Pengaruh Kalsium Terhadap Kadar Kolesterol Darah Tikus Wistar Jantan Yang Diberi Diet Tinggi Lemak.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH KALSIUM TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK Andry Setiawan Lim, 2012, Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.

Pembimbing II: Sijani Prahastuti, dr., M.Kes.

Latar Belakang Penyakit kronis degeneratif telah menjadi salah satu penyakit penting di Indonesia yang terkait dengan meningkatnya angka kematian dan penurunan kualitas hidup. Salah satu kontributor utama terjadinya penyakit kronis degeneratif adalah dislipidemia. Kalsium diduga dapat menurunkan kadar kolesterol darah dengan cara menurunkan absorbsi asam lemak tersaturasi dan meningkatkan ekskresi asam empedusehingga terjadi kompensasi berupa konversi dari kolesterol menjadi asam empedu di hati.

Tujuan Penelitian Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh kalsium terhadap penurunan kadar kolesterol darah pada tikus jantan galur wistar yang diberi diet tinggi lemak.

Metode Penelitian Eksperimental laboratorium sungguhan yang bersifat komparatif dengan Rancang Acak Lengkap (RAL). Tiga puluh ekor tikus galur Wistar jantan dibagi ke dalam 6 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif (simvastatin 0,18 mg), kontrol standar (kalsium 36 mg), kalsium dosis 1 (18 mg), kalsium dosis 2 (36 mg) dan kalsium dosis 3 (54 mg). Setiap kelompok diberi diet tinggi lemak selama 28 hari, kecuali kelompok kontrol standar diberi diet standar. Pada hari ke-15 sampai dengan ke -28 diberi perlakuan. Pemeriksaan kolesterol total darah dilakukan 3 kali, yaitu setelah 7 hari masa adaptasi, setelah 14 hari pemberian diet tinggi lemak, dan setelah 14 hari pemberian perlakuan. Parameter yang diamati adalah kolesterol total darah. Analisis statistik menggunakan uji Analisis Varian (ANAVA) satu arah dan kemudian dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD.

Hasil Penelitian Penurunan kadar kolesterol total darah secara sangat bermakna (p<0,01) didapatkan pada kelompok kontrol positif, kelompok standar, kalsium dosis 2, dan kalsium dosis 3, sedangkan pada kelompok kalsium dosis 1 penurunan kadar kolesterol total darah secara bermakna (p<0,05) terhadap kontrol negatif.

Simpulan Kalsium dapat menurunkan kadar kolesterol darah pada tikus jantan galur wistar yang diberi diet tinggi lemak.


(2)

ABSTRACT

THE IMPACT OF CALCIUM ON SERUM CHOLESTEROL LEVEL IN WISTAR MALE RAT FED WITH HIGH LIPID DIET Andry Setiawan Lim,2012. Advisor I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.

Advisor II: Sijani Prahastuti, dr.,M.Kes.

Background Chronic degenerative diseases have become one of the most important disease in Indonesia because they increase mortality rate and decrease quality of life. One of contributing factor to chronic degenerative diseases is dyslipdemia. We estimate that calcium can decrease serum cholesterol level by decreasing absorption of saturated fatty acid and increase bile acid excretion which cause conversion of cholesterol to bile acids in hepar as mechansim of compensation

Research Objective To examine the effect of calcium on serum cholesterol level in Wistar male rat fed with high lipid diet.

Research Method Actual laboratory experimental with a comparative and Completely Randomized Design (CRD) method. Thirty Wistar male rat were divided into six groups, which were the negative-control, the positive-control (simvastatin 0,16 mg/day), the standard-control (calcium 36 mg), the calcium dose 1 (18 mg), the calcium dose 2 (36 mg) and the calcium dose 3 (54 mg). Each group fed by high lipid diet for 28 days except the standard-control which was fed by standard diet. On the 15thday until 28th day, interventions were given according to experiment group. Total cholesterol level were examined 3 times, 7 days after adaptation period, 14 days after high lipid diet, dan 14 days after intervention. The observed parameter was total serum cholesterol level. The obtained data were analyzed with one-way ANOVA and was followed with a Tukey HSD test.

Results The decrease of total cholesterol level was found highly significant (p<0,01) on the positive-control group, the standard-control group, the calcium dose 2 group and the calcium dose 3 group from the negative-control group. In group 1 calcium dose differ was found to decrease total cholesterol level significantly (p<0,05) from the negative-control group.

Conclusion Calcium could decrease total cholesterol level in Wistar male rat fed with high lipid diet.


(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademik ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Hipotesis Penelitian... 5

1.7 Metodologi ... 5

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kalsium ... 6

2.1.1 Pengertian Kalsium ... 6

2.1.2 Absorbsi Kalsium ... 6

2.1.2.1 Faktor-faktor yang Meningkatkan Absorbsi Kalsium ... 7


(4)

2.1.3 Fungsi Kalsium... 8

2.1.4 Angka Kecukupan Kalsium yang Dianjurkan ... 11

2.1.5 Sumber Kalsium ... 13

2.1.6 Akibat Kekurangan Kalsium ... 14

2.1.7 Akibat Kelebihan Kalsium ... 15

2.2 Kolesterol ... 15

2.2.1 Pengertian Kolesterol ... 15

2.2.2 Biosintesis Kolesterol ... 16

2.2.3 Biosintesis Bile Acids... 19

2.2.3.1 Bile Acids Dibentuk dari Kolesterol ... 19

2.2.3.2 Sebagian Besar Bile Acids Kembali ke Hati Melalui Sirkulasi Enterohepatik ... 19

2.2.3.3 Sintesis Bile Acids diregulasi dalam Tahapan 7α-Hidroksilase... 20

2.2.4 Transportasi Kolesterol ... 21

2.2.5 Metabolisme Kolesterol ... 23

2.2.6 Fungsi Kolesterol ... 23

2.2.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kolesterol Plasma ... 25

2.2.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kolesterol Serum ... 25

2.2.9 Ekskresi Kolesterol ... 25

2.3 Dislipidemia ... 26

2.3.1 Definisi Dislipidemia ... 26

2.3.2 Klasifikasi Dislipidemia... 27

2.3.3 Epidemiologi Dislipidemia ... 27

2.3.4 Penanganan Kondisi Dislipidemia ... 28

2.4 Simvastatin ... 30

2.4.1 Pendahuluan ... 30

2.4.2 Farmakodinamik ... 30

2.4.3 Farmakokinetik ... 31

2.4.4 Efek Samping dan Interaksi Obat ... 31


(5)

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Bahan Alat dan Subjek Penelitian... 33

3.1.1 Bahan Penelitian... 33

3.1.2 Alat Penelitian ... 33

3.1.3 Subjek Penelitian ... 33

3.1.4 Tempat dan Waktu Penelitian ... 34

3.2 Metode Penelitian ... 34

3.2.1 Disain Penelitian ... 34

3.2.2 Variabel Penelitian ... 34

3.2.2.1 Definisi Operasional Variabel ... 35

3.2.3 Perhitungan Besar Sampel ... 35

3.2.4 Prosedur Kerja... 36

3.2.4.1 Persiapan Hewan Coba ... 36

3.2.4.2 Prosedur Penelitian ... 36

3.2.5 Cara Pemeriksaan ... 37

3.2.5.1 Pengambilan Darah Tikus ... 37

3.2.5.2 Penyimpanan Serum ... 37

3.2.5.3 Metode Pemeriksaan Kolesterol Total ... 38

3.2.6 Metode Analisis ... 39

3.2.6.1 Hipotesis Statistik ... 39

3.2.6.2 Kriteria Uji ... 39

3.2.7 Aspek Etik... ` 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 41

4.1.1 Kadar Kolesterol Total Tikus... 41

4.1.2 Uji Statistik ... 42

4.2 Pembahasan ... 45

4.3 Uji Hipotesis ... 47


(6)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 48

5.2 Simpulan Tambahan... 48

5.3 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN ... 52


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rekomendasi Asupan Kalsium ... 12

Tabel 2.2 Angka Kecukupan Gizi Kalsium 2004 bagi Orang Indonesia ... 13

Tabel 4.1 Persentase Penurunan Kadar Kolesterol Total ... 41

Tabel 4.2 Hasil Uji ANAVA ... 42


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Biosintesis Kolesterol ... 18

Gambar 2.2 Biosintesis dan Degradasi Bile Acids... 21

Gambar 2.3 Transpor dan Perjalanan Substrat dan Metabolit Lemak ... 22

Gambar 2.4 Transpor Kolesterol dalam Jaringan Tubuh Manusia ... 23

Gambar 2.5 Gambaran Umum Metabolisme Asam Lemak ... 24


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kolesterol Darah Setelah 7 Hari Masa Adaptasi, Setelah 14 Hari Pemberian Diet Tinggi Lemak, dan Setelah 14

Hari Pemberian Perlakuan ... 52

Lampiran 2 Hasil Uji ANAVA Terhadap Kadar Kolesterol Darah ... 53

Lampiran 3 Alat dan Bahan Penelitian ... 56

Lampiran 4 Perhitungan Dosis ... 57

Lampiran 5 Komposisi Pakan ... 58


(10)

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

HASIL PEMERIKSAAN KOLESTEROL DARAH SETELAH 7 HARI MASA ADAPTASI, SETELAH 14 HARI PEMBERIAN DIET TINGGI LEMAK, DAN SETELAH 14 HARI PEMBERIAN PERLAKUAN

Kelompok

Perlakuan Tikus ke-

Pemeriksaan ke-

I II III

Kontrol Negatif Tikus 1 74 101 117

Tikus 2 65 72 85

Tikus 3 67 78 87

Tikus 4 81 100 110

Tikus 5 105 121 129

Kontrol Positif Tikus 1 68 73 58

Tikus 2 64 68 56

Tikus 3 107 129 110

Tikus 4 68 85 70

Tikus 5 84 103 79

Kontrol Standar Tikus 1 83 119 78

Tikus 2 72 108 68

Tikus 3 91 110 87

Tikus 4 75 86 71

Tikus 5 57 62 55

Kalsium Dosis 1 Tikus 1 90 94 93

Tikus 2 98 89 94

Tikus 3 95 102 105

Tikus 4 97 97 96

Tikus 5 75 77 76

Kalsium Dosis 2 Tikus 1 110 151 140

Tikus 2 101 142 130

Tikus 3 141 173 161

Tikus 4 77 98 88

Tikus 5 181 207 201

Kalsium Dosis 3 Tikus 1 102 135 108

Tikus 2 62 82 68

Tikus 3 84 109 89

Tikus 4 92 128 106


(11)

53

LAMPIRAN 2

HASIL UJI ANAVA TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH Descriptives

persenpenurunan

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minim um

Maxim um Lower

Bound

Upper Bound

1 5 10.92140 3.628267 1.622610 6.41631 15.42649 6.202 15.294 2 5 -23.27460 5.000326 2.236214 -29.48332 -17.06588 -30.380 -17.273 3 5 .94860 2.997009 1.340303 -2.77268 4.66988 -1.316 5.319 4 5 -7.77800 3.084450 1.379408 -11.60785 -3.94815 -11.364 -2.985 5 5 -20.03580 5.162379 2.308686 -26.44574 -13.62586 -25.000 -11.364 Total 25 -7.84368 13.561962 2.712392 -13.44178 -2.24558 -30.380 15.294

ANOVA persenpenurunan

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 4080.989 4 1020.247 61.229 .000

Within Groups 333.255 20 16.663


(12)

54 Multiple Comparisons persenpenurunan Tukey HSD (I) kkprlk (J) kkprlk Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound 1 2 34.196000** 2.581684 .000 26.47064 41.92136 3 9.972800** 2.581684 .008 2.24744 17.69816 4 18.699400** 2.581684 .000 10.97404 26.42476 5 30.957200** 2.581684 .000 23.23184 38.68256 2 1 -34.196000** 2.581684 .000 -41.92136 -26.47064 3 -24.223200** 2.581684 .000 -31.94856 -16.49784 4 -15.496600** 2.581684 .000 -23.22196 -7.77124 5 -3.238800 2.581684 .721 -10.96416 4.48656 3 1 -9.972800** 2.581684 .008 -17.69816 -2.24744 2 24.223200** 2.581684 .000 16.49784 31.94856 4 8.726600* 2.581684 .022 1.00124 16.45196 5 20.984400** 2.581684 .000 13.25904 28.70976 4 1 -18.699400** 2.581684 .000 -26.42476 -10.97404 2 15.496600** 2.581684 .000 7.77124 23.22196 3 -8.726600* 2.581684 .022 -16.45196 -1.00124 5 12.257800** 2.581684 .001 4.53244 19.98316 5 1 -30.957200** 2.581684 .000 -38.68256 -23.23184

2 3.238800 2.581684 .721 -4.48656 10.96416

3 -20.984400** 2.581684 .000 -28.70976 -13.25904 4 -12.257800** 2.581684 .001 -19.98316 -4.53244 *. The mean difference is significant at the 0.05 level.


(13)

55

persenpenurunan Tukey HSDa

kkprlk N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

2 5 -23.27460

5 5 -20.03580

4 5 -7.77800

3 5 .94860

1 5 10.92140

Sig. .721 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5,000.


(14)

56

LAMPIRAN 3

ALAT DAN BAHAN PENELITIAN

Kalsium Karbonat Penumbukan Kalsium Tikus Wistar Jantan

Tikus 1 ekor/kandang Proses Sonde Kalsium Pakan Tinggi Lemak


(15)

57

LAMPIRAN 4

PERHITUNGAN DOSIS

Berikut ini adalah perhitungan dosis bahan uji yang dipakai. Perhitungan ini didapatkan dari konversi dosis manusia kepada tikus dengan asumsi berat badan rata-rata tikus adalah 200 gram (Laurence & Bacharach,1964) :

- Kontrol positif (Simvastatin)

Dosis manusia (70 kg) : 10 mg/hari

Dosis 1 tikus /hari : 0,018 x 10 mg/hari = 0,18 mg/hari dalam 1 mL CMC

- Kalsium dosis 1

Dosis manusia (70 kg) : 1000 mg/hari

Dosis 1 tikus/hari : 0,018 x 1000 mg/hari = 18 mg/hari dalam 1 mL CMC

- Kalsium dosis 2

Dosis manusia (70 kg) : 2000 mg/hari

Dosis 1 tikus/hari : 0,018 x 1500 mg/hari = 36 mg/hari dalam 1 mL CMC

- Kalsium dosis 3

Dosis manusia (70 kg) : 3000 mg/hari

Dosis 1 tikus/hari : 0,018 x 2000 mg/hari = 54 mg/hari dalam 1 mL CMC

Karena 1 tablet kalsium karbonat (500 mg) mengandung 40 persen kalsium dan 60 persen karbonat maka kalsium yang diberikan ditambah 2,5 persen dari dosis semula.


(16)

58

LAMPIRAN 5

KOMPOSISI PAKAN

- Berikut ini adalah komposisi pakan tinggi lemak yang dipakai mengandung (DepKes RI, 1993) :

 Kuning telur 5%  Lemak hewan 10%  Minyak goreng 1%

 Pakan standar sampai 100%

Dimana 25 gram pakan mengandung energi sebesar 137,5 kkal.

- Komposisi pakan standar yang dipakai mengandung :  Karbohidrat 77 %

 Protein 15 %  Lemak 6 %


(17)

59

LAMPIRAN 6


(18)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Andry Setiawan Lim

Nomor Pokok Mahasiswa : 0910051

Tempat dan Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 10 Mei 1992

Alamat : Jl Pungkur 93, Bandung

Riwayat Pendidikan :

TK Kristen Bina Bakti Tasikmalaya (1996-1998)

SD Kristen BPK Penabur Tasikmalaya (1998-2004)

SMP Kristen BPK Penabur Tasikmalaya (2004-2007)

SMA Kristen BPK Penabur Bandung (2007-2009)


(19)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sehat adalah hak setiap manusia. Hidup sehat adalah keinginan setiap manusia. Salah satu harta manusia yang paling berharga adalah kesehatan. Kesehatan merupakan modal utama untuk memiliki kehidupan yang bermakna. Hidup yang sehat mempermudah kita dalam melakukan berbagai aktivitas dan mendekatkan kita pada kebahagiaan dan kesuksesan hidup.

Namun seiring perkembangan informasi dan teknologi, terjadi pergeseran pola makan dan kebiasaan masyarakat. Karena kesibukan masyarakat saat ini, masyarakat cenderung memilih makanan cepat saji yang mengandung lemak tinggi, tahan lama, dan enak. Tanpa memperhatikan kesehatan mereka. Makanan yang kaya lemak menjadi sulit untuk dihindari.

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang paling utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, kenaikan kadar trigliserida serta penurunan kadar HDL yang dikenal sebagai triad lipid (Perki, 1995).

Pada dislipidemia terjadi kelainan metabolisme lemak darah yang ditandai oleh kenaikan kadar kolesterol (hiperkolesterolemia), atau trigliserida (hipertrigliserida), atau kombinasi dari keduanya. Kenaikan kadar lemak darah dapat terjadi karena kenaikan sintesis atau sekunder akibat adanya penyakit lain yang mendasarinya seperti arteriosklerosis (Brown & Goldstein, 1987).

Penatalaksanaan dislipidemia mencakup non-medikamentosa dan medikamentosa. Penatalaksanaan yang terpenting adalah tanpa obat. Pasien melakukan perubahan gaya hidup dengan cara diet yang baik dengan komposisi makanan seimbang, latihan jasmani (aerobik), penurunan berat badan bagi yang obesitas, menghentikan kebiasaan merokok dan minuman alkohol. Apabila dengan tatalaksana diatas gagal maka dapat diberikan tatalaksana dengan obat


(20)

2

yang dapat menurunkan lipid seperti obat-obatan golongan statin, resin (kolestiramin), asam nikotinat, asam fibrat, dan penghambat absorbsi kolesterol (Doengoes & Marilynn, 2000).

Banyak obat di pasaran dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Tapi penggunaan bahan alami, lebih baik diterapkan untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Trend “Back to Nature” seolah-olah menjadi pilihan yang tepat untuk menurunkan kadar kolesterol. Kadar kolesterol harus dapat dipertahankan pada rujukan kadar kolesterol normal. Hal ini menunjukkan bahwa kadar kolesterol perlu dijaga selama hidup kita. Alangkah berbahaya nya, apabila kita menjaga kadar kolesterol sepanjang sisa hidup kita dengan menggunakan obat-obat kimia yang tentu saja memiliki banyak efek samping.

Kalsium adalah salah satu nutrisi esensial yang diperlukan untuk fungsi biologis seperti konduksi impuls, kontraksi otot, perlekatan sel, mitosis, koagulasi darah, dan struktur penunjang rangka tubuh. Kalsium juga sudah terbukti dapat menurunkan berat badan. Hasil penelitian sebelumnya tentang peran kalsium dalam profil lipid plasma masih kontroversial. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang efek kalsium dalam menurunkan kadar kolesterol darah.

1.2Identifikasi Masalah

Apakah kalsium menurunkan kadar kolesterol darah tikus (Rattus norvegicus) Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah mengetahui potensi kalsium dalam menurunkan kadar kolesterol darah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kalsium terhadap penurunan kadar kolesterol darah pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar yang diberi diet tinggi lemak.


(21)

3

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat akademis: karya tulis ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang kesehatan mengenai potensi kalsium dalam menurunkan kadar kolesterol.

Manfaat praktis: karya tulis ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang konsumsi kalsium yang dapat digunakan sebagai pengobatan suportif bagi masyarakat terhadap penyakit dislipidemia.

1.5Kerangka Pemikiran

Peningkatan intake kalsium menyebabkan peningkatan jumlah kalsium yang berikatan dengan asam lemak, sehingga membentuk insoluble soap/inabsorbable chelates sehingga menghambat absorbsi lemak (Jan Mohammad Malekzadeh, 2007; Pasi Jolma, 2003). Oleh karena jumlah asam lemak yang diabsorbsi menurun maka terjadi peningkatan clearance LDL dari sirkulasi, yang menyebabkan penurunan kadar serum LDL kolesterol (Kris Etherton et al, 1988; Grundy & Denke, 1990).

Selain itu, kalsium yang berikatan dengan bile acids yang merupakan produk oksidasi dari kolesterol, akan membentuk calcium cholanates. Sehingga terjadi peningkatan ekskresi kalsium dan bile acids di feses. Akibatnya terjadi mekanisme kompensasi berupa peningkatan konversi kolesterol menjadi bile acids di hati. Oleh karena terjadi peningkatan konversi kolesterol menjadi bile acids, maka terjadi deplesi dari cadangan kolesterol di hati, sehingga kadar kolesterol dalam serum menurun (A.I. Fleischman, 1967).


(22)

4

Insoluble soaps/inabsorbable chelates

Penurunan absorbsi dari asam lemak tersaturasi

Peningkatan clearance dari LDL dari sirkulasi

Penurunan kadar LDL kolesterol serum Kalsium + asam lemak

Peningkatan kalsium + bile acids

Peningkatan calcium cholanates

Peningkatan ekskresi kalsium dan bile acids di feses

Kompensasi dengan peningkatan konversi dari kolesterol menjadi bile acids di hati

Deplesi dari cadangan kolesterol hepar


(23)

5

1.6Hipotesis Penelitian

Kalsium menurunkan kadar kolesterol darah tikus (Rattus norvegicus) Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.

1.7Metodologi

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL). Rancangan penelitian ini menggunakan pretest-postest control group design. Analisis statistik menggunakan uji Analisis Varian (ANAVA) satu arah dengan α=0,05 dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD dengan tingkat kepercayaan 95%, tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.

1.8Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi dan Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, serta RS Puri Medika Jakarta mulai bulan Desember 2011 sampai dengan November 2012.


(24)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan kalsium dapat menurunkan kadar kolesterol darah tikus Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.

5.2Simpulan tambahan

Kalsium dosis 3 (54 mg) memiliki potensi yang setara dengan simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol darah tikus Galur Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.

5.3Saran

Sebagai akhir penelitian dan penulisan dari Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

 Perlu diteliti lebih lanjut efek samping pemberian kalsium dosis tinggi.  Perlu penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sumber kalsium yang

lain.

Perlu penelitian isotopic untuk mengetahui mekanisme pasti kerja kalsium dalam menurunkan kadar kolesterol serum


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Adianti Handajani, Betty Roosihermiatie, Herti Maryani. 2007. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Kematian pada Penyakit Degeneratif di Indonesia. Riskesdes.

Andry Hartono. 2000. Asuhan Nutrisi Rumah Sakit: Diagnosis, Konseling dan Preskripsi. http://adl.aptik.or.id/default.aspx?tabID=52&prang=Andry+ Hartono. 8 September 2012.

Anwar, Bahri. 2004. Dislipidemia Sebagai Faktor Resiko Jantung Koroner.

Doctor;s Brand (tt). Nutrient-Mineral: Calcium. http://www.doctorsbrand.com/calcium/monograph.html.htm. 20 Agustus 2012

Doengoes Marilynn, Burley JT, Moorhouse MF, 2000. Application of Nursing Process & Nursing Diagnosis. http://www.goodreads.com/author/show/ 98471.Marilynn_E,Doengoes. 18 Oktober 2012.

EGC : 478-92.

Ekky M. Rahardja. 2001. Nutrisi dan Kesehatan Tulang. Ebers Papyrus 7: 113-117 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Fleischmen AI, Yacowitz H, Hayton T, Bierenbaum ML. 1966Effects of Dietary Calcium upon Lipid Metabolism in Mature Rats Fed Beef Tallow. J nutr; (9) : 151-8.

Fleischmen AI, Yacowitz H, Hayton T, Bierenbaum ML. 1967. Long-term Studies on the Hypolipemic Effect of Dietary Calcium in Mature Male Rats Fed Cocoa Butter. J nutr; (9) : 151-8.

Gunawan SG. 2009. Farmakologi dan Terapi: Hipolipidemik. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Edisi 5

Heaney RP, Abrams S, Dawson-Hughes B, Looker A, Marcus R, Matkovic V, et al. Peak Bone Mass. 2000. Osteoporosis Int; 11 (12): 985-1009

Heaney RP. 2003. Vitamin D Depletion and Effective Calcium Absorption. Jurnal of Bone and Mineral Research. 18 (7); 1342-57


(26)

50

Hendra Budiman, 2003. Kalsium, Vitamin D, & Osteoporosis. Majalah Kedokteran Damianus; 2 (3): 213-21

http://bahan-alam.fa.itb.ac.id. Oktober 2007.

Institute of Medicine.1997. Calcium. http://fermat.nap.edu/books/0309063507/ html/121.html. 25 Agustus 2012

Jolma P, Koobi P, Kalliovalkalkama J, Kahonen M, Fan M, Saha H, et al. 2003. Increased Calcium Intake Reduces Plasma Cholesterol and Improves Vasorelaxation in Experimental Renal Failure. Am J Physiol Heart Circ Physiol; 285: 1882-89

Joyce LeFever Kee. 2007. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. Jakarta: EGC. Edisi 6

Kemas Ali Hanafiah. 2000. Rancangan percobaan: teori dan aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal: 6-7.

Kosasih E.S, Kosasih A.S. 2008. Hepar: Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik. Jakarta: Karisma Publishing Group

Laboratorium. Jakarta: Amara Books. Hal. 69-81.

Malekzadeh JM, Keshavarz A, Siassi F, Kadkhodaei M, Eshraghian MR, Dorosti-Motlagh AR, et al. 2007. Effects of Dietary Calcium on Concentrations of Lipids, Glucose, and Insulin in Male Sprague Dawley Rats. Arya journal; 3(1) : 14-20.

Murray RK., Granner DK., Mayes PA, Rodewell VW. 2006. Harper’s Illustrated Biochemistry. USA : Lange Medical Books/McGraw-Hill. Hal :173-87.

Nelson W.E., Behrman R.E, Kliegman R., Arvin A.M. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC; 15 (1): 42

Novitawati, Diyah. Isolasi Antosianin dari Kaliks Rosel .Sekolah Farmasi ITB

PDRhealth. Calcium. http://www.pdrhealth.com/drug_info/nmdrugprofiles/ nutsupdrug/cal_0052.shtml. 28 Agustus 2012


(27)

51

Perki. 1995. Pedoman, Deteksi, Prevensi dan Tatalaksana Dislipidemik dalam Penanggulangan PJK.

Saryono Waspadji. 2000. Telaah Mengenai Faktor Metabolik dan Respon Imun pada Pasien DM

Sherwood L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem (edisi ke-2). Jakarta :

Sitorus, Ronald H.. 2006. Tiga Jenis Penyakit Pembunuh Utama Manusia. Bandung: Penerbit Yrama Widya.

Sunita Almatsier, 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal 58-123.

Sutedjo, A.Y. 2006. Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan

Vitamin and Herb University. 2006. Calcium.

http://222.vitaminherbuniversity.com/topic.asp?categoryid=2&topicid=1017. htm. 7 Agustus 2012

Widmann FK. 1995. Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Jakarta: EGC. Edisi 9: 261

▬▬▬▬.2012. Simvastatin. http://www.dexa-medica.com/ourproducts/ prescriptionproducts/detail.php?id=33&idc=8. 28 November 2012.


(1)

4

Insoluble soaps/inabsorbable chelates

Penurunan absorbsi dari asam lemak tersaturasi

Peningkatan clearance dari LDL dari sirkulasi

Penurunan kadar LDL kolesterol serum Kalsium + asam lemak

Peningkatan kalsium + bile acids

Peningkatan calcium cholanates

Peningkatan ekskresi kalsium dan bile acids di feses

Kompensasi dengan peningkatan konversi dari kolesterol menjadi bile acids di hati

Deplesi dari cadangan kolesterol hepar


(2)

1.6Hipotesis Penelitian

Kalsium menurunkan kadar kolesterol darah tikus (Rattus norvegicus) Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.

1.7Metodologi

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL). Rancangan penelitian ini menggunakan pretest-postest control group design. Analisis statistik menggunakan uji Analisis Varian (ANAVA) satu arah dengan α=0,05 dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD dengan tingkat kepercayaan 95%, tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.

1.8Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi dan Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, serta RS Puri Medika Jakarta mulai bulan Desember 2011 sampai dengan November 2012.


(3)

48 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan kalsium dapat menurunkan kadar kolesterol darah tikus Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.

5.2Simpulan tambahan

Kalsium dosis 3 (54 mg) memiliki potensi yang setara dengan simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol darah tikus Galur Wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak.

5.3Saran

Sebagai akhir penelitian dan penulisan dari Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

 Perlu diteliti lebih lanjut efek samping pemberian kalsium dosis tinggi.  Perlu penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sumber kalsium yang

lain.

Perlu penelitian isotopic untuk mengetahui mekanisme pasti kerja kalsium dalam menurunkan kadar kolesterol serum


(4)

49

Adianti Handajani, Betty Roosihermiatie, Herti Maryani. 2007. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Kematian pada Penyakit Degeneratif di Indonesia. Riskesdes.

Andry Hartono. 2000. Asuhan Nutrisi Rumah Sakit: Diagnosis, Konseling dan Preskripsi. http://adl.aptik.or.id/default.aspx?tabID=52&prang=Andry+ Hartono. 8 September 2012.

Anwar, Bahri. 2004. Dislipidemia Sebagai Faktor Resiko Jantung Koroner.

Doctor;s Brand (tt). Nutrient-Mineral: Calcium. http://www.doctorsbrand.com/calcium/monograph.html.htm. 20 Agustus 2012

Doengoes Marilynn, Burley JT, Moorhouse MF, 2000. Application of Nursing Process & Nursing Diagnosis. http://www.goodreads.com/author/show/ 98471.Marilynn_E,Doengoes. 18 Oktober 2012.

EGC : 478-92.

Ekky M. Rahardja. 2001. Nutrisi dan Kesehatan Tulang. Ebers Papyrus 7: 113-117 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Fleischmen AI, Yacowitz H, Hayton T, Bierenbaum ML. 1966Effects of Dietary Calcium upon Lipid Metabolism in Mature Rats Fed Beef Tallow. J nutr; (9) : 151-8.

Fleischmen AI, Yacowitz H, Hayton T, Bierenbaum ML. 1967. Long-term Studies on the Hypolipemic Effect of Dietary Calcium in Mature Male Rats Fed Cocoa Butter. J nutr; (9) : 151-8.

Gunawan SG. 2009. Farmakologi dan Terapi: Hipolipidemik. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Edisi 5

Heaney RP, Abrams S, Dawson-Hughes B, Looker A, Marcus R, Matkovic V, et al. Peak Bone Mass. 2000. Osteoporosis Int; 11 (12): 985-1009

Heaney RP. 2003. Vitamin D Depletion and Effective Calcium Absorption. Jurnal of Bone and Mineral Research. 18 (7); 1342-57


(5)

50

Hendra Budiman, 2003. Kalsium, Vitamin D, & Osteoporosis. Majalah Kedokteran Damianus; 2 (3): 213-21

http://bahan-alam.fa.itb.ac.id. Oktober 2007.

Institute of Medicine.1997. Calcium. http://fermat.nap.edu/books/0309063507/ html/121.html. 25 Agustus 2012

Jolma P, Koobi P, Kalliovalkalkama J, Kahonen M, Fan M, Saha H, et al. 2003. Increased Calcium Intake Reduces Plasma Cholesterol and Improves Vasorelaxation in Experimental Renal Failure. Am J Physiol Heart Circ Physiol; 285: 1882-89

Joyce LeFever Kee. 2007. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. Jakarta: EGC. Edisi 6

Kemas Ali Hanafiah. 2000. Rancangan percobaan: teori dan aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal: 6-7.

Kosasih E.S, Kosasih A.S. 2008. Hepar: Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik. Jakarta: Karisma Publishing Group

Laboratorium. Jakarta: Amara Books. Hal. 69-81.

Malekzadeh JM, Keshavarz A, Siassi F, Kadkhodaei M, Eshraghian MR, Dorosti-Motlagh AR, et al. 2007. Effects of Dietary Calcium on Concentrations of Lipids, Glucose, and Insulin in Male Sprague Dawley Rats. Arya journal; 3(1) : 14-20.

Murray RK., Granner DK., Mayes PA, Rodewell VW. 2006. Harper’s Illustrated Biochemistry. USA : Lange Medical Books/McGraw-Hill. Hal :173-87.

Nelson W.E., Behrman R.E, Kliegman R., Arvin A.M. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC; 15 (1): 42

Novitawati, Diyah. Isolasi Antosianin dari Kaliks Rosel .Sekolah Farmasi ITB PDRhealth. Calcium. http://www.pdrhealth.com/drug_info/nmdrugprofiles/


(6)

Perki. 1995. Pedoman, Deteksi, Prevensi dan Tatalaksana Dislipidemik dalam Penanggulangan PJK.

Saryono Waspadji. 2000. Telaah Mengenai Faktor Metabolik dan Respon Imun pada Pasien DM

Sherwood L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem (edisi ke-2). Jakarta : Sitorus, Ronald H.. 2006. Tiga Jenis Penyakit Pembunuh Utama Manusia.

Bandung: Penerbit Yrama Widya.

Sunita Almatsier, 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal 58-123.

Sutedjo, A.Y. 2006. Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan

Vitamin and Herb University. 2006. Calcium.

http://222.vitaminherbuniversity.com/topic.asp?categoryid=2&topicid=1017. htm. 7 Agustus 2012

Widmann FK. 1995. Tinjauan Klinis atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Jakarta: EGC. Edisi 9: 261

▬▬▬▬.2012. Simvastatin. http://www.dexa-medica.com/ourproducts/ prescriptionproducts/detail.php?id=33&idc=8. 28 November 2012.


Dokumen yang terkait

PENGARUH KONSUMSI TAHU TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI KOLESTEROL

0 3 28

PENGARUH TEMPE KEDELAI TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

0 6 1

PENGARUH ASUPAN BUBUR KACANG TANAH DAN LATIHAN INTENSITAS SEDANG TERHADAP KADAR LDL KOLESTEROL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)JANTAN GALUR WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

0 11 45

PENGARUH ASUPAN BUBUR KACANG KEDELAI DAN LATIHAN INTENSITAS SEDANG TERHADAP KADAR LDL KOLESTEROL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)JANTAN GALUR WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

0 15 43

Pengaruh Pemberian Kalsium dan Vitamin D Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

0 0 23

Pengaruh Kalsium Terhadap Penghambatan Kenaikan Berat Badan Tikus Galur Wistar Jantan Yang Diberi Diet Tinggi lemak.

0 1 26

Pengaruh Kalsium Terhadap Perbaikan Gambaran Histopatologis Perlemakan Hati Pada Tikus Wistar Jantan Yang Diberi Pakan Tinggi Lemak.

0 0 27

Pengaruh Air Seduhan Bekatul Terhadap Kadar Trigliserida Serum Tikus Wistar Yang diberi Diet Tinggi Lemak.

0 0 29

Pengaruh Ekstrak Bengkuang (Pachyrhizus erosus) terhadap Kadar Kolesterol Total Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diberi Diet Tinggi Lemak.

0 5 13

Pengaruh Ekstrak Bengkuang (Pachyrhizus erosus) terhadap Kadar Kolesterol Total Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diberi Diet Tinggi Lemak.

0 0 11