TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA ONLINE TERHADAP KERUGIAN YANG DIDERITA KONSUMEN DALAM TRANSAKSI ELEKTRONIK AKIBAT PRAKTIK ASTROTURFING.

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA ONLINE TERHADAP
KERUGIAN YANG DIDERITA KONSUMEN DALAM TRANSAKSI
ELEKTRONIK AKIBAT PRAKTIK ASTROTURFING
Harizki Munggaran
ABSTRAK
Praktik astroturfing adalah sebuah praktik ketika suatu testimoni
yang dikirim oleh seseorang yang tidak diketahui identitasnya, atau oleh
seseorang yang menggunakan nama yang tidak sesuai dengan nama
aslinya, dengan tujuan untuk mendukung atau menghancurkan suatu
organisasi (dalam hal ini pasar). Praktik astroturfing banyak digunakan
oleh pelaku usaha sebagai cara untuk mempromosikan barang atau jasa
yang ditawarkan dan praktik tersebut menimbulkan kerugian bagi para
konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis
tindakan seperti apa yang dapat diklasifikasikan sebagai praktik
astroturfing dan bagaimana tanggung jawab hukum bagi pelaku usaha
terhadap kerugian konsumen atas praktik astroturfing tersebut.
Penellitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan
metode analisis deskriptif analitis dengan data utama berupa data
sekunder yang diperoleh studi kepustakaan, sedangkan data primer
hanya sebagai pelengkap atau data pendukung.
Tindakan yang dapat diklasifikasikan sebagai praktik astroturfing

yaitu praktik pemberian testimoni yang tidak sesuai dengan fakta materiil
berdasarkan penerapan Pasal 28 ayat (1) UU ITE. Tanggung jawab
hukum pelaku usaha terhadap pengguna sistem elektronik atas transaksi
elektronik yang didasarkan oleh praktik astroturfing berpatokan pada
Pasal 15 ayat (1) UU ITE, setiap pelaku usaha harus bertanggung jawab
atas barang atau jasa yang diperjual belikan secara andal dan aman.
Pemerintah terkait dalam transaksi elektronik harus menyebutkan secara
jelas mengenai praktik astroturfing dan menetapkan bahwa praktik
astroturfing ini adalah perbuatan melawan hukum serta lebih menjelaskan
hak dan kewajiban serta hal – hal seperti apa saja yang tidak boleh
dilakukan khususnya kewajiban – kewajiban apa yang harus diperhatikan
pelaku usaha dalam transaksi elektronik.

iv

ONLINE SELLER RESPONSIBILITY OF BUYER DISADVENTAGES IN
ELECTRONIC TRANSACTIONS DUE TO ASTROTURFING
Harizki Munggaran
ABSTRACT
Astroturfing is a practice that a testimony is sent by an unidentified

person or a person who uses a name that does not match the original
name to support or ruin an organization (in this case it’s market).
Astroturfing practice is widely used by business man as a way to promote
goods or services offered and the practice causes any disadvantages to
the consumer. This study aims to assess and analyze which actions can
be classified as astroturfing practice and what is the law responsibility for
the business man causing a lot of disadvantages because of the
Astroturfing practice.
This thesis using normative juridical approach and descriptive
analysis method which the main data became secondary data obtained
from literature studies and the primary data as supporting data.
The action that can be classified as Astroturfing practice is the
practice of giving testimony that is not in accordance with the material
facts based on the application of Article 28 paragraph (1) of the ITE
Constitution. The law responsibility of the business man to users of
electronic systems due to electronic transactions by Astroturfing practices
is based on the Article 15 paragraph (1) of the ITE Constitution, every
businessman should be responsible for goods or services traded reliably
and safely and responsible for the operation of electronic system as it
should be. The government related in this electronic transaction should

clearly mention on the practice of Astroturfing, establish that the practice is
an unlawful act, explain the rights, obligations and things that can’t be
done and particularly the obligations that must be considered by the
businessman in electronic transactions.

v