Pengaruh Kalsium Terhadap Penghambatan Kenaikan Berat Badan Tikus Galur Wistar Jantan Yang Diberi Diet Tinggi lemak.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH KALSIUM TERHADAP PENGHAMBATAN KENAIKAN BERAT BADAN TIKUS GALUR WISTAR JANTAN YANG DIBERI

PAKAN TINGGI LEMAK

Dina Asri Dianawati, 2012, Pembimbing I : Dr.Meilinah Hidayat, dr.,M.Kes. Pembimbing II: Sijani Prahastuti, dr.,M.Kes.

Latar belakang Kelebihan berat badan dan obesitas meningkat secara epidemik. Hal ini tidak hanya menimbulkan konsekuensi bagi kesehatan dengan menurunnya kualitas hidup tetapi juga meningkatkan biaya kesehatan. Penatalaksanaan secara farmakologis terhadap kelebihan berat badan dan obesitas antara lain menggunakan antiobesitas. Antiobesitas relatif mahal untuk negara berkembang. Sehingga dipikirkanlah penggunaan kalsium sebagai alternatif bahan lain yang dapat digunakan untuk menghambat kenaikan berat badan, dengan harga lebih murah.

Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh kalsium terhadap penghambatan kenaikan berat badan tikus galur Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak. Metode Penelitian Eksperimental laboratorium sungguhan yang bersifat komparatif dengan Rancang Acak Lengkap (RAL). Tiga puluh ekor tikus galur Wistar jantan dibagi ke dalam 6 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif (xenical® 2,16 mg), kontrol standar (kalsium 36 mg), kalsium dosis 1 (18 mg), kalsium dosis 2 (36 mg) dan kalsium dosis 3 (54 mg). Setiap kelompok diberi diet tinggi lemak selama 28 hari, kecuali kelompok kontrol standar diberi diet standar. Pada hari ke-15 diberi xenical® 2,16 mg, kalsium 18 mg, 36 mg dan 54 mg, sesuai kelompok perlakuan selama 14 hari. Parameter yang diamati adalah berat badan. Data yang diperoleh dianalisis dengan oneway ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey LSD.

Hasil Penghambatan kenaikan berat badan secara sangat bermakna didapatkan pada kelompok kontrol positif (p<0,001), kelompok standar (p<0,006), kalsium dosis 2 (p<0,008) dan kalsium dosis 3 (p<0,002) dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Pada kelompok kalsium dosis 1 didapatkan penghambatan kenaikan berat badan yang bermakna (p<0,37) dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif.

Simpulan Kalsium menghambat kenaikan berat badan tikus galur Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.


(2)

ABSTRACT

THE IMPACT OF CALCIUM ON INHIBITION OF WEIGHT GAIN IN WISTAR MALE RAT FED WITH HIGH LIPID DIET

Dina Asri Dianawati,2012. Advisor I : Dr.Meilinah Hidayat, dr.,M.Kes. Advisor II: Sijani Prahastuti, dr.,M.Kes.

Background Overweight and obesity are growing epidemic with subsequent health consequences leading not only to reduce quality of life but also to increase medical costs. Pharmacological treatment againts overweight and obesity include the using antiobesity. Antiobesity is relatively expensive for developing countries, hence the need for an alternative use of calcium to inhibit weight gain.

Research Objective To examine the impact of calcium on inhibition of weight gain in Wistar male rat fed with high lipid diet.

Research Method Actual laboratory experimental with a comparative. Completely Randomized Design (CRD) method. Thirty Wistar male rat were divided into six groups, which were the negative-control, the positive-control (xenical® 2,16 mg), the standard-control (calcium 36 mg), calcium dose 1 (18 mg), calcium dose 2 (36 mg) and calcium dose 3 (54 mg). Each group fed with high lipid diet for 28 days. Except, the standard-control fed with standard diet. On the 15th day, xenical® as 2,16 mg, calcium as 18 mg, calcium as 36 mg, and calcium as 54 mg were added accordingly to each treated group for 14 days. The observerd parameter was the body weight. Then The obtained data was analyzed with one-way ANOVA and was followed with a Tukey LSD test.

Results The inhibition of weight gain very significantly was found on the positive-control group (p<0,001), the standard-control group (p<0,006), the calcium dose 2 group (p<0,008) and the calcium dose 3 group (p<0,002) from the negative-control group. The calcium dose 1 group was found inhibition weight gain significantnly (p<0,37) from the negative-control group.

Conclusion Calcium could inhibit weight gain in Wistar male rat fed with high lipid diet.


(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRAC ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1 Manfaat Akademik ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Hipotesis Penelitian ... 4

1.7 Metodologi ... 4

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

1.9 Tahap Rencana Kegiatan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid ... 6

2.1.1 Pencernaan, Absorbsi dan Transpor Lipid ... 7

2.1.2 Distribusi Lipid dalam Jaringan ... 11


(4)

2.1.4 Lipogenesis ... 13

2.1.5 Lipolisis ... 14

2.2 Obesitas ... 16

2.2.1 Penentuan Obesitas ... 16

2.2.2 Manajemen Berat Badan pada Pasien Obesitas ... 17

2.3 Kalsium ... 19

2.3.1 Homeostasis Kalsium di dalam Darah ... 20

2.3.2 Pengaruh PTH Terhadap Homeostasis Kalsium ... 21

2.3.3 Pengaruh Kalsitonin Terhadap Homeostasis Kalsium ... 22

2.3.4 Pengaruh Vitamin D Terhadap Homeostasis Kalsium ... 23

2.4 Orlistat ... 26

2.4.1 Mekanisme Kerja ... 27

2.4.2 Efek Samping ... 27

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Alat dan Subjek Penelitian ... 28

3.1.1 Bahan Penelitian ... 28

3.1.2 Alat Penelitian ... 28

3.1.3 Subjek Penelitian ... 28

3.1.4 Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

3.2 Metode Penelitian... 29

3.2.1 Disain Penelitian ... 29

3.2.2 Variabel Penelitian ... 29

3.2.2.1 Definisi Operasional Variabel ... 29

3.2.3 Perhitungan Besar Sampel ... 30

3.2.4 Prosedur Kerja ... 30

3.2.4.1 Persiapan Hewan Coba ... 30

3.2.4.2 Prosedur Penelitian ... 31

3.2.5 Cara Pemeriksaan ... 32

3.2.6 Metode Analisis ... 32


(5)

3.2.6.2 Hipotesis Statistik ... 32

3.2.7 Aspek Etik ... ` 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 34

4.1.1 Berat Badan Tikus ... 34

4.1.2 Uji Statistik ... 35

4.2 Pembahasan ... 38

4.3 Uji Hipotesis ... 41

4.3.1 Uji ANAVA ... 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 42

5.2 Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

LAMPIRAN ... 46


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel2.1 Klasifikasi Berat Badan Lebih Dan Obesistas Pada Orang Dewasa Berdasarkan IMT menurut WHO ... 17 Tabel2.1 Kalsifikasi Berat Badan Lebih Dan Obesitas Berdasarkan IMT Dan Lingkar Perut Menurut Kriteria Asia Pasifik ... 18 Tabel 2.3 Cara Kerja Tiga Hormon Utama Pada Tulang, Ginjal Dan Usus

Halus ... 27 Tabel 4.1 Rerata Persentase Kenaikan Berat Badan Pada Setiap Kelompok .. 35 Tabel 4.2 Hasil Uji ANAVA ... 36 Tabel 4.3 Hasil Uji Beda Rata-Rata Metode Tukey LSD ... 37


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lipoprotein ... 9

Gambar 2.2 Jalur Metabolisme Eksogen dan Endogen ... 11

Gambar 2.3 Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 12

Gambar 2.4 Jaringan Lemak ... 13

Gambar 2.5 Regulasi Lipogenesis pada Hepatosit dan Adiposit ... 15

Gambar 2.6 Lipolisis ... 16

Gambar 2.7 Sintesis Vitamin D ... 26

Gambar 2.8 Homeostasis Kalsium ... 26

Gambar 2.9 Mekanisme Kerja Orlistat ... 28

Gambar 4.1 Grafik Persentase Kenaikan Berat Badan ... 38


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1Berat Badan Tikus Awal dan Empat Belas hari Sebelum Pemberian

Kalsium ... 46

Lampiran 2 Berat Badan Tikus Empat Belas Hari Setelah Pemberian Kalsium .. 47

Lampiran 3 Hasil Uji ANAVA ... 48

Lampiran 4 Alat Dan Bahan Penelitian ... 51

Lampiran 5 Perhitungan Dosis ... 52

Lampiran 6 Komposisi Pakan Tinggi Lemak ... 53


(9)

LAMPIRAN 1

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Kontrol Negatif

1 113 121 125 130 134 135 136 140 147 148 148 154 160 163 164 2 113 123 127 130 133 128 139 14 1 147 149 150 153 156 159 161 3 142 140 146 160 160 152 169 165 181 182 183 196 195 197 199 4 155 164 165 173 176 178 182 183 188 190 190 199 200 202 204 5 176 177 183 190 192 192 197 201 205 207 208 209 213 215 215 Kontrol Positif

1 123 132 131 144 145 149 154 151 167 172 175 175 179 180 180 2 128 140 146 155 158 168 168 172 183 186 188 189 195 197 199 3 172 185 189 200 203 208 215 220 226 229 230 238 243 245 248 4 138 151 156 165 171 174 179 183 188 192 194 201 203 203 207 5 157 166 171 174 175 173 177 181 183 186 189 191 191 193 197 Kontrol Standar

1 159 171 174 182 182 182 193 195 197 200 202 203 204 206 208 2 155 153 171 178 180 184 190 191 185 189 142 194 201 203 205 3 136 148 156 160 163 172 171 176 185 188 190 198 202 205 207 4 152 158 162 169 174 176 172 184 186 190 193 197 201 205 209 5 172 171 185 194 198 200 209 201 216 219 220 232 237 240 244 Kalsium Dosis 1

1 125 139 139 143 147 152 158 161 165 166 169 170 178 181 183 2 149 157 161 167 172 176 181 185 188 191 194 190 202 205 207 3 133 137 141 146 149 152 154 157 158 162 163 165 172 174 176 4 161 164 169 176 180 185 188 194 200 202 205 208 210 212 214 5 131 138 141 144 147 153 158 158 164 166 169 171 172 175 176 Kalsium Dosis 2

1 161 171 180 183 186 193 250 200 206 208 211 212 217 219 220 2 163 169 178 186 187 196 204 210 214 226 228 232 240 242 247 3 126 138 140 147 149 152 150 163 158 173 175 181 183 185 190 4 125 135 144 151 154 158 165 170 173 176 179 184 188 192 193 5 162 175 180 188 188 192 196 200 203 208 210 213 215 217 219 Kalsium Dosis 3

1 160 169 171 175 181 184 187 194 195 196 199 206 209 212 215 2 149 158 162 168 175 178 184 188 191 195 197 199 202 206 208 3 131 149 145 150 155 160 167 172 175 178 180 190 191 193 195 4 146 155 164 172 176 181 185 184 191 194 196 201 192 195 196 5 140 146 154 160 164 169 174 176 183 185 188 190 195 198 198

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Hasil Pengukuran Berat Badan Tikus Awal dan Empat Belas Hari Sebelum Pemberian Kalsium Berat Badan

Hari Ke-Kelompok


(10)

47

LAMPIRAN 2

Berat Badan Tikus Empat Belas Hari Setelah Pemberian Kalsium Kelompok

Hari ke-

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Kontrol Negatif

1 184 176 184 174 187 191 191 197 199 200 202 209 211 213 2 208 211 209 213 218 222 223 225 227 227 229 229 230 232 3 252 258 252 254 255 257 258 263 265 266 268 269 273 275 4 206 210 208 212 210 215 218 219 219 220 223 225 229 231 5 196 198 198 197 198 199 201 201 204 205 209 209 221 222 Kontrol Positif

1 164 158 161 165 168 170 172 179 180 181 185 182 181 184 2 151 148 143 153 151 155 156 155 156 157 158 161 161 163 3 201 201 202 206 205 207 207 212 212 212 214 214 207 204 4 203 195 196 200 205 204 206 205 204 205 207 202 203 205 5 214 214 218 221 199 222 225 223 224 225 228 227 229 231 Kontrol Standar

1 211 202 200 200 198 200 202 209 209 210 211 215 217 217 2 198 198 196 204 203 205 208 213 215 216 218 222 223 225 3 200 196 195 200 198 205 206 210 211 212 215 216 219 221 4 203 207 207 210 210 217 218 220 221 222 224 211 203 206 5 238 243 242 248 246 250 253 257 258 256 259 265 269 272 Kalsium Dosis 1

1 177 174 174 178 180 181 183 186 188 189 190 191 194 195 2 202 199 199 203 205 208 209 206 208 209 213 216 218 220 3 172 175 175 177 178 180 181 180 180 181 186 187 188 190 4 212 207 209 215 210 216 217 211 211 212 215 220 219 219 5 178 180 178 176 177 177 178 177 178 180 183 182 182 185 Kalsium Dosis 2

1 210 214 216 216 221 222 223 225 225 228 228 233 235 235 2 249 248 255 258 261 263 268 269 270 272 280 283 283 289 3 203 200 198 204 209 211 216 218 219 220 224 227 229 227 4 189 189 185 192 198 199 200 202 201 201 205 210 211 202 5 209 208 215 212 215 215 219 221 223 223 227 228 229 230 Kalsium Dosis 3

1 211 202 200 200 198 200 202 209 209 210 211 215 217 217 2 198 198 196 204 203 205 208 213 215 216 218 222 223 225 3 200 196 195 200 198 205 206 210 211 212 215 216 219 221 4 203 207 207 210 210 217 218 220 221 222 224 211 203 206 5 238 243 242 248 246 250 253 257 258 256 259 265 269 272


(11)

48

LAMPIRAN 3

HASIL ANAVA TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN

Descriptives Kenaikan berat badan

N Mean

Std. Deviation

Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimu m

Maximu m Lower

Bound

Upper Bound

KN 5 14.0040 3.25608 1.45616 9.9610 18.0470 10.88 18.33 KP 5 4.7760 4.95531 2.21608 -1.3768 10.9288 .49 12.20 KS 5 6.7520 4.04324 1.80819 1.7317 11.7723 1.44 11.47 K1 5 8.6700 4.04349 1.80830 3.6493 13.6907 5.11 14.87 K2 5 7.0600 3.89471 1.74177 2.2241 11.8959 2.34 12.25 K3 5 5.6480 2.10729 .94241 3.0315 8.2645 2.34 7.95 Total 30 7.8183 4.63565 .84635 6.0874 9.5493 .49 18.33

Test of Homogeneity of Variances Kenaikan berat badan

Levene

Statistic df1 df2 Sig.


(12)

49

ANOVA Kenaikan berat badan

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 273.330 5 54.666 3.750 .012

Within Groups 349.857 24 14.577

Total 623.187 29

Multiple Comparisons Kenaikan berat badan

LSD (I) kel prlk (J) kel prlk Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound

KN KP 9.22800** 2.41474 .001 4.2442 14.2118

KS 7.25200** 2.41474 .006 2.2682 12.2358

K1 5.33400* 2.41474 .037 .3502 10.3178

K2 6.94400** 2.41474 .008 1.9602 11.9278

K3 8.35600** 2.41474 .002 3.3722 13.3398

KP KN -9.22800** 2.41474 .001 -14.2118 -4.2442

KS -1.97600 2.41474 .421 -6.9598 3.0078

K1 -3.89400 2.41474 .120 -8.8778 1.0898

K2 -2.28400 2.41474 .354 -7.2678 2.6998

K3 -.87200 2.41474 .721 -5.8558 4.1118

KS KN -7.25200** 2.41474 .006 -12.2358 -2.2682

KP 1.97600 2.41474 .421 -3.0078 6.9598

K1 -1.91800 2.41474 .435 -6.9018 3.0658

K2 -.30800 2.41474 .900 -5.2918 4.6758

K3 1.10400 2.41474 .652 -3.8798 6.0878

K1 KN -5.33400* 2.41474 .037 -10.3178 -.3502


(13)

50

KS 1.91800 2.41474 .435 -3.0658 6.9018

K2 1.61000 2.41474 .511 -3.3738 6.5938

K3 3.02200 2.41474 .223 -1.9618 8.0058

K2 KN -6.94400** 2.41474 .008 -11.9278 -1.9602

KP 2.28400 2.41474 .354 -2.6998 7.2678

KS .30800 2.41474 .900 -4.6758 5.2918

K1 -1.61000 2.41474 .511 -6.5938 3.3738

K3 1.41200 2.41474 .564 -3.5718 6.3958

K3 KN -8.35600** 2.41474 .002 -13.3398 -3.3722

KP .87200 2.41474 .721 -4.1118 5.8558

KS -1.10400 2.41474 .652 -6.0878 3.8798

K1 -3.02200 2.41474 .223 -8.0058 1.9618

K2 -1.41200 2.41474 .564 -6.3958 3.5718


(14)

51

LAMPIRAN 4

ALAT DAN BAHAN PENELITIAN

Kalsium Karbonat Penumbukan Kalsium Xenical®

Tikus 1 ekor/kandang Proses Sonde Kalsium Timbangan Berat Badan


(15)

52

LAMPIRAN 5

PERHITUNGAN DOSIS

Berikut ini adalah perhitungan dosis bahan uji yang dipakai. Perhitungan ini didapatkan dari konversi dosis manusia kepada tikus dengan asumsi berat badan rata-rata tikus adalah 200 gram (Laurence & Bacharach,1964) :

- Kontrol positif (Xenical®)

Dosis manusia (70 kg) : 120 mg/hari

Dosis 1 tikus /hari : 0,018 x 120 mg/hari = 2,16 mg/hari dalam 1 mL CMC

- Kalsium dosis 1

Dosis manusia (70 kg) : 1000 mg/hari

Dosis 1 tikus/hari : 0,018 x 1000 mg/hari = 18 mg/hari dalam 1 mL CMC

- Kalsium dosis 2

Dosis manusia (70 kg) : 2000 mg/hari

Dosis 1 tikus/hari : 0,018 x 1500 mg/hari = 36 mg/hari dalam 1 mL CMC

- Kalsium dosis 3

Dosis manusia (70 kg) : 3000 mg/hari

Dosis 1 tikus/hari : 0,018 x 2000 mg/hari = 54 mg/hari dalam 1 mL CMC

Karena 1 tablet kalsium karbonat (500 mg) mengandung 40 persen kalsium dan 60 persen karbonat maka kalsium yang diberikan ditambah 2,5 persen dari dosis semula.


(16)

53

LAMPIRAN 6

KOMPOSISI PAKAN

- Berikut ini adalah komposisi pakan tinggi lemak yang dipakai mengandung (DepKes RI, 1993) :

 Kolesterol 1%

 Kuning telur 5%

 Lemak hewan 10%

 Minyak goreng 1%

 Pakan standar sampai 100%

Dimana 25 gram pakan mengandung energi sebesar 137,5 kkal.

- Komposisi pakan standar yang dipakai mengandung :

 Karbohidrat 77 %

 Protein 15 %

 Lemak 6 %


(17)

54

RIWAYAT HIDUP

Nama : Dina Asri Dianawati

Nomor Pokok Mahasiswa : 0910142

Tempat dan Tanggal Lahir : Majalengka, 2 Maret 1992

Alamat : Jl. Babakan Jeruk 1 No.88, Bandung Riwayat Pendidikan :

TK Budi Asih V, Majalengka (1996-1997)

SDN Gandasari II, Majalengka (1997-2003)

SMP Negeri 3, Majalengka (2003-2006)

SMA Negeri 1, Majalengka (2006-2009)

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Ketidakseimbangan antara asupan berlebih dan pengeluaran energi yang kurang mengakibatkan pertambahan berat badan. Hal tersebut dapat menyebabkan kelebihan berat badan bahkan obesitas. Menurut data WHO tahun 2010, kelebihan berat badan dan obesitas merupakan risiko kematian nomor 5 di dunia, 2,8 milyar orang dewasa meninggal setiap tahun akibat kelebihan berat badan dan obesitas. Pada awalnya, obesitas dianggap sebagai masalah negara dengan pendapatan tinggi, namun sekarang obesitas ternyata juga meningkat di negara dengan pendapatan menengah ke bawah (WHO,2011). Perkiraan prevalensi kelebihan berat badan orang dewasa di Indonesia, perempuan 20 % dan laki-laki 14 %. Sedangkan prevalensi obesitas, perempuan 6 % dan laki-laki 3% (Dit BGM DepKes,2010).

Obesitas menurut WHO adalah akumulasi lemak tubuh berlebih atau abnormal yang dapat mengganggu kesehatan. Akumulasi lemak tubuh berlebih ini terjadi karena konsumsi makanan tinggi lemak, garam dan gula, tetapi rendah serat, vitamin, mineral dan mikronutrien, ditambah aktivitas atau latihan fisik yang menurun dan tidak teratur. Faktor – faktor lain yang mempengaruhi ialah genetik, psikologis dan lingkungan. Kelebihan berat badan dan obesitas menimbulkan konsekuensi bagi kesehatan yaitu meningkatkan risiko terkena penyakit degeneratif, seperti diabetes melitus, penyakit kardiovaskuler & kelainan muskuloskeletal (WHO,2011). Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menurunkan berat badan sehingga dapat mengurangi risiko terkena penyakit degeneratif. Cara yang umum dilakukan ialah diet, diimbangi dengan aktivitas atau latihan fisik yang teratur. Namun cara tersebut tidak selalu mudah untuk dilakukan. Sementara obat antiobesitas yang ada saat ini relatif mahal untuk negara berkembang. Karena itu diperlukan penelitian untuk menemukan


(19)

2

alternatif bahan lain yang dapat digunakan untuk menghambat kenaikan berat badan atau menurunkan berat badan, dengan harga lebih murah.

Kalsium diketahui dapat menghambat kenaikan berat badan, hasil penelitian Widodo dkk menunjukan bahwa pemberian kalsium karbonat dapat menghambat kenaikan berat badan tikus yang diberi pakan diet normal selama 2 bulan (Edy Waliyo,2006). Kalsium merupakan mineral terbanyak di dalam tubuh. Kalsium tubuh 99% tersimpan di dalam tulang dan gigi. Kalsium diperlukan untuk kontraksi dan vasodilatasi vaskuler, fungsi otot, transmisi saraf dan sekresi hormon (Rao, 2006). Kalsium memiliki peran dalam metabolisme lemak adiposit dan simpanan triasilgliserol, yaitu dengan menghambat aktivitas fatty acid synthase (enzim kunci lipogenesis) dan meningkatkan lipolisis sehingga dapat mencegah timbunan lemak berlebih (Zemel, 2002).

1.2Identifikasi Masalah

Apakah kalsium menghambat kenaikan berat badan tikus galur Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh kalsium terhadap penghambatan kenaikan berat badan tikus galur Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Untuk menambah pengetahuan mengenai pengaruh kalsium terhadap berat badan.


(20)

3

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberi informasi kepada masyarakat tentang kalsium yang dapat digunakan sebagai alternatif diet untuk menghambat kenaikan berat badan.

1.5 Kerangka Pemikiran

Salah satu tujuan penatalaksanaan gizi pada obesitas adalah menurunkan lemak tubuh. Kalsium berefek menurunkan berat badan atau lemak tubuh melalui 2 mekanisme. Yang pertama adalah kalsium intraseluler berperan mengatur metabolisme lemak adiposit dan simpanan triasilgliserol. Meningkatnya kadar kalsium di dalam adiposit menstimulasi ekspresi dan aktivitas dari fatty acid synthase (enzim kunci lipogenesis). Kalsitriol (1,25 dihidroksivitamin D) diketahui menstimulasi influks kalsium ke dalam adiposit manusia, sama seperti

agouti protein yaitu gen yang secara normal diekpresikan pada adiposit manusia. Masuknya kalsium ke dalam adiposit melalui membran vitamin D reseptor (mVDR) akan menstimulasi ekspresi dan aktivitas dari fatty acid synthase

sehingga terjadi peningkatan lipogenesis dan penghambatan lipolisis (Zemel, 2002).

Secara fisiologis konsentrasi kalsitriol di dalam plasma dipengaruhi konsentrasi kalsium di dalam plasma secara berlawanan. Hal ini terjadi karena pada saat konsentrasi kalsium di dalam plasma tinggi, terjadi inhibisi aktivitas hormon paratiroid (PTH) sehingga pembentukan kalsitriol (1,25-dihidroksivitamin D) berkurang (Guyton, 2008). Hal ini akan menghambat influks kalsium ke dalam adiposit, ekspresi dan aktivitas fatty acid synthase akan terhambat, proses lipogenesis terhambat dan terjadi lipolisis yaitu proses pemecahan triasilgliserol di jaringan adiposa. Akibatnya simpanan triasilgliserol di jaringan adiposa menurun sehingga terjadi penurunan berat badan (Zemel, 2002). Yang kedua efek kalsium terhadap penurunan berat badan terjadi karena asupan kalsium yang tinggi meningkatkan ekskresi lemak dalam feses dengan cara menghambat


(21)

4

absorbsi lemak. Meskipun efeknya hanya sedikit dan mekanisme yang lebih jelas belum diketahui (Schrager,2005).

1.6 Hipotesis Penelitian

Kalsium menghambat kenaikan berat badan tikus galur Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.

1.7 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium sungguhan yang bersifat komparatif dengan Rancang Acak Lengkap (RAL). Analisis statistik menggunakan uji Analisis Varian (ANAVA) satu arah dengan α=0,05 dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey LSD dengan tingkat kepercayaan 95%, tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.

Agouti protein

Influks kalsium ke dalam adiposit

Stimulasi ekspresi dan aktivitas fatty acid synthase

Lipogenesis

Kalsitriol

Kalsitriol

PTH


(22)

5

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, mulai bulan Desember 2011 sampai dengan Juli 2012.

1.9 Tahap Rencana Kegiatan

RENCANA KEGIATAN BULAN KE

1. PERSIAPAN 1 2 3 4 5 6 7 8

- Penentuan topik dan judul - Penelusuran pustaka dan teori

- Pembuatan usulan penelitian - Persentasi penelitian pada Komite

Etik.

- Pengadaan alat-alat

2. PELAKSANAAN - Pengumpulan data

- Pengerjaan di laboratorium

3. PENGOLAHAN DATA

- Analisis data

- Konsultasi pembimbing

4. PENYUSUNAN LAPORAN - Menulis draft laporan - Penyusunan laporan akhir


(23)

42

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan kalsium menghambat kenaikan berat badan tikus galur Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.

5.2 Simpulan Tambahan

 Kalsium dosis 1 (18 mg), dosis 2 (36 mg) dan dosis 3 (54 mg) memiliki efek yang setara dalam menghambat kenaikan berat badan tikus galur Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.

5.2 Saran

Sebagai akhir penelitian dan penulisan dari Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

 Perlu diteliti lebih lanjut efek samping pemberian kalsium dosis tinggi.

 Perlu penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sumber kalsium yang lain.

 Dosis kalsium yang digunakan untuk menghambat kenaikan berat badan adalah 1000 mg (konversi kalsium dosis 1 yaitu 18 mg ke manusia).


(24)

43

DAFTAR PUSTAKA

Adam JMF. 2006. Dislipidemia dalam: Aru W.Sudoyo, editor: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan FK UI. Hal 1926-31.

Ani Retno Prijanti. 2008. Metabolisme lipid. http://respiratory.ui.ac.id/content / koleksi/.pdf. 2 Maret 2012.

Bray GA, Greenway FL. Pharmacological Treatment of the Overweight Patient. http://pharmrev.aspetjournals.org/content/59/2/151. full.pdf+html. 2 Juni 2012 Daniels TF. 2008. Lipoprotein. http// www.hdlforum.org. 30 Mei 2012.

Departemen Kesehatan RI. 1993. Pedoman Pengujian dan Pengembangan Fitofarmaka.Jakarta: DepKes RI. Hal : 37-9.

Dit BGM DepKes. 2010. Prevalensi Overweight dan Obesitas pada dewasa di Indonesia tahun 2010. http://www.depkes.gov. 15 Desember 2011.

Gardes PE. 2008. Oxidative Stress. http://www.biomedicale.univ-paris5.fr/umr8601/Research-themes-oxidative-stress.html. 4 April 2012.

Guyton AC, Hall J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal: 1035-42.

Harp JB.1999. Orlistat for the long-term treatment of obesity. http:// www. dailymed.nlm.gov. 31Mei2012.

Heaney RP, Davies M, Barger-Lux M J. 2002. Calcium and Weight: Clinical Studies. http://www.ajcn.org. 2 Juni 2012.

Kemas Ali Hanafiah. 2000. Rancangan percobaan: teori dan aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal: 6-7.

Kersten S. 2001. Mechanisms of nutritional and hormonal regulation of lipogenesis. http// www.european molecular biology.org. 25 Mei 2012.

▬▬▬▬. 2001. Mechanisms of nutritional and hormonal regulation of lipolisis. http// www.european molecular biology.org. 25 Mei 2012.

Killinger MK. 2006.Reverse Cholesterol Transport Pathway. http// www. annualreviews.org. 30 Mei 2012.


(25)

44

Laurence DR, Bacharach AL. 1964. Evaluation Drug Activities : Pharmacometrics. Jakarta : Bakti Husada.

Michal JJ. 2009. Lipoproteins, Cholesterol Homeostasis and Cardiac Health . http// www. biolsci.org. 30 Mei 2012.

Murray RK., Granner DK., Mayes PA, Rodewell VW. 2003. Harper’s

Illustrated Biochemistry. USA : Lange Medical Books/McGraw-Hill. Hal :173-87.

Parikh JS, Yanovski JA. 2003. Calcium Intake and Obesity. Journal of the American College of Nutrion; 77:281-7.

Rao MN. 2006. Medical Biochemistry. New delhi : New Age International Publisher. Hal: 578-82.

Schrager S. 2005. Dietary Calcium Intake and Obesity. http :// www.jabfp.org. 5 Januari 2012.

Sidartha Sugondo. 2002. Obesitas dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3 edisi 4. Jakarta: FK UI.Hal 1919-25.

Soesanto Mangkoewidjojo. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan Hewan di Daerah Tropis. Jakarta: UI Press. Hal : 39.

Wellen EK. 2012. Synthesis of vitamin D. http// www. Students.cis.uab.edu. 30 Mei 2012.

▬▬▬▬. 2012. Regulation of calcium. http// www. Students.cis.uab.edu. 30 Mei 2012.

Widodo K., I Nengah Tanu K., Edy Waliyo. 2006. Pengaruh Pemberian Diet Tinggi Kalsium Terhadap Penurunan Berat Badan Pada Rattus novergicus

galur wistar. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 22 (2) : 59- 63.

World Health Organization. 2011. Facts about overweight and obesity. http:// www.who.org. 8 Desember 2011.

▬▬▬▬. 2000. WHO WPR/IASO/IOTF. http:// www.who.org. 16 Mei 2012. ▬▬▬▬. 2000. WHO technical series. http:// www.who.org. 16 Mei 2012. Zemel MB. 2002. Regulation of Adiposity and Obesity Risk By Dietary Calcium:

machanisms and Implications. Journal of the American College of Nutrion, 21(2): 146-9.


(26)

45

▬▬▬▬ . 2002. Role of calcium and dairy products in energy partitioning and weight Management. http://www.jacn.org/content/79/5/907S.full.pdf+html. 2 Juni 2012.

▬▬▬▬. 2002. The Role of Dairy Foods in Weight Management.

http://www.jacn.org/content/24/suppl_6/537S.full.pdf+html .2 Juni 2012. ▬▬▬▬. 2006. Dietary calcium regulates ROS production in aP2-agouti

transgenic mice on high-fat/high-sucrose diets. http://www nature.com/ijo . 31 Mei 2012.


(1)

4

absorbsi lemak. Meskipun efeknya hanya sedikit dan mekanisme yang lebih jelas belum diketahui (Schrager,2005).

1.6 Hipotesis Penelitian

Kalsium menghambat kenaikan berat badan tikus galur Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.

1.7 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium sungguhan yang bersifat komparatif dengan Rancang Acak Lengkap (RAL). Analisis statistik menggunakan uji Analisis Varian (ANAVA) satu arah dengan α=0,05 dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey LSD dengan tingkat kepercayaan 95%, tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.

Agouti protein

Influks kalsium ke dalam adiposit

Stimulasi ekspresi dan aktivitas fatty acid synthase

Lipogenesis

Kalsitriol

Kalsitriol

PTH


(2)

5

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, mulai bulan Desember 2011 sampai dengan Juli 2012.

1.9 Tahap Rencana Kegiatan

RENCANA KEGIATAN BULAN KE

1. PERSIAPAN 1 2 3 4 5 6 7 8

- Penentuan topik dan judul - Penelusuran pustaka dan teori

- Pembuatan usulan penelitian - Persentasi penelitian pada Komite

Etik.

- Pengadaan alat-alat

2. PELAKSANAAN - Pengumpulan data

- Pengerjaan di laboratorium

3. PENGOLAHAN DATA

- Analisis data

- Konsultasi pembimbing

4. PENYUSUNAN LAPORAN - Menulis draft laporan - Penyusunan laporan akhir


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan kalsium menghambat kenaikan berat badan tikus galur Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.

5.2 Simpulan Tambahan

 Kalsium dosis 1 (18 mg), dosis 2 (36 mg) dan dosis 3 (54 mg) memiliki efek yang setara dalam menghambat kenaikan berat badan tikus galur Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.

5.2 Saran

Sebagai akhir penelitian dan penulisan dari Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

 Perlu diteliti lebih lanjut efek samping pemberian kalsium dosis tinggi.  Perlu penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sumber kalsium yang lain.  Dosis kalsium yang digunakan untuk menghambat kenaikan berat badan


(4)

43

DAFTAR PUSTAKA

Adam JMF. 2006. Dislipidemia dalam: Aru W.Sudoyo, editor: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan FK UI. Hal 1926-31.

Ani Retno Prijanti. 2008. Metabolisme lipid. http://respiratory.ui.ac.id/content / koleksi/.pdf. 2 Maret 2012.

Bray GA, Greenway FL. Pharmacological Treatment of the Overweight Patient. http://pharmrev.aspetjournals.org/content/59/2/151. full.pdf+html. 2 Juni 2012 Daniels TF. 2008. Lipoprotein. http// www.hdlforum.org. 30 Mei 2012.

Departemen Kesehatan RI. 1993. Pedoman Pengujian dan Pengembangan Fitofarmaka.Jakarta: DepKes RI. Hal : 37-9.

Dit BGM DepKes. 2010. Prevalensi Overweight dan Obesitas pada dewasa di Indonesia tahun 2010. http://www.depkes.gov. 15 Desember 2011.

Gardes PE. 2008. Oxidative Stress. http://www.biomedicale.univ-paris5.fr/umr8601/Research-themes-oxidative-stress.html. 4 April 2012.

Guyton AC, Hall J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal: 1035-42.

Harp JB.1999. Orlistat for the long-term treatment of obesity. http:// www. dailymed.nlm.gov. 31Mei2012.

Heaney RP, Davies M, Barger-Lux M J. 2002. Calcium and Weight: Clinical Studies. http://www.ajcn.org. 2 Juni 2012.

Kemas Ali Hanafiah. 2000. Rancangan percobaan: teori dan aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal: 6-7.

Kersten S. 2001. Mechanisms of nutritional and hormonal regulation of lipogenesis. http// www.european molecular biology.org. 25 Mei 2012.

▬▬▬▬. 2001. Mechanisms of nutritional and hormonal regulation of lipolisis. http// www.european molecular biology.org. 25 Mei 2012.

Killinger MK. 2006.Reverse Cholesterol Transport Pathway. http// www. annualreviews.org. 30 Mei 2012.


(5)

44

Laurence DR, Bacharach AL. 1964. Evaluation Drug Activities : Pharmacometrics. Jakarta : Bakti Husada.

Michal JJ. 2009. Lipoproteins, Cholesterol Homeostasis and Cardiac Health . http// www. biolsci.org. 30 Mei 2012.

Murray RK., Granner DK., Mayes PA, Rodewell VW. 2003. Harper’s Illustrated Biochemistry. USA : Lange Medical Books/McGraw-Hill. Hal :173-87.

Parikh JS, Yanovski JA. 2003. Calcium Intake and Obesity. Journal of the American College of Nutrion; 77:281-7.

Rao MN. 2006. Medical Biochemistry. New delhi : New Age International Publisher. Hal: 578-82.

Schrager S. 2005. Dietary Calcium Intake and Obesity. http :// www.jabfp.org. 5 Januari 2012.

Sidartha Sugondo. 2002. Obesitas dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3 edisi 4. Jakarta: FK UI.Hal 1919-25.

Soesanto Mangkoewidjojo. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan Hewan di Daerah Tropis. Jakarta: UI Press. Hal : 39.

Wellen EK. 2012. Synthesis of vitamin D. http// www. Students.cis.uab.edu. 30 Mei 2012.

▬▬▬▬. 2012. Regulation of calcium. http// www. Students.cis.uab.edu. 30 Mei 2012.

Widodo K., I Nengah Tanu K., Edy Waliyo. 2006. Pengaruh Pemberian Diet Tinggi Kalsium Terhadap Penurunan Berat Badan Pada Rattus novergicus galur wistar. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 22 (2) : 59- 63.

World Health Organization. 2011. Facts about overweight and obesity. http:// www.who.org. 8 Desember 2011.

▬▬▬▬. 2000. WHO WPR/IASO/IOTF. http:// www.who.org. 16 Mei 2012. ▬▬▬▬. 2000. WHO technical series. http:// www.who.org. 16 Mei 2012. Zemel MB. 2002. Regulation of Adiposity and Obesity Risk By Dietary Calcium:

machanisms and Implications. Journal of the American College of Nutrion, 21(2): 146-9.


(6)

45

▬▬▬▬ . 2002. Role of calcium and dairy products in energy partitioning and weight Management. http://www.jacn.org/content/79/5/907S.full.pdf+html. 2 Juni 2012.

▬▬▬▬. 2002. The Role of Dairy Foods in Weight Management. http://www.jacn.org/content/24/suppl_6/537S.full.pdf+html .2 Juni 2012. ▬▬▬▬. 2006. Dietary calcium regulates ROS production in aP2-agouti

transgenic mice on high-fat/high-sucrose diets. http://www nature.com/ijo . 31 Mei 2012.