Selanjutnya

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
MENGENAI PEMBENTUKAN KOMISI BERSAMA
UNTUK KERJASAMA BILATERAL
ANTARA

r

PEMERINTAB REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH MALAYSIA

Pemerintah Republik Indonesia
(selanjutnya disebut "Para Pihak");
MENGINGAT
dan

Persetujuan

dan

Pemerintah

Dasar mengenai


Malaysia

Kerjasama

Ekonomi

Teknik

antara
Pemerintah
Republik
Indonesia
dan
Pemerintah Malaysia yang telah ditandatangani di Jakarta
pada tanggal 16 Oktober 1973;
MENGINGAT

Persetujuan


Pemerintah Republik
telah

ditandatangani

mengenai

Kehutanan

antara

Indonesia dan Pemerintah Malaysia yang
di

Jakarta

pada

tanggal


16

Oktober

1973;
BERHASRAT memperluas dan meningkatkan hubungan bilateral
dan kerjasama yang berlanjut dan berjangka panjang;
YAKIN akan perlunya kerjasama yang berlanjut dan efektif
demi kepentingan kedua negara;
MENEGASKAN keinginan mereka
bilateral antara kedua negara;

dalam mempererat kerjasama

MENYETUJUI sebagai berikut:

PASAL I

Para
disebut


Pihak

akan

"Komisi")

membentuk

Komisi

Bersama

(selanjutnya

untuk memudahkan konsultasi dan kerjasama

antara kedua negara di semua bidang, khususnya
ekonomi, perdagangan, sosial dan kebudayaan.


di

bidang

PASAL I I

Komisi akan mengupayakan cara dan sarana untuk memajukan
tujuan-tujuan tersebut dan

untuk menjamin koordinasi

serta

pelaksanaan yang layak terhadap keputusan-keputusan dan/atau
rekomendasi-rekomendasinya.

PASAL I I I

Komisi akan pada tingkat Menteri Luar Negeri dan susunan
Komisi akan ditetapkan oleh Para Pihak.


PASAL IV

Komisi
prosedurnya

akan

menetapkan

peraturan-peraturan

dan

dan dapat membentuk komite-komite atau sub-sub

komi te guna menangani masalah-masalah khusus
kepadanya.

yang diajukan


PASAL V

Komisi

akan

bertemu

satu

kali

satu

tahun

atau

atas


permintaan salah satu Pihak, secara bergantian di Indonesia
dan

di

Malaysia.

Pertemuan

Komisi

Bersama

akan didahului

oleh suatu pertemuan Tingkat Pejabat Senior.

PASAL VI


Memorandum

Saling

Pengertian

akan

tanggal ditandatanganinya Memorandum.

I

mulai

berlaku

pada

PASAL VII


Memorandum Saling Pengertian akan berlaku
waktu 5

( lima)

otomatis

untuk

jangka

tahun dan pada saat berakhirnya akan secara

terus

berlaku,

kecuali

salah


satu

Pihak

memberitahukan Pihak lainnya secara tertulis melalui saluran
diplomatik mengenai keinginannya untuk mengakhiri Memorandum
Saling Pengertian ini, paling sedikit 6 (enam) bulan sebelum
tanggal yang diinginkan untuk mengakhirinya.
PASAL VIII

Salah satu Pihak dapat mengajukan secara tertulis suatu
perbaikan

atau

Memorandum

amandemen

Saling

terhadap

Pengertian

ini.

seluruh
Setiap

atau

sebagian

perbaikan

atau

amandemen yang telah disetujui oleh kedua belah Pihak akan
mulai

berlaku

pada

tanggal

yang

telah

ditetapkan

bersama

oleh kedua belah Pihak.
SEBAGAI

BUKTI,

telah diberi kuasa
masing,

telah

yang

bertandatangan

di

bawah

ini,

yang

secara layak oleh Pemerintahnya masing-

menandatangani

Memorandum

Saling

Pengertian

ini.
DIBUAT di Kuala Lumpur pada tanggal

2G .1wli

1991,

dalam tiga teks asli,

masing-masing dalam bahasa Indonesia,

Malaysia dan Inggris,

semua naskah mempunyai kekuatan hukum

yang sama.

Dalam hal terdapat perbedaan, naskah dalam bahasa

Inggris yang akan diberlakukan.

repセイjャndosia@

UNTUK

pセrintah@

UNTUK PEMERINTAH
MALAYSIA

Signed

...... ............ .
Z セ@

Signed
Mセ@

·"·-=

0

«•

C

4

I

I

U

ALI ALAThS, SH

DATUK ABDULLAH AHMAD BADAWI

MENTER! LU.AR NEGERI

MENTER! LUAR NEGERI

P R 0 T 0 K 0 L

Pemerintah Republik

Indonesia dan Pemerintah Malaysia Para

Pihak pada Memorandum Saling Pengertian mengenai Pembentukan
Komisi Bersama untuk Kerjasama Bilateral (selanjutnya disebut
sebagai

"Memorandum"),

berhasrat

untuk

mencatat pengertian

mereka tentang Pasal I dari Memorandum .
Menyetujui sebagai berikut:
Merujuk
bahwa

pada

semua

Pasal

I

Memorandum

telah

kegiatan-kegiatan yang

ada

disetujui
berdasarkan

"Komi te Umum Perbatasan" yang dibentuk sesuai Pasal
II

"Pengaturan

Perbatasan
dan

antara

Pemerintah

diberlakukan
Desernber
Kornisi.
DIBUAT

Kearnanan

di

Kuala

Pernerintah
Malaysia "

oleh

1984,

dalarn

kedua

tidak

Lumpur

pada

Republik
yang

negara

termasuk

wilayah-wilayah
telah
pada

dalarn

tanggal

Indonesia
mulai

tanggal

ruang

セᄋ@

20

3

lingkup

1991,

dalarn tiga teks asli, rnasing-masing dalam bahasa Indonesia ,
Malaysia dan Inggris,
yang sarna.

sernua naskah mempunyai kekuatan hukum

Dalam hal terdapat perbedaan , naskah dalarn bahasa

Inggris yang akan diberlakukan .

UNTUK PEl-IBRINTAH

UNTUK PEMERINTAH

REPUBLIK fINDONESIA

MALAYSIA

Signed
• • . • . • . • . • 1. • • • • • • •

ALI ALATltS, SH
MENTERI LUAR NEGERI

Signed
-'•lt9l§ -·

, ..

4

••• 0

DATUK ABDULLAH AHMAD BADAWI
MENTERI LUAR NEGERI

PETUNJUK PELAKSANAAN
KOMIS! BERSAMA INDONESIA - MALAYSIA

TUJUAN

1.

Tujuan Komisi Bersama ini adalah sebagai berikut:
( i)

Memajukan

hubungan

bilateral

dan

kerjasama.

Hal ini akan dicapai melalui pelaksanaan proyek-proyek atau
tindakan-tindakan

yang

telah

disetujui

untuk

dilaksanakan

oleh kedua negara baik secara sendiri maupun bersama-sama.
(ii)
Fora

Melakukan

yang

ada

koordinasi

antara

kegiatan-kegiatan

Departemen/Kementerian

dalam

kedua

negara

dengan maksud untuk mencapai tujuan yang lebih luas seperti
tercantum pada para (i).
(iii)

Untuk

menyelesaikan

masalah

masalah

bilateral

yang berada di bawah ruang lingkupnya.
(iv)

Mengendalikan

masalah-masalah

bilateral

gun a

mencegah berkembang menjadi suatu persoalan.
RUANG LINGKUP

2.

Komisi

Bersama

akan

mencakup

semua

aspek

hubungan

bilateral khususnya aspek-aspek ekonomi , perdagangan, sosial
dan

kebudayaan,

kecuali

aspek-aspek

yang

termasuk

dalam

ruang lingkup "Komite Umum Perbatasan Indonesia -Malaysia".
3.

Komisi Bersama akan melakukan koordinasi pekerjaan dari

berbagai
akan

komite

menyusun

dan

sub-komite

rekomendasi

yang

kepada

ada.

berbagai

Komisi
badan

Bersama
yang

ada

pada dan apabila diperlukan guna mempermudah pekerjaan komite
komite tersebut.

4.

Komisi Bersama akan diberitahukan secara teratur mengenai

hasil-hasil pertemuan berbagai komite dan sub-komite.
5.
sub

Komisi
komi te

sesuai

bersama dapat membentuk komi te-komi te
tambahan

Pasal

IV

guna

menangani

Memorandum

a tau

masalah-masalah

Saling

Pengertian

sub-

khusus

Mengenai

Pembentukan Komisi Bersama antara Indonesia-Malaysia.
FREKUENSI PERTEMUAN

6.

Komisi Bersama akan bertemu satu kali satu tahun.

Sidang

- sidang khusus Komisi Bersama dapat diadakan atas permintaan
salah satu Pihiak pada waktu yang
oleh kedua Pihak.

telah disetujui

bersama

PERTEMUAN PEJABAT SENIOR

7.

Persiapan-persiapan untuk Pertemuan Komisi

Bersama akan

dilakukan oleh Pertemuan Pejabat Senior yang akan dipimpin
bersama oleh Direktur Jenderal Politik Departemen Luar Negeri
Republik Indonesia dan Sekretaris Jenderal Kementerian Luar
Negeri Malaysia.

Pertemuan Pejabat Senior juga akan menjamin

pelaksanaan semua keputusan dan rekomendasi Komisi Bersama.
SUSUNAN

8.

Komisi

kedua

Bersama

negara

dan

akan
akan

dipimpin
terdiri

oleh Menter i
dari

para

Luar Negeri

Menteri

Kabinet

yang terkait dan Pejabat Senior dari Departemen, Kementerian
dan Lembaga Pemerintahan yang bersangkutan.
LEMBAGA KETUA

9. Ketua Pertemuan Komisi Bersama akan
oleh para Ketua Delegasi masing-masing.

dijabat

bersama

TEMPAT
10. Tempat Pertemuan Tahunan

Komisi

Bersama akan dilakukan

secara bergantian di Indonesia dan di Malaysia.

MATA ACARA
11. Mata

Acara

sementara

untuk

Pertemuan

Tahunan

Komisi

Bersama akan diusulkan oleh negara tuan rumah paling tidak
1
( satu)
bulan
dijadwalkan.

sebelum

tanggal

Pertemuan

yang

telah

CATATAN
12. Negara

tuan rumah bertanggung

jawab terhadap persiapan

catatan yang telah disetujui.

SALURAN KOMUNIKASI
13. Semua

komunikasi

Luar Negeri Republik
Malaysia,

yang

akan

akan

disalurkan

melalui

Departemen

Indonesia dan Kementerian Luar Negeri
bertindak sebagai Sekretariat Komisi

bersama.

SIARAN PERS
14. Semua ca ta tan Komisi

Bersama akan

dirahasiakan.

Namun

demikian, Komisi Bersama dapat mengeluarkan pernyataan kepada
pers apabila dianggap perlu.

MEMORANDUM PERSEFAHAMAN MENGENAI
PENUBUHAN SURUHANJAYA BERSAMA
BAGI KERJASAMA DWIPI HAK
ANTARA
KERAJAAN REPUBLIK INDONES IA DENGAN KERAJAAN MALAYSIA

Kerajaan
Republik
I n donesia
d an
Kera j aan
(kemudian d a ripada in1 disebut Pihak- Pihak
11

)

Mengambi l
Teknik

kira

antara

Malaysia ,

Perjanjian

Kerajaan

Ma laysia

11

Asas

Repub l ik

,

Kerjasama

Indonesia

Ekon omi

dengan

dan

Kerajaan

y a ng ditandatangani di Jakarta pada 16hb Oktober ,

19 7 3 ,
Mengambil kira Perjanjian Perhutanan di antara Kerajaan
Repub l ik

Indonesia

dengan

Kerajaan

Malaysia ,

yang

ditandatangani di Jakarta 16h b Oktober, 1973 ,
dan
mengembang
mempertingkatkan
hubungan
Berhasrat
dwipihak dan ker j asama atas dasar berpanjangan dan jangka
panjang,
Yakin tentang

perlunya ker j asama

yan g

berpanjangan dan

berkesan demi kepenti n gan kedua-dua negara ,
Mengesahkan

kepentingan

mereka

dalam

memperkukuhkan

ker j asama dwipihak di antara kedua-dua negara ,
Telah bersetuju seperti berikut:
PER.KARA I

Pihak - Pihak
(kemudian

hendaklah

daripadaa

ini

menubuhkan
disebut

Jawatankuasa
11

Suruhanjaya

Bersama
untuk

11
)

memudahkan rundingan dan kerjasama antara kedua-dua
dalam

semua

bidang,

khususnya

perdagangan , sosial dan kebudayaan.

dalam

bidang

negara

e konomi,

PERKARA II

Suruhan j aya
hendaklah
menimbangkan
car a - car a
untuk
menggalakkan matlamat- matlamat yang tersebut di atas dan
memastikan penyelarasan dan pelaksanaan sewajarnya keputusan
dan/atau syor - syornya .
PERKARA I I I

Suruhanjaya
keanggotaan

diperingkat

adalah

Suruhanjaya

hendaklah

Menteri

d i tentukan

Luar
oleh

dan
Pihak-

Pihak.
PERKARA I V

Suruhanjaya
prosedur

prosedurnya

jawatankuasa
untuk

menentu kan

hendaklah

a tau

mengendalikan

dan

boleh

jawatankuasa

kaedah-kaedah

menubuhkan

jawatankuasa-

kecil - jawatankuasa

perkara- perkara

tertentu

dan

yang

kecil
dibawa

kehadapannya.
PERKARA V

Suruhanjaya
atas

hendaklah

bermesyuarat

permintaan salah satu Pihak ,

sekali

setahun

atau

diadakan secara bergilir

di Indonesia dan di Malaysia. Mesyuarat Suruhanjaya Bersama
hendaklah didahului

oleh mesyuarat pada peringkat Pegawai -

pegawai Kanan.
PERKARA VI

Memorandum Persef ahaman ini hendaklah mu la berkuatkuasa
pada tarikh Memorandum ditandangani .

PERKARA VII

Memorandum Persef ahaman ini hendaklah mula berkuatkuasa
bagi

tempoh

lima

akan

secara

tahun

otomatik

dan

apabila

terus

tamat,

berkuatkuasa

Memorandum
melainkan

in1

salah

satu pihak memberitahu pihak yang satu lagi secara bertulis,
melalui saluran diplomatik, tentang niatnya untuk menamatkan
Memorandum

Persefahaman

ini,

sekurang-kurangnya

enam bulan

sebelum tarikh yang dicadangkan untuk menamatkan memorandum
Persefahaman.
PERKARA VIII

Salah satu Pihak boleh meminta secara bertulis penyemakan
a tau

pindaan

ke

atas

semua

Memorandum Persefahaman ini.
yang

telah

dipersetujui

berkuatkuasa

pada

a tau

sebahagian

daripada

Apa-apa penyemakan atau pindaan

oleh

mana-mana

kedua-dua
tarikh

Pihak

hendaklah

sebagaimana

yang

ditentukan oleh kedua-dua Pihak.
PADA

MENYAKSIKAN

bawah ini,

HAL

DI

ATAS,

yang

bertandatangan

di

yang diberikuasa sewajarnya oleh Kerajaan mereka

masingmasing,

telah

menandatangani

Memorandum

Persefahaman

ini.
DIPERBUAT di Kuala Lumpur pada
1991,

dalam

tiga

teks

asal

..

2!>. . .

tiap-tiap

satu

haribulan
ditulis

dalam

Bahasa Indonesia, Bahasa Malaysia dan Bahasa Inggeris kesemua
teks

sama

sahihnya.

Sekiranya

terdapat

apa-apa

perbezaan

teks Bahasa Inggeris hendaklah mengatasi.

repuセik@

BAGI KFfAJAAN
/IINDONESIA

MALAYSIA

Signed

Signed
• • • • • • • • 4 • • • p p ,

BAGI KERAJAAN

=

e . .,;:.

• ... f • • • • L#セエZNcキlッM@

-ra-;,

ALI ALJ\TAS, SH

DATUK ABDULLAH AHMAD BADAWI

MENTER! LOAR NEGERI

MENTER! LUAR NEGERI

P R 0 T 0 K 0 L

Kerajaan Republik Indonesia dan Kerajaan Malaysia yang adalah
pihak-pihak kepada Memorandum Persef ahaman mengenai penubuhan
Suruhanjaya
daripada

Bersama bagi
ini

disebut

Kerjasama

bwipihak

"Memorandum"),

(yang kemudian

berhasrat

untuk

merakamkan persefahaman mereka mengenai Perkara I Memorandum,
Telah bersetuju seperti berikut: Merujuk kepada Perkara I Memorandum adalah dipersetujui
bahawa

semua akti vi ti-akti vi ti yang sedia ada di

"Jawatankuasa

Am

Sempadan"

yang

ditubuhkan

di

bawah
bawah

Perkara II Perkiraan-perkiraan Keselamatan dalam Kawasan
Sernpadan
Kerajaan
negara

antara

Kerajaan

Malaysia,

pada

3hb

yang

Republik

Indonesia

ditandatangani

Disember

1984,

adalah

oleh

dengan

kedua-dua

tidak

termasuk

di bawah bidangkuasa Suruhanjaya.

.
i」セ
・ᄋ@
haribulan ..... 1991,

DIPERBUAT di Kuala Lumpur pada

dalam tiga teks asal, tiap-tiap satu dalam Bahasa Indonesia,
Bahasa

Malaysia

sahihnya.

dan

Bahasa

Inggeris,

kesemua

Sekiranya terdapt apa-apa perbezaan,

teks

sama

teks Bahasa

Inggeris hendaklah mengatasi.

BAGI KERAJAAN
REPUBLIK IJIDONESIA

Signed
. . . . . '1 ,,, • •

t セ@ ..• ᄋセ@

BAGI KERAJAAN
MALAYSIA

Signed
•' ./- .-- • _,_ v - :

-

ALI ALATis, SH

DATUK ABDULLAH AHMAD BADAWI

MENTER! LUAR NEGERI

MENTER! LOAR NEGERI

BIDANGKUASA SURUHANJAYA BERSAMA
INDONESIA - MALAYSIA

MATLAMAT
1.

Matlamat Jawatankuasa Bersama adalah:Untuk

( i)

menggalakkan

kerjasama.

Ini

projek

langkah

atau

akan

dicapai

hubungan
melalui

langkah yang

dwipihak

pelaksanaan

dipersetujui

dan
projek

yang akan

I

dilakukan oleh kedua-dua negara secara individu atau bersama.
(ii)

Untuk

perbincangan

menyelaraskan

yang

sedia

ada

kegiatan-kegiatan

antara

majlis

Kementerian-kementerian

Jabatan-jabatan kedua-dua negara dengan tujuan untuk rnencapai
rnatlarnat urnurn dalarn (i).
(iii)

Untuk

rnenyelesaikan

rnasaalah-rnasaalah

dwipihak

yang rnasih belurn selesai yang di bawah bidang kuasanya.
(iv)

Untuk rnenyelesaikan isu-isu dwipihak demi untuk

rnengelaknya daripada berkernbang rnenjadi rnasaalah.
BI DANG

2.

Suruhanjaya

hubungan
sosial

dwipihak
dan

Jawatankuasa
3.

ada

Arn

rnembuat
ini

hendaklah

khususnya

kebudayaan,

aspek

kecuali

rneliputi

sernua

ekonorni,

yang

dibawah

aspek

perdagangan,
bidangkuasa

Sernpadan Indonesia - Malaysia (GBC).

Suruhanjaya

jawatankuasa
akan

Bersarna

dan

Bersarna

akan

rnenyelaraskan

jawatankuasa

syor-syor

kepada

kecil

yang

berbagai

kerja
sedia

badan

berbagai
ada.

yang

Ia
sedia

sebagaimana dan bila perlu supaya rnernudahkan kerja

jawatankuasa-jawatankuasa ini.

4.

Suruhanjaya Bersama hendaklah sentiasa diberitahu tentang

keputusan- keputusan mesyuarat - mesyuarat berbagai jawatankuasa
dan jawatankuasa kecil.
5.

Suruhanjaya

Bersama

jawatankuasa

boleh

a tau

menubuhkan

jawatankuasa

jawatankuasakecil-jawatankuasakecil

tambahan untuk mengendalikan isu- isu tertentu menurut Perkara
IV Memorandum mengenai Penubuhan Suruhanjaya Bersama antara
Indonesia dengan Malaysia.
KEKERAPAN MESYUARAT

6.

Suruhanjaya

setahun.
atas

Bersama

hendaklah

bermesyuarat

sekali

Sessi-sessi Khas Suruhanjaya Bersama boleh diadakan

permintaan

salah

satu

pihak

pada

suatu

waktu

yang

Bersama

akan
akan

dipersetujui oleh kedua-dua pihak.
MESYUARAT PEGAWAI - PEGAWAI KANAN

7.

Persediaan

dilakukan

bagi

oleh

Mesyuarat

mesyuarat

Suruhanjaya

Pegawai-pegawai

Kanan

yang

dipengerusikan bersama oleh Ketua Pengarah Hal Ehwal Politik
Jabatan Luar Negeri, Republik Indonesia dan Ketua Setiausaha
Kementerian Luar Negeri, Malaysia.
Kanan

Mesyuarat Pegawai - pegawai

juga akan memastikan pelaksanaan semua keputusan dan

syor Suruhanjaya Bersama.
KEANGGOTAAN

8.

Suruhanjaya

Negeri

daripada

daripada
yang

Bersama

kedua-dua

Menteri-menteri

relevan

akan

daripada

diketuai

negara

Kabinet

dan

dan

oleh

Menteri

hendaklah

terdiri

Pegawai-pegawai

kementerian-kementerian,

Luar
Kanan

Jabatan

-

jabatan dan Agensi - agensi Kerajaan yang berkenaan.
JAWATAN PENGERUSI

9.

Jawatan Pengerusi Mesyuarat Suruhanjaya Bersama hendaklah

dijawat bersama oleh ketua-ketua perwakilan masing - masing.

TEMPAT

10. Tempat

Mesyuarat

Tahunan

Suruhanjaya Bersama

hendaklah

diadakan secara bergilir antara Indonesia dengan Malaysia.
AGENDA

11. Agenda

sementara

hendaklah

bagi

dicadangkan

sekurang-kurangnya

satu

Mesyuarat
oleh

bulan

Suruhanjaya

negara
sebelum

Bersama

tuan
tarikh

rumah
mesyuarat

dijadualkan.
REKOD

12. Negara

tuan

rumah

hendaklah

bertanggung

jawab

bagi

persiapan rekod-rekod yang dipersetujui.
SALURAN PERHUBUNGAN

13. Semua

perhubungan

hendaklah

disalurkan melalui

Jabatan

Luar Negeri, Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri,
Malaysia

yang

akan

bertindak

sebagai

sekretariat

di

Suruhanjaya Bersama.
SIARAN AKHBAR

14. Semua
sebagai

rekod
sulit.

mengeluarkan

Suruhanjaya
Walau

Bersama

sebagaimanapun,

kenyataan-kenyataan

difikirkan patut.

kepada

hendaklah

disimpan

Suruhanjaya
akhbar

boleh

sebagaimana

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
ON THE ESTABLISHMENT OF A JOINT COMMISSION
FOR BILATERAL COOPERATION
BETWEEN
THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND

THE GOVERNMENT OF MALAYSIA
The

Government

Government

of

of

the

Malaysia

Republic

of

(hereinafter

Indonesia

ref erred

to

and

the

as

the

"Parties") ,
Taking
and

into

Technical

account

Basic

the

Cooperation

between

Agreement
the

on

Economic

Government

of

the

Republic of Indonesia and the Government of Malaysia, signed
in Jakarta on 16 October, 1973,
Taking
the

into

account

Government

Government

of

of

the

the

Malaysia,

Agreement

Republic
signed

in

on

of

Forestry between

Indonesia

Jakarta

on

and

16

the

October,

1973 ,
Desirous of expanding and enhancing bilateral relations
and cooperation on a lasting and long term basis,
Convinced

of

the

necessity

of

lasting

and

effective

cooperation in the interests of both countries,
Confirming

their

interest

in

the

strengthening

of

bilateral cooperation between the two countries,
Have agreed as follows:
ARTICLE I

I

I

The

parties

(hereinafter

shall

called

the

consultation

and

all

particularly

fields,

cultural fie lds.

establish

a

"Commission")

cooperation
in

between

the

economic,

Joint

Commission

to

facilitate

two

trade,

countries
social,

in
and

ARTICLE II

The Commission shall consider ways and means to promote
the
aforesaid
objectives
and
coordination and implementation

to
of

ensure
the
its decision

proper
and/or

recommendations.
ARTICLE III

The Commission shall be at the level of Foreign Ministers
and

the

composition of

the Commission shall be determined

by the Parties.
ARTICLE IV

The Commission shall determine its rules and procedures
and may establish committees or sub-committees to deal with
specific subjects brought before it.
ARTICLE V

The Commission shall meet once a year or at the request
of either Party,
The Meeting

of

alternately in Indonesia and in Malaysia.
the

Joint

Commission shall be preceded by

a meeting at the level of Senior Officials.
ARTICLE VI

This

Memorandum of Understanding shall come into force

on the date of the signing of the Memorandum.

ARTICLE VII

This Memorandum of Understanding s hall remain in force
for

a

shall

period

of

five

automatically

years

remain

and

in

upon

force

the

expiry

unless

thereof

either

party

notifies the other in writing, through diplomatic channels,
of
its
intention
to
terminate
this
Memorandum
of
Understanding ,

at

least

six months

prior

to

the

intended

date of termination.
ARTICLE VIII

Either

Party

may

request

in

writing

a

revision

or

amendment of all or part of this Memorandum of Understanding.
Any revision or amendment which has been agreed to by both
parties shall come into effect on such date as is determined
by both Parties.
IN

WITNESS

authorised

by

WHEREOF,
their

the

undersigned,

respective

be ing
duly
have signed

Governments,

this Memorandum of Understanding.
DONE at Kuala
three

original

Malaysian

and

authentic.

In

lumpur

texts,
English
case

·
on this
each

written

languages

of

any

20'h
. . • day of J'w
.. ltt
J.
1991 in
all

in

the

texts

discrepancy

Indonesian ,

be ing

the

equally

English

text

shall prevail.

FOR THE GOVERNMENT OF

FOR THE GOVERNMENT OF

THE REPUBLIC /oF INDONESIA

MALAYSIA

Signed

Signed

..•.......,,. .. ............. .
セ@

ALI ALj\TAS, SH
MINISTER OF FOREIGN AFFAIRS

• • • • • ,. • -. f II' . • ,
ᄋセM

-----...... • • • • • • •

DA'rOK ABDULLAH AHMAD BADAWI
MINISTER FOR FOREIGN AFFAIRS

TERMS OF REFERENCE OF THE INDONESIA - MALAYSIA
JOINT COMMISSION

OBJECTIVES

1.

The objectives of the Joint Commission shall be:
( i)

To promote bilateral relations and cooperation.

These are to be achieved through the implementation of agreed
projects or measures to be undertaken by the two countries
individually or jointly.
(ii)
between

To

coordinate

the

activities

Ministries/Departments

of

of

both

existing

countries

fora

with

a

view to achieving the broad objectives in (i).
(iii)

To resolve outstanding bilateral problems under

its purview.
(iv)

To

manage

bilateral

issues

so

as

to

prevent

them from developing into problems.
SCOPE

2.

The Joint Commission shall cover all aspe c ts of bilateral

relations particularly economic,
aspects,

except

those

under

trade,

social and cultural

the purview

of

the

Indonesia

- Malaysia General Border Committee (GBC).
3.

The

various
make

Joint

Commission

existing

committees

recommendations

and when

necessary

committees.

will

coordinate

and

to

these

so as

to

the

work

sub-committees.

various

facilitate

existing
the work

of
It

the
will

bodies
of

as

these

4.

The Joint Commission should be regularly kept informed

of

the

results

of

the

meetings

of various

committees

and

sub-committees.
5.

The Joint Commission may establish additional committees

or sub-committees to deal with specific issues in accordance
with Article IV of the Memorandum on the Establishment of
a Joint Commission between Indonesia and Malaysia.
FREQUENCY OF MEETING

6.

The

Joint

sessions

of

Commission

the

Joint

shall

meet

once

Commission may

a

be

year.

Special

convened

at

the

request of either side at a time agreed upon by both parties .
SENIOR OFFICIALS MEETING

7.

The preparations for

the Joint Commission Meeting will

be

undertaken

Senior

co-chaired

by

by
the

the

Officials

Director-General

for

meeting

to

Political

be

Affairs

of the Department of Foreign Affairs, Republic of Indonesia
and the Secretary-General of the Ministry of Foreign Affairs,
Malaysia.
the

The

Senior

implementation

Officials

of

all

meeting

decisions

will

and

also

ensure

recommendations

of the Joint Commission.
COMPOSITION

8.

The

Joint

Commission

will

be

led

by

the

Minister

of

Foreign Affairs of the two countries and shall comprise
of

relevant Cabinet Ministers

and Senior Officials

of

the

concerned Ministries, Departments and Governmental Agencies .
CHAIRMANSHIP

9.

Chairmanship

of

the

Joint Commis sion Meeting

shall

be

jointly assumed by the leaders of the respective delegations .

VENUE

10. The venue of the annual Joint Commission Meet ing shall
be alternated between Indonesia and Malaysia .

AGENDA

11. The provisional agenda for the annual Joint Commission
Meeting Shall be proposed by the host country at least one
month before the scheduled date of the meeting .

RECORDS

12. The host country shall be responsible for the preparation
of the agreed records.

CHANNEL OF COMMUNICATION

13. All

communications

Department

of

Foreign

shall

be

Affairs,

channelled

Republic

of

through

the

Indonesia

and

the Ministry of Foreign Affairs, Malaysia which
as S€cretariat at the Joint Commission.

shall act

PRESS RELEASE

14. All

records

confidential.

of

the

However,

Joint
the

Commission

Joint

shall

Commission

statements to the press as deemed appropriate.

be

may

kept
issue

P R 0 T 0 C 0 L

The Government of the Republic of Indonesia and the Goverment
of
Malaysia
Understanding
for

who
are
parties
to
the
Memorandum
of
on the establishment of a Joint Commission

Bilateral Cooperation

Memorandum"),

desiring

(hereinafter referred to as

to

record

their

"The

understanding

on

memorandum

is

Article I of the Memorandum ,
Have agreed as follows:
With

reference

to

Article

I

of

the

agreed that all existing activities under the

it

"General

Border Committee" set up under Article II of the Security
Arrangements in the Border Regions between the Government
of

the

Republic

Malaysia,

of

entered

Indonesia

into

by

and

the

two

the

Goverment

countries

on

of
3rd

December 1984, shall not come under the purview of the
Commission.
IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, duly authorized thereto,
have signed this Protocol.
DONE at Kuala
three

original

Malaysian

and

authentic.

In

Lumpur

on this

text,
English
case

each

day of セAGN@
written in the

languages

of

any

all

texts

discrepancy,

1991 in
Indonesian,

being

the

equally

English

text

shall prevail

FOR THE GOVERNMENT OF

FOR THE GOVJRNMENT OF
THE REPUJlLIC セf@

INDONESIA

MALAYSIA

Signed






ft

I





t

I

I

n

Signed

c U W I 91. • •



ALI ALAT)\S, SH
MINISTER OF FOREIGN AFFAIRS

.. -. .'· ... .,,.,""' .

セLN⦅@

--· ...... .

...........

aATUK ABDULLAH AHMAD BADAWI
MINISTER OF FOREIGN AFFAIRS