Efek Pemberian Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica (L)Urban) terhadap Memori Jangka Pendek Wanita Dewasa Muda.
iv
ABSTRAK
EFEK PEMBERIAN EKSTRAK HERBA PEGAGAN
(Centella asiatica (L)Urban) TERHADAP
MEMORI JANGKA PENDEK WANITA DEWASA MUDA
Padrepio Ragil Rahadi, 2013, Pembimbing I: dr.Sylvia Soeng,M.Kes., PA (K) Pembimbing II: dr.Decky Gunawan,M.Kes.AIFO Pegagan (Centella asiatica (L)Urban) dikenal sebagai tumbuhan herba yang sudah lama dimanfaatkan sebagai tanaman obat yang memiliki berbagai macam khasiat dan penggunaan, antara lain sebagai obat sariawan, penurun panas, anti keloid, dan mempercepat penyembuhan luka. Pada saat ini khasiat pegagan yang banyak diperbincangkan adalah sebagai peningkat daya ingat. Pegagan memiliki senyawa yang berefek melancarkan sirkulasi darah ke otak dan stimultan sistem saraf pusat (SSP). Stimulasi SSP akan meningkatkan kemampuan untuk mengingat.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak herba pegagan (Centella asiatica (L)Urban) terhadap memori sederhana perempuan dewasa muda.
Penelitian bersifat eksperimental sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan desain pre-test dan post-test, terhadap 30 subjek penelitan (SP). Data yang diukur menggunakan metode LLOYD R. PETERSON dan MARGARET JEAN PETERSON yaitu jumlah soal yang benar dari rangkaian 15 soal yang dapat disebutkan kembali setelah waktu 6 detik disertai dengan menghitung sebanyak mungkin angka yang sudah disediakan dengan dikurangi angka tiga, sebelum dan sesudah minum dua kapsul pegagan 550mg. Dengan interval selama 45 menit. Analisis data menggunakan uji t berpasangan, dengan α = 0.05.
Hasil penelitian rerata jumlah soal benar sebelum/sesudah meminum ekstrak herba pegagan selama pengamatan 45 menit terhadap memori jangka pendek adalah 10,04/13,37, menunjukkan peningkatan memori jangka pendek yang perbedaannya sangat signifikan (p<0,01).
Simpulan ekstrak herba pegagan meningkatkan memori jangka pendek wanita dewasa muda.
Kata kunci : herba pegagan, Centella asiatica, memori jangka pendek, wanita dewasa muda
(2)
v
ABSTRACT
THE EFFECT OF PEGAGAN HERB EXTRACT
(Centella asiatica (L)Urban)
ON YOUNG ADULT FEMALE SHORT TERM MEMORY
Padrepio Ragil Rahadi, 2013, 1st Tutor: dr.Sylvia Soeng,M.Kes., PA (K) 2nd Tutor: dr.Decky Gunawan,M.Kes.AIFO Pegagan (Centella asiatica (L)Urban) is well known as herbs that is used as a medicine and has various effects, such as a remedy for oral thrush, antipyretic, anti keloid, the cure for ulcer, and fasten wound healing. On recent days the effect of pegagan is widely discussed is its ability to enchance memory. Gotu kola has some substrates that can increase blood circulation to the brain and central nervous system stimulatory (CNS). CNS stimulation will increase the ability to memorize.
The aim of the study was to determine the effect of pegagan (Centella asiatica (L) Urban) herbal extract on young adult female’s short term memory.
This research was a true experimental method with complete randomized design (CRD) and pre-test and post-test and conducted to 30 subjects.
The research was conducted using the method of R. LLOYD PETERSON and MARGARET JEAN PETERSON which is the number of three correct letters from a series of 15 questions that can be mentioned back within 6 seconds after counting the provided number minus three as much as possible, before and after taking two pills of 550mg of pegagan. with 45 minute intervals. Data was analyzed with paired t test, with α = 0.05, using computer software.
The results showed the mean of correct answers for the question done before and after taking the pegagan (Centella asiatica (L)Urban) herbal extract for 45 minutes against the observation of short-term memory was 10.04 / 13.37, which shows very significant increase on short-term memory (p <0.01 ).
The conclusions of this research is that pegagan (Centella asiatica (L) Urban) herbal extract can increase short-term memory of young adult women.
Keyword: Herbs, Pegagan , Centella asiatica, short-term memory , young adult female
(3)
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ...i
LEMBAR PERSETUJUAN...ii
SURAT PERNYATAAN...iii
ABSTRAK ...iv
ABSTRACT ...v
KATA PENGANTAR ...vi
DAFTAR ISI ...viii
DAFTAR TABEL ...xi
DAFTAR GAMBAR ...xii
DAFTAR LAMPIRAN ...xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Identifikasi Masalah ...2
1.3 Tujuan Penelitian ...2
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ...2
1.4.1 Manfaat akademis ...2
1.4.2 Manfaat praktis ...2
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ...3
1.5.1 Kerangka Pemikiran ...3
1.5.2 Hipotesis Penelitian ...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Sistem Saraf Pusat ...5
2.1.1 Otak ...5
2.1.1.1 Serebrum (Telencephalon) ...5
2.1.1.2 Diensefalon ...6
2.1.1.3 Serebelum (Metencephalon) ...6
(4)
ix
2.1.2 Medula Spinalis ...7
2.1.3 Fisiologi Otak ...7
2.1.3.1 Area Asosiasi (Prefrontal) ...7
2.1.3.2 Pikiran, Kesadaran, dan Ingatan ...9
2.2 Belajar dan Memori ...9
2.2.1 Belajar ...10
2.2.2 Memori ...10
2.2.2.1 Definisi Memori ...10
2.2.2.2 Klasifikasi Memori ...11
2.2.3 Proses Konsolidasi Ingatan ...13
2.2.4 Penyimpanan Memori ...14
2.2.5 Tahapan Proses Memori ...15
2.2.6 Dasar Molekular Memori ...16
2.3 Formatio Reticularis ...18
2.4 Obat Bahan Alam ...19
2.5 Pegagan (Centella asiatica (L) Urban) ...20
2.5.1 Klasifikasi Pegagan ...22
2.5.2 Khasiat Pegagan ...22
2.5.3 Uji Toksisitas Herba Pegagan ...23
2.5.4 Kandungan Bahan Aktif ...24
2.6 Hubungan Ekstrak Herba Pegagan Teradap Memori Jangka Pendek ...24
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan, Alat, Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian ...25
3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ...25
3.1.2 Subjek Penelitian ...25
3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ...26
3.2 Metode Penelitian ...26
3.2.1 Desain Penelitian ...26
(5)
x
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ...26
3.2.2.2 Definisi Oprasional Variabel ...27
3.2.3 Besar Sampel Penelitian ...27
3.3 Prosedur Penelitian ...27
3.3.1 Persiapan Penelitian ...27
3.3.2 Prosedur Kerja ...27
3.4 Analisis Data ...29
3.5 Aspek Etika Penelitian ...29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...30
4.2 Pembahasan ...32
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ...32
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ...34
5.2 Saran ...34
Daftar pustaka ...35
Lampiran ...38
(6)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Potensi Ketoksikan Akut Senyawa Uji Berdasarkan
Kriteria Loomis (1978) ... 23 Tabel 4.1 Hasil Benar Soal Memori Peterson and Peterson
Sebelum dan Sesudah Perlakuan ... 30 Tabel 4.2 Hasil uji ‘t’ Test Berpasangan Jumlah Benar Test
Memori Jangka Pendek Metode Peterson dan Peterson Pada Wanita Dewasa Muda Selama Pengamatan 45
(7)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Serebrum, Diensefalon, Serebelum, dan Batang Otak ... 6
Gambar 2.2 Area Asosiasi Korteks Serebri ... 8
Gambar 2.3 Tahapan Proses Memori ... 16
Gambar 2.4 Mekanisme Habituasi dan Fasilitasi ... 18
Gambar 2.5 Formatio Reticularis ... 19
Gambar 2.6 Tanaman Pegagan ... 21
Gambar 2.7 Daun Pegagan ... 21
Gambar 2.8 Hubungan ekstrak Herba Pegagan Terhadap Memori Jangka Pendek ... 24
(8)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat pernyataan persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian (informed consent) ... 38 Lampiran 2. Lembar Kerja Penelitian ... 39 Lampiran 3. Data Hasil Penelitian ... 40 Lampiran 4. Data Hasil Pengolahan SPSS Jumlah Benar Soal Peterson and
Peterson Sebelum dan Sesudah Perlakuan ... 41 Lampiran 5. Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 42 Lampiran 6. Dokumentasi ... 43
(9)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangFungsi kognitif adalah kemampuan berpikir, termasuk proses belajar, mengingat, menilai, orientasi, persepsi, dan memperhatikan (Herlina, 2010). Kognitif artinya proses berpikir pada otak dengan menggunakan input sensorik yang menuju otak yang telah disimpan dalam ingatan. Secara fisiologis ingatan adalah hasil dari perubahan kemampuan penjalaran sinaptik dari satu neuron ke neuron berikutnya, sebagai akibat dari aktivitas neural sebelumnya (Guyton & Hall, 2008). Daya ingat merupakan suatu proses penyimpanan dari pengetahuan yang didapat yang kemudian mengalami proses pemanggilan (recall) kembali (Sherwood, 2001).
Proses belajar dan mengingat merupakan bagian dari fungsi otak manusia yang diberi istilah fungsi luhur sistem saraf manusia dan keduanya saling berhubungan (Ganong, 2003). Golongan pelajar dan mahasiswa dalam kegiatan sehari-harinya membutuhkan daya ingat yang tinggi baik dalam belajar mandiri, bermain ataupun dalam mengikuti kegiatan perkuliahan. Di masyarakat pada umumnya, pegagan (Centella asiatica (L)Urban) dikenal sebagai tumbuhan herba yang sudah lama dimanfaatkan sebagai tanaman obat yang memiliki berbagai macam khasiat dan penggunaan, antara lain sebagai obat sariawan, penurun panas, anti keloid, dan mempercepat menyembuhkan luka. Pada saat ini khasiat pegagan yang banyak diperbincangkan adalah sebagai peningkat daya ingat (Mardiana, 2012). Pemberian kapsul pegagan pada subjek percobaan laki-laki dan wanita, pada subjek laki-laki usia 50-60 tahun menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dalam skor tiga dari delapan percobaan tes kognitif yaitu pada
long-term retrieval, visual spatian thinking, dan speed processing. Sementara itu hasil
percobaan pada subjek wanita usia 50-60 tahun menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam skor lima dari delapan percobaan tes kognitif yaitu long-term
(10)
2
retrieval, short-term memory, working memory, executive process, dan delayed recall (Dev, Mohamed, Hambali, & Samah, 2009).
Berdasarkan penelitian di atas pegagan dapat meningkatkan memori jangka pendek pada subjek percobaan wanita dalam rentang usia 50-60 tahun. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian apakah pemberian kapsul pegagan dapat meningkatkan memori jangka pendek pada subjek percobaan wanita dewasa muda dengan rentang umur 18-22 tahun .
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah pemberian ekstrak herba pegagan (Centella asiatica (L)Urban) meningkatkan memori jangka pendek wanita dewasa muda.
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak herba pegagan (Centella
asiatica (L)Urban) terhadap memori jangka pendek wanita dewasa muda.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis
Manfaat akademis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah mengungkapkan khasiat pegagan (Centella asiatica (L)Urban) terhadap fungsi kognitif yaitu memori jangka pendek wanita dewasa muda terutama di kalangan mahasiswa.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberi pengetahuan yang cukup kepada masyarakat tentang khasiat pegagan (Centella
asiatica (L)Urban) terhadap fungsi kognitif yaitu meningkatkan memori jangka
pendek. Sehingga dapat digunakan sebagai suplement untuk memperkuat daya ingat.
(11)
3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 1.5.1 Kerangka Pemikiran
Pegagan memiliki bahan-bahan aktif yaitu Triterpenoid, Flavanoid, Asiaticoside, dan Saponin. Triterpenoid merupakan senyawa kimia aktif utama dalam tumbuhan pegagan. Kandungan triterpenoid pada pegagan memiliki efek untuk meningkatkan fungsi kognitif (Herlina, 2010; Kurniawati, Darusman, & Rachmawaty, 2005). Flavonoid berefek menginhibisi Glutamic Acid Dekarboksilase (GAD) dan Gama Aminobutyric Acid Transaminase (GABA), akibat terinhibisisnya GABA maka kewaspadaan dan konsentrasi meningkat. Triterpenoid bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah ke otak, sehingga pasokan nutrisi dan oksigen ke otak bertambah dan dengan merevitalisaasi pembuluh darah ke otak sehingga menjadi lancar, memberikan efek menenangkan dan meningkatkan fungsi mental menjadi lebih baik (Ropiah, 2012; Sathya & Uthaya, 2007).
Triterpenoid pada ekstrak pegagan dapat menghambat Na+K+-ATPase sehingga terjadi depolarisasi kalsium di dalam retikulum endoplasma meningkat, maka terjadi pelepasan asetilkolin secara terus-menerus. Pelepasan asetilkolin yang meningkat dan berlangsung terus-menerus merangsang reseptor muskarinik terus-menerus walaupun reseptor muskarinik dihambat oleh skopolamin, tetapi dengan adanya asetilkolin yang meningkat terus menerus maka reseptor muskarinik tetap meningkat pula sehingga neurotransmisi kolinergik sentral tidak terganggu dan terjadi peningkatan fungsi kognitif belajar dan mengingat (Herlina, 2010).
Pemberian ekstrak herba pegagan sebanyak 500mg dalam bentuk tablet kepada anak yang mengalami keterlambatan mental, menunjukkan hasil bahwa anak-anak yang diberi tablet pegagan mengalami peningkatan yang signifikan dalam hal kerjasama, memori, konsentrasi, perhatian, kosa kata, dan penyesuaian sosial (M.V.R Appa Rao, 1973).
(12)
4
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Pemberian kapsul pegagan meningkatkan memori jangka pendek wanita dewasa muda.
(13)
34
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Ekstrak herba pegagan mempunyai efek meningkatkan memori jangka pendek wanita dewasa muda.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang membandingkan antara efek
ekstrak herba pegagan terhadap memori jangka pendek dan jangka panjang wanita dewasa muda. Dapat juga digunakan variasi dosis lain. Selain itu perlu dilakukan penelitian dengan jangka waktu yang lebih lama, tidak hanya satu hari.
(14)
35
DAFTAR PUSTAKA
Loomis TA. (1987). Essential of toxicology. 3rd ed. Philadelpia.
Memory and Learning. (2001). Dipetik september 10, 2013, dari thebrain.mcgill.ca:
http://thebrain.mcgill.ca/flash/d/d_07/d_07_p/d_07_p_tra/d_07_p_tra.html
herbalveda. (2001-2013). Dipetik september 15, 2013, dari www.herbalveda.co.uk:
http://www.herbalveda.co.uk/index.php?dispatch=products.view&product _id=30144
Amalia, R. (2009). pengaruh ekstrak pegagan (Centella asiatica L.) terhadap efek
sedasi pada mencit balb/c. Diambil kembali dari www.eprints.undip.ac.id/8081/1/Rizki Amalia.pdf.
Daniel Wibowo. (2008). Neuroanatomi Untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang: Bayumedia Publishing.
de Pandua LS, B. N. (1999). Plant resources of South-East Asia no 12. Dalam
Medicinal and poisoous Plants. Bogor.
Dev, R. D., Mohamed, S., Hambali, Z., & Samah, B. A. (2009). Comparison on Cognitive Effect of Centella Asiatica in Healthy Middle Age female and Male Volunteers. European Journal of Scientific Research, 558-559. Evangelia G. Chrysikou, P. (2012, februari 4). lilachrysikou.wordpress.com.
Dipetik april 26, 2013, dari Dr. Lila Chrysikou's Blog: http://lilachrysikou.wordpress.com/2013/02/04/psyc370-omg-in-the-brain- exploring-the-neuroscience-of-religious-and-spiritual-experience-post1-open-for-course-credit-comments-2/
Evangelia G. Chrysikou, P. (2012, februari 4). www.lilachrysikou.wordpress.com. Dipetik april 26, 2013, dari Dr. Lila Chrysikou's Blog: http://lilachrysikou.wordpress.com/2013/02/04/psyc370-omg-in-the-brain- exploring-the-neuroscience-of-religious-and-spiritual-experience-post1-open-for-course-credit-comments-2/
Ganong, W. F. (2003). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta: EGC. Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008).
(15)
36
Henson, R. N. (1999). Coding Position in Short-term Memory. INTERNATIONAL
JOURNAL OF PSYCHOLOGY, 403-409.
Herlina, H. L. (2010). Pengaruh Tripenten Total Pegagan (Centella asiatica (L) Urban) terhadap Fungsi Kognitif Belajar dan Mengingat pada Mencit Jantan Albino ( Mus musculus). Jurnal Penelitian Sains, 1-24.
Kurniawati, A., Darusman, L. K., & Rachmawaty, R. Y. (2005). Pertumbuhan, Produksi, dan Kandungan Triterpenoid Dua Jenis Pegagan (Centella asiatica L.(Urban)) Sebagai Bahan Obat pada Berbagai Tingkat Naungan. 66.
L.Drake, R., Vogl, A., & W.M.Mitchell, A. (2010). Gray's Anatomy. Canada: Churchill Livingstone El-Sevier.
Lumbontobing, S. (2005). Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Edisi
7. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
M.V.R Appa Rao. (1973, august). The Effect of Mandookaparni (Centella asiatica) on The General Mental Ability (medhya) of Mentally-Retarrded Children. Journal of Indian Medicine, 9-12.
Mardiana, L. (2012). Dalam Daun ajaib tumpas penyakit (hal. 131).
P.K Chauhan ; V. singh. (2012, february). Acute and Subacute Toxicity study of the Acetone Leaf extract of Centella asiatica in Experimental Animal Models. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, s511-s513.
Revlin, R. (2012). Cognition: Theory and Practice. California: Worth Publishers. Ropiah, S. (2012, NOVEMBER 29).
http://sitiropiahsirop.blogspot.com/2012/11/pegagan-untuk-meningkatkan-daya-ingat.html. Diambil kembali dari http://sitiropiahsirop.blogspot.com:
http://sitiropiahsirop.blogspot.com/2012/11/pegagan-untuk-meningkatkan-daya-ingat.html
Sathya, B., & Uthaya, R. G. (2007). Therapeutic uses of Centella asiatica.
http://openmed.nic.in/.
Sherwood, L. (2001). The Central Nervous System In: Human Physiology From
Cell to System. 4th ed. Pacifik Groove USA.
(16)
37
Subban R, V. M. (2008). Two new flavonoids from Centella asiatica. J. Nat. Med. Sudarsono. (2002). Dalam Tumbuhan obat II (hal. 41). Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada Sekip Utara.
Sushma Tiwari; Shinjini Singh; Kishor Patwardhan; Sangeeta Gehlot. (2008, december). Effect of Centella Asiatica On Mild Cognitive Impairment (MCI) and Other Common Age-Related Clinical Problems. Digest Journal
of Nanomaterials and Biostructures, 3.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. H. (2006). Principles of Anatomy and Physiology,
Atlas and Registration Card, 11th Edition.
Unit Layanan Pengaduan Konsumen/ULPK Badan POM RI;. (2010).
Wattanathorn, J. (2007). Positive modulation of cognition and mood in the healthy elderly volunteer following the administration of Centella asiatica.
www. taibnet. sinica.edu.tw. (t.thn.). Diambil kembali dari /uploads
moves/2010118224693 202322.jpg.
www.psychclasses.wikispaces.com. (2013). Memory. Diambil kembali dari http://psychclasses.wikispaces.com/:
(1)
3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 1.5.1 Kerangka Pemikiran
Pegagan memiliki bahan-bahan aktif yaitu Triterpenoid, Flavanoid, Asiaticoside, dan Saponin. Triterpenoid merupakan senyawa kimia aktif utama dalam tumbuhan pegagan. Kandungan triterpenoid pada pegagan memiliki efek untuk meningkatkan fungsi kognitif (Herlina, 2010; Kurniawati, Darusman, & Rachmawaty, 2005). Flavonoid berefek menginhibisi Glutamic Acid Dekarboksilase (GAD) dan Gama Aminobutyric Acid Transaminase (GABA), akibat terinhibisisnya GABA maka kewaspadaan dan konsentrasi meningkat. Triterpenoid bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah ke otak, sehingga pasokan nutrisi dan oksigen ke otak bertambah dan dengan merevitalisaasi pembuluh darah ke otak sehingga menjadi lancar, memberikan efek menenangkan dan meningkatkan fungsi mental menjadi lebih baik (Ropiah, 2012; Sathya & Uthaya, 2007).
Triterpenoid pada ekstrak pegagan dapat menghambat Na+K+-ATPase sehingga terjadi depolarisasi kalsium di dalam retikulum endoplasma meningkat, maka terjadi pelepasan asetilkolin secara terus-menerus. Pelepasan asetilkolin yang meningkat dan berlangsung terus-menerus merangsang reseptor muskarinik terus-menerus walaupun reseptor muskarinik dihambat oleh skopolamin, tetapi dengan adanya asetilkolin yang meningkat terus menerus maka reseptor muskarinik tetap meningkat pula sehingga neurotransmisi kolinergik sentral tidak terganggu dan terjadi peningkatan fungsi kognitif belajar dan mengingat (Herlina, 2010).
Pemberian ekstrak herba pegagan sebanyak 500mg dalam bentuk tablet kepada anak yang mengalami keterlambatan mental, menunjukkan hasil bahwa anak-anak yang diberi tablet pegagan mengalami peningkatan yang signifikan dalam hal kerjasama, memori, konsentrasi, perhatian, kosa kata, dan penyesuaian sosial (M.V.R Appa Rao, 1973).
(2)
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Pemberian kapsul pegagan meningkatkan memori jangka pendek wanita dewasa muda.
(3)
34
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Ekstrak herba pegagan mempunyai efek meningkatkan memori jangka pendek wanita dewasa muda.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yang membandingkan antara efek ekstrak herba pegagan terhadap memori jangka pendek dan jangka panjang wanita dewasa muda. Dapat juga digunakan variasi dosis lain. Selain itu perlu dilakukan penelitian dengan jangka waktu yang lebih lama, tidak hanya satu hari.
(4)
35
DAFTAR PUSTAKA
Loomis TA. (1987). Essential of toxicology. 3rd ed. Philadelpia.
Memory and Learning. (2001). Dipetik september 10, 2013, dari
thebrain.mcgill.ca:
http://thebrain.mcgill.ca/flash/d/d_07/d_07_p/d_07_p_tra/d_07_p_tra.html
herbalveda. (2001-2013). Dipetik september 15, 2013, dari
www.herbalveda.co.uk:
http://www.herbalveda.co.uk/index.php?dispatch=products.view&product _id=30144
Amalia, R. (2009). pengaruh ekstrak pegagan (Centella asiatica L.) terhadap efek
sedasi pada mencit balb/c. Diambil kembali dari
www.eprints.undip.ac.id/8081/1/Rizki Amalia.pdf.
Daniel Wibowo. (2008). Neuroanatomi Untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang: Bayumedia Publishing.
de Pandua LS, B. N. (1999). Plant resources of South-East Asia no 12. Dalam Medicinal and poisoous Plants. Bogor.
Dev, R. D., Mohamed, S., Hambali, Z., & Samah, B. A. (2009). Comparison on Cognitive Effect of Centella Asiatica in Healthy Middle Age female and Male Volunteers. European Journal of Scientific Research, 558-559. Evangelia G. Chrysikou, P. (2012, februari 4). lilachrysikou.wordpress.com.
Dipetik april 26, 2013, dari Dr. Lila Chrysikou's Blog: http://lilachrysikou.wordpress.com/2013/02/04/psyc370-omg-in-the-brain- exploring-the-neuroscience-of-religious-and-spiritual-experience-post1-open-for-course-credit-comments-2/
Evangelia G. Chrysikou, P. (2012, februari 4). www.lilachrysikou.wordpress.com. Dipetik april 26, 2013, dari Dr. Lila Chrysikou's Blog: http://lilachrysikou.wordpress.com/2013/02/04/psyc370-omg-in-the-brain- exploring-the-neuroscience-of-religious-and-spiritual-experience-post1-open-for-course-credit-comments-2/
Ganong, W. F. (2003). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta: EGC. Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2008).
(5)
36
Henson, R. N. (1999). Coding Position in Short-term Memory. INTERNATIONAL JOURNAL OF PSYCHOLOGY, 403-409.
Herlina, H. L. (2010). Pengaruh Tripenten Total Pegagan (Centella asiatica (L) Urban) terhadap Fungsi Kognitif Belajar dan Mengingat pada Mencit Jantan Albino ( Mus musculus). Jurnal Penelitian Sains, 1-24.
Kurniawati, A., Darusman, L. K., & Rachmawaty, R. Y. (2005). Pertumbuhan, Produksi, dan Kandungan Triterpenoid Dua Jenis Pegagan (Centella asiatica L.(Urban)) Sebagai Bahan Obat pada Berbagai Tingkat Naungan. 66.
L.Drake, R., Vogl, A., & W.M.Mitchell, A. (2010). Gray's Anatomy. Canada: Churchill Livingstone El-Sevier.
Lumbontobing, S. (2005). Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Edisi 7. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
M.V.R Appa Rao. (1973, august). The Effect of Mandookaparni (Centella asiatica) on The General Mental Ability (medhya) of Mentally-Retarrded Children. Journal of Indian Medicine, 9-12.
Mardiana, L. (2012). Dalam Daun ajaib tumpas penyakit (hal. 131).
P.K Chauhan ; V. singh. (2012, february). Acute and Subacute Toxicity study of the Acetone Leaf extract of Centella asiatica in Experimental Animal Models. Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, s511-s513.
Revlin, R. (2012). Cognition: Theory and Practice. California: Worth Publishers.
Ropiah, S. (2012, NOVEMBER 29).
http://sitiropiahsirop.blogspot.com/2012/11/pegagan-untuk-meningkatkan-daya-ingat.html. Diambil kembali dari
http://sitiropiahsirop.blogspot.com:
http://sitiropiahsirop.blogspot.com/2012/11/pegagan-untuk-meningkatkan-daya-ingat.html
Sathya, B., & Uthaya, R. G. (2007). Therapeutic uses of Centella asiatica. http://openmed.nic.in/.
Sherwood, L. (2001). The Central Nervous System In: Human Physiology From Cell to System. 4th ed. Pacifik Groove USA.
(6)
Subban R, V. M. (2008). Two new flavonoids from Centella asiatica. J. Nat. Med. Sudarsono. (2002). Dalam Tumbuhan obat II (hal. 41). Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada Sekip Utara.
Sushma Tiwari; Shinjini Singh; Kishor Patwardhan; Sangeeta Gehlot. (2008, december). Effect of Centella Asiatica On Mild Cognitive Impairment (MCI) and Other Common Age-Related Clinical Problems. Digest Journal of Nanomaterials and Biostructures, 3.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. H. (2006). Principles of Anatomy and Physiology, Atlas and Registration Card, 11th Edition.
Unit Layanan Pengaduan Konsumen/ULPK Badan POM RI;. (2010).
Wattanathorn, J. (2007). Positive modulation of cognition and mood in the healthy elderly volunteer following the administration of Centella asiatica.
www. taibnet. sinica.edu.tw. (t.thn.). Diambil kembali dari /uploads moves/2010118224693 202322.jpg.
www.psychclasses.wikispaces.com. (2013). Memory. Diambil kembali dari http://psychclasses.wikispaces.com/: