiran seksual.
3) Penyesuaian diri moral dan religius
Dikatakan moralitas dan kapasitas untuk memenuhi moral
kehidupan secara efektif dan bermanfaat yang dapat memberikan
kontribusi ke dalam kehidupan yang baik dari individu. Contoh,
penyesuaian terhadap perbedaan moral yang ada di setiap
lingkungan, penyesuaian terhadap perbedaan keyakinan terhadap
Tuhan/ religiusitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Penyesuaian sosial
Dalam kehidupan di masyarakat terjadi proses saling
mempengaruhi satu sama lain yang terus menerus dan silih
berganti.
Menandakan
individu
dengan
lingkungan
saling
mempengaruhi dalam aspek psiko-sosial. Penyesuaian diri ini
meliputi:
1) Penyesuaian diri terhadap rumah tangga dan keluarga
Penyesuaian diri ini menekankan hubungan yang sehat
antar-anggota
keluarga,
otoritas
orang
tua,
kapasitas
tanggungjawab berupa pembatasn, dan larangan. Contohnya,
penyesuaian diri terhadap warga, kondisi, dan aturan yang ada
dalam lingkungan sosial terkecil yaitu dalam 1 tempat tinggal/
rumah/ kos/ kontrakan/ asrama.
2) Penyesuaian diri terhadap kampus
Penyesuaian diri seorang individu ditempat mereka
menempuh pendidikan. Contohnya, penyesuaian diri terhadap
warga, lingkungan, dan aturan-aturan yang ada di sekolah/ tempat
pendidikan/ universitas.
3) Penyesuaian diri terhadap masyarakat
Kehidupan di masyarakat menandakan kapasitas untuk
bereaksi secara efektif dan sehat terhadap realitas. Contohnya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
penyesuaian diri terhadap warga, kebiasaan, dan aturan yang ada
dalam lingkungan sosial tempat tinggal.
Kedua hal tersebut merupakan proses pertumbuhan
kemampuan individu dalam rangka penyesuaian sosial untuk
menahan dan mengendalikan diri. Pertumbuhan kemampuan ketika
mengalami proses penyesuaian sosial, berfungsi seperti pengawas
yang mengatur kehidupan sosial dan kejiwaan. Boleh jadi hal
inilah yang dikatakan Freud sebagai hati nurani (super ego), yang
berusaha mengendalikan kehidupan individu dari segi penerimaan
dan kerelaannya terhadapa beberapa pola perilaku yang disukai dan
diterima oleh masyarakat, serta menolak dan menjauhi hal-hal yang
tidak diterima oleh masyarakat.
B.
Dewasa awal
1.
Pengertian masa dewasa awal
Menurut Hurlock (Yudrik, 2011, 246) masa dewasa awal adalah
masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa
yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode
isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan
nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.
Kisaran umur antara 18 sampai 40 tahun.
2.
Ciri-Ciri Masa Dewasa Awal
Hurlock (1980), menjelaskan ciri-ciri masa dewasa awal sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a. Masa pengaturan
Masa pengaturan karena pada masa ini manusia dibatasi
oleh banyak
atura6n, misalnya aturan perkuliahan, aturan
pekerjaan, dan aturan sosial.
b. Usia reproduktif
Pada masa ini manusia dipandang sebagai manusia yang
mempunyai usia produktif, dimasa ini banyak hal yang bisa
dilakukan dan aktivitas yang dilakukan pasti akan menghasilkan.
Misalnya kuliah/ studi, bekerja, bermain, dan masih banyak
kegiatan lagi yang bisa dilakukan sesuai dengan minat dan hobi
masing-masing.
c. Masa bermasalah
Banyaknya
aturan
yang
mengelilingi
dan
banyaknya
kegiatan/ aktivitas yang dilakukan di tahap perkembangan ini
maka masa dewasa awal dikatakan masa bermasalah. Semakin
banyak aturan dan semakin banyak kegiatan masa kecenderungan
makin banyak masalah akan lebih besar.
d. Masa ketegangan emosional
Adanya
banyak
masalah
yang
ada
dalam
tahap
perkembangan ini otomatis memunculkan ketegangan emosional
yang lebih lagi, maka tahap dewasa awal ini bisa dikatakan
pula sebagai masa ketegangan emosional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
e. Masa keterasingan sosial
Melihat dari masa produktif dan banyaknya kegiatan yang
bisa dilakukan dala tahap perkembangan ini, maka kemungkinan
besar manusia yang ada dalam tahap ini akan mengalami masa
keterasingan sosial karena manusia akan lebih sering berkerja atau
berkegiatan secara mandiri.
f. Masa komitmen
Pada masa dewasa awal ini manusia dituntut untuk bisa
membuat komitmen bagi kelangsungan hidupnya. Komitmen
yang dibuat bisa dalam hal pekerjaan, pasangan hidup, arah
hidup, dan masih banyak lagi.
g. Masa ketergantungan
Masa ketergantungan adalah bagi mereka yang sudah
memiliki keluarga. Apa yang dia lakukan pasti akan memikirkan
anggota keluarganya, misalnya suami/ istri dan anaknya.
h. Masa perubahan nilai
Masa perubahan nilai ini karena adanya perubahan dari
masa remaja menuju masa dewasa, otomatis nilai-nilai yang
dijadikan pedoman hidup akan berubah
i. Masa penyesuaian diri dengan cara hidup
Masa dewasa awal ini merupakan masa penyesuaian diri
dengan cara hidup. Maksudnya, ketika manusia sudah menikah
maka ia mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan cara hidup
pasangannya juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
j. Masa kreatif
Masa
dewasa awal ini adalah masa kreatif dimana
manusia dituntut untuk lebih pandai membuat peluang agar bisa
memperoleh lebih banyak keuntungan (pengalaman)
3.
Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal.
Tugas perkembangan masa dewasa awal adalah mencari
kelompok sosial menyenangkan yaitu manusia yang ada dalam masa
tahap dewasa awal harus mulai mencari kelompok sosial yang
menyenangkan guna memberikan efek dan dampak positif bagi
mereka.
C.
Kajian Penelitian Yang Relevan
Penyesuaian
perkembangan
diri
berlangsung
seumur
hidup,
setiap
tahap
terjadi proses penyesuaian diri. Banyak faktor yang
menuntut individu untuk melakukan penyesuaian diri. Salah satu contohnya
adalah perubahan suasana lingkungan yang akan dialami saat individu
berpindah tempat. Dalam penelitiannya, Yulianus Ryan Saputra Nangkut
(2018)
menemukan
bahwa mahasiswa baru angkatan 2016 FKIP
Universitas Sanata Dharma yang berasal dari NTT memiliki penyesuaian diri
yang sangat tinggi. Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
lingkungan asal mempengaruhi penyesuaian diri yang dilakukan oleh
individu di lingkungan yang baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
D.
Kerangka Pikir
Masalah-masalah yang dialami mahasiswa baru yang berasal dari luar
Jawa angkatan 2018
berdasarkan wawancara
dan
observasi yang
dilakukan peneliti adalah kesulitan menyesuaikan diri dengan jam/waktu
perkuliahan, kesulitan menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan
yang ada di tempat tinggal (kos/kontrakan), kesulitan menyesuaikan diri
dengan teman kos/kontrakan, kesulitan menyesuaikan diri dengan dosen,
kesulitan menyesuaikan diri dengan pola hidup baru sebagai anak kos/
kontrakan/ asrama. Dari adanya berbagai masalah tersebut, peneliti ingin
mengetahui tingkat penyesuaian diri mahasiswa yang berasal dari luar jawa
Universitas Sanata Dharma angkatan 2018 dalam hal penyesuaian diri.
Aspek-aspek dalam penyesuaian diri yang ingin peneliti ketahui tingkat
keberhasilannya adalah dalam aspek pribadi dan aspek sosial mahasiswa
Universitas Sanata Dharma angkatan.
Mahasiswa angkatan 2018 yang
berasal dari luar Jawa
Penyesuaian Diri
Penyesuaian Pribadi
Tinggi
Rendah
Penyesuaian Sosial
Tinggi
Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek
penelitian, dan teknik analisis data yang digunakan.
A.
Jenis Penelitian
Penelitian ini tergolong dalam metode penelitian kuantitatif deskriptif.
Sugiyono (2013) menyatakan bahwa metode penelitian ini dilakukan untuk
meneliti
pada
populasi
atau
sampel
tertentu,
pengumpulan
data
menggunakan instrumen penelitian analisis data bersifat kuantitatif atau
statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian
deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan proses dan tingkat
keberhasilan penyesuaian diri dari mahasiswa baru Bimbingan dan
konseling angkatan 2018, Program Studi Bimbingan dan Konseling yang
berasal dari luar Jawa Angkatan 2018 Universitas Sanata Dharma.
Penggambaran proses dan tingkat keberhasilan penyesuaian diri mahasiswa
baru, Program Studi Bimbingan dan Konseling yang berasal dari luar Jawa
Angkatan 2018 Universitas Sanata Dharma ini secara mendetail.
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Desember 2018.
Pengumpulan data pada tanggal 10 Oktober 2018. Penelitian ini dilakukan
di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
C.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah 33 mahasiswa Program Studi Bimbingan
dan Konseling Angkatan 2018, yang berasal dari luar Jawa. Alasan memilih
mahasiswa baru yang berasal dari luar Jawa karena mahasiswa Angkatan
2018 yang berasal dari luar Jawa merupakan mahasiswa semester awal yang
tergolong dalam tahap perkembangan dewasa tahap awal dengan usia ratarata 18-25 tahun.
D.
Definisi Variabel
Variabel penelitian ini tunggal, yaitu tentang penyesuaian diri
mahasiswa Angkatan 2018 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang berasal dari luar Jawa. Penyesuaian diri
yang dimaksud adalah dalam hal pribadi (penyesuaian fisik-emosional,
penyesuaian diri seksual, penyesuaian diri budaya dan keagamaan) dan
sosial (penyesuaian terhadap perkuliahan dan penyesuaian terhadap
masyarakat).
Menurut Schneiders (1960), penyesuaian diri merupakan suatu proses
yang mencakup respon-respon mental dan tingkah laku, yang merupakan
usaha individu agar berhasil mengatasi kebutuhan, ketenggangan, konflik
dan frustasi yang dialami oleh individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
E.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
angket. Kuisioner merupakan teknik penggumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 199). Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini skala penyesuaian diri. Skala yang disusun
peneliti mengacu pada prinsip-prinsip skala Likert. Skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2011: 134).
Pernyataan yang terdapat dalam Skala Penyesuaian Diri ini terdiri dari
pernyataan positif atau favorable dan pernyataan negatif atau unfavorable.
Pernyataan positif atau favorable merupakan konsep perilaku yang sesuai
atau mendukung variabel yang diukur. Sedangkan pernyataan negatif atau
unfavorable yaitu konsep perilaku yang tidak mendukung variabel yang
diukur. Instrumen penelitian ini menyediakan 4 alternatif jawaban yaitu
Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai
(STS). Norma skoring yang dikenakan terhadap pengolahan data yang
dihasilkan instrumen ini ditentukan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Tabel 3.1
Norma Skoring
Pernyataan
Skor
Favorable
4
Skor
Unfavorable
1
Setuju (S)
3
2
Kurang Setuju (KS)
2
3
Tidak Setuju (TS)
1
4
Sangat Setuju (SS)
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Skala Penyesuaian Diri
No
1
Aspek
Sub-aspek
Penyesuaian 1. Penyesuaian
pribadi
diri fisik dan
Kemampuan
emosi (sedih,
seseorang
marah,
untuk
kecewa,
menerima diri
bahagia, dsb)
demi
terciptanya
hubungan
yang
harmonis
antara dirinya
dan
lingkungan
sekitarnya.
2. Penyesuaian
seksual.
Indikator
Item
Unfavora Jumlah Total
Favorable
ble
1
2
2
55
1) Mampu
menyesuaikan
diri secara fisik
2) Mampu
menyesuaikan
diri secara
emosi
3) Mampu
menyesuaikan
dengan suhu
Yogyakarta.
4) Penyesuaian
terhadap
makanan dan
minuman.
5) Penyesuaian
terhadap
pakaian
1) Mampu
mengenal dan
mengelola
rangsanganrangsangan
dan pikiranpikiran
seksualitas(rangsangan,
nafsu dan
pikiran.
Misalnya:
3,4,5
6,7
5
8,9,10
11,12
5
13,14
15,16
4
17,18,1 21,22,2
9,20
3
24,25,2 28,29,3 9
6,27
0,31,
32
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
melihat video,
foto.
2) Mampu
33,34,3 37,38,3 8
mengolah
5,36
9,40
konflik-konflik
seksualitas jika
dihadapkan
dengan realitas
seksualitas.
2
3. Penyesuaian 1) Penyesuaian
diri moral dan terhadap
religius.
moral.
Moral (baik- 2) Penyesuaian
buruk)
secara
mahasiswa
religious
dengan
moraldi
lingkungan
baik
Penyesuaian Penyesuaian
1) Penyesuaian
sosial dalam terhadap rumah
terhadap teman
kehidupan di kos dan keluarga kos, kontrakan,
masyarakat
/teman bkos.)
asrama.
terjadi proses
saling
2) Penyesuaian
mempengaruh
terhadap
i satu sama
kondisi
lain yang
rumah/
terus menerus
kos/kontrakan/
dan silih
asrama.
berganti.
Menandakan
3) Penyesuaian
individu
terhadap aturan/
dengan
tata tertib rumah/
lingkungan
kos /kontrakan
saling mempe
/asrama.
ngaruhi
Penyesuaian
diri
1)
Penyesuaian
dalam aspek
terhadap warga
psiko-sosial. terhadap kuliah.
kampus
(teman, dosen,
karyawan).
2) Penyesuaian
terhadap
gedung
perkuliahan.
41,42,4 44,45,4
3
6,47
7
48,49,5 53,54,5 8
0,51,52 5
56,57,5 60,61,6 8
8,59
2,63
5
64,65,6 67,68,6 6
6
9
5
70,71,7 73,74
2
5
75,76,7 79,80,8 8
7,78
1,82
83,84,8 86,87
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3) Penyesuaian
terhadap
aturan-aturan
kampus/
perkuliahan.
Penyesuaian
1) Penyesuaian
diri terhadap
terhadap
masyarakat
aturan-aturan
/lingkungan
dalam
tempat tinggal.
masyarakat.
2) Penyesuaian
terhadap
kebiasaankebiasaan
dalam
masyarakat.
3) Penyesuaian
terhadap warga
masyarakat.
88,89,9 91,92,9 6
0
3
94,95,9 97,98
6
99,100, 102,10
101
3,104
6
105,10 109,11
6,107,1 0
08
6
5
9
F.
5
5
1
11
0
Uji Validitas dan Reliabilitas
1.
Validitas
Instrumen yang valid berarti suatu alat ukur yang digunakan dalam
mendapatkan data itu valid. Valid menunjukan bahwa kinerja instrumen
tersebut dapat digunakan dalam mengukur apa yang diukur (Sugiyono,
2013). Pengujian yang digunakan dalam validitas ini adalah validitas isi.
Teknik uji validitas isi menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik
pengembangan instrument. Validitas isi adalah instrumen yang digunakan
untuk mengukur prestasi belajar dan mengukur efektivitas pelaksanaan
program dan tujuan (Sugiyono 2013:125). Pada kisi-kisi tersebut terdapat
suatu variable yang diteliti, indikator dijadikan sebagi tolak ukur dan nomor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
butir item pernyataan ya