Selanjutnya
REPUBLIK INDONESIA
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANTARA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN
PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT
MENGENAI
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat (selanjutnya
disebut sebagai "Para Peserta"):
Menegaskan kembali komitmen jangka panjang sebagaimana dinyatakan pada
Deklarasi Bersama mengenai Kemitraan Komprehensif antara Republik Indonesia
dan Amerika Serikat yang ditandatangani di Jakarta, 9 November 201 0, untuk
memperluas,
memperdalam
dan
meningkatkan
hubungan
bilateral antara
Indonesia dan Amerika Serikat;
Menyadari bahwa dengan mengintensifkan konsultasi dan mengembangkan
kebiasaan bekerja sama, kami meletakkan dasar bagi sebuah kemitraan strategis
yang penting antara negara demokrasi kedua dan ketiga terbesar dunia;
Mengakui bahwa Kerja Sarna Selatan-Selatan, yaitu kerja sama antara negara-
negara berkembang untuk pembangunan, dan Kerja Sarna
Triangular, yang
melibatkan dua atau lebih negara berkembang bekerja sama dengan pihak ketiga,
merupakan pola pembangunan yang inovatif, dengan membina dialog teknis dan
ekonomi diantara negara-negara berkembang, serta berbagi pengalaman,
pengetahuan
dan
teknologi
yang
menyediakan
sumber-sumber
baru
pembangunan dan dinamika untuk semua Peserta yang terlibat;
Mengingat bahwa Komitmen Jakarta 2009 meletakkan peta jalan bagi Indonesia
untuk memperkuat bantuan bagi efektifitas pembangunan dan seruan bagi
kemitraan untuk memperkuat kapasitas dan sistem pemerintahan, memperbaiki
tata kelola bantuan internasional dan memperkuat Kerja Sarna Selatan-Selatan;
Mengingat Forum Tingkat Tinggi ke-4 tentang Efektifitas Bantuan di Susan yang
diakhiri dengan pernyataan dukungan kedua negara terhadap Kemitraan Susan
untuk Kerja Sarna Pembangunan yang Efektif oleh menteri-menteri negara maju
dan negara berkembang, ekonomi berkembang, penyelenggara Kerja Sarna
Selatan-Selatan dan Triangular serta masyarakat madani;
Menegaskan kembali dedikasi bersama dari kedua negara untuk memajukan
Kerja Sarna Selatan-Selatan dan Triangular, yang memberikan peluang kepada
negara-negara ketiga untuk memperkuat kapasitas mereka guna menghasilkan
strategi-strategi pembangunan mereka sendiri dan memastikan dampak dan
keuntungan jangka panjang bagi pembangunan;
Dipandu oleh keinginan untuk memperkuat hubungan yang bersahabat yang telah
ada guna memajukan kerja sama triangular berdasarkan saling menghormati,
pendekatan yang digerakkan oleh permintaan, tanpa syarat, kesetaraan, saling
menguntungkan dan kesempatan; dan
Mengingat undang-undang dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara
dan negara penerima, juga kebijakan dan prosedur terkait Kerja Sarna SelatanSelatan dan Triangular.
Telah mencapai pengertian-pengertian sebagai berikut:
PARAGRAF1
TUJUAN
Tujuan Memorandum Saling Pengertian (MSP) ini adalah untuk menyediakan
sebuah kerangka kerja bagi pengembangan lebih lanjut dari hubungan bilateral
yang kuat yang telah ada diantara Indonesia dan Amerika Serikat. Para Peserta
telah
memutuskan
untuk mengkoordinasikan
upaya-upaya mereka dalam
memperkuat Kerja Sarna Selatan-Selatan dan Triangular.
PARAGRAF2
PERNYATAAN TUJUAN BERSAMA
Para Peserta berkeinginan untuk berkontribusi dalam penguatan Kerja Sarna
Selatan-Selatan dan Triangular dengan:
1. Menggali berbagai bidang program pembangunan yang dapat ditawarkan
secara bersama-sama kepada negara-negara lain; dan
2. Bertukar pandangan tentang cara-cara dan mekanisme-mekanisme yang
memungkinkan bagi usaha pembangunan bersama yang dilakukan antara
Indonesia dan Amerika Serikat.
PARAGRAF 3
PENDEKATAN DAN PRINSIP-PRINSIP UMUM
Dalam kerja sama mereka, Para Peserta berkeinginan untuk:
1. Memastikan bahwa kemitraan ini sejalan dengan komitmen bilateral dan
regional yang telah ada diantara Para Peserta, termasuk Deklarasi Bersama
mengenai Kemitraan Komprehensif antara Indonesia dan Amerika Serikat;
2. Berupaya
memastikan
pelaksanaan
program-program
kerja
sama
pembangunan gabungan potensial yang berdasarkan pada prinsip saling
kontribusi;
3. Berupaya memastikan persetujuan dari negara penerima atau negara-negara
penerima dalam pengembangan program-program yang digerakkan oleh
permintaan;
4. Menekankan transparansi terkait pendanaan, tindakan dan hasil;
5. Memastikan bahwa kolaborasi mereka pada umumnya selaras dengan prinsipprinsip dalam Deklarasi Paris mengenai Efektifitas Bantuan;
6. Berkoordinasi dengan mitra pembangunan;
7. Mendorong partisipasi masyarakat madanl, akademisi, dan sektor swasta; serta
8. Mendorong pendanaan pihak ketiga.
PARAGRAF4
BENTUK-BENTUK KERJA SAMA
Para Peserta berkeinginan bahwa kerja sama dapat meliputi, tetapi tidak hanya
terbatas pada, bentuk-bentuk kerja sama sebagai berikut:
1. Pertukaran penasihat, konsultan dan teknisi;
2. Penyelenggaraan seminar, konferensi dan pertemuan;
3. Pelatihan dan pengembangan tenaga ahli dan teknisi;
4. Bentuk-bentuk kerja sama lainnya yang ditentukan bersama oleh Para Peserta.
PARAGRAF5
BIDANG-BIDANG KERJA SAMA
Diantara
bidang-bidang
kerja
sama
yang
potensial,
Para
Peserta telah
mengindentifikasi bidang-bidang prioritas sebagai berikut:
1. Penanganan Bencana dan Mitigasi;
2. Pengentasan Kemiskinan;
3. Pemberdayaan Perempuan;
4. Pemerintahan dan Pembangunan Perdamaian;
5. Pertumbuhan Ekonomi, termasuk manajemen ekonomi makro, keuangan publik
dan kebijakan keuangan mikro;
6. Pertanian, Keamanan Pangan dan Perlindungan Sosial;
7. Perdagangan dan lndustri;
8. lnfrastruktur;
9. Pengembangan Kapasitas Manusia;
10. Bidang-bidang lainnya yang ditentukan bersama oleh Para Peserta.
PARAGRAF6
NEGARA PENERIMA
1. Negara penerima adalah negara-negara yang dipilih oleh Para Peserta untuk
menerima bantuan;
2. Para Peserta dapat berkonsultasi satu sama lain ketika memberikan bantuan
kepada negara penerima.
PARAGRAF7
PEMILIHAN PROYEK
1. Para Peserta bermaksud untuk melaksanakan misi pendahuluan bersama ke
negara penerima guna mengidentifikasi kegiatan-kegiatan potensial dan guna
menyiapkan proposal-proposal proyek yang sejalan dengan MSP ini;
2. Proposal-proposal
proyek
dapat
disiapkan
bersama-sama
berdasarkan
perencanaan yang sifatnya partisipatif, dan juga dengan partisipasi dari negara
yang meminta kegiatan-kegiatan kerja sama triangular.
PARAGRAF8
LEMBAGA PELAKSANA
1. Republik Indonesia menunjuk Tim Koordinasi Nasional Kerja Sarna SelatanSelatan
dan
Triangular
untuk
menyiapkan,
mengkoordinasikan,
menindaklanjuti, dan mengkaji kegiatan berdasarkan MSP ini.
2. Amerika Serikat menunjuk Department of State, bersama-sama dengan United
States Agency for International Development (USAID), untuk menyiapkan,
mengkoordinasikan, menindaklanjuti, dan mengkaji kegiatan berdasarkan MSP
ini.
PARAGRAF9
PENDANAAN
Para Peserta berkeinginan bahwa semua kegiatan kerja sama di dalam MSP ini
dilaksanakan sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tergantung pada
ketersediaan dana. Para Peserta berkeinginan bahwa pengaturan pendanaan
untuk kegiatan berdasarkan MSP ini diatur bersama oleh Para Peserta sebelum
kegiatan dilaksanakan dan dijelaskan terpisah secara tertulis.
PARAGRAF10
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Para Peserta berkeinginan untuk melaksanakan pemantauan dan evaluasi
terhadap kinerja proyek.
PARAGRAF11
PERU BAHAN
MSP ini dapat diubah sewaktu-waktu dengan persetujuan tertulis dari Para
Peserta.
PARAGRAF12
PENYELESAIAN PERBEDAAN
Para Peserta mengharapkan untuk menyelesaikan perbedaan apapun yang
mungkin timbul berkaitan dengan pelaksanaan MSP ini melalui konsultasi antara
lembaga pelaksana dari Para Peserta.
PARAGRAF13
MAKSUD TIDAK MENGIKAT
MSP ini merupakan pernyataan maksud dari Para Peserta, dan bukan sebuah
perjanjian internasional serta tidak menimbulkan hak dan kewajiban hukum
internasional, termasuk kewajiban pendanaan.
PARAGRAF14
DURASI DAN PENGHENTIAN
1. MSP ini berlaku sejak tanggal penandatanganannya;
2. Periode berlakunya MSP ini adalah selama 5 (lima) tahun dan dapat
diperbaharui untuk periode-periode yang sama dengan persetujuan tertulis dari
Para Peserta;
3. Para Peserta wajib berupaya untuk memberikan pemberitahuan sebelumnya
mengenai keinginan untuk mengakhiri kerja sama ini;
4. Dalam hal MSP ini dihentikan oleh salah satu Peserta, Para Peserta bermaksud
untuk membahas kelanjutan atau penghentian kegiatan kerja sama yang telah
berjalan.
Ditandatangani di Jakarta, pada tanggal 17 Februari 2014, rangkap dua dalam
Bahasa Indonesia dan Bahasa lnggris.
UNTUK PEMERINTAH
UNTUK PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
AMERIKA SERIKAT
Signed
R.M. Wlarty mj。セァキ@
Menteri Lt./lr Negeri
Signed
Aohn F. Kerry
Secretary of State
REPVBLIK lliDO!USIA
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND
THE GOVERNMENT OF THE UNITED STATES OF AMERICA
CONCERNING
SOUTH-SOUTH AND TRIANGULAR COOPERATION
The Government of the Republic of Indonesia and the Government of the
United States of America (hereinafter referred to as "the Participants"):
Reaffirming the long-term commitment as stated in the Joint Declaration on
Comprehensive Partnership between the Republic of Indonesia and the United
States of America signed in Jakarta, 9 November 2010, to broaden, deepen and
elevate bilateral relations between Indonesia and the United States of America;
Recognizing that by intensifying consultations and developing habits of
cooperation , we lay the foundation for a strategically vital partnership between
the world's second and third largest democracies;
Acknowledging that South-South Cooperation, meaning cooperation among
developing countries for development, and Triangular cooperation, which
involves two or more developing countries in collaboration with a third party, are
innovative development practices which, by fostering technical and economic
dialogue between developing countries, as well as sharing experience,
knowledge and technologies provides new sources of growth and dynamism for
all participants involved;
Recalling that the 2009 Jakarta Commitment lays out a roadmap for Indonesia
to strengthen aid for development effectiveness and calls for partnerships to
strengthen government capacities and systems, improve the international
governance of aid and strengthen South-South Cooperation;
Bearing in mind the 4th High Level Forum on Aid Effectiveness in Susan
culminated in both countries declaring their support of the Susan Partnership for
Effective Development Co-operation by ministers of developed and developing
nations, emerging economies, providers of South-South and Triangular
Cooperation and civil society;
Reaffirming the shared dedication of both countries to further promote South-
South and Triangular Cooperation, which allows third countries to strengthen
their capacity to generate their own development strategies and ensure longterm benefit and impact on development;
Guided by the desire to strengthen existing friendly relations to promote
triangular cooperation based on mutual respect, demand-driven approach, nonconditionality, equality, mutual benefit and opportunity; and
Bearing in mind the prevailing laws and regulations in their respective
countries and the beneficiary countries, as well as policies and procedures
concerning South-South and Triangular Cooperation;
Have reached the following understanding:
PARAGRAPH 1
OBJECTIVE
The objective of this Memorandum of Understanding (MOU) is to provide a
framework for further development of the existing strong bilateral relationship
between Indonesia and the United States of America. The Participants have
decided to coordinate their efforts to strengthen South-South and Triangular
Cooperation.
PARAGRAPH 2
STATEMENT OF SHARED PURPOSE
The Participants intend to contribute to the strengthening South-South and
Triangular Cooperation by:
1.
Exploring various areas of development programs that could be jointly
extended to other countries; and
2.
Exchanging views on possible ways and mechanisms for joint development
undertakings between Indonesia and the United States of America.
PARAGRAPH 3
GENERAL APPROACH AND PRINCIPLES
In their cooperation, the Participants intend to:
1. Ensure that this partnership is in line with the Participants' existing bilateral
and
regional
commitments,
including
the
Joint
Declaration
on
Comprehensive Partnership between the Republic of Indonesia and the
United States of America;
2. Seek to ensure the implementation of potential joint development
cooperation programs based on the principle of mutual contributions;
3. Seek to ensure buy-in from the beneficiary country or countries in the
development of demand-driven programs;
4. Emphasize transparency regarding financing, actions and results;
5. Ensure that their collaboration is generally consistent with the principles of
the Paris Declaration on Aid Effectiveness;
6. Coordinate with development partners;
7. Encourage participation from civil society, academia, and the private sector;
and
8. Encourage third-party funding .
PARAGRAPH4
MEANS OF COOPERATION
The Participants intend that the cooperation may include, but is not necessarily
limited to, the following means of cooperation:
1.
Exchange of advisors, consultants and technicians;
2.
Organization of seminars, conferences and meetings;
3.
Training and development of experts and technicians;
4.
Any other means of cooperation as mutually determined jointly by the
Participants.
PARAGRAPH 5
AREAS OF COOPERATION
Among the potential fields of cooperation, the Participants have identified the
following priority areas:
1.
Disaster Management and Mitigation;
2. Poverty Reduction;
3.
Women's Empowerment;
4. Governance and Peace-Building;
5.
Economic Growth, including macroeconomic management, public finance
and microfinance policy;
6.
Agriculture, Food Security and Social Protection;
7. Trade and Industry;
8.
Infrastructure;
9.
Human Development;
10. Other potential fields as determined jointly by the Participants.
PARAGRAPH 6
BENEFICIARY COUNTRIES
1.
The beneficiary countries are the countries selected by the Participants to
receive assistance;
2.
The Participants may consult with each other when giving assistance to
beneficiary countries.
PARAGRAPH 7
SELECTION OF PROJECTS
1. The Participants
intend to carry out joint preliminary missions to the
beneficiary country in order to identify potential activities and to prepare
project proposals consistent with this MOU;
2.
The project proposals may be prepared jointly on the basis of participatory
planning, and with the participation of the country requesting the triangular
cooperation activities.
PARAGRAPH 8
IMPLEMENTING AGENCIES
1.
The Republic of Indonesia designates the National Coordination Team of
South-South and Triangular Cooperation to prepare, coordinate, follow up
and assess the activities under this MOU.
2.
The United States of America designates the Department of State, together
with the United States Agency for International Development (USAID), to
prepare, coordinate, follow up and assess the activities under this MOU.
PARAGRAPH 9
FINANCING
The Participants intend that all cooperative activities under this MOU be
conducted in accordance with applicable laws, and be subject to the availability
of funds. The Participants intend that financial arrangements for the activities
under this MOU be mutually arranged by the Participants prior to conducting
activities and be described in separately in writing.
PARAGRAPH10
MONITORING AND EVALUATION
The Participants intend to conduct monitoring and evaluation of project
performance.
PARAGRAPH 11
MODIFICATION
This MOU may be modified at any time by mutual written consent of the
Participants.
PARAGRAPH12
SEITLEMENT OF DIFFERENCES
The Participants expect to settle any differences that may arise regarding the
implementation of this MOU by consultations between the implementing
agencies of the Participants.
PARAGRAPH13
NONBINDING INTENT
This MOU is a statement of the Participants' intent, and is not an international
agreement and does not give rise to international legal rights or obligations,
including any obligation of funds.
PARAGRAPH14
DURATION AND DISCONTINUATION
1.
This MOU becomes operative on the date of its signing;
2. The operative period for this MOU is five (5) years and it may be renewed
for similar periods by mutual written consent by the Participants;
3.
Participants should endeavor to provide advance notice of an intent to
discontinue this cooperation;
4.
In the event that this MOU is discontinued by either Participant, the
Participants intend to discuss the orderly continuation or discontinuation of
cooperative activities already underway.
1
Signed at Jakarta, on 17 h of February, 2014, in duplicate in the Bahasa
Indonesia and English languages.
FOR THE GOVERNMENT OF
THE REPUBLIC セf@
INDONESIA
Signed
FOR THE GOVERNMENT OF
THE UNITED STATES OF AMERICA
Signed
R.M. Marty M. r/aialegawa
Jifhn F. Kerry
Minister for fo/eiQn Affairs
Sepretary of State
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANTARA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN
PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT
MENGENAI
KERJA SAMA SELATAN-SELATAN DAN TRIANGULAR
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat (selanjutnya
disebut sebagai "Para Peserta"):
Menegaskan kembali komitmen jangka panjang sebagaimana dinyatakan pada
Deklarasi Bersama mengenai Kemitraan Komprehensif antara Republik Indonesia
dan Amerika Serikat yang ditandatangani di Jakarta, 9 November 201 0, untuk
memperluas,
memperdalam
dan
meningkatkan
hubungan
bilateral antara
Indonesia dan Amerika Serikat;
Menyadari bahwa dengan mengintensifkan konsultasi dan mengembangkan
kebiasaan bekerja sama, kami meletakkan dasar bagi sebuah kemitraan strategis
yang penting antara negara demokrasi kedua dan ketiga terbesar dunia;
Mengakui bahwa Kerja Sarna Selatan-Selatan, yaitu kerja sama antara negara-
negara berkembang untuk pembangunan, dan Kerja Sarna
Triangular, yang
melibatkan dua atau lebih negara berkembang bekerja sama dengan pihak ketiga,
merupakan pola pembangunan yang inovatif, dengan membina dialog teknis dan
ekonomi diantara negara-negara berkembang, serta berbagi pengalaman,
pengetahuan
dan
teknologi
yang
menyediakan
sumber-sumber
baru
pembangunan dan dinamika untuk semua Peserta yang terlibat;
Mengingat bahwa Komitmen Jakarta 2009 meletakkan peta jalan bagi Indonesia
untuk memperkuat bantuan bagi efektifitas pembangunan dan seruan bagi
kemitraan untuk memperkuat kapasitas dan sistem pemerintahan, memperbaiki
tata kelola bantuan internasional dan memperkuat Kerja Sarna Selatan-Selatan;
Mengingat Forum Tingkat Tinggi ke-4 tentang Efektifitas Bantuan di Susan yang
diakhiri dengan pernyataan dukungan kedua negara terhadap Kemitraan Susan
untuk Kerja Sarna Pembangunan yang Efektif oleh menteri-menteri negara maju
dan negara berkembang, ekonomi berkembang, penyelenggara Kerja Sarna
Selatan-Selatan dan Triangular serta masyarakat madani;
Menegaskan kembali dedikasi bersama dari kedua negara untuk memajukan
Kerja Sarna Selatan-Selatan dan Triangular, yang memberikan peluang kepada
negara-negara ketiga untuk memperkuat kapasitas mereka guna menghasilkan
strategi-strategi pembangunan mereka sendiri dan memastikan dampak dan
keuntungan jangka panjang bagi pembangunan;
Dipandu oleh keinginan untuk memperkuat hubungan yang bersahabat yang telah
ada guna memajukan kerja sama triangular berdasarkan saling menghormati,
pendekatan yang digerakkan oleh permintaan, tanpa syarat, kesetaraan, saling
menguntungkan dan kesempatan; dan
Mengingat undang-undang dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara
dan negara penerima, juga kebijakan dan prosedur terkait Kerja Sarna SelatanSelatan dan Triangular.
Telah mencapai pengertian-pengertian sebagai berikut:
PARAGRAF1
TUJUAN
Tujuan Memorandum Saling Pengertian (MSP) ini adalah untuk menyediakan
sebuah kerangka kerja bagi pengembangan lebih lanjut dari hubungan bilateral
yang kuat yang telah ada diantara Indonesia dan Amerika Serikat. Para Peserta
telah
memutuskan
untuk mengkoordinasikan
upaya-upaya mereka dalam
memperkuat Kerja Sarna Selatan-Selatan dan Triangular.
PARAGRAF2
PERNYATAAN TUJUAN BERSAMA
Para Peserta berkeinginan untuk berkontribusi dalam penguatan Kerja Sarna
Selatan-Selatan dan Triangular dengan:
1. Menggali berbagai bidang program pembangunan yang dapat ditawarkan
secara bersama-sama kepada negara-negara lain; dan
2. Bertukar pandangan tentang cara-cara dan mekanisme-mekanisme yang
memungkinkan bagi usaha pembangunan bersama yang dilakukan antara
Indonesia dan Amerika Serikat.
PARAGRAF 3
PENDEKATAN DAN PRINSIP-PRINSIP UMUM
Dalam kerja sama mereka, Para Peserta berkeinginan untuk:
1. Memastikan bahwa kemitraan ini sejalan dengan komitmen bilateral dan
regional yang telah ada diantara Para Peserta, termasuk Deklarasi Bersama
mengenai Kemitraan Komprehensif antara Indonesia dan Amerika Serikat;
2. Berupaya
memastikan
pelaksanaan
program-program
kerja
sama
pembangunan gabungan potensial yang berdasarkan pada prinsip saling
kontribusi;
3. Berupaya memastikan persetujuan dari negara penerima atau negara-negara
penerima dalam pengembangan program-program yang digerakkan oleh
permintaan;
4. Menekankan transparansi terkait pendanaan, tindakan dan hasil;
5. Memastikan bahwa kolaborasi mereka pada umumnya selaras dengan prinsipprinsip dalam Deklarasi Paris mengenai Efektifitas Bantuan;
6. Berkoordinasi dengan mitra pembangunan;
7. Mendorong partisipasi masyarakat madanl, akademisi, dan sektor swasta; serta
8. Mendorong pendanaan pihak ketiga.
PARAGRAF4
BENTUK-BENTUK KERJA SAMA
Para Peserta berkeinginan bahwa kerja sama dapat meliputi, tetapi tidak hanya
terbatas pada, bentuk-bentuk kerja sama sebagai berikut:
1. Pertukaran penasihat, konsultan dan teknisi;
2. Penyelenggaraan seminar, konferensi dan pertemuan;
3. Pelatihan dan pengembangan tenaga ahli dan teknisi;
4. Bentuk-bentuk kerja sama lainnya yang ditentukan bersama oleh Para Peserta.
PARAGRAF5
BIDANG-BIDANG KERJA SAMA
Diantara
bidang-bidang
kerja
sama
yang
potensial,
Para
Peserta telah
mengindentifikasi bidang-bidang prioritas sebagai berikut:
1. Penanganan Bencana dan Mitigasi;
2. Pengentasan Kemiskinan;
3. Pemberdayaan Perempuan;
4. Pemerintahan dan Pembangunan Perdamaian;
5. Pertumbuhan Ekonomi, termasuk manajemen ekonomi makro, keuangan publik
dan kebijakan keuangan mikro;
6. Pertanian, Keamanan Pangan dan Perlindungan Sosial;
7. Perdagangan dan lndustri;
8. lnfrastruktur;
9. Pengembangan Kapasitas Manusia;
10. Bidang-bidang lainnya yang ditentukan bersama oleh Para Peserta.
PARAGRAF6
NEGARA PENERIMA
1. Negara penerima adalah negara-negara yang dipilih oleh Para Peserta untuk
menerima bantuan;
2. Para Peserta dapat berkonsultasi satu sama lain ketika memberikan bantuan
kepada negara penerima.
PARAGRAF7
PEMILIHAN PROYEK
1. Para Peserta bermaksud untuk melaksanakan misi pendahuluan bersama ke
negara penerima guna mengidentifikasi kegiatan-kegiatan potensial dan guna
menyiapkan proposal-proposal proyek yang sejalan dengan MSP ini;
2. Proposal-proposal
proyek
dapat
disiapkan
bersama-sama
berdasarkan
perencanaan yang sifatnya partisipatif, dan juga dengan partisipasi dari negara
yang meminta kegiatan-kegiatan kerja sama triangular.
PARAGRAF8
LEMBAGA PELAKSANA
1. Republik Indonesia menunjuk Tim Koordinasi Nasional Kerja Sarna SelatanSelatan
dan
Triangular
untuk
menyiapkan,
mengkoordinasikan,
menindaklanjuti, dan mengkaji kegiatan berdasarkan MSP ini.
2. Amerika Serikat menunjuk Department of State, bersama-sama dengan United
States Agency for International Development (USAID), untuk menyiapkan,
mengkoordinasikan, menindaklanjuti, dan mengkaji kegiatan berdasarkan MSP
ini.
PARAGRAF9
PENDANAAN
Para Peserta berkeinginan bahwa semua kegiatan kerja sama di dalam MSP ini
dilaksanakan sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tergantung pada
ketersediaan dana. Para Peserta berkeinginan bahwa pengaturan pendanaan
untuk kegiatan berdasarkan MSP ini diatur bersama oleh Para Peserta sebelum
kegiatan dilaksanakan dan dijelaskan terpisah secara tertulis.
PARAGRAF10
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Para Peserta berkeinginan untuk melaksanakan pemantauan dan evaluasi
terhadap kinerja proyek.
PARAGRAF11
PERU BAHAN
MSP ini dapat diubah sewaktu-waktu dengan persetujuan tertulis dari Para
Peserta.
PARAGRAF12
PENYELESAIAN PERBEDAAN
Para Peserta mengharapkan untuk menyelesaikan perbedaan apapun yang
mungkin timbul berkaitan dengan pelaksanaan MSP ini melalui konsultasi antara
lembaga pelaksana dari Para Peserta.
PARAGRAF13
MAKSUD TIDAK MENGIKAT
MSP ini merupakan pernyataan maksud dari Para Peserta, dan bukan sebuah
perjanjian internasional serta tidak menimbulkan hak dan kewajiban hukum
internasional, termasuk kewajiban pendanaan.
PARAGRAF14
DURASI DAN PENGHENTIAN
1. MSP ini berlaku sejak tanggal penandatanganannya;
2. Periode berlakunya MSP ini adalah selama 5 (lima) tahun dan dapat
diperbaharui untuk periode-periode yang sama dengan persetujuan tertulis dari
Para Peserta;
3. Para Peserta wajib berupaya untuk memberikan pemberitahuan sebelumnya
mengenai keinginan untuk mengakhiri kerja sama ini;
4. Dalam hal MSP ini dihentikan oleh salah satu Peserta, Para Peserta bermaksud
untuk membahas kelanjutan atau penghentian kegiatan kerja sama yang telah
berjalan.
Ditandatangani di Jakarta, pada tanggal 17 Februari 2014, rangkap dua dalam
Bahasa Indonesia dan Bahasa lnggris.
UNTUK PEMERINTAH
UNTUK PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA
AMERIKA SERIKAT
Signed
R.M. Wlarty mj。セァキ@
Menteri Lt./lr Negeri
Signed
Aohn F. Kerry
Secretary of State
REPVBLIK lliDO!USIA
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND
THE GOVERNMENT OF THE UNITED STATES OF AMERICA
CONCERNING
SOUTH-SOUTH AND TRIANGULAR COOPERATION
The Government of the Republic of Indonesia and the Government of the
United States of America (hereinafter referred to as "the Participants"):
Reaffirming the long-term commitment as stated in the Joint Declaration on
Comprehensive Partnership between the Republic of Indonesia and the United
States of America signed in Jakarta, 9 November 2010, to broaden, deepen and
elevate bilateral relations between Indonesia and the United States of America;
Recognizing that by intensifying consultations and developing habits of
cooperation , we lay the foundation for a strategically vital partnership between
the world's second and third largest democracies;
Acknowledging that South-South Cooperation, meaning cooperation among
developing countries for development, and Triangular cooperation, which
involves two or more developing countries in collaboration with a third party, are
innovative development practices which, by fostering technical and economic
dialogue between developing countries, as well as sharing experience,
knowledge and technologies provides new sources of growth and dynamism for
all participants involved;
Recalling that the 2009 Jakarta Commitment lays out a roadmap for Indonesia
to strengthen aid for development effectiveness and calls for partnerships to
strengthen government capacities and systems, improve the international
governance of aid and strengthen South-South Cooperation;
Bearing in mind the 4th High Level Forum on Aid Effectiveness in Susan
culminated in both countries declaring their support of the Susan Partnership for
Effective Development Co-operation by ministers of developed and developing
nations, emerging economies, providers of South-South and Triangular
Cooperation and civil society;
Reaffirming the shared dedication of both countries to further promote South-
South and Triangular Cooperation, which allows third countries to strengthen
their capacity to generate their own development strategies and ensure longterm benefit and impact on development;
Guided by the desire to strengthen existing friendly relations to promote
triangular cooperation based on mutual respect, demand-driven approach, nonconditionality, equality, mutual benefit and opportunity; and
Bearing in mind the prevailing laws and regulations in their respective
countries and the beneficiary countries, as well as policies and procedures
concerning South-South and Triangular Cooperation;
Have reached the following understanding:
PARAGRAPH 1
OBJECTIVE
The objective of this Memorandum of Understanding (MOU) is to provide a
framework for further development of the existing strong bilateral relationship
between Indonesia and the United States of America. The Participants have
decided to coordinate their efforts to strengthen South-South and Triangular
Cooperation.
PARAGRAPH 2
STATEMENT OF SHARED PURPOSE
The Participants intend to contribute to the strengthening South-South and
Triangular Cooperation by:
1.
Exploring various areas of development programs that could be jointly
extended to other countries; and
2.
Exchanging views on possible ways and mechanisms for joint development
undertakings between Indonesia and the United States of America.
PARAGRAPH 3
GENERAL APPROACH AND PRINCIPLES
In their cooperation, the Participants intend to:
1. Ensure that this partnership is in line with the Participants' existing bilateral
and
regional
commitments,
including
the
Joint
Declaration
on
Comprehensive Partnership between the Republic of Indonesia and the
United States of America;
2. Seek to ensure the implementation of potential joint development
cooperation programs based on the principle of mutual contributions;
3. Seek to ensure buy-in from the beneficiary country or countries in the
development of demand-driven programs;
4. Emphasize transparency regarding financing, actions and results;
5. Ensure that their collaboration is generally consistent with the principles of
the Paris Declaration on Aid Effectiveness;
6. Coordinate with development partners;
7. Encourage participation from civil society, academia, and the private sector;
and
8. Encourage third-party funding .
PARAGRAPH4
MEANS OF COOPERATION
The Participants intend that the cooperation may include, but is not necessarily
limited to, the following means of cooperation:
1.
Exchange of advisors, consultants and technicians;
2.
Organization of seminars, conferences and meetings;
3.
Training and development of experts and technicians;
4.
Any other means of cooperation as mutually determined jointly by the
Participants.
PARAGRAPH 5
AREAS OF COOPERATION
Among the potential fields of cooperation, the Participants have identified the
following priority areas:
1.
Disaster Management and Mitigation;
2. Poverty Reduction;
3.
Women's Empowerment;
4. Governance and Peace-Building;
5.
Economic Growth, including macroeconomic management, public finance
and microfinance policy;
6.
Agriculture, Food Security and Social Protection;
7. Trade and Industry;
8.
Infrastructure;
9.
Human Development;
10. Other potential fields as determined jointly by the Participants.
PARAGRAPH 6
BENEFICIARY COUNTRIES
1.
The beneficiary countries are the countries selected by the Participants to
receive assistance;
2.
The Participants may consult with each other when giving assistance to
beneficiary countries.
PARAGRAPH 7
SELECTION OF PROJECTS
1. The Participants
intend to carry out joint preliminary missions to the
beneficiary country in order to identify potential activities and to prepare
project proposals consistent with this MOU;
2.
The project proposals may be prepared jointly on the basis of participatory
planning, and with the participation of the country requesting the triangular
cooperation activities.
PARAGRAPH 8
IMPLEMENTING AGENCIES
1.
The Republic of Indonesia designates the National Coordination Team of
South-South and Triangular Cooperation to prepare, coordinate, follow up
and assess the activities under this MOU.
2.
The United States of America designates the Department of State, together
with the United States Agency for International Development (USAID), to
prepare, coordinate, follow up and assess the activities under this MOU.
PARAGRAPH 9
FINANCING
The Participants intend that all cooperative activities under this MOU be
conducted in accordance with applicable laws, and be subject to the availability
of funds. The Participants intend that financial arrangements for the activities
under this MOU be mutually arranged by the Participants prior to conducting
activities and be described in separately in writing.
PARAGRAPH10
MONITORING AND EVALUATION
The Participants intend to conduct monitoring and evaluation of project
performance.
PARAGRAPH 11
MODIFICATION
This MOU may be modified at any time by mutual written consent of the
Participants.
PARAGRAPH12
SEITLEMENT OF DIFFERENCES
The Participants expect to settle any differences that may arise regarding the
implementation of this MOU by consultations between the implementing
agencies of the Participants.
PARAGRAPH13
NONBINDING INTENT
This MOU is a statement of the Participants' intent, and is not an international
agreement and does not give rise to international legal rights or obligations,
including any obligation of funds.
PARAGRAPH14
DURATION AND DISCONTINUATION
1.
This MOU becomes operative on the date of its signing;
2. The operative period for this MOU is five (5) years and it may be renewed
for similar periods by mutual written consent by the Participants;
3.
Participants should endeavor to provide advance notice of an intent to
discontinue this cooperation;
4.
In the event that this MOU is discontinued by either Participant, the
Participants intend to discuss the orderly continuation or discontinuation of
cooperative activities already underway.
1
Signed at Jakarta, on 17 h of February, 2014, in duplicate in the Bahasa
Indonesia and English languages.
FOR THE GOVERNMENT OF
THE REPUBLIC セf@
INDONESIA
Signed
FOR THE GOVERNMENT OF
THE UNITED STATES OF AMERICA
Signed
R.M. Marty M. r/aialegawa
Jifhn F. Kerry
Minister for fo/eiQn Affairs
Sepretary of State