Self-efficacy mahasiswa dalam mengerjakan skripsi dan implikasinya terhadap upaya peningkatan self-efficacy : studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2010 - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SELF-EFFICACY MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP UPAYA PENINGKATAN SELF-EFFICACY
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2010)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

DisusunOleh:
Yohana Fransiska Dora Liwu
NIM: 101114011


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Aku telah belajar bahwa sukses bukan diukur dengan posisi yang dicapai
seseorang di dalam hidupnya tetapi oleh hambatan yang telah diatasinya
ketika ia berusaha meraih sukses”

“Orang lain selalu melihat hal-hal yang ada dan berkata, Mengapa? Tetapi
aku memimpikan hal yang tidak pernah ada dan berkata Mengapa tidak?”

Skripsi ini ku persembahkan bagi:

Tuhan Yesus Kristus,
Kedua orang tuaku,
Saudara-saudaraku,
Sahabat-sahabatku,
Orang yang aku kasihi

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

SELF-EFFICACY MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP UPAYA PENINGKATAN SELF-EFFICACY
(Studi Deskriptif pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2010)

Yohana Fransiska Dora Liwu
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk

(1) mendeskripsikan tingkat self-efficacy mahasiswa dalam mengerjakan skripsi (2)
mengidentifikasi item pengukuran self-efficacy yang tergolong sedang, rendah dan
sangat rendah serta upaya untuk dapat membantu meningkatkan self-efficacy..
Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma yang berjumlah 40 orang. Instrumen penelitian
yang digunakan adalah kuesioner self-efficacy. Kuesioner disusun oleh peneliti
berdasarkan aspek-aspek self-efficacy menurut Bandura (1997) dengan 70 pernyataan.
Data dianalisis dengan menggunakan kategorisasi jenjang (ordinal) menurut Azwar
(2007). Kategorisasi tingkat self-efficacy mahasiswa semester 8 angkatan 2010
Program Studi Bimbingan dan Konseling digolongkan menjadi 5 yaitu: sangat tinggi,
tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: terdapat 11 mahasiswa (27%) yang
memiliki self-efficacy sangat tinggi, terdapat 28 mahasiswa (70%) yang memiliki selfefficacy tinggi, terdapat 1 mahasiswa (3%) yang memiliki self-efficacy sedang, dan
tidak terdapat mahasiswa yang memiliki self-efficacy rendah dan sangat rendah.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan upaya peningkatan selfefficacy pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma angkatan 2010 semester 8.

vii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
SELF-EFFICACY OF THE STUDENT IN THE PROCESS OF WRITING THESIS
AND THE IMPLICATION TOWARD THE INCREASING OF SELF-EFFICACY
EFFORT
(Descriptive Study on Student of Guidance and Counselling Program of Sanata
Dharma University 2010)
Yohana Fransiska Dora Liwu
Sanata Dharma University
2014
This research is a quantitative descriptive research which has the goal to (1)
describe student’s level of self-efficacy in working on their thesis (2)identify the
measurement items of self-efficacy which are grouped into average, low and very low
in order to help increasing the self-efficacy.
Samples of the research are 40 students of Guidance and Counselling

Programs of Sanata Dharma University. Instrument of research is in a form of selfefficacy questionnaire and the questionnaire is made by the researcher based on
aspects of self-efficacy according to Bandura (1997) with 70 statements. The data is
analyzed using ordinal categorization according to Azwar (2007). The categorization
of student’s self-efficacy level is grouped into five levels, those are: very high, high,
average, low and very low.
Result of the research show that : there are 11 students (27%) who have very
high level of self-efficacy, there are 28 students (70%) who have high level of selfefficacy, and there are 1 student who has average level of self-efficacy, and there is no
students who is in the low and very low level of self-efficacy. Based on the result,
researcher tries to increase the self-efficacy level of students who are in 8th semester
of Counselling and Guidance Program of Sanata Dharma University.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat yang di
limpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi. Skripsi ini
merupakan tugas akhir dalam masa studi di jenjang Universitas. Melalui penulisan
skripsi, penulis mendapatkan banyak pembelajaran serta pengalaman baru selama
prosesnya.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dan
berjalan dengan baik tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang telah
dengan setia mendampingi penulis. Oleh karena itu secara khusus penulis
mengucapkan terimakasih secara tulus kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling yang telah memberikan ijin penelitian dan dukungan selama
penyelesaian skripsi.
2. Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku Wakil Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling yang telah bersedia membantu dalam persiapan menjelang ujian
skripsi.
3. Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd sebagai dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, pikiran, dan dukungan kepada penulis dalam
penyelesaian skripsi.
4. Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang telah mengajarkan teori serta pengetahuan baru selama
proses perkuliahan.
5. Stefanus Pryatmoko selaku petugas sekretariat Program Studi Bimbingan dan
ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ..............................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................................................

v


LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ......................................................

vi

ABSTRAK .....................................................................................................

vii

ABSTRACT ...................................................................................................

viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................

ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

xv

DAFTAR GRAFIK .........................................................................................

xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

xvii

BAB I: PENDAHULUAN .............................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................

1

B. Rumusan Masalah ...............................................................................

4

C. Tujuan Penelitian.................................................................................

5

D. Manfaat Penelitian...............................................................................

5

E. Definisi Operasional Variabel .............................................................

6

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II: KAJIAN PUSTAKA ........................................................................

8

A. SELF-EFFICACY ................................................................................

8

1. Pengertian Self-efficacy .................................................................

8

2. Proses Psikologis Dalam Self-efficacy ..........................................

9

a. Proses Kognitif ........................................................................

9

b. Proses Motivasi .......................................................................

10

c. Proses Afeksi ...........................................................................

11

d. Proses Seleksi ..........................................................................

11

3. Aspek-aspek Self-efficacy .............................................................

12

a. Tingkatan .................................................................................

13

b. Keadaan Umum .......................................................................

13

c. Kekuatan..................................................................................

13

4. Karakteristik Individu yang Memiliki Self-efficacy Tinggi dan Selfefficacy Rendah .............................................................................

14

5. Faktor yang Mempengaruhi Self-efficacy .....................................

15

a. Pencapaian Kinerja (performance attainment) .......................

15

b. Pengalaman Orang Lain (vicarious experience) .....................

16

c. Persuasi Verbal (verbal persuasion) .......................................

17

d. Keadaan dan Reaksi Fisiologis (physiological state) ..............

18

6. Fungsi Self-efficacy .......................................................................

18

a. Prilaku Memilih.......................................................................

19

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

b. Usaha yang Dilakukan dan Daya Tahan .................................

20

c. Pola Berpikir dan Reaksi Emosi .............................................

21

B. Skripsi..................................................................................................

22

1. Definisi Skripsi..............................................................................

22

2. Syarat Penulisan Skripsi Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma ...........................................................

23

C. Mahasiswa ...........................................................................................

24

1. Definisi Mahasiswa .......................................................................

24

2. Ciri-ciri Mahasiswa .......................................................................

25

BAB III: METODE PENELITIAN ................................................................

27

A. Jenis Penelitian ....................................................................................

27

B. Variabel Penelitian ..............................................................................

27

C. Subyek Penelitian ................................................................................

28

D. Alat Pengumpul Data ..........................................................................

29

E. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ...................................................

33

1. Validitas Kuesioner .......................................................................

33

2. Reliabilitas Kuesioner ...................................................................

35

F. Teknik Analisis Data ..........................................................................

36

1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data ......................................

36

2. Menentukan Kategori ....................................................................

37

G. Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data Penelitian .........................

40

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...............................

41

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

A. Hasil Penelitian ...................................................................................

41

B. Pembahasan Hasil Penelitian ..............................................................

44

C. Upaya Meningkatkan Self-efficacy......................................................

54

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................

57

A. Kesimpulan..........................................................................................

57

B. Saran-saran .........................................................................................

58

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

60

LAMPIRAN

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Skoring Kuesioner self-efficacy .........................................................

31

Tabel 2: Kisi-kisi Kuesioner self-efficacy .......................................................

32

Tabel 3: Rincian Item Valid dan Gugur Pada Kuesioner ................................

34

Tabel 4: Kriteria Guilford ...............................................................................

35

Tabel 5: Norma Kategorisasi...........................................................................

37

Tabel 6: Hasil Analisis Data Skor Subyek ......................................................

39

Tabel 7: Kategorisasi Tingkat Self-efficacy Mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling Angkatan 2010 Dalam Mengerjakan
Skripsi ................................................................................................

41

Tabel 8: Hasil Analisis Item Pengukuran Self-efficacy ...................................

44

Tabel 9: Item-item Pernyataan yang Tergolong Dalam Kategori Sedang ......

45

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1: Tingkat Self-efficacy Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Konseling Angkatan 2010 .................................................................

xvi

42

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1:

Kuesioner Penelitian

Lampiran 2:

Tabulasi Pengolahan Data Kuesioner

Lampiran 3:

Hasil Analisis Uji Validitas

Lampiran 4:

Hasil Reliabilitas

Lampiran 5:

Surat Ijin Penelitian

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional variabel.

A. Latar Belakang Masalah
Mahasiswa umumnya berada pada masa dewasa awal dalam tahap
perkembangan manusia. Pada masa ini mereka memiliki kebutuhan yang
bisa memunculkan masalah dalam pemenuhannya. Masalah-masalah yang
umumnya dihadapi mahasiswa adalah masalah studi, hambatan ekonomi,
masalah keluarga, kesehatan dan hubungan dengan lawan jenis atau pacar.
Menurut penelitian Jung (1993) masalah akademis menunjukkan
persentase yang paling besar dibandingkan masalah yang lainnya.
Masalah akademik yang paling kompleks yang dirasakan
mahasiswa adalah menyusun skripsi. Saat mahasiswa telah menempuh
semester akhir dan telah menyelesaikan seluruh mata kuliahnya,
mahasiswa diwajibkan untuk membuat suatu karya ilmiah yaitu skripsi.
Bagi mahasiswa, penulisan skripsi merupakan tugas akhir yang sangat
membutuhkan motivasi belajar untuk menyelesaikannya. Menurut Danim
(1997) bentuk masalahnya adalah kesulitan merumuskan masalah secara
jelas, kesulitan dalam menemukan referensi yang up-to-date, penelusuran
pustaka yang tidak akurat, dan ketidaksesuaian antara permasalahan
dengan metode penelitian. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

mahasiswa dalam proses penyelesaian skripsi, selain keterampilan untuk
menemukan permasalahan yang menarik, kemampuan untuk memahami
teori, pemilihan metode penelitian yang tepat, mahasiswa juga dituntut
menulis laporan yang ilmiah. Menulis laporan ilmiah, menurut Dominice
dalam bukunya yang berjudul “Learning from our lives” merupakan
sebuah kewajiban rutin bagi seseorang yang menempuh pendidikan pada
jenjang universitas.

Menulis

laporan

ilmiah

dapat

menimbulkan

kecemasan bagi kebanyakan mahasiswa, yang oleh Dominice disebut
writing anxiety. Hal ini bisa saja terjadi karena mahasiswa yang
bersangkutan merasa terbebani dengan tugas pembuatan skripsi yang akan
menjadi bahan evaluasi kelulusan.
Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi umumnya merasa
tegang dan tertekan jika tidak direspon secara proporsional bisa
memunculkan reaksi yang lebih parah seperti depresi. Depresi dirasakan
mahasiswa akibat dari tuntutan serta kurangnya usaha yang dilakukan
dalam mengatasi tututan yang dihadapi. Maka dari itu, mahasiswa tidak
bisa menyelesaikan studinya sesuai dengan target waktu yang telah
ditetapkan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Amalia Erit Rina
Fadillah yang berjudul Stres dan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa
menyatakan

bahwa Stres

pada mahasiswa

Psikologi

Universitas

Mulawarman Samarinda yang sedang menyusun skripsi termasuk pada
kategori stres tingkat tinggi. Hal ini disebabkan berbagai hambatan seperti
sulitnya bertemu dosen pembimbing, sulitnya mencari literatur referensi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

buku, lingkungan yang kurang kondusif dan adanya rasa lelah saat
menyusun skripsi dikarenakan terlalu lama menyusun skripsi. Menurut
wawancara

peneliti

dengan

beberapa

mahasiswa

Program

Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang sedang
mengerjakan skripsi menyatakan bahwa beberapa mahasiswa memiliki
perasaan yang berbeda-beda. Ada yang merasa bahwa skripsi sebagai
suatu hal yang memang harus dilewati sebagai bagian dari pendewasaan
diri, ada yang merasa bahwa skripsi adalah “momok” dan menyebabkan
ketakutan, ada pula yang berupaya mengerjakan secara cepat sehingga
dapat cepat terbebas dari beban yang ada, sampai ada yang terkesan seperti
“melarikan diri dari kenyataan.”
Terkait dengan pengerjaan skripsi, seringkali mahasiswa memiliki
persepsi bahwa dia tidak mampu untuk menyelesaikan tugas pembuatan
skripsinya, sehingga timbullah perasaan cemas. Persepsi atau keyakinan
terhadap diri yang tidak mampu ini berkaitan erat dengan tinggi atau
rendahnya tingkat self-efficacy mahasiswa tersebut. Self-efficacy adalah
penilaian seseorang tentang apa yang dapat dilakukan dengan ketrampilan
apapun yang dimilikinya sehingga nantinya akan berpengaruh pada cara
mengatasi situasi tersebut untuk mencapai tujuan tertentu dengan berhasil.
Penilaian atau perasaan itu berkaitan dengan kompetensi dan efektifitas
yang berakhir pada cara/usaha khususnya dalam mengerjakan skripsi.
Kecemasan dasar yang dialami oleh mahasiswa merupakan salah
satu faktor yang dapat menimbulkan self-efficacy rendah. Ciri-ciri yang di

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

timbulkan jika seseorang memiliki self-efficacy rendah antara lain adalah
menghindari tugas yang sulit, merasa tidak mampu, kurang berani
mengambil resiko, dan rentan mengalami gangguan emosional seperti
stress dan depresi. Oleh karena itu, berdasarkan keadaan nyata serta
wawancara, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“SELF-EFFICACY MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP UPAYA PENINGKATAN SELFEFFICACY (Studi Deskriptif pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2010).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui butir-butir self-efficacy yang
tergolong sedang, rendah dan sangat rendah sehingga dapat menjadi bahan
evaluasi diri maupun program studi melalui upaya untuk meningkatkan
self-efficacy mahasiswa dalam menghadapi skripsi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan penelitian ini
adalah:
1. Seberapa tinggi self-efficacy mahasiswa Bimbingan dan Konseling
angkatan 2010 dalam mengerjakan skripsi?
2. Berbagai upaya apa yang dapat membantu untuk meningkatkan selfefficacy mahasiswa angkatan 2010 Bimbingan dan Konseling dalam
mengerjakan skripsi?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mendeskripsikan tingkat self-efficacy diri mahasiswa Bimbingan
dan Konseling angkatan 2010 dalam mengerjakan skripsi.
2. Merumuskan upaya yang bisa dilakukan untuk membantu
meningkatkan self-efficacy mahasiswa angkatan 2010 Program
Studi Bimbingan dan Konseling dalam mengerjakan skripsi.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini yaitu untuk menambah kekayaan
pengetahuan konseptual berkaitan dengan self-efficacy.
2. Manfaat praktis
a. Bagi subyek
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi
tentang

tingkat

self-efficacy

mahasiswa

Program

Studi

Bimbingan dan Konseling angkatan 2010 dalam mengerjakan
skripsi serta upaya untuk dapat meningkatkan self-efficacy.
b. Bagi program studi Bimbingan dan Konseling
Mengetahui sejauh mana tingkat self-efficacy mahasiswa
Bimbingan dan Konseling angkatan 2010, serta mendapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

masukan upaya untuk meningkatkan self-efficacy yang masih
tergolong sedang, rendah, dan sangat rendah.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
berlatih melakukan penelitian deskriptif kuantitatif serta
melihat lebih jauh keadaan sebenarnya tentang tingkat selfefficacy mahasiswa dalam mengerjakan skripsi khususnya
Program Studi Bimbingan dan konseling angkatan 2010.

E. Definisi Operasional Variabel
Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran dari judul penelitian ini, maka
peneliti merasa perlu memberikan penegasan batasan istilah dalam judul,
yaitu:
1. Self-efficacy adalah penilaian seseorang tentang apa yang dapat
dilakukan dengan ketrampilan dimilikinya dan akan berpengaruh
pada cara mengatasi situasi untuk mencapai tujuan tertentu dengan
berhasil. Penilaian atau perasaan itu berkaitan dengan kompetensi
dan efektifitas yang berakhir pada cara/usaha khususnya dalam
mengerjakan skripsi.
2. Skripsi

adalah

merupakan

karangan

ilmiah

serta

proses

pembelajaran bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan
analisisnya dalam mengkaji, menganalisis, memecahkan, dan
menyimpulkan masalah yang ditelitinya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

3. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma angkatan 2010 adalah individu yang sedang belajar
di perguruan tinggi dan memasuki masa transisi dimana mereka
menyesuaikan diri terhadap pola kehidupan baru dan harapan
sosial baru termasuk salah satunya adalah mengerjakan skripsi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Bab ini memuat secara singkat tentang kajian pustaka relevan yang
mendasari bangunan konseptual penelitian ini yang meliputi: teori self-efficacy,
pengertian skripsi, dan hakikat mahasiswa.
A. Self-Efficacy
1. Pengertian Self-efficacy
Menurut Schultz (1991), self-efficacy adalah perasaan terhadap
kecukupan, efisiensi, dan kemampuan dalam mengatasi kehidupan.
Selanjutnya, Bandura (Salim, 2001) menyatakan bahwa self-efficacy
adalah keyakinan, persepsi, kekuatan untuk mempengaruhi perilaku bahwa
“aku bisa” untuk dapat mengatasi situasi dan menghasilkan hasil yang
positif lalu akan mempengaruhi cara individu dalam bereaksi terhadap
situasi dan kondisi tertentu. Papalia, Olds, dan Feldman (2009)
menyatakan bahwa self-efficacy merupakan keyakinan seseorang bahwa ia
memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk meraih keberhasilan.
Selanjutnya, Feist dan Feist (2010) mengungkapkan bahwa self-efficacy
merupakan keyakinan individu bahwa ia mampu melakukan suatu
tindakan atau perilaku yang dapat menghasilkan sesuatu yang diharapkan
atau diinginkan dalam suatu situasi.
Panjares (Woolfolk, 2004) menambahkan bahwa self-efficacy
adalah sebuah penilaian spesifik yang berkaitan dengan konteks mengenai

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

kompetensi untuk mengerjakan sebuah tugas spesifik. Woolfolk (2004)
juga menyebutkan bahwa self-efficacy adalah kepercayaan mengenai
kompetensi personal dalam sebuah situasi khusus. Berdasarkan pengertian
di atas, dapat disimpulkan bahwa Self-efficacy adalah penilaian seseorang
tentang apa yang dapat dilakukan dengan ketrampilan dimilikinya dan
akan berpengaruh pada cara mengatasi situasi untuk mencapai tujuan
tertentu dengan berhasil. Penilaian atau perasaan itu berkaitan dengan
kompetensi dan efektifitas yang berakhir pada cara/usaha khususnya
dalam mengerjakan skripsi.

2. Proses Psikologis Dalam Self-efficacy
Menurut Bandura (1997: 200), proses psikologis dalam Selfefficacy yang turut berperan dalam diri manusia ada 4 yakni proses
kognitif, motivasional, afeksi dan proses pemilihan atau seleksi.
a.

Proses Kognitif
Proses kognitif merupakan proses

berpikir, di dalamya

termasuk pemerolehan, pengorganisasian, dan penggunaan informasi.
Kebanyakan tindakan manusia bermula dari sesuatu yang dipikirkan
terlebih dahulu. Individu yang memiliki Self-efficacy yang tinggi
lebih senang membayangkan kesuksesan. Sebaliknya individu yang
memiliki Self-efficacy rendah lebih banyak membayangkan kegagalan
dan hal-hal yang dapat menghambat tercapainya kesuksesan. Bentuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

tujuan personal dipengaruhi oleh penilaian kemampuan diri. Semakin
seseorang

mempersepsikan

dirinya

mampu,

individu

yang

bersangkutan akan semakin membentuk usaha-usaha dalam mencapai
tujuannnya dan semakin kuat komitmen individu terhadap tujuannya
(Bandura, 1997).
b.

Proses Motivasi
Kebanyakan motivasi manusia dibangkitkan melalui kognitif.
Individu memberi motivasi/ dorongan bagi diri mereka sendiri dan
mengarahkan

tindakan

melalui

tahap

pemikiran-pemikiran

sebelumnya. Kepercayaan akan kemampuan diri dapat mempengaruhi
motivasi dalam beberapa hal, yakni menentukan tujuan yang telah
ditentukan individu, seberapa besar usaha yang dilakukan, seberapa
tahan mereka dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dan ketahanan
mereka dalam menghadapi kegagalan (Bandura, 1997). Menurut
Bandura (1997), ada tiga teori yang menjelaskan tentang proses
motivasi.

Teori

pertama

adalah causal

attributions

(atribusi

penyebab). Teori ini fokus pada sebab-sebab yang mempengaruhi
motivasi, usaha, dan reaksi-reaksi individu. Individu yang memiliki
Self-efficacy

tinggi

bila

menghadapi

kegagalan

cenderung

menganggap kegagalan tersebut diakibatkan usaha-usaha yang tidak
cukup memadai. Sebaliknya, individu yang Self-efficacy-nya rendah,
cenderung menganggap kegagalanya diakibatkan kemampuan mereka
yang terbatas.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

Teori kedua, outcomes experience (harapan akan hasil), yang
menyatakan bahwa motivasi dibentuk melalui harapan-harapan.
Biasanya individu akan berperilaku sesuai dengan keyakinan mereka
tentang apa yang dapat mereka lakukan. Teori ketiga, goal theory
(teori tujuan), dimana dengan membentuk tujuan terlebih dahulu dapat
meningkatkan motivasi.
c. Proses Afeksi
Proses afeksi merupakan proses pengaturan kondisi emosi dan
reaksi emosional. Menurut Bandura (1997), keyakinan individu
akan coping mereka turut mempengaruhi level stres dan depresi
seseorang saat mereka menghadapi situasi yang sulit. Persepsi Selfefficacy tentang kemampuannya mengontrol sumber stres memiliki
peranan penting dalam timbulnya kecemasaan.
Individu yang percaya akan kemampuannya untuk mengontrol
situasi cenderung tidak memikirkan hal-hal yang negatif. Individu
yang merasa tidak mampu mengontrol situasi cenderung mengalami
level kecemasan yang tinggi, selalu memikirkan kekurangan mereka,
memandang lingkungan sekitar penuh dengan ancaman, membesarbesarkan masalah kecil, dan terlalu cemas pada hal-hal kecil yang
sebenarnya jarang terjadi (Bandura, 1997).
d. Proses Seleksi
Kemampuan individu untuk memilih aktivitas dan situasi
tertentu turut mempengaruhi efek dari suatu kejadian. Individu

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

cenderung menghindari aktivitas dan situasi yang diluar batas
kemampuan mereka. Bila individu merasa yakin bahwa mereka
mampu menangani suatu situasi, maka mereka cenderung tidak
menghindari situasi tersebut. Dengan adanya pilihan yang dibuat,
individu kemudian dapat meningkatkan kemampuan, minat, dan
hubungan sosial mereka (Bandura, 1997).

3. Aspek Self-efficacy
Menurut Bandura (1997) ada dua aspek, aspek tersebut adalah;
keyakinan diri (efficacy belief atau efficacy expectation) dan pengharapan
hasil (outcome expectation).
Elliot (2000) menjelaskan Outcome expectation merupakan
estimasi seseorang tentang konsekuensi dan tindakan yang dilakukan.
Outcome expectation terdiri dari tiga sub aspek yaitu pengharapan positif
yang bertindak sebagai pendorong, pengharapan negatif yang bertindak
sebagai penghambat, dan dampak.
Bandura (1997) menjelaskan efficacy expectation merupakan
keyakinan seseorang untuk bisa menguasai dengan baik perilaku yang
dibutuhkan dalam mencapai suatu prestasi. Efficacy expectation terdiri
dari sub aspek yaitu tingkatan (level), kekuatan (strength) dan keadaan
umum (generality)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

a. Tingkatan (level)
Dimensi level mengacu pada

perbedaan self-efficacy yang

dihayati oleh masing-masing individu dikarenakan perbedaan tuntutan
yang dihadapi. Tuntutan tugas mempresentasikan bermacam-macam
tingkat kesulitan atau kesukaran untuk mencapai tuntutan itu sedikit,
maka aktivitas lebih mudah untuk dilakukan, sehingga kemudian
individu akan memiliki self-efficacy yang tinggi.
b. Keadaan Umum (generality)
Individu mungkin akan menilai dan merasa yakin melalui
bermacam-macam aktivitas atau hanya dalam daerah fungsi tertentu.
Keadaan umum bervariasi dalam jumlah dari dimensi yang berbedabeda, diantaranya tingkat kesamaan aktivitas, perasaan dimana
kemampuan ditunjukkan (tingkah laku, kognitif, afektif), ciri kualitatif
situasi dan karateristik individu menuju kepada siapa perilaku itu
ditujukan. Pengukuran berhubungan dengan daerah aktivitas dan
konteks situasi yang menampakkan pola dan tingkat generality yang
paling mendasar berkisar tentang apa yang individu susun pada
kehidupan mereka.
c.

Kekuatan (strength)
Pengalaman memiliki pengaruh terhadap self-efficacy yang
diyakini seseorang. Pengalaman yang lemah akan melemahkan
keyakinan pula. Individu yang memiliki keyakinan kuat terhadap

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

kemampuan

mereka

akan

teguh

dan

berusaha

untuk

mengenyampingkan kesulitan yang dihadapi.
4. Karakteristik Individu yang Memiliki self-efficacy Tinggi dan Self-efficacy
Rendah
a.

Karakteristik Individu yang Memiliki Self-efficacy yang Tinggi
Menurut Bandura (1997) adalah:
1) Ketika individu tersebut merasa yakin bahwa mereka mampu
menangani sesecara efektif peristiwa dan situasi yang mereka
hadapi
2) Tekun dalam menyelesaikan tugas-tugas
3) Percaya pada kemampuan diri yang mereka miliki
4) Memandang kesulitan sebagai tantangan bukan ancaman dan suka
mencari situasi baru
5) Menetapkan sendiri tujuan yang menantang dan meningkatkan
komitmen yang kuat terhadap dirinya
6) Menanamkan usaha yang kuat dalam apa yang dilakukanya dan
meningkatkan usaha saat menghadapi kegagalan
7) Berfokus pada tugas dan memikirkan strategi dalam menghadapi
kesulitan
8) Cepat memulihkan rasa mampu setelah mengalami kegagalan
9) Menghadapi stressor atau ancaman dengan keyakinan bahwa
mereka mampu mengontrolnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

b. Karakteristik Individu yang Memiliki Self-efficacy yang Rendah
Menurut Bandura (1997) adalah:
1) Individu yang merasa tidak berdaya
2) Cepat sedih, apatis, cemas
3) Menjauhkan diri dari tugas-tugas yang sulit
4) Cepat menyerah saat menghadapi rintangan
5) Aspirasi yang rendah
6) Komitmen yang lemah terhadap tujuan yang ingin di capai
7) Dalam situasi sulit cenderung akan memikirkan kekurangan
mereka,

beratnya

tugas

tersebut,

dan

konsekuensi

dari

kegagalanya
8) Serta lambat untuk memulihkan kembali perasaan mampu setelah
mengalami kegagalan.

5. Faktor yang Mempengaruhi Self-efficacy
Menurut Bandura (1997) faktor-faktor yang mempengaruhi
self-efficacy dapat diperoleh dari empat prinsip sumber informasi
yaitu: pencapaian kinerja (performance attainment), pengalaman orang
lain (vicarious experience), persuasi verbal (verbal persuasion), dan
keadaan dan reaksi fisiologis (physiological state).
a. Pencapaian Kinerja (performance attainment)
Hasil yang didapatkan secara nyata merupakan sumber
penting tentang informasi self-efficacy karena didasari oleh

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

pengalaman otentik yang telah dikuasai (Bandura, Adam, dan
Beyer; Biran dan Wilson; Feltz, Landers, dan Raeder, dalam
Bandura, 1986). Keberhasilan yang diperoleh akan membawa
seseorang pada tingkat self-efficacy yang lebih tinggi, sedang
kegagalan akan merendahkan self-efficacy, terutama jika kegagalan
tersebut terjadi pada awal pengerjaan tugas dan bukan disebabkan
oleh kurangnya usaha atau juga karena hambatan dari faktor
eksternal. Besarnya nilai yang diberikan dari pengalaman baru
tergantung pada sifat dan kekuatan dari persepsi diri yang ada
sebelumnya. Setelah self-efficacy terbentuk karena keberhasilan
yang berulang, kegagalan yang muncul tidak memberikan dampak
yang besar terhadap penilaian individu terhadap kemampuannya.
b. Pengalaman Orang Lain (vicarious experience).
Self-efficacy dapat juga dipengaruhi karena pengalaman
dari orang lain. Individu yang melihat atau mengamati orang lain
yang mencapai keberhasilan dapat menimbulkan persepsi selfefficacy-nya. Dengan melihat keberhasilan orang lain, individu
dapat meyakinkan dirinya bahwa ia juga bisa untuk mencapai hal
yang sama dengan orang yang dia amati. Ia juga meyakinkan
dirinya bahwa jika orang lain bisa melakukannya, ia juga harus
dapat melakukannya. Jika seseorang melihat bahwa orang lain
yang memiliki kemampuan yang sama ternyata gagal meskipun ia
telah berusaha dengan keras, maka dapat menurunkan penilaiannya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

terhadap kemampuan dia sendiri dan juga akan mengurangi usaha
yang akan dilakukan (Brown dan Inouye, dalam Bandura, 1986).
Self-efficacy dapat diubah melalui pengaruh modeling yang
relevan ketika seseorang memiliki sedikit pengalaman sebagai
dasar penilaian kemampuannya. Karena pengetahuan yang dimiliki
tentang kemampuan diri sendiri sangat terbatas, maka hal tersebut
lebih bergantung pada indikator yang dicontohkan (Takata dan
Takata, dalam Bandura, 1986). Selanjutnya adalah penilaian selfefficacy selalu berdasarkan kriteria dimana kemampuan dievaluasi
(Festinger; Suls dan Miller, dalam Bandura, 1986). Kegiatan yang
bisa memberikan informasi eksternal mengenai tingkat kinerja
dijadikan dasar untuk menilai kemampuan seseorang. Tetapi,
sebagian besar kinerja tidak memberikan informasi yang cukup
memenuhi, sehingga penilaian self-efficacy diukur melalui
membandingkannya dengan kinerja dari orang lain (Bandura,
1986).
c. Persuasi Verbal (verbal persuasion)
Persuasi verbal digunakan untuk memberikan keyakinan
kepada seseorang bahwa ia memiliki suatu kemampuan yang
memadai untuk mencapai apa yang diinginkan. Seseorang yang
berhasil diyakinkan secara verbal akan menunjukkan suatu usaha
yang lebih keras jika dibandingkan dengan individu yang memiliki
keraguan

dan

hanya

memikirkan

kekurangan

diri

ketika

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

menghadapi suatu kesulitan. Namun, peningkatan keyakinan
individu yang tidak realistis mengenai kemampuan diri hanya akan
menemui kegagalan. Hal ini dapat menghilangkan kepercayaan
orang lain kepada orang yang mempersuasi dan juga akan
mengurangi self-efficacy orang yang dipersuasi.
d. Keadaan dan Reaksi Fisiologis (physiological state)
Seseorang menjadikan keadaan fisiologisnya sebagai
sumber

informasi

untuk

memberikan

penilaian

terhadap

kemampuan dirinya. Individu merasa gejala-gejala somatik atau
ketegangan yang timbul dalam situasi yang menekan sebagai
pertanda bahwa ia tidak dapat untuk menguasai keadaan atau
mengalami kegagalan dan hal ini dapat menurunkan kinerjanya.
Dalam kegiatan yang membutuhkan kekuatan dan stamina tubuh,
seseorang merasa bahwa keletihan dan rasa sakit yang dia alami
merupakan tanda - tanda kelemahan fisik, dan hal ini menurunkan
keyakinan akan kemampuan fisiknya.

6. Fungsi Self-efficacy
Self-efficacy yang dipersepsikan tidak hanya sekedar perkiraan
tentang tindakan apa yang akan dilakukan pada masa mendatang
(Bandura, 1986). Keyakinan seseorang mengenai kemampuan diri juga
berfungsi sebagai suatu determinan bagaimana individu tersebut
berperilaku, berpola pikir, dan bereaksi emosional terhadap situasi-

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

situasi yang sedang dialami. Keyakinan diri juga memberikan
kontribusi terhadap kualitas dari fungsi psikososial seseorang. Bandura
(1986) menjelaskan fungsi dan berbagai dampak dari penilaian selfefficacy antara lain sebagai berikut:
a. Perilaku Memilih.
Dalam

kehidupan

sehari-hari,

individu

seringkali

dihadapkan dengan pengambilan keputusan, meliputi pemilihan
tindakan dan lingkungan sosial yang ditentukan dari penilaian
efficacy individu. Seseorang cenderung untuk menghindar dari
tugas dan situasi yang diyakini melampaui kemampuan diri
mereka, dan sebaliknya mereka akan mengerjakan tugas-tugas
yang dinilai mampu untuk mereka lakukan (Bandura, 1977). selfefficacy yang tinggi akan dapat memacu keterlibatan aktif dalam
suatu kegiatan atau tugas yang kemudian akan meningkatkan
kompetensi seseorang. Sebaliknya, self-efficacy yang rendah dapat
mendorong seseorang untuk menarik diri dari lingkungan dan
kegiatan sehingga dapat menghambat perkembangan potensinya.
Seseorang yang memiliki penilaian self-efficacy-nya secara
berlebihan cenderung akan menjalankan kegiatan yang jelas di atas
jangkauandengan kegagalan kemampuannya. Akibatnya dia akan
mengalami kesulitan-kesulitan yang berakhir yang sebenarnya
tidak perlu terjadi, dan hal ini bisa mengurangi kredibilitasnya.
Sebaliknya, seseorang yang menganggap rendah kemampuannya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

juga akan mengalami kerugian, walaupun kondisi ini lebih seperti
memberi batasan pada diri sendiri daripada suatu bentuk
keengganan. Melalui kegagalan dalam mengembangkan potensi
kemampuan yang dimiliki dan membatasi kegiatan-kegiatannya,
seseorang dapat memutuskan dirinya dari banyak pengalaman
berharga. Seharusnya ia berusaha untuk mencoba tugas-tugas yang
memiliki penilaian yang penting, tetapi ia justru menciptakan suatu
halangan internal dalam menampilkan kinerja yang efektif melalui
pendekatan dirinya pada keraguan (Bandura, 1986).
b. Usaha yang Dilakukan dan Daya Tahan
Penilaian terhadap efficacy juga menentukan seberapa besar
usaha yang akan dilakukan seseorang dan seberapa lama ia akan
bertahan dalam menghadapi hambatan atau pengalaman yang tidak
menyenangkan. Semakin tinggi self-efficacy seseorang, maka akan
semakin besar dan gigih pula usaha yang dilakukan. Ketika
dihadapkan dengan kesulitan, individu yang memiliki self-efficacy
tinggi akan mengeluarkan usaha yang besar untuk mengatasi
tantangan

tersebut.

Sedangkan

orang

yang

meragukan

kemampuannya akan mengurangi usahanya atau bahkan menyerah
sama sekali (Bandura dan Cervone; Brown dan Inouye; Schunk;
Winberg, Gould, dan Jackson, dalam Bandura, 1986).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

c. Pola Berpikir dan Reaksi Emosi.
Penilaian

mengenai

kemampuan

seseorang

juga

mempengaruhi pola berpikir dan reaksi emosionalnya selama
interaksi aktual dan terantisipasi dengan lingkungan. Individu yang
menilai dirinya memiliki self-efficacy rendah, merasa tidak mampu
dalam mengatasi masalah atau tuntutan lingkungan, hanya akan
terpaku pada kekurangannya sendiri dan berpikir kesulitan yang
mungkin timbul lebih berat dari kenyataannya (Beck; Lazarus dan
Launier;

Meichenbaum;

Sarason,

dalam

Bandura,

1986).

Sebaliknya, individu yang memiliki self-efficacy yang tinggi akan
lebih memusatkan perhatian dan mengeluarkan usaha yang lebih
besar terhadap situasi yang dihadapinya, dan setiap hambatan yang
muncul akan mendorongnya untuk berusaha lebih keras lagi. selfefficacy juga dapat membentuk pola berpikir kausal (Collin, dalam
Bandura, 1986). Dalam mengatasi persoalan yang sulit, individu
yang memiliki self-efficacy tinggi akan menganggap kegagalan
terjadi karena kurangnya usaha yang dilakukan, sedang yang
memiliki self-efficacy rendah lebih menganggap kegagalan
disebabkan kurangnya kemampuan yang ia miliki. Perwujudan dari
keterampilan yang dimiliki. Banyak penelitian membuktikan
bahwa self-efficacy dapat meningkatkan kualitas dari fungsi
psikososial

seseorang

(Bandura,

1986).

Seseorang

yang

memandang dirinya sebagai orang yang self-efficacy-nya tinggi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

akan membentuk tantangan-tantangan terhadap dirinya sendiri
yang menunjukkan minat dan keterlibatan dalam suatu kegiatan.
Mereka akan meningkatkan usaha jika kinerja yang dilakukan
mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan, menjadikan
kegagalan sebagai pendorong untuk mencapai keberhasilan, dan
memiliki tingkat stres yang rendah bila menghadapi situasi yang
menekan. Individu yang memiliki self-efficacy rendah biasanya
akan menghindari tugas yang sulit, sedikit usaha yang dilakukan
dan mudah menyerah menghadapi kesulitan, mengurangi perhatian
terhadap tugas, tingkat aspirasi rendah, dan mudah mengalami
stress dalam situasi yang menekan.

B. Skripsi
1. Definisi Skripsi
Skripsi merupakan suatu bentuk karangan ilmiah yang wajib
ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan dalam
menyelesaikan pendidikan akademisnya (Kamus Besar Bahasa
Indonesia,1998). Menurut Hidayat (2008) skripsi merupakan proses
pembelajaran
analisisnya

bagi
dalam

mahasiswa
mengkaji,

untuk

mengasah

menganalisis,

kemampuan

memecahkan,

dan

menyimpulkan masalah yang ditelitinya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Skripsi adalah merupakan
karangan ilmiah serta proses pembelajaran bagi mahasiswa untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

mengasah kemampuan analisisnya dalam mengkaji, menganalisis,
memecahkan, dan menyimpulkan masalah yang ditelitinya.
2. Syarat Penulisan Skripsi Bagi Mahasiswa BK
Adapun syarat khusus yang dimiliki Program Studi Bimbingan
Konseling Universitas Sanata Dharma bagi mahasiswa yang akan
menulis skripsi. Menurut buku pedoman akademik kurikulum 2006
program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
antara lain:
a. Proposal skripsi dapat diajukan bila mahasiswa telah menempuh
dan lulus mata kuliah seminar bimbingan dan konseling, penelitian
pendidikan I, penelitian pendidikan II, dan PPL SMA. Mahasiswa
telah memperoleh sekurang kurangnya 120 sks dengan IPK 2.00
dan terdaftar sebagai mahasiswa aktif dalam semester yang
bersangkutan.

b. Prosedur pengajuan proposal skripsi:
1) Mahasiswa menyusun proposal skripsi sesuai ketentuan
pedoman usulan skripsi program studi bimbingan dan
konseling dalam priode pengumpulan proposal skripsi yang
diatur oleh program studi bimbingan dan konseling dan
menyampaikannya kepada ketua program studi bimbingan dan
konseling.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24

2) Ketua program studi bimbingan dan konseling menilai
kelayakan

proposal

skripsi

(sesuai

bidang

ilmu)

dan

menentukan pembimbing skripsi.

c. Prosedur pembimbingan skripsi:
1) Mahasiswa menulis skripsi dengan bimbingan dosen dalam
jangka waktu seperti yang tertulis dalam usulan skripsi
2) Pertemuan dosen dengan mahasiswa sekurang-kurangnya 2x
perminggu
3) Dosen menuliskan laporan kemajuan penulisan skripsi tiap
mahasiswa

pada

kartu

bimbingan

skripsi

pada

setiap

pertemuan. Kartu bimbingan skripsi disimpan oleh mahasiswa
dan harus ditunjukkan kepada dosen setiap pembimbingan
skripsi.

C. Mahasiswa
1. Definisi Mahasiswa
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Kamisa, 1997),
mahasiswa merupakan individu yang belajar di perguruan tinggi.
Mahasiswa termasuk dalam masa dewasa awal dan merupakan periode
penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan yang baru dan harapanharapan sosial baru. Dewasa awal diharapkan memainkan peran baru,
seperti suami/istri, orang tua, dan pencari nafkah, keinginan-keingan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25

baru, mengembangkan sikap-sikap baru, dan nilai-nilai baru sesuai
tugas baru ini (Hurlock, 1996).
Menurut Santrock (1999), orang dewasa muda termasuk masa
transisi, baik transisi secara fisik, transisi secara intelektual, serta
transisi peran sosial.
Jadi mahasiswa prodi BK angkatan 2010 yang merupakan
responden dari penelitian ini adalah individu yang sedang belajar di
perguruan tinggi dan memasuki masa transisi dimana mereka
menyesuaikan diri terhadap pola kehidupan baru dan harapan sosial
baru termasuk salah satunya adalah mengerjakan skripsi.

2. Ciri-ciri Mahasiswa
Dalam

bukunya,

Kartono

(1985)

menjelaskan

bahwa

mahasiswa merupakan anggota masyarakat yang mempunyai ciri-ciri,
antara lain:
a. Mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar di
perguruan tinggi, sehingga dapat digolongkan sebagai kaum
intelegensia.
b. Mahasiswa diharapkan nantinya dapat bertindak sebagai pemimpin
yang mampu dan terampil, baik sebagai pemimpin masyarakat
ataupun dalam dunia kerja.
c. Mahasiswa juga diharapkan dapat menjadi daya penggerak yang
dinamis bagi proses modernisasi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26

d. Mahasiswa diharapkan dapat memasuki dunia kerja sebagai tenaga
yang berkualitas dan profesional.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang jenis penelitian, variabel penelitian,
subjek penelitian, alat pengumpul data, validitas dan reliabilitas, teknik
analisis data penelitian, prosedur pengumpulan dan analisis data
penelitian.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Nawawi (2003) metode
deskriptif yaitu metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian
pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat
penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang
masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi
yang rasional dan akurat. Dengan demikian penelitian ini akan
menggambarkan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta dan
menjelaskan serta mencoba menganalisis kebenarannya berdasarkan data
yang diperoleh.

B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah variabel
tunggal yaitu self-efficacy mahasiswa Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2010 dalam
mengerjakan skripsi. Variabel ini akan diuraikan secara operasional demi
kepentingan pengukuran dan pengumpulan data.
27

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28

C. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang berada pada
semester

8

dan

sedang menempuh

skripsi.

Sebelum

penelitian

dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu menentukan populasi yang akan
diteliti. Menurut Sugiono (2011) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian di tarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan
mahasiswa angkatan

2010 Program Studi Bimbingan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjumlah 80 orang. Syarat
responden dari penelitian adalah mahasiswa yang terdaftar aktif kuliah,
mengambil mata kuliah tugas akhir/skripsi, berada pada semester 8 dan
mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma. Dari 80 populasi, peneliti mengambil sampel untuk dijadikan
bahan penelitian.
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik solvin,
dimana:
n = Sampel
N = Jumlah populasi
e = Perkiraan tingkat kesalahan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29

Dokumen yang terkait

Tanggung jawab mahasiswa (studi deskriptif tanggung Jawab dari mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma dan implikasinya pada usulan topik-topik peningkatan tanggung jawab mahasiswa Program Studi Bimbingan Da

1 3 100

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 99

Persefsi mahasiswa terhadap perilaku asertifnya : studi deskriftif pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan tahun 2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial.

0 2 99

Motivasi belajar pada mahasiswa : studi deskriptif tingkat motivasi belajar pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Angkatan 2013/2014 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan akademik.

0 1 79

Kecerdasan emosi mahasiswa baru : studi deskriptif pada mahasiswa semester II kelas A angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan pribad

0 0 132

Kecerdasan emosi mahasiswa baru studi deskriptif pada mahasiswa semester II kelas A angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 20132014

0 1 130

Tingkat kejenuhan belajar mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa angkatan 2013 program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

4 18 97

Tingkat self regulated learning mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan 2012 tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap topik-topik self transformation training) - USD Repos

0 0 102

Deskripsi motivasi belajar mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2010 - USD Repository

0 0 92

Deskripsi tingkat kemandirian belajar mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 112